Anda di halaman 1dari 16

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL

WILAYAH IV PROVINSI PAPUA BARAT (BINTUNI)

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN JEMBATAN WATERE CS

TAHUN ANGGARAN 2023


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN WATERE CS

Kementerian Negara/Lembaga : (033) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat

Unit Eselon I/II : (04) Direktorat Jenderal Bina Marga

Program : (08) Penyelenggaraan Jalan

Hasil (Outcome) : (05) Meningkatnya Konektivitas Nasional dan Sub

Nasional Mendukung Kebijakan Nasional

Panjang Jalan Baru Yang Dibangun

Kegiatan : (240) Pembangunan Jembatan Watere Cs

Indikator Kinerja Kegiatan : (010) Pembangunan Jembatan

Keluaran (Output) : (2409.010.001) Pembangunan Jembatan

Volume : 20,6 , 20 dan 20

Satuan Ukur : M
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

PEMBANGUNAN JEMBATAN WATERE CS

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR) Output Pembangunan
Jembatan (dengan komponen rekonstruksi) merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga
dalam hal ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Dalam penyusunan KAK Pembangunan Jembatan (komponen Rekonstruksi) didukung beberapa
landasan hukum antara lain:
a. Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 152, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5178).
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi Tugas Pembantuan.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang rencana bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.02/2014 tentang Tata Cara Perencanaan,
Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.
g. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara
h. Peraturan Presiden nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon 1 Kementerian Negara.
i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019.
j. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Tahun 2017.
k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.02/2015 tentang Klasifikasi Angggaran.
l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan
dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
2015-2019.
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
o. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Keluaran
Tahun Anggaran 2019.
p. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2019.
q. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.
r. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.
s. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
t. Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas Perubahan
Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
u. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
v. Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
w. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
x. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
y. Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Kontruksi Melalui Penyedia
z. Surat Edaran Menteri PUPR No. 22/SE/M/2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan
Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri
PUPR No 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia.
aa. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2021
Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan
untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
2. Gambaran Umum
Dengan berlakunya UU tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dimana penyelenggara
jalan wajib melayani pengguna jalan dengan lancar, aman, dan nyaman sehingga kegiatan
pembangunan jalan dan jembatan harus selalu dilaksanakan prasarana jalan dapat mencapai
tingkat pelayanan tertentu dan sesuai fungsinya sebagai penghubung dari suatu daerah ke daerah
lain bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Pembangunan Jembatan Watere Cs (Jembatan Watere, Jembatan Telaga dan


Jembatan Etiri) yang merupakan ruas jalan Trans Papua Segmen 2 di ruas Mameh – Windesi,
dan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Papua Barat, khususnya Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten –
kabupaten sekitarnya, seperti: Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Manokwari Selatan.

Guna mewujudkan infrastruktur jembatan yang lebih memadai pada Tahun Anggaran 2023
dan meningkatkan serta menjaga aksesbilitas kewilayahan, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah IV Propinsi Papua Barat ( Bintuni) memiliki program penanganan pada Ruas
Mameh – Windesi, yaitu Pembangunan Jembatan sepanjang 20,6 , 20 dan 20 M. Dampak positif
yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain :
o Meningkatkan perekonomian di Papua Barat Khususnya di Kab. Teluk Wondama
Distrik Windesi, Distrik Sabubar dan Sekitarnya
o Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dari Kabupaten Teluk Wondama ke Kampung
Werianggi, Kampung Karuan ke Kabupaten Teluk Bintuni, dan
o Mengurangi kesenjangan pembangunan.

• Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini berupa bertambahnya panjang penanganan jalan
nasional yang berkategori mantap sehingga dengan kondisi seperti ini bisa meningkatkan
konektivitas wilayah dan tumbuhnya perekonomian baru masyarakat sekitar daerah pekerjaan.

• Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV
Provinsi Papua Barat (Bintuni) ini berada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Teluk
Wondama, tepatnya berada pada ruas jalan Mameh – Windesi, dengan target penanganan
sebagai berikut:
1. Pembangunan Jembatan Watere sepanjang 20,6 M, Pembangunan Jembatan Telaga 20
M dan Pembangunan Jembatan Etiri sepanjang 20 M
2. Beton Struktur
3. Waktu Pelaksanaan 10 Bulan / 300 hari kalender
Peta Lokasi Pekerjaan Pembangunan Jembatan Watere Cs, Sesuai dengan KM dan titik
koordinat

Gambar 1. Peta Lokasi Pekerjaan

Gambar. Tipikal Design Jembatan Watere Cs


Gambar. Tipikal Design Jembatan Watere Cs

Gambar . Tipikal Design Jembatan Watere Cs


Gambar . Tipikal Design Jembatan Watere Cs

Gambar . Tipikal Design Jembatan Watere Cs

Penerima Manfaat

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
Papua Barat khususnya pada daerah yang dilalui kegiatan tersebut, yaitu Kabupaten Teluk
Wondama, Distrik Windesi, Distrik Sabubar dan sekitarnya.
B. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Lingkup pekerjaaan yang dilaksanakan pada paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Watere
Cs adalah :
I. Divisi 1. Umum
- Mobilisasi
- Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
- Pengamanan Lingkungan Hidup
- Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
- Manajemen Mutu
II. Divisi 2. Drainase
- Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
- Pasangan Batu dengan Mortar
- Saluran berbentuk U Tipe DS 4
III. Divisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
- Galian Biasa
- Galian Batu Lunak
- Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter
- Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter
- Galian Struktur dengan kedalaman 4-6 meter
- Timbunan Biasa dari hasil galian
- Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Penyiapan Badan Jalan
IV. Divisi 7. Struktur
- Beton struktur, fc’30 MPa
- Beton strukur, fc’25 MPa
- Beton strukur, fc’20 MPa
- Beton Siklop, fc’15 Mpa
- Beton, fc’10 Mpa
- Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6 meter
- Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6 meter
- Beton Pratekan untuk Diafragma fc' 45 MPa termasuk Pekerjaan pasca-tarik (post-
tension)
- Penyediaan Panel Full Depth slab
- Pemasangan Panel Full Depth slab
- Baja Tulangan Polos-BjTP 280
- Baja Tulangan Sirip BjTS 420B
- Penyediaan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Leleh 250 MPa)
- Pemasangan Baja Struktur
- Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter
- Pasangan Batu
- Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed
- Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable
- Sambungan Siar Muai Expansion Joint Tipe Finger Plate
- Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 250 Mm x 400 Mm x 52
Mm
- Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 380 Mm x 480 Mm x 50
Mm
- Sandaran (Railing)
- Papan Nama Jembatan
- Pembongkaran Jembatan Kayu
- Pipa Drainase Baja diameter 100 mm
V. Divisi 9. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan lain-lain
- Patok Pengarah

2. K3 dan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Amdal merupakan salah satu faktor terpenting
dalam proses pelaksanaan kegiatan konstruksi, mulai dari kegiatan persiapan awal (survey untuk
pembuatan MC0) hingga proses serah terima hasil pekerjaan. Salah satu contoh terkait K3 adalah
pekerja konstruksi diwajibkan memakai alat APD seperti helm keselamatan, sepatu boot/ sepatu
pelindung, sarung tangan, rompi proyek yang diberikan scotlite dan lain sebagainya disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang ditangani oleh pekerja konstruksi. Sedangkan yang terkait dengan
AMDAL diantaranya, memperhatikan daerah buangan hasil galian tanah/ galian batu, lokasi
pengambilan/ quarry material pasir/ batu belah/ kayu perancah. Untuk paket Pembangunan
Jembatan Watere Cs sudah memiliki Dokumen Lingkungan Hidup (RKL dan RPL).

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Paket Pembangunan Jembatan Watere Cs yaitu :
a. Tahap Persiapan dan Lelang, direncanakan siap pengumuman lelang pada Bulan November,
Desember
b. Tahap Pelaksanaan, direncanakan siap kontrak pada bulan Januari 2023 dengan masa
pelaksanaan selama 300 hari kalender.
c. Tahap Pemeliharaan selama 180 hari kalender setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan.

C. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama

1. Timbunan Pilihan dari sumber galian


a. Peralatan Utama : 1. Excavator
2. Dump Truck
3. Motor Grader
b. Pelaksanaan :
1. Excavator menggali dan memuat ke dalam Dump Truck
2. Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak sumber galian ke lapangan.
3. Material dihampar dan diratakan dengan menggunakan Motor Grader.
4. Material dipadatkan.
5. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

2. Beton Struktur
a. Peralatan Utama : 1. Concrete Vibrator
2. Truck Mixer

b. Pelaksanaan :
1. Semen pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton.
2. Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan.
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

3. Pasangan Batu
a. Peralatan Utama : 1. Concrete Mixer
b. Pelaksanaan :
1. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan concrete mixer
2. Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
3. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

D. Klasifikasi Sub Bidang

No. Kode Sub Bidang


Jasa Pelaksana Konstruksi Jembatan,
1 SI004 (KBLI 2015) Jalan Layang, Terowongan, dan
Subways (KBLI 2015)
Atau
Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang,
BS002 (KBLI 2020)
Fly Over, dan Underpass (KBLI 2020)
E. Daftar Personil Manajerial

Jabatan dalam
Sertifikat
Pekerjaan yang Tingkat Pengalaman
No. Kompetensi Ket.
Akan Pendidikan/Ijazah Kerja (Tahun)
Kerja
Dilaksanakan
Manajer SKA Ahli Teknik
1 S1 Teknik Sipil 4 Tahun
Pelaksanaan/ Proyek Jembatan Muda

SKA Ahli Teknik


2 Manajer Teknik S1 Teknik Sipil 3 Tahun
Jembatan Muda

3 Manajer Keuangan S1 2 Tahun -

SKA Ahli Muda


Ahli K3 Konstruksi/ 3 Tahun (Muda)
K3 Konstruksi/
4 Keselamatan D3 Teknik atau 0 Tahun
Keselamatan
Konstruksi (Madya)
Konstruksi

F. Daftar Peralatan Utama Minimal yang dibutuhkan

No. Jenis Alat Satuan Kapasitas Volume

1 Truk Mixer Unit Minimal 5 m3 1

2 Concrete Mixer Unit Minimal 0,3 m3 3

3 Dump Truck Unit Minimal 3 m3 3

4 Excavator Unit Minimal 80 HP 3

5 Motor Grader Unit Minimal 100 HP 1

6 Concrete Vibrator Unit Minimal 5,5 HP 3

G. Daftar Mata Pembayaran Utama

No. Mata Pembayaran Utama Persentase

1 Beton struktur, fc’20 MPa 16,45%

2 Beton struktur, fc’30 MPa 14,58%

3 Baja Tulangan Sirip BjTS 420B 12,31%

4 Pasangan Batu 8,03%


No. Mata Pembayaran Utama Persentase

Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6


5 7,07%
meter

6 Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 6,47%

7 Baja Tulangan Polos-BjTP 280 5,93%

8 Timbunan Pilihan dari sumber galian 5,14%

Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6


9 4,09%
meter

TOTAL 80,07%
Tata cara Pengukuran dan Pembayaran
Nomor Mata Satuan
Uraian Item Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
1.2 Mobilisasi Ls
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Ls
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup Buah
SKh-1.1.22 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Ls
1.21 Manajemen Mutu Ls

2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air Meter Kubik
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar Meter Kubik
2.3.(28) Saluran berbentuk U Tipe DS 4 Meter

3.1.(1) Galian Biasa Meter Kubik


3.1.(2) Galian Batu Lunak Meter Kubik
3.1.(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter Meter Kubik
3.1.(5) Galian Struktur dengan kedalaman 2-4 meter Meter Kubik
3.1.(6) Galian Struktur dengan kedalaman 4-6 meter Meter Kubik
3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian Meter Kubik
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian Meter Kubik
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan Meter Persegi

7.1 (5a) Beton struktur, fc’30 MPa Meter Kubik


7.1 (6a) Beton struktur, fc’25 MPa Meter Kubik
7.1 (7a) Beton struktur, fc’20 MPa Meter Kubik
7.1 (9) Beton Siklop, fc’15 Mpa Meter Kubik
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa Meter Kubik
7.2 (1b) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6 meter Buah
7.2 (2b) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 20,6 meter Buah
7.2 (10) Beton Pratekan untuk Diafragma fc' 45 MPa termasuk Meter Kubik
Pekerjaan pasca-tarik (post-tension)
7.2 (12a) Penyediaan Panel Full Depth slab Buah
7.2 (12b) Pemasangan Panel Full Depth slab Buah
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg
7.3 (4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B Kg
7.4 (1) Penyediaan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Leleh 250 MPa) Kg
7.4.(2) Pemasangan Baja Struktur Kg
7.7.(1) Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter Meter
7.9.(1) Pasangan Batu Meter Kubik
7.11.(1a) Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed Meter
7.11.(1b) Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable Meter
7.11.(6) Sambungan Siar Muai Expansion Joint Tipe Finger Plate, lebar Meter
7.12.(3) Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 250 Buah
Mm x 400 Mm x 52 Mm
7.12.(3) Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 380 Buah
Mm x 480 Mm x 50 Mm
7.13.(1) Sandaran (Railing) Meter
7.14.(1) Papan Nama Jembatan Buah
7.15.(8) Pembongkaran Jembatan Kayu Meter Persegi
7.16.(2b) Pipa Drainase Baja diameter 100 mm Meter
9.2.(5) Patok Pengarah Buah
H. Identifikasi Bahaya

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Resiko


1 Beton struktur, fc’30 Mpa Tertimpa Beton Sedang

I. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek

Kementerian Pekerjaan Umum


dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Satker P2JN


Balai PJN Papua Barat
Bina Marga
Papua Barat

Satker PJN Wil. IV Prov.


Papua
- Barat (Bintuni)

PPK 4.1
Core Team

Command line
Penyedia Jasa
Coordination line

J. Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan

Masa pelaksanaan kegiatan Paket Pembangunan Jembatan Watere Cs adalah selama 300 hari
kalender. Matriks Kegiatan Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan
No Kegiatan 2022 2023 2024
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Apr
Persiapan
1
Tender
Pelaksanaan
2 Kegiatan
(Kontrak)
Masa
3
Pemeliharaan

K. Analisis Pasar terkait Ketersediaan


Kebutuhan bahan material dan Pokok bersumber dari Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten
Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Kebutuhan Upah Minimum untuk para pekerja skill dan
non skill mengacu pada Keputusan Gubernur Papua Barat terkait Penetapan Upah Minimum Sektoral
Provinsi Papua Barat Tahun 2022.

L. Biaya yang Diperlukan


Pagu pelaksanaan Pembangunan Jembatan Watere Cs pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah IV Provinsi Papua Barat (Bintuni) bersumber dari dana RPM Tahun Anggaran
2023 dengan total nilai pagu Rp. 24.000.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
▪ Pagu untuk konstruksi fisik dengan panjang target pelaksanaan adalah 60,6 M adalah sebesar
Rp. 24.000.000.000,-

M. Pihak-pihak Terkait
Paket Pembangunan Jembatan Watere Cs pihak eksternal dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
terpilih melalui proses tender sedangkan pihak internalnya adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Papua Barat (Bintuni).
Perencanaan dan Pengawasan oleh Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN)
Provinsi Papua Barat. Pengawasan paling tinggi ada pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua
Barat.

N. Penutup
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jembatan Watere Cs pada Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Papua Barat (Bintuni) diharapkan meningkatnya
kinerja jaringan jalan di Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat. Selain itu,
pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di
Kab. Teluk Wondama, khususnya pada Distrik Windesi, Distrik Sabubar dan sekitarnya.

Manokwari, November 2022


Ditetapkan,
PPK 4.1 Provinsi Papua Barat

Zaki Akram, ST
NIP. 19851114 201012 1 001

Anda mungkin juga menyukai