Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN STUDY BANDING

BAPPEDA KOTA JAMBI

DISUSUN OLEH :
Sultan Fayyaz Sapputra
XII MIPA 1

SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI


2022/2023
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jum’at 09 September 2022
Pukul : 08:00-12:00 WIB
Tempat Pelaksaan : Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jambi

Tujuan Kegiatan
Sebagai tempat pembelajaran bagi peserta studi banding dalam membandingkan
pengaplikasian teori-teori penataan ruang daerah dalam RTRW Kota Jambi dengan materi
yang telah dipelajari di sekolah. Serta memahami tentang Rencana Tata Ruang Wilayah di
Kota Jambi secara lebih mendalam karena diadakannya kunjungan lansung ke lapangan.
Hal yang saya dapat dari study banding ke bappeda:
1. Kebutuhan bahan pokok cabai masyarakat sebesar 16 ton sedangkan stok cabai yang
masuk baru 14 ton, tidak tercapainya kebutuhan bahan pokok cabai tersebut
mengakibatkan kenaikan harga cabai.
2. Luas lahan RTH Kota Jambi baru mencapai 4,89% dimana luas RTH tersebut masih
jauh dari yang seharusnya 20% dari total luas wilayah Kota Jambi.
3. Sebenarnya luas wilayah RTH Kota Jambi secara keseluruhan lebih dari 4,89%
namun, kebanyakan RTH ini bukan dimiliki oleh pemkot melainkan milik warga
pribadi, karena itulah RTH yang tercatat hanya seluas 4,89%.
4. Salah satu cara menambah luas lahan RTH Kota Jambi ialah dengan cara melakukan
pembelian lahan.
5. Pembangunan saluran limbah tinja dan limbah rumahan di wilayah Jambi Selatan
sedang dalam tahap pembangunan, pembangunan tersebut direncanakan rampung
pada 2023, dimana pembangunan tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp.65
miliyar.
6. Penggantian saluran air bersih untuk seluruh wilayah kota jambi sedang dilakukan
secara bertahap karena banyaknya saluran yang sudah tua dan tidak layak pakai.
7. Pemkot merencanakan pembangunan moda transportasi kereta api di sekitar Kota
Jambi dan sekitarnya, guna memudahkan mobilitas warga Jambi dan sekitar.

Kesan:
1. Penyampaian pertama yaitu tentang visi misi Kota Jambi dan bagaimana kota jambi
kedepannya sudah jelas dan cukup menarik sehingga tidak terlalu sulit untuk
mengikutinya.
2. Penyampaian kedua tentang penjelasan RTRW sedikit mengalami gangguan berupa
mic yang mati, penyampaian yang begitu komplek dan pembawaan yang kurang
menarik sehingga cukup sulit untuk mengikuti pembahasannya.
Kesimpulan:
Dari kegiatan studi banding yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengaplikasian teori-teori penataan ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Jambi sudah sesuai dengan materi yang diajarkan di sekolah. Dan dari kegiatan yang telah
dilakukan, siswa semakin memahami tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang terdapat di
Kota Jambi.

Saran:
Saya berharap kedepannya, kegiatan studi banding seperti ini semakin sering diadakan pada
mata pelajaran geografi dan mata pelajaran lain juga, sehingga siswa dapat mendapat
pengetahuan yang lebih dan yang tidak mereka dapatkan di sekolah, serta meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai