Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Penduduk

Penentuan besarnya kebutuhan air pada suatu daerah pelayanan didasarkan pada
jumlah penduduk yang akan dilayani. Data pertumbuhan penduduk dari keseluruhan
jumlah penduduk di kelurahan Batakte dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2016
dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 jumlah penduduk Kelurahan Batakte Tahun (2007-2016)

NO Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah


1 2007 667 527 1194
2 2008 667 531 1198
3 2009 491 479 970
4 2010 670 530 1200
5 2011 763 705 1468
6 2012 781 721 1502
7 2013 803 745 1548
8 2014 821 760 1581
9 2015 815 758 1573
10 2016 866 804 1670
Sumber.Badan Pusat Statistik Prov.NTT, 2017

4.2 Perhitungan proyeksi penduduk

Dalam perhitungan jumlah penduduk untuk pengembangan jaringan, metode


yang digunakan adalah metode proyeksi penduduk seperti yang dijelaskan pada Bab
II. Perhitungan proyeksi penduduk ini menggunakan tiga metode yaitu :

1. Metode Aritmatik
2. Metode Geometrik
3. Metode least square
Prosedur perhitungan proyeksi jumlah penduduk berdasarkan ketiga metode
dapat dilihat pada perhitungan berikut ini :
1. Metode Aritmatik

Pn = Po + ka( Tn – To )………………………………………………………(2.1)

P2−𝑃1
Ka =
T2−T1

P1670−P1194
Ka =
T2016−T2007

476
= 10

= 466

Pn = Po + Ka ( Tn – To )
P2026 = P2016 +466× (2026 − 2016)
= 2482 JIWA
2. Metode Geometrik
Pn = Po ( 1 + r )𝑛 ……………………………………………………….(2.2)
P2016 = P2007 (1 + r)𝑛
1670 = 1194 ( 1 + r )2016−2007
(1 + r )10 = 1670/1194
(1 + r )10 = 1.398
1+r = 1.3981/10
1+r = 1,0341
r =1,0341-1
r =0,0341
Pn = Po ( 1 + r )𝑛
P2026 = P2016 (1 + 0,0341)2026−2016
= 1670 ( 1 + 0,0341)10
= 1670 ( 1,0341)10
= 2335 jiwa
3. Metode Least Square
Y = a + bx……………………………………………………………………...(2.3)
Tabel 4.2 perhitungan Metode Least Square

Tahun Jumlah Tahun Jumlah X .Y X2


penduduk (X) penduduk
(Y)
2007 1194 1 1194 1194 1
2008 1198 2 1198 2396 4
2009 970 3 970 2910 9
2010 1200 4 1200 4800 16
2011 1468 5 1468 7340 25
2012 1502 6 1502 9012 36
2013 1548 7 1548 10836 49
2014 1581 8 1581 12648 64
2015 1573 9 1573 14157 81
2016 1670 10 1670 16700 100
∑X = 55 ∑Y =13904 ∑X.Y=81993 ∑X2=385

Sumber. Hasil perhitungan

Y = a + bx ……………………………………………………………………(2.3)

∑𝑌.∑x2 − ∑X .∑XY
a =
n.∑x2 − ( ∑X)2

( 13904x385) − ( 55x81993)
= ( 10x385) − (55)2
948035
= = 1149
825
𝑛 .∑X .Y−∑X .∑Y
b =
𝑛 .∑x2 − (∑X) 2
( 10)𝑥 (81993 )− ( 55)𝑥 ( 13904)
= ( 10𝑥385)− (55)2
55210
= = 66
825
=1149 + ( 66 X 1)
= 1215 jiwa

Berdasarkan hasil perhitungan ketiga metode diatas, maka metode yang


digunakan adalah metode yang jumlah penduduknya lebih besar yaitu metode
geometrik. Dan untuk perhitungan tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 perhitungan jumlah penduduk untuk 10 tahun mendatang


Proyeksi jumlah penduduk ( penduduk )
Tahun Aritmatik Geometrik Least Square
2026 2335 1215
Sumber. Hasil perhitungan

4.3 Analisis Kebutuhan Air

4.3.1 Kebutuhan Air Domestik ( D )

Berdasarkan Tabel 2.1 kebutuhan air domestic untuk daerah pedesaan adalah 100
ltr/org/hari dan jumlah penduduk yang dilayani adalah 80% dari total penduduk.

Maka kebutuhan Air Domestik :

D = Pn x PA x TP …………………………………………………………………...(2.4)

D = 2482 x 100 x 0.80

= 198560 liter/hari

198560 liter
=
24 x 60 x 60 detik

198560 liter
=
86400 detik

= 2,2 liter/detik
Jadi kebutuhan air Domestik yaitu 2,2 liter/detik.
4.3.2 kebutuhan Air Non Domestik ( ND )

Kebutuhan Non Domestik diasumsikan 25% - 30% dari kebutuhsn Domestik.


Dalam perencanaan ini dipakai 25%.

Maka :

ND = 25% x D ………………………………………………………………………(2.5)

ND = 0.25 x 2,2 liter/detik

= 0,55 liter/detik

Jadi kebutuhan Air Non Domestik yaitu 0,55 Liter/detik

4.3.3. Kehilangan Air

Perhitungan kebutuhan air total didasarkan atas kebutuhan air domestik, non
domestik, dan kehilangan air. Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari kebutuhan
air total.

KA = (D + ND) x 20%..............................................................................................(2.6)

= (2,2+ 0,55) x 0.20

= 2,75 liter/detik

Jadi kehilangan air sebesar 2,75 liter/detik

4.3.4. Kebutuhan Air Total

Perhitungan kebutuhan air total didasarkan atas kebutuhan domestik, non


domestik, dan kehilagan air.

Maka :

T = D + ND + KA……………………………………………………………….(2.7)

= 2,2 liter/detik + 0,55 liter/detik + 2,75 liter/detik


= 5,5 Liter/detik

Jadi kebutuhan air total adalah 5,5 liter/detik =0,0055 m3/detik.

Berdasarkan perhitungan kebutuhan air diatas maka diperoleh kebutuhan air sebagai
berikut :

1. Kebutuhan air domestik (D) = 2,2 liter/detik


2. Kebutuhan air non domestik (ND) = 0,55 liter/detik
3. Kehilangan air (KA) = 2,75 liter/detik
4. Kebutuhan air total = 5,5 liter/detik

4.4 Perhitungan Dimensi Pipa Transmisi


Dalam perencanaan dimensi pipa ini digunakan jenis pipa GIP (galvanis iron
pipe), karena jenis pipa ini telah dilapisi dengan seng. Lapisan ini melindungi baja
dari korosi. Hal ini paling sering digunakan untuk konstruksi diluar ruangan seperti
pagar, pegangan tangan, atau untuk beberapa pipa.
Perhitungan pipa transmisi berdasarkan debit mata air (2,2 liter/detik) yaitu
dapat dihitung dengan syarat perencanaan kecepatan (V) aliran dalam pipa GIP = 0.3-
3 meter/detik ( Departemen Pekerjaan Umum direktorat jendral cipta karya, 2006 ).
Perhitungan dimensi pipa transmisi adalah sebagai berikut :

1. Uji pipa ø 3”
Maka d = 3” = 3 x 2,54 cm = 7.62 cm = 0,0762 m
Dimana Q = A X V………………………………………………………(2.8)

Q = 2,2 liter/detik = 0,0022 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,0762 )2
= 0,00455 m2
Q =AXV
𝑄 0,0022
V = =
𝐴 0,00455

= 0,48 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø 3” dapat digunakan.

2. Uji pipa ø 2,5”


Maka d = 2,5” = 2,5 x 2,54 cm = 635 cm = 0,0635 m
Dimana Q = A X V

Q = 2,2 liter/detik = 0,0022 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,0635 )2
= 0,00316 m2
Q =AXV
𝑄 0,0022
V = =
𝐴 0,00316

= 0,69 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø2,5” dapat digunakan

3 . Uji pipa ø 2”

Maka d = 2” = 2 x 2,54 cm = 5,08 cm = 0,058 m


Dimana Q = A X V

Q = 2,2 liter/detik = 0,0022 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,058 )2
= 0,00264 m2
Q =AXV
𝑄 0,0022
V = =
𝐴 0,00264

= 0,83 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø2” dapat digunakan.

4. Uji pipa ø 1,5”

Maka d = 1,5” = 1,5 x 2,54 cm = 3,81 cm = 0,038 m


Dimana Q = A X V

Q = 2,2 liter/detik = 0,0022 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,038 )2
= 0,00113 m2
Q =AXV
𝑄 0,0022
V = =
𝐴 0,00113

= 1,94 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø1,5”dapat digunakan.

5. Uji pipa ø 1”
Maka d = 1” = 1 x 2,54 cm = 2,54 cm = 0,025 m
Dimana Q = A X V

Q = 2,2 liter/detik = 0,0022 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,025 )2
= 0,00049 m2
Q =AXV
𝑄 0,0022
V = =
𝐴 0,00049

= 4,48 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø1” tidak dapat digunakan.

Berdasarkan hasil uji coba diatas, maka diameter pipa yang dapat digunakan
dalam perencanaan adalah ø 3” , ø 2,5”, ø 2”, ø 1,5”. Nilai tersebut dapat
memenuhi hasil uji coba. Selanjutnya nilai diameter yang digunakan dalam
perencanaan ini adalah ø 2,5” = 0,0635 cm , dan ø 3” = 0,0762 dan hasil uji coba
pipa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 hasil perhitungan uji coba ø pipa

No Pipa (ø ) Q ( m3/detik ) D (m ) V ( m3/dtk )

1 1” 0,0022 0,025 4,48

2 1,5” 0,0022 0,038 1,94

3 2” 0,0022 0,058 0,83

4 2,5” 0,0022 0,0635 0,69

5 3” 0,0022 0,0762 0,48


Sumber. Hasil perhitungan

Berdasarkan tabel diatas, maka dimensi pipa yang digunakan untuk pipa
transmisi adalah GIP 3” = 0,0762 m dan dimensi pipa untuk pipa distribusi adalah

pipa GIP 2,5” = 0,0635 m. jenis pipa yang digunakan untuk pipa transmisi dan
distribusi adalah GIP ( Galvanis Iron Pipe ), agar dapat tehalang dari korosi dan air
yang mengalir tidak menjadi racun, membahayakan kesehatan dan tahan terhadap
bahan kimia seperti larutan asam, alkali, garam dan juga panas matahari.
4.5. Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi

Dalam perencanaan dimensi pipa ini digunakan jenis pipa GIP (galvanis iron pipe),
karena jenis pipa ini telah dilapisi dengan seng. Lapisan ini melindungi baja dari
korosi. Hal ini paling sering digunakan untuk konstruksi diluar ruangan seperti pagar,
pegangan tangan, atau untuk beberapa pipa.
Perhitungan dimensi pipa distribusi yaitu dapat dihitung dengan syarat
perencanaan kecepatan (V) aliran dalam pipa GIP = 0.3-3 meter/detik ( Departemen
Pekerjaan Umum direktorat jendral cipta karya, 2006 ).
Perhitungan dimensi pipa distribusi adalah sebagai berikut :

. 1. Uji pipa ø 3”

Maka d = 3 = 3 x 2,54 cm = 7,62 cm =0,0762 m


Dimana Q = A X V………………………………………………………(2.8)

Q = 5,5 liter/detik = 0, 0055 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,0762 )2
= 0, 0729 m2
Q =AXV
𝑄 0,0055
V = =
𝐴 0,0729

= 0,07 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø3”dapat digunakan.

2. Uji pipa ø 2,5”


Maka d = 2,5” = 2,5 x 2,54 cm = 635 cm = 0,0635 m
Dimana Q = A X V

Q = 5,5 liter/detik = 0,0055 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,0635 )2
= 0,00316 m2
Q =AXV
𝑄 0,0055
V = =
𝐴 0,00316

= 1,74 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø2,5” dapat digunakan

3. Uji pipa ø 2”
Maka d = 2” = 2 x 2,54 cm = 5,08 cm = 0,058 m
Dimana Q = A X V

Q = 5,5 liter/detik = 0,0055 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,058 )2
= 0,00264 m2
Q =AXV
𝑄 0,0055
V = =
𝐴 0,00264

= 2,08 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø2” dapat digunakan.

4. Uji pipa ø 1,5”

Maka d = 1,5” = 1,5 x 2,54 cm = 3,81 cm = 0,038 m


Dimana Q = A X V

Q = 5,5 liter/detik = 0,0055 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,038 )2
= 0,00113 m2
Q =AXV
𝑄 0,0055
V = =
𝐴 0,00113

= 4,86 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø1,5” tidak dapat digunakan.

5. Uji pipa ø 1”

Maka d = 1” = 1 x 2,54 cm = 2,54 cm = 0,025 m


Dimana Q = A X V

Q = 5,5 liter/detik = 0,0055 m3/detik


1
A = x 𝜋 x d2
4

= ¼ x 3,14 x ( 0,025 )2
= 0,00049 m2
Q =AXV
𝑄 0,0055
V = =
𝐴 0,00049

= 11,22 m/detik

Syarat V 0,3-3 m/dtk. Maka sesuai syarat diatas pipa ø1” tidak dapat digunakan

Berdasarkan hasil uji coba diatas, maka diameter pipa yang dapat digunakan dalam
perencanaan ini adalah diameter pipa ø 3” , 2,5”, 2”. Nilai diameter tersebut dipilih
karena dapat memenuhi hasil uji coba. Dan hasil perhitungan uji coba pipa dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 hasil perhitungan uji coba ø pipa

No Pipa (ø ) Q ( m3/detik ) D (m ) V ( m3/dtk )

1 1” 0,0055 0,025 11,22

2 1,5” 0,0055 0,038 4,86

3 2” 0,0055 0,058 2,08

4 2,5” 0,0055 0,0635 1,74

5 3” 0,0055 0,0762 0,07


Sumber. Hasil perhitungan

4.6 perhitungan kehilangan tekanan dalam pipa


Untuk menghitung kehilangan tekanan dalam pipa dalam perencanaan ini
digunakan rumus persamaan Hasen Williams :
Panjang pipa ( L) =6m
Diameter pipa yang direncanakan 3” = 0,0762 m
Q ( 2026 ) = 5,5 liter/dtk=0,0055m3/dtk
CHW = 120 ( Koefisien Hasen Wiliam )
Menggunakan pipa yang sangat halus dan mulus.
Rumus :
0,54 1,85
QX (L)
Hf = [ ] .........................................................(2.14)
0,2785 X CHW X D2,63

1,85
0,0055m/dtk x ( 6m)0,54
= [ ]
0,2785 x 120 x (0,0762m)2,63

0,014 1,85
=[ ]
0,038

= [0,368]1,85
= 0,15m

Anda mungkin juga menyukai