DEFINISI
Secara sederhana miopati diartikan sebagai penyakit
otot (dalam bahasa yunani mio=otot, sementara
pati=menderita). Artinya kelainan primernya terjadi pada
otot, bukan pada saraf (neuropati atau gangguan
neurogenik) atau yang lain (otak dan sebagainya).
1. Herediter ( Primer )
• Distrofi musculer
• Kongenital
• Gangguan Enzim (penyimpanan glikogen,
penyimpanan lipid, gg metabolisme nukleotida
purin, gg mitokondria )
2. Didapat
• Gangguan metabolik dan endokrin ( penyakit
tiroid, disfungsi paratiroid, disfungsi kelenjar
pituitari, kortikosteroid, biokimia, DM )
• Inflamatorik
• Induksi obat
• Infeksi
KLASIFIKASI
HEREDITER
A. Distrofia Musculorum Progresiva ( DMP )
B. Miotonia kongenita ( Penyakit Thomsen )
C. Distrofia miotonika
D. Familial Priodic Paralisis
DIDAPAT
A. Polimiositis
B. Polimialgia rematika
C. Polimiopati
D. Periodic paralisis
Tanda & Gejala
• Tanda:
– Kelelahan
– Kelemahan
– Kecil & lembeknya otot
– Kram otot
– Nyeri dan pegal pd otot2
• Tanda:
– Kelumpuhan bersifat flaksid disertai dg atrofi
– Sering otot proksimal lebih lumpuh dibanding
bagian distal
– Stadium awal refleks fisiologis masih normal
– Stadium lanjut dapat menurun bahkan
menghilang
– Refleks patologis (-)
– Ggn. Sensibilitas (-)
– Fasikulasi +/-
DIAGNOSA
• Sindrom Guillain-Barré
• Myastenia Gravis
• Serebral Palsi
PENATALAKSANAAN
• Tergantung pada diagnosis, tingkat
keparahan dan keadaan penyakit.
• Penanganan simptomatik,
kegawatdaruratan sampai penanganan
target atau penyebab spesifik.
Farmakoterapi, terapi fisik, terapi supportif,
bedah bahkan akupuntur adalah pilihan
terpai terkini untuk beragam kelainan
miopati
Distrofi Muscular
Onset usia Masa kanak-kanak Remaja, jarang anak-anak Remaja atau akhir
masa remaja, jarang
kongenital
• Terapi hormon
• Jarang ditemukan
• Bersifat autosomal dominan
• Paralisis periodik yg tjd bersamaan dg pe↑
kadar kalium serum
• Gejala klinis:
– Serangan pd periode istirahat stlh latihan otot
– Pd setiap serangan akan dirasakan berat &
kaku pd otot & parestesia di wajah & extr
– Rasa lemah terutama dirasakan pd extr. Inf tp
dpt jg dirasakan pd extr. Sup & otot leher
• Diagnosis
– Kadar kalium me↑ selama serangan
– Kadar Natrium serum me↓
– Urinalisis kalium ↑
– EMG: electrical silence during paralisis/
fibrilation
– Tes provokasi di RS: 2-10 g potasium Clorida
• Terapi
– Hidroklorotiazid 25-75 mg/ hari alternatif
lainnya acetazolamid, albuterol &
metaproterenol
Paralisis Periodik Tirotoksis
• Merupakan paralisis periodik sekunder
• Terapi: propanolol intravena bila terapi
kalium gagal
TERIMA KASIH