Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naufal Ridho Wicaksono

Kelas : XI MIPA 1

RINGKASAN SEJARAH VOC


DARI VIDEO “Melawan lupa – Di bawah penjajahan kompeni”
Kedatangan VOC dari Belanda ke Indonesia menjadi awal mula penjajahan di negeri ini. Para
pedagang Belanda ini berada dalam naungan kongsi dagang yang lebih dikenal dengan VOC
singkatan dari Vereenigde Oost-Indische Compagnie.
Dari nama compagnie ini pula diperkirakan muncul penyebutan kata kompeni. VOC adalah gabungan
perusahaan-perusahaan dagang Belanda untuk perdagangan di Hindia Timur.
Kongsi dagang ini atau VOC didirikan di Amsterdam pada tahun 1602. tujuan pendirian VOC adalah
untuk memonopoli perdagangan pada saat itu, ketika terjadi perlombaan dan perebutan hegemoni
perdagangan terutama perdagangan rempah-rempah dari Timur termasuk Indonesia di antara penjajah
Barat, seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis, dan Belanda. Sehingga, perusahaan yang juga
dikenal dengan sebutan kompeni atau Kompania Belanda ini dibentuk sebagai perusahaan yang
melakukan perdagangan secara monopoli antara Asia dan Belanda. Para pedagang Belanda yang
hendak berdagang di Asia harus bergabung dalam VOC melalui pembelian saham atau membeli
barang di pusat pelelangan di negeri Belanda, dengan komoditi utamanya rempah-rempah.
Sebagai serikat dagang, VOC diberi hak-hak dan kekuasaan yang istimewa oleh Pemerintah Belanda,
antara lain:  Mendapat hak monopoli perdagangan di daerah antara Tanjung Harapan (ujung selatan
benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika). Boleh mengadakan perjanjian-
perjanjian dengan raja-raja atau kepala-kepala pemerintahan negeri. Boleh mempunyai serta
memelihara Angkatan Perang sendiri.  Boleh mengumumkan perang dan mengadakan perjanjian-
perjanjian perdamaian. Boleh mengangkat pegawai-pegawai yang dibutuhkan. Boleh membuat mata
uang sendiri.
Pada awal keberadaannya di Indonesia (Hindia Belanda), VOC tidak lain adalah sebuah kongsi
dagang. Perdagangan bangsa Belanda di Indonesia dan di Asia pada umumnya tidak berbeda dari
perdagangan bangsa-bangsa lainnya. VOC merupakan kongsi dagang di antara kongsi dagang lain
milik bangsa Gujarat, Iran, Turki, Tionghoa, dan Indonesia sendiri.  Bagi VOC, kedudukan Batavia
semula hanya sebagai pangkalan untuk menyuplai kapal-kapal dalam perdagangan rempah dengan
makanan, air, juga perbaikan. Namun, VOC terus mengembangkan kongsi dagangnya.  Sejak tahun
1619, VOC mendirikan tiga buah pangkalan di Indonesia, yakni di Jayakarta, Ambon, dan Banda.
Pada saat terjadi kemerosotan perdagangan di kota-kota pesisir Jawa, VOC dengan cepat
memanfaatkan kesempatan ini dengan memusatkan kegiatan perdagangannya di Jayakarta, sehingga
kota tersebut cepat berkembang menjadi bandar terpenting di Jawa.
Dengan makin majunya perdagangan di Jayakarta, VOC yang sebelumnya berdagang di Asia
termasuk di India, Burma, Siam, dan China mulai memusatkan perhatiannya ke Jawa. Meski
demikian, perdagangan di negeri-negeri lainnya di Asia masih tetap dilakukan tapi tidak menjadi
prioritas utamanya.  Di Indonesia terutama di Jawa, Ambon, dan Banda dijadikan pusat perhatian
VOC. Lalu, pada tahun 1641, VOC berhasil merebut Malaka dari tangan Portugis. Dengan direbutnya
Malaka, kedudukan VOC semakin kuat karena daerah ini dapat dijadikan pangkalan angkatan lautnya.
Setelah berhasil merebut Malaka tahun 1641, VOC memusatkan perdagangannya di Indonesia. Dari
Malaka, VOC mengadakan pengawasan terhadap jalannya perdagangan di Selat Malaka. Segala arus
perdagangan Malaka disalurkan ke Batavia, sehingga kota itu menjadi bandar yang semakin ramai.
Di balik kemegahan kekuasaannya, VOC ternyata memikul banyak utang. Biaya untuk menumpas
pemberontakan-pemberontakan yang terjadi dan korupsi menyebabkan VOC tidak mampu lagi
memikul beban utang tersebut.
Segala milik dan utang VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. VOC dibubarkan pada 31
Desember 1799.

Anda mungkin juga menyukai