DOSEN PENGAMPU :
NAMA KELOMPOK 1 :
1. APRILIANTI
2. DEWI HASTUTI KOMALASARI
3. GITA SOFIYAN ARDY
4. HASNIA
5. HILDA RIZA FEBRIANA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya
sehingga makalah kami yang berjudul “Anatomi Fisiologi Siatem Endokrin
Dan Sistem Imonologi” dapat selesai tepat pada waktunya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untukmempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin
disusun oleh kelenjar-kelenjarendokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan
senyawa kimia yang disebut hormon.
Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang
mengatur kerja proses fisiologis tubuh. Kelenjar endokrin dalam tubuh
terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal,kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar pineal, dan pulau langerhans
pada pankreas. Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda satu sama
lain. Selain struktur, yang membedakan setiap kelenjar adalah sekresi yang
dihasilkan dan fungsinya. Untuk mengetahui tentang struktur histologis dan
fungsi kelenjar endokrindari sistem endokrin, maka disusun makalah yang
berjudul “Sistem Endokrin” ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Anatomi dan Fisisologi Sistem Endokrin ?
2. Apa fungsi Sistem Endokrin ?
3. Bagaimana Klasifikasi dalam hal Struktur Kiminya ?
4. Bagaimana Karakteristik Sistem Endokrin ?
5. Bagaimana pengendalian hormon secara umum?
6. Apa saja Klasifikasi hormon?
7. Apakah fungsi hormon utama Sistem Endokrin?
8. Bagaiman patofisiologi hormon secara umum?
BAB II
PEMBAHASAN
1. HIPOFISIS
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau
kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan
berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi
hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian
posterior.
2. TIROID
KELAINAN
Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-
anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang
menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang
masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di
dalam makanan.
3. PARATIROID
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas
ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas
dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
No Hormon Prinsip kerja
.
1 Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
2 Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama
Adrenalin (epinefrin) dan dalam hal berikut :
noradrenalin a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan
otot
e. mengubah glikogen menjadi glukosa
dalam hati
f. gerak peristaltik
bersama insulin mengatur kadar gula
dara
Gambar : Regulasi hormon adrenal Gambar : Regulasi hormon medula
adrenal
5. PANKREAS
OVARIUM
• Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan
sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.
• Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang
oleh FSH
• Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –
tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan
pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
• Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
• Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima sel telur yang sudah dibuahi.
TESTIS
• Testis pada mammalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel
benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.
• Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi
merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan
pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan
kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.
• Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh
hipofisis bagian anterior.
• Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin,
yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi
oleh GnRF (Gonadotropin Releasing
Factor) yang berasal dari hipotalamus
F. KLASIFIKASI HORMON
1. Hormon perkembangan : hormon yangmemegang peranan di dalam
perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh
kelenjar gonad.
2. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh
diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid,
glukagon, dan katekolamin.
3. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan
fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang
pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses
spermatogenesis (LH).
4. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin
dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium
dan fosfor.
G. HORMON UTAMA
Hormon Yang menghasilkan Fungsi
Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan garam &
air dengan cara menahan garam & air
serta membuang kalium
Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Hipofisa . Menyebabkan ginjal menahan air
. Bersama dengan aldosteron, membantu
mengendalikan tekanan darah
Kortikosteroid Kelenjar adrenal . Anti peradangan
memiliki efek yang luas . Mempertahankan kadar gula darah,
diseluruh tubuh tekanan darah & kekuatan otot
. Membantu mengendalikan tekanan darah
A. Kesimpulan
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem
persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Tahukah kalian, mengapa tubuh kita bisa terserang penyakit? , Hal Itu
Karena Disebabkan fungsi dari Sistem Imun Kita Menurun, didalam tubuh
kita terdapat mekanisme perlindungan yang dinamakan sistem imun. Ia
dirancang untuk mempertahankan tubuh kita terhadap jutaan bakteri,
mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat menyerang tubuh kita.
Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda
yang semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit
penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan. Sebagai contoh
adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk
melakukan proses penyembuhan.
Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi
oleh berbagai ancaman bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem
imun yang sehat & optimal menjadi sangat penting. Olehkarena itu kita
sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam makalah ini akan di
bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang dapat kita
pelajari.
B. TUJUAN
Setelah kita engetahui anatomi dan fisiologi di harapkan kita dapat
menerapkan dalam lingkungan bagaimana cara kita mempertahankan sistem
imun kita agar bekerja dengan sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN
A. PENGERTIAN
Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem
pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri,
protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan
terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada
autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
(Wikipedia.com)
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada
suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika
sistemkekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena
beberapa jenis kanker.
B. FUNGSI
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama:
bakteri patogen & virus Leukosit merupakan sel imun utama
(disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
D. MEKANISME PERTAHANAN
1. Non Spesifik
Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non
spesifik disebut juga respons imun alamiah. Yang merupakan
mekanisme pertahanan non spesifik tubuh
kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan enzimnya,
serta kelenjar lain dengan enzimnya seperti kelenjar air mata.
Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit,
polimorfonuklear) dan komplemen merupakan komponen mekanisme
pertahanan non spesifik.
Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba
untuk mencegah,mengontrol dan mengeliminasi terjadinya infeksi pada
host, merangsang terjadinya imunitas spesifik untuk mengoptimalkan
efektifitas kerja dan Hanya bereaksi terhadap mikroba ,bahan bahan
akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang
sama untuk infeksi yang berulang.
a. pertahanan fisik: kulit, selaput lendir, silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia : bahan yang disekresi mukosa saluran nafas,
kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan
lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan
kuman gram negatif dengan bantuan komplemen, keringat, ludah, air
mata dan air susu (melawan kumangrampositif)
c. pertahanan humoral
1) komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri
dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor
kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat
pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk
mengenal dan memakannya
2) interferon – suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg
mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap
infeksi virus.
2. Mekanisme Pertahanan Spesifik
Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi
mikroorganisme maka imunitas spesifik akan terangsang. Mekanisme
pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang diperankan oleh
sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya
seperti sel makrofag dan komplemen.
Dilihat dari caranya diperoleh maka mekanisme pertahanan spesifik
disebut juga respons imun didapat. Mekanisme Pertahanan Spesifik
(Imunitas Humoral dan Selular)
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit
B dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel
B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel
plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu
IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
Imunitas selular didefinisikan sebagai suatu respons imun terhadap
antigen yang diperankan oleh limfosit T dengan atau tanpa bantuan
komponen sistem imun lainnya.
a. Komponen Sistem Imun Spesifik
1) Barier Sel Epitel
Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap
mikroba dari lingkungan dan menghasilkan peptida yang berfungsi
sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel
limfosit T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit
T dan B pada sistem imun spesifik. Sel T limfosit intraepitel akan
menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya
melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel
akan menghasilkan IG M.
2) Neutrofil dan Makrofag
Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama
yang bekerja adalah neutrofil dan makrofag dengan cara ingesti dan
penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakan
makrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang
bisa mengenali bahan intraselular (DNA), endotoxin dan
lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan
aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin.
3) NK Sel
NK sel mampu mengenali virus dan komponel internal
mikroba. NK sel di aktifasi oleh adanya antibodi yang melingkupi
sel yang terinfeksi virus, bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel
yang tidak mempunyai MCH class I. Selanjutnya NK sel akan
menghasilkan porifrin dan granenzim untuk merangsang tterjadinya
apoptosis.
Antibodi (Immunoglobulin)
Antibodi (bahasa Inggris:antibody, gamma globulin) adalah
glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap
limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari
antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian
Immunglobulin Antibodi A (bahasa Inggris: Immunoglobulin A, IgA)
adalah antibodi yang memainkan peran penting dalam imunitas mukosis
(en:mucosal immune). IgA banyak ditemukan pada bagian sekresi tubuh
(liur, mukus, air mata, kolostrum dan susu) sebagai sIgA
(en:secretoryIgA) dalam perlindungan permukaan organ tubuh yang
terpapar dengan mencegah penempelan bakteri dan virus ke membran
mukosa. Kontribusi fragmen konstan sIgA dengan ikatan komponen
mukus memungkinkan pengikatan mikroba.
Antibodi D (bahasa Inggris: Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah
monomer dengan fragmen yang dapat mengikat 2 epitop. IgD ditemukan
pada permukaan pencerap sel B bersama dengan IgM atau sIga, tempat IgD
dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B. IgD berperan dalam
mengendalikan produksi autoantibodi sel B. Rasio serum IgD hanya sekitar
0,2%.
Antibodi E (bahasa Inggris: antibody E, immunoglobulin E, IgE)
adalah jenis antibodi yang hanya dapat ditemukan pada mamalia. IgE
memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada hipersensitivitas tipe
1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing parasit
(helminth) seperti Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola
hepatica, serta terhadap parasit protozoa tertentu sepertiPlasmodium
falciparum, dan artropoda.
Antibodi G (bahasa Inggris: Immunoglobulin G, IgG) adalah
antibodi monomeris yang terbentuk dari dua rantai berat dan rantai
ringan , yang saling mengikat dengan ikatan disulfida, dan mempunyai
dua fragmen antigen-binding. Populasi IgG paling tinggi dalam tubuh dan
terdistribusi cukup merata di dalam darah dan cairan tubuh dengan rasio
serum sekitar 75% pada manusia dan waktu paruh 7 hingga 23 hari
bergantung pada sub-tipe.
Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M,
IgM, macroglobulin) adalah antibodi dasar yang berada pada plasma B.
Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling
besar, berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera
setelah tubuh terpapar antigen sebagai respon imunitas awal (en:primary
immune response) pada rentang waktu paruh sekitar 5 hari. Bentuk
monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit- B dan
reseptor sel-B. IgM adalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu
pertama masa janin kehidupan seorang manusia dan berkembang secara
fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan IgM adalah bagian yang
menggerakkan lintasan komplemen klasik.
E. MACAM-MACAM IMUN
1. Imunitas bawaan
Sistem kekebalan bawaan adalah apa yang kita dilahirkan
dengan dan itu spesifik, semua antigen diserang sama cukup banyak.
Hal ini genetik berdasarkan dan kami sebarkan ke anak cucu kita.
A. KESIMPULAN
Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang
berbeda yang semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh
berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan.
Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat
infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan.
B. SARAN
Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi
oleh berbagai ancaman bibit penyakit maka memiliki dan memelihara
Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat penting.