Anda di halaman 1dari 8

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PROVINSI PAPUA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN BOWI SUBUR CS. (SP 6)
KAB. MANOKWARI

Instansi : Provinsi Papua Barat


Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan
Hasil (Outcome) : Aksesibilitas Ruas Jalan Provinsi
Kegiatan : Pelaksanaan Pembangunan Jembatan di Ruas Jalan
Provinsi
Indikator Kinerja Kegiatan : Pelaksanaan Pembangunan Jembatan
Keluaran (Output) : Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6)
Volume : 20
Satuan Ukur : Meter
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PEMBANGUNAN JEMBATAN BOWI SUBUR CS. (SP 6) KAB.
MANOKWARI

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR) Pembangunan
Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6) Kab. Manokwari merupakan gambaran umum dan
penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi
Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat. Dalam penyusunan KAK Pembangunan
Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6) Kab. Manokwari didukung beberapa landasan hukum
antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republi Indonesia Nomor 4884).
b. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 62 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
34 Tahun 2006 tentang Jalan, dinyatakan bahwa penetapan status suatu ruas
jalan sebagai jalan provinsi dilakukan dengan Keputusan Gubernur yang
bersangkutan, dengan memperhatikan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
tentang penetapan status jalan nasional serta Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum tentang penetapan fungsi arteri dan kolektor yang menhubungkan
antara ibukota provinsi dalam sistem jaringan jalan primer.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
d. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas
perubahan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Jalan
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang
Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 567/KPTS/M/2010 Tentang
Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
248/KPTS/M/2015 Tentang Penetapan ruas jalan dalam jaringan primer
menurut fungsinya sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1).
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
290/KPTS/M/2015 Tentang Penetapan ruas jalan menurut Statusnya sebagai
Jalan Nasional.
k. Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 620/227/11/2015 Tentang Penetapan
Ruas-Ruas Jalan Provinsi di Provinsi Papua Barat.

2. Gambaran Umum
Wilayah Provinsi Papua Barat kabupaten Manokwari merupakan wilayah yang
sedang berkembang dengan sangat pesat. Baik dari segi ekonomi, jumlah penduduk,
maupun industri dan kekayaan alamnya. Bertambahnya jumlah penduduk diakibatkan
terdapat beberpa aktivitas pertambangan, peternakan serta pariwisata yang berada di
dalam maupun sekitar wilayah Manokwari. penduduk maupun barang di wilayah ini
harus ditunjang oleh sarana maupun prasarana yang baik agar berjalan dengan lancar.
Wilayah Kabupaten Manokwari merupakan salah satu wilayah yang memiliki
potensi besar untuk perkembangan perekonomian di Provinsi Papua Barat. Potensi
yang dimiliki diantaranya pariwisata, pertanian dan perkebunan, perindustrian,
perikanan, peternakan dan pertambangan. Namun, secara geografis letak wilayah ini
jauh dari pusat perekonomian Papua Barat, menyebabkan wilayah ini menjadi kurang
berkembang selain itu, aksesibilitas di wilayah ini juga masih terbatas.
Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan suatu tindakan untuk
meningkatkan aksesibilitas di wilayah tersebut agar dapat meningkatkan
perekembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah distrik
Kota Manokwari. Untuk itu, dilakukan Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6)
Kab. Manokwari untuk menjaga fungsional dan kelayakan Jembatan Bowi Subur Cs.
(SP 6) :
o Untuk memelihara sarana infrastruktur Transportasi Darat yang merupakan aset
Daerah sehingga dapat senantiasa memiliki tingkat layanan yang optimal bagi
para pengguna jalan sepanjang satu tahun anggaran berjalan.
o Meningkatkan perekonomian di Papua Barat
o Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dari Distrik Masni.
 Sasaran
Sebagai sarana dan prasarana utama penunjang perekonomian Indonesia,
kelayakan dan kondisi jalan yang mantap sangat berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia pada masa sekarang dan masa yang akan
datang.
 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6) yang dilaksanakan oleh
Bidang Bina Marga OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi
Papua Barat terdiri :
1. Pembangunan Jembatan
- Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6) = 20 M

B. Penerima Manfaat
Dampak dari Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs.
(SP 6) Kab. Manokwari memberikan manfaat baik itu dikalangan bidang Bina Marga OPD
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat selaku
perpanjangan tangan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Provinsi Papua Barat. Manfaat yang diterima oleh masyarakat
adalah kelancaran transportasi antar wilayah yang berlanjut pada kelancaran arus
perekonomian. Selain itu, berkurangnya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan faktor road
defect dapat menambah rasa kenyamanan dan keamanan pada masyarakat selaku
pengguna jalan.
Manfaat yang diperoleh Pemerintah Provinsi Papua Barat adalah dengan
dilaksanakannya pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan dapat tercapai kondisi ruas jalan
provinsi yang mantap.

C. Kualifikasi
Kualifikasi Usaha Menengah dan Bidang Bangunan Sipil/Sub Bidang Klasifikasi Jasa
Pelaksana Konstruksi Jembatan, Jalan Layang, Terowongan dan Subway
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Lingkup pekerjaan utama yang dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga
Tahun 2018 pada paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6)
Kab. Manokwari adalah :
No Uraian Pekerjaan Keterangan
1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
3 Timbunan Biasa dari sumber galian
4 Timbunan Pilihan dari sumber galian
5 Penyiapan Badan Jalan
6 Beton strukur, fc’20 MPa
7 Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 300
cm
8 Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis

2. Output Kegiatan
Pembangunan Jembatan bentang 20 Meter.
3. Tata Cara Pengukuran dan Pembayaran

4. Spesifikasi Bahan dan Pengujian


 Bahan
Syarat bahan yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan ini tertuang pada
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Rev 2.
 Pengujian Bahan
Syarat Pengujian Bahan mangacu pada standar rujukan SNI dan ASTM pada
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Rev 2
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor terpenting dalam
proses pelaksanaan kegiatan konstruksi, mulai dari kegiatan persiapan awal (survey
untuk pembuatan MC0) hingga proses serah terima hasil pekerjaan. Salah satu contoh
terkait K3 adalah pekerja konstruksi diwajibkan memakai alat APD seperti helm
keselamatan, sepatu boot/sepatu pelindung, sarung tangan, rompi proyek dan lain
sebagainya yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ditangani oleh pekerja
konstruksi.
6. Identifikasi Bahaya
No Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis, Bahaya & Resiko K3
1 Mobilisasi - Alat berat terguling dari trontong--
>luka berat/meninggal
2 keselamatan dan kesehatan kerja - Resiko terpapar virus Covid-19
karena tidak mematuhi protokol
pencegahan Covid-19
3 Galian Struktur dengan - Tertimbun bahan galian --> luka berat
kedalaman 0 – 2 meter - Terbentur alat berat --> luka berat
4 Timbunan Biasa dari hasil galian; - Tertimbun bahan material dari Dump
Timbunan Pilihan dari sumber - Terluka oleh mesin penghampar
galian (Grader) karena pengoperasian tidak
benar, --> luka berat
5 Penyiapan Badan Jalan - Terjadi ganguan lalulintas kenderaan
> Kemacetan
- Terbentur alat berat --> luka berat
6 Beton Struktur fc’20 MPa; Beton - Terjatuh saat mendorong gerobak
fc’10 MPa; Beton fc’15 MPa berisi campuran--> luka berat
- Terbentur Mobil Mixer --> luka berat
- Terjadi ganguan lalulintas kenderaan
> Kemacetan
7 Baja Tulangan Polos-BjTP 280, - Terkena alat pemotong besi--> luka
Baja Tulangan Sirip BjTS 420A berat
- Dijatuhi bahan material dari dump
truck --> luka berat
8 Pasangan Batu - Tertimbun bahan material dari Dump
truck--> luka berat
9 Bronjong dengan kawat yang - Kaki/tangan tertimpa batu--> luka
dilapasi Galvanis berat,
- Luka pada tangan akibat
pembentangan kawat bronjong-->
luka berat

7. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jembatan Bowi Subur
Cs. (SP 6) OPD Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Barat adalah
sebagai berikut :

No Kegiatan Jangka Waktu Pelaksanaan


1 Masa Pelaksanaan 210 hari kalender
2 Masa Pemeliharaan 365 hari kalender

E. Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan


Kurun waktu pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP
6) Kab. Manokwari mulai dari proses pengadaan sampai dengan akhir Periode adalah
selama 210 hari kalender.

F. Daftar Personil Manajerial


Pengalaman kerja
Jabatan/Posisi
sesuai Jumlah
No dalam pekerjaan Sertifikat
keterampilan/keahlian (Orang)
ini Kompetensi
(Tahun)
SKA Madya
1 Manajer Proyek 4 1
Jembatan
SKA Madya
2 Manajer Teknik 4 1
Jembatan
Manajer
3 4 1
Keuangan

Ahli Muda K3
4 Ahli K3 4 1
Konstruksi

G. Daftar Peralatan Utama Minimal yang dibutuhkan


Kapasitas
No Nama Peralatan Jumlah Status Kepemilikan Ket
Minimal
1 Truck Mixer 1 Sewa/Sewa Beli/Milik
2 Dump Truck 10 Ton 2 Sewa/Sewa Beli/Milik
3 Excavator 140 HP 1 Sewa/Sewa Beli/Milik
4 Concrete Vibrator 3 Sewa/Sewa Beli/Milik
5 Concrete Pump 1 Sewa/Sewa Beli/Milik
6 Crane 10 Ton 1 Sewa/Sewa Beli/Milik

H. Pekerjaan Yang Disubkontrakkan (OAP)

No Uraian Item Pekerjaan


1 Pasangan Batu
2 Pasangan Batu dengan Mortar
3 -

I. Biaya yang Diperlukan


Pagu Pembangunan Jembatan ini bersumber dari dana DTI OTSUS 2021 Nilai pagu
dan volume kegiatan Pembangunan Jembatan Bowi Subur Cs. (SP 6) Kab. Manokwari
adalah Rp. 2.875.000.000,-

J. Penutup
Dengan pelaksanaan kegiatan pada Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat diharapkan kinerja Jaringan Jalan khususnya
di Wilayah Provinsi Papua Barat dapat melayani pengguna jalan dengan optimal sehingga
dapat tecapai kondisi mantap. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mampu
menekan angka kecelakaan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Wilayah Papua Barat
pada khususnya dan Nasional Pada Umumnya.

Manokwari, Mei 2021


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DANIEL JOHANIS SAPULETE, ST


NIP. 19690619 198908 1 001

Anda mungkin juga menyukai