LAPORAN TUTORIAL
“LEMAH SEPARUH BADAN”
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
SKENARIO E
lumpuh tubuh sebelah kiri sejak 2 hari lalu secara tiba-tiba saat beraktivitas.
dan XII kiri e tipe sentral, dan hasil EKG berupa atrial fibrilasi.
A. KATA SULIT
B. KATA KUNCI
1. Laki-laki 40 tahun
5. Hasil pemeriksaan neuroogis parese n. Vii dan n. Xii kiri tipe sentral
C. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
rangsangan. Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrite dan akson. 1
Mescher L, Anthony. 2011. Histologi Dasar Junqueira.Ed.12. Jakarta: EGC. hal 140
a. Badan Sel
Badan sel yang juga disebut perikarion, adalah bagian neuron yang
cabang – cabang sel. Badan sel terutama merupakan pusat tropic, meskipun
dan sangat besar, dengan anak inti yang nyata. Sel saraf binukleus terlihat
dalam ganglia simpatis dan sensorik. Kromatin halus tersebar rata, yang
memberi kesan bahwa sel – sel ini menyintesis protein stuktural dan protein
bawah mikroskop cahaya, yang di sebut badan nasal. Jumlah badan nasal
sangat banyak di jumpai dalam sel saraf besar seperti neuron motorik.
b. Dendrit
prograsi sejumlah besar akson terminal dari sel saraf lain. Di perkiraan
besar lagi di sel saraf lain. Neuron bipolar, dengan hanya satu dendrite, tidak
banyak dijumpai dan hanya terdapat pada tempat khusus. Berbeda dari
akson yang memiliki diameter tetap dari satu ujung ke ujung lain, dendrite
c. Akson
Kebanyakan neuron hanya memiliki satu akson. ada sejumlah kecil
yang tak mempunyai akson sama sekali. Semua akson berasal dari daerah
berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, yang umumnya muncil dari
diantara muara akson dan titik awal mielinisasi disebut segmen inisial.
jenis kanal ion terdapat pada inisial dan kanal tersebut penting untuk
Sistem Saraf Pusat terdapat sel - sel glia yang mengelilingi sebagian
besar badan sel neuron, yang biasanya jauh lebih besar daripada sel glia, dan
• Oligodendrosit
• Astrosit
• Sel ependim
• Mikroglia
• Sel schwann
a. Otak
oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf
diensefalon.
Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak
tengah.
dan mielensefalon.
Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel
kenyataan bahwa sel saraf yang rusak tidak dapat di ganti, menyebabkan bahwa
jaringan yang rapuh yang tidak tergantikan ini harus dilindungi dengan baik.
antara tulang pelindung dan jaringan saraf terdapat tiga membran protektif
otak " mengapung" dalam suatu bantalan cairan khusus cairan serebrospinal
(CSS)
terdapat sawar darah otak sangat selektif yang membatasi akses bahan-
b. Lapisan Pelindung
Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang
disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid
dan durameter.
a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat
pada otak.
lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa
dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak.
Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak
memisahkan durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis.
Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan
c. Cairan Cerebrospinalis
medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan
sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan
sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga
berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan
d. Serebrum
Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar
otak. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
hemisfer.
terdistribusi dalam enak lapisan, dengan satu atau lebih jenis sel lebih mencolok
di setiap lapisan. Meskipun terdapat variasi susunan sel diberbagai bagian otak,
horizontal dan radial yang berkaitan dengan sel neuron di berbagai lapisan
molebularis) (I). Diatas dan menutupi lapisan sel molecular adalah jaringan ikat
halus otak, pia meter. Bagian perifer lapisan molecular terutama terdiri dari sel
neuroglia dan sel-sel horizontal Cajal. Akson-akson kedua tipe sel tersebut
berbagai jenis sel neuroglia dan sel pyramid kecil. Perhatikan pada sel pyramid
secara progresif menjadi lebih besar pada lapisan-lapisan korteks yang lebih
dalam. Dendrit apical pada sel pyramid mengarah kebagian perifer korteks,
adalah suatu lapisan tipis dan terutama mengandung sel granula kecil, beberapa
(lamina multiformis) (VI). Lapisan ini berada disamping substansia alba kotreks
bentuk dan ukuran, misalnya sel fusiform, sel granula, sel stelata, dan sel
Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi
Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.
disebut girus.
-
Area motorik primer pada korteks
aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca
-
Area sensorik korteks
Terdiri dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori
- Diensefalon
- Sistim Limbik
yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak
- Otak Tengah
sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla
- Pons
serebral. Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan
kedalaman pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam
- Serebelum
otak. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral,
- Medulla Oblongata
spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen
batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX,
- Formasi Retikular
serabut saraf dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla
oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk memicu dan
- Medulla Spinalis
tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus
struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm.
Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf
spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang
(31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina
intervertebral.
- Struktur Internal
substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-
abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut
tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan
neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang
bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior
pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu
Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
- Traktus Spinal
fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan
tujuannya.
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan
medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ;
saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik
yang berhubungan.
a. Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa
saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun
1. SARAF OLFAKTORIUS
2. SARAF OPTIK
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa
ke badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari
bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic.
Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral
nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus
3. SARAF OKULOMOTORIUS
motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke
seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot
yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata
4. SARAF TRAKLEAR
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik
dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal dari
langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata.
Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot
5. SARAF TRIGEMINAL
terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada
wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan
menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan sel neuron sensorik
terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi
3 divisi : Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata,
kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
- Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas,
- Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit
6. SARAF ABDUSEN
motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang
7. SARAF FASIAL
Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan
8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang
pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla,
ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan
9. SARAF GLOSOFARINGEAL
menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid.
Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga
bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring ; neuron ini juga
dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik
membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera
motorik. Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari
medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal
muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan
motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah.
Saraf Spinal
31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior)
dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks
bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf
aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi nama
dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut.
saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus
seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal.
jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-
kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer ; walaupun demikian, sistem ini
dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta
kenyang dan pesan-pesan yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah
dan pernapasan, yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur
Divisi SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis.
Sebagian besar organ yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf
yang berasal dari kedua divisi. Divisi simpatis dan parasimpatis pada SSO secara
lateral substansi abu-abu dalam segemen toraks dan lumbal bagian atas medulla
spinalis.
2. DIVISI PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL
yang terinervasi dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron
terletak dalam nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan
saraf XI, juga dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga
3. NEUROTRANSMITER SSO
Referensi :
jakarta:EGC hal.150-151
3. http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/ANATOMI-FISIOLOGI-
SISTEM-SARAF.pdf
Fungsional.2017.Ed.12.Jakarta:EGC hal.184-185
2. Mekanisme Kelumpuhan Terkait Skenario
Aterosklerosis Pembentukan
(elastisitas Kepekatan darah trombus
pembuluh darah meningkat
menurun)
Obstruksi
trombus di otak
Penurunan kemampuan
Kerusakan menggerakkan bola mata,
mobilitas Mobilitas merasakan sakit, penurunan
fisik menurun kepekaan terhadap suhu,
kemampuan otot mengecap,
mengunyah, menelan. Kemampuan
menggerakkan mulut untuk
berbicara, serta kemampuan otot
z Tirah baring wajah muka untuk berekspresi
Gangguan
pemenuhan
Resti gangguan Kurang perawatan diri
nutrisi
integritas kulit
satu otot tubuh atau lebih untuk sementara waktu atau bahkan secara
permanen. Kelumpuhan bisa total, di mana tidak ada gerakan sama sekali
pada otot yang bermasalah, atau hanya secara parsial, yang mana otot
Kelumpuhan bisa fokal pada salah satu bagian tubuh saja, atau menyeluruh,
mengenai seluruh otot tubuh. Kelumpuhan juga bisa terjadi mendadak atau
kelumpuhan UMN pada tubuh sisi kontralateral. Dalam hal ini hemiparesis
dekstra jika sisi tubuh kanan yang lemah dan hemiparesis sinistra jika sisi tubuh
kiri yang lumpuh. Semua neuron yang menyalurkan impuls motorik secara
fissure longitudinalis serebri mempunyai koneksi dengan gerak otot kaki dan
tungkai bawah. Korteks motorik yang dekat dengan fissure lateralis serebri
mengurus gerak otot laring, faring dan lidah. Gerak otot d iseluruh be khan
tubuh d ipetakan pada seluruh kawasan kortkes motorik yang dikenal sebagai
homunculus motorik. Korteks rnotoric primer diperdarahi oleh cabang
kortikal dari dua arteri yaitu a. cerebri anterior dan a. cerebri media.
1. UMN
a. Susunan Piramidal
otot laring, faring dan lidah. Melalui aksonnya neuron korteks motorik
saraf yang kompak, turun dari korteks motorik dan di tingkat thalamus
itulah yang disebut sebagai kapsula interna yang dapat dibagi dalam krus
b. Susunan ekstrapiramidal
2. LMN
radikaventralis saraf spinal. dua jenis LMN dapat dibedakan yaitu ; yang
otot intrafusal.
Risiko terjadinya stroke emboli sebesar 5,6 kali lebih besar pada
hemoragik dan nilai p < 0.001 yang menunjukkan terdapat hubungan yang
yang bermakna antara fibrilasi atrium dan kejadian stroke non hemoragik
dengan nilai p= 0,05 dan penderita dengan fibrilasi atrium berisiko 3 kali
atrium yang menyebabkan aliran darah stasis pada atrium kiri dan
dari gumpalan darah (klot) dapat lepas dari dinding pembuluh darah dan
menjadi emboli. Menurut Japardi (2002) emboli yang telah terbentuk akan
keluar dari ventrikel kiri dan mengikuti aliran darah menuju arkus aorta.
Aliran darah ini 90% akan menuju ke otak melalui arteri karotis komunis.
Emboli kebanyakan terdapat pada arteri serebri media karena arteri ini
80% darah yang berasal dari arteri karotis interna Emboli yang menyumbat
menyebabkan otot atrium tidak dapat berkontraksi dengan efektif dan aktif
menurun. Penurunan curah jantung ini terjadi lebih besar pada denyut
yaitu penyakit jantung dengan atrial fibrilasi dan kejadian stroke non
Penatalaksanaan umum:
jalan napas.
- Stabilisasi hemodinamik
glukosa.
pengobatan pada stroke iskemik akut kecuali tekanan darah sistolik lebih
dari 220 mmHg atau diastolik lebih dari 120mmHg. Pada tekanan darah
- Tekanan darah
- Pemeriksaan jantung
- Pemantauan ketat pada pasien edema serebral dan monitor TIK harus
dipasang pada pasien dengan GCS <9 dan penderita yang mengalami
atau intraserebral)
- Jaga normovolemia. Jangan sampai hypervolemia yang bisa
syok.
Pengendalian Kejang
diikuti oleh fenitoin, loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan
maksimum 50 mg/menit
- Berikan Asetaminofen 650 mg bila suhu lebih dari 38,5oC atau 37.5
oC
- Pada pasien febris atau berisiko terjadi infeksi harus dilakukan kultur
Pemeriksaan Penunjang
- EKG
hemostasisi, kadar gula darah, analisis urin, abalisa gas darah, dan
elektrolit.
a. Anamnesis
Defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba, saat aktivitas/istirahat, kesadaran
baik/terganggu, nyeri kepala/tidak, riwayat hipertensi (faktor-faktor risiko
strok lainnya), lamanya 9onset), serangan pertama kali/ulang.
b. Pemeriksaan Fisik (Neurologis dan Internis)
Ada defisit neurologis, hipertensi/hipotensi/normotensi, aritmia jantung.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Hb, hematokrit, hitung lekosit, hitung jenis lekosit, laju endap darah, kimia
darah (glukosa, kolesterol,trigliserida, LDL, HDL, As.Urat, SGOT, SGPT,
Ureum, kreatinin) dan bila perlu : trombosit, waktu perdarahan, waktu
bekuan, APTT, fibrinogen, Rumple Leede, likuor serebspinal, serta urine
lengkap.
d. Pemeriksaan Radiologik CT scan kepala, bila perlu angiografi dan
transcranial doppler, foto toraks.
Pemeriksaan Penunjang :
Lab
- Darah rutin
- Urine ruti :
- LCS (liquor serebrospinal)
Foto
- CT-scan
- MRI
- TCD (transkranial doppler)
- EEG (elektroencephalogram)
- EMG (elektromiogram)
-
7. Diagnosa Banding
a. Definisi
atau sumbatan yang menyebabkan hipoksia pada otak dan tidak terjadi
selain otak.
b. Epidemiologi
per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan sekitar 72,3% kasus stroke
terbanyak.
c. Etiologi
yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena
2. Embolisme cerebral
pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada
umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan
3. Iskemia
d. Faktor Resiko
letak geografi, makanan tinggi lemak dan kalori, kurang makan sayur
terlebih dahulu.
alkohol dan obat, dan pola hidup tidak sehat (AHA, 2015).
a. Secara tidak langsung obesitas memicu terjadinya stroke yang
selain itu obesitas juga salah satu pemicu utama dalam peningkatan
darah.
e. Klasifikasi
TIA adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia
otak sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam
- Stroke in Resolution
atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil
dari berat ringannya lesi dan juga topisnya. Tanda dan gejala stroke non
1. Gangguan Motorik
2. Gangguan Sensorik
respons suara
dengan
rangsangan
nyeri
3. Buka mata 4. Fleksi 3. Bicara kacau
dengan abnormal
perintah
nyeri sesuai
7. Mengikuti
perintah
Tabel 6. Skala koma Glasgow. Dikutip dari Indun Candra Kirana, Stroke Non Hemoragik. 2017.
gerakan yang canggung serta simpang siur, gangguan nervus kranial, saraf
menghentikan gerakan.
3. Tremor (gemetar), bisa diawal gerakan dan bisa juga di akhir gerakan
badan dalam hal ini badan yang tidak bersandar tidak dapat memelihara
lesi
penghidu)
akomodasi
gerak mengunyah
sublingual; ekspresi
wajah
nitagmus
mengangkat palatum;
sekresi kelenjar anestesi pada farings;
menelan; fonasi;
parasimpatis untuk
abdomen
bahu bahu
lidah
Tabel 7. Gangguan nervus kranial. Indun Candra Kirana, Stroke Non Hemoragik. 2017. Fakultas
Pendeita stroke non hemoragik yang mengalami infrak bagian hemisfer otak
mengenai lengan)
d. Disfasi
bilateral)
c. Ataksia
f. Disfagia
g. Disartria
disorientasi
a. Koma
b. Hemiparese kontralateral
koreoatetosis.
g. Patofisiologi
menit. Bila tidak ada alirandarah lebih dari 30 detik gambaran EEG akan
lebih dari 5 menit maka kerusakan jaringan otak dimulai, dan bilalebih
berlanjut.
Trombosis cerebral Emboli cerebral
Intervensi:
d. Energi meningkat
Intervensi:
Manajemen nutrisi
makan
Intervensi:
Peningkatan batuk
Intervensi:
Peninangkatan komunikasi
i. Pemeriksaan Penunjang
a. Angiografi serebral
memiliki resiko kematian pada satu dari setiap 200 orang yang
diperiksa. Proses dari angiografi serebral yaitu pasien akan diinfus pada
lengan, dada, atau kaki Anda untuk merekam denyut serta irama
jantung.
b. Lumbal Pungsi
dalam ruang sub arachnoid meninges medula spinalis pada daerah cauda
teknik yang ketat dan aseptik. Posisi pasien yaitu posisi tidur miring
dengan fleksi maksimal dari lutut, paha, dan kepala semua mengarah ke
posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan
ke permukaan otak. Pada CT, pasien diberi sinar X dalam dosis sangat
tidak nyeri, dan menimbulkan resiko radiasi minimal keculi pada wanita
stroke iskemik.
d. MRI
Gambar 9. MRI
logam lainnya di dalam tubuh. Selain itu, orang bertubuh besar mungkin
aman, tidak invasif, dan tidak menimbulkan nyeri. MRI lebih sensitif
e. USG Doppler
sistem karotis).
f. EEG
g. EKG
Merupakan tes rutin untuk menentukan jumlah sel darah merah, sel
adalah ukuran jumlah sel darah merah. Hitung darah lengkap dapat
cell disease).
1) Tes koagulasi
Tes ini mengukur seberapa cepat bekuan darah. Tes yang paling
hiperglikemia.
- Penatalaksanaan medis
risiko stroke.
2) Aktivitas fisik
metabolisme.
1) Pengertian rehabilitasi
i. Komplikasi
tertekan, konstipasi.
deformitas, terjatuh.
4. Hidrosefalus
awal stroke non hemoragik yang tampak pada CT scan tanpa kontras
sekunder dari stroke stroke non hemoragik harus dikelola dengan cara
yang sama seperti gangguan kejang lain yang timbul sebagai akibat
neurologis injury.
k. Prognosis
hidup dalam 10 tahun sekitar 35%. pasien yang selamat dari periode
penduduk terkena serangan stroke, dan sekitar 25% atau 125.000 orang
kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh
- Pencegahan primer
olahraga teratur.
- Pencegahan sekunder
gaya hidup yang berisiko seperti hipertensi dengan diet dan obat
serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh
b. Faktor resiko
- Usia
pria.
- Hipertensi
- DM, hyperlipidemia
- Penyebab jantung
hiperfibrinogenimia, dll.
- genetic
- Hypovolemia dan syok terutama pada usia lanjut, dimana reflex
Perdarahan intraserebral
stroke, terdiri dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan
serebelum.
Gejala klinis:
Perdarahan ekstraserebral
Gejala klinis :
d. Patofisiologi
e. Manifestasi Klinis
kanan
kontralateral,
kebingungan
Nyeri kepala pada SAH dapat disertai atau tidak disertai dengan
gejala lain seperti kaku kuduk akibat iritasi meningen, hilang kesadaran
f. Komplikasi
Komplikasi akut
jam.
c. Gangguan jantung
d. Gangguan respirasi
Akibat infeksi maupun akibat penekanan di pusat pernapasan
f. Ulcer stress
Komplikasi kronik
inkontinensia.
b. Rekurensi strok
c. Gangguan social-ekonomi
d. Gangguan psikologi
g. Penatalaksanaan
- Bila memang strok, letak, jenis, dan luas lesi. Gold standarnya
dan lain-lain.
Perawatan umum
harus diperhatikan.
TD
sebagai kompensasi dan kembali normal dalam 2-3 hari. Oleh karena
itu TD tinggi diawal tidak pelu dikoreksi, kecuali mencapai nilai yang
sangat tinggi (sistolik > 220 mmHg/ diastolic >130 mmHg) atau TD
Gula Darah
pemantauan yang baik dan diberikan obat jika perlu, karena ini akan
menyebabkan kematian.
Keadaan kardiorespi.
Dibutuhkan pemantauan yang baik dan diberikan obat jika
Gangguan ginjal atau hati ini juga perlu diperhatikan karena ini
dengan pemberian hidrasi yang cukup dan mobilisasi dini, baik secara
Terhadap lesi
Perlakuan lesi tergantung pada besar, letak dan berapa lama lesi
superficial bias dioperasi, itupun kurang dari 12 jam, lebih dari itu
tidak sebaik diawal. Setelah 120 jam tidak bias dilakukan operasi,
karena sudah terjadi nekrosis jaringan otak. Pemberian obat tidak akan
Lesi iskemik
ini bertujuan agar daerah tersebut tidak menjadi infark, daerah ini akan
terjadi suatu rantai reaksi metabolic, antara lain masuknya ion kalsium
dan laktat interseluler, menyebabkan edema dan akhirnya nekrosis,
lain.
Rehabilitasi dini
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami
sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit,
kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya
yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap
baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan
Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s.
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada
Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir
Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah
menakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan