MUSKULOSKELETAL
TEKNIK :
- INSPEKSI
- PALPASI
PENGKAJIAN TULANG
INSPEKSI TULANG
Adanya deformitas & ketidaksejajaran
Pertumbuhan tulang abnormal
Pemendekan ekstremitas (atrofi), amputasi, & bagian tubuh
yang tidak sejajar secara anatomis
Angulasi abnormal pada tulang panjang
PALPASI TULANG
Adanya bunyi krepitus yang menunjukkan adanya PATAH
TULANG. Caranya :
- Gerakkan pada titik, bukan sendi
- Pada titik gerakan abnornal akan teraba
krepitus
INSPEKSI TULANG BELAKANG
Skoliosis
Skoliosis ( kurvatura lateral tulang belakang )
seperti : bahu tidak sama tinggi , garis pinggang yang
tidak simetris , skapula yang menonjol . Skoliosis tidak
diketahui penyebabnya ( idiopatik ) , kelainan kongenital, atau
akibat kerusakan otot para-spinal, seperti poliomielitis.
Kifosis
Kifosis ( kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada ).
Sering terjadi pada lansia dengan osteoporosis atau penyakit
neuromuskular.
Lordosis
Lordosis ( membebek, kurvatura tulang bagian pinggang yang
berlebihan ). Lordosis biasa di jumpai pada wanita hamil.
CARA INSPEKSI TULANG BELAKANG
Baju pasien sebaiknya dilepas untuk melihat seluruh punggung,
bokong & tungkai.
Pemeriksaan kurvatura tulang belakang & simetrisitas batang
tubuh dilakukan dari pandangan anterior, posterior & lateral.
Perawat berada dibelakang pasien, perhatikan setiap perbedaan
tinggi bahu & krista iliaka.
Simetrisitas bokong, bahu, pinggul, & kelurusan tulang
belakang diperiksa dlm posisi pasien berdiri tegak &
membungkuk ke depan.
PENGKAJIAN SENDI
INSPEKSI
Pengkajian sendi termasuk ke dalam ROM (Range Of
Motion) Exercise.
Pemeriksaan luas gerakan sendi baik aktif maupun pasif
Deformitas
Stabilitas
Adanya benjolan.
PENYEBAB DEFORMITAS SENDI
Kontraktur (pemendekan struktur sekitar sendi)
Dislokasi (lepasnya permukaan sendi)
Subluksasi (lepasnya sebagian permukaan sendi)
Disrupsi struktur sekitar sendi
PEM. SENDI MENGGUNAKAN ALAT
GONIOMETER
Yaitu busur derajat yang dirancang khusus untuk evaluasi gerak
sendi.
1.Jika sendi diekstensi maksimal namun masih ada sisa fleksi,
luas gerakan ini dianggap terbatas. Keterbatasan ini dapat
disebabkan oleh deformitas skeletal, patologik sendi,
kontraktur otot & tendon sekitarnya.
2.Jika gerakan sendi mengalami gangguan/ nyeri, harus
diperiksa adanya kelebihan cairan dalam kapsulnya (efusi),
pembengkakan & inflamasi. Tempat yang sering terjadi efusi
adalah pada lutut.
PALPASI
CARA :
Palpasi sendi dilakukan dengan cara menggerakkan
sendi secara pasif akan memberikan informasi mengenai
integritas sendi.
Suara GEMELETUK , menunjukkan adanya ligamen yang
tergelincir diantara tonjolan tulang.
Adanya bunyi krepitus disebabkan permukaan sendi yang tidak
rata & jaringan sekitar sendi terdapat benjolan yang khas ,
ditemukan pada pasien Artritis Reumatoid, GOUT, &
Osteoartritis.
PENYAKIT PADA SENDI
Artritis Reumatoid : benjolan lunak di dalam dan sepanjang
tendon
GOUT : benjolan keras di dalam & di sebelah sendi
Osteoartritis : benjolan keras & tidak nyeri merupakan
pertumbuhan tulang baru akibat destruksi permukaan
kartilago pada tulang dalam kapsul sendi, biasanya ditemukan
pada lansia
PENGKAJIAN OTOT
PALPASI
Palpasi otot dilakukan dalam keadaan ketika ekstremitas
rileks & digerakkan secara pasif, perawat akan merasakan
tonus otot.
PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
Kekuatan otot dapat diukur dengan meminta pasien
menggerakkan ekstremitas dengan atau tanpa tahanan.
Misalnya :
- Otot bisep yang diuji dengan meminta klien meluruskan
lengan sepenuhnya, kemudian fleksikan lengan melawan
tahanan yang diberikan oleh perawat
GRADASI UKURAN KEKUATAN OTOT
0 (ZERO) :Tidak ada kontraksi saat palpasi, paralisis
1 (trace) : Terasa adanya kontraksi otot, tetapi tidak ada
gerakan
2 (poor) : Dengan bantuan/ menyangga sendi dapat
melakukan gerakan sendi/ROM secara penuh
3 (fair) : Dapat melakukan gerakan sendi/ROM secara penuh
dgn melawan gravitasi,tetapi tidak dapat melawan tahanan
4 (good) : Dapat melakukan gerakan sendi/ROM secara
penuh & dapat melawan tahanan yang sedang
5 (normal) : Dapat melakukan gerakan sendi/ROM secara
penuh & dapat melawan gravitasi & tahanan
PEMERIKSAAN LINGKAR
EKSTREMITAS
Lingkar ekstremitas harus diukur untuk memantau
pertambahan ukuran akibat edema atau perdarahan ,
penurunan ukuran akibat atrofi & dibandingkan ekstremitas
yang sehat. Pengukuran otot dilakukan di lingkaran terbesar
ekstremitas , pada lokasi yang sama, pada posisi yang sama,
dan otot dalam keadaan istirahat.
PEMERIKSAAN REFLEKS
PEMERIKSAAN REFLEKS
HAMMER HAMMER
28/02/2018
refleks patella refleks achiles
28/02/2018
refleks babinski refleks kerning sign
28/02/2018
PENGKAJIAN CARA BERJALAN
1. Kehalusan dan irama berjalan, gerakan teratur atau tidak
2. Pincang dapat disebabkan oleh nyeri atau salahsatu
ekstremitas pendek
3. Keterbatasan gerak sendi dapat mempengaruhi cara
berjalan
4. Abnormalitas neurologis yang b/d cara berjalan. Misalnya
pasien hemiparesis-stroke menunjukkan cara berjalan
spesifik dan penyakit parkinson menunjukkan cara berjalan
bergetar.
Referensi