B. Catatan Klinis :
1. Hasil EKG (27 Desember 2019)
Sinus Rhytm, 61x/menit, RAD, RVH
2. Hasil CXR (27 Desember 2019)
Kardiomegali LV, LA, RV, RA; gambaran cephalisasi
3. Right heart catheterization (26 desember 2019)
Hasil : kateter MP dapat masuk dari RA ke LA melalui ASD, terdapat O2
step up di level RA
Kesimpulan : ASD primum, High flow low resistance, PH (-)
4. Hasil Echocardiography (19 Desember 2019)
- Dilatasi RA dan RV
- ASD primum 11 mm, left to right shunt
- Fungsi sistolik LV normal dengan LVEF 53,3% (Teichz)
- Fungsi diastolik LV sulit dinilai
- Fungsi sistolik RV normal
- MR severe, TR moderate
- High probability for PH
5. Hasil laboratorium patologi klinik
- Hemoglobin : 7.7 g/dL
- Hematokrit : 24,7 %
- Eritrosit : 2.94 10^6/uL
- MCH : 26.2 pg
- MCV : 84 fL
- MCHC : 31.2 g/dL
- Leukosit : 6.5 10^3/uL
- Trombosit : 17510^3/uL
- RDW : 15,8 %
- MPV : 10.6 fL
C. Terapi Umum (General Treatment)
Medica Mentosa :
RL 30 ml/jam
Paracetamol 1 gram/8 jam
Simara 2 mg/24 jam
Candesartan 4 mg/24 jam
Metoclopramid 1 amp/8 jam
Omeprazol 20 mg/24 jam
Inj. Furosemid 20 mg/24 jam
Inj. Meropenem 1 gr/8 jam
Metoclopramid 10 mg/8 jam
Amoxcicilin 500 mg/6 jam
Asam mefenamat 500 mg/8 jam
III. SEGI FISIOTERAPI
A. BODY CHART
B. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Pasien mengeluhkan nyeri pada luka incisi didada dan batuk berdahak, serta
badan terasa lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mulai merasa sesak napas sejak 1 bulan terahir. Sesak napas timbul saat
aktivitas lebih berat dari sehari-hari dan saat terlalu lelah, sesak diperingan saat
istirahat. Pasien dikatakan jantung bocor 11 tahun yang lalu tetapi tidak
diperiksakan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
CHF
4. Riwayat Penyakit Penyerta
Tidak ada
5. Riwayat Keluarga dan Status Sosial
- Riwayat keluarga :
pasien tidak memiliki keluarga yang mengalami penyakit serupa
- Status sosial :
pasien belum bisa beraktivitas seperti bekerja dan aktivitas dilingkungan tempat
tinggalnya
Interpretasi:
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali mandi dan 1 fungsi lain
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan 1 fungsi lain
E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsi lain
F : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan 1 fungsi lain
G : Dependent (tergantung) untuk 6 fungsi
F. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
a. Nyeri pada area sekitar incisi
b. Adanya penumpukan sputum
c. Penurunan ekspansi thoraks
d. Spasme otot upper trapezius, pectoralis mayor, dan sternocleidomastoideus
e. Penurunan kapasitas paru
2. Functional Limitation
Pasien kesulitan untuk melakukan transfer - ambulasi
3. Disability
Pasien belum melakukan kegiatan sosial karena masih menjalani rawat inap
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan Jangka Pendek
- Mengurangi nyeri
- Mengurangi sputum
- Meningkatkan ekspansi thoraks
- Mengurangi spasme otot
- Meningkatkan kapasitas paru
2. Tujuan Jangka Panjang
- Meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien sehingga dapat
beraktivitas kembali
H. TEKNOLOGI INTERVENSI FISIOTERAPI
Post Operasi
Fisioterapi 1 & 2 (Ruang ICCU) tanggal 17 & 18 Februari 2020
Pengukuran TTV
BP 104/60 mmHg
HR 94x/min
RR 25x/min
SpO2 100 %
Voldyn
500 (T1) & 700 (T2)
e
Tindakan fisioterapi :
1. Tappotement
- Tujuan : melepaskan secret yang tertahan pada bronkus
- Pelaksanaan : posisikan pasien half lying, lalu telapak tangan fisioterapis
memberikan tepukan pada dada pasien dengan gerakan yang berirama.
Dilakukan pada bagian dada dan punggung bagian atas pasien.
2. Batuk efektif
- Tujuan : membantu mengeluarkan dahak
- Pelaksanaan : posisi pasien halflying lalu minta pasien meletakkan tangan
pada area dada secara menyilang. Minta pasien bernafas biasa sebanyak 3x
dan pada pengulangan terakhir minta pasien menahan nafas selama 2 detik
lalu dibatukkan dengan kuat. Latihan dilakukan sebanyak 3x pengulangan.
3. Deep Breathing
- Tujuan : meningkatkan fungsi paru dan ventilasi oksigen sehingga
membentuk pola nafas normal
- Pelaksanaan : posisi pasien halflying, instruksikan pasien untuk menarik
nafas melalui hidung lalu tahan 2 detik lalu hembuskan nafas sampai benar-
benar habis. Dilakukan sebanyak 3x pengulangan.
4. General aktif ROM AGA dan AGB
- Tujuan : memelihara kekuatan dan daya tahan otot
- Pelaksanaan : posisi pasien supine lying lalu fisioterapis memberikan
perintah untuk menggerakan AGA dan AGB pada gerakan flkesi dan ekstensi
secara mandiri. Dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan.
5. Ankle pumping
- Tujuan : untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada tungkai serta
mengurangi nyeri
- Pelaksanaan : posisi pasien halflying kemudian minta pasien menggerakkan
anklenya kearah dorsi fleksi dan plantar fleksi secara mandiri. Lakukan
pengulangan sebanyak 5x.
Fisioterapi 3 tanggal 19 Februari 2020
Pengukuran TTV
BP 120/60 mmHg
HR 73x/min
RR 24x/min
Voldyn
1000
e
1. Tappotement
- Tujuan : melepaskan secret yang tertahan pada bronkus
- Pelaksanaan : posisikan pasien half lying, lalu telapak tangan fisioterapis
memberikan tepukan pada dada pasien dengan gerakan yang berirama.
Dilakukan pada bagian dada dan punggung bagian atas pasien.
2. Batuk efektif
- Tujuan : membantu mengeluarkan dahak
- Pelaksanaan : posisi pasien halflying lalu minta pasien meletakkan tangan
pada area dada secara menyilang. Minta pasien bernafas biasa sebanyak 3x
dan pada pengulangan terakhir minta pasien menahan nafas selama 2 detik
lalu dibatukkan dengan kuat. Latihan dilakukan sebanyak 5x pengulangan.
3. Deep Breathing
- Tujuan : meningkatkan fungsi paru dan ventilasi oksigen sehingga
membentuk pola nafas normal
- Pelaksanaan : posisi pasien halflying, instruksikan pasien untuk menarik
nafas melalui hidung lalu tahan 2 detik lalu hembuskan nafas sampai benar-
benar habis. Dilakukan sebanyak 5x pengulangan.
4. Segmental breathing
- Tujuan : menimbulkan penurunan local tekanan intra pleura sehingga
meningkatkan tekanan gradien transpulmonary yang menghasilkan ekspansi
sangkar thoraks.
- Pelaksanaan : posisikan pasien senyaman mungkin. Terapis berdiri didepan
pasien, lalu terapis memberikan tekanan pada saat melakukan inspirasi dan
ekspirasi pada segmen paru apical, sternal, upper costal, dan posterior costal.
Lakukan latihan selama 8x pengulangan.
5. General aktif ROM AGA dan AGB
- Tujuan : memelihara kekuatan dan daya tahan otot
- Pelaksanaan : posisi pasien supine lying lalu fisioterapis memberikan
perintah untuk menggerakan AGA dan AGB pada gerakan flkesi dan ekstensi
secara mandiri. Dilakukan sebanyak 8 kali pengulangan sebanyak 3 sets.
6. Latihan duduk
- Tujuan : untuk melatih kemampuan fungsional duduk pasien
- Pelaksanaan : pasien dari posisi berbaring lalu dibantu untuk berpindah pada
posisi duduk. Pasien diminta melakukan latihan selama 5 menit.
7. Latihan berdiri
- Tujuan : untuk melatih kemampuan fungsional berdiri pasien
- Pelaksanaan : terapis beraada disamping pasien. Posisi pasien dalam posisi
duduk kemudian dibantu untuk berdiri, dilakukan selama 2 menit.
I. EDUKASI
1. Saat batuk pasien dianjurkan meletakkan kedua tangan secara menyilang
diatas dada agar mengurangi rasa sakit pada luka bekas incisi
2. Melakukan pengukuran voldyn setiap pagi dan sore
J. RENCANA EVALUASI
1. Pengukuran nyeri dengan VDS
2. Pengukuran kapasitas paru dengan voldyn volumetric
3. Pengukuran antropometri sangkar thoraks
4. Kemampual ADL dengan indeks katz
K. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : bonam
Quo ad fungsional : bonam
Quo ad cosmetic : bonam
L. UNDERLYING PROCESS
Terlampir
M. EVALUASI
1. Nyeri dengan VDS
T1 T4
Nyeri diam 1 1
Nyeri gerak 4 3
Nyeri tekan 3 2
2. Voldyn volumetric
T1 T2 T3 T4
500 700 900 1000
UNDERLYING PROCESS
Mitral
regurgitation
Penurunan expansi
thoraks
Penurunan
kapasitas paru