Anda di halaman 1dari 10

SISTEM SARAF

DOSEN PENGAMPUH : NS. HELLY KATUUK, S.KEP, M.KEP

DI SUSUN OLEH:

NAMA : ARNI LAJULU


NIRM : 1801046
KELAS : 5C KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MUHAMMADIYAH MANADO PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
SISTEM SARAF

A. Sel-sel Sistem Saraf


1. Neuron
Neuron adalah unit fungsional system saraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma. Neuron berperan mentransmisikan impuls saraf. Neuron
terdiri atas bagian-bagian berikut ini:
a. Badan sel (soma atau perikarion) mengandung inti dan organel dan sel lainnya.
Badan sel berperan mengendalikan metabolisme keseluruhan.
b. Badan NissL (zat kromatfilik) adalah kelompok reticulum endoplasma kasar
yang merupakan tempat sintesis protein.
c. Dendrit merupakan perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek
yang berfungsi sebagai penghantar impuls ke sel tubuh. Permukaan dendrit penuh
dengan spinah dendrit yang dihususkan untuk berhubungan dengan neuron lain.
d. Akson suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.
Bagian ini mengahantar implus menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain atau
ke bagian badan sel neuron yang menjadi asal akson. Akson munculdari badan sel
pada akson hillock yang berbentuk kerucut. Semua akson pada system saraf
dibungku oleh lapisan schwann (neuro lemah) yang dihasilkan ole sel-sel
schwann. Sel schwann menghasilkan myelin yang berfungsi sebagai insulator
listrik dan mempercepat hantaran impuls saraf.

Bentuk dan ukuran badan sel neuron berbeda-beda, demikian dengan jenis, jumlah
dan panjang tonjolannya, neuron diklasifikasikan bedasarkan struktur maupun
fungsinya. Neuron secara structural dibagi menjadi 3 kelompok:

 Neuron multipolar mempunyai satu akson dan beberapaatau benyak dendrit.


Sebagian besar neuron adalah jenis ini.
 Neuron bipolar mempunyai satu akson dan satu dendrit. Neuron bipolar muncul
dari sisi yang berlawanan pada badan sel. Neuron bipolar hanya ditemukan pada
neuron sensorik khusus pada mata, telinga, atau orga orfaktori.
 Neuron unipolar mempunyai taju tunggal yang muncul dari badan sel yang
bercabang berbentuk T menjadi dua taju. Kedua taju ini berfungsi sama seperti
akson tunggal. Dendrit muncul dari salah satu ujung terminal akson. Zona pemicu
pada neuron unipolar terletak pada sambungan antara akson dan dendrit.
Kebanyakan neuron unipolar adalah neuron sensorik.

Sedangkan klasifikasi berdasarkan fungsinya terbagi juga dalam 3 kelompok


diantaranya:
 Neuron sensori (neuron aferen) mentransmisikan impuls sensori dari kulit indera
lainya atau dari berbagai tempat didalam tubuh, mnuju sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang).
 Neuron motorik (neuron eferen) mentransmisikan impuls saraf dan sistem saraf
pusat menuju efertor, sel-sel sasaran yang menghasilkan semacam tanggapan.
Yang termasuk efertor adalah otot, kelenjar keringat, dan kelenjar esokrin.
 Neuron asiosiasi/neuron penghubung (interneuron) terletak pada sistem saraf
pusat dan mentransmisikan impuls dari neuron sensori ke neuron motorik. Lebih
dari 90% dalam tubuh merupakan neuron asosiasi.

B. Sel Neuro Glia


Neuro glia(glia) adalah sel-sel yang mendukung, melindungi dan memberikan makan
neuron. Terdapar 4 jenis utama sel glia, masing-masing dengan peran spesifiknya sel
yang paling kecil adalah mikroglia, yang bersifat fagosit yang menyediakan fungsi
perlindungan dengan memakan jasat remik dan sisa-sisa sel. Sel ependimal
melapisirongga yang penuh dengan cairan serebosfinal, yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang. Sel glia lain menyekat akson dan dendrit adalah atrosit, dan
oligodendrosit. Astrosit mempunyai banyak taju yang menyebabkan sel tampak seperti
bintang. Astrosit mempertahankan keseimbangan ion disekitar neuron dan
mengendalikan pertukaran material antara pembuluh darah dan neuron. Oligodendrosit
mempunyai lebih sedikit taju dibandingkan astrosit. Oligodendrosir melapisi taju
sitoplasma di sekitar neuron untuk menciptakan pelindung penyekat yang disebut
selubung myelin. Selubung myelin selain memberikan penyekat di antara serat saraf yang
berdampingan, mencegah terjadinya persilangan impuls diantara sebuah saraf dengan
saraf yang berdekatan.

C. Sistem Komunikasi Sel


Daya kepekaan dan daya hantaran merupakan sikap utama dari makhluk hidup dalam
bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Ransangganini dinamakan stimulus, sedangkan
reaksi yang dihasilkandinamakan respons alat penghantar stimulus yang berfungsi
menerima rangangan yang disebut reseptor, sedangkan yang menjawab stimulus disebut
efektor seperti otot, sel, kelenjar dan sebagainya. Hubungan reseptor dengan efektor
terjadi melalui sistem sirkulasi dengan perantaraan zat kimia yang aktiv atau melalui
hormon yang melewati tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang serabut. Sel
yang merupakan tonjolan ini dinakan neuron serangkaian neuron terdiridari neuron
reseptor dan neuron efektor yang akan membentuk arkus refleks. Ada dua tonjolan
neuron sensorik, yaitu syaraf perifer dan saraf pusat. Yang ke ferifer berhubungan dengan
organ ujung (otot dan kulit) dikenal sebagai dendrit dan tonjolan ke pusat disebut akson
(neurit).
D. Komponen Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf pusat (SSP) yang mencangkup
otak dan kordaspinalis, dan sistem saraf tepi (SST) yang mencangkup serat-serat saraf
tang menbawa informasi antara SSP dan bagian tubuh yang lain (perifer). SST dibagi lagi
menjadi defisi aferen dan eferen. Defisi aferen membawa informasi ke SSP, memberi
tahu tentang lingkungan eksternal dan aktivitas internal yang sedang diatur oleh susunan
saraf. Intruksi dari SSP disalurkan melalui defisi eferen keorgan efektor (otot atau
kelenjar yang melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai).

E. Sistem Saraf Pusat (SSP)


A. Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat pentingkarena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam
rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak dihubungkan
dengan sumsum tulang belakang, mengatur baik proses tidak sadar dan
mengkoordinasi sebagian besar gerakan yang disadari.

 Stuktur otak

Bagian-bagian otak dapat dikelompokan dalam berbagai cara bergantung pada


perbedaan anatomi, spesialis, fungsi, dan perkembangan efolusi. Berikut ini
adalah pengelompokan otak dimulai dari satu batang otak, dua serebrum dan tiga
otak depan.otak depan terbagi lagi menjadi dua yaitu diensefalon yang terdiri atas
hipotalamus dan talamus, dan serebrum yang terdiri atas nukleus basal dan
korteks serebrum.

Bagian Terbesar Otak Adalah serebrum, yang memiliki permukaanyang


berlipat-lipat, dengan pola lipatan yang unik untuk setiap orang. Lekukan otak
disebut sulkus jika dangkal disebut fisura jika dalam titk fisura dan beberapa
sulkus besar yang membagi empat daerah fungsional yang disebut lobus yaitu
frontal, parietal, oksipital dan temporal. Gerigi dipermukaan otak disebut girus.
Pusat otak mengandung talamus, yang berperan sebagai stasiun pengirim
informasi otak. Struktur sekelilingi talamus ini adalah sistem limbik yang
berperan dalam insting bertahap hidup, perilaku yang emosi. Terkait erat dengan
sistem limbik adalah hipotalamus, yang menerima informasi sensorik.

 Pasokan Darah Ke Otak

Otak memiliki berat sekitar 2% dari total berat tubuh, tetapi memerlukan 20%
darah tubuh. Baik oksigen dan glukosa dibawah oleh darah, fungsi otak
memburuk jika tampa elemen dasar ini. Otak mempunai pasokan darah yang
mencakupi dari jejaring padat pembuluh darah yang berasal dari arteri karotid,
yang mengalir disetiap sisi leher, dan dari dua arteri fertebral yang mengalir
disepanjang sumsum tulang belakang.

 Ventrikel Dan Cairan Serebrospina

Otak dilindungi oleh 3 membran pelindung (meningges) yang menyelubunginya,


dan ventrikel dalam otak menghasilkan media berair dalam tengkorak yaitu cairan
serebrosfinal (cerebrosfinal fluit). Ada cairan serebrosfinal merupakan cairan
bening, yang diperbaharui 4-5 kali dalam sehari. Volume keseluruhan CSF dalam
ventrikel adalah sekitar 25 ml. CSF mengandung protein dan glukosa yang
menghasilkan energi untuk fungsi sel otak jika dibagi limfosit yang menjaga agar
terhindar dari infeksi. CSF melindungi dan memelihara baik otak dan sumsum
tulang belakang saat mengalir mengelilinginya. Cairan dihasilkan dipleksus koroit
dalam ventrikel laterol, yang mengalir ke ventrikel ke tiga. Kemudian cairan
mengalir ke ventrikel ke empat, terletak di depan serebelum. Peredaran cairan ini
dibantu otot untuk denyut arteri serebral.

 Substansi Otak (abu-abu dan putih)

masa serebrum memiliki dua lapisan utama. Lapisan luar berwarna abu-abu pucat,
disebut juga “substansi abu-abu” adalah korteks serebrum. Lapisan ini mengikuti
liparan dan tonjolan serebrum untuk menyelubungi seluruh permukaan serebrum.
Ketebalan substansi ini sekitar 3-5 ml, dan jika disebar mendatar, akan dapat
menutup daerah sebesar sebuah sarung bantal, lebih dalam diserebrum terdapat
pulau-pulau kecil substansi abu-abu. Substansi ini dan korteks serebrum terbentuk
terutama dari badan sel dan tonjolan pengumpul impuls (dendrit) sel saraf.
Dibawah substansi abu-abu korteks terdapat (substansi putih) yang berwarna lebih
pucat, membentuk masa bagian dalam serebrum substansi ini dibentuk terutama
oleh sarat saraf. Serat saraf berselebung (myelin) tersusun menjadi beekas atau
tonjolan saluran yang menghantarkan impuls antara sumsum tulang belakang dan
daerah bawah otak dan korteks serebrum.

 Talamus dan batang otak

Talamus terletak diatas batang otak dan berbentuk seperti dua telur berdampingan
dan terletak hampir di “jantung”otak.talamus merupakan talamus pengantar utama
yang memantau dan mengolah informasi yang baru tiba sebelum dikirim
kedaerahats otak.batang otak memiliki pusat pusat yang mengatur beberapa fungsi
vital untuk bertahan hidup,termasauk denyut jantung,nafas,tekanan darah,dan
beberapa refleks,seperti menelan dan muntah.di sepanjang batang otak terdapat
formasio retikular,adalah saluran saraf yang panjang dan tipis dengan serat
memanjang sampai serebelum dibelakang,diensefalon diatas,dan sumsum-
sumsung tulang dibawah.formsioretikular meliputi neural berbeda,masing-masing
memiliki neuro trasmitter sendiri.salah satu fungisistem ini adalah mengendalikan
sistem terjaga,yang menjaga otak dengan siaga.

 Sistem limbik dan hipotalamus

Sistem limbik meliputi bagian dalam serebrum,diensevalon,dan otak


tengah.sistem ini menghubunkan dengan daerah kortikal dan otak tengah dengan
pusat bawah yang mengendalikan fungsi otomatis.komponen sistem limbik yang
meyerupai cincin terletak ditengah pusat otak,berteindak sebegai suasana hati
yang paling dalam tentang perilaku.sistem ini juga memegaruhi perubahan fungsi
tubuh,seperti yang melibatatkan percernaaan dan buang air kecil.hubungan
anatara emosi dengan memasukan sensorik juga dipengaruhi oleh sistem ini.pusat
intergrasi vital ssistem limbik adalah hipotalamus berada dibawah
talamus,mempunyai ukuran kurang lebih sebesar kubus gula dan emngandung
banyak kumpulan neuron yang disebut nukleus.tamgkai dibawah hipotalamus
berhungan dengan kelenar hipofisis,kepala kelenjar sistem hormonal.selain sistem
endokrin yang erat,hipotalamus yang memiliki hubungan yang rumit dengan
sistem limbit disekitarnya,dan dengan bagian otonmik sistem saraf umum.fungsi
hipotalamus termasuk didalamnya memantau dan mengatur internal vital seperti
sushu tubuh,kadar zat gizi,keseimbagan air dan garam,aliran darah,siklus tidur
dan bangun dan kadar hormon.hipotalamus memicu perasaan,tindakan,dan emosi
seperti rasa lapar,haus,marah,dan takut.

 Kordassvinalis

Kordasvinalis adalah suatu silinder panjang langsung jaringan syaraf yang


berjalan dari batang otak.struktur ini memiliki panjang 45cm (18 inci) dan garis
tengah 2cm.sumsum tulang belakang memulai dari dasar otak sampai kebagian
tulang belakang(lumbosakral).berbentuk seperti tabung pipih dan hanya lebih
lebar sedikit darisebatang pensil,mengecil sampai menyerupai benang dibagian
dasar.bercabang keluar dari sumsum-sumsum tulang belakang adalah 31 pasang
saraf tulang belakang,yang terhubug dengan kulit,otot,dan bagian lain
tungkai,dada dan perut,saraf spinalis diberi nama sesusaidengan bagian kulumna
vertebralis tempatmereka keluar.terdapat 8 pasang saraf serfikalis(leher)yaitu C1-
C8,12 saraf torakalis (dada),5 saraf lumbalis (abdomen),5 saraf sakralis
(panggul),dan satu saraf koksigeus (tulang ekor).

B. Kordasoinalis

Kordaspinalis memiliki dua fungsi yaitu ebegai jaringan saraf penghubung


anatara otak dan sistem saraf tepi dan sebagai pusat integrasi untuk refleks
spinal,termasuk sebagian refleks potural dan proktektif dasar serta refleks yang
berkaitan dengan pengosongan organ-organ panggul.
2. Sistem Saraf Tepi (SST)

Sistem saraf tepi (SST) diklasifikasikan menjadi tiga yaitu pertama, diklasifikasikan
berdasarkan bagaimana SST tersambung dengan SSP. Saraf kranial berasal atau
berakhir pada sumsum tulang belakang; kedua, saraf pada SSP diklasifikasikan
berdasarkan arah tujuan saraf. Neuron sensori (aferen) mentransmisikan impuls dari
kulit dan organ sensori lain atau dari berbagai tempat didalam tubuh ke SSP. Neuron
motorik (eferen) mentransmisikan impuls dari SSP ke efektor (otot atau kelenjar);
ketiga, neuron motorik diklasifikasikan lebih jauh dari lagi berdasarkan efektor
sasaran terdiri dari saraf somatik mengatur otot rangka, dan sistem saraf otonom
mengatur kegiatan organ, kelenjar dan berbagai macam otot. Sistem saraf otonom
terdiri dari dua bagian yaitu (1) sistem saraf simpatis, berkaitan dengan rangsangan
kegiatan yang menyiapkan tubuh untuk melakukan aksi, sepeti meningkatkan denyut
jantung, meningkatkan pelepasan gula dari hati menuju darah, dan kegiatan lainnya
yang bisanya dianggap sebagai fungsi siaga, (2) sistem saraf parsimpatis,
mengaktivkan fungsi-fungsi aman seperti merangsang sekresi liur (saliva) atau enzim
pencernaan ke dalam lambung dan usus kecil.

a. Saraf Kranial

12 belas pasang saraf kranial berhubungan langsung dengan otak, tidak melalui
sumsum tulang belakang. Beberapa saraf memiliki fungsi sensorik untuk organ
dan jaringan di kepala dan leher, sedangkan saraf lain memiliki fungsi motorik.
Saraf yang memiliki lebih banyak serat motorik juga mengandung serat sensorik
yang menghantarkan informasi ke otak mengenai besarnya regangan dan tekanan
di otot, sebagai bagian dari indra proprioseptif. Sebagian besar saraf kranial diberi
nama sesuai bagian tubuh tempatnya bekerja, seperti saraf olfaktori (hidung).

b. Saraf Tulang Belakang

31 pasang saraf tepi keluar dari sumsum tulang belakang melalui ruang antar
tulang belakang. Setiap saraf membagi dan membagi lagi sampai bercabang-
cabang, cabang vetral berada dibagian depan dan samping tubuh, sedangkan
cabang dorsal berada dibagian belakang tubuh. Akar vetral dan dorsal bersatu
membentuk saraf belakang yang utuh. Saraf tulang belakang keluar dari tulang
belakang lewat daerah terbuka (foramen intervetebra) di tulang belakang diantara
vertebrata yang berdampingan, kecuali pasangan yang saraf tulang belakang yang
pertama yang keluar diantara tulang oksiput dan tulang atlas (vetebra pertama).
Dibagian luar tulang belakang, saraf memisahkan diri menjadi cabang-cabang,
diantaranya ramus dorsal yang mengandung saraf yang membantu bagian dorsal
batang tubuh, ramus ventral mengandung saraf yang membantu bagian ventral
lainnya pada batang tubuh dan anggota tubuh bagian atas bawah, cabang meninks
mamasuki kembali tulang rami (bentuk jamak rumus) mengandung saraf otonom
yang menjalankan fungsi-fungsi visera. Beberapa rami ventral bersatu dengan
rami ventral sebelahnya membentuk fleksus, jaringan saraf yang saling
berhubungan. Saraf keluar dari fleksus mengandung serat serta dari berbagai
macam saraf tulang belakang, yang bersama-sama menuju kelokasi sasaran.
Cabang saraf membawa informasi sensorik seperti rabaan, tekanan, panas, dingin,
dan nyeri dari indra-indra mikrokulit yang ada didalam zona kulit, dilanjutkan ke
serat saraf sensorik dari cabang saraf tulang belakang, menuju ke akar saraf tulang
belakang dan kemudian ke sumsum tulang belakang. Sebuah peta kulit
menggambarkan zona kulit ini, atau dermatom, merupakan daerah atau zona kulit
yang dipersarafi oleh akar saraf dorsal dari sepasang saraf tulang belakang.

c. Refleks Tulang Belakang

Refleks adalah respon terhadap rangsang yang bersifat cepat dan tidak disadari.
Lengkungan refleks adalah jalur yang dilalui impuls saraf selama terjadinya
refleks. Refleks tulang belakang melibatkan rangkaian saraf-saraf sensorik yang
membawa informasi ke sumsum tulang belakang dan kemudian berhubungan
langsung, atau melalui neuron perantara, ke saraf-saraf motorik, sehingga perintah
gerakan langsung keluar dari sumsusm tulang belakang ke otot yang
berhubungan. Sebagai contoh refleks tulang belakang patela, ketika memukul
tendon patela menyebabkan peregangan otot paha (rektus femoris) sehingga
merangsang indra mikro yang ada di tendon dan otot lalu menghantarkan sinyal
saraf ke sumsum tulang belakang. Serat saraf motorik membawa sinyal langsung
kembali ke otot, yang berkontraksi dan menyebabkan tendangan lemah.

d. Sistem Saraf Otonom (autonomic nervous system)

ANS memiliki tugas penting untukmenjaga keadaaan tubuh tetap stabil


(homeostatis). ANS memiliki rantai ganglia disepanjang sisi sumsum tulang
belakang. ANS bekerja secara “otomatis” untuk memberikan respon yang tidak
disadari, baik jangka sedang atau jangka panjang. Serat saraf sensorik mengirim
informasi tentang organ dan kegiatan internal, seperti laju denyut jantung.
Informasi ini diintegrasikan di hipotalamus, batang otak, atau sumsum tulang
belakang. ANS kemudian mengirim perintah sebagai sinyal saraf motorik,ketiga
tujuan utama yaitu otot polos dari berbagai organ dan pembuluh darah, otot
jantung dan kelenjar tertentu. ANS memiliki dua bagian yaitu saraf simpatis dan
parasimpatis. Ganglia simpatis tersusun menjadi dua rantai ganglion, masing-
masing di sumsum tulang belakang. Ganglia parasimpatis terletak di dalam organ.
Hanya kulit dan pembuluh darah yang menerima pesan saraf dari seluruh sumsum
tulang belakang. Saraf simpatis mendominasi dalam situasi darurat ataupun stres
dan mendorong respon yang mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik berat.
Sebaliknya, saraf parasimpatis mendominasi pada keadaaan tenang santai serta
mendorong aktivitas untuk memelihara tubuh misalnya pencernaan.

e. Sistem Saraf Somatik

Terdiri dari aksen-aksen neuron motorik yang berasal dari korda spinalis atau
batang otak dan berakhir di otot rangka. Neuro trasmitter yang dikeluarkan dari
neuron motorik berupa asetilkolin yang dapat merangsang otot. Neuron motorik
adalah jalur akhir bersama dan digunakan oleh berbagai bagian SSP untuk
mengontrol aktivitas otot rangka. Daerah-daeah SSP yang mempengaruhi
aktivitas otot rangka dengan bekerja melalui neuron motorik adalah korda
spinalis, daerah motorik korteks, nukleus basah, serebelum dan batang otak.

3. Mekanisme Refleks Fisiologis

Refleks merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap ancaman dari dalamdan


luar tubuh, misalnyarefleks terkejut tangan pada tangan dan kaki saat menyentuh
benda tajam atau api. Refleks adalah proses otomatis terhadap stimulus tertentu
dengan cepat melalui jalur refleks yang disebut lengkung refleks. Lengkung refleks
terdiri dari reseptor, saraf sensori, bagian pusat medulla spinalis, saraf motorik dan
efektor.

Ada lima langkah proses terjadinya refleks saraf yaitu sebagai berikut:

1. Adanya stimulus yang diaktivkan oleh reseptor


2. Adanya aktivitas saraf sensori
3. Pada bagia pusat si substansia abu-abu susunan saraf pusat, terjadi pertemuan
antara saraf sensorik dan motorik melalui interneuron.
4. Aktivitas saraf motorik
5. Aktivitas efektor, impuls saraf motorik akan diubah menjadi mekanisme mekanik
dan menghasilkan aksi yang khas
REFERENSI
Aris, Setiawan.,dkk.2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM.

Pack, Philip E.2007. Anatomi dan fisiologi. Bandung: Pakar Raya

Parker, Steve.2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga.

Setiadi.2010. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem, Ed.8. Jakarta: EGC

Suzanne & Bare. 2013. Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgery Nursing 10th
editition. USA: Lippincontt Williams & Wilkins.

Ward, Jeremy., Clarke., dan Linden.2009.At a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai