Anda di halaman 1dari 5

BIOLOGI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 5


 MARIANI NATALIA
 MARLIANAE
 AULIA RAHMA
 SITI ANISAH
 FRANS ANTHONY .S.

SISTEM ENDOKRIN

A. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem Endokrin adalah sistem kesatuan organ berkelenjar yang berfungsi untuk menghasilkan
dan menyebarkan hormon pada tubuh Hormon tersebut memiliki berbagai fungsi untuk tubuh,
seperti mengirimkan sinyal antar anggota tubuh, pertumbuhan dan perbaikan jaringan
menentukan kondisi emosi, menunjang perkembangan sistem organ reproduksi, pola tidur, dan
lain-lain. Secara umum alur kerja Sistem Endokrin dimulai saat hormon dilepaskan oleh sel
tertentu, hormon tersebut kemudian dibawa oleh darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh
dimana hormon tersebut dapat mempengaruhi sel tubuh tersebut.
Secara kimiawi, sebagian besar hormon tubuh terdiri atas berikut:
a. Derivat Asam Amino yang dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu jaringan Nervus Medulla
Suprarenal dan Neurohipofisis.
b. Peptida atau Derivat Peptide yaitu zat yang dibuat oleh Kelenjar Buntu pada jaringan
pencernaan tubuh.
c. Steroid yaitu zat yang dibuat pada kelenjar buntu jaringan mesotelium.
d. Asam Lemak yaitu zat yang merupakan hasil dari proses biosintesis.
Zat-zat tersebut memberikan sifat kimiawi pada hormon tersebut. Sifat kimiawi hormon dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Hormon yang larut dalam air hormon polipeptida (insulin glukagon, adrenokortikotropik/
ACTH, dan gastrin) dan hormon katekolamın (dopamin norepinefrin, epinefrin).
b. Hormon yg larut dalam lemak termasuk seperti hormon sejenis steroid (estrogen,
progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan hormon nitroksin (tiroksin).

B. Fungsi Kelenjar Endokrin


1. Penghasil Hormon
Kelenjar endokrin berperan dalam menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya
akan disalurkan ke darah apabila dibutuhkan oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Berbagai Kegiatan
Kelenjar endoktrin berperan dalam mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat berfungsi
dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Berbagai Kegiatan
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian
disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut
berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem
oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada
usus halus.
6. Metabolisme Zat
Kelenjar endoktrin berperan dalam mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin,
metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.

C. Jenis-Jenis Kelenjar Endokrin


1. Kelenjar Hipotalamus (Hypothalamus)

Hipotalamus merupakan salah satu jenis kelenjar endokrin yang terletak di bawah otak besar aau
celebrum yang mempunyai fungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Hipotalamus ini mengeluarkan releasing hormon yang mempunyai fungsi untuk merangsang
kelenjar hipofisis yang berguna bagi tubuh manusia.
2. Kelenjar pituitari (Pituitary)

Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis. Ini terdiri dari
dua lobus seperti bola. Lobus posterior (belakang) menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus
anterior (depan) mengeluarkan hormon hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka
tercantum dalam Tabel di bawah ini. Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan kelenjar
endokrin lainnya. Itu sebabnya hipofisis sering disebut “master gland” dari sistem endokrin.
3. Kelenjar Tiroid (Thyroid Gland)

Kelenjar Tiroid ini juga berbentuk seperti H dan terletak di leher atas trakea serta menghasilkan
hormon tiroksin. Sementara itu kelenjar paratiroid merupakan 4 kelenjar pada bagian belakang
kelenjar tiroid dan termasuk kelenjar endokrin terkecil yang ada dalam tubuh manusia. Kelenjar
ini mempunyai fungsi untuk menghasilkan parathyroid hormone ( PTH ).
4. Kelenjar Adrenal (Adrenal Glands)

Adapun kelenjar adrenal ini terletak pada bagian atas setiap ginjal. Setiap kelenjar tersebut
tersusun atas dua bagian, yaitu korteks dan juga medula. Fungsi korteks pada ginjal untuk
menghasilkan hormon jenis kortikoid, sedangkan fungsi medula pada ginjal untuk menghasilkan
hormon jenis adrenalin.
5. Kelenjar Pankreas (Pancreas)
Adapun kelenjar pankreas ini terdapat dalam pulau – pulau hangerlandas. Kelenjar ini terdiri atas
dua tipe, yaitu alpa dan juga beta. Adapun fungsi dari kelenjar jenis ini adalah untuk
menghasilkan atau memproduksi hormon glucagon dan juga hormon insulin. Tanpa adanya
insulin, keseimbangan metabolisme menjadi terganggu.
6. Kelenjar Kelamin ( Gonad )
Sesuai dengan namanya, kelenjar gonad yaitu sebuah kelenjar yang mempunyai fungsi untuk
menghasilkan kelenjar hormon kelamin. Untuk wanita, gonad ini terletak pada bagian ovarium.
Sedangkan pada pria gonad ini terletak pada bagian testis. Jika terjadi gangguan pada bagian
kelenjar ini, maka rangsangan yang ada menjadi ikut terganggu. Kelenjar kelamin di bagi dua,
yaitu pada pria dan wanita.
a. Kelenjar Kelamin Pria (Testes)

Kelenjar kelamin pria adalah testis. Fungsinya menghasilkan sperma, hormon androgen, dan
hormon testosteron. Hormon androgen berfungsi mendukung pembentukan sperma,
mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder jantan. Adapun
fungsi hormon testosteron hampir sama dengan androgen. Selain itu, testosteron juga
bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan remaja. Testosteron berfungsi dalam
spermatogenesis dan berefek negative terhadap sekresi LH (Luteinizing Hormon).
b. Kelenjar Kelamin Wanita (Overies)

Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, hormon
progesterone, dan sel telur (ovum). Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan dinding
uterus, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder betina.
Fungsi progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, dan
melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui.
7. Kelenjar Pineal (Pineal Gland)
Kelenjar pineal terletak pada tengah – tengah otak dan menghasilkan hormon timosin yang
berfungsi untuk mengatur ritme biologis, misalnya saja pada saat tidur. Pada saat malam hari,
konsentrasi melantonin akan tinggi sehingga membuat seseorang akan mengantuk sehingga tidur.
Sedangkan pada siang hari, konsentrasi melantonin ini akan rendah sehingga membuat seseorang
menjadi terjaga. Oleh karena itulah fungsi hormon ini sangatlah berperan penting bagi aktivitas
manusia sehari – hari.
8. Kelenjar Timus (Thymus)
Kelenjar timus ialah suatu kelenjar yang terletak di bagian atas rongga dada. Kelenjar ini
mempunyai fungsi untuk menghasilkan hormone timosi yang berfungsi untuk pematangan
limfosit T. Adapun limfosit T ini merupakan sejenis sel darah putih yang berperan dalam
membantu menjaga sistem kekebalan tubuh (imunitas).
D. Macam-macam penyakit endokrin
Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit pada sistem
endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1. Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol dan
kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan
kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit Cushing
Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa
disebut sindrom Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi
obat kortikosteroid.
3. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya
Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian
tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak
dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat
badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid
yang terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit,
kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat
pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah
penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan siklus
menstruasi mereka.
7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)
Penyakit ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan
tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan hormon.
8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Kelebihan androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung telur
perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
9. Pubertas prekoks (dini)
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan
hormon seks terlalu cepat dalam hidup ( Evelyn C. 2011).

Anda mungkin juga menyukai