Anda di halaman 1dari 6

Kuliah 1 – Kejang dan Epilepsi – dr Bangkitan Epilepsi  tanda dan

Diah Kurnia Mirawati atau gejala yang terjadi akibat


aktivitas neuronal diotak yang
berlebihan  aktivitas neuronal
berlebihan  manifestasi klojitan
Kejang
kaki dan tangan
Keadaan kehilangan control sesaat yang untuk manifestasinya tergantung
seringa tarpi tidak sellalu diikuti konvulsi area otak yang mengakami
(tonik klonik) atau gangguan kesadaran ganguan  bisa berupa gangguan
atau keduanya kesadaran, persepsi, Gerakan
motoric sensorik , perilaku
Dibagi menjadi
Kejang gangguan emosi  pasien tb tb
maennagis dan tertawa tanpa
- Epileptic Seizure (otak) 
sebab
Provoked Seizure dan Non
Provoke Siezure
- Non Epileptic Seizure ( kelianna
gyrus precentral  area motoric ,
selain di otak)  sinkop, kajang
kalua area salah satu terganggu
tetanus, Tic dan PNES /
missal pada eran lengan maka
pseudoseizure  kelainan tidak
tangannya akan gerak gerak
diotak
kalua yang terganggu area wajah
 perot atau kepala menoleh
Kejang atau bangkitan Seizure kesatu sisi

- Epileptic Provoked  kejang yang


gyrus post central  daerah
terjadi pada saat yang bersamaan
sensorik , apa yang dikeluhakan
atau berdekatan waktu dengan
pasien  missal pasien tiba tiba
jejas akut pada SSP bisa berupa
kesemutan, kemudian berhenti
gangguan metabolic, toksik,
sendiri
structural infeksi atau inflamasi
- Non Unprovoked Seizure 
Gangguan di lobus occipital 
kejang yang terjadi saat tidak ada
pengelihatan , pasien tiba tiba
kondisi klinis yg mendasari
melihat kilata kilatan cahaya

Missal Tetanus seluruh tubuh


Temporal  mendengar 
kaku pasien bisa diajak ngomong ,
mendengar sesuatu
mungkin gabisa ngomong tapi bisa
mengerti yang dibicarakan
Bangkitan epileptic  ganggaun
Tic  kedutan yang terus
di otak
menerus sumber bukan diotak
o Epileptic Provoked 
kejang yang terjadi pada
saat yang bersamaan atau
berdekatan waktu dengan General seizure  melibatkan
jejas akut pada SSP bisa sleuruh otak  epileptic seizure 
berupa gangguan pasti kesadran terganggu
metabolic, toksik,
structural infeksi atau Pasien klojotan dan sadar (bisa
inflamasi diajak bicara)  bukan epileptic
Contoh  kejang demam, step seizure tapi non epileptic seizure
(sederhana  gada akibatnya
dan komplikata) Membedakan Epileptik
Kalua ga demam ya ga kejang, Seizure dan Non Epileptik
jadi sebagai pencetus
Seizure
o Non Unprovoked Seizure
 kejang yang terjadi saat
Anamnesis
tidak ada kondisi klinis yg
Kalua epileptic seizure  True Sign
mendasari  gada apa apa
Seizure
tiba tiba kejang
- Lidah tergigit
- Keluar buih
Bangkitan Non Epileptik 
- Ngompol
gangguan selian diotak bisa
- Terjatuh  tanda trauma
psikiatri, otot, sinkop,
- Bangkitan terjadi sewaktu waktu di
kardovaskuler tetanus dkk
berbagai tempat
- Terjadi saat tidur
Kejang - Bentuk bangkitan selalu sama
Kejang fokal  dimualai dari Benar benar epilektic seizure yang
sebagain otak gejala motoric atau gerak tetap , missal kaan kanan
sensorik yang hanya sebgaian terus
tubuh

Lesi hanya di satu titik  Selam Pada saat terjadi bagkitan


masih dalam satu hemisfer masi Bentuk  fokla, general, atau
disebut sebagai fokal seizure , fokal menjadi general
kalua menyebrang ke hemisfer Lama  berapa lama terjadinya
sebelahnya menjadi general Kesadaran  terganggu atau tidak
seizure , langsung sadar atau ga
Kapan terjadinya  pagi, siang
Kejang umum  terjadi pada atau sore atau saat tifur
seluruh tubuh  general seizure Aura  apa yang dilihat dan
 diawali pada satu titik dan dirasakan
dengan cepat menyebar keseluruh Setelah bangkitan  bagaimna
otak  karena menyebar seluruh kesadarannya terganggu atau tidak
otak dan terganggu , pasti Tod paralisis  hemiparesis yang
kesadaran terganggu terjadi setelah kejang
Pseudoseizure (PNES 
DD bangkitan epilepsy Psikogenik Non Epileptik Seizizure)
Bayi - Bentuk bangkitan berubah
- Breath holding spell  bayi nagis - Kejang yang dibuat buat
keras, muka biru , dan kaku - Pelan cepet balik pela lagi
Anak dan remaja - Tempat ramai  cari perhatian
- Sinkop dan nyeri kepala migrain
Bangkitan EPilepsi  bisa dimana pun
Remaja dan Dewasa
- Sinkop dan pseudoseizure

Tanda dugaan terjadi Psikogenik Non


Epilektik Seizure
Membedakan bangkitan epilepsy
dan Sinkop - Durasi kejang lama
- Fluktuatif
- Asinkron kana kiri
Sinkop Epilepsi /
- Tubuh toleh berubah
Seizure
Wajah Pucat kemeraha Day dreaming  mimpi buruk , bisa
 n dialihkan perhatiannya , ditepuk bisa
sengat merespon
a
matah Absan  pada anak, Ketika mainan
ari berhentin bengong mulut keca mata kedip
berdiri , tidak bisa dialihkan perhatiannya ditepuk
lama ga merespon
Durasi 1-30 1-3 menit
detik Parasomnia  lama ,
Lidah Lidah Bangkitan epilepsy hanya sebenetar
tergigi tergigitba
t gain
dibagi samping
Pemeriksaan penunjang
an
depan - EEG (elektroenchephalografi)
Trigger Sering Jarang - Brain Imaging ( T scan , MRI)
Onset Gradu Mendadak - Labolatorium
al
Convulsive Bebra Lama Peran EEG dalam diagnosis dan tata
Jerk pa (menit) laksana epilepsy
detik
- Apakah pasien suatu kejadian
Inkontnen Tidak Sering
sisa biasa paroksisml benar bangkitan
Post Ictal jarang sering epilepsy atau bukan
Confusion - Onset bangkitan  fokal atau
Recovery Cepat Lambat general
- Penunjang diagnosis sindrom
epilepsy
Tatalaksan Epilepsy  eksitasi berlebih dan
inhibis berkurang  sehingga ga
Progonosis  menentukan
seimabng
kekambuhan setelah first unprovoked
seizure dan menentukan kekambuhan
setelah konsumsi OAE
Pada epilepsy terjadi 
Bangkitan Epilepsi hipereksitabilitas
Tanda atau gejala akibat aktivitas hipereksitabilitas, karena beberapa
neuronal otak yg abnormal dan gangguan
berlebihan
- EPSP ion
Epilepsi - IPSP ion
- Kanal ion
- Ada 2 unprovoked seizure
- Konsentrasi ion
dengan selang lebh dari 24 jam
- 1 unprovekd seizure Eksitasi  Glutamat asparta
kemungkina berulang besar
Inhibisi  GABA
Ada 2 puncak bimodal
- <10 th idiopatik
Klasifikasi Seizure berdasarkan ILAE 2017
- >50 th , simptomatik
1. Focal
Otak normal karena suatu sebba (trauma
a. Aware/impaired awareness
saat lahir/mengalami status epilepticus/
b. Motor onset / non motot onset
kejang demam/infeksi/ apapun yang
c. Focal to bilateral tonik klonik
menyebabkan jejas diotak) 
2. General
epileptogenesin  otak normal jd otak
a. Motor  tonik klonik atau
epileptic
motor lain
b. Non motor (absence)
3. Unknown
Proses epiletogenesisi belum bisa
a. Motor  tonik klonik atau
dijelaskan secara utuh
motor lain
Bagaimana pencegahannya belum bisa b. Non motor (absence)
diketahui c. Unclassified

Tapi gasemua orang yang kejang


demam jadi epilepsy
Diagnosis
- Langakh pertama  gerakan
Pada orang normal eksitasi = inhibisi paroksismal itu epileptic atau
Eksitasi berlebih -> inhibisi menekana bukan
aar eksitasi ga berlebih - Langkah kedua  kalua
epileptic seizure provoke atau
unprovoked
- Langkah ketga  tentukan Prinsip terapi
etiologic
- Yakin diagnosis sudah tegak
Tidak ada gold standar - Terdapat min 2 kali bangkitan
dalam 1 th
Pemeriksaan penunjang seusai indikasi

Jneis Obat
Pada anak  beningn Rolandic epilepsy /
benign partial epilepsy  yang paling Gol lama  carbamzepam, phenobarbital
bagus prognosisnya akan sembuh sekitar
Gol Baru  Gabpentin
anak usia remaja, bangkita terjadi saat
tidur

Pilihan OAE
Childhood absence epilepsy - Fokal  carmazepin/
Phenitoin
- Harus minum obat 
- Gneral  Valproat
kekambuhan sangat sering
sehari bisa puluhan kali Epilepsi Refrakter
- Dating dengan keluhan prestai
Bangkitan epilepsy yang tetap terjadi
anak menurun
setelah penggunaan 2 OAE yang teapt dan
- EEG khas  3 Hz spike and
adekuat 
wave complex
Penangaan
Lennox -Gustaut Sindrom  yang paling
susah disembuhkan - Terpai bedah epilepsy
- Diet ketogenic pada anak
- Stimulasi N Vagus
- Pada dewasa paling sering - Modifikasi tingkah laku
epilepsy lobus temporalis , - Relaksasi
sering dijumpai sclerosis
Status Epileptikus  bangkitan epileptic
hippocampus
yang memanjang atau berulang sesuai
- Epilepsy lobus frontal 
dengan durassi bangkita yang ditetapkan
terbanyak kedua , sering
terjadi saat tidur, khas
bangkitan cycling atau bipedal
Tatalaksana
Tujuan terapi epilepsy  meningktkan
Fase stabilisasi  ABC beri OAE
kualitas hidup optimal pasien,
emergensi diazepam  masi kejang
Usaha  dengan hentikan atau
dirujuk
mengurangi frekuensi bangkitan epilepsy
tanpa efek samping atau dengan efek sambal dirujuk diberik fenioin
samping yang minimal
kalo pemeberian fenitoin belum berhenti
 kiirm ke ICU
terapi bedah epilepsy  pasien hidup
senormal mungkin epilepsy refrakter, dan
amnfaat elbh baik dari resiok

KI absolut  penyakit neurologis yg


progresif
KI relative  ketidak pauhan minum obat,
retardasi mental

Anda mungkin juga menyukai