Anda di halaman 1dari 7

1

KEGIATAN PEMBELAJARAN I

 SISTEM SARAF
Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf dan menerima informasi yang
berasal dari berbagai organ. Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan
tanggapan terhadap rangsang tersebut. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel
saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal
dari luar atau dari dalam tubuh. Reseptor dapat dibedakan menjadi reseptor luar
(eksteroseptor) dan reseptor dalam (interoseptor).
Reseptor luar (eksteroseptor) berfungsi menerima rangsang dari luar tubuh,
seperti rangsang bau, rasa, sentuhan, cahaya, suhu, dan lain-lain. Sedangkan reseptor
dalam (interoseptor) berfungsi menerima rangsang dari dalam tubuh seperti rangsang
rasa lapar, kenyang, nyeri, kelelahan, dan lain-lain. Sebelum kita membahas lebih
lanjut tentang sistem saraf, kita akan membahas bagian bagian dari sel saraf terlebih
dahulu.

Penyusun Sistem Saraf


Jaringan saraf tersusun atas neuron (sel saraf) yang dapat mentransmisi impuls saraf.
Sel saraf merupakan unit terkecil dari sistem saraf. Sel saraf sebagai pengirim pesaan
atau impuls baik. rangsangan maupun tanggapan. Sel saraf tersusun atas 3 bagian,
yaitu:

a.

Badan sel
merupakan bagian neuron yang mengandung banyak cairan sel (sitoplasma) dan
inti sel (nukleus) yang berfungsi sebagai penerima impuls dari dendrit dan
menghantarkannya menuju akson dengan perantara sitoplasma. Badan sel hanya
terdapat pada pada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada
ganglion.
b. Dendrit
merupakan lanjutan atau percabangan badan sel saraf. Dendrit berfungsi
menerima impuls yang datang dari ujung akson lain selanjutnya membawa impuls
tersebut ke dalam badan sel saraf. Dendrit disebut juga serabut pendek neuron.
2
c. Neurit (akson)
disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang
berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bagian badan sel saraf yang
berhubungan dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit
terbungkus oleh selubung mielin. Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann.
Mielin berfungsi sebagai isolator.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf yaitu sensorik,
motorik, dan interneuron.

1. Sel saraf Sensorik (Saraf Indera)


berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau
sumsum tulang belakang. Nsensorik berhubungan dengan neuron lain. euron
sensorik mempunyai dendrit yang berhubungan dengan reseptor.
2. Sel saraf motorik (sel penggerak)
berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang
menuju otot dan kelenjar tubuh. Neuron motorik mempunyai dendrit yang
berhubungan dengan akson neuron lain. Akson berhubungan dengan efektor.
Neuron asosiasi (saraf intermediet) dibedakan menjadi 2, yaitu neuron konektor
yang berfungsi sebagai penghubung antara neuorn satu sama lain, dan neuron
ajustor yang berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dan motorik.

Impuls melalui sel saraf


Serabut saraf yang dialiri impuls akan lebih banyak menghabiskan energi panas,
menggunakan oksigen dan menghabiskan karbon dioksida dibandingkan serabut saraf
pada fase istirahat. Konduksi impuls tidak tergantung dari kekuatan rangsangan
namun, ketika rangsangan tersebut cukup kuat untuk menimbulkan impuls, maka akan
di antarkan ke susunan saraf pusat.
1. Impuls dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di
bagian dalam sel saraf. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut
saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali
seperti semula (potensial istirahat).
Energi yang digunakan berasal dari hasil penafsiran sel yang dilakukan oleh
mitokondria dalam sel saraf. Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang
tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi, bila
kekuatannya di atas ambang, maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung
akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar
pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
Ketika bagian sebelah dalam negatif dan sebalah luar posiif, merupakan fase
istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Apabila
dalam jangka waktu dekat, terdapat perubahan sebalah daalam menjadi positif 3
dan sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba tiba pada potensial instirahat
bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat itu, terjadi
depolarisasi pada selaput mebran akson.

2. Impuls melalui sel saraf


Sinapsis merupakan titik temu antara ujung akson dari suatu neuron dengan
ujung dendrit dari neuron lainnya. Sistem saraf pada umumnya terdiri atas
neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal ini memerlukan
suatu mekanisme untuk menyalurkan pesan neural dari akson satu neuron ke
dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuskular ke
otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson berikutnya
disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang berarti hubungan.
Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20 nm yang memisahkan
kedua membrane plasma, impuls diteruskan melalui celah ini dengan transmiter
zat kimiawi khusus yang disebut neurotransmiter. Ada berbagai macam
neurotransmiter, antara lain: asetilkolin yang terdapat di sinapsis seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamin dan serotonin terdapat di
otak. Zat kimia ini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi sederhana.
Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi, menyebabkan cepatnya
transmisi yang terjadi pada sinaps.

Lihatlah vidio pada link untuk menambah pemahamanmu:


https://www.youtube.com/watch?v=NOGCcEsKQE8

KLASIFIKASI SISTEM SARAF


1. Pusat: otak dan sumsum tulang belakang
Sel saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Segala aktifitas
yang dilakukan dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Otak dilindungi oleh
tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas ruas tulang
belakang.
a. Otak
Otak merupakan pusat sistem saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak.
Organ sistem saraf dilindungi oleh selaput otak (meninges). Meninges terdiri dari
3 lapis, yaitu pia mater (Bagian paling dalam), Arachnoid (Lapisan tengah), dan
Durameter (lapisan terluar). Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu otak besar
(serebrum), otak tengah (mesenfalon), otak kecil (serebelum).
Otak besar terdiri dari dua lapisan, yaitu,
1) korteks (lapisan luar, tipis, berwarna abu abu karena mengandung badan sel
dan memiliki permukaan yang berlipat lipat sehingga permukaannya menjadi
luas. Korteks dibagi menjadi 3 area, yaitu area sensorik (menerjemahkan
impuls menjadi sensasi), area motorik (mengendalikan koordinasi kegiatan
otot rangka), dan asosiasi (ingatan, kecerdasan, nalar, dan kemauan).
2) Medula merupakan lapisan dalam yang berwarna putih yang mangandung
serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit. 4
3) Otak tengah terletak di depan otak kecil (cerebellum) dan jembatan Varol
(pons Varolii). Didepan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis
yang mengatur kerja kelenjar endokrin. Otak tengah berfungsi sebagai pusat
pengaturan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata, dan pendengaran.
4) Otak kecil (Serebelum) merupakanbagian terbesar di otak belakang. Otak
kecil berfungsi sebagai pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh dan posisi tubuh.

b. Sumsum Tulang Belakang


Sumsum Tulang Belakang terletak memanjang dari ruas tulang leher sampai
tulang pinggang. Fungsi sumsum tulang belakang sebagai pusat gerak refleks,
penghantar impuls sensori dari kulit atau dari otot ke otak yang membawa impuls
motor dari otak ke otot tubuh. vertebralis), terdiri atas ribuan neuron (sel saraf),
dan diselubungi oleh selaput pembungkus (meninges).
Sumsum tulang belakang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian abu-abu di
tengah Dan bagian putih di pinggir. Bagian abu-abu berbentuk huruf H, terdiri
dari akar dorsal yang mengandung saraf sensorik, akar ventral yang mengandung
saraf motorik eferen, dan kanal sentral suatu saluran yang mengandung cairan
serebrospinal yang berhubungan dengan rongga ventrikel dalam otak. Bagian
putih, mengelilingi bagian abu-abu, berisi serabutserabut saraf spiral yang datang
dari bagian abu-abu, dan serabut saraf sepanjang sumsum tulang belakang yang
menghubungkan saraf spinal dengan otak. Fungsi sumsum tulang belakang adalah
sebagai penghubung impuls dari atau ke otak dan memberi kemungkinan jalan
terpendek pada gerak refleks..

2. Tepi: Kranial dan spinal


Sistem saraf kranial
Sistem saraf kranial dibangun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak, yang
terdiri atas saraf sensorik dan saraf motorik. Dua belas pasang saraf kranial ini
menerima informasi dan mengendalikannya dalam bentuk aksi dari berbagai
organ dan bagian-bagian kepala, di antaranya mata, telinga, hidung, lidah, dan
wajah.
5
Gambar: Saraf kranial dan organ-organ yang dipengaruhinya
Sistem saraf spinal
Sumsum tulang belakang membentuk banyak pasangan saraf. Pada manusia
terdapat 31 pasang saraf. Setiap pasang saraf keluar dari celah yang terbentuk
antara 2 vertebra. Setiap pasang saraf ini merespons rangsang kegiatan tubuh, di
luar daerah kepala. Seluruh saraf spinal merupakan gabungan saraf sensorik
(aferen) dan motorik (eferen). Saraf spinal berhubungan dengan sistem kerja saraf
otonom.

Gangguan Sistem Saraf


1. Meningitis, yaitu peradangan pada selaput otak (meningia) dengan gejala
bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal. Penyakit
ini dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
2. Ensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak, biasanya disebabkan oleh
virus.
3. Neuritis, yaitu gangguan pada saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau
tekanan. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang hebat pada malam hari.
4. Rasa kebas dan kesemutan, yaitu gangguan pada sistem saraf sensori yang
dapat disebabkan oleh gangguan metabolism, tertutupnya aliran darah atau
kekurangan vitamin neurotropic (B1, B6, dan B12).
5. Epilepsi (ayan), yaitu penyakit saraf menaun yang menimbulkan serangan
mendada berulang-ulang tidak beralasan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
trauma kepala (cidera) dan tumor otak. Kerusakan otak saat proses kelahiran,
stroke, dan alcohol. Ayan bukan termasuk penyakit keturunan.
6. Alzheimer, yaitu sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga
otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat berkurang.
7. Gegar otak (common cerebri), yaitu bergeraknya jaringan otak dalam
tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran.
Gegar otak ditandai dengan gejala awal kebingungan atau pingsan selama
beberapa menit (Irnaningtyas, 2014 dalam Repi 2015).

TAUKAH KAMU?
Menurut ahli, dari penelitian yang telah dilakukan. Faktanya, faktor
risiko terbesar untuk penyakit Alzheimer adalah usia. Kebanyakan orang
dengan penyakit Alzheimer didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih
tua. Orang muda kurang dari 65 tahun juga dapat terkena penyakit ini,
meskipun hal ini jauh lebih jarang. Sementara usia adalah faktor risiko
terbesar (Alzheimers Association, 2015).
6

LEMBAR KERJA SISWA


GERAK REFLEKS PADA PATELLA

Tujuan
siswa dapat memahami mekanisme terjadinya gerak refleks melalui pengamatan
langsung disertai studi literatur sesuai dengan yang diharapkan guru pengampu.

Alat dan Bahan


-alat pemukul dari karet
-alat tulis (kertas dan pensil)

Prosedur Kerja
Pelaku duduk di kursi dengan kedua kaki terjuntai bebas, dipukul ligamentum
patellarusnya (tepat di bawah lutut) dengan pemukul dari karet. Dilihat dan dicatat
bagaimana respon dari kaki pelaku

Diulangi perlakuan yang sama saat pelaku sedang mengerjakan penjumlahan deretan
tuiga digit angka (otak aktif), Diperhatikan dan dicatat bagaimana respon kaki lebih
kuat atau lebih lemah daripada respon perlakuan

Diulangi uji refleks tersebut pada saat pelaku melakukan aktifitas otot lain
misalnya menarik kedua tangan yang jari-jarinya bertautan satu sama lain

Dilihat dan dicatat bagaimana respon kaki, hasil pengukuran berupa cepat
atau lambatnya refleks yang ditumbulkan oleh pelaku

Hasil Pengamatan

No Perlakuan Hasil/Refleks
Arah gerak :
1
Kecepatan :
Arah gerak :
2
Kecepatan :

Arah gerak :
3
Kecepatan :
Setelah melakukan eksperimen di atas, lakukanlah studi literatur yang dapat memper-
kuat pemahamanmu mengenai gerak refleks, buatlah pembahasan mengenai penga-
matan dengan disertai teori pendukung! 7
RANGKUMAN

Sel saraf tersusun atas 3 bagian, yaitu: badan sel, dendrit dan akson. Berdasarkan
struktur dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf yaitu sensorik, motorik, dan
interneuron. Konduksi impuls tidak tergantung dari kekuatan rangsangan namun,
ketika rangsangan tersebut cukup kuat untuk menimbulkan impuls, maka akan di
antarkan ke susunan saraf pusat. Impuls dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan susmsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
saraf sensorik dan saraf motorik.

PENILAIAN DIRI

Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan bertanggung jawab!

N PERTANYAAN YA TIDAK
O
1 Apakah anda telah memahami materi sistem saraf?
2 Apakah anda telah memahami klasifikasi dan fungsi
sistem saraf?
3 Apakah anda telah memahami mekanisme penghantar
impuls?
4 Apakah anda telah memahami gangguan yang terjadi
pada sistem saraf?

Anda mungkin juga menyukai