Anda di halaman 1dari 5

14

V
KEGIATAN PEMBELAJARAN III

 ALAT INDRA
Alat indra merupakan suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsang tertentu.
Terdapat 5 macam alat indra pada tubuh manusia, yaitu indra penglihat, indra
pendengar, indra peraba, indra pencium, dan indra pengecap.

Indra Penglihat
Mata mempunyai reseptor untuk menangkap rangsang cahaya yang disebut
fotoreseptor. Oleh
karena itu, pada siang
hari pantulan sinar
matahari oleh benda-
benda di seke-liling kita
dapat kita tangkap de-
ngan jelas. Sebaliknya
pada malam hari, benda-
benda di sekitar kita
tidak memantulkan
cahaya mataha-ri seperti
waktu siang hari. Bagian-bagian mata dan fungsinya:
.

No. Bagian Mata Fungsi


1. Lensa Membiaskan dan memfokuskan cahaya
agar bayangan benda tepat jatuh pada
retina mata
2. Kornea  Penerima rangsang cahaya dan
mereaksikan cahaya
3. Pupil Mengatur banyak sedikit cahaya yang
diperlukan mata
4. Iris Melindungi refleksi cahaya dalam mata
dan mengendalikan kerja pupil
5. Saraf mata Meneruskan rangsang cahaya ke saraf
kranial (saraf optik)
6. Retina Menerima bayangan dan untuk melihat
benda
7. Koroidea Penyedia makan bagi bagian mata yang
lain
8. Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan
mekanis dan memungkinkan
melototnya otot mata

9. Aqueous humor Menjaga bentuk kantong depan bola


mata
15
Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Apabila
cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami
konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya
yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik
kuning).
Saat berada di luar ruangan sel kerucut melakukan tugasnya menyampaikan
bayangan ke otak. Sementara itu, pigmen-pigmen rhodopsin dalam sel batang
akan terurai sehingga sel batang tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tiba-tiba
kita masuk ke ruangan gelap, pigmen-pigmen rhodopsin yang terurai dalam sel
batang akan terbentuk kembali, dan sel batang akan mengambil alih tugas sel
kerucut dalam menyampaikan bayangan ke otak. Terbentuknya pigmen-pigmen
rhodopsin itu berlangsung secara bertahap. Hal ini menyebabkan seseorang tidak
dapat segera melihat dengan jelas saat memasuki ruang gelap. Lama waktu yang
diperlukan untuk proses pembentukan rhodopsin disebut waktu adaptasi
rhodopsin.

Pendengaran
Telinga memiliki tiga bagian
utama, yaitu: telinga luar, telinga
tengah, dan telinga da-lam.
Telinga luar berfungsi
menangkap ge-taran bunyi, dan
telinga tengah meneruskan
getaran dari telinga luar ke
telinga dalam. Reseptor yang ada
pada telinga dalam akan
menerima rangsang bunyi dan
mengirimkan-nya berupa impuls
ke otak untuk diolah. Mekanisme kerja indra pendengar sebagai berikut:

Getaran suara masuk ke telinga luar; telinga luar membantu memusatkan


bunyi masuk ke saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga; gendang
telinga meneruskan getaran suara ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah
yang terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang
sanggurdi (stapes); selanjutnya getaran suara masuk ke telinga bagian dalam
melalui selaput tingkap oval dan menggetarkan cairan limfe yang terdapat dalam 16
skala vestibuli. Tekanan yang timbul akibat getaran pada skala vestibuli ditahan
oleh selaput tingkap bundar yang lentur. Hal ini dapat terjadi karena antara skala
vestibuli dan skala timpani dihubungkan dengan lubang kecil yang disebut
helikotrema. Getaran diterima oleh sel-sel reseptor pada organ korti. Rangsang
getaran ini diubah menjadi impuls listrik dan diteruskan ke otak.
Selain sebagai alat pendengaran, telinga berfungsi pula sebagai alat
keseimbangan tubuh. Di telinga bagian dalam, dekat rumah siput terdapat alat
berupa tiga buah saluran setengah lingkaran. Di dalam kupula terdapat sel-sel
reseptor berupa sel-sel rambut. Pada saat kepala berputar ke satu sisi, cairan limfe
mengalir ke arah kupula. Kupula bergetar dan menggetarkan pula sel-sel rambut.
Getaran ini dilanjutkan ke otak agar terbentuk perintah menyeimbangkan tubuh
dan kita merasakan gerakan kepala (keseimbangan dinamis).
Sakulus dan utrikulus berisi reseptor untuk mengetahui kedudukan kepala
(keseimbangan). Reseptor ini disebut makula. Di dalam sakulus dan utrikulus
terdapat benda berupa jeli berisi partikel seperti kapur yang disebut otolith. Otolith
merangsang sel sensorik. Jika kepala miring, otolith bergerak ke tempat baru yang
berlawanan arah dengan kepala.

Peraba
Indra perasa menanggapi rangsang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan,
dan rasa nyeri. Reseptor di kulit yang menerima kelima rangsang tersebut disebut
turgo reseptor. Lapisan kulit terdiri atas epidermis dan dermis. Epidermis, terdiri
atas lapisan kulit ari dan lapisan malpighi. Lapisan kulit ari, merupakan lapisan
yang selalu mengelupas dan berganti dengan sel yang baru. Lapisan Malpighi,
merupakan lapisan kulit yang tersusun atas sel-sel yang disebut melanoblas.
Melanoblas mengandung zat warna atau pigmen yang disebut melanin. Melanin
menjadikan kulit mempunyai warna. Selain itu, melanin juga berfungsi melindungi
kulit dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan kulit. Dermis, terdiri atas
bagian-bagian berikut: Ujung-ujung saraf peraba, papila, pembuluh darah, kelenjar
lemak, otot penegak bulu/rambut, kelenjar keringat, folikel rambut dan kelenjar
minyak.

Pengecap
Rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini
akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila
terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke
otak. Lidah mempunyai tiga macam papila, yaitu: papila berbentuk benang (papila
filiformis) merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan
lidah; papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata). Papila ini tersusun
dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak
dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap; papila bentuk martil,
merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.

17
Pembau
Rangsang yang diterima indra penciuman tersebut berupa bau. Bau merupakan
molekul bahan kimia yang menguap dan melayang di udara. Epitel olfaktorius
terdiri atas ribuan sel-sel yang dikhususkan untuk mendeteksi berbagai bau. Lebih
kurang ada 6 sampai 30 jenis sensor di permukaan sel-sel tersebut. Pada saat
molekul bau dari udara mendarat pada sel-sel tersebut, maka menghasilkan impuls
saraf (rangsangan saraf). Impuls ini berjalan ke bulbus olfaktorius (bulbus=bentuk
lampu) di mana mereka akan dipilih-pilih menurut jenisnya dan diproses,
kemudian dikirim melalui saraf penciuman (saraf olfaktorius) ke otak. Silia
menyebar dari tonjolan-tonjolan sitoplasma sel-sel reseptor penciuman (sel-sel
penerima bau). Silia memiliki paku-paku kecil yang dianggap merupakan titik
interaksi antara bahan-bahan yang berbau dan sel saraf reseptor.

TAUKAH KAMU?
Mimisan biasanya tidak perlu dirisaukan, ini dapat terjadi kalau lapisan
hidung terlalu kering. Kalau kalian mimisan, duduklah dengan kepala
kalian maju ke atas mangkuk dan pijit lubang hidung kalian hingga
tertutup luka akan segera berhenti setelah sekitar 10 menit (Oxford
Ensiklopedia, 2005)
18

RANGKUMAN

Manusia memiliki lima macam indra, yaitu indra penglihatan (mata), indra
pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), dan indra
penciuman (hidung). Mekanisme pada indra penglihat yaitu cahaya yang masuk mata
melewati aqueus humor diatur intensitasnya oleh pupil, kemudian melewati lensa dan
bayangan benda akan diterima oleh retina.

LATIHAN SOAL

1. Mengapa setelah dari luar rumah dengan mata yang terpapar cahaya, saat masuk
ke dalam ruang gelap mata kita tidak langsung segera melihat dengan jelas?
2. Jelaskan maksud dari indra pendengar sebagai alat keseimbangan!
3. Mengapa kulit manusia mempunyai warna yang berbeda-beda?

PENILAIAN DIRI

Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan bertanggung jawab!

N PERTANYAAN YA TIDAK
O

Apakah anda telah memahami materi indra?


1

Apakah anda telah memahami fungsi panca indra?


2

Apakah anda telah memahami bagian-bagian beserta


3 fungsinya pada panca indra?
Apakah anda telah memahami mekanisme panca indra?
4.

Anda mungkin juga menyukai