Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

SISTEM HORMON PADA MANUSIA

Disusun oleh :

Naufal Ridho Wicaksono


XI MIPA 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup tentunya kita harus mengenali diri kita sendiri, salah satu contohnya
adalah kita harus mengetahui cara hormon kita bekerja dan memengaruhi diri kita. Oleh
karena itu saya membuat makalah ini untuk memudahkan kita memahami tentang sistem
hormon pada manusia

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa itu hormon ?


B. Apa saja jenis-jenis hormon?
C. Bagaimana gangguan pada sistem hormon?

1.3 Tujuan Penulisan

A. Menjelaskan tentang hormon


B. Menjelaskan macam-macam jenis sistem hormon
C. Menjelaskan tentang gangguan pada sistem hormon
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian hormon
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar dalam sistem
endokrin. Hormon ini nantinya akan berperan sebagai penunjang hampir keseluruhan
fungsi utama tubuh. Selain kelenjar dalam sistem endokrin, sistem hormon pada
manusia juga memiliki keterkaitan dengan kelenjar eksokrin yang berperan dalam
membantu proses sekresi zat hormon, misalnya melalui keringat dan enzim yang
terdapat pada mulut.
Hormon memiliki banyak fungsi tergantung jenis hormonnya. Namun, secara umum,
hormon dibutuhkan tubuh untuk meregulasi tujuh hal utama di dalam tubuh. Hal
tersebut adalah tumbuh kembang, metabolisme, fungsi seksual dan reproduksi,
pergerakan, respirasi, dan persepsi sensor.

2. Jenis-jenis hormon
Jenis-jenis hormon terbagi berdasarkan kelenjar (glands) yang memproduksinya.
Berikut ini adalah macam-macam hormon :
a. Kelenjar pituitari (hipofisis)
Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan kelenjar utama dari sistem
endokrin yang menaungi sistem hormon pada manusia. Kelenjar pituitari yang
terletak pada bagian bawah otak ini bertugas meneruskan pesan dari otak kepada
kelenjar lainnya mengenai apa yang harus dilakukan. Pada kelenjar hipofisis atau
pituitari inilah terdapat sistem hormon penting yang harus diproduksi, yaitu:
 Somatotropin, merupakan hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan
 Prolaktin, merupakan hormon yang merangsang produksi air susu ibu (ASI).
 Luteinizing, merupakan hormon yang bertugas mengendalikan siklus
menstruasi pada wanita. Hormon luteinizing (LH) juga berperan dalam
produksi sperma pada pria
 Folikel Stimulant Hormone (FSH), sebagai hormon yang berfungsi
mengendalikan sel telur (ovarium) dan—bersama-sama dengan hormon
luteinizing memproduksi sel sperma (spermatozoa)
 Thyroid-stimulating Hormone (TSH), merupakan hormon yang berfungsi
merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon-hormon steroid
 Adrenocorticotropin Hormone (ACTH), sebagai hormon yang berfungsi
merangsang kinerja kelenjar adrenal

b. Kelenjar tiroid
Kelenjar gondok merupakan Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di
sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar tiroid menghasilkan
dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3). Hormon ini
dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung
yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh
sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali. Hormone yang
dihasilkan yaitu:

 Tiroksin: Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan


system saraf
 Triiodontironin: Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan sistem saraf
 Kalsitonin: Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.

c. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal terletak di bagian tengah otak, dan berfungsi sebagai bagian dari
sistem endokrin yang fungsinya memproduksi hormon melatonin. Hormon
melatonin inilah yang berfungsi mengatur siklus tidur manusia

d. Kelenjar paratiroid

Pada bagian depan kelenjar tiroid, terdapat sepasang kelenjar yang disebut juga
sebagai kelenjar paratiroid. Tugas dari kelenjar paratiroid adalah memproduksi
salah satu bagian dari sistem hormon pada manusia yakni hormon paratiroid.
Hormon paratiroid merupakan jenis hormon yang berfungsi untuk mengendalikan
jumlah kalsium di dalam darah. Tak hanya itu, hormon ini juga memiliki tugas
membantu pelepasan dan penyerapan kalsium oleh tulang.

e. Kelenjar adreneal

Kelenjar adrenal merupakan bagian dari sistem endokrin yang memiliki bentuk
segitiga dan letaknya berada di atas organ ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari 2
bagian, yakni bagian luar yang disebut adrenal cortex dan bagian dalam yang
disebut adrenal medulla.

 Adrenal cortex memproduksi hormon kortikosteroid yang fungsinya


mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan kadar garam dan air di dalam
tubuh, sistem kekebalan tubuh, serta fungsi seksual.
 Adrenal medulla berperan dalam memproduksi hormon katekolamin di mana
hormon ini berfungsi merespons rasa stres dengan cara meningkatkan detak
jantung dan tekanan darah.

f. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk panjang yang letaknya ada di
belakang abdomen perut. Fungsi kelenjar pankreas memproduksi getah pankreas
yang di dalamnya terdapat enzim. Selain itu, kelenjar ini juga berperan dalam
memproduksi insulin dan glukagon. Berkat peran dari pankreas, kadar gula yang
ada di dalam darah tetap terkendali. Pasalnya, pankreas memproduksi insulin, zat
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kadar gula darah agar tidak berlebihan
dan menyebabkan penyakit diabetes. Peningkatan glukosa darah diatas titik
pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk
mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan
glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi
glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara
mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar
glukosa darah.Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada
pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Kelenjar pankreas
menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan
glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel. Di dalam
otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati,
insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan
pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja
secara berlawanan terhadap insulin.

g. Kelenjar timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang letaknya berada di tulang dada bagian
atas. Sama seperti kelenjar adrenal, kelenjar timus terdiri dari 2 bagian yakni
bagian luar yang disebut cortex dan bagian dalam yang disebut medulla. Cortex
pada kelenjar timus dibentuk dari sel limfosit dan epitel, sedangkan medulla
dibentuk dari sel epitel. Peran kelenjar timus bagi tubuh juga sangat penting, ia
akan memproduksi hormon yang berkaitan dengan proses pembentukan sel
limfosit T. Limfosit T merupakan komponen sel darah putih yang berfungsi
sebagai “benteng” tubuh terhadap serangan penyakit, terutama pada anak-anak
yang sistem imunnya masih dalam masa pengembangan.

h. Kelenjar reproduksi

Sistem hormon juga memiliki peran krusial terkait dengan reproduksi, kelenjar
reproduksi akan memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan dalam
menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang
berbeda, yaitu:

 Testis (Pria): Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon testosteron.


Fungsi dari hormon testosteron adalah menghasilkan sel sperma
(spermatozoa). Selain itu, testosteron juga berkontribusi terhadap pertumbuhan
rambut-rambut di sekitar wajah dan kelamin saat memasuki periode pubertas
 Ovarium: Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan
progesterone. Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan payudara,
mengontrol siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan

i. Kelenjar pencernaan

Kelenjar pencernaan memproduksi membentuk sistem hormon yang berfungsi


dalam pengaturan berbagai hal yang berkaitan dengan proses pencernaan makanan
hingga penyerapan gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Beberapa
contoh jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan adalah Gastrin
Secretin Cholecystokinin (CCK), dan Ghrelin Motilin Peptide yang berperan
menunjang fungsi pencernaan, selain kelenjar pencernaan yang memproduksi
hormon pencernaan, ada juga beberapa jenis kelenjar lainnya seperti kelenjar liur,
kelenjar, hati, kelenjar, usus, dan kelenjar lambung.

3. Penyakit sistem hormon


Mengingat fungsi sistem hormon pada manusia yang begitu penting, maka menjaga
agar produksi hormon tetap ideal menjadi suatu keharusan. Pasalnya, gangguan pada
sistem hormon bisa berujung pada sejumlah kondisi. Berikut ini adalah beberapa
contoh penyakit sistem hormon yang perlu diwaspadai:
a. Insufisiensi adrenal
Insufisiensi Adrenal adalah kondisi dimana Kelenjar adrenal tidak mampu
memproduksi hormon dalam jumlah yang ideal. Pada konteks ini, jumlah hormon
yang diproduksi kurang dari yang seharusnya. Salah satu hormon yang diproduksi
oleh kelenjar adrenal adalah hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon
yang bertanggungjawab dalam mengendalikan stres. Kekurangan hormon kortisol
dapat berdampak pada ketidakmampuan tubuh dalam mengelola stres sehingga
kondisi ini perlu untuk diatasi.
b. Sindrom adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat
kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar
ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang
menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita
yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot
– otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar
seperti penis dan kadang – kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul
pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur.
Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder
normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari
estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain
yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
c. Penyakit cushing
Cushing adalah penyakit yang juga berkaitan dengan gangguan sistem hormon.
Penyakit Cushing merupaakan kondisi di mana kelenjar adrenal justru memproduksi
hormon kortisol dalam jumlah yang terlalu banyak. Akibat penyakit ini, seseorang
akan mengalami sejumlah gejala yaitu:
 Peningkatan berat badan
 Pelemahan otot tubuh
 Pelemahan tulang
 Timbul stretch marks
 Kulit mudah memar
 Muncul semacam punuk pada punggung bagian atas

d. Acromegaly
Acromegaly adalah penyakit sistem hormon yang diakibatkan oleh kelenjar pituitari
yang memproduksi hormon pertumbuhan melebihi jumlah seharusnya. Kondisi ini
lantas berakibat pada kondisi fisik tulang yang terlihat membesar (gigantisme).
Acromegaly dapat menyerang tangan, kaki, maupun wajah.
e. Gangguan hormon pertumbuhan
Sebagai tempat diproduksinya hormon pertumbuhan, kelenjar pituitari tak bisa lepas
dari yang namanya gangguan, bahkan tumor sekalipun. Apabila terdapat tumor pada
kelenjar pituitari, akan mengganggu produksi hormon pertumbuhan. Salah satu yang
mungkin terjadi yaitu pertumbuhan menjadi terhambat. Pemberian suntik hormon
maupun obat-obatan perangsang hormon dapat menjadi solusi untuk mengatasi
masalah ini.
f. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam
jumlah yang melebihi seharusnya. Gangguan sistem hormon ini ditandai oleh
sejumlah gejala, seperti:
 Perasaan cemas
 Penurunan berat badan
 Peningkatan detak jantung
 Gangguan tidur
g. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kebalikan dari hipertiroidisme, yakni kelenjar tiroid justru
memproduksi hormon dalam jumlah yang kurang dari seharusnya. Ciri-ciri
hipotiroidisme adalah:
 Tubuh mudah merasa lelah
 Berat badan bertambah
 Detak jantung melambat Nyeri otot dan sendi

h. Hipopituitarisme
Hipopituitarisme adalah gangguan sistem endokrin yang ditandai oleh
ketidakmampuan kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon-hormon yang
seharusnya dihasilkan. Kondisi ini juga lantas berpengaruh terhadap kinerja hormon
adrenal dan juga hormon tiroid.
i. Diabetes
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang
mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.
Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah.

Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah
sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan
protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari
makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya
diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang
dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya
penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf. DM terdapat dua macam tipe
yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan
sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen.

Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe
I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan
suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan. DM tipe II timbul karena
sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel – sel beta
pancreas memproduksi cukup insulin.

Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode
reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan
baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan
pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi lemak dan garam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem hormon adalah sistem yang terdiri dari beragam organ dan
kelenjar yang berperan dalam memproduksi hormon. Hormon-hormon
tersebut bertugas untuk mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Ketika
sistem ini terganggu, kinerja sistem organ tertentu akan bermasalah dan
menimbulkan sejumlah penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=UAwQhBfLP9U&t=19s
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-hormon/
https://www.sehatq.com/artikel/apa-itu-sistem-endokrin-atau-sistem-hormon
https://www.alodokter.com/kenali-gangguan-pada-sistem-hormon-manusia

Anda mungkin juga menyukai