Daftar isi.................................................................................................... i
BAB 1 : PENDAHULUAN.......................................................................
A. Proses Berfikir............................................................................ 1
B. Pengertian Berfikir..................................................................... 2
C. Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan......... 3
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pegertian Kreatif....................................................................... 4
B. Berfikir Kreatif dan Efektif...................................................... 5
C. Teknik Pemecahan Masalah..................................................... 6
D. Aplikasi Berfikir Dedukasi dan Induksi................................... 7
E. Proses Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan........ 8
BAB 3 : PENUTUP
Kesimpulan................................................................................... 9
Sumber sumber............................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. BERFIKIR
A. Proses Berfikir
Proses selalu berhubungan dengan masalah-masalah baik masalah yang timbul dari
situasi masa kini. masa lampau dan mungkin masalah-masalah yang belum terjadi.
proses pemecahan itu disebut proses berpikir. dalam memecahkan tiap masalah timbul
dalam jiwa kita berbagai kegiatan lain .
· Kegiatan berpikir dalam memecahkan masalah :
* Mengetahui apa masalahnya
* Bagaimana memecahkan
* Hal-hal yang dapat membantu pemecahkan masalah tersebut
* Apa tujuan untuk memecahkan masalah itu
B. Pengertian Berpikir
Berpikir adalah suatu tindakan manipulasi aktif terhadap informasi, berasal dari input
sensorik dan memori.
· Berpikir merupakan suatu cara membuat kesimpulan terhadap fenomena yang
sedang berlangsung didunia, berhubungan dengan pengamat atau pemikir, membuat
tindakan yang akan datang berdasarkan pada apa yang ditemukan.
· Berpikir dapat diungkapan secara verbal, visual atau model konsep lain.
C. ProsesPemecahan Masalah
1. Memahami masalah
2. Menyeleksi solusi
Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah berikutnya
adalah menentukan rencana pemecahan yang akan dan mungkin dapat ditempuh
3. Memutuskan rencana
Pada tahap ini ditandai dengan pemilihan suatu rencana matang untuk memecahkan
suatu masalah. Memutuskan suatu masalah suatu rencana berarti seseorang telah
mempertimbangkan semua kemungkinan dari masing-masing solusi yang ada dan
memilih solusi yang dianggap terbaik dari sekian banyaknya solusi yang ada
Mengevaluasi hasil tahap selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah tercapai.
Pada tahap ini memberi atau mengeluarkan fakta-fakta, baik yang menguatkan
maupun yang melemahkan pilihan-pilihan yang telah ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreatif
Pengertian Kreatif
Salah satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan mengembangkan
kreativitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas, tetapi tidak ada
satu definisi pun yang dapat diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari
konsep kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin dan tidak perlu, karena kreativitas
dapat ditinjau dari berbagai aspek, yang kendatipun saling berkaitan tetapi
penekanannya berbeda – beda. Rodhes (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam
menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada
umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses, dan produk.
Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (
press) individu ke perilaku kreatif. Rodhes menyebut keempat jenis definisi tentang
kreativitas ini sebagai “four p’s of creativity “,yaitu dimensi Person,Proses, Press dan
Product. Kebanyakan definisi kreativitas berfokus pada salah satu dari empat P ini
atau kombinasinya. Keempat P ini saling berkaitan: pribadi kreatif yang melibatkan
diri dalam menghasilkan produk kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan ( press)
dari lingkungan menghasilkan produk kreatif. Torrance ( 1988) yang memilih definisi
proses tentang kreativitas, menjelaskan hubungan antara keempat P tersebut sebagai
berikut : dengan berfokus pada proses kreatif, dapat ditanyakan jenis pribadi yang
bagaimanakah akan berhasil dalam proses tersebut, macam lingkungan yang
bagaimanakah akan memudahkan proses kreatif, dan produk yang bagaimanakah
yang dihasilkan dari proses kreatif?
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Kreativitas
yaitu sebagai berikut :
a) David Campbell, Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil dengan kandungan ciri ;
Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan baru.
Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong,
memecahkan masalah, mengurangi hambatan.
Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.
b) James R Evan, menyatakan kreativitas adalah keterampilan untuk membentuk
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.
Setiap kreasi merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif, seni
dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
c) Michael A.West, menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan
pengetahuan berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide
baru yang lebih baik. Kreativitas merupakan salah satu bagian dasar dari usaha
manusia. Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara
baru dan baik dalam mengerjakan berbagai hal. Atau dalam pengertian yang lebih
luas, kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai potensi yang dimiliki, baik
pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
ide-ide baru yang lebih baik dan bermanfaat.
d) Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang
merupakan kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan
yang telah ada.
2. Berfikir Efektif
Kata Efektif biasanya disandingkan dengan Efisien, padahal dua arti itu sama
sekali berbeda.
Berfikir Efektif adalah cara berfikir yang berorientasi ke Hasil (misalnya fokus ke
hasil yang maksimal, menyelesaikan masalah secara akurat, langsung ke inti
persoalan), sedangkan berfikir Efisien adalah cara berfikir yang berorientasi ke
Proses (misalnya fokus ke waktu yang lebih cepat, energi yang lebih sedikit, dan
biaya yang lebih murah).
Sehingga Berfikir Efektif adalah cara berfikir dengan menggunakan kreatifitas
(mengumpulkan, memilih, dan mengkombinasikan beberapa alternatif) agar
diperoleh hasil yang maksimal.
Oleh karena itu berfikir efektif adalah mutlak diperlukan agar bisa sukses
dimanapun kita berada.
A. Induksi
Induksi adalah proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian
atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk
menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum seperti :
1. Kita dapat berpikir secara ekonomis meskipun ekperimen kita terbatas pada
beberapa kasus indivudual
2. Pernyataan yang di hasilkan melalui cara berpikir Induksi memungkinkan
proses penalaran selanjutnya baik secara Induktip dan Deduktip
a. Induksi sempurna
Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari putusan khusus, maka Induksi itu
sempurna misalnya :
Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa ia warga
Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa Fakultas
itu warga Negara Indonesia.
Deduksi adalah proses pemikiran di dalamnya akal kita dari pengetahuan yang
umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus atau proses berpikir
dari hal yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus seperti:
1. Sistem Tertutup
Dalam pembahasan ini ada beberapa contoh jalan pikiran deduksi ;
a. Ganbar ini adalah sebuah Jajaran Genjang, jadi sisi-sisinya yang
berhadapan itu sama.
Ini merupakan contoh pemikiran deduksi kalau kita berpangkal dari
defenisi Jajaran Genjang (Empat segi sisi yang berhadapan sejajar) serata
,merima semua dalil dan batasan tentang garis lurus dan garis sejajar,
maka denga satu rangkaian langkah-langkah dapat di buktikan bahwa sisi
yang berhadapan itu sama. Dalam contoh ini semua premis (titik pangkal
atau data yang di ketahui) di rumuskan dalam istilah Jajaran Genjang, dan
kesimpulan yang di tarik adalah pasti dan tak perlu di ragukan lagi.
b. Jumlah ketiga sudut sebuah segi tiga adalah 180 derajat, jadi jumlah sudut-
sudutnya sama dengan 180 derajat. Kesimpulan ini pun pasti tidak di
ragukan lagi. Tak akan ada pengaruh dari luar yang dapat menggoyakan
kepastian kesimpulan terfsebut.
2. Sistem Terbuka
Suatu kesimpulan itu pasti apabila kita tau dengan positif dan tanpa ragu-ragu, bahwa
kesimpulan yang di tarik adalah benar dan bahwa kesimpulan atau ucapan yang
mengatakan sebaliknya itu salah.
Contoh :
Jangan berenang di air yang sekotor ini. Nanti terkena penyakit kulit.
Ini jelas merupakan suatu jalan Induksi. Dari pengalaman sendiri atau orang lain di
tariklah suatu kesimpulan yang umum : berenang di dalam air yang kotor
menyebabkan penyakit kulit. Apakah pasti setiap orang akan kena penyakit?
Mungkin, Tetapi, Belum tentu !
c. Pedoman Kerja
Hasil yang di harapakan dari logika adalah agar kita cakap berpikir sendiri dan
bersikap logis serta kritis. Sikap kritis tidaklah berarti suka membantah dan
mengkritik serba suka menentang dan menantang melainkan berpikir dulu,
mengidentipikasi duduknya perkara, menyelidiki dulu dan tidak begitu saja menerima
suatu pendapat atau penjelasan-penjelasan yang seakan-akan sudah pasti benar.
A. Pengambilan Keputusan
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang
mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak
ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan
oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif
dan tindakan.
.
Dari pembahasan diatas, dapat simpulkan bahwa berfikir adalah proses tingkah laku
menggunakan pikiran untuk mencari makna an pemahaman terhadap sesuatu,
membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang. Macam – macam berfikir
tebagi menjadi dua yaitu berfikr asosiatif dan berfikir terarah. Langkah – langkah
proses berfikir yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan
kesimpulan atau pembentukan keputusan. Ada dua strategi dalam pemecahan masalah
yaitu strategi menyeluruh dan strategi detailistis. Selain itu ada beberapa strategi
pemecahan masalah yang sering digunakan yaitu Trial and error, insight solution, dan
penyeleasaian mekanis.
Sumber sumber
Khodijah, Nyayu. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press
Suriasumantri (ed), 1983. Psikologi Pendidikan. Diakses dari
http://www.andragogi.com. Senin, 4 Agustus 2008 Suryabarata, Sumadi. 2002.
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Wagito, Bimo. 1997.
Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Whiterington. 1982. Psikologi
Pendidikan
Gani Sabariah, 2006. Psikologi Keperawatan, Makassar
Walgito Bimo, 1980. Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset: Yogyakarta