Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal).
Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh
dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal
ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu
dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ
sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan,
tekanan dan nyeri. Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat
dan kelenjar minyak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja sistem dari integumen?
2. Apa fungsi dari integument?
3. Apa peran kulit dalam termoregulasi?
4. Apa saja sirkulasi pada kulit?
5. Apa fisiologi indera kulit ?
6. Apa itu peristiwa listrik dan ion reseptor?
7. Apa itu indra rasa raba?
8. Apa saja modalitas rasa kulit?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja sistem dari integument.
2. Mengetahui fungsi dari integument.
3. Mengetahui peran kulit dalam termoregulasi.
4. Mengetahui sirkulasi pada kulit.
5. Mengetahui fisiologi indera kulit.
6. Untuk mengetahui peristiwa listrik dan ion reseptor.
7. Mengetahui indra rasa raba.
8. Mengetahui modalitas rasa kulit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Integumen


2.1.1 Komponen Integumen
1. Kulit
Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang lebih 4.5 kg dan menutupi area
seluas 18 kaki persegi (1.67 m2) pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
1) Lapisan
a. Epidermis
Epidermis adalah bagian terluar kulit, bagian ini tersusun dari jaringan epitel
skuamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi jaringan ini tidak memiliki
pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal
dapat ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki yang mengalami stratifikasi
menjadi lima lapisan berikut
a) Stratum basalis(germinativum) adalah lapisan tunggal sel-sel yang melekat
pada jaringan ikat dari lapisan kulit dibawahnya, dermis. Pembelahan sel yang
cepat berlangsung pada lapisan ini, dan sel baru didorong masuk ke lapisan
berikutnya.
b) Stratum spinosum adalah lapisan sel spina atau tanduk disebut demikian
karena sel-sel tersebut disatukan ole tonjolan yang menyerupai spina. Spina
adalah bagian penghubung intraselular yang disebut desmosom.
c) Stratum granulosum terdiri dari tiga atau lima lapisan atau barisan sel dengan
pembentuka keratin .
Keratin adalah protein keras dan resilien, anti air serta melindungi
permukaan kulit yang terbuka.
Keratin pada lapisan epidermis merupakan keratin lunak yang berkadar
surfur rendah, berlawanan dengan keratin yang ada pada kuku dan rambut.
Saat keratohialin dan keratin berakumulasi maka nucleus sel
berdisintegrasi menyebabkan kematian sel.

3
d) Stratum lusidum adalah lapisan jernih dan tembus cahaya dari sel-sel gepeng
tidak bernukleus yang mati atau hamper mati dengan ketebalan empat sampai
tujuh lapisan sel.
e) Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas, terdiri dari 25-30 lapisan
sisik tidak hidup yang sangat terkeratinisasi dan semain gepeng saat
mendekati permukaan kulit. Epidermis tipis yang melapisi seluruh tubuh,
kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, tersusun hanya dari lapisan
basalis dan korneum.
Permukaan terbuka dari stratum korneum mengalami proses pergantian
ulang yang konstan atau deskuamasi.
Ada pembaharuan yang konstan pada sel yang terdeskuamasi melalui
pembelahan sel dilapisan basalis. Sel tersebut bergarak ke atas, ke arah
permukaan, mengalami keratinisasi, dan kemudian mati. Dengan
demikian, seluruh permukaan tubuh terbuka ditutup oleh lembaran sel
epidermis mati.
Keseluruhan lapisan epidermis akan diganti dari dasar ke atas setiap 15-30
hari.
b. Dermis
Dermis dipisahakan dari lapisan epidermis dengan adanya membrane dasar, atau
lamina. Membrane ini tersusun dari 2 lapisan jaringan ikat.
a) Lapisan papilar adalah jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, darah,
yang member nutrisi paa epidermis di atasnya.
Papil derma serupa jari,yang mengandung reseptor sensori taktil dan
pembuluh darah, menonjol ke dalam lapisan epidermis.
Pada telapak tangan dan telapak kaki, papila yang ada sangat banyak dan
tinggi, umlahnya sekitar 65000/inci persegi (10.400/cm).
Pola tonjolan dan guratan pada tlapak tangan dan telapak kaki pada setiap
orang sangat unik dan mencerminkan pengaturan papilla derma. Kegunaan
guratan tangan adalah untuk mempermudah penggenggaman melalui
penigkatan friksi.

4
b) Lapisan retikular terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini
tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen dan serat elastik.
Sejalan dengan penambahan usia, deteriorasi normal pada simpul kolagen dan
serat elastic mengakibatkan pengeriputan kulit.
c) Lapisan subkutan atau hypodermis (fasia superficial) mengikat kulit secara
longgar dengan organ-organ yang terdapat di bawahnya. Lapisan ini
mengandung jumlah sel lemak yang beragam bergantung pada area tubuh dan
nutrisi individu, serta berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf.
2) Warna
Perbedaan warna kulit terjadi akibat factor berikut.
a. Melanosit
Melanosit terlatak pada stratum basalis, memproduksi pigmen melanin yang
bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam.
a) Pada rentang yang terbatas melanin melindungi kulit dari sinar ultraviolet
matahari yang merusak. Peningkatan produksi melanin (tanning)
berlansung jika terpajan sinar matahari.
b) umlah melanosit dalam (sekitar 1000/mm-2000mm) tidak bervariasi antar
ras, tetapi perbedaan genetic dalam besarnya jumlah produksi melanin dan
pemecahan pigmen yang lebih melebar mengakibatkan perbedaan ras.
c) Putting susu, areola dan area sirkumanal, skrotum, penis, dan labia
mayora, adalah area tempat terjadinya pigmentasi yang besar sedangkan
telapak tangan dan telapak kaki mengandung sedikit pigmen.
b. Darah
Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dar
permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda ini lebih jelas terlihat pada
kulit orang kulit putih (Caucasian).
c. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada
stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hypodermis yang
menyebabkan beberapa perbedaan pada pewarnaan kulit.
3) Fungsi kulit
a. Fungsi proteksi

5
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik misalnya; gesekan, tarikan,
dan gangguan kimiawi yang menimbulakan iritasi. Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar UV, dan infeksi dari luar (bakteri dan jamur). Bantalan lemak di bawah kulit
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, sedangkan melanositmelindungi
kulit dari sinar matahari.
Proteksi terhadap rangsangan kimia terjadi karena strtum korenum yang
imfermeabel terhadap zat kimia dan air. Terdapat lapisan keasaman pada kulit untuk
melindungi kontak zat kimia dengan kulit, sebum menyebabkan keasaman kulit berada
pada pH 5-5,6 yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi, jamur, dan sel kulit
yang telah mati akan melepaskan diri secara teratur.
b. Fungsi absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan larut, tetapi cairan yang mudah
menguap akan lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Sifat
permeabelitas kulit terhadap oksigen, karbon dioksida, dan uap air memungkinkan kulit
ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi
oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, dan metabolism. Penyerapan terjadi
melalui celah antara sel, menembus sel-sel epidermis, dan saluran kelenjar.
c. Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan kelenjar yang tidak berguna (zat sisa
metabolisme)dari dalam tubuh berupa Na, Cl, urea, asam urat dan ammonia. Sebum
berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum mengandung minyak untuk
melindungi kulit dan menahan air yang berlebihan sehingga kulit tudak menjadi kering.
Produksikelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
d. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis untuk
merangsang panas diterima olehdermis dan subkurtis, sedangkan untuk rangsangan
dinding terjadi di dermis. Perbedaan dirasakan oleh papilla dermis markel renfier yang
terletak pada dermis, sedangkantekanan yang dirasakan oleh epidermis serabut saraf
sensorik memiliki jumlah yang lebih banyak di daerah erotik.
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh

6
Kulit berperan dalam mengeluarkan keringatdan kontraksi otot dengan pembuluh
darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat
nutrisi yang cukup baik. Tonus vascular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).
Pada bayi, dinding pembuluh darahbelum sempurna sehingga terjadi ekstra cairan
sehingga kulit bayi tampak endometosa karena lebih banyak mengandung air dan
natrium.
f. Fungsi pembentuk pigmen
Terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Melanositmembentuk warna kulit. Enzim melanosom dibentuk oleh alat golgi dengan
bantuan tiroksinasi (meningkatkan metabolism sel), ion Cu, dan oksigen. Sinar matahari
mempengaruhi melanosom, pigmen yang tersebar di epidermis melalui tangan-tamgan
dendrite, sedangkan lapisan di bawaholeh melanofag. Warna kulit tidak selamanya
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, dan keratin.
g. Funsi keratinasi
Sel basal akan berpindah keatas dan berubah bentukmenjadi sel spinosum. Makin
ke atas, sel ini semakin gepeng dan berglanula menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintesis dan generasi
menjadi lapisan tanduk yang berumur 14-21 hari. Selain itu juga memberikan
perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanisme fisiologis.
h. Fungsi pembentukan vitamin D
Pembentukan vitamin D berlangsung dengan mengubah dihidroksi kolesterol
dengan pertolongan sinarmatahari, tetapi kebutuhan vitamin Dtidak cukup hanya dari
proses tersebut, pemberian vitamin Dsistemik masih diperlukan.
4) Jenis-Jenis Kulit
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokan menjadi: kulit normal, kulit
berminyak, kulit kering, dan kulit sensitif.
a. Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah di rawat, kelenjar minyak (sebaceous gland) pada
kulit normal biasanya tidak bandel , karena minyak (sebum) yang di keluarkan
seimbang tidak berlebihan ataupun kekurangan.
b. Kulit Berminyak

7
Kulit berminyak banyak di alami oleh wanita didaerah tropis. Karena pengaruh
hormonal. Kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri sekitar 12 tahunan.
Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland
sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang
harus di keluarkan.
c. Kulit Kering
Kulit kering memiliki kadar minyak (sebum) yang sangat rendah dan cenderung
sensitif, sehingga terlihar parched karena kulit terlihat tidak mampi menahan
kelembapannya.
d. Kulit Sensitif
Kulit sensitif seringkali tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan
dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi.

2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki


Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah salah satu bentuk spesialisai kulit yang
hanya ditemukan pada manusia dan primate lainya. Kuku, kuku jari tangan dan kuku
jari kaki adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke
dalam dermis.
1) Kuku adalah lempeng keratin kertas berlekuk yang terletak di atas dasar
kuku yang nutrisi nya disuplai dari pembuluh darah .
2) Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di kulit. Pertumbuhan
kuku kira kira 0,5 mm perminggu,lebih cepat di musim panas dari pada di
musim dingin.
3) Kutikel (eponikium)adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar
kuku. Hiponikium adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku.
4) Lunula (bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat
kutikel

8
3. Rambut

Rambut adalah spesialisai kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia saja. Rambut
adalah Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di seluruh tubuh
kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur,
dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut
vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis, folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat
rambut awal tumbuh. Akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah
luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak
rambut.

Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar
sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya rambut
sebab rambut terpancang miring berbentuk sudut tumpul.

Ada berbagai bentuk rambut antara lain:

a. Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenngot.


b. Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.
c. Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
d. Rambut seksual di pubis dan aksila
1) Struktur rambut
a. medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel
kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek
jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula,
sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak.
b. Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng
dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun
sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut
hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara
sel korteks dan mengubah warna rambut.

9
c. Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti
kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap
dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai
dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar
pada potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika
dan irian penampangnya lonjong.
2) Folikel rambut

Merupakan selubung yang terdiri atas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis)
yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel
yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan
akar rambut dan selubungnya.

Sarung akar asal dermis:

1. Lapisan paling luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuai dengan
lapisan retikulum dermis.
2. Lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat
sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3. Lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran basal
di bawah epidermis

Sarung akar asal epidermis :mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis
dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar
rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum
epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk membungkus

Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan pada
epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.

3) Susunan rambut
1. batang rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat
potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.

10
a. Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel
tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan
baik. Rambut yang sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut
sehingga merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas
lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir
mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut
fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut
mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan
dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk,
bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis
mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal
misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.
4) Akar rambut
merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh kandung
rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga dapat mencapai lapisan
hipodermis.
a. Kandungan rambut: tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan
kulit sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
b. Unsur lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat
yang membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang
teratur mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang
tersusun selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput
bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
c. Unsur lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-
lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun
dari luar ke dalam (lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng,
terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula.
Kandungan akar rambut bentuknya seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin
ke atas makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.

11
d. Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung
bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk
pembuluh kapiler untuk mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil
terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna
pada kiulit yang disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.
e. Umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian akar rambut yang melebar dan
merupakan sel bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak
secara mitosis. Daerah ini subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil
rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut mengganti sel-sel yang
sudah tua.
f. Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri
atas otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut
elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami
kompresi sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.
g. Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari
epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila
rambut. Sel-sel pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.

Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-
sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus. Rambut
mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu
mata 3-4 bulan.

Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat folikel
memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya rambut-rambut
baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.

5) Fungsi rambut:
Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda yang
masuk serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas.
Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas.

12
Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan
membantu penguapan keringat.
Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.
Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.

4. Kelenjar kulit
1) Kelenjar kulit pada manusia meliputi, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, kelenjar
mammae yang merupakan bentuk modifikasi dari kelenar keringat. Kelenjar
keringat (sundorifinus) terbagi menjadi dua jenis berdasar kan sturauktur dan
lokasinya .
a. Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubular simpel dan berpilin serta
tidak berhubungan dengan folikel rambut. kelenjar ini penyebaranya meluas
ke seluruh tubuh,terutama ,terutama pada telapak tangan,telapak kaki, dan
dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung air dan membantu
pendinginan evaporatif tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan
bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini di temukan pada
aksila,areola payudara,dan regia anogentinal.
(1) Kelenjar apokrin yang di temukan di lipatan ketiak dan area anogential
memiliki duktus yang membuka bagian atas folikel rambut. kelenjar ini
mulai berfungsi pada masa pubertas untuk merespons stres atau
kegembiraan dan mengeluarkan semacam sekresi tidak bebrbau yang
kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri.
(2) Kelenjar seruminosa pada saluran telinga menghasilkan serumen atau
getah telingga ,dan Kelenjar silirasis Moll pada kelopak mata juga temasuk
kelenjar apokrin.
(3) Kelenjar mammae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami
spesialisasi untuk memproduksi susu
2) Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang biasanya di alirkan ke folikel
rambut.Kelenjar sebasea ,rambut dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit

13
pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area genitelia,bibir,puting susu
,dan areola payudara .
a. kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin(sel-sel sekretori menghilang selama
sekresi sebum)
b. Sebum adalah campuran lemak,zat lilin,minyak dan pecahan pecahan sel.zat
ini berfungsi) sebagai emoliens atau pelembut kulit dan merupakan suatu
barier terhadap evaporasi.zat ini juga memiliki aktivitas bakterisida
c. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea di wajah ,leher,dan
punggung yang terjadi terutama pada dekade kedua masa kehidupan kelenjar
sebasea ini dapat terinfeksi sehingga menyebsbksn furunkei (bisul).

2.2 Fungsi Integumen


1) Perlindungan
Kulit melindungi tubuh ari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan cairan dan
dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang terdapat pada kulit
memberikan perlindungan selanjutnya terhadap sinar ultraviolet matahri.
2) Pengaturan suhu tubuh
Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit berfungsi untuk mempertahankan
dan mengatur suhu tubuh.
3) Ekskresi
Zat berlemak, air dan ion-ion , seperti Na+ diekskresi melalui kelenar-kelenjar pada
kulit.
4) Metabolisme, dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses
sintesis vitamin D yang enting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, dimulai
dari sebuah molekul precursor yang ditemukan di kulit.
5) Komunikasi
a. Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor
khusus yang mendekteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan
dan nyeri.
b. Kulit merupakan media ekspresi waja dan reflex nvaskular yang penting dalam
komunikasi

14
2.3 Peran Kulit dalam Termoregulasi
Panastubuh di hasilkan dari aktivitas metabolik dan pergerakan otot . panas seperti ini
harus di keluarkan ,atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal: Pada lingkungan bersuhu
dingin,Panas harus di pertahankan ,atau suhu tubuh akan turun di bawah batas normal
1. Pengeluaran panas di kulit berlangsubg melalui proses evaporasi air yang di sekresi
oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses persipirasi tak kasat mata ( difusi
muolkekul air melalui kulit)
1) Pada cuaca panas dan lembab,keringat sangat banyak keluar,tetapi tingkat
evaporasi sangat rendah,sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman.Dengan
demikian ,berkeringat sebagi salah satu mekanisme pendinginan hanya akan
efisien pada tingkat kelembaban yang lebih rendah.
2) Pengeluaran keringat di kendalikan melalui sistem saraf,yang merespons
pemanasan atau pendinginan darah secara berlebihan.

2. Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam lapisan
subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuktubuh dan derajat insulasi
bergantung pada jumlah jaringan adiposa

3. Pembuluh darah dalam papila dermal juga di kendalikan oleh sistem saraf .
1) Jika pembuluh darah berdilatasi,aliran darah ke permukaan kulit menungkat,sehingga
konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi.
2) Pembuluh darah berkonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan kulit
dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.

2.4 Sirkulasi Pada Kulit

Jumlah panas yang hilang dari tubuh dalam batas-batass yang luas diatur oleh
perubahan jumlah darah yang mengalir melalui kulit. Aliran darah diakibatkan adanya
perangsangan persarafan anastomosis yang behubungan antara srteri dan venolus. Aliran darah
akibat respon adanya perangsangan dapat bervariasi, sebab darah dapat mengalir melalui
anastomosis kapiler subdermal dan pleksus vena dari reservoir (rongga penyimpanan) darah
yang terpenting pada kulit dan merupakan tempat reaksi pembuluh darah.

15
1. Reaksi putih: bila suatu ujung objek ditekan, maka berlahan-lahan pada garis tekan
menjadi pucat ( reaksi putih ). Rangsangan mekanik menimbulkan konstriksi sfingter
kapiler dan darah yang akan terlihat sekitar 15 detik.
2. Tipel respons: bila kulit ditekan dengan lebih keras lagi dengan alat yang runcing. Maka
pada sebagian reaksi putih terdapat kemerahan yang diikuti oleh pembengkakan dan
bintik kemerahan di sekitar luka yang disebabkan dilatasi kapiler terdapat tekanan.
Pembengkakan lokal disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kaviler dan venolus.
Kemerahan disebabkan dilatasi arteriola, sedangkan denervasi (pemotongan ujung
saraf) disebabkan hambatan saraf yang menimbulkan rasa nyeri.
3. Hipermia aktif: kelainan jumlah darah dalam suatu daerah yang dihidupkan kembali
setelah periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh darah yang terjadi pada
organ dalam kulit adalah darah mengalir dalam pembuluh darah yang melebar sehingga
membuat kulit menjadi sangat merah karena efek lokal hipoksiayang dipengaruhi oleh
zat kimia.

2.3.1 Sirkulasi di bawah kulit

Aliran dalam darah dalam kulit melayani dua fungsi utama. Kondisi panas dari struktur
internal tubuh ke kulit sehingga panas dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Pleksus venosus
subkutis yang luas mengandung sejumlah besar darah yang dapat memanaskan permukaan kulit.
Anastomosis arteriovenosa merupakan hubungan vaskular yang besar, langsung diantara ateri
dan pleksus venosus. Dinding anastomosis mempunyai lapisan otot yang kuat dan dipersarafi
oleh serabut vasokonstruktor simpatis yang menyekresi norepinefrin, bila berkontraksi akan
mengurangi aliran darah.

Kecepatan aliran darah melalui kulit berubah-ubah dalam tubuh karena diperlukan
untuk mengatur suhu tubuh. Hal ini terjadi sebagai reaksi terhadap kecepatan kegiatan
metabolisme tubuh dan suhu disekitarnya. Pada suhu kulit biasa, jumlah darah yang mengalir
melalui pembuluh darah kulit untuk melayani pengaturan panas beberapa kali lebih banyak dari
pada yang diperlukan untuk memberikan kebutuhan gizi jaringan tersebut.

Bila kulit terpapar dengan suhu dingin yang luar biasa, aliran darah semakin sedikit
sehingga nutrisi mulai terganggu, selain itu pertumbuhan kuku akan lebih lambat pada suhu yang
sangat dingin. Bila kulit dipanaskan sampai terjadi vasodilatasi maksimum, aliran darah semakin
besar pada kulit sehingga menyebabkan aliran curah jantung yang besar. Pada orang payah

16
jantung akan mengalami kegagalan jantung yang berat pada cuaca panas kemudian membaik
kembali pada cuaca sejuk.

2.3.2 Pengaturan Aliran Darah di dalam kulit

1. Pengaturan saraf

Pengaturan aliran darah melalui kulit adalah untuk mengatur suhu tubuh. Aliran darah
melalui kulit diatur oleh mekanisme saraf bukan oleh pengaturan setempat. Pusat pengaturan
suhu di hipotalamus anterior merupakan pusat saraf yang dapat mengatur suhu tubuh. Pemanasan
daerah ini menyebabkan vasodilatasi semua pembuluh darah kulit dan menyebabkan berkeringat,
sedangkan pendinginan menyebabkan vasokonstriksi dan menyebabkan berhentinya
pengeluarran keringat.

2.Mekanisme vasokonstriksi

Kulit di seluruh tubuh dipersarafi oleh serabut vasokonstriktor simpatis yang


menyekresikan norepiefrin pada ujung-ujungnya. Sistem ini sangat kuat dalam kaki, tangan,
bibir, hidung, dan telinga yang merupakan daerah paling terpapar dengan cuaca sangat dingin
serta ditemukan sejumlah anastomosis arteriosvenova. Pada suhu tubuh normal, di bagian saraf
vasokonstriksi, faktor simpatis akan mempertahankan anastomis ini hampi tertutup, tetapi bila
tubuh dipanasi secara berlebihan jumlah simpul simpatis sangat berkurang sehingga anastomosis
tersebut bertalidasi sehingga sejumlah besar darah sangat mengalir dalam pleksus venosus
tersebut, dengan demikian dapat meningkatkan pengeluaran panas.

Pada bagian tubuh lainnya misalnya permukaan lengan, tunkai, dan batang tubuh
hampir tidak terdapat anastomis arteriovenosa. Pengaturan vasokonstruktor terhadap pembuluh
darah nutritive masih dapat menyebabkan perubahan besar dalam pembuluh darh. Bila tubuh
dipanaskan secara berlebihan, inpuls vasokonstruktor berhenti dan aliran darah ke pembuluh
darah kulit meningkat dua kali lipat. Efek langsung pada konstruktor simpatis adalah kulit
menjadi sangat peka terhadap norepinefrin dan epinefrin yang bersirkulasi dalam daerah kulit.
Kehilangan persarafan simpatis dapat menyebabkan vasokonstriksi yang hebat dan dapat
merusak kulit, keadaan ini disebut raynaud.

17
3.Mekanisme vasodilatasi

Bila suhu berlebihan dan keringat mulai keluar, aliran darah kulit lengan bawah dan
batang tubuh bertambah dua kali lipat akibat vasodilatasi aktif. Serabut simpatis yang
menyekresi asetilkolin mengaktifkan kelenjar keringat sehingga terjadi vasodilatasi sekunder dan
menyebabkan kelenjar ini melepas enzim kalekrin yang sebaliknya memecah polipeptida
bradikinin dari grobulin di dalam cairan interstisal. Inhibisi bradikinin tidak menghalangi
peningkatan aliran darah yang menyertai pengeluaran keringat.

4.Efek dingin terhadap sirkulasi

Bila benda dingin ditempelkan langsung pada kulit, pembuluh darah makin berkontraksi
sampai suhu 15 C. Saat titik sampai derajat konstiksi maksimum pembuluh darah melalui
berdilatasi. Dilatasi ini disebabkan oleh efek langsung pendingin setempat terhadap pembuluh itu
sendiri. Mekanisme kontraksi dingin membuat hambatan impuls saraf datang ke pembuluh
tersebut pada suhu mendekati suhu 0 C sehingga pembuluh darah mencapai vasodilatasi
maksimum. Hal ini dapat mencegah pembekuan bagian tubuh yang terkena terutama tangan dan
telinga.

2.5 Fisiologi IndraKulit

Perasaan reseptor kulit berada dalam kulit. Perasaan visceral berhubungan dengan
persepsi keadaan intern yang digolongkan sebagai keadaan visceral. Pada organ sensorik kulit
terdapat empat perasaan yaitu rasa raba, dingin, panas, dan rasa sakit.

Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung saraf yang tidak bermilen
(selaput). Pelebaran saraf terminal dan ujung yang berselubung ditemukan pada jaringan fibrosa
dan berakhir di sekitar folikel rambut.

Pada pemeriksaan histology, kulit hanya mengandung saraf telanjang yang berfungsi
sebagai mekanoreseptor yang memberikan respon terhadap rangsangan raba. Ujung saraf sekitar
folikel rambut menerima rasa raba dan gerakan rambut yang menimbulkan perasaan (raba taktil).

18
2.6 Peristiwa Listrik dan Ion Reseptor

Kebanyakan organ sensorik berbentuk ujung serabut saraf. Potensial generator elektroda
dapat disisipkan pada saraf sensorik di titik saraf dan meninggalkan tekanan secara berangsur-
angsur. Apabila tekanan lemah, maka diberikanpotensial depolariasi (kemampuan bergetar) yang
dapat di catat, ini dinamakan potensial generator (kemampuan menggerakan) atau potensial
reseptor (kemampuan raba).

Sumber potensial generator. Potensial ini secara elektronik mendepolarisasi simpul


renfier pertama yang mengubah energi mekanik menjadi respon listrik yang besar sebanding
dengan intensitas rangsangan. Potensial generator mendepolarisasi saraf sensorik pada
simpulrenfier pertamapada saat titik letup dicapai.

Bila potensial generator cukupbesar maka neuron akan terus merangsang selama
potensial generator cukup basar untuk membawa potensial membrane simpul pada titik
letupnya.simfulrenfier mengubah respon resepto berangsur-angsurmeningkat menjadi potensial
aksi yang frekuensinya sebanding dengan besarnya rangsangan yang dikenakan.

2.7 Indra Rasa Raba

Rasa sentuhan disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf yang berbeda-bedapada kulit
menurut ujung saraf yang di rangsang baik itu panas, dingin, maupun sakit yang ditimbulkan
karena tekanan dalam rasa dari suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang. Indra rasa raba
ada pada kulit dan dapat berfungasi sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh. Kulit memiliki
banyak ujung-ujung saraf rasa yang menerima rangsangan dari luar yang diteruskan ke pusat
saraf di otak. Reseptor-reseptor tersebut luas pada lapisan epithel dan jaringan ikat tubuh
manusia, selain itu didalam kulit juga terdapat tempat-tempat tertentu yang sensitive terhadap
panas dan sakit.

2.8 Modalitas Rasa Kulit

Rasamekanik, suhu, dan rasa nyeriberbeda dengan alat indra lain yang reseptornya
tergabung dalam satu atau dua organ tertentu. Masing-masing modalitas rasa ini berdiri sendiri
secara terpisah dan tersebar dari seluruh bagian tubuh. Serat aferen dan jaringan berkas saraf

19
khusus, tetapi tersebar pada banyak saraf perifer dan jaringan saraf pusat. Dengan demikian,
modalitas rasa ini tidak membentuk alat indar tertentu yang khas.

1. Rasa mekanik

Beberapa modalitas (kualitas) rasa tekan, raba, getar, geli berada di setiap bagian tubuh
tertentu. Dengan menggunakan aestesiometerdapat mengetahui bagian kulit yang paling peka
terhadap rangsangan pada permukaan kulit yang peka. Titik tekan lebih padat dibandingkan
dengan kulit lain, hal,ini merupakan manifestasi adanya reseptor tekan pada kulit di bawahnya.

1) Ambang diskriminasi spasial (ADS)


Merupakan kemampuan untuk membedakan dua titik terdekat sebagai titik yang
terpisah yaitu ambang simultan. ADS suksesif lebih kecil dibandingkan ADS simultan.
Hal ini disebabkan karena ADS suksesif diantarkan olrh saraf yang sama, sedangkan
ADS simultan secara bersamaan dihantarkan oleh dua saraf yang hubungannya dengan
kotek sensori melalui serat yang berbeda.
2) Reseptor gatal
Merupakan pengindra yang memiliki kecepatan tinggi dan terdapat pada reseptor
akar rambut, bila pada punggung tangan di raba akan timbul rasa raba. Intensitas yang di
timbulkan oleh gerakan rambut hanya jika rambut itu bergerak.
3) Reseptor getar
Rangsangan berbentuk gelombang siku yang kuatnya sama dan beberapa kali
lebih kuat dari ambang rangsangan. Reseptor ini menghasilkan satu impuls saja dan
sangat cepat beradaptasi. Reseptor gatal ini merupakan percepatan struktur yang
mempunyai sifat sesuai dengan badan pacini.
4) Reseptor geli
Melalui saraf bebas yang merupakan ujung saraf pengindra, ambang rangsangan
hanya dapat mengetahui adanya rangsangan untuk reseptor. Rangsangan mekanik ringan
bergerak seperti gerakan serangga kecil di kulit. Rasa gatal di tambulkan oleh rangsangan
frekuensi rendah yang dihasilkan oleh sesuatu yang bergerak pada kulit secara berulang
pada serabut-serabut saraf kulit. Distribusi rasa gatal terjadi pada kulit, maka membrane
mukosa tertentu dan rasa nyeri biasanya menjadi berulang-ulang.

20
2. Rasa suhu
Mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas. Reseptor ini berfungsi
mengindra rasa dingin/panas dan reflex pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu
oleh reseptor dalam system saraf pusat. Dengan pengukuran waktu, reaksi dapat
dinyatakan; kecepatan rasa dingin lebih cepat dibandingkan kecepatan rasa panas.
1) Rasa suhu kulit tetap
Bila seorang berada dalam air hangat, mula-mula akan timbul rasa hangat,
kemudian rasa hangat tidak dirasakan lagi dan bila keluar dari air, rasa hangat akan
kembali. Hal ini karena tubuh secara penuh beradaptasi terhadap suhu kulit yang
baru. Adaptasi penuh ini hanya terjadi pada suhu netral (suhu nyaman), rasa hangat
yang mantap akan di rasakan diatas 36C dan rasa dingin dirasakan pada suhu 17C.
2) Rasa suhu kulit yang berubah
Terdapat tiga parameter tertentu yaitu suhu awal, kecepatan perubahan suhu, dan
luas kulit yang terpapar terhadap rangsangan suhu. Pada suhu kulit yang rendah,
ambang rasa hangat tinggi, sedangkan ambang rasa dingin meningkat. Kecepatan
perubahan suhu berpengaruh terhadap timbulnya rasa panas atau dingin. Luasnya
daerah kulit yang terpapar juga berpengaruh pada timbulnya rasa panas/dingin.
3) Titik rasa dingin dan panas
Permukaan kulit yang peka terhadap rasa panas dan dingin berlokasi pada titik-
titik tertentu. Kepadatan titik-titik rasa suhu lebih rendah dibandingkan dengan titik
rasa raba/tekan. Titik rasa dingin lebih banyak dibandingkan dengan rasa panas. Kulit
wajah merupakan daerah yang paling peka terhadap rasa suhu dan memiliki
kepadatan titik-titik rasa dingin yang paling tinggi.
Sifat reseptor suhu:
1. Selalu mengeluarkan impuls pada suhu kulit yang konstan dan frekuensinya
tergantung pada suhu kulit itu sendiri.
2. Pada penurunan atau kenaikan suhu akan terjadi perubahan frekuensi impuls.
3. Tidak peka terhadap rangsangan lain.
4. Ambang rangsangan sesuai dengan kepekaan rasa suhu manusia terhadap
rangsangan suhu di kulit.

21
5. Mempunyai daerah reseptif yang sempit, setiap saraf eferen hanya mempersarapi
satu atau beberapa titik rasa suhu saja.

3. Rasa propriosepsi

Berasal dari dalam tubuh disebut juga rasa dalam, tidak terdapat pada kulit tetapi
bagian yang lebih dalam misalnya otot, tendon dan sendi. Informasi propriosepsi
Dihantarkan ke medula spinalis melalui kolom dorsal dan masuk ke serebelum, sebagai
berjalan ke laminukulus medial, talamus, dan sebagai lagi ke korteks. Implus berasal dari
kumparan otot berbentuk urat golgi, organ sensorik dalam, dan sekitar sendi. Neuron
dalam korteks sensoris bererpons terhadap gerakan-gerakan tertentu.

Terdapat 3 submodalitas yaitu sebagai berikut:

1) Rosa posisi: mengindrai bagian-bagian tubuh dalam ruang atau posisi ruas sendi
tubuh yang satu dengan ruas sendi yang berdekatan, rasa ini sedikit sekali bahkan
mungkin tidak beradaptasi.
2) Rasa gerakan: timbul menghindari gerak pada setiap sendi dan beberapa besar
perubahan sudut dan kecepatan gerak pada sendi yang bergerak.
3) Rasa kekuatan: sebeapa besar kekuatan kekuatan atau tahanan yang dikerahkan untuk
gerak otot itu.

Integrasi Sentral. Dalam kehidupan sehari-hari alat indra ini tidak bekerja sendiri-
sendiri, mereka bekerja secara terpadu dalam mengendari suatu benda berhadap rasa raba, rasa
suhu, dan rasa propriosepsi. Semua berperan dan di perlukan oleh fungsi sistem saraf pusat.

4. Rasa Nyeri
Ditimbulkan olehrangsangan yang merusak. Rasa ini berfungsi melindungi dan mencegah
kerusakan lebih lanjut dari jaringan yang terkena. Modalitas rasa nyeri terdiri atas submodalitas
nyeri sobmatik yaitu nyeri permukaan, nyeri dalam, dan nyeri viseral. Zat kimia pada kadar
tertentu dapat menimbulkan nyeri misalnya asetilkolin, seratokinin, dan histamin yang juga
menimbulkan rasa gatal.

22
Pada otot jantung yang mengalami iskemia, nosiseptor (respons rasa nyeri) akan
terangsang untuk menimbulkan rasa nyeri yang disebut angina pektoris. Alat yang mengandung
reseptor nyeri misalnya usus, uretra, dan empedu. Reseptor nyeri peka terhadap rangsangan yang
kuat sehingga terjadi nyeri viseral yang disebut kolik.

Rasa nyeri terdiri atas bagian-bagian berikut ini:

1. Nyeri proyeksi: nyeri yang tinbul bila rangsangan bukan pada reseptornya, tetapi
langsung pada serat saraf di salah satu tempat dalam perjalanan sarafnya. Rasa nyeri
tidak pada tempat rangsangan, tetapi pada proyeksi perifer (ujung) yang bersangkutan.
2. Nyeri alih: rasa nyeri berasa dari alat dalam, serat saraf yang berpasangan di alat dalam
dan serat saraf dari kulit suatu segmen dengan alat dalam serta bersinap pada suatu
neuron yang sama dan menimbulkan eksitasi (rangsangan) sehingga implus dirumuskan
ke SSP. Rasa nyeri yang timbul dan diinterpretasikan datang dari kulit.
3. Hiperalgesia: salah satu nyeri khusus yang dialami seseorang adalah saat kulit terkena
rangsangan nosiseptif misalnya terik matahari dan luka bakar. Bagian yang luka
mengalami vasodilatasi dan rasa nyeri yang lama akan membuat bagian yang nyeri akan
menjadi lebih peka terhadap rangsangan mekanik. Kemungkinan rasa nyeri ditimbulkan
oleh zat kimia yang akan dilepas oleh jaringan yang rusak. Vasodilatasi yang terjadi
akan berlangsung beberapa hari.
4. Hipoalgesia: menurunnya rasa nyeri (analgesia) akibat keusakan saraf atau tindakan
analgesia dengan obat atau tusuk jarum. Hal ini bisa disertai dengan hilangnya
modalitas rasa (anestesia).
5. Nyeri kronis: suatu perubahan pada sistem saraf pusat dalam pengolahan rasa nyerinya
belum diketahui sebabnya. Salah satu organ tubuh yang diamputasi dapat mengalami
rasa nyeri yang dirasakan seperti berasal dari bagian tubuh yang telah di buang. Rasa
nyeri ini sukar diobati dan timbul karena gangguan sentral yang prosesnya yang belum
dapat diterangkan.
5. Rasa gatal
Merupakan bentuk khusus rasa nyeri yang timbul pada kondisi perangsangan tertentu.
Semakin kuat rangsangan suatu rasa, rasa gatal yang timbul akan diganti dengan rasa nyeri. Bila
rangsangannya mencapai itensitas yang tinggi, maka rasa gatal yang dialami dapat hilang. Pada

23
jaras spinotalmik, yang sedang dilewati rasa gatal dilewati juga rasa nyeri dengan cara tertentu
jika titik gatal sesuai dengan titik nyeri. Respons gatal terletak pada bagian kulit permukaan,
sedangkan reseptor nyeri terdapat lebih dalam dari kulit.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang
masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda. Termasuk
didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang
berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih
banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh.
Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem
integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.

3.2 Saran

Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa memahami fungsi tentang system
integument (kulit). Maka dari itu, penulis menyarankan agar menjaga kulit dengan baik
mengingat peranan penting dari kulit.

25

Anda mungkin juga menyukai