Anda di halaman 1dari 10

KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah
“ RASA AMAN DAN NYAMAN ”

Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Palangkaraya, April 2016

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4-5

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.4 METODE MASALAH
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….6-12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan yang diberikan adalah upaya untuk mencapaiderajat


kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalammenjalankan
kegiatan.
1.1 LATAR BELAKANG
Nyaman : segar; sehat badan terasa disinari matahari pagi; sedap; sejuk;enak
suaranya merdu di dengar. Kenyamanan : keadaan nyaman; kesegaran;kesejukan (Tim
Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, 1989:695). Sesuatu yangdiperlukan manusia dalam
kehidupannya untuk membuat dirinya merasa enakbaik psikis maupun sosial.
Aman : bebas dr bahaya ; bebas dr gangguan ; terlindung atau tersembunyi; pasti;
tidak meragukan; tenteram; tidak merasa takut atau khawatir:

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan segala keterbatasan informasi yang kami peroleh, adapun masalah yang kami
bahas dalam makalah ini adalah latar belakang, maksud dan tuuan.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


 Mengetahui penatalaksanaan personal hygiene pada pasien rawat inap
 Mengetahui rasa aman dan nyaman pasien rawat inap
 Untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan personalhygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap

1.4 METODE MASALAH


Metode yang kami gunakan dalam makalah ini adalah mengambil referensi dari bebagai
sumber kepustakaan dan website.
BAB II
PEMBAHASAN

KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN

A. KEAMANAN LINGKUNGAN
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau
berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien.

a. Kebutuhan Fisiologis:
1. Oksigen

2. Kelembaban

3. Pengurangan Bahaya Fisik

4. Pengurangan Transmisi Patoge

5. Pengontrolan Polusi

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi:


1. Usia

2. Emosi

3. Status Metabolisme

4. Gangguan persepsi sensori

5. Informasi/komunikasi

6. Penggunaan antibiotik

7. Keadaan imunitas

8. Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel darah putih

c. Macam-macam bahaya/kecelakaan:
1. Di rumah

2. Di RS : Mikroorganisme

3. Cahaya
4. Kebisingan
5. Cedera
6. Kesalahan prosedur
7. Peralatan medik, dll
d. Meningkatkan keamanan:
1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri

2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah

3. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti

4. Penghalang sisi tempat tidur

5. Bel yg mudah dijangkau

6. Meja yang mudah dijangkau

7. Kereta dorong ada penghalangnya

8. Kebersihan lantau

9. Prosedur tindakan.

B.KENYAMANAN

Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri.

Sifat nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan

oleh stimulus tertentu.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri :


1. Usia

2. Jenis Kelamin

3. Kebudayaan

4. Makna nyeri

5. Perhatian

6. Ansietas adalah kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subjektif

7. Keletihan

8. Dukungan Keluarga

b. Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan


1. Sentuhan teraupeutik/menghilangkan rasa sakit

2. Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk penyakit berat

3. Relaksasi dan Teknik Imajinasi


4. Imajinasi terbimbing

5. Bimbingan Antisipasi

6. Distraksi atau pengalihan dari focus terhadap nyeri.

C.KENYAMANAN LINGKUNGAN PASIEN

Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus

diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien.

Menyiapkan Tempat Tidur


Jenis persiapan tempat tidur

1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)

1. Closed bed (tempat tidur tertutup)

2. Open bed (tempat tidur terbuka)

3. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)

2. Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)

Prinsip perawatan tempat tidur antara lain :

1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi

2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor

3. Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak boros.

Persiapan tempat tidur

1. Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya)


Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru:

Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap.

Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien
kekursi/tempat duduk.

Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah:

1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien


2. Meningkatkan mobilisasi klien

3. Memelihara kebersihan dan kerapian

Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op

Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah:

Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius).

Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post op/pasca bedah:

1. Menghangatkan klien

2. Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah

1. 2. Mengganti Alat Tenun fengan Pasien diatasnya (Occupied bed)

Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien

Tujuan:

1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien

2. Mencegah terjadinya dekubitus

3. Memelihara kebersihan dan kerapian.

Memandikan Pasien

1) Pengertian
Mandi adalah membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih
dan sabun (Tim Departemen Kesehatan RI, 1994 : 38).
Memandikan pasien adalah bagian perawatan hygienis total. Keluasan mandi pasien dan
metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan
kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.

Tujuan mandi

a) Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sel kulit yang mati, yang meminimalkan
iritasi kulit dan menguragikesempatan infeksi.

b) Stimulasi sirkulasi
Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat
dan usapan yang lembut pada ekstermitas.
c)Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan relaksasi dan perasaan segar kembali dan kenyamanan.
d)Pengurangan bau badan
Sekresi keringat yang berlebihan.

Membersihkan bagian oral/mulut


Oral/mulut adalah rongga pada bagian muka atau wajah (makhluk hidup) tempat lidah dan gigi
dengan menggosok gigi pasien.
Tujuan
 Menurunkan mikroorganisme dalam mulut dan gigi.
 Menurunkan penyakit kavitas dan gusi.
 Menurunkan pembentukan residu makanan pada gigi.
 Memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan
 Merangsang sirkulasi pada jaringan oral, lidah dan gusi
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus
diperhatikan. Lingkungan yang nyaman karena akan menunjang cepatnya kesembuhan
pasien.

3.2. SARAN
Saran-saran dari kelompok kami adalah sbb:
Agar mahasiswa lebih memahami bagaimana cara kita untuk memperlakukan pasien secara
aman dan nyaman.
Mahasiswa dapat mendukung kenyamanan dan keamanan pasien selama di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/32712416/Hubungan-Penatalaksanaan-Personal-Hygiene-
Dengan-Pemenuhan-Rasa-Nyaman-Pada-Pasien-Rawat-Inap

http://irm4chimut.wordpress.com/2009/10/14/kdpk/

Alimul, A. Aziz, 2003. Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Salemba
Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai