Anda di halaman 1dari 4

Rumah Sakit dr.

Suyoto

Pertanyaan Bagian Radiologi

1. Apa Kriteria Foto Thoraks yang baik?


2. Jelaskan Efek dari Radiasi Jangka Pendek?
3. Jelaskan Efek Radiasi Jangka Panjang?
4. Bagaimana proses terbentuknya sinar x?
5. Bagaimana proses terbentuknya gambaran pada film radiografi?
6. Sinar x ditemukan oleh siapa dan kapan?
7. Bagaimana Sifat sinar x?
8. Berapa batas ambang radiasi yang dapat diterima pasien per tahun?
9. Sebutkan Proyeksi yang dipakai pada pemeriksaan Sinus Paranasal?
10. Sebutkan macam macam sinus paranasal?
11. Apa tujuan dari foto Abdomen 3 Posisi, dan sebutkan proyeksinya?
12. Apakah yang dimaksud dengan bahan kontras, serta sebutkan contohnya?
13. Sebutkan persiapan BNO IVP?
14. Apakah tujuan dari pemeriksaan BNO IVP?
15. Kenapa pasien dengan hasil ureum kreatinin tinggi tidak dapat dilakukan
pemeriksaan BNO IVP?
16. Sebutkan persiapan pemeriksaan HSG?
17. Sebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada pemeriksaan HSG?
18. Sebutkan persiapan USG Abdomen?
19. Bagaimana prinsip dasar terbentuknya gambaran pada pemeriksaan CT scan?
20. Sebutkan 3 prinsip dasar ALARA?

JAWABAN

1. Kriteria Foto Thorax :


 Gambaran Simetris
 Terlihat gambaran CV Thorakalis tipis
 Terlihat marker
Rumah Sakit dr. Suyoto

 Terlihat label nama pasien


 Pasien inspirasi penuh
 Kedua sinus dan apex paru tidak terpotong
2. Efek Radiasi Jangka pendek:
 Mual / Muntah-muntah
 Pusing
 Jika terkena pada kulit, akan muncul kemerahan.
3. Efek radiasi jangka panjang:
 Kanker
 Mutasi Gen
 Kemandulan
4. Proses terbentuknya sinar x
 Katoda (filamen) dipanaskan dengan mengalirkan arus listrik.
 Terbentuklah awan awan elektron di katoda.
 Ketika diberi tegangan tinggi, elektrongerakannya dipercepat menuju
anoda yang berpusat di focusing cup.
 Awan awan elektron menumbuk target, sehingga terbentuk panas (99%)
dan sinar x (1%)
5. Terbentuknya gambaran radiografi :
 Film yang telah terpapar sinar x dibangkitkan di dalam cairan developer
sehingga muncul gambaran latent (sekitar 3-5 menit).
 Kemudian, film dengan gambaran latent di bilas di dalam air (fase rinsing)
 Agar gambaran latent menjadi gambaran nyata, maka ditetapkan dengan
cara dicelupkan pada cairan fixer (sekitar 10-15 menit)
 Setelah itu film di bersihkan dari sisa-sisa cairan fixer di dalam air sampai
benar – benar bersih (fase washing)
 Gambaran dikeringkan, sehingga terbentuklah gambaran radiografi.
6. Sinar x ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen tahun 1895
7. Sifat sinar x
 Merupakan gelombang elektomagnetis dengan energi E = hf
 Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus, dapat
mempengaruhi film fotografi seperti cahaya tampak
 Memiliki daya tembus tinggi.
 Setelah menembus bahan akan menebar ke segala arah.
 Memiliki frekuensi tinggi, dan panjang gelombang pendek.
8. Batas ambang untuk pasien 5 mSv ( 500 mrem )
9. Proyeksi pada pemeriksaan SPN :
Water’s, PA dan lateral.
Rumah Sakit dr. Suyoto

10. Macam – macam sinus paranasal :


 Sinus Maksilaris
 Sinus Frontalis
 Sinus Spenoidalis
 Sinus Etmoidalis
11. Tujuan Abdomen 3 Posisi :
Melihat adakah ileus obstruksi
Proyeksi :
AP supine, AP ½ duduk dan LLD
12. Bahan Kontras :
Bahan atau media yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk membantu
pemeriksaan radiografi, sehingga media yang dimasukkan tampak lebih
radioopaque atau lebih radiolucent pada organ yang akan diperiksa
Terbagi menjadi dua, yaitu Bahan kontras positif dan bahan kontras negatif
Contohnya : Barium sulfat, Iodine, udara, dll
13. Persiapan BNO IVP
 2 hari sebelum pemeriksaan pasien diet rendah serat, dengan makan
bubur kecap
 Pada hari kedua pukul 21.00, pasien meminum dulcolax tab sebanyak 4
buah agar pada saat pemeriksaan saluran ginjal terbebas dari gambaran
feses dalam usus.
 Pasien puasa total
 Pasien dilarang banyak berbicara dan merokok agar udara tidak masuk
usus.
 Pagi hari sebelum pemeriksaan masukan dulcolax sups. memalui anus
 Pasien diperiksa pada pagi hari.
14. Tujuan dari pemeriksaan BNO IVP :
Melihat fungsi saluran ginjal dari mulai sekresi glomelorus sampai dengan uretra.
15. Pasien dengan ureum dan creatinin tinggi tidak dapat dilakukan pemeriksaan
BNO IVP karena pada pemeriksaan BNO IVP digunakan bahan kontras yang
dimasukan secara IV yang akan dikeluarkan melalui ginjal. Ketika pasien memiliki
hasil ureum dan kreatinin yang tinggi, fungsi dari ginjalnya sudah kurang baik, maka
penyuntikan bahan kontras iodine akan memperberat kerja dari ginjal. Disarankan
pasien untuk berkonsultasi ke dokter pengirim.
16. Persiapan HSG
Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-9 sampai hari ke-11 dari haid hari pertama.
Rumah Sakit dr. Suyoto

Pasien dilarang berhubungan intim sebelum dilakukan pemeriksaan


17. Alat dan bahan HSG :
Steril
 Sonde uterus
 Speculum Vagina
 Tenaculum (portio tang)
 Conus dengan ukuran S, M, L
 Hand scoon steril
 Kain kassa steril
 Kanula injection dan syring
Non steril
 Lampu sorot
 Bengkok
 Stand kaki
18. Persiapan USG Abdomen :
 Pasien puasa makan 6 jam sebelum pemeriksaan.
 Pasien diperbolehkan minum air putih.
 Pasien menahan buang air 1 jam sebelum pemeriksaan.
19. Prinsip dasar terbentuknya gambaran pada CT scan :
 Pesawat CT scan menggunakan tabung sinar x yang dibatasi oleh
kolimator, sinar x menembus tubuh
 Berkas sinar x ditangkap oleh detektor.
 Intensitas sinar x tersebut dirubah menjadi arus listrik dan kemudian
dirubah oleh integrator menjadi arus listrik analog
 Besar tegangan listrik yang diterima dirubah menjadi besaran digital oleh
analog to digital converter ( A / DC )
 Arus listrik digital dicatat oleh komputer
 Komputer mengolah menggunakan image processor dan akhirnya
terbentuk gambaran yang ditampilkan di layar monitor.
20. Prinsip dasar ALARA :
 Justifikasi : didasarkan pada asas manfaat, sehingga keuntungan yang
didapat lebih besar.
 Limitasi : dosis yang diterima tidak boleh melewati NBD yang telah
ditetapkan
 Optimasi : diusakan paparan radiasi yang terjadi dapat ditekan serendah –
rendahnya.

Anda mungkin juga menyukai