2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
bimbinganNya kepada kita semua sehingga Buku Ajar Anatomi Biomedik jilid 3 telah selesai disusun.
Shalawat dan Salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau dan
para sahabat serta pengikutnya.
Selanjutnya izinkan kami selaku Pengurus Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Komisariat
Makassar untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para penyusun Buku Ajar ini yang
telah memberikan kontribusi sehingga Buku Ajar ini dapat diterbitkan.
Sebagai cabang ilmu kedokteran tertua dan merupakan dasar ilmu kedokteran, sudah selayaknya bila
ilmu Anatomi ini dapat dipahamai dengan sebaik-baiknya oleh mahasiswa kedokteran. Pemahaman
tentang struktur jaringan tubuh manusia beserta fungsinya yang normal merupakan kunci untuk
memahami patogenesis kelainan dan penyakit-penyakit yang terjadi pada tubuh kita.
Untuk dapat memahami secara baik struktur tubuh manusia, tentunya diperlukan adanya Buku Ajar
yang dapat mendukung media pembelajaran lainnya. Kebutuhan akan perlunya Buku Ajar Anatomi
makin meningkat seiring dengan berubahnya kurikulum dan metode pendidikan dari kurikulum
konvensional dengan metode teacher oriented menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang bersifat
student oriented. Dengan kurikulum dan metode pendidikan yang baru ini mahasiswa diharapkan dapat
belajar secara mandiri dengan menggunakan buku-buku termasuk atlas anatomi dan media belajar
lainnya. Selain itu, masih sulit untuk mendapatkan Buku Ajar Anatomi berbahasa Indonesia.
Buku Ajar Anatomi Jilid 3 ini disusun berdasarkan sistem tubuh yang terkait, terdiri atas Sistem Saraf
Pusat, Sistem Indera, dan Sistem Endokrin yang dikhususkan bagi mahasiswa Kedokteran untuk dan
mahasiswa displin ilmu lain pada bidang kesehatan. Agar buku ini dapat dimanfaatkan lebih maksimal,
disarankan untuk mengkombinasi dengan Atlas Anatomi.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam mempelajari struktur tubuh
manusia. Akhirnya kami sadar buku ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan saran dan
masukan untuk perbaikan di masa mendatang kami harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bab I
Neuroanatomy
Sasaran Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu:
▪ Tepi
• Ventral
• Dorsal
o Pons
▪ Struktur externa:
• Ventral
• Dorsal
o Mesencephalon
▪ Struktur externa:
• Ventral
• Dorsal
o Menyebutkan letak:
▪ nucleus motorik nervus cranialis,
▪ nucleus solitaries,
▪ nucleus ruber
▪ substantia nigra
▪ Formatio reticularis
o Menyebutkan serabut ascendens dan descendens pada Truncus Cerebri
4. Menjelaskan anatomi diencephalon:
o Pembagiannya
o Thalamus
▪ Morfologi
▪ Pembagian nucleusnya
• Anterior
• Lateral
• Medial
o Hypothalamus
▪ nucleus suprachiasmaticum
o metathalamus: dibentuk oleh
o epithalamus: dibentuk oleh
o subthalamus
5. Menjelaskan anatomi cerebrum:
o Pembagian lobus
o Gyrus dan sulcus/fissura
o Area broadman yang penting
o Homonculus motorik dan sensorik
o Centrum semiovale
o Capsula interna: morfologi, jalur-jalur ascendens dan descendens yang
melaluinya
o Substantia grisea centralis (ganglia basalis): Jalur motorik extrapyramidalis
▪ Yang membentuknya
o Jenis-jenis serabut dan contohnya
o Rhinencephalon: apa yang membentuknya
o Sistem limbic: struktur yang termasuk
6. Menjelaskan anatomi cerebellum
o Pembagian lobus dan sulcus/fissure
o Morfologi:
▪ struktur externa
• Counscious
• uncounscious
9. Susunan Saraf Otonom
o Pembagian
▪ Simpatis: Pusatnya
▪ Parasimpatis: Pusatnya
▪ Arachnoidmater:
▪ Piamater
o Menjelaskan Spatium pada lapisan meninx
▪ Spatium epidurale
▪ Spatium subdurale
▪ Spatium subarachnoidea
• Falx cerebri
• Falx cerebelli
• Tentorium cerebello
• Diaphragma sellae
o Menjelaskan Sistem Sinus venosus
▪ Nama-nama sinus venosus
• A. carotis interna
Pendahuluan Neuroanatomy
Susunan saraf adalah suatu sistem yang menerima dan mengatur stimulus
sehingga tubuh dapat menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya, dapat menimbulkan
reaksi dan mengontrol sistem lainnya dalam tubuh.
Nucleus adalah kumpulan sel-sel saraf di dalam susunan saraf pusat. Ganglion adalah
kumpulan sel-sel saraf di luar susunan saraf pusat.
Nervus spinalis dibentuk oleh radix anterior dan radix posterior, masing-masing berisi
serabut saraf motoris dan serabut saraf sensibel. Serabut saraf motoris (=somato
motoris = serabut efferent) berpusat pada cornu anterius medullae spinales; serabut
sensibel (= sensoris = somato sensibel = serabut afferent) berakhir pada cornu
posterius medullae spinales dan atau medulla oblongata.
Pada radix posterior terdapat ganglion spinale yang merupakan neuron I dari lintasan
stimulus sensibel (sensoris). Ganglion spinale disebut juga ganglion intervertebrale (= T
sel ganglion), yang menerima stimulus dari kulit, tendo, musculus dan articulus.
Setiap nervus spinalis mempersarafi suatu daerah tertentu, disebut innervasi segmental
atau dermatomal. Istilah dermatomal dimaksudkan daerah kulit yang dipersarafi oleh
serabut sensibel dari suatu radix posterior melalui ramus anterior dan ramus posterior
n.spinalis.
Ramus posterior n.spinalis bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis;
ramus anterior n.spinalis bercabang menjadi ramus cutaneus lateralis, selanjutnya
bercabang menjadi ramus ventralis dan ramus dorsalis, dan ramus cutaneus medialis
yang selanjutnya bercabang menjadi ramus lateralis dan ramus medialis (kedua cabang
ini bersifat sensibel).
Stimulus yang dibawa oleh serabut afferent sesampai di cornu posterius medulla
spinalis, membentuk synapse, selanjutnya stimulus diteruskan ke susunan saraf pusat,
dan ada kemungkinan stimulus diterima oleh suatu interneuron untuk diteruskan ke
cornu anterius medulla spinalis, selanjutnya melalui serabut motoris diteruskan ke otot
sehingga terjadi gerakan otot (= gerakan reflex). Lintasan yang dibentuk disebut arcus
reflex.
Ada juga serabut afferen yang tidak berganti neuron pada cornu posterius medulla
spinalis, melainkan membentuk synapse di medulla oblongata.
Susunan saraf otonom terdiri dari saraf sympathis dan saraf para sympathis,
yang mempunyai fungsi saling bertentangan, yaitu serabut sympathis menyebabkan
dilatasi pupil mata, denyut jantung menjadi cepat, kontraksi otot sphincter, kontraksi
dinding arteri dan viscera, dilatasi arteria coronaria, sedangkan saraf parasympathis
berperan untuk kontraksi pupil mata, denyut cor menjadi lambat, relaxasi otot sphincter,
dilatasi pembuluh arteri dan viscera dan kontraksi arteria coronaria.
Pusat dari saraf sympathis berada pada cornu laterale medulla spinalis segmental
Thoracolumbal [ C 8 – L 2 ] dan pusat parasympathis berada pada brain stem [ N.III,
N.VII, N.IX dan N.X ] dan pada medulla spinalis segmental sacral S (2), 3 dan 4.
Terminologi Neuroanatomi
Neuron : sel saraf, yang terdiri atas dendrit, badan sel, dan axon
Tractus : kumpulan serabut saraf yang mempunyai asal sama, tujuan sama, dan
fungsi yang sama
Fasciculus : kumpulan serabut saraf yang mempunyai asal sama, tujuan sama,
dan fungsi yang berbeda
Substantia alba : morfologi tampak lebih terang, yang merupakan kumpulan axon
pada susunan saraf pusat, contoh: centrum semiovale,
capsula interna
Substantia Grisea : morfologi tampak lebih gelap, yang merupakan kumpulan badan
sel dan dendrit pada susunan saraf pusat, contoh:
cortex cerebri
Ganglion : kumpulan badan sel saraf pada susunan saraf perifer Nucleus :
Serabut aferen somatik umum/General somatic afferent (GSA): serabut saraf yang
mentransmisikan impuls exteroceptive dan proprioceptive dari kepala dan wajah ke
nucleus sensorik somatik
Medulla Spinalis
Medulla spinalis dimulai dari foramen magnum hingga setinggi vertebra LI atau LII.
Pada awal perkembangan janin, medulla spinalis menempati seluruh canalis
vertebralis, pada neonatus memendek hingga setinggi LIII, dan pada dewasa
memendek hingga setinggi discus intervertebralis di antara LI dan LII. Perbedaan level
medulla spinalis dan columna vertebralis adalah karena perkembangan columna
vertebralis lebih cepat dibandingkan medulla spinalis (ascensus medullae).
Berhubung adanya “ ascensus medullae “ maka letak segmen medulla spinalis tidak
sesuai dengan corpus vertebrae. Makin ke arah caudal makin jelas perbedaannya
sehingga nervus spinalis akan turun beberapa segmen untuk keluar melalui foramen
intervertebralis pada segmen yang sesuai.
Diameter agak oval dengan ukuran kiri-kanan lebih besar daripada ukuran ventro
dorsal. Keadaan ini terutama jelas pada segmen cervical, sedangkan pada segmen
thoracal bentuknya agak bulat dan segmen lumbal lebih membulat lagi; segmen sacral
menjadi oval kembali.
Medulla spinalis membentuk dua buah pelebaran di dua tempat, yakni :
Ujung caudal medulla spinalis berakhir sebagai conus medullaris, dan dari conus
medullaris terdapat filum terminale yang melanjutkan diri ke caudal. Filum terminale
tidak mengandung komponen saraf, melainkan pia meter; panjangnya kurang lebih 20
cm. Filum terminale terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Pada permukaan ventral medulla spinalis terdapat fissura mediana anterior, dan pada
permukaan dorsal terdapat sulcus medianus posterior. Di sebelah lateral fissura
mediana anterior terdapat sulcus lateralis anterior, tempat di mana radix anterior
keluar. Di sebelah lateral sulcus medianus posterior terdapat sulcus lateralis
posterior, yakni tempat di mana radix posterior memasuki medulla spinalis.
Pada regio cervicalis, di antara sulcus medianus posterior dengan sulcus lateralis
posterior terdapat sulcus intermedius posterior, yang menjadi batas antara
fasciculus cunateus dan fasciculus gracilis.
Struktur interna medulla spinalis berbeda untuk masing-masing segmen. Semakin tinggi
level medulla spinalis (dari sacral ke cervical) maka volume substantia alba semakin
meningkat karena jumlah serabut saraf yang naik ke level atas atau turun ke level
bawah paling banyak pad level cervical. Beberapa tractus tidak ditemukan pada level
tertentu. Tractus spinocerebellaris mulai muncul pada segmen LII dan tidak terdapat
pada segmen di bawahnya. Tractus cuneatus mulai muncul di atas segmen Th VI dan
tidak terdapat pada segmen di bawahnya. Substantia grissea juga berbeda untuk
segmen tertentu. Columna lateralis dan nucleus dorsalis Clarke hanya terdapat pada
segmen CVIII sampai L-2.
1. Substansia grisea
Terletak di bagian profunda di sepanjang medulla spinalis, membentuk columna
anterior yang berada di sebelah ventral canalis centralis, dan columna posterior
yang berada di sebelah dorsal canalis centralis. Pada potongan melintang berbentuk
huruf “ H “, penampang columna anterior membentuk cornu anterius dan
penampang columna posterior membentuk cornu posterius.
Sepanjang segmen thoraca-lumbal substansia grisea membentuk columna
lateralis, yang pada penampang melintang membentuk cornu laterale. Pada
segmen sacral juga terdapat cornu laterale, tetapi tidak begitu jelas.
Substansia grisea yang berada di sekitar canalis centralis disebut commissura
grisea anterior dan commisura grisea posterior.
Cornu anterius Pada cornu ini terdapat sel-sel saraf motoris yang berbentuk
multipolar dan merupakan neuron effector di mana axonnya membentuk radix
anterior.
Cornu posterius menerima axon dari radix dorsalis dan memiliki kelompok sel yang
memiliki fungsi sensorik, yairu nucleus posteromarginalis, substantia gelatinosa, dan
nucleus proprius.
Cornu laterale hanya terdapat pada segmen C VIII sampai LII, berisikan neuron
preganglionik sistem saraf simpatis.
Zona intermedia merupakan daerah yang berisikan nucleus dorsalis Clarke dan
interneuron.
Pada apex cornu posterius terdapat kumpulan sel-sel saraf yang membentuk
bangunan seperrti huruf V dan membuka ke arah canalis centralis, bangunan ini
disebut substantia gelatinosa Rolandi. Substantia gelatinosa Rolandi terdapat
sepanjang medulla spinalis, bahkan meluas ke dalam medulla oblongata
membentuk nuclei spinalis nervi trigemini. Substantia gelatinosa menerima
serabut-serabut dari tractus dorsolateralis Lissaueri.
Di sebelah medial basis cornu posterius terdapat nucleus dorsalis Clarki, yang
berada sepanjang medulla spinalis segmen C 8 – L 2. Pada segmen C 3 nucleus
tadi hanya merupakan kelompok sel yang disebut nucleus sacralis dan pada
segmen sacral membentuk nucleus sacralis. Axon dari nucleus ini membentuk
tractus spinocerebellaris dorsalis.
Pada basis cornu posterius di sepanjang medulla spinalis terdapat nucleus
proprius.
Sel-sel saraf di dalam cornu posterius adalah sel-sel saraf sensoris (sensibel),
menerima stimulus yang dibawa oleh serabut-serabut yang berjalan di dalam radix
posterior.
Pada segmen cervical, di sebelah lateral dari collum cornu posterius, substantia
grisea mengadakan proyeksi ke substantia alba dan dinamakan formatio
reticularis.
2. Substansia alba
Berada di sebelah superficial dari substantia grisea. Terdiri atas sebagian besar
serabut-serabut saraf dan sedikit sel saraf. Serabut-serabut ini ada yang berjalan
ascendens dan ada yang descendens.
Substantia alba yang terletak di antara septum medianum dorsale (posterius) dan
sulcus lateralis posterior disebut funiculus posterior (dorsalis); yang terletak
antara cornu posterius dan cornu anterius disebut funiculus lateralis, dan
funiculus anterior terletak di antara cornu anterius dan fissura mediana anterior.
Antara satu segmen medulla spinalis dengan segmen yang lainnya dihubungkan
oleh serabut-serabut intersegmentalis, disebut fasciculus proprius, yang terletak di
sekitar substantia grisea.
Di dalam truncus cerebri, terdapat nucleus nervi craniales, kecuali N.I dan N.II.
selain itu terdapat juga serabut-serabut ascendens dan descendens, baik yang
menuju maupun yang berasal dari hemispherium cerebri dan cerebellum.
Truncus cerebri dari occipital ke frontal terdiri atas :
1. medulla oblongata,
2. pons,
3. mesencephalon
Medulla Oblongata
Medulla oblongata merupakan lanjutan dari medulla spinalis, setelah medulla
spinalis melewati foramen occipitale magnum. Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
caudal yang dinamakan closed part, di dalamnya terdapat canalis centralis, yang
berhubungan dengan canalis centralis medullae spinales; bagian cranial disebut
open part, yakni bagian di mana canalis centralis melebar dan membentuk
ventriculus quartus.
Pada permukaan ventral medulla oblongata terdapat tonjolan yang disebut pyramis,
berada di kiri kanan fissura mediana anterior. Di sebelah lateral pyramis terdapat
oliva (berisikan nucleus olivarius inferior). Pada bagian cranial perbatasan medulla
spinalis dan medulla oblongata terdapat decussatio pyramidum.
Serabut saraf pada pyramis berfungsi membawa serabut descendens corticospinalis
dari cortex cerebri menuju tractus corticospinalis lateralis dan corticospinalis anterior
medulla spinalis. Serabut saraf pada pyramis juga berfungsi membawa serabut
corticobulbar menuju nuclei nervi craniales pada truncus cerebri. Decussatio
pyramidum merupakan tempat persilangan serabut corticospinal membentuk tractus
corticospinalis lateralis yang menyebabkan kontrol motorik kontralateral
hemispherium cerebri.
Di antara pyramis dan oliva terdapat sulcus lateralis anterior, tempat di mana
N.hypoglossus menampakkan diri. Di latero-posterior oliva tampak pangkal N.IX.
N.X dan N.XI.
Permukaan dorsal, di bagian closed part terdapat tonjolan yang dinamakan
tuberculum gracilis (clava), berada di kiri kanan fissura mediana posterior. Di
sebelah lateral dari clava terdapat tuberculum cuneatum. Di antara clava dan
tuberculum cuneatum tedapat sulcus intermedius posterior. Di lateral dari
tuberculum cuneatum tedapat tuberculum cinereum, yang merupakan lanjutan dari
funiculus lateralis medullae spinalis.
Pada bagian open part dari medulla oblongata, terdapat tonjolan eminentia
medialis, terletak di kiri kanan sulcus medianus fossae rhomboideae. Sulcus ini
adalah lanjutan dari fissura mediana posterior. Pada eminentia medialis di bagian
caudal terdapat trigonum nervi hypoglossi. Di sebelah lateral eminentia medialis
terdapat sulcus limitans. Di sebelah lateral trigonum n.hypoglossi terletak
trigonum nervi vagi (= ala cinerea).
Di dalam medulla oblongata terdapat pusat-pusat yang terkait dengan sirkulasi dan
respirasi.
Struktur dalam medulla oblongata terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. pars basilaris atau pars ventralis
2. tegmentum atau pars dorsalis
Struktur dalam medulla oblongata dibentuk oleh substantia grisea dan substantia
alba.
Substantia grisea membentuk beberapa nucleus/struktur, seperti :
1. nucleus gracilis, berada di dalam clava, pada nucleus ini berakhir fasciculus
gracilis
2. nucleus cuneatus, berada di dalam tuberculum cuneatum, pada nucleus ini
berakhir fasciculus cuneatus,
3. nucleus olivarius inferior, berada di dalam oliva.
4. nucleus spinalis nervi trigemini, membentuk tonjolan yang dinamakan
tuberculum cinereum; tuberculum ini merupakan lanjutan dari substantia
gelatinosa Rolandi (medulla spinalis), berperan pada sensasi nyeri yang
berasal dari kepala dan wajah.
5. nucleus n.hypoglossi, membentuk trigonum n.hypoglossi,
6. nucleus ambiguus, merupakan nucleus motoris dari N.IX, N.X dan N.XI
(melayani otot-otot pharynx dan larynx),
7. nucleus dorsalis n.vagi (general visceral eferent)
8. nucleus tractus solitarii, terletak di sepanjang medulla oblongata, menerima
stimulus sensoris (taste) yang dibawa oleh n.facialis, n.glossopharyngeus dan
n.vagus,
9. formatio reticularis adalah suatu daerah di mana bercampur antara
substantia grisea dan substantia alba. Nuclei ini menerima serabut afferen
dari tractus ascendens (seperti tractus spinothalamicus) dan dari serabut
descendens dari cortex cerebri, tectum, corpus striatum, cerebellum dan
nucleus ruber. Dari nuclei keluar serabut efferen yang berjalan descendens
membentuk tractus reticulospinalis dan yang berjalan ascendens menuju ke
corpus striatum, thalamus, hypothalamus dan cortex cerebri (langsung
ataupun tidak langsung). Formatio reticularis juga mempunyai fungsi inhibisi
terhadap nucleus motoris dan sensible.
Mesencephalon
Mesencephalon merupakan kelanjutan dari pons ke rostral. Pada mesencephalon
terdapat nucleus dari n.trochlearis dan n.occulomotorius. Di antara tegmentum
dan basis terdapat substantia nigra.
Tectum mesencephali berada di bagian dorsal, mengandung corpora
quadrigemina, yakni sepasang collicus superior dan sepasang colliculus
inferior. Colliculus superior mempunyai peranan reflex yang terkait dengan visual,
sedangkan colliculus inferior berkaitan dengan reflex yang ada hubungannya
dengan suara (auditoria).
Tegmentum mesencephali berada di sebelah ventral dari corpora quadrigemina.
Di antara tectum dan tegmentum terdapat saluran yang menghubungkan ventriculus
tertius dengan ventriculus quartus, saluran ini dinamakan aquaductus cerebri Sylvii.
Tegmentum berisi serabut-serabut ascendens dan descendens dan juga beberapa
nuclei.
Di sebelah ventral (anterior) tegmentum terdapat sepasang berkas serabut-serabut
yang dinamakan basis pedunculi atau crus cerebri. Letaknya saling menjauhi satu
sama lain (divergen) ke arah hemispherium cerebri, dan membatasi fossa
interpeduncularis. Di sebelah rostral crus cerebri disilangi oleh tractus opticus.
Pada fossa interpeduncularis terdapat tuber cinereum dan infundibulum (bagian dari
hypophyse), corpora mammillaria, substantia perforata posterior.
Substantia perforata posterior adalah suatu daerah yang berlubang-lubang yang
dilalui oleh pembuluh-pembuluh darah kecil.
Pedunculus cerebelli superior (= brachium conjunctivum) berisi serabut-serabut
yang menghubungkan mesencephalon dengan cerebellum.
Struktur dalam mesencephalon terdiri atas nuclei dan serabut-serabut ascendens
dan descendens, baik yang menuju dan atau berasal dari hemispherium cerebri.
Struktur luar tectum meliputi colliculus inferior dan colliculus superior.
Colliculus inferior dibentuk oleh serabut-serabut lemniscus lateralis, dimana ini
sebagian besar berakhir pada colliculus inferior ipsilateral dan sebagian lagi
menyilang berakhir pada colliculus inferior kontralateral. Axon dari nucleus ini
membentuk brachium colliculi inferioris (caudalis), berjalan menuju ke corpus
geniculatum mediale. Colliculus inferior berperan pada reflex suara.
Colliculus superior terdiri atas dua yang dihubungkan satu dengan yang lain.
Menerima serabut-serabut afferen dari retina (melalui tractus opticus), cortex
cerebri, colliculus inferior, medulla spinalis.
Axon dari colliculus superior membentuk tractus tectobulbaris dan tractus
tectospinalis. Colliculus superior merupakan centrum primair visual yang khusus
untuk koordinasi gerakan bola mata.
Regio pretectalis adalah suatu daerah yang menerima serabut-serabut dari
tractus opticus dan mengirim serabut-serabut menuju ke nucleus Edinger Westphal
(parasimpatis) dari n.oculomotorius.
Tegmentum mesencephali merupakan lanjutan ke rostral dari tegmentum pontis
dan mengandung struktur-struktur yang sama.
Nuclei yang terdapat di dalam tegmentum adalah :
1. Nucleus mesencephalicus n.trigemini, berperan dalam proprioceptive
kepala dan wajah
2. Nucleus n.trochlearis,
3. Nucleus n.oculomotorius, mempunyai lima nuclei berbeda untuk gerakan
bola mata
4. Substantia grisea centralis, terletak mengelilingi aquaductus cerebri, yang
dinamakan nucleus Darkschewitsch, berperan dalam modulasi nyeri 5.
Formatio reticularis, ke arah rostral berhubungan dengan thalamus dan
hypothalamus. Terdapat sekelompok sel yang disebut nucleus interstitialis
(Cajal), dan ini merupakan nucleus dari fasciculus longitudinalis medialis yang
berperan dalam gerakan bola mata vertikal.
6. Nucleus ruber, axonnya membentuk tractus rubrospinalis.
Serabut-serabut yang terdapat di dalam tegmentum adalah :
1. Fasciculus longitudinalis medialis, terletak dekat linea mediana di sebelah
ventral dari nucleus oculomotoris dan nucleus trochlearis. Fasciculus ini
melanjutkan diri ke pons, medulla oblongata sampai di medulla spinalis dalam
bentuk fasciculus sulcomarginalis. Pangkal dari fasciculus ini adalah pada
nucleus interstitialis (Cajal). Fasciculus ini menerima serabut-serabut dari
nucleus vestibularis dan memberi serabut-serabut ke nucleus
n.oculomotorius, nucleus n.trochlearis, nucleus n.abducentis dan sel motoris
medullae spinalis. Peranan fasciculus longitudinalis medialis adalah
mengsinkronkan antara gerakan bola mata, kepala dan leher sebagai
respons terhadap stimulus dari canalis semicircularis di auris interna.
2. Lemniscus medialis
3. Lemniscus lateralis, Serabut-serabut ini berjalan ke dorsal dan rostral menuju
nucleus colliculi inferioris. Serabut-serabutnya ada yang berakhir pada
nucleus colliculi inferioris dan ada yang berjalan melalui brachium colliculi
inferioris menuju ke corpus geniculatum mediale.
4. Tractus rubrospinalis, berasal dari nucleus ruber, di mesencephalon.
5. Tractus tectobulbaris.
6. Tractus tectospinalis, bersama-sama dengan tractus tectobulbaris berasal
dari colliculus superior (membawa reflex visual).
7. Decussatio brachiorum conjunctivorum (= Decussatio pedunculorum
cerebellarium superium),
8. Tractus spinocerebellaris ventralis.
9. Tractus spinothalamicus.
Diencephalon
Thalamus:
Struktur dalam thalamus terdiri atas beberapa kelompok nuclei, antara lain :
1. nucleus ventralis lateralis, menerima afferen dari nucleus dentatus cerebelli
pada sisi kontra lateral, dari globus pallidus dan dari substantia nigra. Serabut
efferennya menuju ke area 4 dan 6 (motor cortex),
2. nucleus ventralis posterior, terdiri atas :
a) nucleus ventralis posteromedialis (VPM), menerima impuls ekstroseptif
nyeri, suhu, rabaan spesifik dari daerah kepala, muka dan struktur-struktur
disekitar cavitas oris, yang dibawa oleh lemniscus trigeminalis.
Meneruskan impuls ke area somatosensorik (area 3,1,2 );
b) nucleus ventralis posterolateralis (VPL), menerima serabut lemniscus
medialis dan tractus spinothalamicus. Memberi serabut efferen kepada
area 3,1,2.
Hypothalamus
Hypothalamus membentuk bagian ventral dan rostral dinding ventriculus tertius.
dipisahkan dari thalamus oleh sulcus hypothalamicus. Terdiri atas :
1. corpora mammillaria,
2. tuber cinereum,
3. infundibulum,
4. hypophyse,
5. chiasma opticum.
Corpus mammilare berbentuk bulat dengan ukuran 5 mm. Ada dua buah dan
terletak dekat linea mediana, dekat pada pedunculus cerebri.
Tuber cinereum adalah lamina yang dibentuk oleh substantia grisea, berada di
antara corpora mammillaria dan chiasma opticum. Di sebelah lateralnya dibatasi
oleh tractus opticus dan pedunculus cerebri. Dari permukaan inferior terdapat
infundibulum, yang menonjol ke arah inferior dan anterior dan berakhir pada lobus
posterior hypophyse.
Tractus opticus berada pada batas antara dinding inferior (lantai) dan dinding
anterior ventriculus tertius. Dari chiasma opticum nervus opticus berjalan ke rostral
di samping hypophyse menuju ke bulbus oculi. Dari chiasma opticum tractus opticus
berjalan ke arah dorsal menyilang pedunculus cerebri, berada di antara substantia
perforata anterior dan tuber cinereum, menuju ke corpus geniculatum laterale.
Struktur dalam hypothalamus terdiri atas :
1. Area periventricularis (= nucleus paraventricularis) yang adalah substantia
grisea yang menghubungkan thalamus dengan substantia grisea centralis di
sekelilingi aquaductus cerebri. Dibentuk oleh sel-sel kecil dan serabut-serabut
yang menuju ke pons dan medulla oblongata (= fasciculus longitudinalis
dorsalis)
2. Nucleus supraopticus, menerima serabut dari nucleus paraventricularis dan
serabut-serabut efferent membentuk tractus supraopticohypophyealis. 3.
Nucleus hypothalamicus ventromedialis, berada pada regio infundibulum,
menerima afferen dari stria terminalis, dari fornix, dari globus pallidus dan dari
sistema periventricularis. Serabut efferent memasuki system periventricularis. 4.
Nucleus hypothalamicus posterior, menerima afferen dari fornix, sistema
periventricularis dan medial forebrain bundle. Serabut efferent keluar menuju ke
pons dan medulla oblongata.
5. Nuclei corporis mammillaris mediales et laterale, memberi efferent yang
menuju ke thalamus sebagai tractus mamillothalamicus (= Tractus Vicq d’
Azyr).
Hypothalamus berperan dalam kegiatan fungsi visceral, otonom dan endokrin.
Metathalamus:
Metathalamus dibentuk oleh corpus geniculum mediale dan corpus geniculum
laterale. Corpus geniculum mediale berada di antara pulvinar dan pedunculus
cerebri, merupakan station penghubung antara colliculus inferior dengan gyrus
temporalis superior (cortex area pendengaran), yaitu area 41 dan 42.
Corpus geniculum laterale berada di sisi lateral ujung posterior thalamus,
mempunyai hubungan dengan colliculus superior melalui brachium colliculi rostralis
(superioris). Sebagian besar serabut-serabut tractus opticus berakhir pada corpus
geniculatum laterale dan selanjutnya diteruskan ke cortex area penglihatan primer
(area striata, area 17).
Epithalamus
Epithalamus terdiri dari trigonum habenulare, corpus pineale dan commissura
posterior. Trigonum habenulare adalah suatu daerah berbentuk segitiga di ujung
posterior thalamus, dekat pada epiphyse. Mengandung nucleus habenulare.
Menerima afferen stria medullaris, yang berjalan bersama-sama taenia thalami.
Commissura habenulare menghubungkan daerah habenulare satu sama lainnya,
dan berada di ventral epiphyse.
Corpus pineale atau epiphyse mempunyai struktur kelenjar dengan ukuran panjang
kira-kira 8 mm, terletak di antara colliculus superior, pulvinar, splenium dan corpus
callosum. Mempunyai tangkai yang terdiri atas dua lapisan, yakni lamina superior
dan lamina inferior, yang membatasi recessus pinealis. Lamina superior berlanjut
pada commissura habenulare dan lamina inferior pada commissura posterior.
Commissura posterior dibentuk oleh substantia alba yang menyilang linea mediana
pada perbatasan aquaductus cerebri dengan ventriculus tertius, dan berada di
sebelah anterior dan superior dari colliculus superior.
Subthalamus
Subthalamus atau thalamus ventralis adalah suatu daerah transisi antara
thalamus dan tegmentum mesencephali. Nucleus ruber dan substantia nigra meluas
sampai kedalam subthalamus. Struktur dalamnya terdiri atas nucleus
subthalamicus dan serabut-serabut yang membentuk daerah H, H 1 dan H 2 dari
Forel.
Cerebrum
Hemispherium cerebri terdiri atas :
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus occipitalis
4. Lobus temporalis
Dan masih ada lobus yang kelima, yakni lobus limbicus, yang dibentuk oleh
bagian-bagian dari lobus frontalis, lobus parietalis dan lobus temporalis. Lobus ini
berbentuk huruf C, berada disekitar diencephalon. Secara tepat lobus limbicus
dibentuk oleh :
1. Area subcallosa
2. Gyrus cinguli
3. Isthmus gyri cinguli
4. Gyrus hippocampalis
5. Uncus hippocampi
6. Corpus amygdaloideum
7. Diagonal band of broca
Aspectus Lateralis
Permukaan lateral cerebrum terapat sulcus lateralis Sylvii, slcus precentralis, sulcus
centralis Rolandi, sulcus parietooccipitals dan incisura preoccipitalis. Lobus frontalis
terletak di anterior sulcus centralis dan di superior sulcus lateralis Sylvii. Lobus
parietalis terletak di posterior sulcus centralis Rolandi, di anterior sulcus
parietooccipitalis, dan di superior sulcus lateralis Sylvii. Lobus temporalis terletak di
inferior sulcus lateralis sylvii. Lobus occipitalis terletak di posterior sulcus
parietooccipitalis dan di superior incisura preoccipitalis. Di profunda sulcus lateralis
Sylvii terdapat insula (island of Reil) yang utamanya terlibat pada fungsi otonom.
Lobus Frontalis
Pada lobus frontalis di daerah rostral, terdapat sulcus frontalis superior dan sulcus
frontalis inferior, yang lobus frontalis menjadi gyrus frontalis superior, gyrus fromtalis
medius, dan gyrus frontalis inferior. Gyrus frontalis medius berisikan area Broadmann
yang berperan dalam menselaraskan pergerakan bola mata yang dikenal sebagai
frontal eye fields. Gyrus frontalis inferior kemudian dibagi lagi oleh dua sulci yang
merupakan kelanjutan dari sulcus lateralis sylvii (ramus horixontalis anterior dan ramus
ascendens anterior) menjadi gyrus triangularis dan gyrus opercularis. Kedua gyrus ini
turut membentuk area Broca, yang pada hemispherium dominan mewakili area motorik
untuk berbicara. Di inferior dari kedua gyrus tersebut terdapat gyrus orbitalis.
Lesi pada area Broca akan menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk berbicara (aphasia).
Pada lobus frontalis, di antara sulcus centralis dan sulcus precentralis terdapat gyrus
precentralis yang merupakan area motorik promer. Pusat motorik bagian tubuh
terdistribusi secara tidak proporsional pada cortex motoric primer dan disebut sebagai
homunculus motorik. Stimulasi pada daerah spesifik pada gyrus precentralis
mengakibatkan pergerakan otot oada daerah kontralateral tubuh.
Jika terdapat lesi pada gyrus precentralis, maka akan terjadi paralisis (hilangnya pergerakan)
kontralateral .
Di anterior sulcus precentralis terdapat area premotoric. Area ini memegang peranan
penting dalam menginisiasi program baru untuk bergerakan dan memperkenalkan
perunahan pada program pergerakan yang sedang berlangsung.
Lobus parietalis
Di posterior sulcus centralis terdapat sulcus postcentralis, dan di antara kedua sulci ini
terdapat gyrus postcentralis yang merupakan area sensorik promer. Representasi tubuh
pada area ini serupa dengan area premotorik dan disebut homunculus sensorik.
Stimulasi pada area ini menimbulkan sensasi pada tubuh kontralateral.
Jika terdapat lesi pada gyrus postcentralis, maka akan terjadi kehilangan sensasi kontralateral .
Jika terdapat lesi pada lobus parietalis superior, khususnya pada hemispherium non dominan,
maka seseorang akan menghiraukan bagian tubuh kontralateral, seperti tidak mencukur bagian
kontralateral wajahnya.
Lesi pada gyrus supramarginalis dan gyrus angularis pada hemispherium dominan akan
menyebabkan gangguan komprehensi bahasa dan pengenalan objek.
Lobus Temporalis
Pada lobus temporalis terdapat tiga gyrus yaitu gyrus temporalis superior, gyrus
temporalis medius, dan gyrus temporalis inferior. Ketiga gyri ini dipisahkan oleh sulcus
temporalis superior dan sulcus temporalis inferior. Gyrus temporalis inferior meluas
hingga ke permukaan ventral cerebrum dan terlibat pada persepsi bentuk visual dan
warna. Di caudal gyrus transverses, pada gyrus temporalis superior, terdapat area
Wernicke yang terlibat pada pemahaman bahasa.
Lobus Occipitalis
Pada aspectus lateralis, lobus occipitalis bersatu dengan lobus parietalis dan lobus
temporalis dan dipisahkan oleh garis khayal autara puncak fissure parieto-occipitalis
dan incisura preoccipitalis. Pada lobus occipitalis terdapat area visual primer yang
paling banyak terdapat pada aspectus medial lobus occipitalis.
Aspectus Medialis
Pada aspectus medialis, potongan midsagittalis cerebrum, tampak corpus callosum
yang berbentuk seperti huruf C. Corpus callosum terbagi menjadi rostrum (bagian
frontal yang berjalan pada lobus frontalis dan lobus parietalis), genu (menghubungkan
rostrum dan corpus), corpus, dan splenium (pada bagian caudal). Corpus callosum
terdiri atas serabut yang menghubungkan kedua hemispherium cerebri. Studi perilaku
menunjukkan bahwa corpus callosum memegang peranan penting dalam mentransfer
informasi anatar kedua hemispherium cerebri.
Lesi pada corpus callosum yang menyebabkan putusnya hemispherium dextra dan sinistra, yang
mengakibatkan isolasi kedua hemispherium sehungga masing-masing hemispherium menjalani
proses belajar dan memori masing-masing yang tidak dapat diakses satu sama lain.
Di superior corpus callosum, terdapat gyrus cinguli yang berjalan mupai dari corpus
hingga splenium corpora callosii dan dipisahkan oleh sulcus pericallosii. Gyrus cinguli
merupakan bagian dari sistem limbic, yang mempengaruhi fungsi visceral, emosi, dan
perilaku. Gyrus cinguli dipisahakan dengan bagian lain dari lobus frontalis dan parietalis
oleh sulcus cinguli (di superior gyrus cinguli). Di dorsal gyrus cinguli terdapat perluasan
dari gyrus precentralis dan gyrus postcentralis yang membentuk lobulus paracentralis.
Lobulus ini bertanggungjawab terhadap interpretasi motorik dan sensorik kontralateral
extremitas inferior. DI caudal lobulus paracentralis, antara sulcus marginalis dan sulcus
parieto-occipitalis terdapat bagian lobus parietalis yang disebut precuneus. Sulcus
parietooccipitalis tampak jelas pada aspectus medialis cerebrum da memisahkan lobus
parietalis dan lobus occipitalis. Sulcus calcarinus memanjang dari ujung caudal suclsu
parieto-occipitalis kea rah dorsal, dan membagi lobus occipitalis menjadi gyrus cuneus
dorsali dan gyrus lingualis ventralis. Area visual primer terletak pada setiap sisi sulcus
calcarinus.
Lesi pada area visual primer mengakibatkan hilangnya penglihatan ada sebagian lapangan pandang
kontralateral, yang disebut hemianopia.
Batas dorsal thalamus adalah stria medullaris thalami, yang merupakan garis tipis
memanjang ke caudal dan bersatu dengan nuclei habenularis. Pada posterior
diencephalon terdapat glandula pinealis yang dianggap memiliki fungsi endokrin. Stria
medullaris thalami, nuclei habenularis, dan glandula pinealis merupakan tiga struktur
yang membentuk epithalamus.
Gyrus cinguli pada lobus temporalis kea rah caudal melanjutkan diri menjadi gyrus
parahippocampalis yang merupakan komponen dari sistem limbic. Gyrus
parahippocampalis selanjutnya ke dorsal melanjutkan diri menjadi uncus pada ujung
lobus temporalis, yang juga termasuk sistem limbic. Di caudal gyrus parahippocampalis
terdapat gyrus fusiformis (gyrus occipitotemporalis) yang dipisahkan oleh sulcus
collateralis.
Sehingga, pada permukaan medial cerebrum, terdapat komponen sistem limbic yaitu
gyrus subcallosus, gyrus cinguli, gyrus parahippocampalis, dan uncus.
Potongan parasagittal cerebrum menunjukkan struktur-struktur pada profunda cerebrum
yang tidak tampak pada potongan midsagittalis, yaitu ganglia basalis (nucleus
caudatus, putamen, globus pallidus) dan capsula interna. Nucleus caudatus, putamen
dan globus pallidus ketiganya juga dikenal sebagai corpus striatum. Ketiganya
membentuk ganglia basalis dan berperan dalam pengaturan gerakan. Nucleus
caudatus dan putamen dikenal sebagai striatum dan keduanya dipisahkan oleh
extremitas anterior capsula interna. Putamen dan globus pallidus keduanya dikenal
sebagai nucleus lenticularis. Kedua struktur ini dipisahkan dari thalamus oleh extremitas
anterior capsula interna. Capsula interna membawa serabut motorik dan sensorik dari
cortex cerebri menuju ke pusat yang lebih rendah dan sebaliknya.
Lesi pada capsula interna akan menyebabkan paralisis motorik dan sensorik kontrakateral.
Aspectus Inferior
Lobus temporalis
Permukaan inferior lobus temporalis menunjukkan sulcus olfactorius yang berjalan
longitudinal yang merupakan tempat tractus dan bulbus olfactorius. Di medial sulcus
olfactorius terdapat gyrus rectus sedangkan di lateralnya terdapat gyrus orbitalis. Pada
bagian caudal tractus olfactorius terdapat substantia perforate, tempat dimana
pembuluh darah melakukan perforasi untuk masuk ke region cerebrum yang lebih
profunda.
Permukaan inferior lobus temporalis juga menunjukkan kelanjutan dari gyrus temporalis
inferior di sebelah lateral. Di medial gyrus temporalis terdapat gyrus fusiformis (gyrus
occipito-temporalis lateralis) yang dibatasi oleh sulcus occipitotemporalis. Di medial
gyrus fusiformis terdapat gyrus parahippocampalis dan uncus yang dibatasi oleh sulcus
collateralis. Di dorsal gyrus parahippocampalis terdapat gyrus occipitotemporalis
medialis. Di medial gyrus occipitotemporalis medialis terdapat isthmus gyrus cinguli
yang dibatasi oleh sulcus calcarinus. Di ventral isthmus gyrus cinguli terdapat splenium
corpora callosii.
Pada ujung ventral uncus terdapat tractus opticus yang merupakan kelanjutan dari
chiasma opticus. Chiasma opticus merupakan struktur tempat penyilangan nervus
opticus. Di dorsocaudal chiasma opticus tampak glandula hypophise, yang merupakan
kelanjutan dari hypothalamus (melalui infundibulum). Di dorsal gladula hypophise
terdapat tuber cinereum, Di dorsal tuber cinereum terdapat corpus mammillaris dextra
dan sinistra. Di dorsal corpus mammillaris terdapat substantia perforate posterior.
Area Broadman
Atas dasar komposisi dan tipe sel serta keberadaan serabut-serabut myelin dibuatkan
peta area pada cortex cerebri. Campbell (“05) membuat 20 area, Brodmann (’09)
membagi cortex ke dalam 47 area, dan ini yang banyak dipakai sampai saat ini. Vogts
(’29) membuat peta dengan lebih dari 200 area, Economo (’29) membuat 109 area.
Brodmann memberi kode nomor 1 sd 47 pada peta yang dibuatnya itu.
Setiap area di cortex cerebri tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan saling
mempengaruhi satu sama lain.
Area motoris = cortex precentralis, sesuai dengan area 4 Brodmann, berada pada
gyrus precentralis. Area ini luas di bagian margo superior dan makin mengecil ke
bagian caudal. Pada facies medialis area ini berada di bagian anterior lobulus
paracentralis. Area ini berisi sel-sel raksasa pyramidal (giant pyramidal cells of Betz) di
dalam lamina ganglionaris. Merupakan pangkal dari tractus pyramidalis, dan sel-sel
Betz turut dipengaruhi oleh sel-sel pyramidal lainnya (sel ukuran kecil dan medium).
Area 4 ini mempunyai kaitan erat dengan area 6 Brodmann. Setiap bagian dari tubuh
mempunyai sentrumnya sendiri yang terletak memanjang di sepanjang sulcus centralis.
Bagian caudal tubuh (tungkai) diatur oleh area yang letaknya tertinggi pada margo
superior hemispherium cerebri, dan semakin ke cranial bagian tubuh mempunyai
sentrumnya yang semakin menurun pada facies lateralis cerebri pusat wajah dan
cavum oris berada dekat pada fissura lateralis.
Area premotoris = area precentralis, sesuai dengan area 6 Brodmann, berada di
bagian rostral area motoris. Terletak dorsoventral pada facies lateralis dan melanjutkan
diri pada facies medialis sampai pada sulcus cinguli. Struktur area ini sama dengan
area 4, kecuali tidak mengandung sel raksasa betz. Area 6 dan 4 bekerja bersama
sama, dan didahului di area 4. Di frontalis area 6 terdapat area 8, yang mengatur
gerakan bola mata dan kepala. Area premotoris merupakan pangkal dari tractus
extrapyramidalis.
Area frontalis adalah daerah yang berada di rostral area precentralis. Mempunyai
hubungan dengan bagian bagian lain dari cortex cerebri dan thalamus. Rangsangan
pada daerah ini memberi efek pada circulasi, respirasi, reaksi pupil dan aktivitas
visceral.
Area broca (=speech area) berada pada operculum frontalis, sesuai area 44
Brodmann. Berkembang lebih baik pada hemisphrium kiri pada orang yang
menggunakan lengan kanan yang lebih dominan kerusakan pada daerah ini
menimbulkan aphasia motoris.
Area postcentralis adalah area 3, 1, 2 Brodmann merupakan area sensoris atau area
somesthetic. Berada pada facies latelaris gyrus postcentralis dan meluas sampai ke
lobulus para centralis pada permukaan medialis . area ini menirima stimulus
proprioceptive dan exterocep tive yang berasal dari medulaa spinalis dan medulla
oblongata setelah melalui station perantara di thalamus. Daerah yang menerima
stimulus tersebut berada pada peta yang mempunyai gambar yang sama seperti peta
pada area precentralis
Area striata = area visualis sensoris = area 17, berada pada dinding pars posterior
sulcus calcarinus, meluas ke cuneus di bagian superior dan meluas ke gyrus lingualis di
bagian inferior dan mengelilingi polus occipitalis pada facies latelaris. Merupakan
centrum cortical visualis. Menerima stimulus dari corpus geniculatum laterale. Pada
tempat ini dikenal dan dapat dibedakan warna, bentuk ukuran dan gerakan.
Area parastriata = areavisualis psychis = area 18 dan 19 Brodman, berada
mengelilingi area visualis sensoris berperan untuk mengenal pengalaman yang lalu
(terakit dengan identifikasi)
Area auditoris sensoris = area pendengaran, sesuai dengan area 41 dan 42, berada
pada gyrus temporalis transversus dan pada sebagian dari gyrus temporalis superior
menerima serabut-serabut dari corpus geniculatum mediale melalui radiotio auditoria.
Peranannya adalah menentukan keras, kualitas dan ketajaman suara
Area auditoris psychi, sesuai dengan area 22, berada pada gyrus temporalis superior
dan mengelilingi area auditoris sensoris. Berperan dalam asosiasi suara dengan
pengalaman {mengenal}
Area parietalis, sesuai dengan area 5,7, 39 dan 40 berada di antara area visualis, area
auditoris dan area somatis berfungsi mengkorelasikan stimuli yang datang dari area-
area yang mengelilingnya
Ringkasan Area Broca dan Gyrus/lobus terkait
Gyrus postcentralis Cortex somatosensorik primer 1,2,3
Centrum semiovale
Struktur ini merupakan substantia alba, dibagi menjadi :
1. Serabut proyeksi, yang menghubungkan cortex cerebri dengan pusat pusat
yang berada di sebelah caudal sampai di medulla spinalis.
2. Serabut commissura, yang menghubungkan hemispherium cerebri yang
satu dengan yang lainnya.
3. Serabut assosiasi, yang menghubungkan tempat-tempat pada
hemispherium cerebri yang sama.
Serabut proyeksi merupakan serabut-serabut efferent yang menuju dan berasal dari
cortex cerebri, berjalan radial membentuk corona radiata menuju ke medulla
oblongata. Di sebelah rostral dari brain stem serabut-serabut ini membentuk
capsula interna, yang dibatasi di sebelah medial oleh nucleus caudatus dan
thalamus, dan di sebelah lateral oleh nucleus lentifirmis. Pada aspectus horizontalis
capsula interna membentuk crus anterius dan crus posterius. Crus anterius
berada di antara nucleus lentiformis dan caput nuclei caudate. Crus posterius
terletak di antara nucleus lentiformis dan thalamus. Pertemuan antara crus anterius
dan crus posterius disebut genu. Di dalam crus anterius terdapat radiatio
thalamica anterior dan tractus frontopontines. Di dalam genu terdapat fibrae
corticonuclearis yang menghubungkan cortex lobus frontalis dengan kedua nuclei
oculomotorii, nuucleus trochlearis homolateral dan nucleus abducens yang kontra
lateral. Cornu posterius dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) pars
thalamolenticularis, (2) pars sublenticularis dan (3) pars retrolenticularis.
Pars thalamolenticularis berisi :
1. Fibrae corticospinales, dari cortex area motorik
2. Fibrae corticorubralis, dari area 6 Brodmann
3. Radiatio thalamica posterior (= radiatio sensibilis), dari nucleus ventralis
posterior menuju ke area 3,1,2 Brodmann.
Di dalam pars sublenticularis terdapat :
1. Radiatio acustica, berasal dari corpus geniculatum mediale dan menuju ke
area 41 dan 42 Brodmann, dan sebaliknya.
2. Fibrae corticotectalis, dari area 20 menuju ke colliculus suprior
3. Fibrae temporo-parieto-occipito-pontinae, dari lobus bersangkutan menuju ke
nuclei pontis
4. Radiatio optica, dari corpus geniculatum laterale menuju ke area 17
Brodmann.
Pars retrolenticularis mengandung serabut-serabut :
1. Fibrae cortico tectales, dari area 18 dan 19 Brodmann menuju ke pulvinar
thalami, nucleus pretectalis dan colliculus superior.
2. Fibrae corticotegmentales, dari area 18 dan 19 Brodmann menuju ke nucleus
abducens kontralateral.
3. Fibrae corticorubralis, dari area 19 Brodmann menuju ke nucleus ruber
homolateral.
4. Fibrae corticonigrales, dari area 19 Brodmann menuju ke substantia nigra
yang homolateral.
Corpus callosum pada penampang sagital tampak jelas, baik bentuk maupun
ukurannya. Ujung anterior disebut genu, bagian ini meluas ke rostral, berada pada
tepi anterior septum pellucidum. Ke arah inferior genu membentuk rostrum, yang
selanjutnya menjadi lamina terminalis. Ke arah dorsal genu membentuk corpus
atau truncus corporis callosi. Ujung posterior membesar, berbentuk konveks,
mempunyai tepi bebas, dan dinamakan splenium. Bagian ini menutupi tela
choriodea ventriculi tertii, epiphyse dan mesencephalon.
Facies superior corpus callosum berada pada dasar fissura longitudinalis cerebri,
lebar 2,5 cm. Pada kedua sisinya ditutupi oleh gyrus cinguli. Sulcus callosus
memisahkan gyrus cinguli dari corpus callosum. Permukaan ini ditutupi oleh suatu
lapisan tipis substantia grisea yang dinamakan gyrus supra callosus (= indusium
griseum) dan substantia alba yang membentuk stria longitudinalis medialis et
lateralis.
Commissura anterior berada di rostral columna fornicis, terdiri atas serabut serabut
yang menghubungkan substantia perforata anterior, cortex prepiriformis,
hippocampus, corpus amygdaloideum, gyrus temporales medius dan inferior pada
kedua hemispherium cerebri.
Commissura hippocampi adalah serabut-serabut yang menghubungkan
hippocampus dan mungkin juga gyrus para hippocampalis pada kedua belah
hemispherium cerebri.
Commissura posterior merupakan batas antara mesencephalon dan diencephalon
di bagian posterior. Berada di sebelah dorsal substantia grisea centralis dan di
rostralis dari colliculus superior pada batas antara aquaductus cerebri dan venticulus
tertius. Di sekitar serabut-serabut ini terdapat nuclei commissura posteriores.
Commissura posterior dibentuk oleh serabut-serabut dari nucleus pretectalis, nuclei
commissura posteriores, nucleus interstitialis dan nucleus Darkschewitsch.
Serabut-serabut asosiasi terdiri atas serabut-serabut asosiasi pendek, yang
menghubungkan gyrus yang letak berdekatan, dan serabut asosiasi panjang, yang
menghubungkan gyrus yang letak berjauhan. Yang termasuk serabut asosiasi
panjang adalah sebagai berikut :
1. Fasciculus uncinatus, berada melengkung di ujung sulcus lateralis cerebri,
berjalan di bawah limen insulae, menghubungkan gyrus orbitalis lobus
frontalis dengan ujung anterior lobus temporalis.
2. Cingulum, berupa serabut-serabut yang berada di dalam gyrus cingulu,
mulai dari substantia perforata anterior menuju ke gyrus hippocampalis
dengan mengikuti lengkungan corpus callosum; menghubungkan lobus
frontalis dan lobus parietalis dengan gyrus hippocampalis dan bagian dari
lobus temporalis yang berdekatan.
3. Fasciculus longitudinalis superior, berada di superior nucleus lentiformis
dan insula, meluas dari lobus frontalis sampai ke lobus occipitalis dan lobus
temporalis. Merupakan bagian dari fasciculus arcuatus.
4. Fasciculus longitudinalis inferior, adalah serabut-serabut yang
menghubungkan lobus temporalis dengan lobus occipitalis, berjalan
sepanjang dinding lateral cornu inferius dan cornu posterius ventriculus
lateralis.
5. Fasciculus occipitofrontalis superior, menghubungkan lobus frontalis
dengan lobus occipitalis dan lobus temporalis,berada di antara sisi lateral
nucleus caudatus dan corona radiata.
6. Fasciculus occipitofrontalis inferior, menghubungkan lobus frontalis
dengan lobus occipitalis, berjalan di antara nucleus lentiformis dan
fasciculus uncinatus pada basis capsula externa.
7. Fasciculus perpendicularis, berjalan vertikal melalui bagian rostral lobus
occipitalis, menghubungkan lobus parietalis inferior dengan gyrus fusiformis 8.
Fornix dan bagian-bagian dari rhinencephalon
Substantia grisea centralis (ganglia basalis)
Ganglion basale merupakan substantia grisea centralis dari telencephalon yang
merupakan jalur motorik extrapyramidalis. Berada di antara thalamus dan centrum
semiovale. Terdiri atas :
1. Nucleus caudatus
2. Nucleus lentiformis
3. Claustrum
4. Corpus amygdaloideum
Corpus striatum dibentuk oleh nucleus caudatus dan nucleus lentiformis, dan di
antara kedua nuclei ini terdapat substantia alba yang disebut capsula interna. Corpus
striatum terdiri atas neostriatum (= striatum), yaitu nucleus caudatus dan putamen, dan
paleostriatum (globus pallidus).
Nucleus lentiformis dibentuk oleh putamen dan globus pallidus. Putamen
merupakan bagian yang terbesar dari ganglion basale, terletak di sebelah lateral dan
berada di antara capsula externa dan globus pallidus.
Claustrum adalah lapisan substantia grisea yang tipis, berada di antara cortex insulae
dan permukaan lateral putamen. Dan di antara putamen dan claustrum terdapat
capsula externa.
Corpus amygdaloideum berbentuk bulat, berada pada atap ujung rostral cornu
inferius ventriculi lateralis. Terletak di dalam uncus. Mempunyai hubungan dengan
serrabut-serabut olfactus.
Rhinencephalon
Rhinencephalon merupakan struktur yang terkait dengan perjalanan dan penerimaan
stimulus olfactus. Terdiri atas :
1. Bulbus olfactorius
2. Tractus olfactorius
3. Substantia perforata anterior
4. Area piriformis
5. Formatio hippocampi
6. Area septalis
7. Fornix
Area piriformis dibentuk oleh gyrus olfactorius lateralis (substantia grisea yang
menyertai stria olfactoria lateralis), limen insulae, uncus dan bagian dari gyrus
hippocampalis.
Formatio hippocampi terdiri atas :
1> Gyrus subcallosus
2> Gyrus supracallosus, striae longitudinales corporis callossi dan diagonal
band of Broca
3> Hippocampus
4> Fascia dentata
Cerebellum
Morfologi
Permukaan superior agak datar, sedangkan permukaan inferior berbentuk konveks.
Di sebelah superior terdapat sebuah incisura yang dangkal, yang disebut incisura
cerebelli anterior, dan sebuah incisura lain yang lebih dalam dan sempit,
dinamakan incisura cerebelli posterior dan ditempati oleh falx cerebelli.
Terdiri atas dua buah lobus, disebut hemispherium cerebelli, dan sebuah
vermis cerebelli yang menghubungkan kedua lobus dan terletak di bagian medial.
Pada permukaan superior batas antara vermis dengan hemispherium cerebelli tidak
begitu jelas, berbeda dengan permukaan inferior terdapat sebuah fossa yang dalam,
terletak pada garis mediana dan disebut vallecula cerebelli, dan melanjutkan diri
menjadi incisura cerebelli posterior. Dasar dari vallecula cerebelli dibentuk oleh
vermis pars inferior.
Hemispherium cerebelli difiksasi pada brain stem oleh tiga buah tangkai, yaitu :
1. Pedunculus cerebellaris inferior (caudalis) atau corpus restiforme yang
berhubungan dengan medulla oblongata.
2. Pedunculus cerebellaris medius (pontinus) atau brachium pontis yang
berhubungan dengan pons.
3. Pedunculus cerebellaris superior (rostralis) atau brachium conjunctivum
yang mempunyai hubungan dengan mesencephalon.
Lobus Cerebelli
Pembagian hemispherium cerebelli banyak macamnya, salah satu di antaranya
adalah menurut Carpenter, sebagai berikut :
1. Lobus anterior,
2. Lobus posterior,
3. Lobulus flocculonodularis,
N. olfactorius (= N.I ) receptor dari saraf ini berada pada dinding cavum nasi di
bagian superior, dan badan selnya terdapat pada mucosa cavum nasi. Sel ini
berbentuk bipolar, dan axonnya disebut fila olfactoria, berjalan melewati foramina
cribrosa ossis ethmoidalis menuju ke bulbus olfactorius. Kumpulan fila olfactoria
membentuk nervus olfactorius. Di dalam bulbus olfactorius n.olfactorius
membentuk synapse dengan sel-sel mitral, membentuk glomerulus olfactorius. Axon
dari sel-sel mitral membentuk tractus olfactorius. Ke arah posterior tractus
olfactorius membentuk trifurcatio menjadi stria olfactoria lateralis, stria olfactoria
medialis dan stria olfactoria intermedia.
Stria olfactoria lateralis bentuknya paling besar dan berakhir di bagian anterior
uncus, yaitu pada cortex prepyriformis. Daerah ini adalah cortex area olfactorik
primer. Stria olfactoria medialis mencapai permukaan medial hemispherium cerebri
dan berakhir pada area Brodmann 25 (area subcallosus) dan selanjutnya masuk
commissura anterior menuju ke bulbus olfactorius pihak lainnya. Stria olfactoria
intermedia berakhir pada substantia perforata anterior. Area Brodmann 28 pada
gyrus para hippocampalis merupakan pusat-pusat olfactus untuk mengenal bau (the
secondary cortical area). Sistem olfactorius merupakan satu-satunya sistem
sensoris yang langsung menuju ke cortex cerebri, tanpa melalui thalamus sebagai
stasion perantara.
Lintasan yang ketiga terkait dengan stimulus bau yang menyenangkan atau
yang tidak menyenangkan (pleasant or unpleasant odor). Lintasan ini termasuk di
dalam sistema limbicum.
N.opticus (= N.II) N.opticus berjalan melalui foramen opticum, masuk ke
dalam cavitus cranii; serabut-serabut dari retina pars nasalis mengadakan
persilangan membentuk chiasma opticum, sedangkan serabut-serabut dari retina
pars temporalis tetap berjalan pada pihak yang sama, dan bersama-sama
membentuk tractus opticus. Setiap tractus opticus berjalan mengelilingi
hypothlamus dan pars rostralis crus cerebri. Sebagian besar serabut-serabut ini
berakhir pada corpus geniculatum laterale, dan sisanya membentuk brachium
colliculi superioris menuju ke colliculus superior dan regio pretectalis. Dari corpus
geniculatum laterale keluar tractus geniculocalcarinus (= radiatio optica) menuju
ke area 17 Brodmann.
Regio pretectalis mempunyai kaitan dengan reflex cahaya, dan colliculus superior
berkaitan dengan gerakan bola mata dan kepala mengikuti stimulus visualis.
N.oculomotorius (= N.III) menampakkan diri pada fossa interpeduncularis,
berjalan melalui fissura orbitalis superior masuk ke dalam orbita. Otot-otot yang
dipersarafi adalah :
1. M.rectus superior
2. M.rectus inferior
3. M.rectus medialis
4. M.obliquus inferior
5. M.levator palpebrae superioris
N.oculomotoris membawa juga serabut-serabut efferen visceral yang berasal dari
Nucleus Edinger Westhpal (nucleus para sympathis). Serabut-serabut visceral
efferen ini berjalan menuju ke ganglion ciliare, yang terletak di sebelah lateral nervus
opticus. Pada ganglion ini terjadi synapse, dan serabut-serabut postganglioniknya
dinamakan nn.ciliares breves, yang menembusi bulubus oculi untuk melayani
m.ciliaris (untuk akomodasi) dan m.sphincter pupillae (untuk mengecilkan pupil
mata). Serabut efferen visceral ini merupakan bagian efferen dari lengkung reflex
cahaya pupil dan reflex akomodasi-konversi.
N.trochlearis (= N.IV), setelah mengadakan persilangan pada velum medullare
superius, lalu keluar dari facies dorsalis mesencepha;on di sebelah caudal dari
colliculus inferior. Saraf ini terletak di antara a.cerebelli superior dan a.cerebri
posterior. Masuk ke dalam sinus cavernosus, bersama-sama dengan
N.oculomotoris dan N.abducens, menuju ke bulbus oculi, mempersarafi m.obliquus
superior.
N.trigeminus (= N.V), merupakan saraf craniali yang terbesar, membentuk
ganglion semilunare Gasseri, dan mempercabangkan n.ophthalmicus, n.maxillaris
dan n.mandibularis. mengandung komponen general Somatis Afferent (GSA) yang
membawa stimulus extreceptive dan proprioceptive. Stimulus exteroceptive berupa
nyeri, temperatur dan tactil dari :
❖ Dentes
❖ Dura mater
Stimulus deep pressure dan kinesthesis berasal dari dentes, periodontium, palatum
dururm dan art.temporomandibularis. komponen lainnya adalah Special Visceral
Efferent (SVE) yang membawa stimulus branchiomotoris untuk otot-otot mastikasi,
m.tensor tympani dan m.tensor veli palatini.
Serabut-serabut afferen setelah masuk di bagian lateral pons, lalu membentuk
bifurcatio, yakni serabut ascendens pendek yang menuju ke nucleus sensoris
prisipalis dan serabut descendens panjang yang membentuk tractus spinalis nervi
trigemini.
Nucleus prinsipalis berada di bagian lateral dari tempat masuknya serabut-serabut
nervus trigeminus pada pons. Menerima stimulus tactil dan pressure sense.
N.opthalmicus berakhir di bagian ventral dari nucleus ini, n.maxillaris berakhir di
bagian intermedia dan n.mandibularis berakhir di bagian dorsal.
Nucleus mesencephalicus terletak disepanjang tepi lateral substansia grisea
centralis aquaductus cerebri dan di bagian rostral ventriculus quartus.
Nucleus motoris n.trigemini terletak di sebelah medial nucleus prisipalis.
Serabut-serabut motoris berjalan bersama-sama dengan n.mandibularis. Menerima
serabut collateral dari nucleus mesencephalicus dan membentuk suatu arcus reflex.
Membawa stimulus motoris untuk otot-otot pengunyah.
Reflex cornea, sebagai salah satu dari reflex trigeminalis, ialah reflex
tertutupnya kelopak mata apabila cornea diberi stimulus dengan sehelai benang
kapas.
The secondary trigeminal pathways adalah lintasan yang dibentuk oleh serabut
serabut yang berasal dari nucleus prinsipalis dan nucleus spinalis nervi trigemini
yang menghubungi pusat-pusat motoris dalam brain stem, cerebellum dan medulla
spinalis, dan mengakibatkan terjadinya beberapa reflex, seperti :
1. the tearing reflex, melibatkan nucleus salivatorius superior n.facialis, 2.
sneezing reflex, stimulus trigeminus mempengurahi nucleus ambiguus, pusat
respirasi dan pusat-pusat pada medulla spinalis (seperti n.pherenicus,
nn.intercostales),
3. vomiting reflex, stimulus trigeminus mempengaruhi nucleus nervi vagi,
4. salivary reflex, melibatkan nucleus salivatorius.
Kemungkinan juga ada stimulus yang mempengaruhi nucleus hypoglossus,
sehingga dapat terjadi reflex gerakan lingua terhadap stimulus pada lingua dan
mucosa cavum oris.
Reflex lainnya adalah the jaw reflex, disebut juga masseter reflex. Stimulus di sini
ditanggapi secara bilateral oleh kontraksi m.masseter dan m.temporalis.
N.abducens (= N.VI) berasal dari nucleus abducens yang teletak pada lantai
ventriculus quartus. Mempersarafi m.rectus lateralis yang sepihak. Axonnya keluar
dari sisi medial nucleus abducens, berjalan ke ventral melalui tegmentum pontis,
keluar pada tepi caudal pons. Berjalan di dalam sinus cavernosus, melewati fissura
orbitalis superior.
Mempunyai dua macam neuron :
1. menuju ke m.rectus lateralis,
2. merupakan interneuron yang axonnya menyilang linea mediana, lalu jalan
ascendens pada fasciculus longitudinalis medialis yang kontralateral,
menuju ke nucleus oculomotorius, yang melayani m.rectus medialis yang
kontralateral.
Nucleus abducens menerima serabut-serabut afferen
1. Nucleus vestibularis medialis
2. Formatio reticularis (corticobulbaris)
3. Nucleus prepositus hypoglossi
Nervus vagus (N.X) keluar dari tempat yang sama dengan N.IX dan
meninggalkan cavitas cranii bersama-sama dengan nervus glossopharyngeus dan
nervus accessorius. Saraf ini mempunyai daerah innervasi yang sangat luas dan
mengandung serabut-serabut yang beraneka ragam sifatnya.
Saraf ini mengandung komponen-komponen sebagai berikut :
1. General Somatic Afferent (GSA), membawa stimulus dari kulit di bagian
posterior auricula dan porus acusticus externus.
2. General Visceral Afferent (GVA), dibawa oleh serabut-serabut dari pharynx,
larynx, trachea, oesophagus, viscera thoracis dan viscera abdominis. 3. Special
Visceral Afferent (SVA), berada pada serabut-serabut yang membawa impuls
pengecap dari epiglottis.
4. General Visceral Efferent (GVE), berada pada serabut-serabut
parasympathis yang menuju ke viscera thoracis dan viscera abdominis. 5.
Special Visceral Efferent (SVE), berada di dalam serabut branchiomotorik yang
mempersarafi otot-otot pharynx (mm.constrictor pharyngis dan palatum molle,
kecuai m.tensor veli palatini) dan otot-otot intrinsik larynx.
Tractus solitarius dibentuk oleh serabut-serabut viscero afferent dari nervus vagus,
nervus accessorius dan nervus intermedius (n.facialis).
Nervus vagus memiliki empat buah nucleus, yaitu :
1. Nucleus ambiguus, merupakan pusat dari serabut-serabut branchiomotorik.
Axonnya mengikuti n.glossopharyngeus dan nervus accessorius.
2. Nucleus dorsalis nervivagii (motoris), merupakan pusat dari serabut
serabut parasympathis preganglioner. Membentuk trigonim n.vagi pada
dasar fossa rhomboidea. Se4rabut-serabut pregangloner ini berganti
neuron pada ganglion yang terdapat pada dinding viscera yang
dipersarafinya.
3. Nucleus solitarius, terletak di sekitar tract.solitarius. dibagi menjadi dua
kelompok sel yang mempunyai fungsi saling berbeda, yakni :
a) nucleus parasolitarius (= juxta solitarius), menerima serabut viscero
afferen dari viscera thoracis dan viscera abdominis. Badan selnya
berada pada ganglion nodosum.
b) Nucleus gustatorius, menerima serabut viscerosensorik dari n.facialis,
n.glossopharyngeus dan n.vagus.
4. Nucleus spinalis nervi trigemini, menerima stimulus exteroceptive yang
berasal dari daerah kulit di sekitar porus acusticus externus, melalui
serabut general somatic afferen nervus vagus.
N.accessorius (= N.XI), terdiri atas dua bagian, yaitu pars cranialis dan pars
spinalis.
Pars cranialis berasal dari pars caudalis nucleus ambiguus. Keluar dari bagian
lateral medulla oblongata, di sebelah caudal pangkal nervus vagus. Serabut-serabut
ini bergabung dengan n.vagus, membentuk n.laryngis inferior, mempersarafi otot otot
intrinsik laryngis (Special Visceral Efferent).
Pars spinalis berasal dari cornu anterius medulla spinalis C 1 – 5. Serabut
serabut ini berjalan ascendens, melalui foramen oleh pembuluh darah otak dapat
mempertahankan aliran darah yang konstan, walaupun terjadi perubahan perubahan
besar dalam tekanan darah arterial.
Meninx
Meninx merupakan pembungkus sistem saraf pusat, yang membungkus otak dan
medulla spinalis. Meninx terdiri atas tiga lapisan, yang dari superficial ke profunda
tersusun atas:
• Duramater
• Arachnoidmater
• Piamater
Duramater:
Duramater merupakan lapisan terluar dari meninx yang kaku dan tersusun dari jaringan
konektif fibrous. Duramater tersusun atas dua lapusan. Lapisan di sebelah superficial
disebut lamina parietalis (periostealis) yang melekat pada tengkorak dan membentuk
lapisan periosteum dari tengkorak. Lapisan di sebelah profunda disebut lamina
meningealis dan berhubungan dengan arachnoidmater. Lamina parietalis dan lamina
meningealis berlekatan satu sama lain, kecuali pada beberapa tempat membentuk
rongga yang disebut sebagai sinus venosus.
• Falx cerebri
• Tentorium cerebelli
• Falx cerebelli
• Diaphragma sellae
Falx cerebri merupakan refleksi vertical yang memisahkan hemispherium cerebri dextra
dan hemispherium cerebri sinistra. Tentorium cerebella merupakan refleksi horizontal
tanf memisahkan lobus occipitalis cerebri dengan cerebellum. Falx cerebella
merupakan refleksi vertical yang memisahkan bagian inferior hemispherium cerebella
dextra dan hemispherium cerebella sinistra. Diaphragma sellae adalah lembaran
berbentuk lingkaran, menutupi sella tursica dan ditembusi oleh infundibulum.
Lamina meningealis durameter pada otak melanjutkan diri menjadi duramater yang
membungkus medulla spinalis.
1. a.meningea media,
2. r.ethmoidalis anterior dan r.ethmoidalis posterior,
3. r.meningealis a.pharyngea ascendens,
4. r.meningealis a.occipitalis,
5. r.meningealis a.vertebralis.
Dura mater dipersarafi oleh percabangan N. trigeminus, N. vagus, dan N. spinalis, yaitu
:
Arachnoidmater:
Arachnoidmater merupakan lapisan meninx avascular yang merupakan trabeculae
berbentuk seperti jarring laba-laba. Arachnoid mater dan pia mater dipersatukan oleh
trabeculae dan trabeculae ini berada di dalam cavitas subarachnoidea. Di dalam
cavitas ini terdapat liquar cerebrospinalis yang berasal dari ventriculus quartus. Pada
beberapa tempat di basis cerebri cavitas subarachnoidea melebar, dinamakan
cisternae subarachnoideae. Cisterna magna (=cisterrna cerebellomedullaris) berada
pada perbatasan antara medulla oblongata dan medulla spinalis. Cisterna pontis berada
di sebelah frontal pons dan mengandung a.basilaris. Arachnoid mater membentuk villi
arachnoidea, yang bergabung membentuk tonjolan yang lebih besar dan menonjol
masuk ke dalam sinus sagitalis superior. Melalui villi arachnoideae ini liquor
cerebrospinalis dialirkan masuk ke dalam sistem vena (sinus sagitalis superior).
Piamater
Piamater merupaka lapisan tipis yang melekat pada otak. Pembuluh darah otak terletak
pada piamater. Arachnoidmater dan piamater seringkali disebut sebagai lapisan pia
arachnoid karena memiliki kedekatan struktur dan hubungan fungsional.
• Spatium epidurale
• Spatium subdurale
• Spatium subarachnoidea
Spatium epidurale
Spatium epidurale merupakan ruangan yang terletak antara tulang tengkorak dengan
lamina parietale duramater (di atas lamina parietale).
Trauma pada tulang tengkorak dengan rupture a. meningea media berakibat perdarahan epidurale
(akumulasi darah arteri pada spatium epidurale). Akumulasi darah arterial ini berlangsung cepat
dan dapat menyebabkan penekanan pada otak. Sehingga keadaan ini merupakan kedaruratan
medis da perlu intervensi bedah secepatnya untuk mengevakuasi akumulasi darah pada spatium
epidurale dan mengontrol perdarahan yang terjadi.
Spatium subdurale
Spatium subdurale adalah ruang yang terletak di antara duramater dan arachnoidmater.
Trauma pada tulang tengkorak dengan rupture pada bridging veins berakibat perdarahan
subdurale (akumulasi darah vena pada spatium subdurale). Akumulasi darah vena ini berlangsung
lebih lambat dibandingkan perdarahan epidurale namun keadaan ini juga akan menyebabkan
penekanan pada otak. Sehingga keadaan ini pun merupakan kedaruratan medis dan perlu
intervensi bedah untuk mengevakuasi akumulasi darah pada spatium subdurake dan mengontrol
perdarahan yang terjadi.
Spatium subarachnoidea
Spatium subarachnoidea merupakan ruang antara arachnoidmater dan piamater.
Ruang ini berisikan cairan cerebrospinal dan pembuluh darah cerebrum. Spatium
subarachnoidea yang terletak di inferior sinus sagittalis superior mengandung
granulation subarachnoidea yang merupakan tempat absorbsi cairan cerebrospinal ke
dalam sinus sagittalis superior.
Ruptur pada pembuluh darah cerebrum dapat berakibat perdarahan subarachnoidea. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh trauma kepala, abnormalitas congenital pembuluh darah (aneurysma), atau
hipertensi.
Sinus venosus
Sinus venosus merupakan saluran-saluran vena tanpa katup yang terletak di antara
lamina periostealis dan lamina meningealis duramater. Sinus venosus berfungsi
sebagai saluran bagi darah venus dan cairan cerebrospinal untuk kembali pada
sirkulasi sistemik.
Obstruksi pada sinus venosus yang diakibatkan oleh trauma, infeksi, atau hiperkoagulabilitas dapat
menyebabkan stroke, peningkatan tekanan intracranial, penurunan kesadaran, dan perdarahan
intracranial.
• Sinus rectus
• Confluens sinuum
• Sinus transverses
• Sinus sigmoideus
• Sinus occipitalis
• Sinus marginalis
• Sinus cavernosus
Sinus sagittalis superior terletak pada bagian superior dari falx cerebri. Sinus sagittalis
inferior terletak pada bagian inferior falx cerebri. Sinus sagittalis inferior dan vena
cerebri magna bersatu membentuk sinus rectus. Sinus rectus terletak pada pertemuan
antara falx cerebri dan tentorium cerebella. Sinus rectus bermuara pada confluens
sinuum (torcular Herophili). Dari confluens sinuum, darah akan dialirjan menuju sinus
transversus dextra dan sinus transverses sinistra yang berjalan ke lateral dan
melanjuktakn diri pada sulcus di os occipitalis. Pada pertemuan antara os occipital dan
os petrosus (occipitopetrosal junction), sinus kedua transverses membelok ke bawah
dank e belakang membentuk sinus sigmoideus, yang kemudian akan bermuara pada
vena jugularis interna. Sinus occipitalis menghubungkan confluens sinuum dengan
sinus marginalis pada foramen magnum. Sinus petrosus superior terletak pada margo
anterior tentorium cerebella. Sinus petrosus inferior terletak diantara clivus dan os
petrosus. Sinus cavernosus terletak pada kedua sisi sinus sphenoidalis, sella turcica,
dan glandula hypophyse.
VENTRICULUS QUARTUS
Sebuah ruangan pipih yang berbentuk belah ketupat dan berisi liquor cerebrospinalis.
Ventriculus ini berasal dari rongga di dalam tuba neuralis pada hindbrain, yakni bagian
yang membentuk cerebellum pons dan medulla oblongata ujung rostal menyempit,
bersambung dengan aquaductus cerebri sylvii, ujung caudal melanjutkan diri menjadi
canalis centralis medullae oblongatae. Atap ventriclus quartus di bagian rostral disebut
tegmen ventriculi quarti, dibentuk oleh velum medullare anterius (superius) bersama-
sama dengan pedunculus ceribelli superior. Atap di bagian caudal dibentuk oleh velum
medullare posterius (inferius), tela chorioidea, plexus choriodeus, taenia ventriiculi
quarti, lingual dan obex. Velum medullare inferius adalah suatu lembaran tipis lapisan
ependym dan di sebelah supercialisnya terdapat pia mater, lembaran ini melekat pada
tepi fossa rhomboidea membentuk taenia ventriculi quarti, yang ke arah caudal menjadi
semakin sempit, disebut obex.
Ventriculus quartus ke arah lateral membentuk recessus lateralis, yang terletak di
cranialis striae medullares dan di caudalis dari plexus choroideus. Plexus choroideus ini
dibentuk oleh capiller pembuluh darah, berlekuku-lekuk menonjol ke dalam ventriculus
quartus.
Pada atap ventriculus quartus terdapat foramen Magendie (= apertura mediana
ventriculi quarti), berada di sebelah frontal obex, dan terdapat dua buah apertura
laterales ventriculi quarti (= foramen Luschka) yang berada pada recessus lateralis.
Liquor cerebrospinalis di dalam ventriculus quartus, selain diproduksi oleh plexus
chorioideus ventriculi quarti juga berasal dari ventriculus tertius, yang masuk ke dalam
ventriculus quartus melalui aquaductus cerebri Sylvii. Selanjutnya liquor meninggalkan
ventriculus quartus melalui canalis centralis medullae oblongatae dan melalui foramen
Magendie dan foramen Luschka masuk ke dalam cavitas subarachnoidea.
VENTRICULUS LATERALIS
Ventriculus lateralis adalah rongga yang terdapat pad setiap hemispherium cerebri.
Mempunyai hubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare
Monroi.
Terdiri atas :
1. Cornu anterius (=frontale), berada di sebelah rostral foramen
interventriculare, berbentuk segitiga dengan sisi yang menonjol ke frontal,
lateral dan ventral. Ujung frontal membulat dan berada pada polus frontalis.
Atap dan dinding rostral dibatasi oleh corpus callosum, sedangkan dinding
medial dibentuk oleh septum pellucidum (memisahkan kedua ventriculus
lateralis satu dengan lainnya; di antara kedua septum pellicidum terdapat
cavum septi pellucidum. Dinding lateral dibentuk oleh caput nuclei
caudati.
2. Pars centralis (=corpus), berada di sebelah caudal dari foramen
interventriculare sampai dekat pada splenium corporis callosi.
3. Cornu inferius (=temporale), letak mengarah ke caudal dan frontal
mengelilingi aspect caudalis thalamus, meluas ke rostral ke dalam pars
medialis lobus temporalis, dan berakhir kira-kira 3 cm dari polus temporalis.
Atap dan dinding lateral dibentuk oleh tapetum dan radiatio optica. Pada
lantai terdapat eminentia collateralis, yang dibentuk oleh sulcus lateralis.
Pada dinding medial terdapat formatio hippocampi.
4. Cornu posterius (=occipitale), berada di dalam lobus occipitalis. Dinding
lateral dan atap dibentuk oleh serabut corpus callosum, lantainya dibentuk
oleh substantia alba dari lobus occipitalis. Calcar avis merupakan suatu
penonjolan memanjang yang disebabkan oleh sulcus calcarinus.
Pada pars centralis dan cornu inferius terdapat plexus choroideus, yang dibentuk oleh
invaginasi ependym ke dalam rongga ventriculus, meluas ke atap ventriculus tertius
dengan melalui foramen interventriculare. Plexus chorioideus terbentuk di mana
ependym dan pia mater ( + pembuluh darah) saling bertemu.
Ujung terminal a.cerebri media membentuk ramus angularis memberi peredaran darah
kepada gyrus angularis.
Jadi daerah-daerah penting yang disuplai oleh a.cerebri media adalah:
1. Area motorik
2. Area premotorik
3. Area somesthetik
4. Area auditoris
5. Cortex asosiasi yang berkaitan dengan fungsi integrasi
Pada tepi caudal pons kedua a.vertebralis bersatu membentuk a.basilaris, dan dari
a.basilaris dipercabangkan :
1. A.inferior anterior cerebelli
2. A.labyrinthi
3. R.paramedianus dan rr.circumferentia pontines
4. A.cerebelli superior
5. A.cerebri posterior, merupakan cabang terminal dari a.basilaris yang
membentuk bifurcatio.
A.cerebelli inferior posterior berjalan menuju ke permukaan inferior cerebellum dan
memberi percabangan kepada uvula dan nodulus, tonsilla cerebelli dan permukaan
inferolateral hemispherium cerebelli. Turut membentuk plexus chorioideus ventriculus
quartus.
Pembuluh vena mengikuti perjalanan arteri, yang akan bermuara ke dalam sinus rectus
dan sinus transversus.
BAB II
Sistem Indera
Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari Anatomi Sistem Indera, mahasiswa diharapkan mampu:
ORGANUM VESTIBULO-COCHLEARIS
Telinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. Hal ini
dikarenakan ada beberapa struktur di dalam telinga yang membentuk sistem
auditoria dan sistem vestibular.
Telinga terdiri atas :
• Scapha
• Concha
• Lobulus Auriculare
B. AURIS MEDIA
Auris media adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis,
dipisahkan dari meatus acusticus externus oleh membrana tympani. Terdiri dari :
1. Membrana Tympanica
2. Ossicula Auditoria
3. Musculi Auditoria
4. Tuba Auditiva (= Tuba Eustachii)
5. Antrum Mastoideum dan Cellulae Mastoideae
Cavum tympani berbentuk celah sempit yang dilapisi oleh membrana mucosa.
Ruang ini berisi tulang-tulang pendengaran (ossicula auditoria) yang berfungsi
meneruskan getaran dari membrana tympani ke perilymphe di auris interna. Di
anterior, cavum tympani berhubungan dengan nasopharynx melalui tuba auditiva
dan diposterior berhubungan dengan antrum mastoideum.
Auris media mempunyai atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior, dinding
lateral dan dinding medial.
▪ Atap (paries tegmentalis) dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang disebut tegmen
tympani, merupakan bagian dari pars petrosa ossis temporalis. Lempeng ini
memisahkan cavum tympani dari meninx dan lobus temporalis cerebri.
▪ Dasar (paries jugularis) dibentuk oleh lempeng tipis os temporal yang memisahkan
cavum tympani dari bulbus superior vena jugularis interna. ▪ Dinding anterior (paries
caroticus) dibentuk oleh lempeng tipis tulang yang memisahkan cavum tympani dari
arteri carotis interna. Pada bagian atas dinding anterior terdapat muara dari dua
buah saluran. Saluran dibagian caudal akan menuju tuba auditiva, sedangkan yang
dicranial masuk ke dalam saluran untuk m. tensor tympani.
▪ Dinding posterior (paries mastoideus) auris media hanya tertutup sebagian. Bagian
caudal dari dinding ini terdapat suatu penonjolan yang berbentuk kerucut, sempit,
kecil disebut pyramis. Dari puncak pyramis ini keluar tendo m. stapedius serta
terdapat lubang yang dilewati oleh chorda tympani (cabang nervus facialis) yang
masuk ke auris media. Dicranial dari dinding posterior auris media ini, terdapat
sebuah lubang besar yang tidak beraturan yaitu aditus ad antrum mastoidea.
▪ Dinding lateral (paries membranaceus) auris media sebagian besar dibentuk oleh
membrana tympanica.
▪ Dinding medial (paries labyrinthicus) auris media dibentuk oleh dinding lateral auris
interna. Bagian terbesar dari dinding ini memperlihatkan penonjolan bulat disebut
promontorium yang disebabkan oleh lengkung pertama cochlea yang ada di
inferiornya. Di posterosuperior promontorium terdapat fenestra vestibuli
(=foramen ovale) yang berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis stapedis. Pada
posteroinferior promontorium terdapat fenestra cochlea (=foramen rotundum)
yang berbentuk bulat dan ditutupi oleh membrana tympani secundaria.
Otot-otot Auditoria
Otot-otot yang mempengaruhi pergerakan tulang pendengaran adalah m.
tensor tympani dan m. stapedius.
1. Musculus tensor tympani adalah otot di dalam tuba auditiva. Origo otot
ini pada dinding tuba auditiva dan berinsertio pada manubrium mallei.
Kontraksi musculus tensor tympani akan menarik membrana tympani ke
arah medial sehingga menegangkan membran ini. Musculus tensor
tympani berfungsi meredam getaran pada membrana tympani, otot ini
dipersarafi oleh nervus mandibularis.
2. M. stapedius terdapat di dinding posterior cavum tympani. Origo otot ini
pada pyramis (penonjolan tulang pada dinding posterior cavum tympani)
dan berinsertio pada collum stapedis. Otot ini berfungsi meredam getaran
stapes. Musculus stapedius dipersarafi oleh nervus facialis.
Tuba auditiva
Tuba auditiva merupakan suatu saluran yang menghubungkan dinding anterior
cavum tympani ke nasopharynx. Sepertiga bagian posteriornya dibentuk oleh tulang
dan dua pertiga bagian anteriornya adalah cartilago. Lumennya gepeng dengan dinding
medial dan dinding lateral dari pars cartilaginosa tuba auditiva saling berhadapan
menutup lumen.Tuba ini berjalan di pinggir cranial musculus constrictor pharyngeus
superior. Dengan gerakan menelan maka dinding tuba saling terpisah sehingga lumen
terbuka dan udara dapat masuk ke dalam cavum tympani. Dengan demikian tekanan
udara pada kedua sisi membran tympani menjadi seimbang. Tuba berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara di dalam cavum tympani dengan nasopharynx.
Antrum Mastoideum dan Cellulae Mastoidea
Antrum mastoideum terletak di posterior cavum tympani di dalam pars petrosa ossis
temporalis, berhubungan dengan cavum tympani melalui aditus (antrum) tympanicum.
Diameter aditus ± 1 cm.
C. AURIS INTERNA
Auris interna adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosa ossis
temporalis, letaknya dimedial terhadap auris media yang berisi organa auditorius
(pendengaran) dan organa vestibular (keseimbangan). Pada auris interna ini juga
terdapat labyrinthus membranaceus yang berada didalam labyrinthus osseus dengan
bentuk yang sama. Organa auditorius (= organa cochlearis) dibentuk oleh cochlea,
sedangkan organa vestibularis tersusun dari ketiga canalis semicircularis ( didalamnya
terdapat tiga ductus semicircularis) serta vestibulum (di dalamnya terdapat sacculus
dan utriculus).
Labyrinthus osseus
Labyrinthus osseus tersusun dari 3 bagian, yaitu vestibulum, tiga buah canalis
semicircularis serta cochlea.
Labyrinthus osseus di sebelah luar dilapisi oleh endosteum tulang, sedangkan di bagian
dalam dipisahkan dari labyrinthus membranaceus oleh cairan perilymphe. Vestibulum,
merupakan bagian tengah labyrinthus osseus yang berhubungan dengan auris media
melalui suatu membran yang disebut fenestra vestibuli . Terletak diantara canalis
semicircularis dan cochlea. Pada dinding lateral labyrinthus osseus terdapat fenestra
vestibuli (yang ditutupi oleh basis stapedis dan ligamentum anulare) serta terdapat pula
fenestra cochleae (yang ditutupi oleh membrana tympani secundaria). Di dalam
vestibulum terdapat sacculus dan utriculus.
Canalis semicircularis. Ketiga canalis semicircularis, yaitu canalis semicircularis
superior, canalis semicircularis posterior dan canalis semicircularis lateral, semuanya
akan bermuara ke bagian posterior vestibulum. Setiap canalis mempunyai sebuah
pelebaran di ujungnya disebut ampulla. Di dalam canalis semicircularis terdapat ductus
semicircularis. Canalis semicircularis superior dan canalis semicircularis posterior
terletak vertical, sedangkan canalis semicircularis lateralis terletak horizontal. Walaupun
ada tiga canalis, tetapi muaranya hanya lima, bukan enam, karena ujung posterior
canalis semicircularis posterior yang tidak berampula menyatu dengan ujung medial
canalis semicircularis anterior yang tidak berampula dan bermuara ke dalam bagian
medial vestibulum melalui crus osseum commune. Ke arah anterior vestibulum
berhubungan dengan cochlea dan fenestra cochleae.
Cochlea. Cochlea berbentuk seperti rumah siput. Panjangnya ± 3,5 cm dengan dua
setengah lingkaran spiral terhadap sumbu tulangnya. Sumbu cochlea disebut modiolus,
yang merupakan pilar sentral. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk
tabung spiral yang disebut lamina spiralis. Modiolus cochlea dikelilingi oleh tabung
tulang yang sempit sebanyak dua setengah putaran. Setiap putaran berikutnya
mempunyai radius yang lebih kecil sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk
kerucut. Apex menghadap ke anterolateral dan basisnya ke posteromedial. Putaran
basal pertama dari cochlea inilah yang tampak sebagai promontorium pada dinding
medial cavum tympani.
Pada basis cochlea dijumpai tiga buah lubang, yakni :
Scala vestibuli dan scala tympani berisi cairan perilymphe sedangkan scala
media berisi cairan endolymphe. Scala vestibularis berhubungan dengan ruang
perilymphe vestibularis dan akan mencapai permukaan dalam fenestra vestibuli. Scala
tympani berhubungan dengan fenestra cochleae yang memisahkannya dengan cavum
tympani. Pada apex spiral cochlea (= cupula cochlea) cairan perilymphe scala vestibuli
dan scala tympani akan bertemu melalui suatu saluran sempit yang disebut
helicotrema.
Di dalam meatus acusticus internus, nervus cochlearis yang muncul dari cochlea akan
bergabung dengan nervus vestibularis yang muncul dari canalis semicircularis,
utriculus, dan sacculus, menjadi nervus vestibulocochlearis (= N. Acusticus = nervus
cranialis VIII). Nervus facialis juga akan bergabung bersama dengan N.VIII di dalam
meatus acusticus internus.
Labyrinthus membranaceus
Labyrinthus membranaceus terdiri atas utriculus dan sacculus, tiga buah ductus
semicircularis serta ductus cochlearis.
Labyrinthus membranaceus terletak di dalam labyrinthus osseus. Merupakan suatu
sistem saluran yang saling berhubungan yang berisi cairan endolymphe. Labyrinthus ini
dipisahkan dari labyrinthus osseus oleh ductus perilymphe yang berisi cairan
perilymphe.
Sacculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus. Sacculus dan
utriculus dibungkus oleh kapsul tulang yang sama yaitu vestibulum. Pada dinding
utriculus dan sacculus terdapat receptor sensoris untuk keseimbangan yang disebut
macula sacculi dan macula ultriculi.
Utriculus dihubungkan secara tidak langsung dengan sacculus dan ductus
endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis.
Ductus semicircularis meskipun diameternya jauh lebih kecil dari canalis
semicircularis, namun mempunyai konfigurasi yang sama. Ketiganya tersusun tegak
lurus satu dengan lainnya, sehingga ketiga bidang terwakili. Perubahan gerak pada
kepala dideteksi oleh receptor sensoris di dalam ampulla ductus semicircularis.
Ductus cochlearis mempunyai posisi centralis dalam cochlea labyrinthus osseus.
Berhubungan dengan sacculus melalui ductus reuniens.
Rongga labyrinthus osseus merupakan suatu ductus perilymphaticus yang diisi oleh
cairan perilymphe. Rongga ini berhubungan dengan spatium subarachnoidea melalui
aquaductus cochlea. Labyrinthus membranaceus berisi endolymphe. Endolymphe organ
pendengaran dan organ keseimbangan saling berhubungan melalui ductus reuniens
dan dihubungkan oleh ductus endolymphaticus ke saccus endolymphaticus, suatu
kantong epidural tempat cairan endolymphe diabsorbsi.
MEKANISME PENDENGARAN
Struktur yang terlibat dalam proses mendengar diawali dengan ditangkapnya
energi bunyi oleh auricula dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tulang ke cochlea.
1. Papilla circumvallatae. Terdapat pada radix lingua. Jenis papilla yang terbesar
terletak di posterior dari sulcus terminalis yang berbentuk huruf V.
2. Papilla fungiformis. Menyebar pada permukaan ujung sisi lingua dan menyerupai
bentuk jamur.
3. Papilla filiformis. Merupakan papilla terbanyak dan menyebar diseluruh
permukaan lingua
4. Papilla foliata.
Lingua mempunyai sensitivitas yang berbeda untuk setiap bagian nya. Terdapat 4
macam regio pengecapan yaitu:
Jalur Pengecapan dimulai dari serabut saraf sensori yang terdapat pada 2/3 anterior
lingua yang berjalan didalam chorda tympani dari nervus fasialis, sedangkan 1/3
posterior lingua akan melalui nervus glassopharingeus serta serabut dari area mucosa
palatum, pharynx dan epiglottis akan melalui nervus vagus. Ketiga nervus ini, bersatu
untuk memasuki nukleus solitarius di dalam medula oblongata kemudian menuju ke
gyrus post sentralis di cortex cerebri.
ORGANUM OLFACTORIA
Cavum nasi merupakan organ respirasi dan olfactoria. Bagian dua pertiga inferior
membran mukosanya termasuk mucosa respiratoria dan bagian sepertiga superior
adalah mucosa olfactoria. Bagian sepertiga superior inilah yang merupakan bagian dari
organa olfactorius.
Sistem penghidu manusia dimulai dari reseptor olfactorius yang terdiri dari
mucosa olfactorius, fila olfactoria, bulbus olfactorius, cortex cerebri, uncus lobus
temporalis dan area subcallosum.
Mucosa olfactorius terdapat pada 1/3 bagian cranial cavum nasi, atap cavum nasi dan
1/3 cranial septum nasi. Sel olfactorius nantinya akan membentuk nervus olfactorius.
Bulbus olfactorius adalah bagian yang menonjol dari telencephalon. Akson-akson dari
neuron sistem olfactorius akan bergabung membentuk tractus olfactorius yang
merupakan bagian dari rhinenchephalon. Rhinenchephalon Terdiri dari :
Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 2,5 cm. Diameter anterior-posterior lebih
panjang daripada diameter transversal dan vertikal. Terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
• Lensa
• Corpus vitreum
Stimulus cahaya mencapai retina dengan melewati cornea, aquaeus dan corpus
vitreum, struktur tersebut tadi merupakan media refraksi, yang paling penting adalah
cornea.
Lamina superficialis (=lamina fibrosa) tebal, membentuk sclera yang merupakan 5/6
bagian posterior, berwarna putih dan 1/6 bagian anterior yang transparan membentuk
cornea. Tempat pertemuannya disebut sclero-corneal junction. Disebelah medial dari
ujung posterior sclera ditembusi oleh nervus opticus, tempat tersebut disebut “blind spot
(=papilla nervi optici)”. Permukaan cornea rata dan tebal di bagian tengah.
Pada saat seseorang melihat lurus ke depan maka stimulus cahaya tiba pada
bagian dari retina yang disebut macula lutea (=yellow spot). Neurit dari sel ganglion
membentuk nervus opticus, meninggalkan bulbus oculi melalui blind spot yangberada
disebelah medial dari macula lutea. Suatu objek dalam lapangan penglihatan akan
tampak oleh retina pars lateralis (pars temporalis) dari satu mata dan retina pars nasalis
(pars medialis) dari mata yang lain. Serabut-serabut dari n.opticus yang berasal dari
retina pars nasalis mengadakan persilangan satu sama lain yang disebut chiasma
opticum. Serabut-serabut saraf yang melanjutkan diri ke dorsal, di sebelah posterior
chiasma opticum membentuk tractus opticus.
Suatu stimulus cahaya dapat menghasilkan tiga peristiwa sebagai berikut:
a. dapat melihat benda bersangkutan , artinya stimulus sampai di cortex cerebri. b. Light
reflex (=reflex cahaya) disebut juga reflex pupil yaitu pupil memberi reaksi terhadap
cahaya yang secara tiba-tiba masuk kedalam mata, dalam hal ini pupil menjadi kecil
sebagai akibat pengaruh dari nucleus Edinger Westphal melalui n.occulomotoris.
c. Reflex somatik yang bersifat protetik, yaitu terjadi gerakan kepala (leher) untuk
melihat sumber stimulus cahaya bersangkutan melalui perantaraan tractus
tectospinalis dan tractus bulbaris yang akan mempengaruhi otot-otot leher dan otot
otot bola mata (N.III, N. IV dan N. VI).
OTOT-OTOT MATA
Terdapat 6 buah otot mata dan sebuah otot untuk mengangkat palpebra superior,
yaitu:
1. m. rectus superior
2. m. rectus inferior
3. m. rectus lateralis
4. m. rectus medialis
5. m. obliquus superior
6. m. obliquus inferior
7. m. levator palpebrae superior, yang berfungsi mengangkat palpebra, berorigo pada
cavum orbita dan insertio pada kulit palpebra superior.
Semua otot tersebut mendapat persarafan dari n.occulomotiris (N. III), kecuali m.
obliquus superior yang dipersarafi oleh n. Trochlearis (N. IV) dan m.rectus lateralis oleh
n. Abducens (N. VI).
GLANDULA LACRIMALIS
bermuara kedalam meatus nasi inferior. Pada tepi palpebra terdapat deretan rambut
(bulu mata) disebut cilia. Cilia bersama-sama dengan air mata berfungsi melindungi
bola mata terhadap iritasi mekanis, kimiawi dan cahaya yang kemilau.
Sistem Endokrin
Setelah selesai mempelajari Buku Ajar ini mahasiswa diharapkan
dapat : 1. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Hypophise
2. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Thyroidea 3.
Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Parathyroidea 4.
Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Suprarenalis
5. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Pulau-pulau Langerhans Pankreas
6. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Ovarium
7. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Testis
8. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Glandula Pineale
9. Menjelaskan Morfologi, lokalisasi dan peranan Thymus