Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI

 Kesadaran adalah keadaan waspada terhadap lingkungan, dan


Penurunan kesadaran (koma) adalah sebaliknya, dimana dijumpai
hilangnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekalipun dirangsang
dari luar.
Antara keadaan sadar dan koma terdapat variasi menurunnya
kesadaran
Sadar diartikan dimana AKSI = REAKSI
PATOFISIOLOGI KESADARAN MENURUN
Penurunan Kesadaran

dekortikasi atau perusakan inti gangguan baik pada neuron penggalak tidak terdapat penjalaran impuls saraf Saraf kelima adalah nervus tertinggi
intralaminar talamik atau jika kewaspadaan maupun neuron yang kontinyu dari batang otak ke yang menjalarkan sejumlah besar
substansia grisea di sekitar akuaduktus pengemban kewaspadaan serebrum maka kerja otak menjadi sinyal somatosensoris ke otak
sylvii dirusak sangat terhambat

Hal ini bisa dilihat jika batang otak Bila seluruh sinyal ini hilang, maka
neuron-neuron tersebut tidak bisa mengalami kompresi berat pada tingkat aktivitas pada area eksitatorik
terjadi penyaluran impuls asenden berfungsi dengan baik dan tidak sambungan antara mesensefalon dan akan menurun mendadak dan aktivitas
nonspesifik yang terhambat sehingga mampu bereaksi terhadap pacuan dari serebrum akibat tumor hipofisis otakpun dengan segera akan sangat
terjadi koma luar maupun dari dalam tubuh sendiri biasanya menyebabkan koma yang menurun
ireversibel

Adanya gangguan fungsi pada neuron


pengemban kewaspadaan,
menyebabkan koma kortikal
bihemisferik, sedangkan apabila mendekati keadaan koma yang
terjadi gangguan pada neuron permanen
penggalak kewaspadaan, menyebabkan
koma diensefalik, supratentorial atau
infratentorial
ANAMNESIS
 Dalam kasus gangguan kesadaran, auto-anamnesis masih dapat
dilakukan bila gangguan kesadaran masih bersifat ”ringan”, pasien
masih dapat menjawab pertanyaan Hasil auto-anamnesis ini dapat
dimanfaatkan untuk menetapkan adanya gangguan kesadaran yang
bersifat psikiatrik – termasuk sindrom otak organik atau gangguan
kesadaran yang bersifat neurologik
Berbagai hal yang perlu ditanyakan pada saat anamnesis adalah sebaai
berikut:
 Keluhan pasien sebelum terjadinya  Apakah gangguan kesadaran
gangguan kesadaran, antara lain terjadi secara bertahap atau
nyeri kepala yang mendadak atau
sudah lama, perasaan pusing mendadak, apakah disertai gejala
berputar, mual dan muntah, lainPenyakit yang pernah diderita
penglihatan ganda, kejang, sebelum terjadinya gangguan
kelumpuhan anggota gerak kesadaran
 Penyakit yang pernah diderita  Apakah ada inkontinensi urin
sebelum terjadinya gangguan
kesadaran dan / atau alvi
 Obat-obat yang diminum secara
rutin oleh pasien
PEMERIKSAAN
 Tanda-tanda vital
 Kulit, meliputi turgor, warna dan permukaan kulit ( dehidrasi, ikterus,
sianosis, bekas suntikan, luka karena trauma, dll)
 Kepala, apakah ada luka dan fraktur
 Konjungtiva, apakah normal, pucat, atau ada perdarahan
 Orbita, apakah ada brill hematoma, trauma pada bulbus okuli, kelainan
pasangan bola mata (paresis N.III, IV, VI), pupil, celah palpebra, ptosis
 Leher, apakah ada fraktur vertebra; bila yakin tidak ada fraktur maka diperiksa
apakah ada kaku kuduk
 Dada, pemeriksaan fungsi jantung dan paru
 Perut, meliputi pemeriksaan hati, limpa, ada distensi atau tidak, suara
peristaltik usus, nyeri tekan di daerah tertentu
Pemeriksaan neurologik
 Pemeriksaan dengan menggunakan GCS
 Kelainan pupil
Yang harus diperiksa meliputi:
 Besar / lebar pupil
 Perbandingan lebar pupil kanan dan kiri
 Bentuk pupil
 Refleks pupil terhadap cahaya dan konvergensi
 Reaksi konsensual pupil

 Gerak dan / atau kedudukan bola mata


 Deviasi konjugat
Kedua bola mata melirik ke samping, ke arah hemisfer yang terganggu,
Ukuran dan bentuk pupil normal, Refleks cahaya positif , Refleks cahaya
positif
 Perbandingan lebar pupil kanan dan kiri
 Bentuk pupil
 Refleks pupil terhadap cahaya dan konvergensi
 Reaksi konsensual pupil
DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
 KOMA
 LOCK IN SYNDROME : pasien awake and alert, tetapi tidak sanggup
bergerak atau bicara. Yang ditandai oleh resisten gerak pasie tungkai
dan tanda penyakit organik tidak ada
 VEGETATIVE STATE : Pasien tertolong dari koma tetapi berkembang
keadaan persistent unresponsif tetapi sleep cycles kembali , membuka
mata respon terhadap stimuli verbal dan kontrol terhadap pernapasan
 PSIKIATRI
PENATALAKSANAAN
 Tatalaksana dasar
Setiap pasien koma harus dikelola menurut pedoman sebagai berikut:
 Pernapasan : Harus diusahakan agar jalan napas tetap bebeas dari obstruksi,
Posisi yang baik adalah miring dengan kepala lebih rendah dari badan supaya
darah atau cairan yang dimuntahkan dapat mengalir keluar
 Tekanan darah
 Vesika urinaria : Periksalah apakah ada retensio atau inkontinensia urin,
Pemasangan kateter
 Gastro-intestinal : Pemasangan nasogastric tube dan Periksalah apakah ada
tumpukan skibala
Setelah penatalaksanaan dasar, yang dilakukan
selanjutnya adalah penatalaksanaan spesifik
sesuai etiologinya
Neuroproteksi
 Citicholin
 Piracetam
 pirition
ANJURAN PEMERIKSAAN KHUSUS
 Pemeriksaan laboratorium
 Darah
 Cairan serebrospinal : infeksi saraf dan atau meningesnya (meningitis,
serebritis, ensefalitis), diperlukan pemeriksaan cairan serebrospinal (dengan
sendirinya juga mengingat kontra-indikasi pungsi lumbal)
 Pemeriksaan dengan alat
 Oftalmoskop : Untuk pemeriksaan fundoskopi, meliputi kemungkinan adanya
edema papil, edema retina, arteriosklerosis / fenomenon silang, perdarahan
retina, tuberkel retina

 Elektroensefalografi : Bila keadaan memungkinan dan memang ada indikasi yang kuat untuk
pemeriksaan EEG
 CT Scan atau MRI
 Arteriografi : Pada kasus kemungkinan malformasi arteriovenosa
PROGNOSIS
Prognosis penurunan kesadaran bersifat luas tergantung pada penyebab,
kecepatan, serta ketepatan dari pengobatan yang diberikan. Sehingga
pemeriksaan dan penegakan diagnosis pada kasus penurunan kesadaran
harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah timbulnya kelainan
yang bersifat ireversibel.
Prognosis jelek bila didapatkan gejala-gejala adanya gangguan fungsi
batang otak , seperti doll’s eye, refreks kornea yang negatif , refleks
muntah negatif; pupul lebar tanpa adanya refleks cahaya, dan GCS 3.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai