Anda di halaman 1dari 7

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN II

 SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai
saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin
dinamakan hormon. Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh satu
bagian tubuh yang mempengaruhi aktivitas kelenjar atau jaringan yang lain, misalnya
metabolisme sel, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh, tingkah laku,
homeostatis.
Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu) yang mensekresikan
hormon secara langsung ke dalam aliran darah untuk didistribusikan keseluruh, hasil
sekresi kelenjar tersebut dimasukkan dan disalurkan melalui saluran tersebut. Sistem
endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam
mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf.

Ada dua perbedaaan cara kerja antara sistem saraf dan sistem endokrin. Kedua
perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui
transmisi kimia.
2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat dari pada sistem
saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu
1-5 mili detik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam
waktu yang sangat bervariasi,berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam.

Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi
sebagai penghasil hormon.
2. Sel endokrins ejati, disebut juga sel endokrin klasik yaitu sel endokrin yang benar-
benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf.

Hormon mempunyai pengaruh pada tubuh secara bertahap, namun pasti. Fungsi
utama hormon adalah:
1. mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam tubuh seperti proses
pertumbuhan, perkembangan seksual dan proses metabolisme yang lain.
2. menjaga keseimbangan dalam tubuh atau disebut juga homeostasis.Sebagai
penjaga keseimbangan tubuh, maka hormon ini memiliki mekanisme kerja umpan
balik, artinya adalah jumlah produksi hormon tertentu akan berpengaruh terhadap
produksi hormon yang lain.

MACAM-MACAM KELENJAR ENDOKRIN


Kelenjar endokrin yang ada dalam tubuh kita, yaitu pituitari/hipofise, tiroid,
paratiroid, timus, pankreas, anak ginjal (adrenal), testis (pada laki-laki), dan ovarium
(pada perempuan).
9
8
Keseluruhan dari jenis kelenjar endokrin memiliki
perbedaan fungsi dan jenis hormon yang
dihasilkan. Diantaranya sebagai berikut

a. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofise atau pituitari
menghasilkan hormon-hormonnya
berdasarkan rangsangan yang datang
dari hipotalamus. Contoh hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofise adalah
sebagai berikut:

1) Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)


berperan merangsang pertumbuhan jaringan-jaringan tubuh, terutama jaringan
tulang rawan pada ujung-ujung tulang panjang. Apabila sekresi hormon per-
tumbuhan berlebihan, akan menyebabkan gigantisme dan akromegali. Gigan-
tisme, yaitu pertumbuhan raksasa, tinggi tubuh lebih dari tinggi rata-rata.
Akromegali, yaitu menebalnya tulang wajah dan memanjangnya tulang-tulang
jari.
2) Gonadotropin
terdiri dari FSH (Follikel Stimulating Hormone) dan LH (Luteini ing
Hormone), dengan target kelenjar-kelenjar kelamin (ovarium dan testis) agar
memproduksi hormon-homonnya.
3) Tirotropin (TSH: Tyroid Stimulating Hormone)
berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon-hormonnya.
4) ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)
berfungsi merangsang kelenjar-kelenjar anak ginjal untuk mensekresi hormon-
hormonnya.
5) Prolaktin
berfungsi untuk merangsang kelenjar air susu agar memproduksi ASI.
6) MSH (Melanosit Stimulating Hormone)
berfungsi merangsang aktivitas melanosit

b. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di daerah leher, di bagian depan kerongkongan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triiodotironin. Kedua hormon ini
bekerja sama mengatur metabolisme organik, mengatur pertumbuhan dan perkem-
bangan, serta mengatur aktivitas saraf. Sintesis hormon tiroksin membutuhkan mi-
neral iodium. Jika konsumsi iodium kurang memadai, hormon tiroksin tidak dapat
disintesis.
10
c. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan
Hormon Paratiroid (HPT). Hormon Paratiroid berfungsi menjaga stabilitas kadar
kalsium dan fosfat di dalam darah. Jika kadar kedua mineral dalam darah tersebut
menurun, kelenjar paratiroid menyekresi HPT. Hormon ini segera melakukan
reabsorpsi ion kalsium yang hampir terbuang dalam filtrat ginjal, dan merangsang
penguraian ion kalsium dalam tulang. Agar jumlah kalsium dalam tulang tetap stabil
perlu bantuan penganti vitatmin D. Vitamin D merangsang penyerapan kalsium
dalam usus halus, dan merangsang reabsorpsi ion kalsium pada tulang. Selain
menstabilkan kadar kalsium dan fosfat dalam darah, HPT juga merangsang proses
osifikasi (pembentukan tulang) pada saat pembongkaran matriks tulang untuk
menguraikan ion kalsium. Sambil membongkar matriks tulang, HPT melakukan
perubahan pembentukan tulang agar tulang tumbuh semakin besar.

d. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas memiliki fungsi ganda.
Selain menghasilkan enzim-enzim
pencernaan, pankreas juga menghasilkan
hormon insulin. Hormon insulin diproduksi
pankreas di bagian yang disebut Pulau
Langerhans. Pada bagian ini terdapat sel-sel
pankreas yang disebut sel alfa dan sel beta.
Sel-sel beta mem-produksi hormon insulin
yang berfungsi mengurangi kadar gula darah
yang melebihi normal dengan cara mengubah
gula darah menjadi gula otot (glikogen).
Apabila sel alfa dan sel beta mengalami
kerusakan, kemampuannya memproduksi
hormon insulin hilang atau berkurang.
Sehingga dapat mengakibatkan adanya penyakit diabetes mellintus.
Gambar. Pulau Langerhans

e. Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal terletak menempel di bagian atas ginjal. Tampak seperti
organ tambahan pada ginjal se-hingga
disebut adrenal. Kelenjar ini terdiri atas
dua lapis jaringan, lapisan luar berwarna
kuning disebut korteks adrenal, dan
lapisan dalam yang terbungkus oleh
korteks berwarna merah muda disebut
medulla adrenal.
Korteks adrenal menghasilkan hormon
aldoteron, hormon androgen, dan hormon
glukokortikoid, sedang-kan medula adrenal
memproduksi hormon epinefrin dan neropinefrin. Kedua lapis adrenal
memproduksi hormon di bawah pengaruh ACTH (Adreno corticotropic Hormone)
yang diproduksi oleh hipofise. 11
Hormon aldosteron berfungsi mengatur keseimbangan kadar garam natrium
dan kalium dalam cairan tubuh. Bagian tubuh yang dipengaruhi oleh hormon
aldosteron, yaitu kelenjar keringat, ginjal, usus, dan kelenjar liur. Jika tubuh ke-
kurangan hormon aldosteron, akan timbul gejala tekanan darah rendah, dehidrasi
berat, dan asidosis (lihat pembahasan tentang ginjal). Hormon androgen berperan
dalam perkembangan kelamin sekunder. Hormon Glukokortikoid berperan da-lam
metabolisme karbohidrat. Hormon ini dapat meningkatkan kadar gula dalam
darah. Jadi, sifat kerjanya antagonis dengan kerja hormon insulin.
Hormon epinefrin, neropinefrin, dan dopamine bekerja sama mengaktifkan
bagian-bagian tubuh yang diatur oleh sistem saraf otonom, seperti denyut jantung,
kerja otot polos, kerja saluran pernapasan, kontraksi atau relaksasi otot pembuluh
darah, dan kerja otot saluran kencing. Ketiga hormon ini diproduksi adrenal jika
ada rangsangan dari sistem saraf yang berkaitan dengan keadaan emosional,
misalnya pada saat ketakutan, stres, dan marah.

f. Kelenjar Reproduksi
Kelenjar reproduksi, yaitu ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki.
Produksi hormon dari kedua kelenjar tersebut dirangsang oleh FSH dan LH yang
diproduksi oleh hipofise. Hipofise memproduksi FSH dan LH yang disebabkan
oleh rangsangan dari GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) yang diproduksi
oleh hipotalamus. Gonadotropin, yaitu nama umum untuk hormon yang
dilepaskan oleh hipofise. Gonadotropin adalah FSH dan LH.

1) Ovarium
Ovarium menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron. Aktivitas ovarium
ini berlangsung pada saat anak perempuan beranjak remaja atau pada masa
pubertas. Sebelum masa tersebut, ovarium dalam keadaan inaktif. Ovarium ada
dua buah, masing-masing mengandung sekitar 200.000 buah bakal sel telur. Setiap
bakal sel telur terdapat di dalam kantung yang disebut folikel.
FSH dari hipofisis merangsang pematangan folikel. Folikel matang
menghasilkan estrogen. Estrogen mempunyai fungsi untuk merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan remaja, memperbaiki
selaput endometrium setelah menstruasi, mencegah diproduksinya FSH dari
hopofisis, dan merangsang diproduksinya LH pada hipofisis. LH menyebabkan
terjadinya ovulasi, yaitu lepasnya ovum dari folikel. Bekas folikel berubah
menjadi struktur yang disebut korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan
hormon progesteron dan estrogen. Progesteron berperan dalam membentuk
penebalan lapisan endometrium agar siap menerima ovum yang telah dibuahi.
Progesteron juga menjaga agar pelekatan lapisan penebalan endometrium terjaga
dan mencegah produksi FSH dan LH dari hipofisis. Jika ovum tidak dibuahi,
ovum akan mati dan hancur. Korpus luteum menyusut serta tidak dapat
memproduksi estrogen dan progesteron. Akibatnya lapisan endometrium luruh
(menstruasi), FSH diproduksi lagi dan merangsang pematangan folikel. Mengenai
daur menstruasi akan dibahas pada bab reproduksi. 12
2) Testis
Testis menghasilkan spermatozoid dan hormon testosteron. Spermatozoid
pembentukannya dirangsang oleh FSH, dan pembentukan hormon testosteron di-
rangsang oleh LH. Homon testosteron menyebabkan timbulnya ciri-ciri kelamin
sekunder pada laki-laki.

TAUKAH KAMU?
Horon estrogen memegang peranan penting dalam proses remodeling
tulang karena estrogen dapat menghambat kerja osteoklas yang ber-
lebihan. Pada defisiensi estrogen, osteoklas tidak ada yang mengontrol
lagi. Dengan demikian, terjadi reabsorpsi tulang yang berlebihan. Tim-
bulah osteoporosis. Bagaimana dengan wanita yang sudah memasuki
menopause? Wanita yang sudah memasuki masa menopause kadar
estrogennya menurun drastis. Akibatnya, muncul osteoporosis alias
pengeroposan tulang.
13

RANGKUMAN

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus yang
menghasilkan hormon. Berdasar aspek macam dan letaknya, kelenjar endokrin
dibedakan menjadi: kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar
pankreas, kelenjar adrenal dan kelenjar gonad.

TUGAS DISKUSI

Lakukanlah studi literatur serta diskusi dengan kelompokmu mengenai


proses pembentuntukan hormon insulin oleh kelenjar pankreas,
kemudian sajikan gambar bagan yang menjelaskan mekanisme
pembentukan insulin, sertakan uraian penjelasan secara jelas dan runtun!

LATIHAN SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan apa saja sel-sel yang menyusun sistem endokrin!
2. Apakah perbedaan antara hormon Estrogen dan Progesteron yang dihasilkan oleh
kelenjar kelamin betina?
3. Dalam pankreas, terdapat sel beta dan sel alfa yang berperan dalam pembentukan
hormon insulin
a. Jelaskan fungsi dari sel beta!
b. Bagaimana apabila sel beta dan sel alfa mengalami kerusakan?

PENILAIAN DIRI

Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan bertanggung jawab!

N PERTANYAAN YA TIDAK
O

1 Apakah anda memahami apa yang dimaksud dengan


sistem endokrin beserta cara kerja dan sel penyusunnya?

2 Apakah anda memahami fungsi dari hormon dalam


tubuh?

3 Apakah anda memahami jenis-jenis kelenjar endokrin


beserta letaknya?
4. Apakah anda memahami fungsi dari masing-masing jenis
kelenjar endokrin beserta hormon yang dihasilkan?

Anda mungkin juga menyukai