Anda di halaman 1dari 5

Saraf glosofaringeal

Fungsi
Dari sudut pandang klinis, saraf kranial ke-9 tidak memiliki peran yang cukup
penting kecuali terkait peranannya dalam gag reflex. Fungsi utama dari saraf
glosofaringeal adalah suplai persarafan sensoris dari orofaring dan bagian
posterior (belakang) dari lidah. Selain itu saraf glosofaringeal juga memiliki
fungsi motorik terhadap otot stilofaringeus, fungsi otonom parasimpatis pada
kelenjar parotis, serta fungsi sensoris dari sinus karotis, badan karotis, dan
terkadang kulit dari meatus acusticus externus dan membran timpani.

Asal dan Percabangan Saraf


Saraf glosofaringeal berasal dari medula bersamaan dengan saraf kranialis X
dan XI.
Melalui foramen jugularis saraf glosofaringeal membentuk dua ganglion
sensoris superior and petrosal/inferior
Akson Parasimpatis dari dari dari nukleus saliva inferior menuju ganglion otis
(pada kelenjar parotis) kemudian memasuki cabang timpani. Sehingga bisa
sekaligus menyalurkan serat sensoris dari telinga.
Saraf glosofaringeal selanjutnya turun ke leher dan menyarafi otot
stilofaringeus dan badan karotis.
Melewati arteri karotis internal dan eksternal untuk masuk ke faring. Di dalam
faring serat sensoris dari plexus faringeal menyarafi mukosa dari faring dan
bagian posterior lidah.

STANLEY MONKHOUSE MA, MB, BChir, PhD (2006). Cranial Nerve Functional
Anatomy. Cambridge University Press. ISBN-13 978-0-511-13272-8.

Nuclei Nervi Glossopharyngei


Nervus glossopharyngeus memiliki tiga nukleus: (1) nukleus motorik utama, (2)
nukleus parasimpatis, dan (3) nukleus sensorik.

Nukleus Motorik Utama


Nukleus ini terletak dalam di forrnatio reticularis medullae oblongatae dan
dibentuk oleh ujung superior nucleus ambiguus (Gambar 11-16). Nucleus ini
menerima serabut-serabut corticonuclearis dari kedua hemispherium cerebri.
Serabut-serabut eferen mempersarafi musculus stylopharyngeus.

Nuldeus Parasimpatis
Nukleus ini disebut juga nucleus salivatorius inferior (Gambar 1 1-16). Nukleus ini
menerima serabut-serabut aferen dari hypothalamus melalui jaras otonom
desendens. Struktur ini diduga juga menerima informasi dari sistem olfaktorik
melalui formatio reticularis. Informasi yang berhubungan dengan pengecap juga
diterirna dari nucleus tractus solitarii dari rongga mulut.
Serabut-serabut eferen praganglionik parasimpatis mencapai ganglion oticum
melalui ramus tympanicus nervi glossopharyngei, plexus tympanicus, dan nervus
petrosus minor (Gambar 11-17). Serabut-serabut pascaganglionik berjalan
menuju ke glandula parotidea.

Nukleus Sensorik
Bagian ini merupakan bagian dari nucleus tractus solitarii (Gambar 11-16).
Sensasi pengecap berjalan melalui akson perifer sel-sel saraf yang terletak di
dalam ganglion nervi glossopharyngei. Processus centralis sel-sel ini bersinaps
dengan sel-sel saraf didalam nukleus. Serabut-serabut eferen menyilang bidang
median dan naik rnenuju kelompok nuclei ventrales thalami sisi kontralateral,
dan juga ke beberapa nucleus hypothalami. Dari thalamus, akson sel-sel
thalamus berjalan melalui capsula interna dan corona radiata, Serta berakhir di
bagian bawah gyrus postcentralis.
Informasi aferen mengenai sensasi umum masuk ke batang otak melalui
ganglion superior nervi glossopharyngei, tetapi berakhir di dalam nucleus
spinalis nervi trigemini. Impuls-impuls aferen dari sinus carotis, sebuah
baroreseptor yang terletak di bifurcatio arteriae carotidis communis, juga
berjalan bersama nervus glossopharyngeus. Keduanya berakhir di dalam nucleus
tractus solitarii dan berhubungan dengan nucleus motorius dorsalis nervi vagi.
Refleks sinus caroticus yang melibatkan nervus glossopharyngeus dan nervus
vagus membantu pengaturan tekanan darah arteria.

Perjalanan Nervus Glossopharyngeus

Nervus glossopharyngeus meninggalkan permukaan anterolateral bagian atas


medulla oblongata sebagai rangkaian akar kecil di dalam alur antara oliva dan
pedunculus cerebellaris inferior (Gambar 11-16). Saraf ini berjalan ke lateral di
dalam fossa cranii posterior dan meninggalkan tengkorak melalui foramen
jugulare. Di tempat ini terdapat ganglia sensorik superior dan inferior nervus
glossopharyngeus. Selanjutnya, saraf turun melalui bagian atas leher diikuti oleh
vena jugularis interna dan arteria carotis interna untuk mencapai tepi posterior
musculus stylopharyngeus yang dipersarafinya. Setelah itu, saraf berjalan ke
depan di antara musculus constrictor pharyngi superior et medius untuk
memberikan cabang sensorik ke membran mukosa faring dan sepertiga bagian
posterior lidah (Gambar 11-17).

Snell, Richard S. 2011. Neuroanatomi Klinik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai