Anda di halaman 1dari 23

KELENJAR ENDOKRIN

AMANDA REZZA A (171040400045)


SONDANG MAIDA S (171040400050)
USWATUN HASANAH (171040400044)
WIWIN APRIANJANI (171040400051)
Kelenjar Endoktrin

 Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran


(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh
melalui aliran darah untukmempengaruhi organ-organ lain. Sistem
endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjarendokrin. Kelenjar
endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
 Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini
terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong
oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh
kapiler.
 Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan
tidak melaui saluran, tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke
pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel
target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan
ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran
khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.
 Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar
tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon
tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar
hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal
suprarenalis, dan kelenjar timus. Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin
(anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Kelenjar Hipofisis

Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of


gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan
berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis
dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian
tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
kelenjar hipofisis terbagi 3 yaitu Hipofisis Lobus
Anterior, Hipofisis Pars Media, Hipofisis Lobus
Posteriva.
No.
Hipofisis Lobus Anterior
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya

1
Hormon Somatotropin (STH), merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta
Hormon pertumbuhan (Growth merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot.
Hormone / GH) kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan
pertumbuhannya
terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang
jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut
akromegali.
2
Hormon tirotropin atau Thyroid Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau
Stimulating Hormone (TSH) tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
3
Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan
(ACTH) merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
4
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
hormone (LTH)
5
Hormon gonadotropin pada wanita
: · Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan
1. Follicle Stimulating Hormone estrogen
(FSH) · Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
2. Luteinizing Hormone (LH) menghasilkan progestron

6
Hormone gonadotropin pada pria :
1. FSH · Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan
sperma)
1. Interstitial Cell Stimulating · Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi
Hormone (ICSH) testosteron dan androgen
Hipofisis Pars Media

Hormon Fungsi
N
o

1.
MSH (Melanosit Mempengaruhi warna kulit individu. dengan cara menyebarkan
Stimulating Hormon) butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.

Hipofisis Lobus Posteria

No Hormon Fungsi

1. Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama


proses melahirkan

2. Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah


dengan cara menyempitkan pembuluh darah
Kelenjar Tiroid

Hormon Fungsi
N
o

Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan


1 kegiatan system saraf
Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan
2 kegiatan sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
3 mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang
Kelenjar Paratiroid

Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk


mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan
cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh
ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
 Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara
penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak matriks
bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral
pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah

Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:


 Mengatur metabilisme fosfor
 Mengatur kadar kalsium darah.
Kelenjar Adrenal

No.
Hormon Prinsip kerja
1
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
2
Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
Adrenalin (epinefrin) dan a. dilatasi bronkiolus
noradrenalin b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
e. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
f. gerak peristaltik
g. bersama insulin mengatur kadar gula dara
Kelenjar Pankreas
 Kelenjar pankreas merupakan
sekelompok sel yang terletak
pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau-pulau
alngerhans. Kelenjar
pankreas Menghasilkan
hormon insulin dan glukagon.
Insulin mempermudah
gerakan glukosa dari dari
kedalam sel-sel tubuh
memembus membran sel.
 Dihati, insulin mempercepat
proses pembentukan glikogen
dan pembentukan lemak.
Ovarium
 Merupakan kelenjar kelamin  Sistem hormonal yang
wanita yang berfungsi mempengaruhi siklus menstruasi
menghasilkan sel telur, hormone adalah:
estrogen dan hormone  FSH-RH (follicle stimulating
progesterone. hormone releasing hormone)
 Sekresi estrogen dihasilkan oleh yang dikeluarkan hipotalamus
folikel de Graaf dan dirangsang untuk merangsang hipofisis
oleh FSH mengeluarkan FSH.
 Estrogen berfungsi menimbulkan  LH-RH (luteinizing hormone
dan mempertahankan tanda – releasing hormone) yang
tanda kelamin sekunder pada dikeluarkan hipotalamus untuk
wanita, misalnya perkembangan merangsang hipofisis
pinggul, payudara, serta kulit mengeluarkan LH.
menjadi halus.  PIH (prolactine inhibiting
 Progesteron dihasilkan oleh hormone) yang menghambat
korpus luteum dan dirangsang hipofisis untuk mengeluarkan
oleh LH prolaktin.
 Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding uterus
agar dapat menerima sel telur
yang sudah dibuahi.
Testis

 Testis pada mammalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh


sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan
tubulus seminiferus.
 Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi
merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan
pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya
pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan
membesarnya suara.
 Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang
dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
 Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi
gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua
hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing
Factor) yang berasal dari hipotalamus
Fungsi Sistem Endokrin

 Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif


pada janin yang sedang berkembang
 Menstimulasi urutan perkembangan
 Mengkoordinasi sistem reproduktif
 Memelihara lingkungan internal optimal
 Melakukan respons korektif dan adaptif ketika
terjadi situasi darurat.
Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya

 Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut


dalam air atau yang tidak larut dalam lemak. Hormon
yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin,
glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH),
gastrin) dan katekolamin (mis.
dopamin,norepinefrin, epinefrin)
 Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis.,
estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang
larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua,
sementara hormon steroid dapat menembus membran
sel dengan bebas.
Karakteristik Sistem Endokrin

 sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam


periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal.
Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan menurun
pada malam hari.
 Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun
sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen
adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi.
 Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan
tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon
paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.
Gangguan Sistem Endokrin

 Diabetes Militus
 Atau disebut juga diabates saja merupakan penyakit
gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin dengan efektif.
 Terdapat 2 tipe diabetes militus, yaitu tipe satu dan tipe
2.
 Diabetes tipe satu atau insulin dependent atau
juvenile/childhood-onset diabetes merupakan diabetes
yang disebabkan kurangnya produksi insulin dalam
tubuh. Sementara diabetes tipe 2 atau noninsulin
dependent.adult onset diabetes disebabkan penggunaan
insulin tidak efektif dalam tubuh
Dwarfisme Gigantisme

 Gejala hiporsekresi (kekurangan)  Gigantisme (acromegaly) adalah Gangguan


hormon pertumbuhan padamasa endokrin yang terjadi karena kelebihan growth
hormone sebelum pubertas.Pertumbuhan
anak-anak yang menyebabkan berlebihan akibat pelepasan hormon
cebol. Seorang manusiadewasa pertumbuhan berlebihan pada masa anak-
anak dan remaja (sebelum pubertas). Jika
dikatakan mengalami dwarfisme kelenjar pituitary memproduksi hormon
bila tinggi badannyahanya pertumbuhan
terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh da
mencapai kisaran 147 cm atau pat tumbuh tidak normal atau cepat. Jika kadar
lebih pendek. Kondisi ini lebih hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang
anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.
sering disebut dengan perawakan  Komplikasi Gigantisme yang tidak ditangani atau
tubuh yang pendek dibandingkan tindakan pengobatan dengan prosedur operasi
penyebutan dwarfisme atau dapat menyebabkan menurunnya hormon
kelenjar hipofisis lainnya sehingga penderita
dwarf karena dianggap berisiko terhadap penyakit-penyakit tertentu,
mendiskriminasi kondisi seperti berkurangnya sekresi hormon atau
kegiatan fisiologis pada ovarium atautestis
penderita. (hipogonadisme), retardasi pertumbuhan
dan perkembangan mental pada anak dan dewas
a sebagai akibatrendahnya aktivitas kelenjar
tiroid (hipotiroidisme), insufisiensiadrenal, dan
kasus langka diabetes insipidus.
Diabetes Insipidus Cushing Syndrom

Banyak sedikitnya cairan yang masuk  Sindrom yang disebabkan oleh


dalam sel akan di deteksi oleh berbagai penyakit seperti obesitas,
hipotalamus. Jika cairan (plasma) impaired glucose tolerance,
dalam darah sedikit, maka hipofisis hipertensi, diabetes mellitus dan
akan mensekresikan ADH untuk disfungsi gonadal yang berakibat
melakukan reabsorpsi (penyerapan pada berlebihnya rasio
kembali) sehingga darah mendapatkan serumhormon kortisol. Kelebihan
asupan cairan dari hasil reabsorpsi produksi hormon korteks adrenal
tersebut. Dengan demikian kadar cairan (khususnya kortisol) dan hormon
(plasma) dalam darah dapat kembali androgen serta aldosteron. Kondisi
seimbang. Selain itu, karena cairan serupa disebut sindrom cushing bisa
pada ginjal sudah diserap, maka terjadi pada orang, terutama anak-
urinenya kini bersifat pekat. Jika anak, yang mengambil dosis tinggi
seseorang buang air kecil terus obat kortikosteroid. PenyakitChusing
menerus, diperkirakan hipofisis yang ditandai dg kelebihan
posteriornya mengalami gangguan kortikotropin yg diproduksioleh
sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. kelejar hipofisis (80% kasus).
Hypoteroidisme
Gondok

 Kelenjar tiroid yang membesar


disertai hipofungsi  Suatu efek hormon tiroid
maupunhiperfungsi tiroid. berkurang dimana kelenjar
Penyakit gondok adalah
kondisi dimana tiroid tidak memproduksi
terjadi pembengkakan kelenjar hormon tiroid yang cukup,
tiroid. menyebabkankelelahan,
 Pada kondisi normal, kinerja sembelit, kulit kering, dan
kelenjar tiroid cenderung tidak depresi. Kelenjar kurang
kita sadari sama seperti organ- aktifdapat menyebabkan
organ dalam yang lain. Tetapi perkembangan melambat
jika terjadi pembengkakan, pada anak-anak.Beberapa
kelenjar tiroid akan
membentuk jenis hipotiroidisme yang
benjolan pada leher. Benjolan i hadir pada saat lahir.
ni akan bergerak naik dan turu Kelainanakibat
n saat anda menelan. hipotiroidisme adalah
Kretinisme.
Hypertiroidisme

 Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak


seimbang pada metabolisme. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak,
menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung
yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab
paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah
suatu gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
 Penyakit hypertiroidisme dapat diobati dengan
thionamide, radioterapi, beta-blocker, atau operasi tiroid
tergantung kondisi yang menderita hypertiroid.
Pemeriksaan Sistem Endoktrin

 Foto tengkorak (cranium) dilakukan untuk melihat


kondisi sella tursika. Dapat terjadi tumor atau juga
atropi. Tidak dibutuhkan persiapan fisik apapun, namun
pendidikan kesehatan tentang tujuan dan prosedur
sangatlah penting.
 Foto tulang (osteo) dilakukan untuk melihat tulang. Pada
pasien dengan gigantisme akan dijumpai ukuran tulang
yang tertambah besar dari ukuran maupun panjangnya.
Pada akromegali akan dijumpai tulang-tulang perifer
yang bertambah ukurannya kesamping.
 CT-Scan dilakukan untuk melihat adanya tumor pada
hipofisis atau hipotalamus melalui komputerisasi.
Pemeriksaan darah dan urin.

 Nilai normal Growth hormon pada dewasa dan


anak-anak adalah 10µg/ml. pada bayi bulan bulan
pertama jumlah ini meningkat kadarnya
 Nilai normal TSH adalah 6-10µg/ml. dilakukan
untuk menentukan apakan gangguan tiroid bersifat
primer atau sekunder

Anda mungkin juga menyukai