A. LATAR BELAKANG
I. Dasar Hukum
1. UU No. 5 Tahun 1974. Mengenai Pokok-Pokok Pemerintahan Di daerah;
2. UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya;
3. UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang;
4. UU No. 23 TH 1997 Tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
7. Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa khusus
Papua dan Papua Barat;
2
13. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pembangunan Jalan Dalam Rangka
Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat..
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 347), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir kali dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
31/PRT/M/2015 Tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan
Jasa Konsultansi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1285;
16. Peraturan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
3
III. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Peningkatan Jalan Mogoi - Membera - Mayado Sebagai jalur akses menuju kampung
membera- merdei- mayado dan sekitarnya. Dengan meningkatnya volume kendaraan yang
melewati ruas jalan ini, perlu dilakukan peningkatan kualitasnya sehingga mampu melayani
arus transportasi yang semakin meningkat.
I. Uraian Kegiatan
Kegiatan berupa peningkatan jalan dari kondisi eksisting berupa permukaan jalan tanah
menjadi target akhir berupa jalan Timbuna Pilihan.
I. Maksud dari kegiatan/pekerjaan sebagaimana tercantum dalam DPA SKPD Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2020 adalah untuk meningkatkan
pelayanan lalu lintas ruas jalan yang dihubungkannya, dalam hal ini ruas jalan Peningkatan
Jalan Mogoi - Membera - Mayado, sehingga dapat membantu kelancaran transportasi yang
menghubungkan antar lokasi kegiatan ekonomi guna mendukung perkembangan daerah –
daerah pariwisata, pertanian dan daerah terpencil yang dapat mendukung pertumbuhan
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
II. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pelaksanaan Kegiatan adalah :
4
1. Segmen Jalan Peningkatan Jalan Mogoi - Membera - Mayado sepanjang 11.464 m
berfungsi secara baik untuk dilalui lalu lintas, pada akhir masa pelaksanaan pekerjaan pada
Tahun Anggaran 2020
2. Mendukung stabilitas ekonomi, politik, sosial, dan keamanan di wilayah Kabupaten Teluk
Bintuni.
I. Indikator Keluaran
Tersedianya akses prasarana jalan yang baik dan aman yang dapat difungsikan pada jalur
transportasi di Kabupaten Teluk Bintuni untuk mendukung stabilitas ekonomi, politik, sosial,
dan keamanan di wilayah tersebut.
II. Sasaran
Melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jalan Mogoi - Membera - Mayado sepanjang 11.464
m sebagaimana yang tercantum dalam DPA
E. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Pekerjaan ini adalah Distrik Tembuni, Kabupaten Teluk Bintuni dengan sebagai berikut :
F. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk kegiatan ini dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Perubahan (APBD-P) Kabupaten Teluk Bintuni, yang tertuang dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Teluk Bintuni, Bidang Jalan Dan Jembatan Tahun Anggaran 2020,
dengan nama paket pekerjaan Peningkatan Jalan Mogoi - Membera - Mayado sepanjang 11.464
m dengan nilai PAGU anggaran sebesar Rp. 35.000.000.000,00 (tiga puluh lima milyar rupiah).
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk paket pekerjaan Peningkatan Jalan Mogoi - Membera -
Mayado sepanjang 11.464 m adalah sebesar Rp. 35.000.000.000,00 (tiga puluh lima milyar
rupiah)
5
G. ORGANISASI PENGADAAN BARANG/ JASA
Paket pekerjaan ini memiliki organisasi pengadaan barang/jasa sebagai berikut :
1. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut (OPD) adalah Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Teluk Bintuni.
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat Pemegang kewenangan
penggunaan anggaran daerah adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Teluk Bintuni.
3. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
4. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya
manusia yang ditetapkan oleh Kepala Biro Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Teluk Bintuni
untuk mengelola pemilihan Penyedia.
5. Penyedia Barang/Jasa Pemerintaj yang selanjutnya disebut Penyedia adalah Pelaku Usaha
yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak yang dipilih oleh Pokja Pemilihan melalui
mekanisme Tender Umum.
6. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP adalah tim yang ditetapkan
oleh PA, yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan.
6
Secara garis besar jadwal kegiatan paket pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan disusun oleh PPK dan ditetapkan oleh PA/KPA yang meliputi
identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa. cara, jadwal dan anggaran Pengadaan
Barang/Jasa. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan dengan cara Penyedia.
2. Persiapan Pengadaan
Persiapan Pengadaan dilakukan oleh PPK meliputi Penetapan spesifikasi teknis/Kerangka
Acuan Kerja (KAK), Penetapan HPS, Penetapan rancangan kontrak.
3. Persiapan Pemilihan
Persiapan pemilihan Penyedia oleh Pokja Pemilihan dilaksanakan setelah Pokja Pemilihan
menerima permintaan pemilihan Penyedia dari PPK yang dilampiri dokumen persiapan
Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia yang disampaikan oleh PPK kepada Kepala Biro
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
4. Proses Pemilihan
Proses pemilihan Penyedia dilakukan oleh Pokja Pemilihan. Diharapkan Proses Pemilihan
Penyedia dapat selesai tepat waktu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
Pemilihan Barang/Jasa yang berlaku di UKPBJ Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
PPK menerima Laporan Hasil Pemilihan dari Pokja Pemilihan paling lambat 6 (enam) hari
kalender. Hal ini dikarenakan sesuai Ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015 dalam Lampiran Buku Standar PK 01 Gab. LS
dan HS, SPPBJ harus diterbitkan, dengan ketentuan pada Pelelangan Umum, paling lambat
6 (enam) hari kalender setelah pengumuman penetapan pemenang (apabila tidak ada
sanggahan).
5. Pelaksanaan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak dilaksanakan oleh para pihak sesuai ketentuan yang termuat dalam
7
Kontrak dan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan Kontrak diawali dengan Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak (Pre-Award Meeting) antara Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan Penyedia hasil pemilihan Pokja Pemilihan.
Masa pelaksanaan pekerjaan adalah 60 (enam puluh) hari kalender terhitung mulai
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan Serah Terima Pekerjaan
Konstruksi Fisik I (PHO). Masa pelaksanaan pekerjaan tergambarkan dalam Kurva-S
penawaran penyedia.
Masa pemeliharan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung mulai
diterbitkannya Serah Terima Pekerjaan Konstruksi Fisik I (PHO) sampai dengan Serah
Terima Pekerjaan Konstruksi Fisik II (FHO).
8
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
SPESIFIKASI 2010 Revisi 3
PPK :
No. Paket Kontrak :
Nama Paket : PENINGKATAN JALAN MOGOI - MEMBERA - MAYADO
Prop / Kab / Kodya: PAPUA BARAT / TELUK BINTUNI
DIVISI 1. UM UM
1.2 M obilisasi
1.2 Mobilisasi LS 1,0 318.200.000 318.200.000
Jum lah Harga Pe kerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 1.012.092.500
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 13.300,00 29.574,03 393.334.572,40
2.3.(10) a. Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang 1,5 m Ton 16,41 61.671.556,06 1.012.287.317,21
b. Gorong-gorong Pipa Baja Bergelombang 2,25 m Ton 14,77 52.856.788,94 780.926.835,16
Jum lah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 2.186.548.725
Jum lah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 25.711.447.294
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (8) Beton , f c’15 Mpa M3 198,927 3.361.241,05 668.640.969
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 3.978,536 30.275,38 120.451.709
Jum lah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 789.092.678
Jumlah Pendidikan
Jabatan / Posisi Pengalaman Sertifikasi Keahlian
Tenaga Minimal
1 org Site Manager S1 – T.Sipil 25 Tahun Ahli Teknik Jalan – Madya
1 org Quality /Quantity S1 – T.Sipil 23 Tahun Ahli Teknik Jalan – Madya
1 org Tenaga Ahli K3 S1 – T.Sipil 15 Tahun Ahli K3 Konstruksi- Madya
9
1 org Pelaksana S1 – T.Sipil 8 Tahun Ahli Teknik Jalan – Madya
Administrasi
1 org D3 – T.Sipil 20 Tahun -
Teknis
S1 –
1 org Keuangan Ekonomi / 5 Tahun -
Akuntansi
Untuk tenaga ahli dapat membuktikan kepemilikan SKA.
V. Peralatan yang dibutuhkan
Guna menunjang kelancaran pekerjaan dan menjamin hasil dengan mutu yang tinggi,
Penyedia Jasa menyediakan peralatan minimal untuk pelaksanaan pekerjaan ini, serta dapat
dibuktikan dengan bukti kepemilikan dan tidak kurang, sesuai dengan daftar peralatan berikut
:
100-150 HP 2 Unit
1 BULLDOZER
0.3-0.6 M3 4 Unit
2 CONCRETE MIXER
3-4 M3 5 Unit
2 DUMP TRUCK
6-8 M3 20 Unit
3 DUMP TRUCK
80-140 HP 4 Unit
4 EXCAVATOR
>100 HP 1 Unit
5 MOTOR GRADER
1.0-1.6 M3 1 Unit
6 WHEEL LOADER
5-8 T 1 Unit
7 VIBRATORY ROLLER.
3000-4500 L 1 Unit
8 WATER TANKER.
1 Unit
9 TAMPER
10
Dengan ketentuan :
1. Kepemilikan milik sendiri/sewa beli/sewa;
2. ketentuan yang berlaku.
VI. Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Cara pelaksanaan pekerjaan meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara
garis besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan utama
yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
Untuk itu penyedia harus dapat menguraikan dan menyusun program pengendalian
Bahaya/Resiko K3. Adapun item-item pekerjaan yang berpotensi menimbulkan
Bahaya/Resiko K3 adalah :
12
Baja Tulangan Polos BJTP 280 Wermes Terjepit terkena alat Potong
7.
Ayaman Kawat Yang dilas besi
13
12. Spesifikasi teknis
13. Kualifikasi lainnya mengikuti ketentuan sesuai Peraturan Presiden No.16 Tahu 2018 dan
Peraturan Menteri PU No. 31 Tahun 2015.
14. Jaminan dari bank pemerintah atau dari Jaminan Asuransi 2%
15. Surat Dukungan untuk Quari dari pemilik hak wilaya setempat.
d.Jaminan Penawaran dengan keteuntuan :
1. Jaminan Penawaran untuk nilai di atas 10 Milyard (sebesar 1 – 3) persen dari nilai HPS
14
Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi
hasil pemilihan Penyedia sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat
waktu pelaksanaan pekerjaan.
Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA disahkan, dan ternyata alokasi
anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka
penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah Pagu Anggaran cukup tersedia melalui
revisi DIPA/DPA. Jika penambahan Pagu Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak tercapai
maka penetapan pemenang dibatalkan dan kepada calon Penyedia Barang/Jasa tidak
diberikan ganti rugi.
Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama Penyedia adalah Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan atau Penyedia perorangan. Selain pihak yang disebut di atas, pihak lain yang dapat
menandatangani Kontrak adalah pihak yang mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang
yang sah dari Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak sepanjang
pihak lain tersebut merupakan pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap.
15
Kontrak dibuat sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari :
1. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
Kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan Kontrak dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh Penyedia; dan,
Kontrak asli kedua untuk Penyedia dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak;
2. Rangkap/salinan Kontrak tanpa dibubuhi materai apabila diperlukan.
Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh Para Pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak.
16
9. Penyedia jasa konstruksi bersama-sama dengan konsultan pengawas dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan melaksanakan pengetesan kualitas pekerjaan untuk jumlah
volume pekerjaan sama dengan atau lebih besar dari yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknis
10. Melaksanakan serah terima pekerjaan oleh penyedia jasa kepada Pengguna Anggaran.
11. Penyedia jasa konstruksi melaksanakan pemeliharaan hasil pekerjaan dengan
melaksanakan perbaikan bagian pekerjaan yang rusak pada masa pemeliharaan.
Pengguna jasa menyerahkan sepenuhnya kepada penyedia jasa konstruksi atas penyelesaian
pekerjaan konstruksi, yang mengacu kepada volume pekerjaan, Spesifikasi pekerjaan, jangka
waktu pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam kontrak.
L. KELUARAN PRODUK
17
5. Laporan Mingguan
6. Laporan Bulanan
7. Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan 0 %, foto pada saat pelaksanaan dan foto selesai
pelaksanaan 100 %.
8. Softcopy file dalam flashdisk yang Berisi ; Laporan Harian,Laporan Mingguan, Laporan
Bulanan, Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan 0 %, foto pada saat pelaksanaan dan foto
selesai pelaksanaan 100 %.
9. Segala bentuk Laporan berupa resume yang berisi kemajuan (progress) pekerjaan.
10. Notulen rapat di lapangan (site meeting).
11. Addendum Surat Perjanjian Kontrak tentang Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang (bila ada perubahan pekerjaan).
12. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran, yang dilengkapi foto visual.
13. Surat Pernyataan selesainya pekerjaan.
14. Surat Pemutusan Kontrak (bila terjadi pemutusan kontrak).
15. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan I (PHO).
16. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan II (FHO).
17. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing) berupa cetaknya
sebanyak 3 (tiga) rangkap, yang harus diserahkan sebelum Serah Terima Pekerjaan.
M. KETENTUAN LAINNYA
1. Item pekerjaan, volume pekerjaan dan gambar Perencanaan yang dilaksanakan oleh
Pemberi pekerjaan hanyalah prakiraan pelaksanaan pekerjaan, bukanlah syarat maupun
pedoman mutlak dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.
3. Kontrak adalah kontrak harga satuan, volume dalam Bill of Quantity merupakan volume
prakiraan pekerjaan. Pembayaran dilakukan terhadap volume yang dilaksanakan.
4. Pembayaran dapat dilakukan apabila pekerjaan telah dilaksanakan dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya dengan baik.
18
5. Volume dan jenis pekerjaan pada Rincian Jenis Pekerjaan Mata Pembayaran Utama
hanya merupakan Prakiraan Pekerjaan. Penyedia Jasa dapat menambah atau mengurangi
volume dan jenis pekerjaan pada Rincian Jenis Pekerjaan Mata Pembayaran Utama sesuai
dengan situasi kondisi lapangan dan disetujui Pengguna Anggaran.
6. Penyedia Jasa harus memahami kondisi lapangan dan harus memperhitungkan segala biaya
tambahan yang muncul/terjadi demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Biaya tersebut
menjadi beban Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam harga satuan yang
ditawarkan. Masalah sosial yang menyangkut penambahan biaya merupakan tanggung
jawab Penyedia Jasa.
N. PERSYARATAN KERJASAMA
O. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, penyedia jasa konstruksi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil Pejabat Pembuat Komitmen.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunkan sebagaimana mestinya.
19
Bintuni , 22 September 2020
Ditetapkan oleh,
Pejabat Pembuat Kometmen
Bidang Jalan Dan Jembatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Teluk Bintuni
S U R A D I, ST.MT
NIP. 19650602 199004 1 001
20