Anda di halaman 1dari 6

Nama : Luh Putu Sukma Pratiwi Sutama

NIM : 1930912320056
Penguji : dr. Steven, M.Si. Med, Sp.S

Tugas Ujian
100 Istilah di Neurologi

No Istilah Makna
Suatu gambaran khas pada pemeriksaan EEG yang digunakan untuk
1 3Hz Spike & Wave
mendiagnosa typical absence seizure.
2 Abduksi Gerakan menjauhi tubuh. Contoh : gerakan mengangkat tangan ke atas.
Juga disebut dengan afasia motorik. Tipe afasia ini ditandai dengan
gangguan pada spontan berbicara, repetisi, dan naming, sementara
3 Afasia Broca
gangguan pada pemahaman tidak ada. Hal ini disebabkan karena
adanya masalah di Broca’s area di otak.
Juga disebut dengan afasia sensorik. Tipe afasia ini ditandai dengan
adanya gangguan pada pemahaman, repetisi, dan naming, tetapi
4 Afasia Wernicke
pasien masih dapat berbicara spontan. Hal ini disebabkan karena
adanya masalah di Wernicke’s area di otak.
Saraf atau neuron yang bertugas untuk menerima dan mengirimkan
5 Aferen
pesan dari rangsangan di seluruh bagian tubuh ke sistem saraf pusat.
Hilangnya kemampuan mengenali objek, orang, suara, atau bentuk
6 Agnosia meskipun tidak adanya kerusakan pada sistem indra dan tidak ada
gangguan pada memori.
Suatu senyawa kimia yang berikatan dengan reseptor dan
7 Agonis mengaktifkan reseptor untuk menghasilkan suatu respons biologis.
(senyawa kimia bersifat mendukung).
Sensasi rasa sakit yang abnormal pada kulit yang disebabkan oleh suatu
8 Alodinia rangsangan yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Misalnya :
rasa sakit saat menyisir rambut atau saat tangan disentuh.
Hilangnya sensasi penciuman disebabkan adanya gangguan pada
9 Anosmia
nervus kranialis I (nervus olfaktorius).
Suatu senyawa kimia yang bekerja dengan cara memblok
10 Antagonis
(menginhibisi) aksi kimia pada reseptor.
Hilangnya kemampuan untuk melakukan suatu gerakan yang sering
11 Apraksia dilakukan dan bertujuan, walaupun tidak adanya gangguan pada jarak
motoriknya.
Suatu keadaan dimana medulla spinalis seakan-akan tertarik ke cranial
12 Asensus Medulorum
akibat terjadinya intumescentia cervicalis dan intumescentia lumbalis.
Suatu gejala akibat adanya gangguan pada sistem saraf yang terjadi
13 Aura sesaat sebelum atau menyertai munculnya nyeri kepala dan gejala
migraine lainnya.
Timbulnya warna biru (lebam) di belakang telinga di atas os mastoideus
14 Batle Sign
yang merupakan salah satu gejala khas adanya fraktur basis cranii.
15 Bell Sign Fenomena yang terjadi ketika bola mata berputar ke atas saat menutup
mata sisi yang mengalami masalah.
Salah satu sindroma medulla spinalis dimana adanya serangkaian
Brown Sequard
16 kondisi yang menyebabkan gangguan pada sistem motoric dan sensorik
Sindrom
yang diakibatkan adanya trauma pada medulla spinalis.
Adanya inflamasi pada otak yang menunjukkan adanya infeksi yang
17 Cerebritis
mengarah pada pembentukan abses di dalam otak.
Penyilangan serabut saraf nervus optikus. Serabut dari separuh bagian
temporal masing-masing retina tidak menyilang, sedangkan serabut
18 Chiasma Opticum
yang bersal dari separuh bagian nasal retina menyilang ke sisi
kontralateral.
Clasp Knives Fenomena pisau lipat. Adanya tahanan pada lingkup gerak sendi yang
19
Fenomena didapatkan pada spasitisitas.
Adanya interupsi pada tonus otot yang menyebabkan gerakan menjadi
20 Cogwheel Rigidtas teputus-putus seperti gigi roda yang terjadi ketika ekstremitas
digerakkan secara pasif.
Suatu keadaan berupa gangguan pada anggota badan dimana adanya
kekakuan otot pada satu atau kedua sisi, ektremitas inferior berada
21 Dekortikasi
dalam posisi kaku dan ekstensi, sedangkan ekstremitas superior berada
dalam posisi kaku dan fleksi, posisi pasien susah dirubah.
22 Dekusasio Piramidalis Suatu penyilangan dari tratus piramidalis ke arah dorsolateral.
Suatu keadaan berupa gangguan pada anggota badan dimana adanya
23 Deserebrasi
ekstensi kronik dari kedua extremitas.
Mata selalu bergerak ke satu arah, tidak dapat digerakkan ke arah lain
24 Deviasi Conjugae
akibat adanya lesi di nervus kranialis III, IV, VI.
Gangguan pada penglihatan dimana seseorang melihat dua bayangan
25 Diplopia
dari satu objek.
Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk mengecek cerebellar.
Ketidakmampuan melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat terutama
26 Disdiadokokinesia
gerakan yang berlawanan. Misalnya membolak-balikan telapak tangan
dengan cepat.
Suatu gambaran khas dari pemeriksaan LCS pada Guillain Barre
27 Disosiasi Sitoalbumin Syndrome (GBS), dimana kadar protein meningkat tanpa adanya
peningkatan jumlah sel.
28 Distal Istilah dalam anatomi yang berarti jauh dari poros.
Oculo-cephalic reflex. Merupakan gerakan reflex mata yang
menstabilkan gambar di retina selama gerakan kepala dengan
29 Doll`S Eye
menghasilkan gerakan mata ke arah yang berlawanan dengan gerakan
kepala, sehingga gambar tetap berada di tengah bidang visual.
30 Dorso Fleksi Gerakkan telapak kaki ke arah dorsum.
Kondisi dimana kaki bagian depan tidak dapat diangkat akibat adanya
31 Drop Foot
kelemahan atau kelumpuhan otot yang terlibat.
Kondisi dimana tidak bisa mendorsofleksikan pergelangan tangan dan
32 Drop Hand
mengekstensikan jari-jari tangan.
Saraf atau neuron yang bertugas untuk menghantarkan impuls yang
33 Eferen berupa respons terhadap rangsangan yang diterima dari sistem saraf
pusat ke seluruh bagian tubuh.
34 Enhancement Penyengatan. Adanya pengumpulan kontras yang abnormal.
Bagian dari dorsal column dan berakhir di nucleus cuneatus. Fasciculus
35 Fasiculus Cuneatus cuneatus membawa informasi sensorik yang berhubungan dengan jalur
dorsal column medulla spinalis dari ekstremitas superior.
Bagian dari dorsal column dan berakhir di nucleus gracilis. Fasciculus
36 Fasiculus Gracilis gracilis membawa informasi sensorik yang berhubungan dengan jalur
dorsal column medulla spinalis dari ekstremitas inferior.
Sekelompok sel tubuh yang membawa informasi sensorik dari daerah
37 Ganglion Dorsalis
perifer ke medulla spinalis.
38 Gyrus Penggung korteks serebrum, biasanya dikelilingi satu sulcus atau lebih.
Merupakan salah satu tes provokasi yang dilakukan pada vertigo.
Pasien mulai duduk, dan kepala mereka diorientasikan 450 ke arah
39 Hallpike Manuver telinga, kemudian membaringkan pasien dengan cepat dengan kepala
melewati ujung tempat tidur dan menjulurkan lehernya 200 di bawah
horizontal, mempertahankan putaran awal kepala.
Kondisi dimana terjadi kelemahan pada salah satu sisi tubuh sehingga
40 Hemiparesis
sulit untuk digerakkan. Kekuatan motoric 1-4.
Kondisi dimana terjadi kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh sehingga
41 Hemiplegi
tidak bisa digerakkan. Kekuatan motoric 0.
Kelumpuhan atau kelemahan otot-otot ekstremitas sisi kontralteral
terhadap lesi di batang otak dengan kelumpuhan otot yang dipersarafi
42 Hemiplegi Alternan
saraf ipsilateral setinggi lesi juga kelumpuhan otot-otot kontralteral di
bawah lesi.
Sebuah gangguan pendengaran dimana seseorang menjadi terlalu peka
43 Hiperakusis terhadap suara, orang dengan hiperakusis mendengar suara dengan
tingkat yang lebih keras daripada orang lain.
Sebuah gangguan pendengaran dimana seseorang menjadi terlalu peka
44 Hiperakusis terhadap suara, orang dengan hiperakusis mendengar suara dengan
tingkat yang lebih keras daripada orang lain.
Keadaan dimana seseorang menjadi lebih peka terhadap rangsangan
45 Hiperalgesia
nyeri yang biasanya hanya memberikan nyeri ringan.
Suatu gambaran berwarna putih pada CT-Scan bisa berupa clot (darah),
46 Hiperdens
massa ataupun corpus alineum.
47 Hiperostosis Kondisi ketika pertumbuhan tulang berlebihan.
Suatu gambaran berwarna hitam pada CT-Scan bisa berupa udara,
48 Hipodens
cairan ataupun bagian yang mengalami iskemik.
Aktivitas kelistrikan otak yang sangat kacau dan tidak teratur tanpa
49 Hipsaritmia
pola yang bisa dikenali.
50 Kriptogenik Etiologi epilepsy yang penyebabnya masih tidak diketahui.
Suatu kondisi dimana pasien tidak bisa menutup mata dengan
51 Lagophtalmus sempurna akibat adanya parese pada nervus kranialis VII (nervus
fascialis).
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan hipertonus yang
52 Lead Pipe Rigiditas
dirasakan pada ekstremitas di seluruh rentang gerakan sendi.
Suatu inclusion bodies dimana adanya agregasi protein abnormal dalam
53 Lewy Bodies
sel saraf.
Low molecular weight heparin. Hanya menghambat faktor Xa, aPTT dan
clotting time tidak diperpanjang, terhada thrombin efek lemah.
54 LMWH
Memiliki keuntungan berupa resiko perdarahan lebih rendah. Contoh :
enoxaparin, dalteparin, reviparin, ardeparin, nadroparin, tinzaparin.
55 Lucid Interval Adanya periode sadar diantara dua periode tidak sadar.
56 Mask Face Berkurangnya expresi wajah seperti topeng, pada penyakit Parkinson.
Sekolompok otot yang dipersarafi oleh serabut saraf yang berasal dari
57 Miotom
satu akar saraf yang sama.
Neuron yang badan selnya terletak di korteks motoric, brain stem dan
58 MN
spinal cord.
Suatu hokum atau doktrin yang menyatakan bahwa intrakranial
merupakan sesuatu yang rigid tidak bisa membesar. Dimana jumlah
59 Monro Kellie Doktrin total volume otak, LCS dan darah adalah sama, sehingga apabila salah
satunya mengalami peningkatan maka bagian lain akan mendapatkan
kompensasi, dimulai dari LCS kemudian darah dan otak.
Neuromuscular Sinaps yang terbentuk ketika adanya kontak dari motor neuron dengan
60
Junction otot.
61 Nyeri Radikuler Nyeri yang menjalar sesuai dermatom.
Kelumpuhan total dari kedua tungkai, sehingga tungkai tidak mampu
62 Paraplegi
digunakan.
Suatu keadaan dimana terjadinya kelemahan pada salah satu, satu sisi
63 Paresis atau semua ekstremitas sehingga timbulnya gangguan pada
pergerakan.
Suatu keadaan dimana suatu serangan muncul secara sering dalam
64 Paroksismal
waktu singkat dan mempunyai gejala yang sama.
Lapisan tipis jaringan, protein atau kompenen lain dengan berbagai
65 Pelikel
peran.
Sebuah area dimana sel yang mengalami kerusakan tetapi masih dapat
66 Penumbra
hidup kembali.
67 Perifokal Edema Edema yang terjadi di sekitar lesi.
68 Plantar Fleksi Gerakan fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah telapak kaki
Suatu keadaan kelumpuhan total yang bisa terjadi pada satu
69 Plegi ekstremitas, satu sisi tubuh atau pada semua ekstremitas. Kekuatan
motoriknya 0.
70 Pleositosis Adanya peningkatan pada hitung sel.
Bagian sel darah putih (leukosit) dari kelompok granulosit yang terdiri
71 PMN
dari basophil, eosinophil, neutrofil.
72 Proksimal Istilah anatomi yang berarti semakin dekat dengan sumbu tubuh.
Kemampuan tubuh untuk mengirim menganalisis informasi dan
73 Proprioseptif bereaksi (sadar atau tidak sadar) terhadap stimulasi. Mencakup gerak,
getar, sikap dan rasa halus.
Kemampuan tubuh untuk mengirim menganalisis informasi dan
74 Protopatik bereaksi (sadar atau tidak sadar) terhadap stimulasi. Mencakup rasa
nyeri, suhu dan rasa tekan.
Ketidakmampuan membuka mata atau mengangkat kelopak mata
75 Ptosis
karena adanya lesi di nervus kranialis III.
Daerah gelap di area periorbital yang merupakan salah satu tanda dari
76 Racoon Eyes
fraktur basis cranii.
Ramsay Hunt Suatu kumpulan gejala akibat paralisis fasialis perifer yang
77
Sindrome berhubungan dengan reaktivasi herpes zoster di ganglion genikulatum.
Fenomana yang terjadi saat pasien diminta untuk melawan tahanan
78 Rebound Fenomen yang diberikan pemeriksa kemudian secara tiba tiba tahanan dilepas
maka akan muncul efek rebound.
Penyengatan berbentuk cincin pada pemeriksaan CT-Scan dimana
79 Ring Enhancement
adanya gambaran hieperdens yang mengelilingi gambaran hypodense.
Recombinant tissue plasminogen activator. Merupakan salah satu obat
80 R-TPA golongan trombolitik yang dapat mencegah kecacatan dan kematian
akibat adanya gangguan yang disebabkan oleh sumbatan.
Adanya cedera pada nervus radialis yang terjadi akibat kebiasaan buruk
81 Saturday Night Palsy yaitu tertidur dengan menggantungkan lengan di atas sandaran kursi
atau tidur dengan kepala di atas lengan atas.
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
82 Sinaps
lainnya.
Sebuah rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di
83 Sinus
dalam tulang tengkorak.
Suatu lingkaran anastomosis berbentuk cincin yang terletak di fossa
ossa interpeduncularis basis cranii, berfungsi mendistribusikan darah
84 Sirkulus Willisi
yang masuk melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis ke
setiap bagian dari kedua hemisfer serebri.
85 Sisterna Ruangan tertutup yang berisi cairan.
Hilangnya tonus otot dan refleks tulang belakang di bawah tingkat lesi
86 Spinal Shock sumsum tulang belakang. Terjadi karena volume darah berpindah
tempat secara abnormal.
87 Spondilitis Perdangan pada vertebra.
88 Spondilolistesis Pergeseran dari posisi normal pada vertebra.
89 Spondilosis Degenerasi pada vertebra.
90 Sulcus Lipatan ke arah dalam pada suatu struktur.
Sensasi listrik yang dirasakan menjalar dari leher hingga ke vertebra
91 Tes Lermit
saat kepala difleksikan dalam posisi duduk.
Salah satu test untuk memeriksa kompresi pada nervus medianus.
92 Tes Phalen Pasien diminta untuk menempelkan kedua tangan dalam keadaan
dorsofleksi penuh.
Salah satu test untuk memeriksa kompresi pada nervus medianus.
93 Tes Tinel
Pemeriksa memperkusi di atas kulit proksimal nervus medianus.
Kondisi neurologis dimana terjadinya periode singkat kelumpuhan
94 Todd Paralisis
setelah kejang.
Jenis gerakan kejang yang ditandai dengan hilangnya kesadaran, tubuh
95 Tonik Klonik kaku yang kemudian dilanjutkan dengan periode tubuh bergerak
kelonjotan.
Jarak motoric yang dimulai dari korteks serebri dan berakhir di LMN
96 Traktus Kortikospinal
dan interneuron di medulla spinalis.
97 Traktus Optikus Suatu jaras penglihatan yang dimulai dari mata hingga ke lobus
occipitalis.
Traktus Jarak sensoric yang dimulai dari medulla spinalis hingga bersinaps di
98
Spinotalamikus thalamus.
Keterbatasan pergerakan rahang, yang berhubungan dengan gangguan
sendi rahang dan otot-otot wajah di sekitarnya yang mengontrol
99 Trismus
pergerahan rahang. Merupakan salah satu manifestasi khas dari
tetanus.
Ischemic core. Daerah inti dari otak yang mengalami iskemik, yang
100 Umbra
dikelilingi oleh penumbra.

Anda mungkin juga menyukai