Anda di halaman 1dari 35

Kebutuhan air irigasi

 Selain kebutuhan air untuk pertumbuhan


tanaman yang sangat dibutuhkan dalam
penyelenggaraan irigasi, beberapa faktor perlu
mendapatkan perhatian seperti, pengolahan
tanah yang berkaitan dengan penyiapan lahan.
 Perkolasi yang berkaitan dengan jenis tanah.
 Curah hujan
 Pola dan tata tanam yang berkaitan dengan jenis
tanaman dan waktu tanam.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 1


Perkolasi
Perkolasi adalah kehilangan air di petak sawah
baik yang ke arah samping maupun ke arah
bawah

Besaran Perkolasi Tergantung


•Tekstur tanah
Tanah yang mempunyai tekstur halus
(clay) mempunyai perkolasi rendah,
sedang tanah yang mempunyai tekstur
ringan (pasir) perkolasinya besar.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 2
 Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah erat hubungannya dengan
perkolasi, permeabilitas tanah besar perkolasi
besar demikian pula sebaliknya.
 Tebal lapisan tanah atas (Top Soil)
Tebal top soil terhadap lapisan permeabel di
bawahnya, makin tipis lapisan top soil makin
kecil/rendah perkolasinya.
 Letak permukaan air tanah
Makin dalam letak muka air tanah makin tinggi
perkolasinya. Demikian pula sebaliknya.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 3
Hasil penelitian Perkolasi
Penelitian di Jepang mengenai perkolasi ini
untuk berbagai jenis tanah sawah dengan
tebal top soil 50 cm

Perkolasi
Macan Tanah
(mm/hari)
Sandy Loam 3–6
Loam 2–3
Clay Loam 1–2
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 4
Pengukuran Evaporasi di
lapangan
 Peta Topografi, peta ini berguna untuk
mengetahui batas dari dari daerah
penelitian.
 Peta Air Tanah, peta yang menunjukkan
kedudukan muka air tanah terhadap muka
tanah.
 Soil Profil Map, peta yang di dalamnya
terdapat petunjuk mengenai tebal lapisan
top soil. Serta tekstur tanah dari sub soil.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 5
Alat ukur perkolasi

 Cylinder Methode.
Alat ini berbentuk cylinder yang dibuat dari
besi atau plastik, diameter bagian dalam
10 s/d 15 cm dan panjangnya 50 cm
 Quick Methode
Alat ini berupa silinder dari bahan logam
seperti alat cylinder methode namun
panjangnya 60 cm dan dimasukkan ke
dalam tanah 40 cm
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 6
Alat ukur Perkolasi
tanki

50 cm 40 cm
H1
H2
12 cm

60 cm

Alat Cylinder Methode 12 cm

Gambar Alat ukur Perkolasi


Alat Quick Methode

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 7


a 2 x 3L h L
P . . log 1 .86400
A t2  t1  h2  L 

Formula yang disediakan adalah

di mana
P = Perkolasi cm/hari.
a = Luas penampang gelas Cm2.
A = Luas penampang silinder Cm2.
L = Panjang silinder yang masuk ke dalam tanah.
hn = Hydro-static head (cm) di dalam gelas pada
satuan waktu tn
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 8
Pedoman PSA 010
Untuk lahan datar perkolasinya 1 mm/hari.
Untuk lahan kemiringan >5% perkolasinya 2-5
mm/hari.
Bila didasarkan pada tekstur tanah, hasil
pengamatan di lapangan menurut Fukuda dan
Tsutsui 1969 sebagai berikut :
Tanah lempung 1 – 2 mm/hari.
Tanah lempung pasiran 2 – 3 mm/hari.
Tanah pasiran 3 – 6 mm/hari.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 9


Di Indonesia beberapa proyek-
proyek

 Irigasi Sempor perkolasinya 0,65 mm/hari


 Irigasi Kali Progo perkolasinya 2 - 5 mm/hari
 Irigasi Way Seputih perkolasinya 0,70 mm/hari
 Irigasi Sadang perkolasinya 0,90 mm/hari

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 10


Menurut RIJ. OTCA 1973
banyaknya tempat

D I (Ha) Banyaknya sample


0 - 20 3
20 - 40 4
42 - 60 5
60 - 80 6
80 - 100 7
100 - 150 8
150 - 200 9
200 - 250 10
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 11
Pengolahan tanah
(Puddling Requirement)
Jumlah air untuk pengolahan tanah
Wp = {A.s + 0,5 A.d (n-1)}.10 m3
Di mana
Wp = Banyak air yang diperlukan saat pengolahan tanah
A = Luas daerah yang diolah
s = Tinggi air untuk pengolahan
d = Unit water requirement (mm) = evapotranspirasi +
perkolasi
n = Jumlah hari pengolahan tanah

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 12


Jumlah air untuk pengolahan
tanah pada sesuatu hari

Wpx = A s/n + (x-1) d 10 m3


Contoh n = 7 hari, s = 200 mm, d = 15 mm,
A = 2100 Ha
Maka akan didapat Wp = 5.145.000 m3.
Jumlah air yang dibutuhkan untuk
pengolahan tanah pada hari ke 7 akan
didapatkan Wpx = 870 000 m3.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 13


Menurut pedoman PSA 010
IR = M eN
Di mana
IR = Kebutuhan air saat pengolahan tanah.
M = Eo + P.
Eo = Evaporasi.
P = Perkolasi.
K = MT/S.
T = jangka waktu penyiapan lahan.
N = K/e(K-1)
S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan tanah ditambah 50 mm
= 200 – 250 mm.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 14


Untuk tanaman palawija

 Untuk tanaman palawija, besarnya


pengolahan tanah 50 mm selama 15 hari
(3,33 mm/hari).
 Untuk tanaman tebu 100 mm selama 30 hari.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 15


Curah hujan Efektif (Re)
Curah hujan efektif adalah curah hujan dari keseluruhan
hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air
tanaman untuk tumbuh secara normal.
Curah hujan efektif di daerah irigasi sebaiknya data dari
stasiun yang terletak di daerah irigasi, bila tidak ada,
gunakan kaidah hidrologi al rata-rata aljabar, polygon
Thyesen dsb.
Data yang dipakai dalam perhitungan curah hujan efektif
adalah data curah hujan harian. Dari data tersebut
dijumlah tiap 2 mingguan sesuai pereode tanam.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 16


Harsa Engineering Comp. Int
Curah hujan efektif berdasarkan pada
R80 = Rainfall equal or exceeding in 8 year out of 10
year.
Dengan rumusan statistik
Dengan merangking data curah hujan dari kecil ke
besar, didapat curah hujan efektif pada rangking ke
n/5 + 1 atau
R80 = n/5 +1
Di mana
R80 = Hujan efektif (1 in 5 dry).
n = Jumlah data curah hujan
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 17
Distribusi Normal
R80 = Rrt + k Sd
Di mana
R80 = Curah hujan efektif (1 in 5 dry).
Rrt = Curah hujan rerata.
Sd = Standar deviasi.
k = Coefisien /faktor frekwensi untuk 1 in 5 dry
= - 0,842

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 18


Curah Hujan 2 Mingguan
    Rata - rata Setengah Bulanan (mm )
  Bln Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des
Tahun   I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1980  63 144 121 161 340 152 158 190 94 141 20 6 0 237 0 0 2 55 0 62 115 256 107 241
1981  166 206 180 226 81 208 151 14 106 135 30 0 9 0 91 136 1 20 103 125 191 234 284 72
1982  122 94 140 169 95 292 77 79 211 75 5 0 0 0 10 0 0 10 20 30 55 67 89 150
1983  60 150 116 125 152 100 65 69 152 100 8 3 0 9 0 0 9 0 15 23 55 98 100 124
1984  146 198 110 189 219 154 103 145 282 19 12 35 9 25 7 34 136 23 87 167 63 158 57 119
1985  152 160 135 88 291 21 121 141 28 10 0 4 7 0 6 9 0 45 86 115 86 100 63 158
1986  96 100 59 89 95 111 86 101 42 0 2 1 11 0 0 3 0 0 37 57 56 182 130 6
1987  143 206 193 95 131 314 147 94 60 229 168 49 0 0 0 0 2 2 1 3 15 50 196 87
1988  393 116 192 115 204 194 102 39 373 69 144 131 154 16 152 34 90 34 79 75 227 32 88 203
1989  308 195 274 164 88 135 315 291 129 209 49 7 15 0 9 0 13 54 61 95 135 56 95 185
1990  158 94 13 83 117 214 153 100 12 59 4 10 27 16 9 14 0 2 32 136 102 181 291 93
1991  207 100 138 122 202 280 58 197 132 91 58 57 78 14 0 73 56 144 85 60 220 86 99 159
1992  266 25 182 185 271 198 197 62 32 85 113 0 0 0 9 0 0 2 0 0 31 7 97 121
1993  300 31 288 251 218 169 111 33 90 79 3 0 0 26 0 0 0 0 0 105 95 84 53 124
1994  0 0 0 195 1688 81 304 41 42 103 54 45 15 46 0 69 193 84 124 8 79 155 89 111
1995  67 104 160 96 241 208 55 160 22 41 19 108 12 22 19 18 0 31 30 145 73 114 146 186
1996  121 134 146 58 88 112 106 87 9 26 226 2 0 55 15 0 5 11 56 69 89 145 123 184
                                                   
Rrerata mm 162.82 121.00 143.94 141.82 265.94 173.12 135.82 108.41 106.82 86.53 53.82 26.94 19.82 27.41 19.24 22.94 29.82 30.41 48.00 75.00 99.24 117.94 123.94 136.65
Stadev mm 103.2 63.01 76.27 55.56 375.1 78.02 76.14 71.69 101.3 64.22 68.1 40 39.35 56.52 40.4 37.55 57.09 38.17 40.33 52 61.8 69.80 70.37 56.23
R1/5 mm 76 68 80 95 -50 107 72 48 22 32 -4 -7 -13 -20 -15 -9 -18 -2 14 31 47 59 65 89

Ada yang negatif


Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman
R1/5 dengan rangking
    Rata - rata Setengah Bulanan (mm )
  Bln Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des
Tahu
n   I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
1  0 0 0 58 81 21 55 14 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 7 53 6
2  60 25 13 83 88 81 58 33 12 10 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 31 32 57 72
3  63 31 59 88 88 100 65 39 22 19 3 0 0 0 0 0 0 0 0 8 55 50 63 87
4  67 94 110 89 95 111 77 41 28 26 4 0 0 0 0 0 0 2 1 23 55 56 88 93
5  96 94 116 95 95 112 86 62 32 41 5 1 0 0 0 0 0 2 15 30 56 67 89 111
6  121 100 121 96 117 135 102 69 42 59 8 2 0 0 0 0 0 2 20 57 63 84 89 119
7  122 100 135 115 131 152 103 79 42 69 12 3 0 0 0 0 0 10 30 60 73 86 95 121
8  143 104 138 122 152 154 106 87 60 75 19 4 7 9 6 0 1 11 32 62 79 98 97 124
9  146 116 140 125 202 169 111 94 90 79 20 6 9 14 7 3 2 20 37 69 86 100 99 124
10  152 134 146 161 204 194 121 100 94 85 30 7 9 16 9 9 2 23 56 75 89 114 100 150
11  158 144 160 164 218 198 147 101 106 91 49 10 11 16 9 14 5 31 61 95 95 145 107 158
12  166 150 180 169 219 208 151 141 129 100 54 35 12 22 9 18 9 34 79 105 102 155 123 159
13  207 160 182 185 241 208 153 145 132 103 58 45 15 25 10 34 13 45 85 115 115 158 130 184
14  266 195 192 189 271 214 158 160 152 135 113 49 15 26 15 34 56 54 86 125 135 181 146 185
15  300 198 193 195 291 280 197 190 211 141 144 57 27 46 19 69 90 55 87 136 191 182 196 186
16  308 206 274 226 340 292 304 197 282 209 168 108 78 55 91 73 136 84 103 145 220 234 284 203
17  393 206 288 251 1688 314 315 291 373 229 226 131 154 237 152 136 193 144 124 167 227 256 291 241
                                                   
Ranking R1/5 67 94 110 89 95 111 77 41 28 26 4 0 0 0 0 0 0 2 1 23 55 56 88 93

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman


Hujan efektif untuk tanaman padi
Dari pedoman PSA 010 untuk tanaman padi
satu golongan sangat tergantung dari
sumber air yang didapat

Untuk pengambilan dari bendung


70 % hujan tengah bulanan 20% kering (1 in 5
dry) selama pengolahan tanah.
40 % hujan tengah bulanan 20% kering (1 in 5
dry) selama pertumbuhan.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 21


Untuk Irigasi dengan waduk.
 70 % hujan tengah bulanan 20% kering (1
in 5 dry) selama pengolahan tanah.
 60 % hujan tengah bulanan 20% kering (1
in 5 dry) selama pertumbuhan.

Untuk Irigasi air tanah


70 % hujan tengah bulanan 20% kering
(1 in 5 dry) selama pengolahan tanah
maupun pertumbuhan.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 22


Untuk irigasi sistem golongan

½ bulanan 2 gol 3 gol 4 gol 5 gol 6 gol


1 0.18 0.12 0.09 0.07 0.06
2 0.53 0.36 0.26 0.21 0.18
3 0.55 0.48 0.36 0.29 0.24
4 0.40 0.50 0.46 0.37 0.31
5 0.40 0.40 0.48 0.45 0.37
6 0.40 0.40 0.40 0.46 0.44
7 0.40 0.40 0.40 0.40 0.45
8 0.20 0.27 0.40 0.32 0.33
9 0.13 0.20 0.24 0.27
10 0.10 0.16 0.20
11 0.08 0.13
12 0.07

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 23


Hujan efektif untuk
Rrrt
bulanan palawija 112,
mm 12,5 25 37,5 75 5 150187,5 225 262,5 300 337,5 375 412,5 450
25 8 16 24                      
50 8 17 25 32 39 46                
Et rrt 75 9 18 27 34 41 48 56 62 69          
100 9 19 28 35 43 52 59 66 73 80 87 94 100  
125 10 20 30 31 46 54 62 70 76 85 92 98 107 116
150 10 21 31 39 49 57 66 74 81 89 97 104 112 119
175 11 23 32 42 52 61 69 78 86 95 103 111 118 126
200 11 24 33 44 54 64 73 82 91 100 109 117 125 134
225 12 25 35 47 59 68 78 87 96 106 115 124 132 141
250 13 25 38 50 61 72 84 92 102 112 121 132 140 150
Contoh
Hujan rata-rata bulanan = 225 mm
Et = 150 mm
Efektif Rain fall = 74 mm

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 24


Koreksi kedalaman air
Efektif Storage 20 25 37,5 50 62,5 75 100 125 150 175 200
Storage Faktor 0,73 0,77 0,86 0,93 0,97 1 1,02 1,04 1,06 1,07 1,08

Contoh Hujan rerata bulanan = 100 mm


Et = 100 mm
Efektif Storage = 100 mm
Efektif Rainfall =1.07 x 66 = 70.6 mm

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 25


Tinggi Genangan (w)
 Penggantian air genangan diperlukan untuk
penyiangan, pemberian pupuk pada tanaman.
Besarnya adalah 50 mm selama setengah bulan
atau 3,33 mm/hari pada bulan ke – 1 dan ke – 2.
 Dari penelitian Pengaruh Tinggi genangan
terhadap hasil panen menyebutkan bahwa, tinggi
genangan 2,5 cm akan menghasilkan 55% lebih
tinggi daripada yang digenangi 10 Cm
(IRRI,Philipina) bahkan tinggi genangan melebihi
10 Cm akan mengurangi hasil padi.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 26


Di Indonesia
Dari laporan penelitian di Cimanuk bahwa
tinggi genangan 22,5 Cm dan 27,5 Cm untuk
padi Si Gadis tumbuh lebih tinggi dan
pertumbuhan anakan tertahan, sedangkan
hasil jerami lebih berat dan gabah kurang. Padi
Si Gadis ternyata memberikan hasil optimal
pada tinggi genangan 2,5 Cm. ( Yusuf, 1969).

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 27


Efisiensi Irigasi
 Untuk daerah irigasi yang luas, seluruh jaringan
dipakai 60 s/d 65%
 Untuk daerah irigasi yang kecil dan pemberian airnya
diatur dengan baik atau air irigasi diambil dari waduk
atau air keluar (buangan) dapat dipakai lagi dalam
jaringan tersebut, besar efisiensi dapat ditetapkan
sedikit lebih besar namun tidak melebihi 75%
 Bila suatu derah irigasi sudah diadakan penelitian
mengenai efisiensi irigasi maka harus dipakai angka
hasil penelitian tersebut.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 28


Untuk daerah irigasi yang
umum digunakan 60 - 65%.

 Kehilangan dari pintu sadap sampai ke


petak 20-25%
 Kehilangan di saluran sekunder 10-15%
 Kehilangan di saluran induk 5-10%

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 29


Contoh Perhitungan air utk tnaman padi
Dasar Perhitungan   Unit/satuan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Okto Nop Des
1 Tabel Penman Eo   mm/hari 0.67 0.77 0.87 1.06 1.28 1.21 1.57 2.40 1.88 1.81 1.29 0.97
2 Perkolasi P   mm/hari 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
3 Eo + P (1) + (2)   mm/hari 1.67 1.77 1.87 2.06 2.28 2.21 2.57 3.40 2.88 2.81 2.29 1.97
4 Hujan Efektif Hujan 1/5 dry   mm 4.98 6.43 6.05 3.32 1.89 0.15 0.00 0.00 0.03 0.71 2.53 4.87
   Hujan Efektif 1/2 bulan ke   Fh 2 gol                        
5   1   0.18 0.90 1.16 1.09 0.60 0.34 0.03 0.00 0.00 0.01 0.13 0.46 0.88
6   2   0.53 2.64 3.41 3.21 1.76 1.00 0.08 0.00 0.00 0.02 0.38 1.34 2.58
7   3   0.55 2.74 3.54 3.33 1.83 1.04 0.08 0.00 0.00 0.02 0.39 1.39 2.68
8   4   0.40 1.99 2.57 2.42 1.33 0.75 0.06 0.00 0.00 0.01 0.28 1.01 1.95
9   5   0.40 1.99 2.57 2.42 1.33 0.75 0.06 0.00 0.00 0.01 0.28 1.01 1.95
10 Fh x (4) 6   0.40 1.99 2.57 2.42 1.33 0.75 0.06 0.00 0.00 0.01 0.28 1.01 1.95
11   7   0.40 1.99 2.57 2.42 1.33 0.75 0.06 0.00 0.00 0.01 0.28 1.01 1.95
12   8   0.20 1.00 1.29 1.21 0.66 0.38 0.03 0.00 0.00 0.01 0.14 0.51 0.97
13   9                            
  Evapotranspirasi  1/2 bulan ke   Kc                        
14   1   1.20 0.81 0.93 1.04 1.27 1.54 1.45 1.89 2.88 2.25 2.17 1.55 1.16
15   2   1.20 0.81 0.93 1.04 1.27 1.54 1.45 1.89 2.88 2.25 2.17 1.55 1.16
16   3   1.32 0.89 1.02 1.14 1.39 1.69 1.60 2.08 3.17 2.48 2.39 1.71 1.28
17 Kc x (1) 4   1.40 0.94 1.08 1.21 1.48 1.79 1.70 2.20 3.36 2.63 2.53 1.81 1.36
18   5   1.35 0.91 1.04 1.17 1.42 1.73 1.63 2.12 3.24 2.53 2.44 1.75 1.31
19   6   1.24 0.84 0.96 1.08 1.31 1.59 1.50 1.95 2.98 2.33 2.24 1.60 1.20
20   7   1.12 0.75 0.86 0.97 1.18 1.44 1.36 1.76 2.69 2.10 2.02 1.45 1.08
21   8                          
22   9                            
  Pertumbuhan tanaman                        
23 Pengolahan VG Zyltra   Lp=M.e^k/(e^k-1) 7.54 7.59 7.64 7.75 7.87 7.83 8.04 8.51 8.21 8.17 7.88 7.70
24 tanah mngg I (23) - (5)   Lp-Re1 = A 6.64 6.44 6.56 7.15 7.53 7.81 8.04 8.51 8.20 8.04 7.42 6.82
25 Sal Tersier 1.25 x (24)   1.25 x A 0.96 0.93 0.95 1.04 1.09 1.13 1.17 1.23 1.19 1.17 1.08 0.99
26 Pengolahan Zyltra   Lp=M.e^k/(e^k-1) 7.54 7.59 7.64 7.75 7.87 7.83 8.04 8.51 8.21 8.17 7.88 7.70
27 tanah mngg II (26) - (6)   Lp-Re2 = A 4.90 4.19 4.44 5.99 6.87 7.76 8.04 8.51 8.19 7.79 6.54 5.12
28 Sal Tersier 1.25 x (27)   1.25 x A 0.71 0.61 0.64 0.87 1.00 1.12 1.17 1.23 1.19 1.13 0.95 0.74
29 Pertumbuhan (14)-(7)+(2)+(3.33)   ET-Re3+P+W = A 2.40 1.72 2.04 3.77 4.83 5.70 6.22 7.21 6.57 6.11 4.49 2.81
30 Minggu I 0.116 x (29)  w=3.33 0.28 0.20 0.24 0.44 0.56 0.66 0.72 0.84 0.76 0.71 0.52 0.33
31 Sal Tersier 1.25 x (30)   1.25 x A 0.35 0.25 0.30 0.55 0.70 0.83 0.90 1.05 0.95 0.89 0.65 0.41
32 Pertumbuhan (14)-(8)+(2)+(3.33)   ET-Re4+P+W = A 3.82 3.46 3.82 5.32 6.39 6.94 7.79 9.61 8.45 8.02 6.16 4.51
33 Minggu II 0.116 x (32)  w=3.33 0.44 0.40 0.44 0.62 0.74 0.80 0.90 1.11 0.98 0.93 0.71 0.52
34 Sal Tersier 1.25 x (33)   1.25 x A 0.55 0.50 0.55 0.77 0.93 1.01 1.13 1.39 1.22 1.16 0.89 0.65
35 Pertumbuhan (14)-(9)+(2)+(3.33)   ET-Re5+P+W = A 7.21 8.21 8.10 6.72 6.15 5.02 5.41 6.50 5.83 6.14 6.56 7.53
36 Minggu III 0.116 x (35)  w=3.33 0.84 0.95 0.94 0.78 0.71 0.58 0.63 0.75 0.68 0.71 0.76 0.87
37 Sal Tersier 1.25 x (36)   1.25 x A 1.05 1.19 1.18 0.97 0.89 0.73 0.78 0.94 0.84 0.89 0.95 1.09
38 Pertumbuhan (14)-(10)+(2)+(3.33)   ET-Re6+P+W = A 5.02 5.37 5.45 5.31 5.41 5.05 5.53 6.69 5.96 5.97 5.52 5.42
39 Minggu IV 0.116 x (38)  w=3.33 0.58 0.62 0.63 0.62 0.63 0.59 0.64 0.78 0.69 0.69 0.64 0.63
40 Sal Tersier 1.25 x (39)   1.25 x A 0.73 0.78 0.79 0.77 0.78 0.73 0.80 0.97 0.86 0.87 0.80 0.79
41 Pertumbuhan (14)-(11)+(2)   ET-Re7+P = A 0.91 1.04 1.17 1.42 1.73 1.63 2.12 3.24 2.53 2.44 1.75 1.31
42 Minggu V 0.116 x (41)     0.11 0.12 0.14 0.17 0.20 0.19 0.25 0.38 0.29 0.28 0.20 0.15
43 Sal Tersier 1.25 x (42)   1.25 x A 0.13 0.15 0.17 0.21 0.25 0.24 0.31 0.47 0.37 0.35 0.25 0.19
44 Pertumbuhan (14)-(12)+(2)   ET-Re8+P 1.83 2.24 2.28 1.97 1.97 1.53 1.95 2.98 2.33 2.38 2.11 2.17
45 Minggu VI 0.116 x (44)     0.21 0.26 0.27 0.23 0.23 0.18 0.23 0.35 0.27 0.28 0.24 0.25
46 Sal Tersier 1.25 x (45)   1.25 x A 0.27 0.33 0.33 0.29 0.29 0.22 0.28 0.43 0.34 0.35 0.31 0.32
    x   Awal tanam minggu ke II Oktober                  
    x   Awal tanam minggu ke II September                  

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman


Contoh Perhitungan air utk tanaman jagung
No Dasar     Unit Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des
1 Evaporasi Aktual Eo   mm/hari 1,28 7,65 3,54 5,50 6,86 10,80 12,66 26,05 28,51 21,33 8,53 3,86  
2 Eo Crop Bulanan (1)x(31/30)   mm/bulan 39,70 221,87 109,78 165,09 212,78 324,04 392,41 807,52 855,39 661,17 255,89 119,63  
3 Hujan 20 % kering R1/5   mm/hr 12,03 12,24 10,73 8,87 5,66 0,00 0,00 0,00 0,00 2,49 2,30 8,53  
4 Hujan Efektif bulanan (3)x(31/30)   mm/bulan 373,06 354,99 332,70 266,04 175,39 0,00 0,00 0,00 0,00 77,21 69,02 264,41  
5 Faktor Tampungan S     0,86 0,86 0,86 0,86 0,86 0,77 0,97 0,97 0,86 0,97 0,86 0,93  
6 Hujan Ef Bln Terkoreksi (4)x(5)     320,83 305,29 286,12 228,79 150,84 0,00 0,00 0,00 0,00 74,90 59,36 245,90  
7 Perkolasi P   mm/hari 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00  
8 M = Eo +p (1) + (7)   mm/hari 3,28 9,65 5,54 7,50 8,86 12,80 14,66 28,05 30,51 23,33 10,53 5,86  
9 Re terkoreksi (6)/(31/30)   mm/hari 10,35 10,53 9,23 7,63 4,87 0,00 0,00 0,00 0,00 2,42 1,98 7,93  
    Evapotranspirasi                            
    Kc   1/2 bulan ke    
10   0,50   1,00 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64 0,64  
11   0,59   2,00 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76  
12 Etc= 0,96   3,00 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23 1,23  
13 Kc x (1) 1,05   4,00 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34 1,34  
14   1,02   5,00 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31 1,31  
15   0,95   6,00 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22  
    Pertumbuhan tanaman  
16 Pengolahan tanah mg I   Lp 6,61 12,98 8,87 10,83 12,19 16,13 17,99 31,38 33,84 26,66 13,86 9,19  
17 Konversi l/dt (16) - (9)   Lp-Re = A -3,74 2,45 -0,36 3,21 7,33 16,13 17,99 31,38 33,84 24,24 11,88 1,26
18 Sal Tersier 1.25 x (17)   1.25 x A -0,54 0,36 -0,05 0,46 1,06 2,34 2,61 4,55 4,91 3,52 1,72 0,18
19 Pertumbuhan Minggu I (11)-(9)   ET1-Re = A -9,71 -9,89 -8,59 -6,99 -4,23 0,64 0,64 0,64 0,64 -1,78 -1,34 -7,29
20 Konversi l/dt 0.116 x (19)     -1,13 -1,15 -1,00 -0,81 -0,49 0,07 0,07 0,07 0,07 -0,21 -0,16 -0,85
21 Sal Tersier 1.25 x (20)   1.25 x A -1,41 -1,43 -1,25 -1,01 -0,61 0,09 0,09 0,09 0,09 -0,26 -0,19 -1,06
22 Pertumbuhan Minggu II (12)-(9)   ET2-Re =A -9,59 -9,77 -8,47 -6,87 -4,11 0,76 0,76 0,76 0,76 -1,66 -1,22 -7,18
23 Konversi l/dt 0.116 x (22)     -1,11 -1,13 -0,98 -0,80 -0,48 0,09 0,09 0,09 0,09 -0,19 -0,14 -0,83
24 Sal Tersier 1.25 x (32)   1.25 x A -1,39 -1,42 -1,23 -1,00 -0,60 0,11 0,11 0,11 0,11 -0,24 -0,18 -1,04
25 Pertumbuhan Minggu III (13)-(9)   ET3-Re = A -9,12 -9,30 -8,00 -6,40 -3,64 1,23 1,23 1,23 1,23 -1,19 -0,75 -6,70
26 Konversi l/dt 0.116 x (25)     -1,06 -1,08 -0,93 -0,74 -0,42 0,14 0,14 0,14 0,14 -0,14 -0,09 -0,78
27 Sal Tersier 1.25 x (26)   1.25 x A -1,32 -1,35 -1,16 -0,93 -0,53 0,18 0,18 0,18 0,18 -0,17 -0,11 -0,97
28 Pertumbuhan Minggu IV (14)-(9)   ET4-Re = A -9,00 -9,18 -7,88 -6,28 -3,52 1,34 1,34 1,34 1,34 -1,07 -0,63 -6,59
29 Konversi l/dt 0.116 x (28)     -1,04 -1,07 -0,91 -0,73 -0,41 0,16 0,16 0,16 0,16 -0,12 -0,07 -0,76
30 Sal Tersier 1.25 x (29)   1.25 x A -1,31 -1,33 -1,14 -0,91 -0,51 0,19 0,19 0,19 0,19 -0,16 -0,09 -0,96
31 Pertumbuhan Minggu V (15)-(9)   ET5-Re = A -9,04 -9,22 -7,92 -6,32 -3,56 1,31 1,31 1,31 1,31 -1,11 -0,67 -6,63
32 Konversi l/dt 0.116 x (31)     -1,05 -1,07 -0,92 -0,73 -0,41 0,15 0,15 0,15 0,15 -0,13 -0,08 -0,77
33 Sal Tersier 1.25 x (32)   1.25 x A -1,31 -1,34 -1,15 -0,92 -0,52 0,19 0,19 0,19 0,19 -0,16 -0,10 -0,96
34 Pertumbuhan Minggu VI (16)-(9)   ET6-Re = A -9,13 -9,31 -8,01 -6,41 -3,65 1,22 1,22 1,22 1,22 -1,20 -0,76 -6,72
35 Konversi l/dt 0.116 x (34)     -1,06 -1,08 -0,93 -0,74 -0,42 0,14 0,14 0,14 0,14 -0,14 -0,09 -0,78
36 Sal Tersier 1.25 x (35)   1.25 x A -1,32 -1,35 -1,16 -0,93 -0,53 0,18 0,18 0,18 0,18 -0,17 -0,11 -0,97

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman


Pola Tanam dan Tata Tanam
 Pola tanam
Pola tanam adalah jenis atau rangkaian penanaman
tanaman selama satu tahun
Padi - padi - palawija bila air mencukupi.
Padi - padi – bero bila air pada musim kemarau tidak ada.
Padi - palawija - palawija bila air cukup pada musim
penghujan saja.
Padi – palawija – bero bila air kurang pada musim tanam
ke dua dan kemarau tida ada air

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 32


Sebaiknya penanaman padi pada areal irigasi
dalam satu tahun tidak secara terus–menerus
walaupun airnya cukup melimpah. Hal ini
dimaksudkan untuk memutus siklus hama
tanaman padi
Bila dimungkinkan untuk menyingkat atau
menyiasati curah hujan yang pereodenya pendek,
misalnya musim hujan kurang dari 6 bulan dapat
dimungkinkan pada musim tanam kedua tanpa
olah tanah (TOT). Hal ini bisa dilakukan apabila
jenis tanahnya memenuhi syarat/lunak

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 33


Tata tanam

Sehubungan curah hujan sebagai sumber air


dalam penyelenggaraan irigasi tidak serentak.
Hal ini disebabkan oleh sifat hujan itu sendiri
maka dimungkinkan satu daerah irigasi dengan
daerah irigasi lainnya tidak sama saat mulai
tanam

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 34


Pola tanam dan tata tanam
Kebutuahn Air Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

Gol0ngan i LP Padi II LP Palawija (Jagung) LP Padi I

Sal Tersier 0.13 0.27 0.95 0.64 0.55 0.77 0.89 0.78 0.24 0.22 0.46 0.17 0.13 0.37 0.51 0.50 0.40 - 1.17 1.13 0.65 0.89 1.09 0.79
Sal Sekunder 0.15 0.31 1.09 0.74 0.63 0.89 1.03 0.90 0.27 0.26 0.53 0.20 0.15 0.42 0.59 0.58 0.46 - 1.34 1.30 0.75 1.03 1.26 0.90
Sal Induk 0.17 0.34 1.20 0.81 0.69 0.98 1.13 0.99 0.30 0.28 0.59 0.22 0.17 0.47 0.65 0.63 0.51 - 1.48 1.43 0.82 1.13 1.38 0.99

Gol0ngan iI LP Padi II LP Palawija (Jagung) LP Padi I

Sal Tersier 0.73 0.13 0.33 0.61 0.95 0.30 0.77 0.97 0.78 0.25 0.22 0.46 0.21 0.13 0.49 0.51 0.42 0.40 - 1.13 1.08 0.65 0.65 1.09
Sal Sekunder 0.84 0.15 0.37 0.70 1.09 0.34 0.89 1.12 0.90 0.29 0.26 0.53 0.24 0.15 0.56 0.59 0.48 0.46 - 1.30 1.24 0.75 0.75 1.26
Sal Induk 0.92 0.17 0.41 0.77 1.20 0.37 0.98 1.23 0.99 0.32 0.28 0.59 0.26 0.17 0.61 0.65 0.53 0.51 - 1.43 1.36 0.82 0.83 1.38

Rerata
Sal Tersier 0.43 0.20 0.64 0.63 0.75 0.53 0.83 0.88 0.51 0.24 0.34 0.32 0.17 0.25 0.50 0.51 0.41 0.20 0.58 1.13 0.86 0.77 0.87 0.94
Sal Sekunder 0.48 0.21 0.66 0.67 0.82 0.56 0.89 0.95 0.57 0.26 0.36 0.35 0.19 0.26 0.53 0.54 0.44 0.23 0.58 1.21 0.94 0.82 0.92 1.02
Sal Induk 0.54 0.24 0.75 0.75 0.92 0.63 1.00 1.07 0.63 0.29 0.41 0.39 0.21 0.30 0.60 0.61 0.50 0.25 0.67 1.36 1.06 0.93 1.04 1.14

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 35

Anda mungkin juga menyukai