Anda di halaman 1dari 25

GANGGUAN KESADARAN

Suryo Bantolo
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unib /
Rumah Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu
Definisi :
Kesadaran adalah keadaan awas waspada
terhadap lingkungan, dan
Penurunan kesadaran (koma) adalah
sebaliknya, dimana dijumpai hilangnya
kewaspadaan terhadap lingkungan
sekalipun dirangsang dari luar.
Antara keadaan sadar dan koma terdapat
variasi menurunnya kesadaran
Sadar diartikan dimana AKSI = REAKSI.
Normal Brain Anatomy

Cerebral Cortex

Reticular
Activating
System
Brain Stem
Keadaan akut yang merubah kesadaran :

- Gangguan yang membatasi fungsi psikologik


(AFASIA, MEMORY LOSS) mengurangi isi
kesadaran
- Hilangnya kontak psikologik akut atau difus
seperti CONFUSIONAL STATE dan
DELIRIUM menunjukkan berobahnya
kesadaran dan berkurangnya kewaspadaan
* Kesadaran berkabut (clouding of consciousness).
Berkurangnya kewaspadaan minimal berupa
hipereksitabilitas dan hiperirritabilitas yang
diselingi dengan mengantuk.
Gangguan terjadi pada atensi.
* Confusional State.
Lebih berat dari kesadaran berkabut.
Stimulus salah diartikan dan ditanggapi.
Disorientasi minor terhadap waktu, personal dan
tempat.
Mengantuk terutama siang hari, malamnya
mengalami agitasi karena gangguan oksigenasi
otak mencapai 20%.
• Delirium.
- Keadaan mental abnormal ditandai dengan
disorientasi, ketakutan, iritabilitas, mispersepsi
terhadap rangsangan sensorik yang disertai
halusinasi visual.
- Berada diluar kontak psikologik, sehingga
sukar diperiksa.
- Terdapat mispersepsi dan halusinasi.
- Dijumpai pada penyakit metabolik (uremia, ggn
faal hepar), toksik SSP, alkoholik, radang SSP,
pada penyembuhan cedera kepala berat dan
infeksi sistemik.
• Obtundasi.
- Berarti mental tumpul atau lamban.
- Penurunan kesadaran pada tahap ringan dan
sedang dengan berkurangnya perhatian.
- Respons psikologis lambat, jumlah jam tidur
meningkat dan antara tidur dan bangun penderita
mengantuk.
• Stupor.
- Tidur yang dalam dan dapat dibangunkan dengan
rangsangan yang kuat dan berulang.
- Disebabkan karena disfungsi serebral organik
difus.
- Skizofrenia akut dan reaksi depresi akut dapat
menjurus pada stupor.
•Koma.
- Keadaan mental yang tidak responsif
dan tidak bisa bangun walau dengan
rangsangan kuat.
- Tidak ada respons terhadap rangsangan
eksternal atau kebutuhan internal.
• Brain Death

Keadaan dimana fungsi otak, termasuk


fungsi kortikal, sub-kortikal serta batang
otak secara permanen hilang.
# Koma karena Lesi Subtentorial.
2 jenis lesi fossa posterior penyebab Koma.
- Destruksi Batang Otak.
- Kompresi Batang Otak.
Tekanan langsung pada tegmentum pons dan
midbrain menyebabkan iskhemia dan edema ARAS.
Menghasilkan ‘upward herniation’ vermis superior
serebelum melalui insisura tentorial.
Menyebabkan ‘downward herniation’ tonsil
serebeler melalui foramen magnum
# Gambaran Klinik Koma :
Lesi Supratentorial/Transtentorial.
@ Sindroma Sentral Perubahan Rostro Kaudal.
Tanda Klinik:
- Fase Diensefalik
- Fase Midbrain-Pons Atas
- Fase Pontin Bgn Bawah-Medulla Atas
Tanda Klinik Fase Diensefalik.
Tanda Klinik Fase Midbrain Pons Atas.
@ Sindroma Herniasi Unkus dan
Kompresi Batang Otak Lateral.
Fase Dini Nervus III.
Fase Lanjut Nervus III.
Fase Midbrain – Lower Pons.
Tanda Klinik Herniasi Unkus Fase Dini N. III
Tanda Klinik Herniasi Unkus Fase Lanjut N.III
Tanda Klinik Fase Midbrain Pons Bawah
Lesi Subtentorial:
@ Lesi Destruktive Subtentorial.
Level Midbrain.
Level Rostral Pons.
Destruksi Pontine Bgn Bawah.
Lesi Kompresive.
Lesi Batang Otak yang tidak menimbulkan ggn
kesadaran.
AVPU SCALE

Anda mungkin juga menyukai