Anda di halaman 1dari 8

I.

          KELENJAR DALAM TUBUH MANUSIA


A.  Kelenjar Hipofisis

Gambar 2. Kelenjar Hipofisis

      Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi sistem saraf dan hormone. Misalnya,
otak mengirimkan informasi sensoris mengenai perubahan musim dan ketersediaan pasangan
kawin ke hipotalamus melalui sinyal saraf. Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan
hormone reproduksi yang diperlukan untuk perkawinan.
      Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar biji ercis. Meskipun ukurannya kecil,
kelenjar hipofisis berperan penting dalam sistem koordinasi tubuh.
      Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur berbagai kegiatan
dalam tubuh (mastergland).
      Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu:
1. Hormon pembebas (releasing hormone) yang memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan
    hormon-hormonnya
2.  Hormon penghambat (inhibiting hormone) yang membuat kelenjar hipofisis berhenti
menyekresikan 
   hormon. Setiap hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh paling tidak satu
hormone pembebas dan penghambat yang dihasilkan oleh hipotalamus
      Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu:
1.    lobus anterior     2. Intermediate            3. posterior.
Ketiga lobus ini menghasilkan banyak hormon yang sangat penting bagi tubuh kita. Karena itu,
kelenjar hipofisis disebut juga master of gland.
      Hormon yang disekresikan oleh hipofisis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Hormon-hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis

Hormon Fungsi
Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju
Hormone pertumbuhan
pembentukan protein di dalam sel.
Laktotropik hormone (LTH) Merangsang produksi air susu
Thyroid stimulating hormone (TSH) Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol sekresi hormone oleh korteks adrenal
Follicle stimulating hormone (FSH) 1.    Pada wanita, merangsang perkembangan folikel pada
ovarium dan sekresi estrogen
2.    Pada pria, memicu testis untuk menghasilkan sperma
1.    Pada wanita, menstimulasi ovulasi dan sekresi
progesterone
Luiteinizing hormone (LH)
2.    Pada pria, menstimulasi sel interstisial untuk
menghasilkan testosteron
Lobus Intermediat
Melanosit stimulating hormone (MSH) Mempengaruhi pigmentasi kulit
Lobus posterior
Hormon antidiuretik (ADH) atau Menurunkan volume urin dengan cara menyerap air dari
vasopresin ginjal dan meningkatkan tekanan darah
Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan
Oksitosin
kelenjar susu agar mengeluarkan air susu.
      Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon yang dihasilkan berkurang atau
berlebih akan membawa dampak-dampak yang tidak diinginkan.
1.    Jika pada masa anak-anak, sekresi hormon pertumbuhan berlebih (hipersekresi) akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
2.    Bila hipersekresi hormon pertumbuhan terjadi pada di usia dewasa, dapat menyebabkan
pertumbuhan tulang abnormal di lengan, kaki, dan kepala. Kondisi ini dikenal
sebagai akromegali.
3.    Bila kekurangan hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak menyebabkan kekerdilan
B.  Kelenjar Tiroid

       Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua lobus.
      Kelenjar tiroid menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin.
Tabel 3. Hormon-hormon yang Dihasilkan oleh Kelanjar Tiroid

Hormon Fungsi
Mengatur metabolisme tubuh (memacu kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh,
Tiroksin
sehingga meningkatkan metabolisme tubuh)
Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara meningkatkan penimbunan kalsium
Kalsitonin pada tulang keras, mengurangi pengambilan kalsium dalam usus, atau mengurangi
pengambilan kalsium dalam ginjal.
      Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium.
      Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar.
1.    Hipotirioditisme  (Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan penyakit
kretinisme (kerdil pada anak-anak) dan miksedema (pada orang dewasa).
2.    Miksedema ditandai dengan laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, rambut rontok,
dan bentuk tubuh menjadi kasar.
3.    Kelebihan hormon tiroksin menyebabkan penyakit basedow, yang ditandai mudah gugup, nadi
dan napas cepat dengan tidak teratur, mulut menganga, dan mata lebar.
C.  Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
      Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon paratiroid
(parathormon).
      Parathormon berperan untuk  meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal dan meningkatkan
penyerapan kalsium dari tulang.

 Gambar 3. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

D.  Kelenjar Adrenal / kelenjar anak ginjal (suprarenalis)


      Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga disebut juga kelenjar
anak ginjal (suprarenalis).
      Kelenjar adrenal terdiri dari::
1.    bagian luar
Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari:
a.    mineralokortikoid, berfungsi untuk membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta
menjaga keseimbangan hormon kelamin
b.    Glukokortikoid, berfungsi membantu metabolism karbohidrat.
Kekurangan hormon kortison menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan,
nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.
2.    bagian dalam.
Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin), yang memengaruhi
peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan meningkatkan tekanan darah
(menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan
glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa (gula dalam darah).
Gambar 4. Kelenjar Adrenal

E.   Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans


      Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di dalam kelenjar
pankreas.
      Hormon yang dihasilkan adalah:
1.    insulin                2. glukagon
Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Bila
kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi
glikogen. Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon disekresikan yang
akan mengubah glikogen menjadi glukosa. 
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang
ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dikeluarkan
bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urin dalam jumlah
banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.

 Gambar 5. Kelenjar Pankreas


F.   Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas:
1.    Testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria)
Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut
juga dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.
Gambar 6. Kelenjar Kelamin pria

2.    Ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita).


Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresinya diatur oleh hormon
yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta
kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi.

Gambar 7. Kelenjar Kelamin Wanita

G.        Kelenjar Timus
      Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
      Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
      Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan
setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
      Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

 Gambar 8. Kelenjar Timus


H.      Kelenjar Pineal
      Kelenjar pineal adalah suatu bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi
fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh.
      Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah otak, di
antara otak kanan dan otak kiri.
      Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormon yang bernama melatonin, yang
berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata terstimulasi oleh cahaya, impuls
dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang disebut hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik
berhubungan dengan kelenjar pineal dan memicu diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah
ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak
lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.
Gambar 9. kelenjat Pineal

  II.          FAKTOR-FAKTOR PENGATUR SEKRESI HORMON


Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu :
1.      Faktor Saraf
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu
sekresinya diatur oleh saraf otonom. 
2.      Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon
tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.
 III.            III. KELAINAN HORMON
Tabel 4. Kelainan Akibat Hormon

No Nama kelainan Penyebab Akibat


A Diabetes melitus Kekurangan hormon insulin, urine banyak mengandung
gula
B Gigantisme Kelebihan somatro tropin atau tumbuh seperti raksasa
tiroksin,
C Kretinisme Kekurangan somatro tropin atau tumbuh kerdil
tiroksin,
D Kejang otot Kekurangan parathormon Kalsium darah turun, terjadi
kontraksi otot berlebihan
E Tulang rapuh Kelebihan parathormon Kalsium darah meningkat,
tulang mudah retak dan patah
F Addison Kekuranganglukokortikoid karen Berkurangnya volume &
a kelenjar andrenal tekanan darah, hipoglikemia
terifeksi/autonium dan turunnya daya tahan tubuh
terhadap stress, lesu mental/
fisik.
G Sindrom Kelebihan glukokortikoid Otot mengecil dan lemah,
Cushing osteoporosis, luka sulit
sembuh, gangguan mental
H Sindrom Kekurangan glukokortikoid tanda kelainan sekunder pria
Adrenogenital karena kekurangan enzim pada wanita/virilisme, pria di
pembentuk glukokotikoid pada bawah umur timbul pubertas
kelenjar adrenal perkoks, pria dewasa timbul
kelamin sekunder wanita
I Peokromositom Tumor adrenal medulla Basa metabolisme meningkat,
a glukosa darah meningkat,
jantung berdebar, tekanan
darah meninggi, berkurangnya
fungsi saluran pencernaan dan
keringat pada telapak tangan
J Hipotiroidea kekurangan hormone tiroid kretinisme
K Hipertiroidea kelebihan hormone tiroid berat badan menurun,
gemetaran, berkeringat, nafsu
makan besar, jantung berdebar
dan BMR maningkat melebihi
20 sampai 100

sumber : http://amintrikh.blogspot.co.id/2013/11/sistem-hormon-manusia.html
Diposting oleh Tiara Devi di 06.43 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:

1.

Rafif Ghani28 Maret 2018 21.14

Sangat membantu, terima kasih


Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Music
CHAT!!
Mengenai Saya

Tiara Devi 
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai