Anda di halaman 1dari 108

1

MENENTUKAN PAK
INTERAKSI
ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
2
YANG TIDAK TERKONTROL
ENVIRONTMENT
DISEASE DIAGNOSIS
(Unhealthy)

TREATMENT
AND CURE

HEALTHY
PERSON
INTERAKSI ANTARA MANUSIA & LINGKUNGAN
YANG TERKONTROL
3

ENVIRONTMENT
DISEASE DIAGNOSIS
(Unhealthy)

RECOGNITION AND
EVALUATION OF PROBLEMS
TREATMENT
AND CURE
PREVENTIVE
CONTROL MEASURES

ENVIRONTMENT HEALTHY
(Healthy) PERSON
KESEHATAN KERJA
4

Buta warna, epilepsi dll Kecelakaan dan penyakit akibat kerja

kesehatan pekerjaan

Pemeriksaan prakarya; Kecelakaan akibat kerja;


Alat bantu untuk orang cacat; Penyakit akibat kerja;
Pemeliharaan kesehatan; Absen sakit;
Proses produksi terhenti;
HUBUNGAN PENYAKIT-PEKERJAAN
5

Akibat Kerja Hubungan Kerja Penyakit Pekerja

Penyebab
Hubungan kuat Tak terkait
majemuk,
dan spesifik pekerjaan
lingkungan

Biasanya Ada beberapa Penyakit dapat


satu penyebab faktor risiko diperparah
lain

Lama dikenal Etiologi


sebagai PAK kompleks
6 PENDAHULUAN
 Di banyak negara industri, penerapan program K3
telah dilakukan sejak akhir abad 18, kecuali di
sektor kesehatan, karena:
 Akreditasi fokus pada kualitas pelayanan pasien.
 Pekerjaan relatif lebih aman

 Fokus pada kuratif – bukan preventif

 Issue tentang HAM belum spt. saat ini

 Perhatian kurang dari pemerintah


Angka kecelakaan & penyakit industri swasta & sektor
kesehatan per 100 pekerja
7
(Data US Bureau of Labor Statistics 1994)

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992

Industri swasta Sektor kesehatan


DEFINISI-DEFINISI:
8

 Simposium Internasional mengenai PAK


 Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:
 Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau
asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya
terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
Occupational Medicine
9

OM  the clinical specialty concerned


with the diagnosis, management and
prevention of diseases due to, or
exacerbated by, workplace factors.
10

 Penyakit akibat hubungan kerja


– Work Related Disease:

 Penyakit
yang mempunyai beberapa agen penyebab,
dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan
bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang
kompleks
11

 Penyakit yang mengenai populasi pekerja – Diseases


affecting working populations

 Penyakit
yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya
agen penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat
oleh kondisi pekerjaan yang kemdn berakibat buruk bagi
kesehatan
12

 Keppres RI no 22/1993
 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :

 Penyakityang timbul karena hubungan kerja adalah


penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja
Hubungan peny. Akibat Kerja & penyakit
13
akibat hubungan kerja

P.A.K P.A.H.K NON-PAK

FAKTOR PEKERJAAN

BUKAN FAKTOR PEKERJAAN


14

 ILO (1983):
 Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease
masih dipisah
 Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):
 Work related disease dapat digunakan untuk peny. Akibat
kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana
lingkungan kerja dan proses kerja merupakan salah satu
faktor penyebab yang bermakna
Kriteria umum PAK & PAHK
15

 Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik


dengan penyakit
 Adanya fakta bahwa frekwensi kejadian penyakit
pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada
masyarakat umum
 Penyakit dapat dicegah dengan melakukan
tindakan promotif&preventif di tempat kerja
DIAGNOSIS PAK - PAHK
16

 Pendekatan Klinis (Individu):


 Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:
 Diagnosis klinis
 Pajanan yang dialami
 Hubungan pajanan dengan penyakit
 Pajanan yang dialami cukup besar
 Peranan faktor individu
 Faktor lain diluar pekerjaan
 Diagnosis PAK atau bukan PAK
Penyebab Penyakit akibat kerja:
17

 Golongan fisik:
 Bising,
Radiasi, Suhu ekstrem, Tekanan udara,
Vibrasi, Penerangan
 Golongan Kimiawi:
 Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap
, gas, larutan, kabut
18  Golongan biologik:
 Bakteri, virus, jamur dll.
 Golongan Fisiologik/ergonomik:
 Design tempat kerja, beban kerja
 Golongan Psikososial:
 Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan dll
Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah dapat
dikendalikan – sehingga golongan fisiologik dan psikososial
yang menjadi penyebab utama
FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT
19

BIOLOGI KIMIA FISIK ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Virus: Ethylene oxide Radiasi Posisi Statis Kerja Shift


- Hepatitis B, C Formaldehyde Pengion Mengangkat Menghadapi
- HIV/AIDS Glutaraldehyde Suhu kematian dll.
-Bakteri: Obat Ca panas
- TBC Gas Anestesi
Mercury
Chlorine
Dll.
Riwayat pekerjaan
20

 Pada 1700-an  Bernadino Ramazzini, dokter dan


professor kedokteran di Madena & Padu Italia, 
dokter menanyakan aktifitas pekerjaan penderita.
 Sebelumnya, standar pelayanan  HIPOCRATES 
menanyakan nama, usia, dan alamat penderita.
GUNA RIWAYAT PEKERJAAN
21

 Untuk menilai luasnya atau tingkat


hubungan penyakit dg pekerjaan
penderita. Mis anemia  pajanan timah.
 Informasi tingkat pendidikan/ status

sosial ekonomi penderita  menyiapkan


nasihat yang pantas.
Masalah dlm mengambil riwayat
pekerjaan
22

 Pekerjaan Sebelumnya (Masa Lalu)


 Job Titles (Nama jabatan)

 Jabatan rangkap
Pekerjaan Sebelumnya (Masa Lalu)
23

 Penderita  informasi tentang pekerjaan mereka


saat ini.
 Kemungkinan  pensiun/ mengganti pekerjaannya.
 Masalah kesehatannya sekarang  ada hubungan
dengan pekerjaan sebelumnya  sangat penting
sedapat mungkin bertanya tentang seluruh riwayat
pekerjaannya.
Job Titles (Nama jabatan)
24

 Penderita biasanya memberikan  nama jabatan


 tidak banyak manfaatnya.
 Dokter hrs berpengalaman dalam mengenal
hazard yang potensial di tempat kerja.
 Sifat-sifat dari hazard pekerjaan tersebut perlu
ditelusuri terus  data sejelas-jelasnya.
Jabatan rangkap
25

 Kadang-kadang ditemukan penderita memegang


lebih dari satu pekerjaannya.
 Penderita pekerjaan utamanya dan tidak
memberi informasi kepada dokter mengenai jenis
pekerjaan lainnya.
 biasanya ditemukan bila penderita ditanya apakah
mereka memegang pekerjaan lainnya.
 Saat kembali pada pekerjaan setelah sakit.  4
26
faktor di bawah ini perlu dipertimbangkan : apakah

 Ada efek jangka lama penyakit tsbt ?
 Sifat dasar pekerjaan penderita tsb.
 Penyakit kambuh kembali atau memperburuk
penyakit ?
 Menyebabkan penyakit thdp teman kerja
lainnya/ komunitas biasa lainnya.
27
 Pekerjaan  mendapatkan keterangan
tentang tingkat pendidikan an status
sosial ekonomi penderita.
 Informasi ini  dipertimbangkan untuk
menyiapkan nasihat yang pantas dan
dapat dimengerti oleh penderita.
Komponen riwayat pekerjaan
28

 job deskription / sifat pekerjaan


 jumlah jam kerja / shift Work
 jenis dari hazard
 pekerjaan sebelumnya
 pekerjaan lainnya
 pajanan domestik
 hobby
 apakah ada pegawai lain yang menderita penyakit
yang sama?
Informasi Tambahan dalam Riwayat
Pekerjaan:
29

 kebiasaan merokok
 keluhan yang sama pada pekerja lainnya
 hubungan waktu antara pekerjaan dan gejala-
gejala
 tingkat pajanan
 penggunaan APD (PPE)
 cara-cara menangani bahan/zat
KEP PRES NO 22 TAHUN 1993
TTG PENY YG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA

30

No JENIS PENYAKIT

1 Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan paru


(silikosos antrakosikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan
factor utama penyebab cacat atau kematian

2 Penyakit paru dan saluran pernapasan (Bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
logam keras
3 Penyakit paru dan saluran pernapasan (Bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
kapas, vlas, henep, dan sisal ( Bissinosis)

4 Asma akbat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal, yang berada dalam proses pekerjaan

5 Alveolitis alergika yang disebabkan oleh factor dari luar sebagai akibat penghirupan debu
organik
6 Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaanya yang
beracun
7 Penyakit yang disebabkan cadmium atau persenyawaannya yang
beracun
8 Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaanya yang beracun

9 Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang


beracun
10 Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaanya yang
beracun
11 Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaanya yang
beracun
12 Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaanya yang
beracun
13 Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang
beracun

31
14 Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun

15 Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida


16 Penyakit yang disebabkan oleh derivate halogen dari persenyawan
hidrokarbon alifatik atau aromatic yang beracun

17 Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun

18 Penyakit yang disebabkan oleh derifatnitro dan amina dari benzene atau
homolognya yang beracun
19 Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya

20 Penyakit yang disebabkan oleh alcohol, glikol atau keton


21 Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hydrogen sulfide,
atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel

22 Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan

32
23 Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,
tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi)

24 Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih

25 Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang
mengion
26 Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologic
27 Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut

28 Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes

29 Penyakit infeksi yangt disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus

30 Penyakit yang disebabkan oleh suhu tingi atau rendah atau panas radiasi atau
kelembaban udara tinggi
31 Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat
33
Meningkatkan tingkat kecurigaan / kewaspadaan
34

 Kira-kira 860.000 penyakit dan 60.300 kematian 


terpajan pekerjaan setiap tahun di USA.
 Penelitian 75% rawat inap + rawat jalan
perawatan primer terpapar hazard17% suspek
penyakitnya berhubungan dengan pekerjaannya 
PAHK 10% dari penderita ini.
 Oleh karena spektrum PAK sangat luas  praktek
dokter keluarga (pengobatan primer) berhubungan
dengan pekerjaan.
Common Health Conditions Associated with Occupational
Exposure
Condition Selected exposures Selected Occupations
Musculoskeletal
Carpal tunnel Repetition Letter sorting
Vibration Assembly work
Awkward postures
Cold temperature
syndrome Repetition Meatpacking
De Quervain`s tendonitis High force Manufacturing

Cervical strain Static posture Computer work

Thoracic outlet syndrome Static posture, repetition Assembly work

35
Respiratory
Interstitial fibrosis Asbestos Mining, construction trades,
Silica building maintenance
Coal Mining, foundry work,
Sandblasting, Mining
Asthma Animal products Laboratory work
Plant products Baking
Wood dust Furniture making
Isocyanates Plastics manufacturing
Metals (eg., cobalt) Hard metals manufacturing
Cutting oils Machine operation
Irritants (e.g, sulfur dioxide) Various occupations

Bronchitis Acid Plating


Smoke Fire fighting
Nitrogen oxides Welding

Hypersensitivity pneumonitis Moldy hay Farming


Cutting oils Machine operation

Upper airway irritation Indoor air pollution (.e., sick Office work
building syndrome) Teaching
36
Neurologic
Chronic Organic solvents Painting,
Encephalopathy Organophosphate automobile body
pesticides repair
Lead Pesticide
application
Peripheral Bridge work,
polyneuropathy painting, radiator
repair, metal
recycling
Hearing loss

37
Infectious
Bloodborne HIV, hepatitis B Health care work,
infections prison wark

Airborne infections Tuberculosis Health care work,


prison work
Infections Hepatitis A Health care work,
transmitted fecally animal care
or orally

Zoonoses Lyme disease Forestry and other


outdoor work

38
Cancer
Lung Asbestos Construction trades
Chromium Welding, plating
Coal tar, pitch Steelworking
Liver Vinyl chloride Plastics manufacturing

Bladder Benzidine Plastics and chemical


manufacturing

Skin
Contact dermatitis Organic solvents Many occupations
Nickel Hairdressing
Latex Health care work
Reproductive
Spontaneous abortion Ethylene oxide Sterilizing
Sperm abnormalities Dibromochloropropane Pesticide manufacturing
Birth defects Lonizing radiation Radiographic technicians
Developmental abnormalities Lead Bridge work, metal recycling

39
Cardiovascular
Coronary artery disease Carbon monoxide stress Working with combustion
products
Machine-paced work

Gastrointestinal
Hepatitis Polychlorinated biphenyls

40
Kondisi kerja dan penyakit
41

 PAK  manufaktur, konstruksi dan pertanian, &


sektor pelayanan.
 Penggunaan komputer musculoskeletal dan
gangguan pada mata  tenaga kerja kantor.
 Pada saat ini  keluhan kondisi bangunan 
 ventilasi udara segar tidak memadai,
 kelembaban kurang, dan

 adanya asap rokok,serta

 senyawa organic dan, jamur atau mikrobiologik.


42
 Tenaga kerja bebas dari gejala-gejala
 meninggalkan tempat kerja.
 Penyakit-penyakit lain, termasuk ashma,
pneumonitis allergis dan infeksi respirasi,
 pemajanan khusus yang berhubungan
dengan bangunan.
Tingkat kecurigaan.
43
 Etiologi dari pekerjaan 
 bila penyakit gagal merespon terhadap pengobatan standar,
 tidak sesuai dengan profil demografis yang khas (misalnya kanker paru
pada usia 40 tahun bukan perokok) atau
 yang penyebabnya tidak diketahui.
 efek kesehatan dari sebagian besar pemajanan tempat kerja?
 Munculnya bahan kimia baru dan bahan-bahan lain, telah jauh
melebihi dari pengetahuan secara umum dari potensi
keracunannya.
 Dokter keluarga terus memegang peranan  pemajanan dan
penyakit khusus.
Mendapatkan riwayat pekerjaan
44

 Kumpulan pertanyaan yang standar 


menentukan hubungan antara penyakit dan
pekerjaan.
 Praktek dokter yang sibuk  satu set pertanyaan
saringan dan sebuah kuesioner yang dijawab
sendiri oleh penderita (pekerja)
Kunci dari pertanyaan penyaringan
45

 Apa jenis pekerjaan yang anda lakukan?


 Apakah anda pikir masalah kesehatan anda mungkin
berhubungan dengan pekerjaan anda?
 Apakah gejala-gejala penyakit-penyakit yang anda rasakan
berbeda pada saat anda bekerja dan di rumah?
 Apakah anda sekarang terpajan terhadap bahan kimia,
debu, logam, radiasi, kebisingan atau pekerjaan berulang?
Apakah anda pernah terpajan dimasa lalu dengan bahan
kimia, debu, logam, radiasi, kebisingan atau pekerjaan
berulang?
 Apakah teman kerja anda mengalami gejala yang sama?
Self – administered occupational history form

Date Employer name : Job title and Major Protective


product or service specific duties exposures equipment
provided (such as dusts, (such as
chemicals, respirator,
noise, earplugs,
repetitive gloves)
motion, stress)
Example : Acme industries : Inspector Shoe polish, Respirator,
1987-1989 shoe polish solvents, earplugs
manufacturer trichloroethyle
ne

46
Elements of the occupational History
List of jobs
Lifetime history, with dates of employment and job duties
Military history
Exposures
Type
Chemicals (e.g., formaldehyde, organic solents, pesticides)
Metals (e.g., lead, arsenic, cadmium)
Dusts (e.g., asbestos, silica, coal)
Biologic (e.g, HIV, hepatitive motion, radiation)
Psychologic (eg, stress)
Assessment of dose
Duration of exposure
Exposure contcentration
Route of exposure
Presence and efficacy of exposure controls
Quantitative exposure data from inspections and monitoring
Timing of symptoms in relation to work
Symptoms occur or are exacerbated at work and improve away from work
Symptoms coincide with the introduction of new exposure at work or other change in working
conditions
Presence of similar symptoms among co-workers with the same type of job and exposures
Evaluation of nonwork exposures
Home environment (e.g., water, air soil contamination)
47
Hobbies or recreational activities
Riwayat jabatan/tugas
48

 Riwayat pekerjaan/tugas,  nama, tanggal, mulai


bekerja, nama jabatan, tugas pekerjaan utama,
merupakan kerangka untuk menilai pajanan
pekerjaan dan resiko terhadap penyakit. Riwayat
tugas/jabatan terdiri dari deretan daftar semua
posisi yang pernah dipegang oleh penderita, sebab
beberapa PAK, khususnya kanker akibat pekerjaan
mempunyai masa laten yang panjang.
 .
Riwayat jabatan/tugas
49

 Nama jabatan informasi yang tidak lengkap


atau informasi yang menyesatkan tentang pajanan
pekerjaan.
 Nama jabatan yang sama dalam perusahaan yang
sama  mungkin mempunyai pajanan yang sangat
berbeda berdasarkan tugas kerja masing-masing
Riwayat jabatan/tugas
50

 Kerja militer  riwayat jabatan.


 Terpajan hazard dalam tugas militer 

 terpajan asbestos dalam galangan A.L dan


 terpajan dioxin di Vietnam
Pajanan
51

 Elemen kedua dari riwayat  pajanan utama harus


didaftar dalam riwayat jabatan.
 Dokter  gejala- gejala penderita yang ada
sekarang.
 Pajanan  metal, kimia, debu, faktor fisik (misalnya
gerakan berulang, kebisingan, radiasi),
mikroorganisme, dan stress.
 Pemajanan langsung dan sekunder harus dicatat 
pemajanan dari bagian lain di tempat kerja.
Pajanan
52

 pengendalian pemajanan  mempengaruhi tingkat


pamajanan.
 Ventilasi  sistem general dan lokal.
 Ventilasi umum  pintu dan jendela yang dapat
berfungsi, letak dari dinding dan sekat (partisi) yang
dapat mempengaruhi aliran udara, dan konfigurasi
(bentuk) mekanis sistem ventilasi.
 sistem ventilasi lokal yang mengeluarkan gas seperti
hood, alat-alat pengisap yang melekat pada mesin.
 Penderita  apakah mekanisme exhaust berfungsi.
Pajanan
53

 PPE (APD)  respirator, sarung tangan dan earplug


 sangat membantu dalam menilai dosis pemajanan.
 Dokter perlu mengetahui  apakah :
 penderita menggunakan APD secara terus-menerus,
 alat-alat tersebut betul-betul cocok (terutama respirator),

 alat tersebut cocok dengan pajanannya, dan

 alat tersebut disimpan dan dipelihara secara wajar.


Hubungan gejala dengan pekerjaan
54

 Waktu (jadwal) dari gejala yang berhubungan


dengan pekerjaan sering penting artinya 
penilaian yang berpotensi PAK.
 Penderita asthma bisa mengeluh  gejala muncul
segera setelah penderita tiba di tempat kerja dan
kemudian mereda setelah pulang kerja dan libur
akhir minggu.
Gejala-gejala pada teman kerja
55

Gejala-gejala yang dialami teman kerja


 memberi kontribusi terhadap dan
memperkuat adanya PAK.
Pemajanan bukan karena pekerjaan
56

 Kegiatan yang bukan berasal dari pekerjaan 


kontribusi terhadap penyakit  bagian dari
riwayat secara menyeluruh.
 Penggunaan rokok dan alcohol  kontribusi
terhadap berbagai efek kelainan kesehatan.
 Kegiatan rekreasi, hobi, pekerjaan yang tidak
dapat gaji (renovasi rumah) dan narkoba 
sumber pajanan hazard
Informasi pemajanan tambahan

Penderita  pengetahuan sebagian dari bahan


57

spesifik.
 Dengan persetujuan penderita  dokter meminta
informasi dari pengusaha.
 Dokter  menerima material safety data sheet
(MSDS).  kandungan bahan kimia dan jenis hazard
serta memberitahu bahan potensial memberikan efek
pada kesehatan.
 Banyak bahan kimia efek toksiknya masih belum
diketahui  tidak termasuk yang mempunyai MSDS
 informasi dari sumber lain
 Data pemajanan kuantitatif sering tersedia 
58
tingkat intensitas pajanan  dibandingkan dengan
:
 permissible exposure limits (PALs = batas pemajanan
yang diperkenankan ) dari Occupational Safety and
Health Admintration (OSHA),
 Treshold limit value (TLV) dan biological exposure indices
(BEI) dari American Conference of Govermental
Industrial Hygiene (ACGIH) dan
 nilai ambang batas (NAB) dari Indonesia.
 Nilai < PEL/TLV/NAB  tidak otomatis
59
diartikan bahwa substansi tidak menimbulkan
resiko efek kelainan kesehatan.
 Terbatasnya teknik monitoring  akibatnya
walaupun level berbagai substansi di udara
dibawah PEL/TLV/NAB  bisa mengalami
efek buruk dari pemajanan.
MONITORING BIOLOGIK
60 PENGERTIAN
 Monitoring biologik ialah penilaian keseluruhan
pemajanan bahan kimia dengan jalan mengukur
determinan (metabolit) yang sesuai dalam sediaan
biologik yang dikumpulkan dari pekerja pada waktu
tertentu.
TUJUAN
 Tujuan biomonitoring ialah untuk mendapatkan kadar
sesuatu bahan dalam jaringan atau cairan tubuh.
 Dengan teknologi yang ada sekarang, kadar yang
sangat sedikit sudah dapat diukur.
PELAKSANAAN
61

 Pekerja  identitasnya, etnik, jenis kelamin, usia, pekerjaan,


lingkungan kerja, tempat, dan saat pengambilan contoh dan
nama petugas serta jabatan yang mengambil contoh.
 pekerjaan serta penyakit yang diderita dahulu dan sekarang.
 Kebiasaan 
 Kebiasaan merokok mungkin akan meningkatkan resiko asbestosis,
 banyak makan sea food dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan arsen
dan merkuri, demikian juga dengan
 minum alkohol dapat mempengaruhi beberapa hasil pemeriksaan
bahan kimia.
PELAKSANAAN

62

 Tempat tinggal 
 perkotaan kadar timah hitam > tinggi tinggal di pedesaan.
 Di kawasan industri baterai  bisa kadar kadmium >tinggi.
 Kontaminasi dapat berasal pada pekerja sendiri.
 Keringat dapat mengandung nikel dan khrom yang cukup bermakna.
 Tambalan gigi jelas mempengaruhi hasil analisis merkuri (berasal
dari amalgam).
 Fungsi ginjal dan berat jenis urin pekerja perlu diperhatikan juga.
Indeks Pemajanan Biologik ( IPB ) atau Biologi Exposure
Indices ( BEI )
63

 Determinan (metabolit)  bahan kimia itu sendiri,


atau hasil metabolismenya.
 Pengukuran dapat dilakukan dalam udara yang
dihembuskan, air seni, darah, atau sediaan biologik
yang dikumpulkan dari pekerja yang terpajan.
 Berdasarkan determinan, sediaan yang dipilih, dan
saat pengambilan contoh, pengukuran
memperlihatkan baik intensitas pemajanan pada
masa sekarang, rata-rata pemajanan perhari , atau
pemajanan kumulatif kronis.
64
 Indeks pemajanan Biologik ( IPB )  nilai standar
yang dijadikan panduan untuk menilai bahaya
kesehatan yang potensial dalam praktek higene
perusahan.
 IPB bukan merupakan batas yang pasti antara
pemajanan berbahaya dan tidak berbahaya .
 Keanekaragaman biologik, mungkin saja
pengukuran pada seseorang dapat melampaui IPB
tanpa menimbulkan bahaya kesehatan.
 IPB tidak boleh dipakai untuk mengukur efek yang
65 merugikan atau untuk membuat diagnosis penyakit
akibat kerja.
 Indeks pemajanan biologi sangat dipengaruhi oleh
akibat kerja dari beberapa hal berikut ini:
 Status fisiologi dan kesehatan pekerja;
 Pemajanan di tempat kerja;

 Pemajanan yang terjadi di lingkungan pemukiman;

 Kebiasaan hidup pekerja;

 Metode pemeriksaan yang dipakai ;

 Saat pengambilan contoh;

 Adanya program jaga mutu laboratorium;


Ada tiga jenis saat pengambilan contoh:

66

 Pada masa sebelum shift (setelah 16 jam tidak terpajan);


selama shift (setelah 2 jam terpajan), dan pada akhir shift.
Determinan dikeluarkan secara cepat dari tubuh dengan
waktu paruh kurang dari 5 jam ; determinan tidak tertimbun
dalam tubuh ;
 Pada awal minggu kerja atau akhir minggu kerja ( setelah 2
hari tidak terpajan / setelah 5 hari terpajan berturut-turut:
determinan dikeluarkan dengan waktu paruh lebih dari lima
jam ; determinan tertimbun dalam tubuh selama minggu kerja;
 Saat pemeriksaan tidak penting atau dapat diabaikan (kapan
saja); determinan dikeluarkan dari tubuh secara lambat,
tertimbun dalam tubuh selama beberapa tahun, bahkan
seumur hidup.
67
 Walaupun biomonitoring gunakan jar/ cairan tubuh  tidak
sama dengan pem kes berkala yang biasa dilakukan .
 pemeriksaan kesehatan berkala bertujuan untuk menemukan
penyakit ( efek ) pada tahap dini, sedangkan
 biomonitoring berusaha untuk mencegah terjadinya efek
dengan jalan melakukan peman tauan dengan pemerikasaan
indikator ( determinan ) secara berkala.
 Upaya menghentikan pekerjaan/ menghilangkan pajanan 
mencegah terjadinya efek gangguan kesehatan.
ADOPTED BIOLOGICAL EXPOSURE DETERMINANTS

N
68 Chemical [CAS] Sampling Time BEI Notation
ODeterminant
1 ACETONE [67-64-1] End of shift 50 mg/L
Aceton in urine

2 ACETYLCHOLINESTERASI Descretionariy 70% of


INHIBITING PESTICIDES individual’
Cholinesterase activity in red blood cells s baseline
3 ANILINE [62-53-3] (End of shift) 50 mg/g
(Total p-aminophenol in urine) (During or end of creatinine
( Methemoglobin in blood) shift) (1,5% of
hemoglob
in
4 ARSENIC, ELEMENTAL [7440-38-2] End of workweek 35µg As/L
AND SOLUBLE INORGANIC
COMPOUNDS
Inorganic arcenic plus methylated
metabolites in urine
5 BENZENE [71-43-2] 25µg/g
S-Phenylmercapturic acid in urine End of shift creatinine
t,t- Muconic acid in urine End of shift 500µg/g
creatinine
TOLUENE [108-88-3]
o-Cresol in urine End of shift 0,5 mg/L
Hippuric acid in urine End of shift 1,6 g/g creatinine
Toluene in blood Prior to last shift of 0,05 mg/L
workweek
TRICHLOROETHYLENE [79-01-6]
Trchoroaccetic acid in urine End of workweek 100 mg / g
(Trchoroaccetic acid and trichllroethanol in End of shift at end of creatinine
urine) workweek 300mg / g
(Free trchloroetanol in blood) End of shift at end of creatinine
Trichloroethylene in blood workweek 4 mg / g
Trchloroethylene in end-exhaled air - -
- -
VANADIUM PENTOXIDE [1314-62-1]
Vanadium in Urine End of shift at end of 50 µg / g
workweek creatinine
XYLENE [13307] (Technical Grade )
Methylhippuric acids in urine End of shift 1,5 g/g creatinine

ANILINE [62-53-3]
Aniline in urine End of shift -
Aniline released from hemoglobin End of shift -
p- Aminophenol in urine End of shift 50 mg / l
69
70

WALK THROUGH SURVEY


(SURVEI JALAN SEPINTAS)
PENDAHULUAN
71

 BAHAYA LINGKUNGAN KERJA  BAHAN ATAU


KONDISI LINGKUNGAN KERJA  EFEK ATAU
GANGGUAN  KESEHATAN PEKERJA YG TERPAJAN
 KATAGORI BAHAYA LING KERJA
 FISIK  BISING, TEKANAN PANAS, RADIASI
 KIMIA  GAS, UAP, DUBU, UAP
 BIOLOGI  KUMAN, BAKTERI, BINATANG
 ERGONOMI  KETIDAK SESUAIAN PERALATAN DENGAN
UKURAN TUBUH
 PSIKOLOGI
DEFINISI
72

SURVEI UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI YG SEDERHANA


TAPI CUKUP LENGKAP DALM WAKTU RELAITF SINGKAT

DIPERLUKAN

UPAYA PENGUMPULAN DATA UNTUK KEPENTINGAN


PENILAIAN SECARA UMUM DAN ANALISA SEDERHANA
MELIPUTI
73

 PEMERIKSAN  SEDERHANA DAN UMUM


 PEMERIKSAAN  UNIT KERJA SECARA
KESELURUHAN
 HASILNYA  PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
PROGRAM BARU
 HASILNYA  MENENTUKAN PRIORITAS TINDAKAN
 DILAKSANAKAN  LINGKER BARU OPERSI,
ULANGAN  > 1 TAHUN
TUJUAN
74

 MEMAHAMI PROSES PRODUKSI, DENAH TPT KERJA


 MENDENGARKAN PANDANGAN PEKERJA DAN
PENGAWAS K3
 MEMAHAMI PEKERJAAN DAN TUGAS PEKERJA
 MENGANTISIPASI DAN MENGENAL BAHAYA
LINGKER
 MENGINVENTARISI UPAYA K3  KEBIJAKAN,
PENGENDALIAN, PEMENUHAN PERUNDANG-
UNDANGAN
PELAKSANAAN
75

SEBELUM SURVEI
 LOBIDG MANAJEMEN  RENCANA SURVEI 
INFORMASI SINGKAT.
 INFORMASI  RIWAYAT INDUSTRI/ RS, PROSES

 MAKSUD & TUJUAN SURVEI

 DISKUSI  KEBIJAKAN, SDM

 SIMPATI DAN DUKUNGAN PELAKSANAAN SURVEI.


INFORMASI DISKUSI
76

 KEBIJAKAN PERUSAHAAN/ RS TTG K3


 PROSES PRODUKSI
 DENAH DARI PERUSAHAAN
 PENGATURAN PEKERJA
 POPULASI PEKERJA
 PANDANGAN PIMPINAN DAN PEKERJA TTG K3
 GAMBARAN PENERAPAN K3 DILAKUKAN
 DATA PELAPORAN
 DSB  BERSIFAT MANEJERIAL.
INFORMASI TAMBAHAN DLM DISKUSI
PENDAHULUAN
77

 DAFTAR SEMUA BAHAN DASAR DAN KIMIA


 DAFTAR PERALATAN YANG DIGUNAKAN
 ALIR PROSES DARI INDUSTRI  DIMANA DAN
BAGAIMANA BAHAN DIGUNAKAN
 DAFTAR PRODUK DAN PRODUK SAMPING
 DSB  BERSIFAT TEKNIS
KUNJUNGAN LAPANGAN
78

 DITEMANI PETUGAS SETEMPAT


 MULAI DARI AWAL PROSES/ TPT PENYIMPANAN
BAHAN DASAR/ MENTAH  IKUTI ALIR PROSES
BERIKUTNYA.
 CATATAN KECIL  DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)
SINGKAT  SEMUA KEBUTUHAN  TDK TERLEWATI
 PERALATAN KECIL BISA DIBAWAH  TIDAK
MENGGAGGU SURVEI
KEBIJAKAN K3 DI PERUSAHAAN
79

 KEBIJAKAN DARI PIMPINAN RS/ PERUSAHAAN

 PEDOMAN K3

 PROSEDUR TETAP
SUMBER KONTAMINASI UDARA
80

 BAHAN DASAR  SELAMA PROSES


 POTENSI BAHAYA  DILIHAT DG MATA
TELANJANG
 DEBU BERTERBANGAN
 SANGAT KOTOR
 UAP DAN GAS  DG PENCIUMAN
KONTAK LANGSUNG BAHAN KIMIA
81

 SALURAN PERNAFASAN

 SALARUAN PENCERNAAN

 KULIT
BAHAYA FISIK
82

 SUMBER PANAS RADIASI, TEMPERATUR,DAN


KELEMBABAN, KEBISINGAN, PENERANGAN
RADIASI  DICATAT
 BAGAIMANA BISA TIMBUL
 BERAPA PEKERJA YANG TERPAJAN
ALAT PENGENDALI
83

 UPAYA PENGENDALIAN YANG TELAH DILAKUKAN


 PENGENDALIAN  ADMINISTRATIF, TEKNIS, APD
DAN ALAT KESELAMATAN
 UPAYA PENGENDALIAN EFEKTIF  KIPAS BERFUNGSI
ATAU KONDISI APD & ALAT KESELAMATAN BAIK 
DISMPAN DITPT KHUSUS, TGL PEMERIKSAAN
FASILITAS KESEJAHTERAAN
84

 PERLENGKAPAN DAN OBAT-OABATAN P3K


 KONDISI SANITASI LINGKUNGAN
 PENYEDIAAN AIR MINUM
 TEMPAT SAMPAH
 PENERANGAN
FASILITAS DAN KONDISI KESEHATAN
85
LAINNYA
 PENILAIAN  KEBERSIHAN LINGKUNGAN,
KERAPIHAN KETATA RUMAH TANGGAAN,
ESTETIKA
 DENAH UNIT KERJA  LETAK SUMBER BAHAYA,
POLA PAPARAN. LOKASI ALAT PENGENDALI, LETAK
ALAT-ALAT KESELAMATAN.
DISKUSI PENUTUP
86

 KLARIFIKSI SEMUA INFORMASI YG DIDAPAT


 DIJELASKAN APA YG DITEMUKAN  POTENSI
BAHAYA KESEHATAN
 BERIKAN SARAN-SARAN  PERBAIKAN
 MEMBUTUHKAN PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT
LAPORAN
87

 HASIL PENGAMATAN

 EVALUASI

 REKOMENDASI
HASIL PENGAMATAN
88

 KONDISI RS/ PERUSAHAAN  SECARA UMUM


 SEMUA BAHAYA KESEHATAN, DENAH UNIT KERJA,
PROSEDUR OPERASI, INVETARISASSI PEGAWAI
YANG TERPAJAN
 PERKERJA DAN PEKERJAAN
89

WALK THROUGH SURVEY


(SURVEI JALAN SEPINTAS)
DR. Sultan Buaraena, MS
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
PENDAHULUAN
90

 BAHAYA LINGKUNGAN KERJA  BAHAN ATAU


KONDISI LINGKUNGAN KERJA  EFEK ATAU
GANGGUAN  KESEHATAN PEKERJA YG TERPAJAN
 KATAGORI BAHAYA LING KERJA
 FISIK  BISING, TEKANAN PANAS, RADIASI
 KIMIA  GAS, UAP, DUBU, UAP
 BIOLOGI  KUMAN, BAKTERI, BINATANG
 ERGONOMI  KETIDAK SESUAIAN PERALATAN DENGAN
UKURAN TUBUH
 PSIKOLOGI
DEFINISI
91

SURVEI UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI YG SEDERHANA


TAPI CUKUP LENGKAP DALM WAKTU RELAITF SINGKAT

DIPERLUKAN

UPAYA PENGUMPULAN DATA UNTUK KEPENTINGAN


PENILAIAN SECARA UMUM DAN ANALISA SEDERHANA
MELIPUTI
92

 PEMERIKSAN  SEDERHANA DAN UMUM


 PEMERIKSAAN  UNIT KERJA SECARA
KESELURUHAN
 HASILNYA  PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
PROGRAM BARU
 HASILNYA  MENENTUKAN PRIORITAS TINDAKAN
 DILAKSANAKAN  LINGKER BARU OPERSI,
ULANGAN  > 1 TAHUN
TUJUAN
93

 MEMAHAMI PROSES PRODUKSI, DENAH TPT KERJA


 MENDENGARKAN PANDANGAN PEKERJA DAN PENGAWAS
K3
 MEMAHAMI PEKERJAAN DAN TUGAS PEKERJA
 MENGANTISIPASI DAN MENGENAL BAHAYA LINGKER
 MENGINVENTARISI UPAYA K3  KEBIJAKAN,
PENGENDALIAN, PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN
PELAKSANAAN
94

SEBELUM SURVEI
 LOBIDG MANAJEMEN  RENCANA SURVEI 
INFORMASI SINGKAT.
 INFORMASI  RIWAYAT INDUSTRI/ RS, PROSES
 MAKSUD & TUJUAN SURVEI
 DISKUSI  KEBIJAKAN, SDM
 SIMPATI DAN DUKUNGAN PELAKSANAAN SURVEI.
INFORMASI DISKUSI
95

 KEBIJAKAN PERUSAHAAN/ RS TTG K3


 PROSES PRODUKSI
 DENAH DARI PERUSAHAAN
 PENGATURAN PEKERJA
 POPULASI PEKERJA
 PANDANGAN PIMPINAN DAN PEKERJA TTG K3
 GAMBARAN PENERAPAN K3 DILAKUKAN
 DATA PELAPORAN
 DSB  BERSIFAT MANEJERIAL.
INFORMASI TAMBAHAN DLM DISKUSI
PENDAHULUAN
96

 DAFTAR SEMUA BAHAN DASAR DAN KIMIA


 DAFTAR PERALATAN YANG DIGUNAKAN
 ALIR PROSES DARI INDUSTRI  DIMANA DAN
BAGAIMANA BAHAN DIGUNAKAN
 DAFTAR PRODUK DAN PRODUK SAMPING
 DSB  BERSIFAT TEKNIS
KUNJUNGAN LAPANGAN
97

 DITEMANI PETUGAS SETEMPAT


 MULAI DARI AWAL PROSES/ TPT PENYIMPANAN
BAHAN DASAR/ MENTAH  IKUTI ALIR PROSES
BERIKUTNYA.
 CATATAN KECIL  DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)
SINGKAT  SEMUA KEBUTUHAN  TDK TERLEWATI
 PERALATAN KECIL BISA DIBAWAH  TIDAK
MENGGAGGU SURVEI
KEBIJAKAN K3 DI PERUSAHAAN
98

 KEBIJAKAN DARI PIMPINAN RS/ PERUSAHAAN

 PEDOMAN K3

 PROSEDUR TETAP
SUMBER KONTAMINASI UDARA
99

 BAHAN DASAR  SELAMA PROSES


 POTENSI BAHAYA  DILIHAT DG MATA
TELANJANG
 DEBU BERTERBANGAN
 SANGAT KOTOR
 UAP DAN GAS  DG PENCIUMAN
KONTAK LANGSUNG BAHAN KIMIA
100

 SALURAN PERNAFASAN

 SALARUAN PENCERNAAN

 KULIT
BAHAYA FISIK
101

 SUMBER PANAS RADIASI, TEMPERATUR,DAN


KELEMBABAN, KEBISINGAN, PENERANGAN
RADIASI  DICATAT
 BAGAIMANA BISA TIMBUL
 BERAPA PEKERJA YANG TERPAJAN
ALAT PENGENDALI
102

 UPAYA PENGENDALIAN YANG TELAH DILAKUKAN


 PENGENDALIAN  ADMINISTRATIF, TEKNIS, APD
DAN ALAT KESELAMATAN
 UPAYA PENGENDALIAN EFEKTIF  KIPAS BERFUNGSI
ATAU KONDISI APD & ALAT KESELAMATAN BAIK 
DISMPAN DITPT KHUSUS, TGL PEMERIKSAAN
FASILITAS KESEJAHTERAAN
103

 PERLENGKAPAN DAN OBAT-OABATAN P3K


 KONDISI SANITASI LINGKUNGAN
 PENYEDIAAN AIR MINUM
 TEMPAT SAMPAH
 PENERANGAN
FASILITAS DAN KONDISI KESEHATAN
104
LAINNYA
 PENILAIAN  KEBERSIHAN LINGKUNGAN,
KERAPIHAN KETATA RUMAH TANGGAAN,
ESTETIKA
 DENAH UNIT KERJA  LETAK SUMBER BAHAYA,
POLA PAPARAN. LOKASI ALAT PENGENDALI, LETAK
ALAT-ALAT KESELAMATAN.
DISKUSI PENUTUP
105

 KLARIFIKSI SEMUA INFORMASI YG DIDAPAT


 DIJELASKAN APA YG DITEMUKAN  POTENSI
BAHAYA KESEHATAN
 BERIKAN SARAN-SARAN  PERBAIKAN
 MEMBUTUHKAN PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT
LAPORAN
106

 HASIL PENGAMATAN

 EVALUASI

 REKOMENDASI
HASIL PENGAMATAN
107

 KONDISI RS/ PERUSAHAAN  SECARA UMUM


 SEMUA BAHAYA KESEHATAN, DENAH UNIT KERJA,
PROSEDUR OPERASI, INVETARISASSI PEGAWAI
YANG TERPAJAN
 PERKERJA DAN PEKERJAAN
Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
Anemnesis :
Riwayat Pekerjaan
Keluhan Penyakit
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kebiasaan
Pemeriksaan Fisik :
Umum
Tim dalam Menangani Pemeriksaan Laboratorium
Kesehatan Kerja Sesuai dg faktor risiko
Dokter Kesehatan Kerja Pemeriksaan Khusus
Perawat Kesehatan Kerja Sesuai dengan faktor risiko
Ahli Hygiene Industri Biological monitoring
Ahli Toksikologi Pengobatan
Ahli Epidemiologi
Ahli Keselamatan Kerja
Ahli Klinikal (Dokter Spesialis)
Ahli Hukum Monitoring Hazard Lingkungan
Kerja
Indentifikasi
Walk Through Survey
Penilaian
Pengukuran –pengukuran
Hasil Pengukuran dibandingkan
dengan Nilai Ambang Batas (NAB)
Pengendalian
Engineering
Administratif
Alat Pelindung diri

109 Pelatihan / penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai