Anda di halaman 1dari 88

DEPARTEMEN ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Buku Ajar Biomedik III


Sistem Saraf, Sistem Indera, Sistem Endokrin

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
bimbinganNya kepada kita semua sehingga Buku Ajar Anatomi Biomedik jilid 3 telah selesai disusun.
Shalawat dan Salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau dan
para sahabat serta pengikutnya.

Selanjutnya izinkan kami selaku Pengurus Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Komisariat
Makassar untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para penyusun Buku Ajar ini yang
telah memberikan kontribusi sehingga Buku Ajar ini dapat diterbitkan.

Sebagai cabang ilmu kedokteran tertua dan merupakan dasar ilmu kedokteran, sudah selayaknya bila
ilmu Anatomi ini dapat dipahamai dengan sebaik-baiknya oleh mahasiswa kedokteran. Pemahaman
tentang struktur jaringan tubuh manusia beserta fungsinya yang normal merupakan kunci untuk
memahami patogenesis kelainan dan penyakit-penyakit yang terjadi pada tubuh kita.

Untuk dapat memahami secara baik struktur tubuh manusia, tentunya diperlukan adanya Buku Ajar
yang dapat mendukung media pembelajaran lainnya. Kebutuhan akan perlunya Buku Ajar Anatomi
makin meningkat seiring dengan berubahnya kurikulum dan metode pendidikan dari kurikulum
konvensional dengan metode teacher oriented menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang bersifat
student oriented. Dengan kurikulum dan metode pendidikan yang baru ini mahasiswa diharapkan dapat
belajar secara mandiri dengan menggunakan buku-buku termasuk atlas anatomi dan media belajar
lainnya. Selain itu, masih sulit untuk mendapatkan Buku Ajar Anatomi berbahasa Indonesia.

Buku Ajar Anatomi Jilid 3 ini disusun berdasarkan sistem tubuh yang terkait, terdiri atas Sistem Saraf
Pusat, Sistem Indera, dan Sistem Endokrin yang dikhususkan bagi mahasiswa Kedokteran untuk dan
mahasiswa displin ilmu lain pada bidang kesehatan. Agar buku ini dapat dimanfaatkan lebih maksimal,
disarankan untuk mengkombinasi dengan Atlas Anatomi.

Semoga buku ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam mempelajari struktur tubuh
manusia. Akhirnya kami sadar buku ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan saran dan
masukan untuk perbaikan di masa mendatang kami harapkan.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Ketua PAAI Komisariat Makassar

dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S


Tim Penyusun
Dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S

Dr. dr. St. Rafiah, M.Si

Dr. Nikmatiah Latief, Sp.Rad(K)

Dr. Ny. Harfiah Djayalangkara, PAK

Dr. John Irwan Lisal, PAK

Dr. Hasan Nyambe, M.Med.Ed

Dr. Asty Amalia, MMEDED

Dr. Faqi Nurdiansyah Hendra

Dr. Saharuddin, M.Kes


Bab I
Neuroanatomy
Sasaran Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan struktur Sistem Saraf secara keseluruhan:


o sel saraf: struktur dan terminology, bagian sel saraf, aferen, eferen,
tractus/fasciculus, substantia alba/grisea, ganglion/nucleus, jenis-jenis
stimulus
o Pembagiannya dan lokasi umumnya:
▪ Pusat
▪ Tepi

2. Menjelaskan anatomi medulla spinalis:


o Lokalisasi: letak Medulla Spinalis dalam columna vertebralis, berakhirnya,
perbedaan janin, anak-anak dan orang dewasa
o Segmen →jumlah segmen, pembagiannya, perbedaannya dengan
segmen columna vertebralis
o Morfologi:
▪ struktur eksterna aspek ventralis dan dorsalis
▪ Struktur interna: potongan melintang
o Menyebutkan serabut ascendens dan descendes pada MS:
(Fasciculus/tractus): asalnya, tujuannya, dan fungsinya
3. Truncus cerebri
o Pembagian:
o Medulla Oblongata
▪ Struktur externa:
• Ventral
• Dorsal
o Pons
▪ Struktur externa:
• Ventral
• Dorsal
o Mesencephalon
▪ Struktur externa:
• Ventral
• Dorsal
o Menyebutkan letak:
▪ nucleus motorik nervus cranialis,
▪ nucleus solitaries,
▪ nucleus salivatorius superior et inferior
▪ nucleus ruber
▪ substantia nigra
▪ Formatio reticularis
o Menyebutkan serabut ascendens dan descendens pada Truncus Cerebri
4. Menjelaskan anatomi diencephalon:
o Pembagiannya
o Thalamus
▪ Morfologi
▪ Pembagian nucleusnya
• Anterior
• Lateral
• Medial
o Hypothalamus
▪ nucleus suprachiasmaticum
o metathalamus: dibentuk oleh
o epithalamus: dibentuk oleh
o subthalamus
5. Menjelaskan anatomi cerebrum:
o Pembagian lobus
o Gyrus dan sulcus/fissura
o Area broadman yang penting
o Homonculus motorik dan sensorik
o Centrum semiovale
o Capsula interna: morfologi, jalur-jalur ascendens dan descendens yang
melaluinya
o Substantia grisea centralis (ganglia basalis): Jalur motorik
extrapyramidalis
▪ Yang membentuknya
o Jenis-jenis serabut dan contohnya
o Rhinencephalon: apa yang membentuknya
o Sistem limbic: struktur yang termasuk
6. Menjelaskan anatomi cerebellum
o Pembagian lobus dan sulcus/fissure
o Morfologi:
▪ struktur externa
▪ struktur interna (4 nucleus)
7. Menjelaskan anatomi nervi craniales
o Pembagiannya dan komponennya
o Asalnya, Efektor dan fungsinya
8. Nervus pathway:
o Jalur motorik: pyramid-extrapyramid
o Jalur sensorik:
▪ Nyeri dan suhu: spinothalamicus lateral
▪ Raba tekan (sensible): spinothalamicus anterior
▪ Proprioceptive:
• Counscious
• uncounscious
9. Susunan Saraf Otonom
o Pembagian
▪ Simpatis: Pusatnya
▪ Parasimpatis: Pusatnya
▪ Perbedaan simpatis parasimpatis
10. Menjelaskan anatomi meninx
o Menjelaskan Lapisan pada meninx
▪ Duramater:
▪ Arachnoidmater:
• Struktur pada arachnoidmater
▪ Piamater
o Menjelaskan Spatium pada lapisan meninx
▪ Spatium epidurale
▪ Spatium subdurale
▪ Spatium subarachnoidea
• Pengertian Cisterna dan jenisnya: cistern magna, cistern
pontis, dll
o Duramater:
▪ Lamina endostealis
▪ Lamina meningealis: struktur yang dibentuk oleh lamina
meningealis:
• Falx cerebri
• Falx cerebelli
• Tentorium cerebello
• Diaphragma sellae
o Menjelaskan Sistem Sinus venosus
▪ Nama-nama sinus venosus
▪ Aliran sinus venosus
o Vaskularisasi Meninx
o Innervasi Meninx
11. Menjelaskan anatomi sistem ventriculi, aliran liquor cerebrospinalis (LCS), dan
vaskularisasi sistem saraf pusat (SSP)
o Pembagian ventriculus
o Aliran liquor
o Vaskularisasi SSP
▪ Asal:
• A. carotis interna
• A. vertebralis → A. basilaris → percabangannya
• Circulus arteriosus willisi
Pendahuluan Neuroanatomy
Susunan saraf adalah suatu sistem yang menerima dan mengatur stimulus
sehingga tubuh dapat menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya, dapat menimbulkan
reaksi dan mengontrol sistem lainnya dalam tubuh.

Susunan Saraf terdiri dari dua bagian besar, yaitu:

1. Susunan Saraf Pusat, meliputi encephalon dan medulla spinalis;


2. Susunan saraf tepi, meliputi
a) Saraf perifer, yakni n.cranialis (12 pasang) dan n.spinalis (31 pasang)
b) Saraf otonom, yakni saraf sympathis dan saraf parasympathis.

Suatu sel saraf disebut neuron, yang terdiri atas:

1. Cyton = badan sel


2. Dendron = dendrit adalah suatu processus/ serabut saraf yang mengantar
stimulus masuk ke dalam cyton
3. Axon = neurit adalah processus/ serabut saraf yang mengantar stimulus keluar
dari cyton.
Neuron motoris mempunyai dendrit pendek dan neurit yang panjang, sedangkan
neuron sensoris mempunyai dendrit yang panjang dan neurit yang pendek.

Nucleus adalah kumpulan sel-sel saraf di dalam susunan saraf pusat. Ganglion adalah
kumpulan sel-sel saraf di luar susunan saraf pusat.

Nervus spinalis dibentuk oleh radix anterior dan radix posterior, masing-masing berisi
serabut saraf motoris dan serabut saraf sensibel. Serabut saraf motoris (=somato
motoris = serabut efferent) berpusat pada cornu anterius medullae spinales; serabut
sensibel (= sensoris = somato sensibel = serabut afferent) berakhir pada cornu
posterius medullae spinales dan atau medulla oblongata.

Pada radix posterior terdapat ganglion spinale yang merupakan neuron I dari lintasan
stimulus sensibel (sensoris). Ganglion spinale disebut juga ganglion intervertebrale (= T
sel ganglion), yang menerima stimulus dari kulit, tendo, musculus dan articulus.

Nervus spinalis berjumlah 31 pasang, terdiri dari 8 pasang segmen Cervicalis, 12


pasang segmen Thoracalis, 5 pasang segmen Lumbalis, 4 pasang segmen Sacralis
dan 2 pasang segmen Coccygeus. N.spinalis cervicalis I tampak berada di antara
cranium dan atlas, dan pemberian nama di daerah cervical disesuaikan dengan
vertebra yang berada di sebelah caudalisnya, sedangkan di daerah Thoracal, Lumbal,
Sacral dan Coccygeus mengikuti vertebra yang berada di cranialisnya.
Nervus spinalis bercabang dua membentuk ramus anterior dan ramus posterior,
masing-masing menuju ke bagian ventral dan posterior badan. Extremitas superior dan
extremitas inferior merupakan bagian ventral dari badan. Ramus anterior nervus
spinalis membentuk plexus nervosus, seperti plexus cervicalis [segmen cervical 1 – 4],
plexus brachialis [ segmen cervical 5 – thoracal 1 ], plexus lumbalis [ L 1 – 4 ], plexus
sacralis [ L 4 – S 4 ] dan plexus coccygeus [ S 4 – Co 1 ].

Setiap nervus spinalis mempersarafi suatu daerah tertentu, disebut innervasi segmental
atau dermatomal. Istilah dermatomal dimaksudkan daerah kulit yang dipersarafi oleh
serabut sensibel dari suatu radix posterior melalui ramus anterior dan ramus posterior
n.spinalis.

Ramus posterior n.spinalis bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis;
ramus anterior n.spinalis bercabang menjadi ramus cutaneus lateralis, selanjutnya
bercabang menjadi ramus ventralis dan ramus dorsalis, dan ramus cutaneus medialis
yang selanjutnya bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis (kedua cabang
ini bersifat sensibel).

Stimulus yang dibawa oleh serabut afferent sesampai di cornu posterius medulla
spinalis, membentuk synapse, selanjutnya stimulus diteruskan ke susunan saraf pusat,
dan ada kemungkinan stimulus diterima oleh suatu interneuron untuk diteruskan ke
cornu anterius medulla spinalis, selanjutnya melalui serabut motoris diteruskan ke otot
sehingga terjadi gerakan otot (= gerakan reflex). Lintasan yang dibentuk disebut arcus
reflex.

Ada juga serabut afferen yang tidak berganti neuron pada cornu posterius medulla
spinalis, melainkan membentuk synapse di medulla oblongata.

Susunan saraf otonom terdiri dari saraf sympathis dan saraf para sympathis,
yang mempunyai fungsi saling bertentangan, yaitu serabut sympathis menyebabkan
dilatasi pupil mata, denyut jantung menjadi cepat, kontraksi otot sphincter, kontraksi
dinding arteri dan viscera, dilatasi arteria coronaria, sedangkan saraf parasympathis
berperan untuk kontraksi pupil mata, denyut cor menjadi lambat, relaxasi otot sphincter,
dilatasi pembuluh arteri dan viscera dan kontraksi arteria coronaria.

Pusat dari saraf sympathis berada pada cornu laterale medulla spinalis segmental
Thoracolumbal [ C 8 – L 2 ] dan pusat parasympathis berada pada brain stem [ N.III,
N.VII, N.IX dan N.X ] dan pada medulla spinalis segmental sacral S (2), 3 dan 4.

Serabut efferent [ viscero efferent = viscero motoris ] meninggalkan cornu laterale


medulla spinalis menuju ke cornu anterius, dan meninggalkan medulla spinalis melalui
radix anterior, selanjutnya turut membentuk nervus spinalis. Kemudian serabut saraf itu
meninggalkan nervus spinalis, menuju ke ganglion paravertebrale; karena serabut ini
masih bermyelin maka disebut ramus communicans albus, dan karena akan
membentuk synapse pada ganglion paravertebrale maka disebut serabut
preganglioner. Serabut yang meninggalkan ganglion paravertebrale, sesudah
membentuk synapse, disebut serabut postganglioner, dan karena tidak mengandung
myelin, disebut ramus communicans griseus, berjalan mengikuti percabang nervus
spinalis menuju ke pembuluh darah, kelenjar keringat, m.erector pili.

Ganglion paravertebrale terletak disamping, kiri kanan columna vertebralis, berjumlah


22 – 24 pasang, membentuk truncus sympathicus, bersatu di daerah coccygeus,
membentuk ganglion impar.

Serabut preganglioner yang menuju ke suatu ganglion paravertebrale pada segmen


yang sama dan tidak berganti neuron akan berjalan ascendens atau descendens
melalui truncus sympathicus menuju ke ganglion paravertebrale yang berada di sebelah
cranial atau caudalnya, dan setelah membentuk synapse di ganglion paravertebrale
bersangkutan, maka serabut postganglionernya berjalan mengikuti percabangan
nervus spinalis bersangkutan (segmen yang sama). Serabut sympathis yang menuju ke
viscera mengikuti lintasan sebagai berikut : serabut preganglioner tidak berganti neuron
di ganglion paravertebrale tetapi melanjutkan perjalannya menuju ke ganglion
prevertebrale, membentuk synapse di sini, lalu serabut postganglionernya berjalan
menuju ke viscera (contoh ganglion coeliacum adalah ganglion prevertebrale). Pada
regio cervicalis terdapat tiga pasang ganglion cervicale, yaitu ganglion cervicale
superius, ganglion cervicale medius dan ganglion cervicale inferius.

Serabut saraf sympathis afferent (= viscero afferent) berjalan bersama-sama dengan


serabut viscero efferent melalui ganglion paravertebrale (tidak berganti neuron),
selanjutnya mengikut ramus communicans albus, radix posterior, ganglion spinale dan
berakhir pada cornu posterius medullae spinales.
Terminologi Neuroanatomi
Neuron : sel saraf, yang terdiri atas dendrit, badan sel, dan axon

Tractus : kumpulan serabut saraf yang mempunyai asal sama,


tujuan sama, dan fungsi yang sama

Fasciculus : kumpulan serabut saraf yang mempunyai asal sama,


tujuan sama, dan fungsi yang berbeda

Substantia alba : morfologi tampak lebih terang, yang merupakan kumpulan


axon pada susunan saraf pusat, contoh: centrum semiovale,
capsula interna

Substantia Grisea : morfologi tampak lebih gelap, yang merupakan kumpulan


badan sel dan dendrit pada susunan saraf pusat, contoh:
cortex cerebri

Ganglion : kumpulan badan sel saraf pada susunan saraf perifer

Nucleus : kumpulan badan sel saraf pada susunan saraf pusat

Stimulus : suatu informasi yang mempengaruhi aktivitas sel


(menyebabkan reaksi)

Kontralateral/heterolateral: sisi yang berlawanan

Ipsilateral/homolateral : sisi yang sama

Tactil : persepsi karena sentuhan (raba dan tekan)

Proprioceptive : informasi yang berhubungan dengan posisi dan pergerakan


tubuh

Exteroceptive : informasi yang berasal dari luar tubuh

Interoceptive : informasi yang berasal dari dalam tubuh

Sensibel : informasi sensorik untuk nyeri, panas, dingin

Somatomotoric : susunan saraf yang berhubungan dengan pergerakan otot


skelet

Somatosensoric : sistem saraf yang mengidentifikasi informasi tactil, nyeri,


dan proprioceptive yang berasal dari otot-otot skelet
Viscerosensoric : sistem saraf yang mengidentifikasi informasi sensorik dari
organ viscera (dalam tubuh)

Visceromotoric : susunan saraf yang berhubungan dengan pergerakan


organ viscera (dalam tubuh)

Lemniscus : kumpulan serabut saraf sekunder pada truncus cerebri

Rostral : menunjukkan arah menuju ke arah mulut (frontal)

Terminologi untuk Nervi Craniales

Serabut aferen somatik umum/General somatic afferent (GSA): serabut saraf yang
mentransmisikan impuls exteroceptive dan proprioceptive dari kepala dan wajah ke
nucleus sensorik somatik

Serabut aferen somatic khusus/Special somatic afferent (SSA): mentransmisikan


impuls sensorik dari indera penglihatan, pendengaran dan keseimbangan ke otak

Serabut aferen visceral umum/General visceral afferent (GVA): mentransimikan


impuls interoceptive dari organ viscera ke nucleus sensorik viscera

Serabut aferen visceral khusus/Special visceral afferent (SVA): mentransmisikan


impuls sensorik dari organ pengecap dan penghidu ke otak

Serabut eferen somatic khusus/Special somatic efferent (SSE): menginnervasi otot-


otot skelet mata dan lidah

Serabut eferen visceral khusus/Special visceral efferent (SVE): mentransmisikan


impuls motoric dari otak ke otot-otot mastikasi, mimic, dan menelan

Serabut eferen visceral umum/General visceral efferent (GVE): mentransmisikan


impuls motoric dari nucleus motoric visceral dan diteruskan di ganglion parasympathis.
Serabut postganglionic mensuplai otot-otot jantung, otot polos, dan kelenjar.
Susunan Saraf Pusat

Medulla Spinalis
Medulla spinalis dimulai dari foramen magnum hingga setinggi vertebra LI atau LII.
Pada awal perkembangan janin, medulla spinalis menempati seluruh canalis
vertebralis, pada neonatus memendek hingga setinggi LIII, dan pada dewasa
memendek hingga setinggi discus intervertebralis di antara LI dan LII. Perbedaan level
medulla spinalis dan columna vertebralis adalah karena perkembangan columna
vertebralis lebih cepat dibandingkan medulla spinalis (ascensus medullae).

Berhubung adanya “ ascensus medullae “ maka letak segmen medulla spinalis tidak
sesuai dengan corpus vertebrae. Makin ke arah caudal makin jelas perbedaannya
sehingga nervus spinalis akan turun beberapa segmen untuk keluar melalui foramen
intervertebralis pada segmen yang sesuai.

Diameter agak oval dengan ukuran kiri-kanan lebih besar daripada ukuran ventro-
dorsal. Keadaan ini terutama jelas pada segmen cervical, sedangkan pada segmen
thoracal bentuknya agak bulat dan segmen lumbal lebih membulat lagi; segmen sacral
menjadi oval kembali.

Medulla spinalis membentuk dua buah pelebaran di dua tempat, yakni :

1. Segmen C 3 – Th 2, disebut intumescentia cervicalis, ukuran maksimal pada


C 6.
2. Segmen th 9 – L 2, disebut intumescentia lumbalis, dengan ukuran maksimal
pada Th 12.
Pelebaran–pelebaran ini adalah sesuai dengan pusat nervi spinales yang mempersarafi
extremitas superior dan extremitas inferior, melalui plexus brachialis dan plexus
lumbosacralis.

Ujung caudal medulla spinalis berakhir sebagai conus medullaris, dan dari conus
medullaris terdapat filum terminale yang melanjutkan diri ke caudal. Filum terminale
tidak mengandung komponen saraf, melainkan pia meter; panjangnya kurang lebih 20
cm. Filum terminale terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Filum terminale internum, panjang 15 cm,masih mengandung dura meter dan


arachnoid, terletak sampai V.S.2.
2. Filum terminale externum, hanya dibungkus oleh dura meter, berada sampai
V.Coc.1, panjangnya 5 cm.
Filum terminale internum bersama-sama dengan nervi spinales membentuk cauda
equina, dan berada di dalam canalis vertebralis.

Pada permukaan ventral medulla spinalis terdapat fissura mediana anterior, dan pada
permukaan dorsal terdapat sulcus medianus posterior. Di sebelah lateral fissura
mediana anterior terdapat sulcus lateralis anterior, tempat di mana radix anterior
keluar. Di sebelah lateral sulcus medianus posterior terdapat sulcus lateralis
posterior, yakni tempat di mana radix posterior memasuki medulla spinalis.

Pada regio cervicalis, di antara sulcus medianus posterior dengan sulcus lateralis
posterior terdapat sulcus intermedius posterior, yang menjadi batas antara
fasciculus cunateus dan fasciculus gracilis.

Canalis centralis medullae spinales, yang berada di tengah-tengah medulla spinalis,


mrupakan lanjutan dari canalis centralis medullae oblongatae, dan berisi liquor
cerebrospinalis. Ujung caudalis canalis centralis melebar membentuk ventriculus
terminalis.

Struktur Interna Medulla Spinalis

Struktur interna medulla spinalis berbeda untuk masing-masing segmen. Semakin tinggi
level medulla spinalis (dari sacral ke cervical) maka volume substantia alba semakin
meningkat karena jumlah serabut saraf yang naik ke level atas atau turun ke level
bawah paling banyak pad level cervical. Beberapa tractus tidak ditemukan pada level
tertentu. Tractus spinocerebellaris mulai muncul pada segmen LII dan tidak terdapat
pada segmen di bawahnya. Tractus cuneatus mulai muncul di atas segmen Th VI dan
tidak terdapat pada segmen di bawahnya. Substantia grissea juga berbeda untuk
segmen tertentu. Columna lateralis dan nucleus dorsalis Clarke hanya terdapat pada
segmen CVIII sampai L-2.

1. Substansia grisea
Terletak di bagian profunda di sepanjang medulla spinalis, membentuk columna
anterior yang berada di sebelah ventral canalis centralis, dan columna posterior
yang berada di sebelah dorsal canalis centralis. Pada potongan melintang berbentuk
huruf “ H “, penampang columna anterior membentuk cornu anterius dan
penampang columna posterior membentuk cornu posterius.
Sepanjang segmen thoraca-lumbal substansia grisea membentuk columna
lateralis, yang pada penampang melintang membentuk cornu laterale. Pada
segmen sacral juga terdapat cornu laterale, tetapi tidak begitu jelas.
Substansia grisea yang berada di sekitar canalis centralis disebut commissura
grisea anterior dan commisura grisea posterior.

Cornu anterius Pada cornu ini terdapat sel-sel saraf motoris yang berbentuk
multipolar dan merupakan neuron effector di mana axonnya membentuk radix
anterior.

Cornu posterius menerima axon dari radix dorsalis dan memiliki kelompok sel yang
memiliki fungsi sensorik, yairu nucleus posteromarginalis, substantia gelatinosa, dan
nucleus proprius.

Cornu laterale hanya terdapat pada segmen C VIII sampai LII, berisikan neuron
preganglionik sistem saraf simpatis.

Zona intermedia merupakan daerah yang berisikan nucleus dorsalis Clarke dan
interneuron.

Pada apex cornu posterius terdapat kumpulan sel-sel saraf yang membentuk
bangunan seperrti huruf V dan membuka ke arah canalis centralis, bangunan ini
disebut substantia gelatinosa Rolandi. Substantia gelatinosa Rolandi terdapat
sepanjang medulla spinalis, bahkan meluas ke dalam medulla oblongata
membentuk nuclei spinalis nervi trigemini. Substantia gelatinosa menerima
serabut-serabut dari tractus dorsolateralis Lissaueri.

Di sebelah medial basis cornu posterius terdapat nucleus dorsalis Clarki, yang
berada sepanjang medulla spinalis segmen C 8 – L 2. Pada segmen C 3 nucleus
tadi hanya merupakan kelompok sel yang disebut nucleus sacralis dan pada
segmen sacral membentuk nucleus sacralis. Axon dari nucleus ini membentuk
tractus spinocerebellaris dorsalis.
Pada basis cornu posterius di sepanjang medulla spinalis terdapat nucleus
proprius.

Sel-sel saraf di dalam cornu posterius adalah sel-sel saraf sensoris (sensibel),
menerima stimulus yang dibawa oleh serabut-serabut yang berjalan di dalam radix
posterior.

Pada segmen cervical, di sebelah lateral dari collum cornu posterius, substantia
grisea mengadakan proyeksi ke substantia alba dan dinamakan formatio
reticularis.

2. Substansia alba
Berada di sebelah superficial dari substantia grisea. Terdiri atas sebagian besar
serabut-serabut saraf dan sedikit sel saraf. Serabut-serabut ini ada yang berjalan
ascendens dan ada yang descendens.
Substantia alba yang terletak di antara septum medianum dorsale (posterius) dan
sulcus lateralis posterior disebut funiculus posterior (dorsalis); yang terletak
antara cornu posterius dan cornu anterius disebut funiculus lateralis, dan
funiculus anterior terletak di antara cornu anterius dan fissura mediana anterior.

Di dalam funiculus terdapat serabut-serabut yang mempunyai asal yang sama,


tujuan dan fungsi yang sama membentuk tractus.

Antara satu segmen medulla spinalis dengan segmen yang lainnya dihubungkan
oleh serabut-serabut intersegmentalis, disebut fasciculus proprius, yang terletak di
sekitar substantia grisea.

Pada funiculus anterior terdapat serabut-serabut yang membentuk :

1. Tractus spinothalamicus anterior, terletak di perifer berdekatan dengan


fissura mediana anterior. Menerima serabut-serabut yang berasal dari cornu
posterius, lalu berjalan menyilang commissura alba anterior menuju ke funiculus
anterior (2 atau 3 segmen di atasnya); selanjutnya berjalan ascendens menuju ke
thalamus (VPL/VPM). Tractus ini membawa stimulus tactil (tekan, raba).
2. Fasciculus proprius anterius,
3. Tractus corticospinalis anterior (tractus pyramidalis), Tractus ini
dibentuk oleh axon dari sel-sel Betz pada cortex cerebri. Sebelum berakhir,
serabut-serabut ini menyilang pada decussatio pyramidalis. Berakhir pada cornu
anterius medulla spinalis, yaitu pada neuron motoris primer. Tractus ini memberi
kontrol pada gerakan-gerakan tubuh yang disengaja.
4. Tractus vestibulospinalis,. Berasal dari nucleus vestibularis lateralis
(Deiters), pada perbatasan medulla oblongata dan pons. Serabut-serabut ini
berakhir pada cornu anterius medulla spinalis, dan diperuntukkan untuk jalannya
impuls yang mempertahankan keseimbangan dan tonus otot.
5. Tractus tectospinalis, dibentuk oleh axon dari sel-sel yang berada di
dalam colliculus superior (mesencephalon). Berakhir pada cornu anterius medulla
spinalis. Berfungsi untuk reflex gerakan kepala/leher terhadap stiumulus cahaya.
6. Tractus reticulospinalis, berasal dari formatio reticularis pontis dan
medullae oblongatae, berakhir pada cornu anterius medulla spinalis, terutama pada
segmen thoracalis. Tractus ini berfungsi untuk fasilitasi dan inhibisi terhadap
pengontrolan aktivitas otot skelet.

Di dalam funiculus lateralis terdapat serabut-serabut ascendens dan


descandens, sebagai berikut :
1. Tractus spinocerebellaris dorsalis (Flechsig), mulai dari ujung cornus
posterius medulla spinalis dan menuju ke arah ventral ipsilateral. Tractus ini mulai
tampak pada segmen L 2 – 3, dan makin ke cranial menjadi besar. Dibentuk oleh
serabut-serabut dari nucleus dorsalis Clarki yang homolateral, menuju ke
cerebellum melalui pedunculus cerebellaris inferior. Tractus ini membawa stimulus
proprioceptive.
2. Tractus spinocerebellaris ventralis (Gowers), berada di bagian perifer, di
sebelah ventral tractus spinocerebellaris dorsalis. Di mulai pada segmen L 3,
dibentuk oleh serabut-serabut yang berasal dari cornu posterius yang homolateral
dan heterolateral, menuju ke cerebellum melalui pedenculus cerebellaris superior,
membawa stimulus proprioceptive.
3. Tractus spinothalamicus lateralis (Edinger). Dibentuk oleh serabut-
serabut yang berasal dari substantia gelatinosa Rolandii, lalu menyilang
commissura alba anterior menuju ke funiculus lateralis kontralateral, lalu berjalan
ascendens dan berakhir pada thalamus (nucleus lateralis thalami/VPL). Membawa
stimulus nyeri dan temperatur.
4. Tractus spinotectalis, Berasal dari cornu posterius menyilang
commissura grisea anterior menuju funiculus lateralis kontralateral, lalu naik dan
berakhir pada colliculus superior (mesencephalon). Berfungsi untuk mengatur
koordinasi gerakan kepala dengan gerakan mata (reflex visualis).
5. Tractus corticospinalis lateralis. Berasal dari axon sel-sel pyramidal
pada cortex cerebri, berjalan descendens, mengadakan persilangan membentuk
decussatio pyramidum, lalu berakhir pada cornu anterius medulla spinalis.
Berfungsi untuk mengontrol otot-otot volunter.
6. Tractus rubrospinalis (Monakow). Berasal dari nucleus ruber
(mesencephalon), menyilang linea mediana, dan berakhir pada cornu anterius
medulla spinalis. Tractus ini adalah bagian dari sistema extrapyramidalis. Untuk apa
7. Tractus olivospinalis. Serabut-serabutnya berasal dari nucleus olivarius
inferius medullae oblongata, berjalan descendens dalam funiculus lateralis medulla
spinalis dan berakhir pada cornu anterius medulla spinalis.

Serabut saraf pada funiculus posterior berhubungan dengan kinesthesia (sensasi


posisi dan gerakan) dan diskriminasi sentuhan (menentukan lokasi sensasi
sentuhan) yang dihantarkan oleh mekanoreseptor kulit (raba rasa) dan respetor
proprioceptive (muscle spindle, golgi tendon organ, reseptor pada sendi). Sensasi
yang berasal dari segmen di bawah Th VI akan diteruskan pada tractus gracilis
(menerima stimulus proprioceptive dari extremitas inferior) yang terletak di medial
funiculus posterior medulla spinalis. Sensasi yang berasal dari segmen Th VI ke
atas akan diteruskan pada tractus Cuneatus (menerima stimulus proprioceptive dari
extremitas superior) yang terletak di lateral tractus gracilis. Serabut saraf dari
funiculus posterior akan melakukan sinaps pada nucleus gracilis dan nucleus
cuneatus medulla oblongata. Axon dari kedua nuclei ini akan menyeberangi linea
mediana membentuk lemniscus medialis yang akan naik ke thalamus (nucleus
ventral posterolateral) lalu kemudian ke cortex sensorik primer.

Pada funiculus posterior terdapat :


1. Fasciculus gracilis ( Goll ), berasal dari segmen lumbalis dan sacralis medulla
spinalis (menerima stimulus proprioceptive dari extremitas inferior), berakhir di
nucleus gracilis (yang terdapat di dalam tuberculum gracilis=clava) medulla
oblongata.
2. Fasciculus cuneatus ( Burdach ), terletak di sebelah lateral fasciculus gracilis
dan dibatasi oleh sulcus intermedius posterior pada segmen cervicalis dan segmen
thoracalis (menerima stimulus proprioceptive dari extremitas superior). Stimulus
masuk melalui radix posterior menuju ke funiculus posterior, lalu berjalan ascendens
dan berakhir di nucleus cuneatus (yang terdapat di dalam tuberculum cuneatum)
medullae oblongata.

Kedua fasciculus ini membawa stimulus proprioceptive dan discriminatory sensation


(membedakan dua titik).
Truncus cerebri

Di dalam truncus cerebri, terdapat nucleus nervi craniales, kecuali N.I dan N.II.
selain itu terdapat juga serabut-serabut ascendens dan descendens, baik yang
menuju maupun yang berasal dari hemispherium cerebri dan cerebellum.
Truncus cerebri dari occipital ke frontal terdiri atas :
1. medulla oblongata,
2. pons,
3. mesencephalon

Struktur dalam truncus cerebri terdiri atas


1. tectum,
2. tegmentum,
3. basis.
Ketiga struktur di atas terdapat pada mesencephalon, sedangkan pada pons dan
medulla oblongata, tectum tidak ada dan hanya terdapat tegmentum dan basis.

Medulla Oblongata
Medulla oblongata merupakan lanjutan dari medulla spinalis, setelah medulla
spinalis melewati foramen occipitale magnum. Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
caudal yang dinamakan closed part, di dalamnya terdapat canalis centralis, yang
berhubungan dengan canalis centralis medullae spinales; bagian cranial disebut
open part, yakni bagian di mana canalis centralis melebar dan membentuk
ventriculus quartus.
Pada permukaan ventral medulla oblongata terdapat tonjolan yang disebut pyramis,
berada di kiri kanan fissura mediana anterior. Di sebelah lateral pyramis terdapat
oliva (berisikan nucleus olivarius inferior). Pada bagian cranial perbatasan medulla
spinalis dan medulla oblongata terdapat decussatio pyramidum.
Serabut saraf pada pyramis berfungsi membawa serabut descendens corticospinalis
dari cortex cerebri menuju tractus corticospinalis lateralis dan corticospinalis anterior
medulla spinalis. Serabut saraf pada pyramis juga berfungsi membawa serabut
corticobulbar menuju nuclei nervi craniales pada truncus cerebri. Decussatio
pyramidum merupakan tempat persilangan serabut corticospinal membentuk tractus
corticospinalis lateralis yang menyebabkan kontrol motorik kontralateral
hemispherium cerebri.
Di antara pyramis dan oliva terdapat sulcus lateralis anterior, tempat di mana
N.hypoglossus menampakkan diri. Di latero-posterior oliva tampak pangkal N.IX.
N.X dan N.XI.
Permukaan dorsal, di bagian closed part terdapat tonjolan yang dinamakan
tuberculum gracilis (clava), berada di kiri kanan fissura mediana posterior. Di
sebelah lateral dari clava terdapat tuberculum cuneatum. Di antara clava dan
tuberculum cuneatum tedapat sulcus intermedius posterior. Di lateral dari
tuberculum cuneatum tedapat tuberculum cinereum, yang merupakan lanjutan dari
funiculus lateralis medullae spinalis.
Pada bagian open part dari medulla oblongata, terdapat tonjolan eminentia
medialis, terletak di kiri kanan sulcus medianus fossae rhomboideae. Sulcus ini
adalah lanjutan dari fissura mediana posterior. Pada eminentia medialis di bagian
caudal terdapat trigonum nervi hypoglossi. Di sebelah lateral eminentia medialis
terdapat sulcus limitans. Di sebelah lateral trigonum n.hypoglossi terletak
trigonum nervi vagi (= ala cinerea).
Di dalam medulla oblongata terdapat pusat-pusat yang terkait dengan sirkulasi dan
respirasi.
Struktur dalam medulla oblongata terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. pars basilaris atau pars ventralis
2. tegmentum atau pars dorsalis

Struktur dalam medulla oblongata dibentuk oleh substantia grisea dan substantia
alba.
Substantia grisea membentuk beberapa nucleus/struktur, seperti :
1. nucleus gracilis, berada di dalam clava, pada nucleus ini berakhir fasciculus
gracilis
2. nucleus cuneatus, berada di dalam tuberculum cuneatum, pada nucleus ini
berakhir fasciculus cuneatus,
3. nucleus olivarius inferior, berada di dalam oliva.
4. nucleus spinalis nervi trigemini, membentuk tonjolan yang dinamakan
tuberculum cinereum; tuberculum ini merupakan lanjutan dari substantia
gelatinosa Rolandi (medulla spinalis), berperan pada sensasi nyeri yang
berasal dari kepala dan wajah.
5. nucleus n.hypoglossi, membentuk trigonum n.hypoglossi,
6. nucleus ambiguus, merupakan nucleus motoris dari N.IX, N.X dan N.XI
(melayani otot-otot pharynx dan larynx),
7. nucleus dorsalis n.vagi (general visceral eferent)
8. nucleus tractus solitarii, terletak di sepanjang medulla oblongata, menerima
stimulus sensoris (taste) yang dibawa oleh n.facialis, n.glossopharyngeus dan
n.vagus,
9. formatio reticularis adalah suatu daerah di mana bercampur antara
substantia grisea dan substantia alba. Nuclei ini menerima serabut afferen
dari tractus ascendens (seperti tractus spinothalamicus) dan dari serabut
descendens dari cortex cerebri, tectum, corpus striatum, cerebellum dan
nucleus ruber. Dari nuclei keluar serabut efferen yang berjalan descendens
membentuk tractus reticulospinalis dan yang berjalan ascendens menuju ke
corpus striatum, thalamus, hypothalamus dan cortex cerebri (langsung
ataupun tidak langsung). Formatio reticularis juga mempunyai fungsi inhibisi
terhadap nucleus motoris dan sensible.

Di dalam substantia alba terdapat :


1. fibra arcuata interna, merupakan axon dari nucleus gracilis dan nucleus
cuneatus menuju ke medial dan membentuk decussatio lemniscorum, lalu
melanjutkan diri menjadi lemniscus medialis,
2. lemniscus medialis berada di antara tractus corticospinalis (pyramis) dan
nucleus olivarius inferior, selanjutnya berjalan ascendens, berakhir pada
thalamus
3. tractus spinothalamicus anterior, bergabung dengan tractus
spinothalamicus lateralis, menuju ke thalamus,
4. tractus spinocerebellaris dorsalis, meninggalkan bagian lateral medulla
oblongata dan masuk ke dalam pedunculus cerebellaris inferior menuju ke
vermis cerebelli,
5. tractus spinocerebellaris ventralis, meninggalkan medulla oblongata naik
menuju mesencephalon dan masuk ke dalam cerebellum melalui pedunculus
cerebellaris superior
6. tractus corticobulbaris, serabut dari gyrus precentralis dan berakhir pada
nuclei motoris nervi craniales,
7. tractus corticospinalis, yang bersama-sama dengan tract.corticobulbaris
membentuk tractus pyramidalis di dalam pyramis; duapertiga bagian dari
tractus corticospinalis mengadakan persilangan pada decussatio pyramidum.
8. tractus tectospinalis,
9. fasciculus longitudinalis medialis, berfungsi untuk mensikronkan gerakan
bola mata, gerakan kepala dan leher
Medulla oblongata dihubungkan dengan cerebellum melalui pedunculus cerebelli
inferior (= corpus restiforme).
Pons
Bagian ini merupakan lanjutan ke arah rostral dari medulla oblongata. Pada
perbatasan antara medulla oblongata dan pons di bagian ventral, berturut-turut dari
medial ke lateal, tampak pangkal dari n.abducens, n.facialis. n.intermedius dan
n.acusticus. ke arah rostral berbatasan dengan mesencephalon.
Pons berkedudukan pada pars basilaris ossis occipitalis dan pada dorsum sellae
(clivus).
Facies dorsalis turut membentuk pars rostralis fossa rhomboidea dan ditutupi
oleh cerebellum.
Facies ventralis tidak rata, melainkan berbentuk lipatan-lipatan transversal yang
menyilang linea mediana, dan ke arah lateral terkumpul membentuk pedunculus
cerebelli medius (= brachium pontis). Pada linea mediana terdapat sulcus
basilaris yang ditempati oleh a.basilaris.
Pada sisi lateral kira-kira pertengahan pons terdapat pangkal n.trigeminus.
Struktur dalam pons terdiri dari dua bagian yang tampak berbeda dalam bentuk
dan strukturnya, yaitu :
a. pars basilaris atau pars ventralis,
b. tegmentum atau pars dorsalis,

Nuclei yang terdapat di dalam tegementum adalah :


1. nucleus n.abducentis, di bagian profundus colliculus facialis, keluar di
bagian ventral pons
2. nucleus n.facialis,
3. nucleus motoris n.trigemini,
4. nucleus sensoris n.trigemini, merupakan lanjutan dari substantia
gelatinosa Rolandi, berfungsi untuk sensibel kepala dan wajah
5. nucleus cochlearis (= nucleus n.stato-acustici), berfungsi untuk
pendengaran
6. nucleus olivarius superior, berfungsi untuk pendengaran
7. nuclei vestibulares, menempati suatu daerah yang luas di bagian lateral
dasar fossa rhomboidea (area vestbularis).
Serabut-serabut yang terdapat di dalam tegmentum adalah :
1. lemniscus medialis,
2. tractus spinothalamicus,
3. tractus spinocerebellaris ventralis,
4. fasciculus thalamo-olivarius,
5. fasciculus longitudinalis medialis.

Pars basilaris pontis berisikan serabut-serabut transversal, serabut-serabut


longitudinal (tractus cortico spinalis, tractus corticopontines), dan nuclei pontes

Mesencephalon
Mesencephalon merupakan kelanjutan dari pons ke rostral. Pada mesencephalon
terdapat nucleus dari n.trochlearis dan n.occulomotorius. Di antara tegmentum
dan basis terdapat substantia nigra.
Tectum mesencephali berada di bagian dorsal, mengandung corpora
quadrigemina, yakni sepasang collicus superior dan sepasang colliculus
inferior. Colliculus superior mempunyai peranan reflex yang terkait dengan visual,
sedangkan colliculus inferior berkaitan dengan reflex yang ada hubungannya
dengan suara (auditoria).
Tegmentum mesencephali berada di sebelah ventral dari corpora quadrigemina.
Di antara tectum dan tegmentum terdapat saluran yang menghubungkan ventriculus
tertius dengan ventriculus quartus, saluran ini dinamakan aquaductus cerebri Sylvii.
Tegmentum berisi serabut-serabut ascendens dan descendens dan juga beberapa
nuclei.
Di sebelah ventral (anterior) tegmentum terdapat sepasang berkas serabut-serabut
yang dinamakan basis pedunculi atau crus cerebri. Letaknya saling menjauhi satu
sama lain (divergen) ke arah hemispherium cerebri, dan membatasi fossa
interpeduncularis. Di sebelah rostral crus cerebri disilangi oleh tractus opticus.
Pada fossa interpeduncularis terdapat tuber cinereum dan infundibulum (bagian dari
hypophyse), corpora mammillaria, substantia perforata posterior.
Substantia perforata posterior adalah suatu daerah yang berlubang-lubang yang
dilalui oleh pembuluh-pembuluh darah kecil.
Pedunculus cerebelli superior (= brachium conjunctivum) berisi serabut-serabut
yang menghubungkan mesencephalon dengan cerebellum.
Struktur dalam mesencephalon terdiri atas nuclei dan serabut-serabut ascendens
dan descendens, baik yang menuju dan atau berasal dari hemispherium cerebri.
Struktur luar tectum meliputi colliculus inferior dan colliculus superior.
Colliculus inferior dibentuk oleh serabut-serabut lemniscus lateralis, dimana ini
sebagian besar berakhir pada colliculus inferior ipsilateral dan sebagian lagi
menyilang berakhir pada colliculus inferior kontralateral. Axon dari nucleus ini
membentuk brachium colliculi inferioris (caudalis), berjalan menuju ke corpus
geniculatum mediale. Colliculus inferior berperan pada reflex suara.
Colliculus superior terdiri atas dua yang dihubungkan satu dengan yang lain.
Menerima serabut-serabut afferen dari retina (melalui tractus opticus), cortex
cerebri, colliculus inferior, medulla spinalis.
Axon dari colliculus superior membentuk tractus tectobulbaris dan tractus
tectospinalis. Colliculus superior merupakan centrum primair visual yang khusus
untuk koordinasi gerakan bola mata.
Regio pretectalis adalah suatu daerah yang menerima serabut-serabut dari
tractus opticus dan mengirim serabut-serabut menuju ke nucleus Edinger-
Westphal (parasimpatis) dari n.oculomotorius.
Tegmentum mesencephali merupakan lanjutan ke rostral dari tegmentum pontis
dan mengandung struktur-struktur yang sama.
Nuclei yang terdapat di dalam tegmentum adalah :
1. Nucleus mesencephalicus n.trigemini, berperan dalam proprioceptive
kepala dan wajah
2. Nucleus n.trochlearis,
3. Nucleus n.oculomotorius, mempunyai lima nuclei berbeda untuk gerakan
bola mata
4. Substantia grisea centralis, terletak mengelilingi aquaductus cerebri, yang
dinamakan nucleus Darkschewitsch, berperan dalam modulasi nyeri
5. Formatio reticularis, ke arah rostral berhubungan dengan thalamus dan
hypothalamus. Terdapat sekelompok sel yang disebut nucleus interstitialis
(Cajal), dan ini merupakan nucleus dari fasciculus longitudinalis medialis
yang berperan dalam gerakan bola mata vertikal.
6. Nucleus ruber, axonnya membentuk tractus rubrospinalis.

Serabut-serabut yang terdapat di dalam tegmentum adalah :


1. Fasciculus longitudinalis medialis, terletak dekat linea mediana di sebelah
ventral dari nucleus oculomotoris dan nucleus trochlearis. Fasciculus ini
melanjutkan diri ke pons, medulla oblongata sampai di medulla spinalis dalam
bentuk fasciculus sulcomarginalis. Pangkal dari fasciculus ini adalah pada
nucleus interstitialis (Cajal). Fasciculus ini menerima serabut-serabut dari
nucleus vestibularis dan memberi serabut-serabut ke nucleus
n.oculomotorius, nucleus n.trochlearis, nucleus n.abducentis dan sel motoris
medullae spinalis. Peranan fasciculus longitudinalis medialis adalah
mengsinkronkan antara gerakan bola mata, kepala dan leher sebagai
respons terhadap stimulus dari canalis semicircularis di auris interna.
2. Lemniscus medialis
3. Lemniscus lateralis, Serabut-serabut ini berjalan ke dorsal dan rostral
menuju nucleus colliculi inferioris. Serabut-serabutnya ada yang berakhir
pada nucleus colliculi inferioris dan ada yang berjalan melalui brachium
colliculi inferioris menuju ke corpus geniculatum mediale.
4. Tractus rubrospinalis, berasal dari nucleus ruber, di mesencephalon.
5. Tractus tectobulbaris.
6. Tractus tectospinalis, bersama-sama dengan tractus tectobulbaris berasal
dari colliculus superior (membawa reflex visual).
7. Decussatio brachiorum conjunctivorum (= Decussatio pedunculorum
cerebellarium superium),
8. Tractus spinocerebellaris ventralis.
9. Tractus spinothalamicus.

Basis pedunculi sebagian besar dibentuk oleh serabut-serabut longitudinal, berasal


dari cortex cerebri, yaitu tractus corticospinalis dan tractus corticobulbaris. Serabut-
serabut ini menempati tiga per lima bagian medial (tengah) crus cerebri. Pada
seperlima bagian di sebelah medial ditempati oleh fibrae frontopontines, dan pada
seperlima bagian di sebelah lateralnya dilalui oleh fibrae perieto-temporo-pontines.
Diencephalon

Diencephalon terdiri atas lima bagian, yakni :


1. thalamus;
2. metathalamus;
3. epithalamus;
4. subthalamus;
5. hypothalamus.

Thalamus:
Struktur dalam thalamus terdiri atas beberapa kelompok nuclei, antara lain :
1. nucleus ventralis lateralis, menerima afferen dari nucleus dentatus cerebelli
pada sisi kontra lateral, dari globus pallidus dan dari substantia nigra. Serabut
efferennya menuju ke area 4 dan 6 (motor cortex),
2. nucleus ventralis posterior, terdiri atas :
a) nucleus ventralis posteromedialis (VPM), menerima impuls ekstroseptif
nyeri, suhu, rabaan spesifik dari daerah kepala, muka dan struktur-struktur
disekitar cavitas oris, yang dibawa oleh lemniscus trigeminalis.
Meneruskan impuls ke area somatosensorik (area 3,1,2 );
b) nucleus ventralis posterolateralis (VPL), menerima serabut lemniscus
medialis dan tractus spinothalamicus. Memberi serabut efferen kepada
area 3,1,2.

Hypothalamus
Hypothalamus membentuk bagian ventral dan rostral dinding ventriculus tertius.
dipisahkan dari thalamus oleh sulcus hypothalamicus. Terdiri atas :
1. corpora mammillaria,
2. tuber cinereum,
3. infundibulum,
4. hypophyse,
5. chiasma opticum.

Corpus mammilare berbentuk bulat dengan ukuran 5 mm. Ada dua buah dan
terletak dekat linea mediana, dekat pada pedunculus cerebri.
Tuber cinereum adalah lamina yang dibentuk oleh substantia grisea, berada di
antara corpora mammillaria dan chiasma opticum. Di sebelah lateralnya dibatasi
oleh tractus opticus dan pedunculus cerebri. Dari permukaan inferior terdapat
infundibulum, yang menonjol ke arah inferior dan anterior dan berakhir pada lobus
posterior hypophyse.
Tractus opticus berada pada batas antara dinding inferior (lantai) dan dinding
anterior ventriculus tertius. Dari chiasma opticum nervus opticus berjalan ke rostral
di samping hypophyse menuju ke bulbus oculi. Dari chiasma opticum tractus opticus
berjalan ke arah dorsal menyilang pedunculus cerebri, berada di antara substantia
perforata anterior dan tuber cinereum, menuju ke corpus geniculatum laterale.
Struktur dalam hypothalamus terdiri atas :
1. Area periventricularis (= nucleus paraventricularis) yang adalah
substantia grisea yang menghubungkan thalamus dengan substantia grisea
centralis di sekelilingi aquaductus cerebri. Dibentuk oleh sel-sel kecil dan
serabut-serabut yang menuju ke pons dan medulla oblongata (= fasciculus
longitudinalis dorsalis)
2. Nucleus supraopticus, menerima serabut dari nucleus paraventricularis dan
serabut-serabut efferent membentuk tractus supraopticohypophyealis.
3. Nucleus hypothalamicus ventromedialis, berada pada regio infundibulum,
menerima afferen dari stria terminalis, dari fornix, dari globus pallidus dan dari
sistema periventricularis. Serabut efferent memasuki system periventricularis.
4. Nucleus hypothalamicus posterior, menerima afferen dari fornix, sistema
periventricularis dan medial forebrain bundle. Serabut efferent keluar menuju
ke pons dan medulla oblongata.
5. Nuclei corporis mammillaris mediales et laterale, memberi efferent yang
menuju ke thalamus sebagai tractus mamillothalamicus (= Tractus Vicq
d’ Azyr).
Hypothalamus berperan dalam kegiatan fungsi visceral, otonom dan endokrin.

Metathalamus:
Metathalamus dibentuk oleh corpus geniculum mediale dan corpus geniculum
laterale. Corpus geniculum mediale berada di antara pulvinar dan pedunculus
cerebri, merupakan station penghubung antara colliculus inferior dengan gyrus
temporalis superior (cortex area pendengaran), yaitu area 41 dan 42.
Corpus geniculum laterale berada di sisi lateral ujung posterior thalamus,
mempunyai hubungan dengan colliculus superior melalui brachium colliculi rostralis
(superioris). Sebagian besar serabut-serabut tractus opticus berakhir pada corpus
geniculatum laterale dan selanjutnya diteruskan ke cortex area penglihatan primer
(area striata, area 17).

Epithalamus
Epithalamus terdiri dari trigonum habenulare, corpus pineale dan commissura
posterior. Trigonum habenulare adalah suatu daerah berbentuk segitiga di ujung
posterior thalamus, dekat pada epiphyse. Mengandung nucleus habenulare.
Menerima afferen stria medullaris, yang berjalan bersama-sama taenia thalami.
Commissura habenulare menghubungkan daerah habenulare satu sama lainnya,
dan berada di ventral epiphyse.
Corpus pineale atau epiphyse mempunyai struktur kelenjar dengan ukuran panjang
kira-kira 8 mm, terletak di antara colliculus superior, pulvinar, splenium dan corpus
callosum. Mempunyai tangkai yang terdiri atas dua lapisan, yakni lamina superior
dan lamina inferior, yang membatasi recessus pinealis. Lamina superior berlanjut
pada commissura habenulare dan lamina inferior pada commissura posterior.
Commissura posterior dibentuk oleh substantia alba yang menyilang linea mediana
pada perbatasan aquaductus cerebri dengan ventriculus tertius, dan berada di
sebelah anterior dan superior dari colliculus superior.

Subthalamus
Subthalamus atau thalamus ventralis adalah suatu daerah transisi antara
thalamus dan tegmentum mesencephali. Nucleus ruber dan substantia nigra meluas
sampai kedalam subthalamus. Struktur dalamnya terdiri atas nucleus
subthalamicus dan serabut-serabut yang membentuk daerah H, H 1 dan H 2 dari
Forel.
Cerebrum
Hemispherium cerebri terdiri atas :
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus occipitalis
4. Lobus temporalis

Dan masih ada lobus yang kelima, yakni lobus limbicus, yang dibentuk oleh
bagian-bagian dari lobus frontalis, lobus parietalis dan lobus temporalis. Lobus ini
berbentuk huruf C, berada disekitar diencephalon. Secara tepat lobus limbicus
dibentuk oleh :
1. Area subcallosa
2. Gyrus cinguli
3. Isthmus gyri cinguli
4. Gyrus hippocampalis
5. Uncus hippocampi
6. Corpus amygdaloideum
7. Diagonal band of broca

Aspectus Lateralis
Permukaan lateral cerebrum terapat sulcus lateralis Sylvii, slcus precentralis, sulcus
centralis Rolandi, sulcus parietooccipitals dan incisura preoccipitalis. Lobus frontalis
terletak di anterior sulcus centralis dan di superior sulcus lateralis Sylvii. Lobus
parietalis terletak di posterior sulcus centralis Rolandi, di anterior sulcus
parietooccipitalis, dan di superior sulcus lateralis Sylvii. Lobus temporalis terletak di
inferior sulcus lateralis sylvii. Lobus occipitalis terletak di posterior sulcus
parietooccipitalis dan di superior incisura preoccipitalis. Di profunda sulcus lateralis
Sylvii terdapat insula (island of Reil) yang utamanya terlibat pada fungsi otonom.

Lobus Frontalis
Pada lobus frontalis di daerah rostral, terdapat sulcus frontalis superior dan sulcus
frontalis inferior, yang lobus frontalis menjadi gyrus frontalis superior, gyrus fromtalis
medius, dan gyrus frontalis inferior. Gyrus frontalis medius berisikan area Broadmann
yang berperan dalam menselaraskan pergerakan bola mata yang dikenal sebagai
frontal eye fields. Gyrus frontalis inferior kemudian dibagi lagi oleh dua sulci yang
merupakan kelanjutan dari sulcus lateralis sylvii (ramus horixontalis anterior dan ramus
ascendens anterior) menjadi gyrus triangularis dan gyrus opercularis. Kedua gyrus ini
turut membentuk area Broca, yang pada hemispherium dominan mewakili area motorik
untuk berbicara. Di inferior dari kedua gyrus tersebut terdapat gyrus orbitalis.

Lesi pada area Broca akan menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk berbicara (aphasia).

Pada lobus frontalis, di antara sulcus centralis dan sulcus precentralis terdapat gyrus
precentralis yang merupakan area motorik promer. Pusat motorik bagian tubuh
terdistribusi secara tidak proporsional pada cortex motoric primer dan disebut sebagai
homunculus motorik. Stimulasi pada daerah spesifik pada gyrus precentralis
mengakibatkan pergerakan otot oada daerah kontralateral tubuh.

Jika terdapat lesi pada gyrus precentralis, maka akan terjadi paralisis (hilangnya pergerakan)
kontralateral .

Di anterior sulcus precentralis terdapat area premotoric. Area ini memegang peranan
penting dalam menginisiasi program baru untuk bergerakan dan memperkenalkan
perunahan pada program pergerakan yang sedang berlangsung.

Lobus parietalis
Di posterior sulcus centralis terdapat sulcus postcentralis, dan di antara kedua sulci ini
terdapat gyrus postcentralis yang merupakan area sensorik promer. Representasi tubuh
pada area ini serupa dengan area premotorik dan disebut homunculus sensorik.
Stimulasi pada area ini menimbulkan sensasi pada tubuh kontralateral.

Jika terdapat lesi pada gyrus postcentralis, maka akan terjadi kehilangan sensasi kontralateral .

Di posterior sulcus postcentralis, terdapat sulcus intraparietalis, yang di superiornya


terdapat lobus parietalis superior dan di inferiornya terdapay gyrus supramarginalis. Di
posterior sulcus intraparietalis terdapat gyrus angularis. Gyrus supramarginalis dan
gyrus angularis termasuk pada lobules parietalis inferior. Kedua gyri tersebut terlibat
dalam integrasi berbagai informasi sensorik untuk berbicara dan persepsi.

Jika terdapat lesi pada lobus parietalis superior, khususnya pada hemispherium non dominan,
maka seseorang akan menghiraukan bagian tubuh kontralateral, seperti tidak mencukur bagian
kontralateral wajahnya.
Lesi pada gyrus supramarginalis dan gyrus angularis pada hemispherium dominan akan
menyebabkan gangguan komprehensi bahasa dan pengenalan objek.

Lobus Temporalis
Pada lobus temporalis terdapat tiga gyrus yaitu gyrus temporalis superior, gyrus
temporalis medius, dan gyrus temporalis inferior. Ketiga gyri ini dipisahkan oleh sulcus
temporalis superior dan sulcus temporalis inferior. Gyrus temporalis inferior meluas
hingga ke permukaan ventral cerebrum dan terlibat pada persepsi bentuk visual dan
warna. Di caudal gyrus transverses, pada gyrus temporalis superior, terdapat area
Wernicke yang terlibat pada pemahaman bahasa.

Lobus Occipitalis
Pada aspectus lateralis, lobus occipitalis bersatu dengan lobus parietalis dan lobus
temporalis dan dipisahkan oleh garis khayal autara puncak fissure parieto-occipitalis
dan incisura preoccipitalis. Pada lobus occipitalis terdapat area visual primer yang
paling banyak terdapat pada aspectus medial lobus occipitalis.

Aspectus Medialis
Pada aspectus medialis, potongan midsagittalis cerebrum, tampak corpus callosum
yang berbentuk seperti huruf C. Corpus callosum terbagi menjadi rostrum (bagian
frontal yang berjalan pada lobus frontalis dan lobus parietalis), genu (menghubungkan
rostrum dan corpus), corpus, dan splenium (pada bagian caudal). Corpus callosum
terdiri atas serabut yang menghubungkan kedua hemispherium cerebri. Studi perilaku
menunjukkan bahwa corpus callosum memegang peranan penting dalam mentransfer
informasi anatar kedua hemispherium cerebri.

Lesi pada corpus callosum yang menyebabkan putusnya hemispherium dextra dan sinistra, yang
mengakibatkan isolasi kedua hemispherium sehungga masing-masing hemispherium menjalani
proses belajar dan memori masing-masing yang tidak dapat diakses satu sama lain.

Di superior corpus callosum, terdapat gyrus cinguli yang berjalan mupai dari corpus
hingga splenium corpora callosii dan dipisahkan oleh sulcus pericallosii. Gyrus cinguli
merupakan bagian dari sistem limbic, yang mempengaruhi fungsi visceral, emosi, dan
perilaku. Gyrus cinguli dipisahakan dengan bagian lain dari lobus frontalis dan parietalis
oleh sulcus cinguli (di superior gyrus cinguli). Di dorsal gyrus cinguli terdapat perluasan
dari gyrus precentralis dan gyrus postcentralis yang membentuk lobulus paracentralis.
Lobulus ini bertanggungjawab terhadap interpretasi motorik dan sensorik kontralateral
extremitas inferior. DI caudal lobulus paracentralis, antara sulcus marginalis dan sulcus
parieto-occipitalis terdapat bagian lobus parietalis yang disebut precuneus. Sulcus
parietooccipitalis tampak jelas pada aspectus medialis cerebrum da memisahkan lobus
parietalis dan lobus occipitalis. Sulcus calcarinus memanjang dari ujung caudal suclsu
parieto-occipitalis kea rah dorsal, dan membagi lobus occipitalis menjadi gyrus cuneus
dorsali dan gyrus lingualis ventralis. Area visual primer terletak pada setiap sisi sulcus
calcarinus.

Lesi pada area visual primer mengakibatkan hilangnya penglihatan ada sebagian lapangan pandang
kontralateral, yang disebut hemianopia.

Di sebelah ventral corpus callosum terdapat septum pellucidum, yang merupakan


lapisan tipis yang memisahkan ventriculus lateralis dextra dan sinistra. Pada bagian
inferior septum pellucidum terdapat struktur yang juga berbentuk huruf C, yaitu fornix,
yang menghubungkan lobus temporalis (formatio hippocampalis) dengan diencephalon.
Pada bagian inferior dari anterior fornix terdapat kumpulan serabut kecil yang disebut
commissural anterior, yang menghubungkan kedua lobus temporalis dan struktur
olfactoria pada kedua hemispherium cerebri. Commissura anterior terdiri atas
extremitas anterior yang terlibat pada proses penghidu dan extremitas posterior yang
mengandung serabut neocortical yang menghubungkan area visual dan auditory pada
lobus temporalis. Di antara tepi ventral commissural anterior dan tepi ventral
diencephalon terdapat lapisan tipis yang disebut lamina terminalis yang merupakan
batas yang jelas dari embryologic neural tube.

DI posterior commissural anterior terdapat sulcus hypothalamicus yang membagi


diencephalon menjadi thalamus di superior dan hypothalamus di inferior. Daerah antara
thalamus dextra dan sinistra serta hypothalamus dextra dan sinistra terdapat ventriculus
tertius. Thalamus dextra dan sinistra dihubungkan oleh adhetio interthalamica.
Thalamus merupakan gerbang menuju cortex cerebri. Semua input sensorik kecuali
penghidu akan melalui thalamus sebelum mencapai cortex cerebri. Hypothalamus
merupakan pusat autonom dan endocrine.

Batas dorsal thalamus adalah stria medullaris thalami, yang merupakan garis tipis
memanjang ke caudal dan bersatu dengan nuclei habenularis. Pada posterior
diencephalon terdapat glandula pinealis yang dianggap memiliki fungsi endokrin. Stria
medullaris thalami, nuclei habenularis, dan glandula pinealis merupakan tiga struktur
yang membentuk epithalamus.

Gyrus cinguli pada lobus temporalis kea rah caudal melanjutkan diri menjadi gyrus
parahippocampalis yang merupakan komponen dari sistem limbic. Gyrus
parahippocampalis selanjutnya ke dorsal melanjutkan diri menjadi uncus pada ujung
lobus temporalis, yang juga termasuk sistem limbic. Di caudal gyrus parahippocampalis
terdapat gyrus fusiformis (gyrus occipitotemporalis) yang dipisahkan oleh sulcus
collateralis.

Sehingga, pada permukaan medial cerebrum, terdapat komponen sistem limbic yaitu
gyrus subcallosus, gyrus cinguli, gyrus parahippocampalis, dan uncus.

Potongan parasagittal cerebrum menunjukkan struktur-struktur pada profunda cerebrum


yang tidak tampak pada potongan midsagittalis, yaitu ganglia basalis (nucleus
caudatus, putamen, globus pallidus) dan capsula interna. Nucleus caudatus, putamen
dan globus pallidus ketiganya juga dikenal sebagai corpus striatum. Ketiganya
membentuk ganglia basalis dan berperan dalam pengaturan gerakan. Nucleus
caudatus dan putamen dikenal sebagai striatum dan keduanya dipisahkan oleh
extremitas anterior capsula interna. Putamen dan globus pallidus keduanya dikenal
sebagai nucleus lenticularis. Kedua struktur ini dipisahkan dari thalamus oleh extremitas
anterior capsula interna. Capsula interna membawa serabut motorik dan sensorik dari
cortex cerebri menuju ke pusat yang lebih rendah dan sebaliknya.

Lesi pada capsula interna akan menyebabkan paralisis motorik dan sensorik kontrakateral.

Aspectus Inferior

Lobus temporalis
Permukaan inferior lobus temporalis menunjukkan sulcus olfactorius yang berjalan
longitudinal yang merupakan tempat tractus dan bulbus olfactorius. Di medial sulcus
olfactorius terdapat gyrus rectus sedangkan di lateralnya terdapat gyrus orbitalis. Pada
bagian caudal tractus olfactorius terdapat substantia perforate, tempat dimana
pembuluh darah melakukan perforasi untuk masuk ke region cerebrum yang lebih
profunda.

Permukaan inferior lobus temporalis juga menunjukkan kelanjutan dari gyrus temporalis
inferior di sebelah lateral. Di medial gyrus temporalis terdapat gyrus fusiformis (gyrus
occipito-temporalis lateralis) yang dibatasi oleh sulcus occipitotemporalis. Di medial
gyrus fusiformis terdapat gyrus parahippocampalis dan uncus yang dibatasi oleh sulcus
collateralis. Di dorsal gyrus parahippocampalis terdapat gyrus occipitotemporalis
medialis. Di medial gyrus occipitotemporalis medialis terdapat isthmus gyrus cinguli
yang dibatasi oleh sulcus calcarinus. Di ventral isthmus gyrus cinguli terdapat splenium
corpora callosii.

Pada ujung ventral uncus terdapat tractus opticus yang merupakan kelanjutan dari
chiasma opticus. Chiasma opticus merupakan struktur tempat penyilangan nervus
opticus. Di dorsocaudal chiasma opticus tampak glandula hypophise, yang merupakan
kelanjutan dari hypothalamus (melalui infundibulum). Di dorsal gladula hypophise
terdapat tuber cinereum, Di dorsal tuber cinereum terdapat corpus mammillaris dextra
dan sinistra. Di dorsal corpus mammillaris terdapat substantia perforate posterior.

Area Broadman

Atas dasar komposisi dan tipe sel serta keberadaan serabut-serabut myelin dibuatkan
peta area pada cortex cerebri. Campbell (“05) membuat 20 area, Brodmann (’09)
membagi cortex ke dalam 47 area, dan ini yang banyak dipakai sampai saat ini. Vogts
(’29) membuat peta dengan lebih dari 200 area, Economo (’29) membuat 109 area.
Brodmann memberi kode nomor 1 sd 47 pada peta yang dibuatnya itu.
Setiap area di cortex cerebri tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Area motoris = cortex precentralis, sesuai dengan area 4 Brodmann, berada pada
gyrus precentralis. Area ini luas di bagian margo superior dan makin mengecil ke
bagian caudal. Pada facies medialis area ini berada di bagian anterior lobulus
paracentralis. Area ini berisi sel-sel raksasa pyramidal (giant pyramidal cells of Betz) di
dalam lamina ganglionaris. Merupakan pangkal dari tractus pyramidalis, dan sel-sel
Betz turut dipengaruhi oleh sel-sel pyramidal lainnya (sel ukuran kecil dan medium).
Area 4 ini mempunyai kaitan erat dengan area 6 Brodmann. Setiap bagian dari tubuh
mempunyai sentrumnya sendiri yang terletak memanjang di sepanjang sulcus centralis.
Bagian caudal tubuh (tungkai) diatur oleh area yang letaknya tertinggi pada margo
superior hemispherium cerebri, dan semakin ke cranial bagian tubuh mempunyai
sentrumnya yang semakin menurun pada facies lateralis cerebri pusat wajah dan
cavum oris berada dekat pada fissura lateralis.
Area premotoris = area precentralis, sesuai dengan area 6 Brodmann, berada di
bagian rostral area motoris. Terletak dorsoventral pada facies lateralis dan melanjutkan
diri pada facies medialis sampai pada sulcus cinguli. Struktur area ini sama dengan
area 4, kecuali tidak mengandung sel raksasa betz. Area 6 dan 4 bekerja bersama-
sama, dan didahului di area 4. Di frontalis area 6 terdapat area 8, yang mengatur
gerakan bola mata dan kepala. Area premotoris merupakan pangkal dari tractus
extrapyramidalis.
Area frontalis adalah daerah yang berada di rostral area precentralis. Mempunyai
hubungan dengan bagian bagian lain dari cortex cerebri dan thalamus. Rangsangan
pada daerah ini memberi efek pada circulasi, respirasi, reaksi pupil dan aktivitas
visceral.
Area broca (=speech area) berada pada operculum frontalis, sesuai area 44
Brodmann. Berkembang lebih baik pada hemisphrium kiri pada orang yang
menggunakan lengan kanan yang lebih dominan kerusakan pada daerah ini
menimbulkan aphasia motoris.
Area postcentralis adalah area 3, 1, 2 Brodmann merupakan area sensoris atau area
somesthetic. Berada pada facies latelaris gyrus postcentralis dan meluas sampai ke
lobulus para centralis pada permukaan medialis . area ini menirima stimulus
proprioceptive dan exterocep tive yang berasal dari medulaa spinalis dan medulla
oblongata setelah melalui station perantara di thalamus. Daerah yang menerima
stimulus tersebut berada pada peta yang mempunyai gambar yang sama seperti peta
pada area precentralis
Area striata = area visualis sensoris = area 17, berada pada dinding pars posterior
sulcus calcarinus, meluas ke cuneus di bagian superior dan meluas ke gyrus lingualis di
bagian inferior dan mengelilingi polus occipitalis pada facies latelaris. Merupakan
centrum cortical visualis. Menerima stimulus dari corpus geniculatum laterale. Pada
tempat ini dikenal dan dapat dibedakan warna, bentuk ukuran dan gerakan.
Area parastriata = areavisualis psychis = area 18 dan 19 Brodman, berada
mengelilingi area visualis sensoris berperan untuk mengenal pengalaman yang lalu
(terakit dengan identifikasi)
Area auditoris sensoris = area pendengaran, sesuai dengan area 41 dan 42, berada
pada gyrus temporalis transversus dan pada sebagian dari gyrus temporalis superior
menerima serabut-serabut dari corpus geniculatum mediale melalui radiotio auditoria.
Peranannya adalah menentukan keras, kualitas dan ketajaman suara
Area auditoris psychi, sesuai dengan area 22, berada pada gyrus temporalis superior
dan mengelilingi area auditoris sensoris. Berperan dalam asosiasi suara dengan
pengalaman {mengenal}
Area parietalis, sesuai dengan area 5,7, 39 dan 40 berada di antara area visualis,
area auditoris dan area somatis berfungsi mengkorelasikan stimuli yang datang dari
area-area yang mengelilingnya
Ringkasan Area Broca dan Gyrus/lobus terkait

Gyrus postcentralis Cortex somatosensorik primer 1,2,3


Gyrus precentralis Cortex somatomotorik primer 4
Bagian anterior lobus frontalis
(sebagian besar gyrus frontalis
Cortex prefrontalis 9,10
superior, medius, inferior, gyrus
orbitalis, gyrus rectus)
cortex visual primer/ area visualis
Gyrus calcarinus 17
sensoris
area parastriata: mengenal pengalaman
Gyrus cuneus 18,19
yang lalu/identifikasi
Gyrus temporalis inferior cortex asosiasi visual 20
Gyrus temporalis medius cortex asosiasi visual 21
cortex asosiasi auditory, area Wernicke/
Gyrus temporalis superior area auditoris psychis (asosiasi suara 22
dengan pengalaman/mengenal)
Gyrus cinguli cortex limbic 23, 24, 31, 32, 33
Gyrus Transversus lobus cortex auditory primer/ area audtoris
41,42
temporalis(Heschl's) sensoris
Pars opercularis gyrus frontalis
Area Broca 44
inferior
Pars triangularis gyrus frontalis
Area Broca 45
inferior
Gyrus frontalis medius Cortex asosiasi 46
Gyrus postcentralis, ventral cortex sensorik gustatoria
Uncus cortex olfactoria primer
Gyrus temporalis Area vestibularis primer
Lobus frontalis di anterior sulcus
Area premotoris 6
precentralis
Lobus frontalis di anteromedial Area pusat gerakan bola mata dan
8
sulcus precentralis kepala
Area parietalis (mengkorelasikan stimuli
yang datang dari area yang
Lobus parietalis 5,7,39,40
mengelilinginya: visual, auditoris,
somatis)
Centrum semiovale
Struktur ini merupakan substantia alba, dibagi menjadi :
1. Serabut proyeksi, yang menghubungkan cortex cerebri dengan pusat-
pusat yang berada di sebelah caudal sampai di medulla spinalis.
2. Serabut commissura, yang menghubungkan hemispherium cerebri yang
satu dengan yang lainnya.
3. Serabut assosiasi, yang menghubungkan tempat-tempat pada
hemispherium cerebri yang sama.

Serabut proyeksi merupakan serabut-serabut efferent yang menuju dan berasal dari
cortex cerebri, berjalan radial membentuk corona radiata menuju ke medulla
oblongata. Di sebelah rostral dari brain stem serabut-serabut ini membentuk
capsula interna, yang dibatasi di sebelah medial oleh nucleus caudatus dan
thalamus, dan di sebelah lateral oleh nucleus lentifirmis. Pada aspectus horizontalis
capsula interna membentuk crus anterius dan crus posterius. Crus anterius
berada di antara nucleus lentiformis dan caput nuclei caudate. Crus posterius
terletak di antara nucleus lentiformis dan thalamus. Pertemuan antara crus anterius
dan crus posterius disebut genu. Di dalam crus anterius terdapat radiatio
thalamica anterior dan tractus frontopontines. Di dalam genu terdapat fibrae
corticonuclearis yang menghubungkan cortex lobus frontalis dengan kedua nuclei
oculomotorii, nuucleus trochlearis homolateral dan nucleus abducens yang kontra
lateral. Cornu posterius dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) pars
thalamolenticularis, (2) pars sublenticularis dan (3) pars retrolenticularis.
Pars thalamolenticularis berisi :
1. Fibrae corticospinales, dari cortex area motorik
2. Fibrae corticorubralis, dari area 6 Brodmann
3. Radiatio thalamica posterior (= radiatio sensibilis), dari nucleus ventralis
posterior menuju ke area 3,1,2 Brodmann.
Di dalam pars sublenticularis terdapat :
1. Radiatio acustica, berasal dari corpus geniculatum mediale dan menuju ke
area 41 dan 42 Brodmann, dan sebaliknya.
2. Fibrae corticotectalis, dari area 20 menuju ke colliculus suprior
3. Fibrae temporo-parieto-occipito-pontinae, dari lobus bersangkutan menuju
ke nuclei pontis
4. Radiatio optica, dari corpus geniculatum laterale menuju ke area 17
Brodmann.
Pars retrolenticularis mengandung serabut-serabut :
1. Fibrae cortico tectales, dari area 18 dan 19 Brodmann menuju ke pulvinar
thalami, nucleus pretectalis dan colliculus superior.
2. Fibrae corticotegmentales, dari area 18 dan 19 Brodmann menuju ke
nucleus abducens kontralateral.
3. Fibrae corticorubralis, dari area 19 Brodmann menuju ke nucleus ruber
homolateral.
4. Fibrae corticonigrales, dari area 19 Brodmann menuju ke substantia nigra
yang homolateral.

Serabut-serabut commissura membentuk bangunan-bangunan sebagai berikut :


1. Corpus callosum
2. Commissura anterior
3. Commissura hippocampi
4. Commissura posterior
5. Commissura fornicis (bagian dari rhinencephalon)

Corpus callosum pada penampang sagital tampak jelas, baik bentuk maupun
ukurannya. Ujung anterior disebut genu, bagian ini meluas ke rostral, berada pada
tepi anterior septum pellucidum. Ke arah inferior genu membentuk rostrum, yang
selanjutnya menjadi lamina terminalis. Ke arah dorsal genu membentuk corpus
atau truncus corporis callosi. Ujung posterior membesar, berbentuk konveks,
mempunyai tepi bebas, dan dinamakan splenium. Bagian ini menutupi tela
choriodea ventriculi tertii, epiphyse dan mesencephalon.
Facies superior corpus callosum berada pada dasar fissura longitudinalis cerebri,
lebar 2,5 cm. Pada kedua sisinya ditutupi oleh gyrus cinguli. Sulcus callosus
memisahkan gyrus cinguli dari corpus callosum. Permukaan ini ditutupi oleh suatu
lapisan tipis substantia grisea yang dinamakan gyrus supra callosus (= indusium
griseum) dan substantia alba yang membentuk stria longitudinalis medialis et
lateralis.
Commissura anterior berada di rostral columna fornicis, terdiri atas serabut-
serabut yang menghubungkan substantia perforata anterior, cortex prepiriformis,
hippocampus, corpus amygdaloideum, gyrus temporales medius dan inferior pada
kedua hemispherium cerebri.
Commissura hippocampi adalah serabut-serabut yang menghubungkan
hippocampus dan mungkin juga gyrus para hippocampalis pada kedua belah
hemispherium cerebri.
Commissura posterior merupakan batas antara mesencephalon dan diencephalon
di bagian posterior. Berada di sebelah dorsal substantia grisea centralis dan di
rostralis dari colliculus superior pada batas antara aquaductus cerebri dan venticulus
tertius. Di sekitar serabut-serabut ini terdapat nuclei commissura posteriores.
Commissura posterior dibentuk oleh serabut-serabut dari nucleus pretectalis, nuclei
commissura posteriores, nucleus interstitialis dan nucleus Darkschewitsch.
Serabut-serabut asosiasi terdiri atas serabut-serabut asosiasi pendek, yang
menghubungkan gyrus yang letak berdekatan, dan serabut asosiasi panjang, yang
menghubungkan gyrus yang letak berjauhan. Yang termasuk serabut asosiasi
panjang adalah sebagai berikut :
1. Fasciculus uncinatus, berada melengkung di ujung sulcus lateralis cerebri,
berjalan di bawah limen insulae, menghubungkan gyrus orbitalis lobus
frontalis dengan ujung anterior lobus temporalis.
2. Cingulum, berupa serabut-serabut yang berada di dalam gyrus cingulu,
mulai dari substantia perforata anterior menuju ke gyrus hippocampalis
dengan mengikuti lengkungan corpus callosum; menghubungkan lobus
frontalis dan lobus parietalis dengan gyrus hippocampalis dan bagian dari
lobus temporalis yang berdekatan.
3. Fasciculus longitudinalis superior, berada di superior nucleus lentiformis
dan insula, meluas dari lobus frontalis sampai ke lobus occipitalis dan lobus
temporalis. Merupakan bagian dari fasciculus arcuatus.
4. Fasciculus longitudinalis inferior, adalah serabut-serabut yang
menghubungkan lobus temporalis dengan lobus occipitalis, berjalan
sepanjang dinding lateral cornu inferius dan cornu posterius ventriculus
lateralis.
5. Fasciculus occipitofrontalis superior, menghubungkan lobus frontalis
dengan lobus occipitalis dan lobus temporalis,berada di antara sisi lateral
nucleus caudatus dan corona radiata.
6. Fasciculus occipitofrontalis inferior, menghubungkan lobus frontalis
dengan lobus occipitalis, berjalan di antara nucleus lentiformis dan
fasciculus uncinatus pada basis capsula externa.
7. Fasciculus perpendicularis, berjalan vertikal melalui bagian rostral lobus
occipitalis, menghubungkan lobus parietalis inferior dengan gyrus fusiformis
8. Fornix dan bagian-bagian dari rhinencephalon
Substantia grisea centralis (ganglia basalis)
Ganglion basale merupakan substantia grisea centralis dari telencephalon yang
merupakan jalur motorik extrapyramidalis. Berada di antara thalamus dan centrum
semiovale. Terdiri atas :
1. Nucleus caudatus
2. Nucleus lentiformis
3. Claustrum
4. Corpus amygdaloideum

Corpus striatum dibentuk oleh nucleus caudatus dan nucleus lentiformis, dan di
antara kedua nuclei ini terdapat substantia alba yang disebut capsula interna. Corpus
striatum terdiri atas neostriatum (= striatum), yaitu nucleus caudatus dan putamen, dan
paleostriatum (globus pallidus).
Nucleus lentiformis dibentuk oleh putamen dan globus pallidus. Putamen
merupakan bagian yang terbesar dari ganglion basale, terletak di sebelah lateral dan
berada di antara capsula externa dan globus pallidus.
Claustrum adalah lapisan substantia grisea yang tipis, berada di antara cortex insulae
dan permukaan lateral putamen. Dan di antara putamen dan claustrum terdapat
capsula externa.
Corpus amygdaloideum berbentuk bulat, berada pada atap ujung rostral cornu
inferius ventriculi lateralis. Terletak di dalam uncus. Mempunyai hubungan dengan
serrabut-serabut olfactus.

Rhinencephalon
Rhinencephalon merupakan struktur yang terkait dengan perjalanan dan penerimaan
stimulus olfactus. Terdiri atas :
1. Bulbus olfactorius
2. Tractus olfactorius
3. Substantia perforata anterior
4. Area piriformis
5. Formatio hippocampi
6. Area septalis
7. Fornix

Area piriformis dibentuk oleh gyrus olfactorius lateralis (substantia grisea yang
menyertai stria olfactoria lateralis), limen insulae, uncus dan bagian dari gyrus
hippocampalis.
Formatio hippocampi terdiri atas :
1> Gyrus subcallosus
2> Gyrus supracallosus, striae longitudinales corporis callossi dan diagonal
band of Broca
3> Hippocampus
4> Fascia dentata
Cerebellum

Cerebellum adalah organ yang terletak di dorsal truncus cerebri. Cerebellum


menerima stimulus proprioceptive dari badan dan extremitas yang dibawa oleh
tractus spinocerebellaris ventralis et dorsalis dan dari nucleus cuneatus
accessorius. Dan menerima juga impuls proprioceptive yang berasal dari canalis
semisircularis melalui nervus vestibularis. Stimulus-stimulus ini diperlukan untuk
mengontrol posisi dan mengatur tonus otot yang dibutuhkan pada waktu
mengadakan pergerakan.
Cerebellum berada pada permukaan posterior dari pons dan medulla oblongata,
menempati fossa cranii posterior. Di antara cerebellum dan lobus occipitalis terdapat
tentorium cerebelli.

Morfologi
Permukaan superior agak datar, sedangkan permukaan inferior berbentuk konveks.
Di sebelah superior terdapat sebuah incisura yang dangkal, yang disebut incisura
cerebelli anterior, dan sebuah incisura lain yang lebih dalam dan sempit,
dinamakan incisura cerebelli posterior dan ditempati oleh falx cerebelli.
Terdiri atas dua buah lobus, disebut hemispherium cerebelli, dan sebuah
vermis cerebelli yang menghubungkan kedua lobus dan terletak di bagian medial.
Pada permukaan superior batas antara vermis dengan hemispherium cerebelli tidak
begitu jelas, berbeda dengan permukaan inferior terdapat sebuah fossa yang dalam,
terletak pada garis mediana dan disebut vallecula cerebelli, dan melanjutkan diri
menjadi incisura cerebelli posterior. Dasar dari vallecula cerebelli dibentuk oleh
vermis pars inferior.
Hemispherium cerebelli difiksasi pada brain stem oleh tiga buah tangkai, yaitu :
1. Pedunculus cerebellaris inferior (caudalis) atau corpus restiforme yang
berhubungan dengan medulla oblongata.
2. Pedunculus cerebellaris medius (pontinus) atau brachium pontis yang
berhubungan dengan pons.
3. Pedunculus cerebellaris superior (rostralis) atau brachium conjunctivum
yang mempunyai hubungan dengan mesencephalon.

Permukaan luar cerebellum (= cortex cerebelli) membentuk lipatan-lipatan paralel


yang dinamakan folia cerebelli. Folia ini terletak transversal melintasi seluruh
permukaan cerebellum, dan setiap folium membentuk lipatan-lipatan selanjutnya
yang dinamakan “secondary dan tertiary folia”.
Terdapat lima buah fissura yang arahnya transversal dan membagi cerebellum
menjadi lobus dan lobulus, yang tampak jelas pada penampang sagital melalui linea
mediana. Pada permukaan superior terdapat fissura prima dan fissura postero-
superior, pada tepi posterior terdapat fissura horizontalis, dan pada facies inferior
terdapat fissura prepyramidalis dan fissura postero-lateralis. Fissura prima
memisahkan palaeocerebellum daripada neocerebellum.

Lobus Cerebelli
Pembagian hemispherium cerebelli banyak macamnya, salah satu di antaranya
adalah menurut Carpenter, sebagai berikut :
1. Lobus anterior,
2. Lobus posterior,
3. Lobulus flocculonodularis,

Di antara lobus flocculonodularis dan corpus cerebelli terdapat fissura postero-


lateralis. Fissura prima berada di antara lobus anterior dan lobus medius. Fissura
prepyramidalis memisahkan lobus medius dari lobus posterior proprius.
Vermis cerebelli terdiri atas pars superior dan pars inferior. Pars inferior
mempunyai batas yang lebih tegas daripada pars superior, dan dibentuk oleh
nodulus, uvula dan pyramis. Lingula adalah bagian dari vermis pars superior yang
mempunyai kontak dengan velum medullare superius.
Secara embryologis (filogenetik) dan fungsional cerebellum dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yakni :
1. Archeocerebellum, meliputi nodulus dan lobus flocculonodularis. Bagian ini
adalah bagian yang paling tua, secara phylogenetis, dan mempunyai
hubungan fungsional dengan sistema vestibularis.
2. Palaeocerebellum (paleocerebellum), bagian dari cerebellum yang berada
di sebelah rostral fissura prima, yaitu lobus anterior cerebelli. Menerima
stimulus dari medulla spinalis melalui tractus spinocerebellaris anterior et
posterior.
3. Neocerebellum, bagian ini adalah yang paling muda dalam arti
phylogenetik dan juga merupakan bagian yang paling besar pada
cerebellum. Berada di antara fissura prima dan fissura postero-lateralis.
mEnerima impuls dari cortex cerebri dengan melalui nuclei pontis (= fibra
corticopontocerebellaris).
Struktur interna
Struktur cerebellum dari luar kedalam adalah sebagai berikut :
1. Cortex cerebelli, dibentuk oleh substantia grisea.
2. Corpus medullare, dibentuk oleh substantia alba.
3. Nuclei cerebelli, ada empat pasang.
Nuclei cerebelli berada di dalam corpus medullare dan terletak di kiri kanan
linea mediana. Dibentuk oleh substantia grisea, terletak di sebelah dorsal dan
dorsolateral ventriculus quartus.Dari medial ke lateral berturut-turut adalah :
1. Nucleus fastigii
2. Nucleus globosus
3. Nucleus emboliformis
4. Nucleus dentatus

Serabut Afferent dan Efferent


Pedunculus cerebellaris inferior mengandung serabut-serabut yang
menghubungkan medulla spinalis, medulla oblongata dengan cerebellum. Serabut-
serabut afferen terdiri atas :
1. Tractus spinocerebellaris dorsalis, yang membawa impuls proprioceptive
dari medulla spinalis dan berakhir pada lobus posterior cerebelli, yaitu pada
vermis dan pada hemispherium cerebelli yang berdekatan.
2. Fibrae arcuatae externae dorsales et ventrales. Nucleus arcuatae
externae dorsales, yang disebut tractus cuneocerebellaris, merupakan axon
dari nucleus cuneatus accessorius, meneruskan impuls proprioceptive dari
daerah cervical dan membrum superius. Fibrae arcuatae externae
ventrales terutama berasal dari nucleus arcuatus.
3. Tractus arcuatocerebellaris, berasal dari nucleus arcuatus dan berjalan
ke arah dorsal dekat linea mediana sampai mencapai dasar ventriculus
quartus, selanjutnya membelok ke arah lateral menyelusuri dasar fossa
rhomboidea dikenal sebagai striae medullares.
4. Tractus reticulocerebellaris, yang berasal dari nucleus reticularis lateralis
medullae oblongatae.
5. Tractus olivocerebellaris, ini adalah satu-satunya serabut climbing yang
berakhir pada lobis posterior dan pada nuclei cerebelli dan mempunyai
pengaruh eksitasi terhadap dendrit sek Purkinje dan terhadap sel nuclei
cerebelli. Fungsi khusus nucleus olivarius inferior pada manusia belum
diketahui dengan pasti.
6. Tractus vestibulocerebellaris, yang membawa impuls vestibularis dari
nucleus vestibularis superior et lateralis dan ada yang langsung dari nervus
vestibularis; berakhir pada lobus flocculonodularis, uvula, lingula dan
nucleus fastigii.
7. Fibrae trigeminocerebellaris, yang berasal dari nucleus pontis dan dari
nucleus spinalis n.trigemini menuju ke culmen dan declive.
Serabut-serabut efferen berupa tractus cerebello-spinalis (fasciculus uncinatus
Russelli), yang berasal dari nucleus fastigii.
Susunan Saraf Perifer
Nervi craniales
Nuclei motorik dan sensorik nervi craniales merupakan stasiun penghubung (=relay)
untuk menerima impuls-impuls dari pusat-pusat yang lebih tinggi dan diteruskan ke
alat receptor dan untuk menerima impuls dari perifer dan diteruskan ke pusat-pusat
yang lebih tinggi. Dengan demikian nervi craniales membawa stimulus motoris dan
sensibel (=sensoris).
Ada duabelas pasang nervi craniales, yang terdiri atas :
1. N.olfactorius
2. N. opticus
3. N. occulomotorius
4. N. trochlearis
5. N. trigeminus
6. N.abducens
7. N. facialis
8. N. vestibulocochlearis(= n, acusticus )
9. N.glossopharyngeus
10. N. vagus
11. N. accessorius
12. N. hypoglossus

N. olfactorius (= N.I ) receptor dari saraf ini berada pada dinding cavum nasi
di bagian superior, dan badan selnya terdapat pada mucosa cavum nasi. Sel ini
berbentuk bipolar, dan axonnya disebut fila olfactoria, berjalan melewati foramina
cribrosa ossis ethmoidalis menuju ke bulbus olfactorius. Kumpulan fila olfactoria
membentuk nervus olfactorius. Di dalam bulbus olfactorius n.olfactorius
membentuk synapse dengan sel-sel mitral, membentuk glomerulus olfactorius. Axon
dari sel-sel mitral membentuk tractus olfactorius. Ke arah posterior tractus
olfactorius membentuk trifurcatio menjadi stria olfactoria lateralis, stria olfactoria
medialis dan stria olfactoria intermedia.
Stria olfactoria lateralis bentuknya paling besar dan berakhir di bagian anterior
uncus, yaitu pada cortex prepyriformis. Daerah ini adalah cortex area olfactorik
primer. Stria olfactoria medialis mencapai permukaan medial hemispherium cerebri
dan berakhir pada area Brodmann 25 (area subcallosus) dan selanjutnya masuk
commissura anterior menuju ke bulbus olfactorius pihak lainnya. Stria olfactoria
intermedia berakhir pada substantia perforata anterior. Area Brodmann 28 pada
gyrus para hippocampalis merupakan pusat-pusat olfactus untuk mengenal bau (the
secondary cortical area). Sistem olfactorius merupakan satu-satunya sistem
sensoris yang langsung menuju ke cortex cerebri, tanpa melalui thalamus sebagai
stasion perantara.
Lintasan yang ketiga terkait dengan stimulus bau yang menyenangkan atau
yang tidak menyenangkan (pleasant or unpleasant odor). Lintasan ini termasuk di
dalam sistema limbicum.
N.opticus (= N.II) N.opticus berjalan melalui foramen opticum, masuk ke
dalam cavitus cranii; serabut-serabut dari retina pars nasalis mengadakan
persilangan membentuk chiasma opticum, sedangkan serabut-serabut dari retina
pars temporalis tetap berjalan pada pihak yang sama, dan bersama-sama
membentuk tractus opticus. Setiap tractus opticus berjalan mengelilingi
hypothlamus dan pars rostralis crus cerebri. Sebagian besar serabut-serabut ini
berakhir pada corpus geniculatum laterale, dan sisanya membentuk brachium
colliculi superioris menuju ke colliculus superior dan regio pretectalis. Dari corpus
geniculatum laterale keluar tractus geniculocalcarinus (= radiatio optica) menuju
ke area 17 Brodmann.
Regio pretectalis mempunyai kaitan dengan reflex cahaya, dan colliculus superior
berkaitan dengan gerakan bola mata dan kepala mengikuti stimulus visualis.
N.oculomotorius (= N.III) menampakkan diri pada fossa interpeduncularis,
berjalan melalui fissura orbitalis superior masuk ke dalam orbita. Otot-otot yang
dipersarafi adalah :
1. M.rectus superior
2. M.rectus inferior
3. M.rectus medialis
4. M.obliquus inferior
5. M.levator palpebrae superioris
N.oculomotoris membawa juga serabut-serabut efferen visceral yang berasal dari
Nucleus Edinger Westhpal (nucleus para sympathis). Serabut-serabut visceral
efferen ini berjalan menuju ke ganglion ciliare, yang terletak di sebelah lateral nervus
opticus. Pada ganglion ini terjadi synapse, dan serabut-serabut postganglioniknya
dinamakan nn.ciliares breves, yang menembusi bulubus oculi untuk melayani
m.ciliaris (untuk akomodasi) dan m.sphincter pupillae (untuk mengecilkan pupil
mata). Serabut efferen visceral ini merupakan bagian efferen dari lengkung reflex
cahaya pupil dan reflex akomodasi-konversi.
N.trochlearis (= N.IV), setelah mengadakan persilangan pada velum medullare
superius, lalu keluar dari facies dorsalis mesencepha;on di sebelah caudal dari
colliculus inferior. Saraf ini terletak di antara a.cerebelli superior dan a.cerebri
posterior. Masuk ke dalam sinus cavernosus, bersama-sama dengan
N.oculomotoris dan N.abducens, menuju ke bulbus oculi, mempersarafi m.obliquus
superior.
N.trigeminus (= N.V), merupakan saraf craniali yang terbesar, membentuk
ganglion semilunare Gasseri, dan mempercabangkan n.ophthalmicus, n.maxillaris
dan n.mandibularis. mengandung komponen general Somatis Afferent (GSA) yang
membawa stimulus extreceptive dan proprioceptive. Stimulus exteroceptive berupa
nyeri, temperatur dan tactil dari :
❖ Wialyah wajah dan dahi (fore head)
❖ Mucosa cavum nasi dan cavum oris
❖ Dentes
❖ Dura mater
Stimulus deep pressure dan kinesthesis berasal dari dentes, periodontium, palatum
dururm dan art.temporomandibularis. komponen lainnya adalah Special Visceral
Efferent (SVE) yang membawa stimulus branchiomotoris untuk otot-otot mastikasi,
m.tensor tympani dan m.tensor veli palatini.
Serabut-serabut afferen setelah masuk di bagian lateral pons, lalu membentuk
bifurcatio, yakni serabut ascendens pendek yang menuju ke nucleus sensoris
prisipalis dan serabut descendens panjang yang membentuk tractus spinalis nervi
trigemini.
Nucleus prinsipalis berada di bagian lateral dari tempat masuknya serabut-serabut
nervus trigeminus pada pons. Menerima stimulus tactil dan pressure sense.
N.opthalmicus berakhir di bagian ventral dari nucleus ini, n.maxillaris berakhir di
bagian intermedia dan n.mandibularis berakhir di bagian dorsal.
Nucleus mesencephalicus terletak disepanjang tepi lateral substansia grisea
centralis aquaductus cerebri dan di bagian rostral ventriculus quartus.
Nucleus motoris n.trigemini terletak di sebelah medial nucleus prisipalis.
Serabut-serabut motoris berjalan bersama-sama dengan n.mandibularis. Menerima
serabut collateral dari nucleus mesencephalicus dan membentuk suatu arcus reflex.
Membawa stimulus motoris untuk otot-otot pengunyah.
Reflex cornea, sebagai salah satu dari reflex trigeminalis, ialah reflex
tertutupnya kelopak mata apabila cornea diberi stimulus dengan sehelai benang
kapas.
The secondary trigeminal pathways adalah lintasan yang dibentuk oleh serabut-
serabut yang berasal dari nucleus prinsipalis dan nucleus spinalis nervi trigemini
yang menghubungi pusat-pusat motoris dalam brain stem, cerebellum dan medulla
spinalis, dan mengakibatkan terjadinya beberapa reflex, seperti :
1. the tearing reflex, melibatkan nucleus salivatorius superior n.facialis,
2. sneezing reflex, stimulus trigeminus mempengurahi nucleus ambiguus,
pusat respirasi dan pusat-pusat pada medulla spinalis (seperti
n.pherenicus, nn.intercostales),
3. vomiting reflex, stimulus trigeminus mempengaruhi nucleus nervi vagi,
4. salivary reflex, melibatkan nucleus salivatorius.
Kemungkinan juga ada stimulus yang mempengaruhi nucleus hypoglossus,
sehingga dapat terjadi reflex gerakan lingua terhadap stimulus pada lingua dan
mucosa cavum oris.
Reflex lainnya adalah the jaw reflex, disebut juga masseter reflex. Stimulus di sini
ditanggapi secara bilateral oleh kontraksi m.masseter dan m.temporalis.
N.abducens (= N.VI) berasal dari nucleus abducens yang teletak pada lantai
ventriculus quartus. Mempersarafi m.rectus lateralis yang sepihak. Axonnya keluar
dari sisi medial nucleus abducens, berjalan ke ventral melalui tegmentum pontis,
keluar pada tepi caudal pons. Berjalan di dalam sinus cavernosus, melewati fissura
orbitalis superior.
Mempunyai dua macam neuron :
1. menuju ke m.rectus lateralis,
2. merupakan interneuron yang axonnya menyilang linea mediana, lalu jalan
ascendens pada fasciculus longitudinalis medialis yang kontralateral,
menuju ke nucleus oculomotorius, yang melayani m.rectus medialis yang
kontralateral.
Nucleus abducens menerima serabut-serabut afferen
1. Nucleus vestibularis medialis
2. Formatio reticularis (corticobulbaris)
3. Nucleus prepositus hypoglossi

Fibrae corticonucleares disebarkan secara bilateral pada nuclei oculomotorii,


secara bilateral pada nucleus trochlearis dan terutama secara kontralateral pada
nucleus abducens. Serabut-serabut ini berasal dari daerah Brodmann 8 (= frontal
eye fields), yang akan mengatur pergerakan bulbus oculi dibawah pengendalian
kemauan. Selain itu terdapat pusat cortical lainnya, yakni pada lobus occipitalis (=
area Brodmann 18 = area parastriata) dan pada area Brodmann 19 (= area
peristriata), yang berkaitan dengan pergerakan-pergerakan reflex mata yang
memungkinkan apa yang disebut “gerakan mata mengikuti suatu obyek” atau fiksasi
tatapan otomatik (penting dalam membaca).
Fasciculus longitudinalis medialis berasal dari nuclei vestibularis; ada yang
menyilang linea mediana dan ada yang tidak menyilang. Mempunyai hubungan
dengan nucleus abducens, nucleus trochlearis dan nucleus oculomotorius.
Sebagian dari serabut-serabut ascendens FLM mencapai nucleus interstitialis Cajal.
Berfungsi membawa stimulus yang mengatur gerakan bola mata, sesuai dengan
stimulus pada canalis semicircularis.

N.facialis ( = N. VII ) dan nervus intermedius menampakkan diri bersama-sama


dengan nervus vestibulocochlearis pada sisi lateral cerebello pontine angle, yang
dibentuk oleh pons, medulla oblongata dan cerrebellum. Serabut-serabut n. facialis
dan nucleus abducens terletak di dalam colliculus facialis. Mengandung komponen:
1. special visceral efferent ( SVE) brachiomotoris.
2. general visceral efferent (GVE ), para sympathis.
3. special visceral afferent (SVA), taste.
4. general somatic afferent (GSA), sensibel.
Serabut-serabut SVE mempersarafi otot-otot mimik, platysma myoides,
m.buccinator dan m.stapeius.
Nervus intermedius keluar di antara serabut-serabut motoris n.facialis dan
n.vestibularis, mengadung GVA dan GVE.
Serabut-serabut afferen (GSA dan SVA) berasal dari ganglion geniculi, yang berada
pada genu externum n.facialis.
Serabut-serabut SVA membawa stimulus pengecapan (taste) dari 2/3 bagian
anterior lingua membentuk fasciculus/tractus soliatrius, berakhir paa nucleus
solitarius (di bagian rostral), disebut nucleus gustatorius.
Serabut-serabut GSA membawa stiumulus dari kulit pada meatus acusticus
externus dan regio posterior auricula. Berada di bagian dorsal tractus spinalis
n.trigemini.
Serabut-serabut GVE berada di dalam n.intermedius, berasal dari nucleus
salivatorius superior. Serabut-serabut preganglioner para sympathis ini di dekat
genu internum n.facialis terbagi menjadi serabut-serabut yang :
1. menuju ke ganglion pterygopalatinum via n.petrosus superficialis major,
2. melalui chorda tympani, yang berjlan bersama-sama dengan n.lingualis
menuju ke ganglion submandibulare.
Pergantian neuron (synapse) terjadi pada ganglion pterygopalatinum dan ganglion
submandibulare.
Serabut-serabut postganglioner dari ganglion pterygopalatinum membawa stimulus
secretoris dan vasomotoris pada glandula lacrimalis, mucosa cavum nasi dan
cavum oris.
Serabut-serabut postganglioner dari ganglion submandibulare berjalan menuju ke
glandula mandibularis dan glandula sublingualis.
N.vestibulocochlearis (N.VIII) terdiri atas dua bagian, yaitu :
1. pars cochlearis (pendengaran),
2. pars vestibularis (equilibrium dan orientasi ruang).
Kedua komponen ini berjalan bersama-sama dari meatus acusticus internus menuju
ke cerebellopontine angle, dan masuk ke dalam brain stem. Masing-masing bagian
saraf ini mempunyai nucleus dan hubungan hubungannya sendiri.
Nervus cochlearis berasal dari ganglion spirale, yang terletak pada modiolus
dari cochlea. Serabut-serabut dendrit dari sel-sel bipolar pada ganglion spirale (=
ganglion cochleare) berakhir pada the hair cells of the organon Corti, dan serabut-
serabut neuritnya membentuk nervus cochlearis, masuk ke dalam brain stem di
bagian lateral-dorsal dan di caudalis dari n.vestibularis. N.coclearis berakhir pada
nucleus cochlearis ventralis et dorsalis.
Lintasan auditoris (lintasan kedua ) di bentuk oleh:
1. stria acustica ventralis, berasal dari nucleus cochlearis ventralis, berada di
sepanjang tepi ventral tegmentum pontis,
2. stria acustica dorsalis, berasal dari nucleus cochlearis dorsalis,
3. stria acustica intermedia, berasal dari pars dorsalis nucleus cochlearis
ventralis
Stria acusticus ventralis berjalan melalui tegmentum pontis, berakhir pada
formatio retucularis, nucleus olivarius superior dan nuclei trapezoidei. Axon dari
kedua nuclei yang terakhir ini membentuk lintasan auditoris yang ketiga, berjalan
ascendens di dalam lemniscus lateralis yang kontralateral stria acustica dorsalis dan
intermedia membentuk lemniscus latelaris yang kontralateral. Tidak ada serabut-
serabut yang berjalan di dalam lemnicus lateralis yang ipsilateral. Sebagian besar
serabut-serabut stria acustica ventralis berjalan di bagian ventral lemnicus medialis,
mencapai nucleus olivarius superior kontralateral.
Serabut-serabut yang menyilang linea mediana membentuk corpus trapezoideum.
Di dalam corpus trapezoideum terdapat nuclei corporis trapezoidei; selanjutnya
serabut-serabut dari corpus trapezoideum membentuk lemnicus lateralis.
Nucleus olivarius superior menerima the secondary auditory fibers dan memberi
serabut-serabut yang turut membentuk lemnicus lateralis. Lemnicus lateralis
berjalan ascendens di bagian lateral tegmentum, dan sebagian besar berakhir pada
colliculus inferior. Serabut-serabut efferen dari colliculus inferior berjalan menuju ke
corpus geniculatum mediale via brachium quadrigeminum inferioris.
Corpus geniculatum mediale merupakan station terakhir sebelum impuls-impuls
tersebut dapat mencapai cortex cerebri. Axon-axon yang berasal dari corpus
geniculatum mediale berjalan menyebar ke pusat cortex primer auditoris, yaitu gyri
temporales transversi (Heschi), area Brodmann 41 dan 42. Serabut-serabut
geniculocorticalis disebut juga radiatio acustica. Dari cortex primer acustica ini
impuls-impuls dilanjutkan ke cortex asosiasi pendengaran (area Brodmann 22)
melalui serabut asosiasi pendek.

Nervus vestibularis membawa stimulus keseimbangan yang berasal dari


crista ampullares pada ductus semicirculares, macula utriculi dan macula sacculi.
Pergerakan memutar kepala menimbulkan gerakan cairan endolymphe, yang
selanjutnya merangsang sel-sel rambut pada neuroepithelium cristae ampullares
pada ductus semicircularis. Pengaliran cairan endolymphe yang paling keras
terdapat pada pasangan ductus semicirculares yang tegak lurus pada sumbu
perputaran.
Susunan ductus semicirculares tegak lurus satu terhadap yang lain dan kira-kira
sesuai dengan tiga buah bidang di dalam ruangan dan oleh karena itu bersangkutan
dengan keseimbangan kinetik.
Macula utriculi dan mungkin juga macula sacculi berkaitan dengan keseimbangan
statis dan sel-sel rambutnya terangsang oleh karena perubahan-perubahan dalam
kekuatan gaya berat dan akselerasi (percepatan linear). Sel-sel rambut pada macula
utriculi terangsang oleh butir-butir otolith (= butir-butir yang mengandung kalsium
pada lapisan gelatin yang menutupi pemukaan macula utriculi dan macula sacculi).
Nervus vestibularis yang terbentuk dari kumpulan axon-axon dari sel-sel bipolar
ganglion vestibulare, memasuki substantia medulla oblongata di antara pedunculus
cerebellaris caudalis di sebelah dorsal dan tractus spinalis N.V di sebelah
ventromedial. Serabut-serabut ini membentuk bifurcatio, yang berjalan ascendens
membentuk synapse dengan nuclei vestibulares medialis, lateralis (Deiters) dan
cranialis, sedangkan yang berjalan descendens akan berakhir pada nucleus
vestibularis caudalis.
Ada sejumlah serabut-serabut n.vestibularis yang langsung mencapai cortex
cerebelli (lobus flocculonodularis) melalui pedunculus cerebellaris caudalis.
Serabut-serabut efferen dari nuclei vestibulares berjalan menuju ke :
1. Cerebellum (archicerebellum), melalui corpus restiforme
2. Medulla spinalis, melalui tractus vestibulospinalis, yang berasal dari
nucleus vestibularis lateralis dan ada yang melalui fasciculus longitudinalis
medialis yang berasal dari nucleus vestibularis medialis.
3. Nuclei nervi craniales (nicleus oculomotorius, nucleus trochlearis dan
nucleus abducens), berasal dari nucleus vestibularis cranialis, medialis dan
lateralis membentuk fasciculus longitudinalis medialis yang homolateral dan
kontralateral.

N.glossopharyngeus (=N.IX) dalam banyak hal mempunyai kesamaan dengan


n.vagus, terutana dalam segi fungsinya. Saraf ini keluar bersama-sama dengan
n.vagus melalui sulcus lateralis posterior medullae oblongatae (di lateral oliva),
meninggalkan cavitas cranii melalui foramen jugulare.
Mengandung komponen-komponen sebagai berikut :
1. General visceral afferent (GVA).
2. Special visceral afferent {SVA, taste)
3. General somatic afferent (GSA)
4. General Visceral efferent (GVE)
5. Special Visceral efferent (SVE)
Serabut-serabut General Visceral Afferent membawa stimulus tactil, temperatus,
nyeri dari mucosa 1/3 bagian posterior lingua, tonsil, dinding dorsal nasopharynx
dan tuba Eustacheus.
Special Visceral Afferent membawa stimulus pengecapan (rasa) dari 1/3 bagian
posterior lingua. Serabut-serabut ini membentuk tractus solitarius dan berakhir pada
nucleus solitarius. Pars rostralis dan laterali nucleus solitarius membentuk nucleus
gustatorius, menerima impuls yang dibawa oleh nervus intermedius dan nervus
glossopharyngeus.
Nucleus solitarius juga menerima serabut-serabut dari sinus caroticus.
Nervus glossopharyngeus mempunyai beberapa nuclei, yakni :
1. Nucleus ambiguus, mengeluarkan serabut-serabut branchiomotoris untuk
m.stylopharyngeus
2. Nucleus solitarius (caudalis), axonnya bersifat visceromotoris yang
berganti neuron pada ganglion oticum. Serabut-serabut preganglioner ini
disebut n.petrosus minor, dan serabut-serabut postganglionernya
mempersarafi glandula parotis.
3. Nucleus gustatorius, yang menerima impuls rasa pengecap dari 1/3
bagian posterior lingua.
4. Nucleus para solitarius, menerima stimulus visceral dari 1/3 bagian
posterior lingua, tonsilla palatina, tuba Eustacheus, cavitas tympani,
nasopharynx, oropharynx, sinus caroticus dan glomus caroticum.
5. Nucleus spinalis nervi trigemini, menerima impuls exteroceptive dari kulit
di daerah sekitar meatus acusticus externus seperti halnya dengan nervus
vagus.

Nervus vagus (N.X) keluar dari tempat yang sama dengan N.IX dan
meninggalkan cavitas cranii bersama-sama dengan nervus glossopharyngeus dan
nervus accessorius. Saraf ini mempunyai daerah innervasi yang sangat luas dan
mengandung serabut-serabut yang beraneka ragam sifatnya.
Saraf ini mengandung komponen-komponen sebagai berikut :
1. General Somatic Afferent (GSA), membawa stimulus dari kulit di bagian
posterior auricula dan porus acusticus externus.
2. General Visceral Afferent (GVA), dibawa oleh serabut-serabut dari pharynx,
larynx, trachea, oesophagus, viscera thoracis dan viscera abdominis.
3. Special Visceral Afferent (SVA), berada pada serabut-serabut yang
membawa impuls pengecap dari epiglottis.
4. General Visceral Efferent (GVE), berada pada serabut-serabut
parasympathis yang menuju ke viscera thoracis dan viscera abdominis.
5. Special Visceral Efferent (SVE), berada di dalam serabut branchiomotorik
yang mempersarafi otot-otot pharynx (mm.constrictor pharyngis dan palatum
molle, kecuai m.tensor veli palatini) dan otot-otot intrinsik larynx.
Tractus solitarius dibentuk oleh serabut-serabut viscero afferent dari nervus vagus,
nervus accessorius dan nervus intermedius (n.facialis).
Nervus vagus memiliki empat buah nucleus, yaitu :
1. Nucleus ambiguus, merupakan pusat dari serabut-serabut
branchiomotorik. Axonnya mengikuti n.glossopharyngeus dan nervus
accessorius.
2. Nucleus dorsalis nervivagii (motoris), merupakan pusat dari serabut-
serabut parasympathis preganglioner. Membentuk trigonim n.vagi pada
dasar fossa rhomboidea. Se4rabut-serabut pregangloner ini berganti
neuron pada ganglion yang terdapat pada dinding viscera yang
dipersarafinya.
3. Nucleus solitarius, terletak di sekitar tract.solitarius. dibagi menjadi dua
kelompok sel yang mempunyai fungsi saling berbeda, yakni :
a) nucleus parasolitarius (= juxta solitarius), menerima serabut viscero
afferen dari viscera thoracis dan viscera abdominis. Badan selnya
berada pada ganglion nodosum.
b) Nucleus gustatorius, menerima serabut viscerosensorik dari n.facialis,
n.glossopharyngeus dan n.vagus.
4. Nucleus spinalis nervi trigemini, menerima stimulus exteroceptive yang
berasal dari daerah kulit di sekitar porus acusticus externus, melalui
serabut general somatic afferen nervus vagus.

N.accessorius (= N.XI), terdiri atas dua bagian, yaitu pars cranialis dan pars
spinalis.
Pars cranialis berasal dari pars caudalis nucleus ambiguus. Keluar dari bagian
lateral medulla oblongata, di sebelah caudal pangkal nervus vagus. Serabut-serabut
ini bergabung dengan n.vagus, membentuk n.laryngis inferior, mempersarafi otot-
otot intrinsik laryngis (Special Visceral Efferent).
Pars spinalis berasal dari cornu anterius medulla spinalis C 1 – 5. Serabut-
serabut ini berjalan ascendens, melalui foramen oleh pembuluh darah otak dapat
mempertahankan aliran darah yang konstan, walaupun terjadi perubahan-
perubahan besar dalam tekanan darah arterial.
Meninx

Meninx merupakan pembungkus sistem saraf pusat, yang membungkus otak dan
medulla spinalis. Meninx terdiri atas tiga lapisan, yang dari superficial ke profunda
tersusun atas:

• Duramater
• Arachnoidmater
• Piamater

Duramater:
Duramater merupakan lapisan terluar dari meninx yang kaku dan tersusun dari jaringan
konektif fibrous. Duramater tersusun atas dua lapusan. Lapisan di sebelah superficial
disebut lamina parietalis (periostealis) yang melekat pada tengkorak dan membentuk
lapisan periosteum dari tengkorak. Lapisan di sebelah profunda disebut lamina
meningealis dan berhubungan dengan arachnoidmater. Lamina parietalis dan lamina
meningealis berlekatan satu sama lain, kecuali pada beberapa tempat membentuk
rongga yang disebut sebagai sinus venosus.

Lamina meningealis duramater membentuk empat refleksi yang berfungsi memisahkan


komponen-komponen otak. Ketiga refleksi ini adalah:

• Falx cerebri
• Tentorium cerebelli
• Falx cerebelli
• Diaphragma sellae
Falx cerebri merupakan refleksi vertical yang memisahkan hemispherium cerebri dextra
dan hemispherium cerebri sinistra. Tentorium cerebella merupakan refleksi horizontal
tanf memisahkan lobus occipitalis cerebri dengan cerebellum. Falx cerebella
merupakan refleksi vertical yang memisahkan bagian inferior hemispherium cerebella
dextra dan hemispherium cerebella sinistra. Diaphragma sellae adalah lembaran
berbentuk lingkaran, menutupi sella tursica dan ditembusi oleh infundibulum.

Lamina meningealis durameter pada otak melanjutkan diri menjadi duramater yang
membungkus medulla spinalis.

Suplai darah untuk dura mater diperoleh dari :

1. a.meningea media,
2. r.ethmoidalis anterior dan r.ethmoidalis posterior,
3. r.meningealis a.pharyngea ascendens,
4. r.meningealis a.occipitalis,
5. r.meningealis a.vertebralis.

Aliran darah venous dibawa oleh v.meningea media dan v.diploica.

Dura mater dipersarafi oleh percabangan N. trigeminus, N. vagus, dan N. spinalis, yaitu
:

1. n.ethmoidalis anterior dan n.ethmoidalis posterior,


2. r.meningealis n.maxillaris,
3. r.meningealis n.mandibularis,
4. r.meningealis N.vagi,
5. r.meningealis n.spinalis C 1 – 3.

Arachnoidmater:
Arachnoidmater merupakan lapisan meninx avascular yang merupakan trabeculae
berbentuk seperti jarring laba-laba. Arachnoid mater dan pia mater dipersatukan oleh
trabeculae dan trabeculae ini berada di dalam cavitas subarachnoidea. Di dalam
cavitas ini terdapat liquar cerebrospinalis yang berasal dari ventriculus quartus. Pada
beberapa tempat di basis cerebri cavitas subarachnoidea melebar, dinamakan
cisternae subarachnoideae. Cisterna magna (=cisterrna cerebellomedullaris) berada
pada perbatasan antara medulla oblongata dan medulla spinalis. Cisterna pontis
berada di sebelah frontal pons dan mengandung a.basilaris. Arachnoid mater
membentuk villi arachnoidea, yang bergabung membentuk tonjolan yang lebih besar
dan menonjol masuk ke dalam sinus sagitalis superior. Melalui villi arachnoideae ini
liquor cerebrospinalis dialirkan masuk ke dalam sistem vena (sinus sagitalis superior).

Piamater
Piamater merupaka lapisan tipis yang melekat pada otak. Pembuluh darah otak terletak
pada piamater. Arachnoidmater dan piamater seringkali disebut sebagai lapisan pia-
arachnoid karena memiliki kedekatan struktur dan hubungan fungsional.

Spatium pada lapisan meninx


Ketiga lapisan meninx membentuk ruangan-ruangan, yaitu:

• Spatium epidurale
• Spatium subdurale
• Spatium subarachnoidea
Spatium epidurale
Spatium epidurale merupakan ruangan yang terletak antara tulang tengkorak dengan
lamina parietale duramater (di atas lamina parietale).

Trauma pada tulang tengkorak dengan rupture a. meningea media berakibat perdarahan epidurale
(akumulasi darah arteri pada spatium epidurale). Akumulasi darah arterial ini berlangsung cepat
dan dapat menyebabkan penekanan pada otak. Sehingga keadaan ini merupakan kedaruratan
medis da perlu intervensi bedah secepatnya untuk mengevakuasi akumulasi darah pada spatium
epidurale dan mengontrol perdarahan yang terjadi.

Spatium subdurale
Spatium subdurale adalah ruang yang terletak di antara duramater dan arachnoidmater.

Trauma pada tulang tengkorak dengan rupture pada bridging veins berakibat perdarahan
subdurale (akumulasi darah vena pada spatium subdurale). Akumulasi darah vena ini berlangsung
lebih lambat dibandingkan perdarahan epidurale namun keadaan ini juga akan menyebabkan
penekanan pada otak. Sehingga keadaan ini pun merupakan kedaruratan medis dan perlu
intervensi bedah untuk mengevakuasi akumulasi darah pada spatium subdurake dan mengontrol
perdarahan yang terjadi.

Spatium subarachnoidea
Spatium subarachnoidea merupakan ruang antara arachnoidmater dan piamater.
Ruang ini berisikan cairan cerebrospinal dan pembuluh darah cerebrum. Spatium
subarachnoidea yang terletak di inferior sinus sagittalis superior mengandung
granulation subarachnoidea yang merupakan tempat absorbsi cairan cerebrospinal ke
dalam sinus sagittalis superior.

Ruptur pada pembuluh darah cerebrum dapat berakibat perdarahan subarachnoidea. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh trauma kepala, abnormalitas congenital pembuluh darah (aneurysma), atau
hipertensi.

Sinus venosus
Sinus venosus merupakan saluran-saluran vena tanpa katup yang terletak di antara
lamina periostealis dan lamina meningealis duramater. Sinus venosus berfungsi
sebagai saluran bagi darah venus dan cairan cerebrospinal untuk kembali pada
sirkulasi sistemik.
Obstruksi pada sinus venosus yang diakibatkan oleh trauma, infeksi, atau hiperkoagulabilitas dapat
menyebabkan stroke, peningkatan tekanan intracranial, penurunan kesadaran, dan perdarahan
intracranial.

Sinus venosus terdiri atas:

• Sinus sagittalis superior


• Sinus sagittalis inferior
• Sinus rectus
• Confluens sinuum
• Sinus transverses
• Sinus sigmoideus
• Sinus occipitalis
• Sinus marginalis
• Sinus petrosus superior
• Sinus petrosus inferior
• Sinus cavernosus

Sinus sagittalis superior terletak pada bagian superior dari falx cerebri. Sinus sagittalis
inferior terletak pada bagian inferior falx cerebri. Sinus sagittalis inferior dan vena
cerebri magna bersatu membentuk sinus rectus. Sinus rectus terletak pada pertemuan
antara falx cerebri dan tentorium cerebella. Sinus rectus bermuara pada confluens
sinuum (torcular Herophili). Dari confluens sinuum, darah akan dialirjan menuju sinus
transversus dextra dan sinus transverses sinistra yang berjalan ke lateral dan
melanjuktakn diri pada sulcus di os occipitalis. Pada pertemuan antara os occipital dan
os petrosus (occipitopetrosal junction), sinus kedua transverses membelok ke bawah
dank e belakang membentuk sinus sigmoideus, yang kemudian akan bermuara pada
vena jugularis interna. Sinus occipitalis menghubungkan confluens sinuum dengan
sinus marginalis pada foramen magnum. Sinus petrosus superior terletak pada margo
anterior tentorium cerebella. Sinus petrosus inferior terletak diantara clivus dan os
petrosus. Sinus cavernosus terletak pada kedua sisi sinus sphenoidalis, sella turcica,
dan glandula hypophyse.
Sistem Ventriculi dan
Aliran Liquor Cerebrospinalis
(LCS)

VENTRICULUS QUARTUS
Sebuah ruangan pipih yang berbentuk belah ketupat dan berisi liquor cerebrospinalis.
Ventriculus ini berasal dari rongga di dalam tuba neuralis pada hindbrain, yakni bagian
yang membentuk cerebellum pons dan medulla oblongata ujung rostal menyempit,
bersambung dengan aquaductus cerebri sylvii, ujung caudal melanjutkan diri menjadi
canalis centralis medullae oblongatae. Atap ventriclus quartus di bagian rostral
disebut tegmen ventriculi quarti, dibentuk oleh velum medullare anterius (superius)
bersama-sama dengan pedunculus ceribelli superior. Atap di bagian caudal dibentuk
oleh velum medullare posterius (inferius), tela chorioidea, plexus choriodeus, taenia
ventriiculi quarti, lingual dan obex. Velum medullare inferius adalah suatu lembaran
tipis lapisan ependym dan di sebelah supercialisnya terdapat pia mater, lembaran ini
melekat pada tepi fossa rhomboidea membentuk taenia ventriculi quarti, yang ke arah
caudal menjadi semakin sempit, disebut obex.
Ventriculus quartus ke arah lateral membentuk recessus lateralis, yang terletak di
cranialis striae medullares dan di caudalis dari plexus choroideus. Plexus choroideus ini
dibentuk oleh capiller pembuluh darah, berlekuku-lekuk menonjol ke dalam ventriculus
quartus.
Pada atap ventriculus quartus terdapat foramen Magendie (= apertura mediana
ventriculi quarti), berada di sebelah frontal obex, dan terdapat dua buah apertura
laterales ventriculi quarti (= foramen Luschka) yang berada pada recessus lateralis.
Liquor cerebrospinalis di dalam ventriculus quartus, selain diproduksi oleh plexus
chorioideus ventriculi quarti juga berasal dari ventriculus tertius, yang masuk ke dalam
ventriculus quartus melalui aquaductus cerebri Sylvii. Selanjutnya liquor meninggalkan
ventriculus quartus melalui canalis centralis medullae oblongatae dan melalui foramen
Magendie dan foramen Luschka masuk ke dalam cavitas subarachnoidea.
VENTRICULUS LATERALIS
Ventriculus lateralis adalah rongga yang terdapat pad setiap hemispherium cerebri.
Mempunyai hubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare
Monroi.
Terdiri atas :
1. Cornu anterius (=frontale), berada di sebelah rostral foramen
interventriculare, berbentuk segitiga dengan sisi yang menonjol ke frontal,
lateral dan ventral. Ujung frontal membulat dan berada pada polus frontalis.
Atap dan dinding rostral dibatasi oleh corpus callosum, sedangkan dinding
medial dibentuk oleh septum pellucidum (memisahkan kedua ventriculus
lateralis satu dengan lainnya; di antara kedua septum pellicidum terdapat
cavum septi pellucidum. Dinding lateral dibentuk oleh caput nuclei
caudati.
2. Pars centralis (=corpus), berada di sebelah caudal dari foramen
interventriculare sampai dekat pada splenium corporis callosi.
3. Cornu inferius (=temporale), letak mengarah ke caudal dan frontal
mengelilingi aspect caudalis thalamus, meluas ke rostral ke dalam pars
medialis lobus temporalis, dan berakhir kira-kira 3 cm dari polus temporalis.
Atap dan dinding lateral dibentuk oleh tapetum dan radiatio optica. Pada
lantai terdapat eminentia collateralis, yang dibentuk oleh sulcus lateralis.
Pada dinding medial terdapat formatio hippocampi.
4. Cornu posterius (=occipitale), berada di dalam lobus occipitalis. Dinding
lateral dan atap dibentuk oleh serabut corpus callosum, lantainya dibentuk
oleh substantia alba dari lobus occipitalis. Calcar avis merupakan suatu
penonjolan memanjang yang disebabkan oleh sulcus calcarinus.

Pada pars centralis dan cornu inferius terdapat plexus choroideus, yang dibentuk oleh
invaginasi ependym ke dalam rongga ventriculus, meluas ke atap ventriculus tertius
dengan melalui foramen interventriculare. Plexus chorioideus terbentuk di mana
ependym dan pia mater ( + pembuluh darah) saling bertemu.
Vaskularisasi Susunan Saraf Pusat
Vaskularisasi sususan saraf pusat berasal dari a. Carotis interna dan a. Vertebralis.
Arteria carotis interna, dapat dibagi ke dalam empat bagian, sebagai berikut :
1. pars cervicalis,
2. pars petrosa,
3. pars cavernosa,
4. pars cerebralis.
Cabang-cabang utama dari a.carotis interna adalah a.ophthalmica, a.communicans
posterior dan a.chorioidea anterior. Di sebelah lateral dari chiasma opticum a. carotis
interna bercabang membentuk a.cerebri anterior dan a. cerebri media a.cerebri media
dianggap sebagai kelanjutan dari a.carotis interna.
Arteria vertebralis, merupakan cabang pertama dari a.subclavia, memasuki foramen
costotransversarium vertebra cervicalis 6, berjalan ascendens sampai vertebra
cervicalis 1, lalu menembusi membrana atlanto-occipitalis posterior dan dura mater, dan
berjalan melalui foramen occipitale magnum masuk ke dalam cavitas cranii. Arteri ini
berjalan sepanjang permukaan anterolateral medulla oblongata, dan pada tepi caudal
pons kedua arteri ini bersatu membentuk arteria basilaris.
Percabangan dari pars intracranialis a.vertebralis dan dari a.basilaris memberi suplai
darah kepada medulla spinalis segmen cervicales, medulla oblongata, pons,
mesencephalon, cerebellum, bagian posterior diencephalon, bagian-bagian dari lobus
occipitalis dan lobus temporalis.
Suatu cabang dari a.basilaris, yang dinamakan ramus labyrinthi, memberi suplai
darah kepada cochlea dan aparatus vestibularis.
Circulus arteriosus Willisi adalah suatu lingkaran pembuluh darah arteri yang terletak
mengelilingi chiasma opticum, tuber cinereum dan fossa interpeduncularis. Circulus ini
dibentuk oleh :
1. A.communicans anterior
2. A.communicans posterior
3. A.cerebri anterior
4. A.cerebri interna
5. A.cerebri posterior
Ramus corticalis yang memberi suplai darah kepada hemispherium cerebri
dipercabangkan oleh a.cerebri anterior, a.cerebri media dan a.cerebri posterior.
A.cerebri anterior merupakan salah satu cabang dari bifurcatio a.carotis interna,
terletak di sebelah lateral chiasma opticum dan nervus opticus. Arteri ini berjalan ke
arah rostral dan medial, di sebelah dorsal n.opticus, menuju ke fissura longitudinalis
cerebri, lalu melengkung ke cranial mengelilingi genu corporis callosi, selanjutnya
berjalan ke dorsal pada permukaan superior splenium corporis callosi. Kedua arteri ini
saling mendekati satu sama lain dan diihubungkan oleh a.communicans anterior.
A.cerebri anterior melayani facies medialis lobus frontalis dan lobus parietalis (dekat
margo superior) dan sebagian dari facies interior lobus parietalis.
A.cerebri media merupakan cabang yang kedua dari bifurcatio a.carotis interna,
bentuknya besar dan dapat dianggap sebagai kelanjutan dari a.carotis interna. Berjalan
ke lateral pada permukaan substantia perforata anterior, memasuki sulcus lateralis,
berada di antara lobus temporalis dan insula. Memberi banyak percabangan yang
berjalan ke arah cranial dan dorsal.
Percabangan dari a.cerebri media keluar dari sulcus lateralis berbentu kipas pada
permukaan lateral hemispherium cerebri.
Memberi suplai darah kepada :
1. pars lateralis gyrus orbitalis
2. gyrus frontalis medialis dan inferior
3. sebagian besar gyrus precentralis dan postcentralis
4. lobus parietalis superior dan inferior
5. gyrus temporalis superior dan medialis, termasuk polus temporalis

Ujung terminal a.cerebri media membentuk ramus angularis memberi peredaran darah
kepada gyrus angularis.
Jadi daerah-daerah penting yang disuplai oleh a.cerebri media adalah:
1. Area motorik
2. Area premotorik
3. Area somesthetik
4. Area auditoris
5. Cortex asosiasi yang berkaitan dengan fungsi integrasi

Apabila terjadi penyumbatan pada a.cerebri media, maka dapat terjadi :


1. hemiplegia kontralateral, terutama extremitas superior dan wajah,
2. kehilangan impuls posisi dan discriminating tactil sense kontralateral,
3. aphasia
A.cerebri posterior dibentuk oleh ujung terminal a.basilaris yang bercabang dua,
berjalan ke lateral mengelilingi crus cerebri. Setelah menerima anastomose dari
a.communicans posterior, a.cerebri posterior berjalan di bagian lateral
mesencephalon, lalu melewati bagian cranial tentorium cerebelli menuju ke permukaan
medialis dan inferior terdapat juga cabang-cabang yang menuju ke brain stem,
membentuk plexus chorioideus pada ventriculus tertius dan ventriculus lateralis.
A.cerebri posterior bercabang dua membentuk :
1. A.temporalis posterior
2. A.occipitalis interna

Dari a.temporalis posterior dipercabangkan ramus temporalis anterior yang melayani


facies inferior lobus temporalis di bagian anterior, dan banyak kali membentuk
anastomose dengan cabang-cabang dari a.cerebri media. Terdapat juga cabang-
cabang yang melayani gyrus occipitotemporalis dan gyrus lingualis.
A.occipitalis interna bercabang dua menjadi a.parieto-occipitalis dan a.calcarina, yang
memberi suplai darah kepada beberapa bagian dari facies medialis lobus occipitalis dan
bagian-bagian dari splenium corporis callosi.
A.calcarina memberi vascularisasi kepada cortex visualis primer.
Arteria centralis adalah pembuluh-pembuluh arteri yang melayani diencephalon,
ganglion basales dan capsula interna.
Dari pars intracranialis a.vertebralis dipercabangkan :
1. A.spinalis posterior
2. A.spinalis anterior
3. A.inferior posterior cerebelli
4. A.meningealis posterior

Pada tepi caudal pons kedua a.vertebralis bersatu membentuk a.basilaris, dan dari
a.basilaris dipercabangkan :
1. A.inferior anterior cerebelli
2. A.labyrinthi
3. R.paramedianus dan rr.circumferentia pontines
4. A.cerebelli superior
5. A.cerebri posterior, merupakan cabang terminal dari a.basilaris yang
membentuk bifurcatio.
A.cerebelli inferior posterior berjalan menuju ke permukaan inferior cerebellum dan
memberi percabangan kepada uvula dan nodulus, tonsilla cerebelli dan permukaan
inferolateral hemispherium cerebelli. Turut membentuk plexus chorioideus ventriculus
quartus.
Pembuluh vena mengikuti perjalanan arteri, yang akan bermuara ke dalam sinus rectus
dan sinus transversus.
BAB II
Sistem Indera
Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari Anatomi Sistem Indera, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan anatomi, vaskularisasi dan innervasi otot mimic


o Otot-otot mimik
o Vaskularisasi: arteri dan vena
o Innervasi: motoik dan sensorik
2. Menjelaskan anatomi organa auditoria
o Anatomi organ auditori dan vestibularis
o Innervasi organa auditoria (nervus yang menginnervasi, pusat auditoria)
3. Menjelaskan anatomi organa gustatoria
o Anatomi organ auditori gustatoria
o Innervasi organa gustatoria (nervus yang menginnervasi, pusat gustatoria)
4. Menjelaskan anatomi organa olfactoria
o Anatomi organa olfactoria
o Innervasi organa olfactoria (nervus yang menginnervasi, pusat olfactoria)
5. Menjelaskan anatomi organa visual
o Anatomi bulbus oculi
o Anatomi apparatus oculi: palpebra, apparatus lacrimalis
o Otot penggerak bola mata
o Jalur penglihatan
Indera khusus terbagi atas:
1. Organum Visuale
2. Organum Vestibulo-Cochlearis
3. Organum Gustatoria
4. Organum Olfactoria
5. Integumentum Commune

ORGANUM VESTIBULO-COCHLEARIS
Telinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. Hal ini
dikarenakan ada beberapa struktur di dalam telinga yang membentuk sistem
auditoria dan sistem vestibular.
Telinga terdiri atas :

A. Telinga Luar (= auris externa)


B. Telinga Tengah (auris media = cavum tympani)
C. Telinga Dalam (auris interna = labyrinth)

A. AURIS EXTERNA
Auris externa terdiri dari auricula dan meatus acusticus externus.
Auricula (= daun telinga) mempunyai bentuk khas yang berfungsi mengumpulkan
getaran udara. Auricula terbentuk dari lempeng cartilago elastis tipis yang ditutupi
oleh kulit, kecuali pada bagian paling inferiornya, yakni lobulus yang terbentuk dari
jaringan fibroareolar. cartilgo auricula akan dilanjutkan dengan pars cartilago dari
meatus acusticus externus.
Persarafan sensorik kulit auricula, pada separuh bagian cranial dipersarafi
oleh n. auriculotemporalis cabang dari n.mandibularis sedangkan separuh bagian
caudal dipersarafi oleh n.auricularis major dan n.auricularis minor cabang dari
plexus cervicalis.
Bagian – bagian dari auricula, yaitu :

• Tragus dan Antitragus


• Helix dan Antihelix
• Scapha
• Concha
• Lobulus Auriculare

Meatus acusticus externus adalah saluran berkelok yang menghubungkan auricula


dengan membrana tympanica. Meatus acusticus externus berfungsi
menghantarkan gelombang suara dari auricula ke membrana tympanica. Pada
orang dewasa panjangnya ± 2,5 cm. Bagian meatus yang paling sempit adalah ±
0,5 cm dari membrana tympani.
Skeleton 1/3 bagian externa meatus acusticus externus adalah cartilago
elastis, dan 2/3 bagian internanya adalah tulang yang dibentuk oleh lempeng
tympani. Meatus acusticus externus dilapisi oleh kulit dan sepertiga bagian luarnya
mempunyai rambut, glandula cebacea dan glandula ceruminosa. Glandula
ceruminosa merupakan modifikasi kelenjar keringat yang menghasilkan sekret lilin
berwarna coklat kekuningan. Rambut dan lilin ini merupakan barier yang lengket
untuk mencegah masuknya benda asing. Saraf sensorik pada kulit yang melapisi
meatus berasal dari nervus auriculotemporalis dan ramus auricularis nervus vagus.

B. AURIS MEDIA

Auris media adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis,
dipisahkan dari meatus acusticus externus oleh membrana tympani.
Terdiri dari :
1. Membrana Tympanica
2. Ossicula Auditoria
3. Musculi Auditoria
4. Tuba Auditiva (= Tuba Eustachii)
5. Antrum Mastoideum dan Cellulae Mastoideae

Cavum tympani berbentuk celah sempit yang dilapisi oleh membrana mucosa.
Ruang ini berisi tulang-tulang pendengaran (ossicula auditoria) yang berfungsi
meneruskan getaran dari membrana tympani ke perilymphe di auris interna. Di
anterior, cavum tympani berhubungan dengan nasopharynx melalui tuba auditiva
dan diposterior berhubungan dengan antrum mastoideum.
Auris media mempunyai atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior, dinding
lateral dan dinding medial.

▪ Atap (paries tegmentalis) dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang disebut
tegmen tympani, merupakan bagian dari pars petrosa ossis temporalis.
Lempeng ini memisahkan cavum tympani dari meninx dan lobus temporalis
cerebri.
▪ Dasar (paries jugularis) dibentuk oleh lempeng tipis os temporal yang
memisahkan cavum tympani dari bulbus superior vena jugularis interna.
▪ Dinding anterior (paries caroticus) dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang
memisahkan cavum tympani dari arteri carotis interna. Pada bagian atas dinding
anterior terdapat muara dari dua buah saluran. Saluran dibagian caudal akan
menuju tuba auditiva, sedangkan yang dicranial masuk ke dalam saluran untuk
m. tensor tympani.
▪ Dinding posterior (paries mastoideus) auris media hanya tertutup sebagian.
Bagian caudal dari dinding ini terdapat suatu penonjolan yang berbentuk kerucut,
sempit, kecil disebut pyramis. Dari puncak pyramis ini keluar tendo m. stapedius
serta terdapat lubang yang dilewati oleh chorda tympani (cabang nervus facialis)
yang masuk ke auris media. Dicranial dari dinding posterior auris media ini,
terdapat sebuah lubang besar yang tidak beraturan yaitu aditus ad antrum
mastoidea.
▪ Dinding lateral (paries membranaceus) auris media sebagian besar dibentuk oleh
membrana tympanica.
▪ Dinding medial (paries labyrinthicus) auris media dibentuk oleh dinding lateral
auris interna. Bagian terbesar dari dinding ini memperlihatkan penonjolan bulat
disebut promontorium yang disebabkan oleh lengkung pertama cochlea yang
ada di inferiornya. Di posterosuperior promontorium terdapat fenestra vestibuli
(=foramen ovale) yang berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada
posteroinferior promontorium terdapat fenestra cochlea (=foramen rotundum)
yang berbentuk bulat dan ditutupi oleh membrana tympani secundaria.

Membrana tympanica (membrana tympani)


Membrana tympanica merupakan bangunan berbentuk kerucut dengan diameter ±1
cm. Puncak membrane tympani mengarah ke medial yang dibentuk oleh ujung
manubrium mallei disebut umbo.
Membrana tympanica adalah membana fibrosa tipis, berwarna kelabu seperti
mutiara. Membrana ini terletak miring menghadap ke arah caudo-ventro-lateral.
Pinggirannya tebal dan melekat di dalam suatu alur pada tulang yakni sulcus
tympanicus, di bagian cranialnya berbentuk incisura. Dari sisi-sisi incisura ini
berjalan dua plica mallearis anterior dan posterior yang menuju ke processus
lateralis mallei. Daerah segitiga kecil pada membrana tympanica yang dibatasi oleh
plica-plica tersebut di sebut pars flaccida. Bagian lainnya yang tegang disebut pars
tensa.

Ossicula auditorius (tulang-tulang pendengaran)


Terdiri dari : malleus, incus dan stapes.
• Malleus adalah tulang pendengaran terbesar dan mempunyai caput, collum,
manubrium mallei, processus anterior dan processus lateralis. Caput berbentuk
bulat dan bersendi di posterior dengan incus. Collum adalah bagian sempit di
caudal caput. Manubrium berjalan ke posterior-inferior dan melekat dengan erat
pada permukaan medial membrana tympani. Processus anterior adalah
tonjolan tulang kecil yang dihubungkan dengan dinding anterior cavum tympani
oleh sebuah ligamentum. Processus lateralis menonjol ke lateral dan melekat
pada plica mallearis anterior dan posterior membrana tympanica.
• Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus. Corpus berbentuk bulat
dan bersendi di anterior dengan caput mallei. Crus longum berjalan ke
caudoposterior dan sejajar dengan manubrium mallei, ujung bawahnya
melengkung ke medial dan bersendi dengan caput stapedis. Crus brevis
menonjol ke posterior dan dilekatkan pada dinding posterior cavum tympani
oleh sebuah ligamentum.
• Stapes mempunyai caput, collum, dua crus dan sebuah basis. Caput kecil dan
bersendi dengan crus longum incudis. Collum sempit dan merupakan tempat
insersi musculus stapedius. Kedua crus (crus anterior et posterior) berjalan
divergen dari collum dan melekat pada basis yang lonjong. Pinggir basis
dilekatkan pada pinggir fenestra vestibuli oleh sebuah cincin fibrosa yang
disebut ligamentum annulare.

Otot-otot Auditoria
Otot-otot yang mempengaruhi pergerakan tulang pendengaran adalah m.
tensor tympani dan m. stapedius.

1. Musculus tensor tympani adalah otot di dalam tuba auditiva. Origo otot
ini pada dinding tuba auditiva dan berinsertio pada manubrium mallei.
Kontraksi musculus tensor tympani akan menarik membrana tympani ke
arah medial sehingga menegangkan membran ini. Musculus tensor
tympani berfungsi meredam getaran pada membrana tympani, otot ini
dipersarafi oleh nervus mandibularis.
2. M. stapedius terdapat di dinding posterior cavum tympani. Origo otot ini
pada pyramis (penonjolan tulang pada dinding posterior cavum tympani)
dan berinsertio pada collum stapedis. Otot ini berfungsi meredam getaran
stapes. Musculus stapedius dipersarafi oleh nervus facialis.

Tuba auditiva
Tuba auditiva merupakan suatu saluran yang menghubungkan dinding anterior
cavum tympani ke nasopharynx. Sepertiga bagian posteriornya dibentuk oleh tulang
dan dua pertiga bagian anteriornya adalah cartilago. Lumennya gepeng dengan dinding
medial dan dinding lateral dari pars cartilaginosa tuba auditiva saling berhadapan
menutup lumen.Tuba ini berjalan di pinggir cranial musculus constrictor pharyngeus
superior. Dengan gerakan menelan maka dinding tuba saling terpisah sehingga lumen
terbuka dan udara dapat masuk ke dalam cavum tympani. Dengan demikian tekanan
udara pada kedua sisi membran tympani menjadi seimbang. Tuba berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara di dalam cavum tympani dengan nasopharynx.
Antrum Mastoideum dan Cellulae Mastoidea

Antrum mastoideum terletak di posterior cavum tympani di dalam pars petrosa ossis
temporalis, berhubungan dengan cavum tympani melalui aditus (antrum) tympanicum.
Diameter aditus ± 1 cm.

Cellulae Mastoidea merupakan rongga-rongga yang saling berhubungan di dalam


processus mastoideum. Rongga-rongga ini dilapisi oleh membrana mucosa.

C. AURIS INTERNA

Auris interna adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosa ossis
temporalis, letaknya dimedial terhadap auris media yang berisi organa auditorius
(pendengaran) dan organa vestibular (keseimbangan). Pada auris interna ini juga
terdapat labyrinthus membranaceus yang berada didalam labyrinthus osseus dengan
bentuk yang sama. Organa auditorius (= organa cochlearis) dibentuk oleh cochlea,
sedangkan organa vestibularis tersusun dari ketiga canalis semicircularis ( didalamnya
terdapat tiga ductus semicircularis) serta vestibulum (di dalamnya terdapat sacculus
dan utriculus).

Labyrinthus osseus
Labyrinthus osseus tersusun dari 3 bagian, yaitu vestibulum, tiga buah canalis
semicircularis serta cochlea.
Labyrinthus osseus di sebelah luar dilapisi oleh endosteum tulang, sedangkan di bagian
dalam dipisahkan dari labyrinthus membranaceus oleh cairan perilymphe.
Vestibulum, merupakan bagian tengah labyrinthus osseus yang berhubungan
dengan auris media melalui suatu membran yang disebut fenestra vestibuli . Terletak
diantara canalis semicircularis dan cochlea. Pada dinding lateral labyrinthus osseus
terdapat fenestra vestibuli (yang ditutupi oleh basis stapedis dan ligamentum anulare)
serta terdapat pula fenestra cochleae (yang ditutupi oleh membrana tympani
secundaria). Di dalam vestibulum terdapat sacculus dan utriculus.
Canalis semicircularis. Ketiga canalis semicircularis, yaitu canalis semicircularis
superior, canalis semicircularis posterior dan canalis semicircularis lateral, semuanya
akan bermuara ke bagian posterior vestibulum. Setiap canalis mempunyai sebuah
pelebaran di ujungnya disebut ampulla. Di dalam canalis semicircularis terdapat ductus
semicircularis. Canalis semicircularis superior dan canalis semicircularis posterior
terletak vertical, sedangkan canalis semicircularis lateralis terletak horizontal. Walaupun
ada tiga canalis, tetapi muaranya hanya lima, bukan enam, karena ujung posterior
canalis semicircularis posterior yang tidak berampula menyatu dengan ujung medial
canalis semicircularis anterior yang tidak berampula dan bermuara ke dalam bagian
medial vestibulum melalui crus osseum commune. Ke arah anterior vestibulum
berhubungan dengan cochlea dan fenestra cochleae.
Cochlea. Cochlea berbentuk seperti rumah siput. Panjangnya ± 3,5 cm dengan dua
setengah lingkaran spiral terhadap sumbu tulangnya. Sumbu cochlea disebut modiolus,
yang merupakan pilar sentral. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk
tabung spiral yang disebut lamina spiralis. Modiolus cochlea dikelilingi oleh tabung
tulang yang sempit sebanyak dua setengah putaran. Setiap putaran berikutnya
mempunyai radius yang lebih kecil sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk
kerucut. Apex menghadap ke anterolateral dan basisnya ke posteromedial. Putaran
basal pertama dari cochlea inilah yang tampak sebagai promontorium pada dinding
medial cavum tympani.
Pada basis cochlea dijumpai tiga buah lubang, yakni :

1. Fenestra vestibuli (foramen ovalis), berada pada dinding lateral vestibulum,


membuka ke dalam scala vestibuli. Di dalam cavum tympani lubang ini ditutup
oleh basis stapes.
2. Fenestra cochleae (foramen rotundum), menghadap ke cavum tympani,
menandakan akhir dari scala tympani dan ditutup oleh membran tympani
secundaria.
3. Canalis spiralis cochlearis, yang berpangkal pada ujung scala tympani,

Canalis spiralis cochlea dibagi menjadi tiga kompartemen longitudinal, yaitu :

1. kompartemen di cranial adalah scala vestibuli

2. Kompartemen di medial adalah ductus cochlearis dikenal sebagai skala media

3. Kompartemen di caudal adalah scala tympani.

Antara scala vestibuli dengan scala media dipisahkan oleh membrana


vestibularis (= membrana Reissner). Antara scala media dengan scala tympani
dipisahkan oleh membrana basilaris. Membran basilaris ini sangat penting karena di
dalamnya terdapat organ corti (bagian yang peka terhadap rangsang bunyi) yang
merupakan organ sensorik pendengaran. Didalam scala media terdapat suatu tonjolan
yang dikenal sebagai membran tektoria yang letaknya paralel dengan membran
basillaris dan berada di sepanjang cochlea.

Scala vestibuli dan scala tympani berisi cairan perilymphe sedangkan scala
media berisi cairan endolymphe. Scala vestibularis berhubungan dengan ruang
perilymphe vestibularis dan akan mencapai permukaan dalam fenestra vestibuli. Scala
tympani berhubungan dengan fenestra cochleae yang memisahkannya dengan cavum
tympani. Pada apex spiral cochlea (= cupula cochlea) cairan perilymphe scala vestibuli
dan scala tympani akan bertemu melalui suatu saluran sempit yang disebut
helicotrema.

Di dalam meatus acusticus internus, nervus cochlearis yang muncul dari cochlea akan
bergabung dengan nervus vestibularis yang muncul dari canalis semicircularis,
utriculus, dan sacculus, menjadi nervus vestibulocochlearis (= N. Acusticus = nervus
cranialis VIII). Nervus facialis juga akan bergabung bersama dengan N.VIII di dalam
meatus acusticus internus.

Labyrinthus membranaceus
Labyrinthus membranaceus terdiri atas utriculus dan sacculus, tiga buah ductus
semicircularis serta ductus cochlearis.
Labyrinthus membranaceus terletak di dalam labyrinthus osseus. Merupakan suatu
sistem saluran yang saling berhubungan yang berisi cairan endolymphe. Labyrinthus ini
dipisahkan dari labyrinthus osseus oleh ductus perilymphe yang berisi cairan
perilymphe.
Sacculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus. Sacculus dan
utriculus dibungkus oleh kapsul tulang yang sama yaitu vestibulum. Pada dinding
utriculus dan sacculus terdapat receptor sensoris untuk keseimbangan yang disebut
macula sacculi dan macula ultriculi.
Utriculus dihubungkan secara tidak langsung dengan sacculus dan ductus
endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis.
Ductus semicircularis meskipun diameternya jauh lebih kecil dari canalis
semicircularis, namun mempunyai konfigurasi yang sama. Ketiganya tersusun tegak
lurus satu dengan lainnya, sehingga ketiga bidang terwakili. Perubahan gerak pada
kepala dideteksi oleh receptor sensoris di dalam ampulla ductus semicircularis.
Ductus cochlearis mempunyai posisi centralis dalam cochlea labyrinthus osseus.
Berhubungan dengan sacculus melalui ductus reuniens.

Rongga labyrinthus osseus merupakan suatu ductus perilymphaticus yang diisi oleh
cairan perilymphe. Rongga ini berhubungan dengan spatium subarachnoidea melalui
aquaductus cochlea. Labyrinthus membranaceus berisi endolymphe. Endolymphe
organ pendengaran dan organ keseimbangan saling berhubungan melalui ductus
reuniens dan dihubungkan oleh ductus endolymphaticus ke saccus endolymphaticus,
suatu kantong epidural tempat cairan endolymphe diabsorbsi.
MEKANISME PENDENGARAN

Struktur yang terlibat dalam proses mendengar diawali dengan ditangkapnya


energi bunyi oleh auricula dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tulang ke cochlea.

Auricula menangkap gelombang bunyi kemudian diteruskan ke meatus acusticus


externus yang akan diubah menjadi getaran-getaran oleh membrana tympani. Getaran-
getaran ini akan diteruskan oleh rangkaian ossicula auditoria dalam auris media.
Selanjutnya stapes menggerakkan fenestra vestibuli yang juga menggerakkan
perilymphe dalam scala vestibuli. Getaran diteruskan melalui membrana Reissner yang
mendorong endolymphe sehingga akan menimbulkan gerakan antara membrana
basilaris dan membrana tektoria. Perilymphe dalam scala tympani akan bergerak
sehingga fenestra cochlearis terdorong keluar. Membrana tympani secundaria pada
fenestra cochlearis bergerak bebas sebagai katup pengaman dalam pergerakan cairan
ini, yang juga akan menggerakan ductus cochlearis/ scala media dengan membrana
basilarisnya. Rangsangan akan diteruskan ganglion spirale n. cochlearis kemudian ke
nukleus cochlearis di medulla oblongata yang selanjutnya ke lemniscus lateralis di pons
lalu ke colliculus inferior di mesencephalon dan ke corpus geniculatum mediale sampai
ke cortex auditoria di gyrus superior lobus temporalis.
ORGANUM GUSTATORIA
Lingua merupakan organ muscular yang terdiri dari otot intrinsik dan extrinsik
.Seperti yang telah dijelaskan pada bab sistem digestivus bahwa salah satu fungsi
lingua adalah sebagai organ gustatorius. Hal ini dimungkinkan karena pada lingua
terdapat papilla yang merupakan reseptor untuk pengecapan. Adapun jenis papilla
tersebut adalah :

1. Papilla circumvallatae. Terdapat pada radix lingua. Jenis papilla yang terbesar
terletak di posterior dari sulcus terminalis yang berbentuk huruf V.
2. Papilla fungiformis. Menyebar pada permukaan ujung sisi lingua dan menyerupai
bentuk jamur.
3. Papilla filiformis. Merupakan papilla terbanyak dan menyebar diseluruh
permukaan lingua
4. Papilla foliata.

Lingua mempunyai sensitivitas yang berbeda untuk setiap bagian nya. Terdapat 4
macam regio pengecapan yaitu:

1. Rasa pahit terdapat pada radix lingau sekitar sulcus terminalis


2. Rasa manis terdapat pada apex linguae
3. Rasa asin terdapat pada anterolateral dorsum lingua
4. Rasa asam terletak pada posterolateral dorsum lingua.
Serabut sensoris gustatorius yang berada pada lingua, epiglottis, dan dinding pharynx
dihantarkan oleh serabut saraf :

- Pada 2/3 anterior lingua, dipersarafi oleh chorda tympani (cabang dari nervus
facialis)
- Pada 1/3 bagian posterior lingua dipersarafi oleh nervus glossopharyngeus
- Pada mucosa epiglottis, palatum dan pharynx dipersarafi oleh nervus vagus.

Jalur Pengecapan dimulai dari serabut saraf sensori yang terdapat pada 2/3 anterior
lingua yang berjalan didalam chorda tympani dari nervus fasialis, sedangkan 1/3
posterior lingua akan melalui nervus glassopharingeus serta serabut dari area mucosa
palatum, pharynx dan epiglottis akan melalui nervus vagus. Ketiga nervus ini, bersatu
untuk memasuki nukleus solitarius di dalam medula oblongata kemudian menuju ke
gyrus post sentralis di cortex cerebri.
ORGANUM OLFACTORIA
Cavum nasi merupakan organ respirasi dan olfactoria. Bagian dua pertiga inferior
membran mukosanya termasuk mucosa respiratoria dan bagian sepertiga superior
adalah mucosa olfactoria. Bagian sepertiga superior inilah yang merupakan bagian dari
organa olfactorius.

Sistem penghidu manusia dimulai dari reseptor olfactorius yang terdiri dari
mucosa olfactorius, fila olfactoria, bulbus olfactorius, cortex cerebri, uncus lobus
temporalis dan area subcallosum.
Mucosa olfactorius terdapat pada 1/3 bagian cranial cavum nasi, atap cavum nasi dan
1/3 cranial septum nasi. Sel olfactorius nantinya akan membentuk nervus olfactorius.
Bulbus olfactorius adalah bagian yang menonjol dari telencephalon. Akson-akson dari
neuron sistem olfactorius akan bergabung membentuk tractus olfactorius yang
merupakan bagian dari rhinenchephalon. Rhinenchephalon Terdiri dari :

1. Bulbus + Tractus + Stria Olfactorius


2. Substantia Perforata Anterior
3. Area Paraolfactoria (Gyrus subcallosus)
4. Area prepyriformis
5. Amygdalae

Sistem olfactorius adalah satu-satunya sistem sensorik, yang mencapai cortex


cerebri tanpa melewati thalamus.
ORGANA VISUALE
BULBUS OCULI

Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 2,5 cm. Diameter anterior-posterior lebih
panjang daripada diameter transversal dan vertikal. Terdiri dari 3 lapisan, yaitu:

1. Lapisan superficial, berfungsi proteksi


2. Lapisan tengah, berfungsi nutrisi
3. Lapisan profunda, berfungsi visual

Isi dari bulbus oculi dari ventral ke dorsal adalah:

• Aquaeus humour (cairan , lautan garam)


• Lensa
• Corpus vitreum
Stimulus cahaya mencapai retina dengan melewati cornea, aquaeus dan corpus
vitreum, struktur tersebut tadi merupakan media refraksi, yang paling penting adalah
cornea.

Lamina superficialis (=lamina fibrosa) tebal, membentuk sclera yang merupakan 5/6
bagian posterior, berwarna putih dan 1/6 bagian anterior yang transparan membentuk
cornea. Tempat pertemuannya disebut sclero-corneal junction. Disebelah medial dari
ujung posterior sclera ditembusi oleh nervus opticus, tempat tersebut disebut “blind spot
(=papilla nervi optici)”. Permukaan cornea rata dan tebal di bagian tengah.

Lamina media (= lamina vascularis=uvea) membentuk chorioidea, corpus ciliare dan


iris yang letaknya berturut-turut dari dorsal ke ventral. Ketiga bagian tersebut kaya
dengan pembuluh darah, terutama pembuluh vena, serabut-serabut saraf dan jaringan
ikat longgar yang berisi pigmen. Di dalam corpus ciliare terdapat m.ciliaris,yang
berperan dalam mengatur bentuk lensa, disebut akomodasi. Bagian paling anterior dari
uvea membentuk iris atau diaphragma berbentuk cakram, vascular dan berlubang di
bagian tengah (pupil). Didalam iris terdapat serabut-serabut otot yang berjalan sirkuler
dan radial yang mengatur bentuk pupil sesuai dengan banyaknya cahaya yang masuk
kedalam mata. Pada iris terdapat pigmen yang menentukan warnanya.

Lamina profunda (= lamina visualis= retina) bersama-sama dengan nervus opticus


merupakan bagian dari otak. Retina mengandung 3 jenis sel:

1. rod and cone


2. neuron bipolar
3. neuron ganglion
Rod and cone sensitif terhadap cahaya. Rod lebih sensitif daripada cone dan
berperan dalam cahaya dengan intensitas rendah,sedangkan cone berperan dalam
cahaya dengan intensitas yang tinggi dan senistif terhadap cahaya.

Pada saat seseorang melihat lurus ke depan maka stimulus cahaya tiba pada
bagian dari retina yang disebut macula lutea (=yellow spot). Neurit dari sel ganglion
membentuk nervus opticus, meninggalkan bulbus oculi melalui blind spot yangberada
disebelah medial dari macula lutea. Suatu objek dalam lapangan penglihatan akan
tampak oleh retina pars lateralis (pars temporalis) dari satu mata dan retina pars nasalis
(pars medialis) dari mata yang lain. Serabut-serabut dari n.opticus yang berasal dari
retina pars nasalis mengadakan persilangan satu sama lain yang disebut chiasma
opticum. Serabut-serabut saraf yang melanjutkan diri ke dorsal, di sebelah posterior
chiasma opticum membentuk tractus opticus.

Suatu stimulus cahaya dapat menghasilkan tiga peristiwa sebagai berikut:

a. dapat melihat benda bersangkutan , artinya stimulus sampai di cortex cerebri.


b. Light reflex (=reflex cahaya) disebut juga reflex pupil yaitu pupil memberi reaksi
terhadap cahaya yang secara tiba-tiba masuk kedalam mata, dalam hal ini pupil
menjadi kecil sebagai akibat pengaruh dari nucleus Edinger Westphal melalui
n.occulomotoris.
c. Reflex somatik yang bersifat protetik, yaitu terjadi gerakan kepala (leher) untuk
melihat sumber stimulus cahaya bersangkutan melalui perantaraan tractus
tectospinalis dan tractus bulbaris yang akan mempengaruhi otot-otot leher dan otot-
otot bola mata (N.III, N. IV dan N. VI).

OTOT-OTOT MATA

Terdapat 6 buah otot mata dan sebuah otot untuk mengangkat palpebra superior,
yaitu:

1. m. rectus superior
2. m. rectus inferior
3. m. rectus lateralis
4. m. rectus medialis
5. m. obliquus superior
6. m. obliquus inferior
7. m. levator palpebrae superior, yang berfungsi mengangkat palpebra, berorigo pada
cavum orbita dan insertio pada kulit palpebra superior.
Semua otot tersebut mendapat persarafan dari n.occulomotiris (N. III), kecuali m.
obliquus superior yang dipersarafi oleh n. Trochlearis (N. IV) dan m.rectus lateralis oleh
n. Abducens (N. VI).
GLANDULA LACRIMALIS

Terletak dibagian cranio-lateral cavum orbita, memproduksi air mata (tears),


berfungsi mencuci bola mata di bagian ventral, mengalir ke medial dan masuk kedalam
ductus nasolacrimalis. Ductus nasolacrimalis

bermuara kedalam meatus nasi inferior. Pada tepi palpebra terdapat deretan rambut
(bulu mata) disebut cilia. Cilia bersama-sama dengan air mata berfungsi melindungi
bola mata terhadap iritasi mekanis, kimiawi dan cahaya yang kemilau.
Sistem Endokrin
Setelah selesai mempelajari Buku Ajar ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Hypophise
2. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Thyroidea
3. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Parathyroidea
4. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Suprarenalis
5. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Pulau-pulau Langerhans
Pankreas
6. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Ovarium
7. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Testis
8. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Pineale
9. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Thymus
I. Pendahuluan
Sistem endokrin adalah kumpulan organ yang utamanya memiliki fungsi
pengaturan dalam tubuh, di antaranya berperan dalam proses:
• Metabolisme dan pematangan jaringan
• Pengaturan ion
• Keseimbangan cairan
• Pengaturan system imun
• Pengaturan tekanan darah dan denyut jantung
• Pengontrolan glukosa darah dan nutrient lainnya
• Pengontrolan fungsi reproduksi
Bab ini akan membahas organ-organ endokrin seperti glandula hypophyse,
glandula pineale, glandula thyroidea dan parathyroidea, thymus, serta
glandula suprarenalis. Pancreas, ovarium, dan testis dapat dilihat pada bab
system digestivus dan urogenitalia.

II. Hubungan Hypothalamus – Hypophyse


Hypothalamus dan glandula hypophyse adalah dua organ utama system
endokrin yang berhubungan erat. Hypothalamus berfungsi mengatur aktivitas
sekresi glandula hypophyse. Hypophyse posterior sendiri merupakan
kelanjutan dari hypothalamus.
Hypothalamus memegang peranan penting dalam pengaturan keseimbangan
system endokrin dengan menghasilkan releasing hormone atau inhibiting
hormone yang disekresikan pada pembuluh darah portal hypophyseal yang
kemudian akan mempengaruhi produksi hormone pada adenohypophyse.
Sel-sel neuron hypothalamus juga memproduksi hormone oxytocin dan
vasopressin untuk kemudian disimpan dan dilepaskan pada neurohypophyse.

III. Glandula Hypophyse


Jenis-jenis hormon yang dihasilkan oleh hypophyse adalah:
• Thyroid Stimulating Hormone (TSH atau hormon tirotropin)
• Adenocorticotropic Hormone (ACTH)
• Hormon somatotropin (pertumbuhan)
• FSH
• LH
• Hormon Laktogenik
• Oksitoksin
• Hormon antidiuretik (ADH atau vasopresin)
Morfologi dan Lokalisasi

Glandula hypophyse merupakan organ intracranial berwarna abu-abu kemerahan,


berbentuk ovoid dengan ukuran kurang lebih 8x12 mm dan berat 500 mg. Dihubungkan
dengan hypothalamus oleh struktur yang disebut infundibulum, yang merupakan
penonjolan di inferior tuber cinereum hypothalamus. Hypophyse terletak di dalam fossa
hypophyseal ossis sphenoidalis (sella tursica) dan dibungkus oleh diaphragma sellae
duramater. Pada aspectus antero-superiornya terdapat chiasma opticus. Pada kedua
sisi lateral glandula hypophyse, terdapat sinus cavernosus dan struktur yang melaluinya
(N.III, N. IV, N. V1, N. VI, a. carotis interna ). Di inferiornya (antara glandula hypophyse
dan sella tursica) terdapat sinus venosus yang berhubungan dengan sinus circularis
(sinus intercavernosus). Meninx menyatu dengan capsula hypophyse dan bukan
merupakan lapisan terpisah.
Glandula hypophyse terdiri atas dua bagian utama, neurohypophyse (hypophyse
posterior) dan adenohypophyse (hypophyse anterior) yang berbeda secara embryologi,
struktur, dan fungsi. Neurohypophyse merupakan pertumbuhan ke bawah diencephalon
yang berhubungan dengan hypothalamus. Adenohypophyse berasal dari ectoderm
cavum oris.
Adenohypophyse terdiri atas pars tuberalis (struktur yang mengelilingi infundibulum),
pars anterior (pars distalis atau pars glandularis) dan pars intermedia yang batas-
batasnya tampak jelas pada masa janin dan neonatus.
Neurohypophyse terdiri atas pars posterior (pars nervosa, posterior, atau lobus neural),
batang infundibular, dan eminentia mediana.
Infundibulum memiliki batang infundibular central, yang berisi hubungan neural
hypophyseal dan merupakan kelanjutan dari eminentia mediana tuber cinereum.

Vaskularisasi

Pembuluh arteri pada glandula hypophyse berasal dari arteri carotis interna yang
mempercabangkan arteriae (aa) hypophyseales superiores dan inferiors. Aa.
Hypophyseales inferiores dibagi menjadi cabang medial dan lateral yang
beranastomose di sekitar linea mediana dan membentuk annulus di sekitar
infundibulum. Aa. Hypophyseales superiores mensuplai eminentia mediana, pars
superior dan inferior infundibulum.
Adenohypophyse tidak memiliki hubungan saraf dengan hypothalamus tapi
dihubungkan melalui kompleks pembuluh darah yang disebut system portal
hypophysealis. Aa. Hypophyseales superiores membentuk plexus kapiler di sekitar
eminentia mediana, mensuplai darah ke hypothalamus. Hormon yang dihasilkan
berakumulasi pada cairan extra seluler pada eminentia mediana lalu memasuki plexus
kapiler yang kemudian menuju portal venule yang berjalan melalui infundibulum dan
berakhir pada adenohypophyse.
Aliran darah vena dari adenohypophyse bermuara pada sinus cavernosus dan
membawa hormon hypophyseal pada target organ sehingga memfasilitasi kontrol
umpan balik.

Embryologi

Adenohypophyse berasal dari penonjolan atap embrionik cavum oris yang disebut
diverticulum hypophyse atau Rathke’s pouch, yang bertumbuh ke arah neurohypohyse,
dan begitu sampai pada neurohypohyse, diverticulum tersebut terputus dari cavum oris
dan menjadi adenohypophyse.
Neurohypophyse merupakan kelanjutan dari diencephalon berupa pertumbuhan keluar
dari area hypothalamus, pertama kali membentuk infundibulum dan pada ujung
distalnya membesar membentuk neurohypophyse.

IV. Glandula Pineale


Glandula pineale (epiphyse cerebri) merupakan organ yang terletak pada depresi
antara colliculus superior dextra dan sinistra. Terletak di inferior splenium corpus
callosum, yang dipisahkan oleh tela choroidea ventriculus tertius dan vena cerebri.
Glandula pineale berukuran 8 cm, basisnya mengarah ke anterior, melekat pada
pedunculus cerebri.
Glandula pineale merupakan organ endokrin yang kaya suplai darah yang didapatkan
dari aa. Pineales yang merupakan cabang dari a. choroidalis posterior (cabang dari a.
cerebri posterior). Vena pineale bermuara pada v. cerebri interna dan/atau v. cerebri
magna.
Glandula pineale menghasilkan hormon melatonin yang berpengaruh pada siklus
cicardian (tidur) dan konsentrasi.

VII. Glandula Thyroidea dan Glandula Parathyroidea


Morfologi dan Lokalisasi

Glandula Thyroidea

Glandula thyroidea merupakan organ endokrin yang terletak pada regio colli level
vertebra cervicalis V sampai vertebra thoracalis I. Dibungkus oleh fascia pretrachealis
Glandula thyreoidea difiksasi pada trachea dan pada tepi caudal cartilago cricoidea oleh
penebalan fascia pretrachealis yang disebut ligament of Berry sehingga ikut bergerak
pada pergerakan larynx. Terdiri atas lobus dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh
struktur yang menyempit pada bagian medial yang disebut isthmus. Beratnya kurang
lebih 25 gr (seukuran ibu jari).
Lobus dextra dan sinistra glandula thyroidea berbentuk conus, apex mengarah ke
superolateral hingga level linea oblique lamina cartilago thyroidea, dan basisnya
mencapai cartilago trachea IV atau V. Aspectus posteromedial melekat pada sisi lateral
cartilago cricoidea oleh ligamentum thyroidea lateralis.
Isthmus menghubungkan bagian inferior kedua lobus, terletak di anterior cartilago
trachea II dan III.
Kadang ditemukan lobus pyramidalis yang mengarah naik sampai os hyoideum dari
isthmus.
Permukaan lateral glandula thyroidea ditutupi oleh M. sternothyroideus. Di anterior
terdapat M. Sternohyoideus, M. omohyoideus venter superior, dan margo anterior M.
sternocleidomastoideus. Permukaan medial berbatasan dengan larynx dan trachea.
Polus superior sisi medial berbatasan dengan M. constrictor pharyngeus superior
inferior dan bagian posterior M. cricothyroideus, dan terdapat N. laryngeus externus. Di
bagian inferior sisi medial terdapat trachea dan nervus laryngeus recurrens (N.
laryngeus inferior) serta oesophagus. Pada permukaan posterolateral terdapat carotid
sheath.

Glandula Parathyroidea

Glandula parathyroidea adalah kelenjar endokrin kecil yang berbentuk oval, terletak
pada permukaan posterior glandula thyroidea. Biasanya terdapat 4 buah, masing-
masing dua di superior dan inferior lobus dextra dan sinistra.

Vaskularisasi, Innervasi, dan Sistem Limfatik

Glandula thyroidea mendapatkan suplai darah dari:


• A. Thyroidea superior, cabang dari a. carotis externa
• A. Thyroidea inferior, cabang dari a. subclavia
• A. Thyroidea Ima, cabang dari truncus brachiocephalicus atau langsung dari
arcus aorta (tidak selalu ada)
Cabang-cabang pembuluh arteri tersebut melakukan anastomose ipsilateral maupun
contralateral. A. Thyroidea superior menembus fascia glandula thyroidea kemudian
mempercabangkan ramus anterior dan posterior. A. thyroidea superior berdekatan
dengan nervus laryngealis externus. A. Thyroidea inferior berjalan pada basis glandula
thyroidea dan mempercabangkan ramus superior dan inferior untuk mensuplai
permukaan superior dan inferior glandula thyroidea. N. laryngealis recurrens berjalan di
dekat a. thyroidea inferior.
Aliran darah vena glandula thyroidea melalui vena thyroidea superior, media, dan
inferior. Vena thyroidea superior dan media bermuara pada vena jugularis interna. Vena
thyroidea inferior bermuara pada vena brachiocephalica.

Pembuluh limfe dari glandula thyroidea mengalir menuju empat kelompok nodus
lymphaticus, yaitu:
• Nodi lymphatici prelaryngeales
• Nodi lymphatici pretracheales
• Nodi lymphatici paratracheales
• Nodi lymphatici cervicales profunda

Aliran limfe selanjutnya akan bermuara pada ductus thoracicus.


Glandula thyroidea mendapatkan innervasi dari ganglia sympathica superior, media,
dan inferior.

Embryologi

Glandula thyroidea mulai berkembang pada minggu keempat kehamilan berasar dari
penonjolan endoderm dari lantai pharynx yang disebut diverticulum thyroidea yang
bergerak ke arah inferior menuju collum kemudian berdiferensiasi menjadi 2 lobus
lateralis dan isthmus. Sisa perlekatan glandula ini pada lingua membentuk ductus
thyroglossus.

VIII. Glandula Thymus


Lokalisasi dan Morfologi

Thymus merupakan salah satu organ limfoid yang menghasilkan thymosin. Ukurannya
bervariasi sesuai usia, dengan ukuran terbesar pada usia 15 tahun dan mengalami
regresi pada usia 20 tahun. Memiliki 2 lobus, terletak pada mediastinum superior dan
anterior. Margo inferior mencapai cartilago costa IV dan bagian superiornya dapat
mencapai collum. Ujung inferior lobus dextra berbatasan dengan sisi dextra aorta
ascendens, pulmo dextra, dan anterior vena cava superior. Pada permukaan anterior
thymus di regio colli terdapat M. sternohyoideus, M. sternothyroideus dan fascianya.
Pada permukaan anterior di regio thorax terdapat manubrium sterni, vasa thoracica
interna (vasa mammaria interna), cartilago costa I-III, dan pleura. Di posterior terdapat
vena brachiocephalica sinistra, bagian superior trachea thoracica , dan bagian superior
permukaan anterior cor.
Vascularisasi, Sistem Limfatik, dan Innervasi

Thymus mendapatkan suplai darah dari a. thoracica interna dan a. thyroidea inferior.
Vena thymica bermuara pada v. brachiocephalica sinistra, v. thoracica interna, dan v.
thyroidea inferior.
Aliran limfatik akan menuju nodi lymphatici brachiocephalicae, tracheobronchiales, dan
parasternales.
Thymus mendapatkan innervasi simpatis dari ganglion cervicothoracica (ganglion
stellata) atau ansa subclavia dan parasimpatis dari n. Vagus.

IX. Glandula Pancreas


LIHAT BAB SISTEM DIGESTIVUS

XII. Glandula Suprarenalis


Glandula suprarenalis terletak retroperitoneal, berada tepat di polus superior ren.
Berwarna kuning, setiap glandula terdiri atas cortex dan medulla. Dikelilingi oleh lemak
perinephrica dan dibungkus oleh fascia renalis. Pada orang dewasa, berukuran 50 mm
x 30 mm x 10 mm dan memiliki berat 5 gr.

Morfologi dan Lokalisasi

Glandula suprarenalis dextra berbentuk pyramid dan memiliki dua extremitas. Terletak
di posterior-inferior vena cava inferior, posterior lobus dextra hepar, anterior crus dextra
diaphragma, dan polus superior ren dextra. Di bawah apex, dekat margo anterior
terdapat hilum suprarenale tempat keluarnya vena suprarenalis dextra sebelum
bermuara pada vena cava inferior.
Glandula suprarenalis sinistra berbentuk semilunaris, terletak di anterior crus sinistra
diaphragma. Terletak di posterior cardia gastrica dan lien. Hilum suprarenalis sinistra
terletak di inferior sisi medial, tempat keluarnya vena suprarenalis sinistra yang akan
bermuara pada vena renalis sinistra.

Vaskularisasi, Innervasi, dan Sistem Limfatik

Glandula suprarenalis dextra dan sinistra mendapatkan suplai darah dari:


• A. suprarenalis superior, cabang dari a. phrenica inferior.
• A. suprarenalis media, cabang dari cabang dari aorta abdominalis, yang
dipercabangkan setinggi a. mesenterica superior.
• A. suprarenalis inferior, cabang dari a. renalis.
Arteriae suprarenales tidak melaui hilum suprarenalis, melainkan melalui seluruh
permukaan glandula suprarenalis.
Pembuluh limfe glandula suprarenalis keluar dari hilum suprarenalis dan bermuara
pada nodi para-aortici lateral.
Glandula suprarenalis mendapatkan innervasi dari plexus suprarenalis, yang memiliki
serabut simpatis berasal dari segmen spinalis thoracalis bawah, melalui percabangan
dari ganglion dan plexus coeliaca, serta melalui nervus splanchnicus major.

Embryologi

Cortex adrenal berkembang dari sel-sel mesoderm yang berjalan bersama lipatan
urogenitalia. Awalnya membentuk zona foetalis yang kemudian dikelilingi oleh sel-sel
mesodermal membentuk cortex. Zona foetalis mengalami regresi pada usia tiga tahun,
dan pada saat yang sama mulailah terbentuk zona reticularis yang matang pada usia 8
tahun dan mulai mensekresi hormone androgen.
Medulla adrenal berasal dari lipatan neural ectodermal yang berfungsi membentuk
bagian dari system pengambilan precursor amin dan dekarboksilase yang akan
memproduksi adrenalin dan noradrenalin.

X. Ovarium dan Testis


LIHAT BAB UROGENITALIA
Referensi

Luhulima JW et al (2015). Buku Ajar Anatomi Biomedik I edisi 2. Bagian Anatomi


Fakultas Kedokteran Unhas.

Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2013). Clinically oriented anatomy. Lippincott
Williams & Wilkins.

Netter, F. H. (2014). Atlas of Human Anatomy, Professional Edition E-Book: including


NetterReference. com Access with Full Downloadable Image Bank. Elsevier Health
Sciences.

Stranding S (Ed.)(2008). Gray's Anatomy. The Anatomical Basis of Clinical Practice.


40th Ed. London: Elsevier.

Schünke, M., Schulte, E., Schumacher, U., Voll, M., & Wesker, K. (2008).
PROMETHEUS: Atlas of anatomy general anatomy and musculoskeletal system.
Jakarta: EGC, 236-347.

Snell, R. S. (2011). Clinical anatomy by regions. Lippincott Williams & Wilkins.

Spalteholz, W. (2013). Atlas of human anatomy. Butterworth-Heinemann.

Anda mungkin juga menyukai