ANALISIS
pukul 09.00 WITA. Pasien datang ke poli THT RSUD Ansari Saleh dengan
keluhan nyeri telinga kiri sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan muncul secara
tiba-tiba, terus menerus, nyeri tumpul, tidak berdenyut, tidak menjalar ke kepala,
dan diperparah saat pasien memegang telinganya. Nyeri telinga kiri tersebut
semakin memberat, sehingga pasien sulit makan. Riwayat keluar cairan pada
telinga kiri (-), riwayat mengorek dengan cotton bud (+) dan sempat keluar darah,
berdengung (-), demam (-), rasa penuh (+), terasa basah dan gatal (+). Keluhan
pilek, hidung gatal, bersin, hidung buntu dan keluar darah disangkal oleh pasien.
Keluhan nyeri menelan, suara parau, dan benjolan di leher disangkal oleh pasien.
Pasien sudah ada mengobati keluhan nyeri tekinga kirinya hanya dengan
udem (-/+), terdapat furunkel pada 1/3 luar liang telinga kiri, sempit, darah
minimal.
Otitis eksterna merupakan salah satu keluhan otologi yang paling sering
dijumpai pada bidang THT. Pada laporan kasus ini telah dilaporkan kasus otitis
utama pasien yaitu nyeri pada telinga kiri sejak 2 hari. Hal ini sejalan dengan studi
10
11
berjenis kelamin perempuan.4 Studi dari Abdullahi juga mendukung hasil ini
adanya perbedaan karakteristik kanal telinga pada perempuan dan laki-laki. Liang
telinga laki- laki secara konsisten dinyatakan lebih panjang dibandingkan dengan
perempuan. Liang telinga perempuan juga lebih sempit dan berbentuk oval.
Kondisi anatomis liang telinga perempuan yang lebih pendek dan sempit
memberikan risiko untuk terjadi infeksi lebih sering dibandingkan dengan laki-
laki.6 Wanita juga dikaitkan dengan perilaku yang terlalu sering melakukan
ini sesuai dengan kebiasaan pasien yang sering mengorek telinga dengan cotton
bud.
Usia pasien pada laporan kasus ini bersesuaian dengan studi dari Musa dkk.
dimana sebagian besar dari kasus OE (58,6%) diderita oleh remaja- dewasa muda
dari usia 16 tahun – 40 tahun. Kelompok usia ini dikaitkan dengan kebiasaan
mereka untuk melakukan pembersihan telinga secara berlebihan dan dengan cara
yang lebih kasar dibandingkan dengan kelompok usia lain sehingga menimbulkan
peningkatan risiko trauma liang telinga akibat pembersihan telinga. Pasien juga
Gejala klinis yang dikeluhkan pasien adalah nyeri pada telinga, disusul
dengan telinga terasa seperti basah. Hal ini sesuai dengan penelitian Hui yang
menemukan bahwa 70% dari penderita OE memiliki keluhan nyeri pada telinga
12
(otalgia).7,9 Nyeri ini juga menjadi salah satu tanda patogmonis OE yang
hebat pada penekanan tragus maupun daun telinga saat ditarik maupun di dorong
merupakan tanda khas dari OE.9,10 Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Musa
dkk. dimana keluhan terbanyak pada pasien OE merupakan otalgia dan telinga
berair. Telinga berair disebabkan oleh adanya discharge yang dihasilkan dari
metabolisme patogen dan reaksi inflamasi pada kulit yang terinfeksi. 8 Sedangkan
sensasi nyeri telinga disebabkan karena telinga luar memiliki inervasi saraf yang
beragam seperti saraf kranialis V, VII, IX, dan X serta cabang dari saraf servikal 2
dan 3.11 Nyeri pada kanalis auditori eksternus dan aurikula telinga dihasilkan dari
rangsangan pada saraf kranialis V, VII dan X. Nyeri telinga paling banyak
merupakan salah satu faktor risiko otitis eksterna berupa trauma. Trauma yang
dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan trauma kulit liang telinga akibat
berlebihan. Penelitian dari Ijaz dkk menjelaskan bahwa luka pada liang telinga
ditemukan pada pasien OE.12 Destruksi pada barier proteksi di liang telinga akibat
trauma memberikan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri penyebab OE.
13
Selain itu, serumen juga memberikan peran penting dalam melindungi liang
meningkatkan risiko untuk tumbuhnya bakteri pada liang telinga. Infeksi pada
liang telinga secara primer jarang terjadi karena secara fisiologis lingkungan
Bada beberapa populasi, OE dapat disebabkan oleh gabungan dari beberapa faktor
pada liang telinga. Pada dasarnya semua kondisi yang menyebabkan perubahan
meningkatkan daya serap dari antibiotik berupa Otopain ear drops. Antibiotik
topikal berupa Otopain yang mengandung Polimyxin dan Neomycin pada pasien
merupakan antibiotik spektrum luas yang efektif menangani infeksi dari bakteri
negatif pseudomonas, e.coli, dan klebsiella pneumoniae yang bisa juga menjadi
patogen penyebab otitis eksterna difusa. Karena sifatnya yang broad spectrum ini
pada kasus ini diberikan Neomicyn. Pemberian sediaan topikal bertujuan untuk
14
mengurangi efek samping sistemik yang mungkin muncul seperti reaksi alergi,
mielosupresi, neuropati, dan nefrotoksisitas. Selain itu infeksi patogen pada otitis
epidermis dan dermis kulit. Oleh karena itu jalur pemberian topikal memiliki
absorbsi dan efektifitas yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian antibiotik
mengurangi reaksi inflamasi pada telinga luar pasien, sehingga dapat menurunkan
nyeri yang dikeluhkan pasien. Pemberian Cetirizine untuk mengurangi rasa gatal