Anda di halaman 1dari 109

OLEH

MOCH.SEDIONO.ME
BUKU PUSTAKA
► 1. IRIGASI oleh Ir Widjatmoko & Ir
Imam Suwadi,Dipl.HE
► 2. IRRIGATION Theory and Practice by
A M Michael.
► 3. IRRIGATION ENGINEERING AND HYDROULIC
STRUCTURES by Santosh Kumar Garg.
► 4. SEJARAH IRIGASI DI INDONESIA oleh
Ir.Abdullah Angoedi.
► 5. OPEN CHANNEL FLOW by
IRIGASI
► Seperti kita ketahui bersama bahwa penduduk didunia meningkat terus
artinya kebutuhan pangan untuk penduduk juga akan meningkat. Sehingga
pengetahuan tentang irigasi ditantang untuk mencari inovasi maupun
terobosan agar antara pertumbuhan penduduk & persediaan pangan dpt
imbang, sehingga disamping peningkatan kwantitas juga kwalitasnya.
► Contoh :Tanah yg tandus diupayakan menjadi lahan produktif salah satunya
dng tensedianya air irigasinya ( di Gn.kidul). Di Jawa lahan sawah kejar-
kejaran dng kebutuhan penduduk akan pemukiman, kalau tidak di jaga
maka kekurangan lahan teknis akan terus berkembang menjadi pemukiman.
► Perlu dipertimbangkan antara ketersediaan air dengan daerah tangkapan air
(DAS) sebagai daerah resapan, sehingga dimusim hujan air akan tertahan
dibagaian atas dan tidak menimbulkan bencana banjir didaerah bawah.
Demikian juga sebaliknya dimusim kemarau tidak ada kekurangan air atau
kekeringan karena sumber air terpelihara antara lain dng reboisasi.
► Ide atau gagasan tersebutlah yg menjadi tanggung jawab kita semua
utamanya generasi muda sebagai penerus kita termasuk
mahasiswa.
► Singkat dan jelasnya kita pelajari dulu apa “irigasi” atau ilmu irigasi
BAB I
PENGERTIAN
UMUM
► ILMU IRIGASI :
ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TATA CARA
PEMBERIAN AIR serta PEMBUANGANNYA
► PEMBERIAN AIR :
IRIGASI TIDAK HANYA UNTUK KEPENTINGAN
PERTANIAN SAJA TETAPI JUGA UNTUK
KEPERLUAN UMUM (a.l MANDI,CUCI, PENGISI
SUMUR SEKITAR), untuk PERKEBUNAN,
PERIKANAN serta PETERNAKAN DLL.
SEJARAH IRIGASI
• ZAMAN PRASEJARAH :
Bila kita bicara tentang sejarah irigasi maka tidak lepas
dengan tanaman padi, sehingga kita harus menelusuri asal
mulanya bercocok tanam karena ini tujuan utama irigasi.

• Ada teori yang mengatakan bahwa pendatang pertama


yang
punya kebudayaan Don-Sun dari Asia Daratan/Tiongkok
memasuki lembah Brantas sampai Kediri dan bertanam padi
kering disini.

• Dalam kitab Ramayana dari kebudayaan India terdapat


nama
Jawadwipa (Jawa = juwawut dan dwipa = pulau), pada
waktu
peradapan Brahmin datang di Indonesia melihat banyak
tanaman padi yang dikatakan seperti juwawut dan akhirnya
mereka menetap disini, artinya padi sudah ada sebelum
peradapan Brahmin tiba atau menguatkan anggapan bahwa
orang tiongkok lah yg pertama tanam padi di indonesia.

• Di Bali sudah ada istilah “sedekah / subak” sejak 1918 dan di


Pembuangan air/drainage.
• Didalam ilmu irigasi kita tidak hanya terbatas penggunaan
airnya saja tetapi juga bagaimana membuang kelebihannya.
Kalau penanganannya hanya sebagian saja maka dapat
dikatakan belum sempurna. Pertimbangan karakteristik
daerah aliran sungai termasuk tumbuh-tumbuhannya,
kemampuan tanah, lapisan tanah serta penyimpanan airnya,
semua akan mempengaruhi hasil dari air irigasi.
• Jadi didalam sistem jaringan irigasi pada daerah pertanian,
metode pengendalian kelebihan air sangat diperlukan.
• Metode pembuangan air lebih atau drainage dulu sering kita
lupakan,sehingga diharapkan setiap pembangunan saluran
pembawa agar juga direncanakan saluran pembuang
disampingnya.
• System jaringan pembuang dimulai dari tersier sampai primer
sedangkan jaringan pembawa dimulai dari primer sampai
tersier.
TUGAS UTAMA AHLI TEKNIK
 ADA TIGA HAL YG PERLU DIPERHATIKAN:
1. PLANNING AND DESIGN
(gagasan didalam benak kita menggambarkan, apa yang
bisa dilakukan dengan tersedianya air utamanya disungai
atau permukaan tanah tsb).
2. CONSTRUCTING
(kira-kira konstruksi bagaimana yang cocok untuk keperluan
tersebut,sehingga air lebih tidak membuat banjir dan saat air
kurang tidak menimbulkan ada kekeringan).
3. WATER MANAGEMENT
(bagiamana mengatur air yang ada tsb,artinya air dapat
digunakan untuk pertanian, air minum dan PLN serta keperluan
yg lain atau multi purpose).
URUTAN PENGELOLAAN AIR
PENGELOLAAN AIR DIMULAI DARI :
* Mata air/sumber air/tuk, didaerah DAS
* Anak-anak sungai & sungainya.
* Bendungan / waduk / dam.
* Bendung/weir dan jaringan irigasi.
(meliputi sal.induk,sekunder dan tersier
termasuk areal yang di airi / sawah).
* Saluran pembuangnya. (meliputi areal
ters ier,sekunder dan primer).
FUNGSI UMUM IRIGASI
► MENAMBAHKAN AIR DALAM TANAH
► MEMBERI JAMINAN PANEN PADA MUSIM
KEMARAU PENDEK
► MEMBERI SUHU DINGIN PADA
TUMBUHAN
► MENGURANGI PEMBEKUAN (daerah
dingin)
► MENCUCI/MENGURANGI KANDUNGAN
GARAM
► MELUNAKKAN TANAH DALAM
PENGOLAHAN
PERKEMBANGAN IRIGASI
DAHULU SEKARANG
---------- -------------
► Penduduk sedikit * Penduduk bertambah
► Air mempunyai * Air punya nilai
nilai sosial bebas ekonomi cukup
mengambil. tinggi,sebagai air
► Industri langka minum kemasan.
► Tidak ada limbah * Berkembang pesat.
atau sedikit * Limbah masuk /
dibuang kesungai tanpa
IPAL.
RANGKUMAN ILMU IRIGASI
DITINJAU MULAI DARI DAERAH ALIRAN SUNGAI
(DAS) MELIPUTI :

► WATERSHED MANAGEMENT. (mengelola


daerah aliran sungai / DAS )
► WATER BODY MANAGEMENT.
(mengelola
jaringan sumber daya air ).
► WATER USE MANAGEMENT. (mengelola
pemanfaatan air).
GAMBARAN SISTEM IRIGASI
INDONESIA LUAR NEGERI
--------------- ----------------
► KEPEMILIKAN TANAH :
Rata2 kecil (1-2 ha) Luas > 10 ha
► LETAK SAWAH :
Tidak teratur Teratur (land reform)
► CARA PENGALIRAN AIR :
Lewat petak ke petak (gb) Langsung
► CARA PENGOLAHAN TANAH :
Tradisional Alat mekanis
► CARA PEMUPUKAN :
Sesuai anjuran Pemerintah. Bebas memilih
CARA PENGALIRAN ANTAR PETAK :
biasanya dengan cara memotong tanggul/galengan.
Contoh pengaliran di Subak Bali. Cara ini
biasanya menggunakan alat ukur bentuk V .
Contoh persawahan di Jawa mirip yang berada di
Bali,karena medannya berbukit dan teratur rapi.
TATA CARA PEMBERIAN AIR
ADA 4 (EMPAT) CARA PEMBERIAN AIR
IRIGASI
 LEWAT PERMUKAAN TANAH.
 LEWAT PIPA BERLUBANG YANG DITANAM
BAWAH TANAH SEDALAM (30–100 cm).
 DENGAN PANCARAN (SPRINGKLER)
 DENGAN CARA TETESAN (TRICKLE)
Contoh pemberian air lewat permukaan tanah. Contoh
ini banyak dijumpai di pedesaan yg sdh ada P3A nya.
TETESAN (TRICKLE) : biasanya untuk tanaman sayur
atau bunga yg tidak banyak membutuhkan air
SPRINKLER: biasanya untuk memelihara lapangan
sepak bola,lapangan golf dan
pertanian.
SPRINKLER : ini sangat menghemat kehilangan air untuk daerah
yg kurang air dan sangat membantun pertumbuhan padi.
RANGKUMAN

 1. Apakah arti dari Ilmu Irigasi itu.


 2. Dari sejarah irigasi tadi apa inti yg dapat sdr
tangkap dan uraikan pendapatmu.
 3. Kira2 apa yg harus kita lakukan untuk
menyempurnakan irigasi di Indonesia
dibanding kelebihan yg ada diluar negeri.
 4. Sebut empat cara membawakan air dari
sumbernya sampai dilapangan.
BAB II
JARINGAN
IRIGASI
TYPE JARINGAN IRIGASI

1. IRIGASI AIR PERMUKAAN

2. IRIGASI POMPA

3. IRIGASI PASANG SURUT


IRIGASI AIR PERMUKAAN

► DIDALAMTYPE INI AIR IRIGASI DIAMBIL DARI


SUMBER AIR SUNGAI, DANAU ATAU WADUK DAN
SELANJUTNYA DIALIRKAN KESAWAH SECARA
GRAFITASI.

(ARTINYA DENGAN ADANYA PERBEDAAN TINGGI


ANTARA SUMBER AIR DAN SAWAH YANG AKAN DI
AIRI, MAKA AIR AKAN MENGALIR DENGAN
SENDIRINYA)
IRIGASI POMPA
► TYPE
INI TERJADI APABILA ELEVASI SAWAH
YANG AKAN DIAIRI LEBIH TINGGI DARI PADA
ELEVASI SUMBER AIRNYA.
CONTOH :
* IRIGASI POMPA KR.ANYAR KUDUS.
* IRIGASI POMPA KEBASEN
WIL.BANYUMAS/PURWOKERTO.
* IRIGASI POMPA SIMO
GUNUNGKIDUL
YOGYAKARTA.
Pompa air Pesanggrahan Banyumas adalah cara efektif untuk
mengairi daerah yg lebih tinggi elevasinya. Kendalanya
penggunaan listrik atau disel nya besari.
IRIGASI PASANG SURUT
► TYPEIRIGASI PASANG SURUT INI
KEBANYAKAN ADA DILUAR JAWA
(meskipun sdh langka/jarang).

► CONTOH DI KALIMANTAN SELATAN


IRIGASI INI MEMANJANG PANTAI 3- 5 km
DAN MASUK DARATAN 1 – 5 km
Gambar pasang surut ini jarang kita jumpai
karena termasuk langka dimana pantai yg
mempunyai kelandaian yg panjang.
TINGKAT JARINGAN IRIGASI

ADA 4 (EMPAT) TINGKAT JARINGAN IRIGASI


ANTARA LAIN JARINGAN IRIGASI :

* TEKNIS

* SEMI TEKNIS / SETENGAH TEKNIS

* SEDERHANA

* TADAH HUJAN
IRIGASI TEKNIS
SYARAT UTAMA :
1. BANGUNANNYA PERMANEN / TETAP.
2. AIR TERUKUR DENGAN BAIK MULAI INTAKE
SAMPAI SADAP.
3. SAL. PEMBAWA DAN PEMBUANG TERPISAH
4. PETAK TERSIER DPT
BERKEMBANG/TERATUR
TAMBAHAN :
► MEMPUNYAI EFISIENSI 50 – 60 % (artinya dlm
MK terjamin 50 s/d 60 % areal sawah terairi)
IRIGASI SEMI TEKNIS /
SETENGAH TEKNIS
SYARAT UTAMA :
1. BANGUNAN PERMANEN / SEMI PERMANEN
2. TERUKUR SEBAGIAN
3. SALURAN PEMBAWA DAN PEMBUANG BELUM
TERPISAH SEMPURNA
TAMBAHAN :
► SALURAN TERSIER BELUM DIKEMBANGKAN.
► EFISIENSI NYA 40 – 50 %
► LUAS LAHAN SAMPAI 2000 HA
Contoh sal pembawa tanpa saluran pembuang,
atau saluran pembawa juga pembuang.
IRIGASI SEDERHANA
SYARAT UTAMA :
1. BANGUNANNYA SEDERHANA / MATRAS.
2. TIDAK TERUKUR
3. SALURAN PEMBAWA JUGA SAL.PEMBUANG

TAMBAHAN :
► TERSIERNYA BELUM BERKEMBANG
► EFISIENSI NYA KURANG 40%
► LUAS LAHAN KURANG DARI 500 HA / KECIL.
IRIGASI TADAH HUJAN
SYARAT UTAMA :
1. BANG.PENGAMBILAN BERUPA RUMPON /
BATU DISUSUN MELINTANG SUNGAI.
2. AIR MASUK TIDAK TERUKUR.
3.LUAS LAHAN RELATIF SEMPIT (1-2 ha).
TAMBAHAN :
 TERAIRI CUKUP PADA MUSIM HUJAN.
 BIASANYA DIBANG DITIKUNGAN LUAR
SUNGAI.
Circulasi hidrologi
 Precipitation

evaporation

 Surface run off transpiration

Infiltration MAT spring

Groundwater flow
ocean
UNSUR POKOK FUNGSIONAL
IRIGASI
► HEAD WORKS, meliputi :
(Mata air  sungai  waduk)

► JARINGAN PEMBAWA
(Sal. Induk  sekunder  tersier s/d 50m dari sadap)

► PETAK TERSIER
(Sub tersier  kawarter)

► SISTEM SALURAN PEMBUANG


(Pembuang tersier  pembuang sekunder  pembuang
utama)
Contoh Saluran induk berdampingan saluran
sekunder (pemeliharaan oleh PSDA)
PINTU PENGAMBILAN
► CONTOH PINTU SORONG
Saluran tersier (pengelola P3A),biasanya sepanjang 50
m dari bangunan sadapnya. Petugas Dinas Pengairan
memberi petujuk pemeliharaan.
BAB III.
PERATURAN PENANAMAN PADI
► Untuk areal irigasi tehnis selain disyaratkan air tersedia
cukup juga harus terukur mulai intake, bangunan bagi
dan bangunan sadap kesawah, sehingga air diharapkan
dapat dipergunakan se efektif dan se efisien mungkin.

► Untuk memudahkan ingatan dlm melaksanakan urutan


tanam padi maka dibuat singkatan “ warung jamu “
atau singkatan dari waktu-ruang-jumlah & mutu

► Artinya :
* waktu = waktu pengaliran/pemberian air
* ruang = areal yang akan diairi
* jumlah = debit yang diperlukan setiap tahap
tanam
* mutu = air harus tidak terkontaminasi
1. WAKTU
(waktu
pengaliran)
► Indonesia terbagi dalam dua musim antara lain
musim hujan (MH) dan musim kemarau (MK).
► Musim hujan (MH) di mulai bln Oktober –
Maret
► Musim kemarau (MK) di mulai bln April – Sept.
► Didalam satu tahun umumnya dibagi 3 (tiga)
musim tanam : MT I, MT II dan MT III.
► Unt pemeliharaan jaringan dlm setahun
diadakan pengeringan satu bulan yang
2. RUANG
(areal)
► Ruang artinya areal yang akan diberi air sesuai jenis
tanaman (padi / palawija). Perhitungan kebutuhanan
air berdasarkan koefisien debit tersedia. (Qt/Qk)
► Contoh sawah dengan pola tanam :
Padi-padi-padi  terairi bila koef debit (1)
Padi-padi-palawija  terairi bila koef (90%)
Padi-palawija-palawija  terairi bila koef (70%)
Padi-palawia-bero  terairi bila koef (60%)
Palawija-palawija-bero  terairi bila koef (50%)
Palawija-bero-bero  terairi bila koef <50%
3. JUMLAH (debit)
► Jumlah debit air yang dialirkan pada
tanaman akan disesuaikan masa
pertumbuhan / umur tanaman.
► Dibawah ini angka pendekatan pemberian
air sesuai masa pertumbuhan tanaman.
- Pengolahan tanah (1 bulan)  1.20 l/dt
- Pewinihan (1 bulan)  0.80 l/dt
- Pertumbuhan I (15 hr)  0.70 l/dt
- Pertumbuhan II (15 hr)  0.50 l/dt
- Panen (1 bulan)  - l/dt
Contoh:Cara pengolahan tanah dengan
debit Q = 1.20 l/dt,dengan alat
mekanis/handtractor.Namun saat ini belum
banyak dimiliki petani.
HAND TRACTOR
► Hand tractor : mempunyai kelebihan soal
waktu kerjanya dibanding dengan
tenaga hewan.
► Kedalaman pisau olahnya rata-rata hanya 10-
15 cm, sedangkan cangkul dapat mencapai
20 cm kedalaman tanah.
► Kesulitannya belum semua petani mampu
memiliki karena harga cukup tinggi.
► Perlu ada uluran tangan dari pemerintah
untuk pengadaannya.
Pengolahan tanah (tradisional/luku).Namun
kesulitannya sudah banyak petani yg tidak mempunyai
hewan penarik kerbau/sapi.
ALAT TRADISIONAL (LUKU)
► Kelebihan luku / alat bajak masih banyak
petani yang memiliki dan mudah
perawatannya.
► Kesulitannya hewan penarik (kerbau/sapi)
sudah jarang dimiliki petani sehingga sering
menyewa pd pemilik ternak.
► Di Kebumen karena sdh agak sulit pemilik
ternak kerbau sehingga terpaksa orang yang
menarik (biasanya dua yg menarik dan satu
yg menekan pisau lukunya.
► Sehingga ada pemeo asal nama Kebumen
dari “diarani kebo yo men” artinya dikatakan
kerbau ya biar saja.
Pembibitan (1 bulan) Q = 0.80 l/dt
LAHAN PEMBIBITAN
► Pembibitan bisa ditanam disatu lahan
untuk dipergunakan bersama.
Sehingga saat para petani mengolah
tanah,sdh ada lahan khusus yg dibuat
untuk membuat pembibitan,
► Sehingga waktu 2 bulan untuk
pembibitan dan pengolahan tanah dpt
dipersingkat menjadi sebulan sampai
1,5 bulan.
► Biasanya cara ini di desa yang sdh ada
organisasi P3A nya (Persatuan Petani
Pemakai Air) dan Ulu-ulu teknis.
Awal tanam padi.
(debit Q = 0.70 l/dt)
Padi umur satu bulan,dengan debit
(Q=0.50 l/dt)
Padi umur dua bulan dengan debit air Q
= 0.50 l/dt
Padi unggul umur tiga bulan,air sdh mulai
dikeringkan sampai panen
4 .MUTU (kwalitas)

Artinya :
 Kualitas air tidak tercemar / terkontaminasi
limbah atau zat yg dpt mematikan tanaman.
 Kualitas air tidak menyebabkan / mengurangi
kesuburan tanaman.
 Kualitas air diharapkan tidak hanya akan
menyuburkan tanaman tetapi juga butir padi
akan terisi sempurna.
Contoh : Sungai yg tercemar limbah dari pabrik,akibatnya bisa
membuat subur tapi juga dapat mematikan tanaman.
SYSTEM OF IMTENSIICATION (SRI)
Contoh bibit unggul hasil penemuan.

 Beberapa kelebihan “SRI”


 Pengamatan SRI Konvensional

 Jml tunas 30 16
 Jml butir/malai 137 110
 Brt gabah/malai 3,7 gr 2,86 gr
 Berat per 1000 btr gabah 27,5 gr 26 gr
 Kadar air saat panen 17,5 % 18,2%
Contoh : bibit unggul SRI umur 3 (tiga) bulan
BAB IV .
POLA TANAM / POLA TATA TANAM
► Pola tanam atau pola tata tanam adalah
pengaturan jenis tanaman, jadwal tanam serta
jumlah pemberian air nya.
► Contoh pengaturan pola tanam : misalkan
areal bendung 5000 ha, karena musim
kemarau panjang ,air tersedia disungai hanya
70 %, maka pola yg semula : (padi-padi-padi)
di ganti (padi-padi-palawija).
► Pemberian airnya diatur sistem golongan
*sbb : golongan I
Padi  1 Maret 2010
* Padi golongan II  15 Maret 2010
* Palawija gol. III  1 April 2010
PERENCANAAN TANAM
NERACA AIR :
► Neraca air adalah perbandingan antara air tersedia
disungai dan kebutuhan air tanaman disawah
(Qt/Qk), selanjutnya akan menghasilkan :
* Debit air/kebutuhan air irigasi
* Luas daerah irigasi / areal (ha)
* Pola tanam / pola tata tanam
* Pengaturan pemberian air (rotasi)
► Sehingga bila debit sungai cukup sesuai kebutuhan
areal tanaman, maka pola tanam padi-padi-padi
dapat diterapkan, namun apabila air tersedia kurang
maka dapat diatasi dengan :
* Pengurangan luas oncoran (mis. dari 5000
ha menjadi 4000 ha dst)
* Modifikasi jenis tanaman (mis.padi jadi
palawija)
KEBUTUHAN AIR IRIGASI
 FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
AIR TANAMAN ANTARA LAIN :
 ALAM
* TOPOGRAFI (MEDAN),SKALA 1:25.000
* KLIMATOLOGI (CUACA)
* TEKSTUR TANAH

 JUGA * PENGOLAHAN TANAH


* CONSUMTIVE USE (jumlah kebutuhan air
untuk pertumbuhan dan jumlah penguapan lewat
tanah dan tanaman)
* PENGUAPAN & PERESAPAN
* HUJAN EFEKTIF
KEBUTUHAN AIR TANAMAN
► KEBUTUHANAIR TANAMAN PERLU
DIPERHITUNGKAN DARI BEBERAPA FAKTOR YG
TERJADI ANTARA LAIN :
 EVAPORASI (E) : proses penguapan air menjadi gas/
perubahan molekul air permukaan menjadi molekul
air diatmosfir.
 TRANSPIRASI (Tc) : proses penguapan air keudara
lewat tumbuhan.
 EVAPOTRANSPIRASI (ETc / consumtive use jumlah
penguapan air lewat tanah maupun
tumbuhan).
 EFISIENSI IRIGASI (jumlah kebutuhan air
tanaman
ALAT UKUR EVAPORASI
► EVAPORASI : Adalah proses penguapan air keudara jadi gas.
► ALAT UKUR YG DIPAKAI a/l : LYSIMETER : PE = R + A – P
PE = potensial evaporation
R = rainfall
A = additional water
P = percolated water

► ETo =
Evaporasi
tanaman
(mm/hr)
► Evaporasi dihitung dng rumus ”PENMAN “.
ETo = 0.35(Pa-Pu)(1+U2/100)
Dimana :
Eto = penguapan (mm/hari)
Pa = tekanan uap jenuh pada suhu rata-rata harian dlm mm Hg
Pu = tekanan uap jenuh pd suhu atmosfir dlm mm Hg
U2 = kecepatan angin pd ketinggian 2m dalam mile/hari atau dalam m/dt harus dikalikan
(24x60x60)/1600

► Dpt juga menentukan (Perec Irigasi 86) : ETo = Epan x kpan


Contoh perhitungan evaporasi rumus Penman

Misalkan suhu bola kering 30 derajat


celcius,suhu bola basah 26 derajat celcius dan
kecepatan angin 1m/det maka
evaporasinya
Tek.uap jenuh: dari tabel (A)dengan suhu
udara 30 derajat didapat (Pa=31.86 mm/hg),
kelebaban relatif 68% tabel (B). Jadi
tekanan uap sebenarnya adalah Pu=31.86 x
68%=21 .65 mm/hg, kecepatan angin
1m/det diubah menjadi :
(1m/dtx24x60x60):1600m/mile= 54mile/hari
Maka Eo=0.35(31.86-
21.65)(1+54/100)=5mm/hari
Tabel
► Tabel (A) Tekanan uap jenuh
0 derajat celc.
P(mm/hg)
20 17.55
30 31.86
40 55.40

► Tabel (B) Kelembaban


Pembacaan Selisih antara termom bola kering dan
basah termometer

Derajat centi persentasi %


grade derajat C 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
5.5 6 6.5 7
25 100 95 90 86 82 78 74 71 67 64 61 58 56 53 50
26 100 95 91 86 82 78 75 71 68 65 62 59 52 54 51
27 100 95 91 87 83 79 75 72 68 65 62 59 57 54 52
Cara menghitung Evapotranpirasi (Etc)
► Ada dua cara : dng lysimeter dan empiris.
► Cara Lysimeter : PE = R + A – P
PE = Potential evapotranspiration
R = Rainfall / curah hujan.
A = Additional water / air tambahan
P = Percolated water / peresapan air
► Cara Empiris : Etc = Kc x Eto
Eto = Evaporasi tetapan/tanaman acuan
(mm/hr).
Kc = koefisien tanaman.
EFISIENSI IRIGASI
• EFISIENSI IRIGASI ADALAH JUMLAH
AIR YANG DIPERLUKAN UNTUK
TANAMAN SESUDAH DIKURANGI
KEHILANGAN / LOOSES AKIBAT
PENGUAPAN & PERESAPAN
DISALURAN SERTA KEPERLUAN LAIN-
LAIN.

• EFISIENSI SAL. IRIGASI UMUMNYA :


SAL.TERSIER 80% LOOSES
20%
SAL.SEKUNDER 85% ,, 15%
SAL.INDUK 90% ,, 10%
PENGOLAHAN TANAH
► WAKTU PENGOLAHAN TANAH UNTUK KEJENUHAN.
DALAM PERENCANA POLA TATA TANAM PENGOLAHAN
TANAH DILAKSANAKAN SELAMA SATU BULAN DENGAN
ESTIMASI KEBUTUHAN AIR PENGOLAHAN :
* UNTUK LAHAN SAWAH BASAH 250 mm
* UNTUK TANAH BERO/KERING 300 mm
SECARA PERHITUNGAN DENGAN RUMUS SBB :
► PWR (Preparation Water Requirement)
(Sa-Sb).N.d
Rumus : PWR = ------------- + Pd
+ F1 10^4

Contoh perhitungan sbb :


(Sa-Sb)N.d
PWR = --------------------
10^4
+Pd+F1
 Keterangan :
Sa = derajat kejenuhan tnh setelah persiapan
(%) Sb = derajat kejenuhan sebelum (%)
N = porositas tanah (%)
d = asumsi kedalaman lapis tanah
(mm) Pd = kedalaman penggenangan
(mm)
F1 = kehilangan air sawah selama 1
hari (mm)

(100% - 10%) x 10mm x


200mm
Contoh : PWR =
+ 200 + 5
10.000
PENGOLAHAN TANAH INI DPT MENGGUNAKAN
PERHITUNGAN 250 mm/hr
EVAPOTRANSPIRASI (consumtive use)
► RUMUS : Etc = Kc x Eto
dimana :
Etc = evapotranspirasi tanaman (mm/hr)
Kc = koefisien tanaman
Eto = evaporasi tanaman acuan (mm/hr)
(nilai Kc dpt dilihat ditabel)
► Perkolasi (P) adalah meresapnya air
kedalam tanah dng arah vertikal
kebawah :
Hal ini tergantung tekstur tanahnya :
Tanah lempung maka : 1-2 mm/hr,
Lempung kepasiran 2-3 mm/hr dan
TABEL Kc
Waktu Nedico/Prosida FAO

Umur Tradisi Tradisi Unggulan


Unggulan1.20 1.20 1.10 1.10
 0.5 1.20 1.27 1.10 1.10
1 1.32 1.33 1.10 1.05
 1.5 1.40 1.30 1.10 1.05
2 1.35 1.15 1.05 0.95
 2.5 1.24 0 1.05 0
3 1.120 0 0.95 0
 3.5 0 0 0
KEBUTUHAN AIR TANAMAN
1. Evapotranspirasi : Etc = Kc x ETo

► Selanjutnya didalam perhitungan kebutuhan air disawah perlu


memperhitungkan adanya hujan efektif bulanan diambil 70%
dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode
ulang 5 tahun.

2. Kebutuhan bersih air disawah :


NFR = Etc + P – Re (padi) + WLR
* NFR = (Need Field Requirement).
* WLR = (Water Layer Requirement)
* Re = 70% (Effective rainfall)
3. Kebutuhan air untuk padi :
IR padi = NFR / e.tot
4. Kebutuhan air untuk palawija :
IR pal = (Etc – Re pal) / e.tot
MENGHITUNG EVAPOTRANPIRASI TANAH ACUAN (Eto)
► BULAN NILAI (Eto) NILAI (Rh)
================================
► Januari 3.690 6.516
Pebruari 3.700 14.799
Maret 3.740 14.235
April 3.610 16.666
Mei 3.470 12.321
Juni 3.430 10.646
Juli 3.610 6.805
Agustus 3.970 5.940
September 4.220 7.829
Oktober 4.210 9.160
Nopember 3.930 10.687
Desember 3.480 13.280
DATA I
► Menghitung Evaporasi air terbuka (Eo)
Eo = 1.1 x Eto -> mis April =1.1 x 3.61=
3.971
► Menghit. pengganti air yg hilang akibat evaporasi &
perkolasi. M = Eo x P -> M = 3.971 x 2 = 7.942
► Menghitung hujan 20% kering harian dari data Rh diatas.
► Menghitung
BULAN hujanFAKTOR
efektif HUJAN
(Re) :(Fh)
Re = Fh x Rh
0.5 0.18
1.0 0.53
1.5 0.45
2.0 0.40
2.5 0.40
3.0 0.40
3.5 0.40
4.0 0.20
DATA II
► Menghitung kebutuhan air untuk pengolahan
tanah. k = (M x T) / S  k = (7.942 x
30)/250=0.95
► Lp = (M x e^k)
Kebutuhan untuk/ (e^k – 1) lahan.
penyiapan  e=2.1828
► Kebutuhan air disawah e^k= 2.099
NFR = (Lp – Re) x 1.35
► Menghitung
 kebutuhan air disaluran irigasi
(DR=a) DR(a) = NFR x 0.116
Contoh perhitungan dengan satuan (mm)
► Perhitungan kebutuhan air.
Evapotranspirasi (Eto) pd bulan Oktober 153.45 mm
Curah hujan rencana (Re) 187.14 mm
Koefisien tanaman (Kc) 1.2
Perkolasi (P) 155 mm
Pengolahan tanah 170 mm
(WLR)
► Penyelesaian : 171.86 mm
Pemakaian konsumtif (Etc)=1.2 x 153.45 131 mm
Curah hujan effektif = 0.7x187.14 326.86 mm
Kebut. air tanaman (Etc+P)=171.86+155
Kebutuhan air disawah (NFR)=Etc+P+WLR- 365.86 mm
Re NFR=(326.86+170-131)
Maka kebututuhan
NFR x1ha x10.000 total
x 31 air disawah=
x 24 x 3600) /1000 =1.37l/dt.ha
Control : NFR=(171.86+155-131+170) / (31hrx8,64)= 1.3659 l/dt
ADA 4 URUTAN TUGAS IRIGASI
1. MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR UNTUK TANAMAN.

2. MENGHITUNG DEMENSI SALURAN


(TERSIER,SEKUNDER DAN PRIMER/INDUK).

3. MENGHITUNG SALURAN
PEMBUANG
(TERSIER,SEKUNDER,PRIMER/INDUK)

4. MENGHITUNG JUMLAH AIR TIAP PINTU


PENGAMBILAN (TERSIER,SEKUNDER,PRIMER)
DENGAN RUMUS ROMYN
BAB V.
MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR
► Contoh diketahui : TANAMAN
ETo (bulan desember) : 5.9 mm/hr
Kc (varitas unggul) : 1.1 mm/hr
Re (hujan efektif) : 2.0 mm/hr (padi)
3.0 mm/hr (palawija)
WLR : 3.3 mm/hr
(e).total : 0.65
P (perkolasi) : 2 mm/hr

► Penyelesaian :
* Etc = Kc x ETo
= 1.1 x 5.9 = 6.49 mm/hr
* NFR = Etc+P-Re+WLR
= 6.49 + 2 – 2 + 3.3 = 9.79 mm/hr = 9.79/8.64 = 1.13
* IR padi l/dt
= NFR/e.tot
= 9.79/0.65 mm/hr =15.06 mm/hr atau = 1.13/0.65 =
* IR pal. 1.74 l/dt
= (Etc-Re) / e.tot
=(6.49-3)/0.65 dijadikan l/dt dibagi 8.64 = 0.60 l/dt
NILAI KONVERSI (8,64) ADALAH
PERUBAHAN DARI (mm/hr) ke (l/dt)

 Persamaan : 1 mm/hari = 0.116 l/dt


 Persamaan ini sangat penting karena bagi
padi dan tanaman yang lain para ahli
pertanian sering kali menyatakan tentang
pemberian air irigasi dalam (mm), jadi apabila
dikatakan penanaman padi dengan
kedalaman air 1 cm/hari (10 mm/hari) maka
dapat dihitung berapa l/dt yang dialirkan
kesawah seluas 1 ha dalam seharinya.Sbb :
VOLUME (m3)
RUMUS konversi : Q = ---------------

AKTU (detik)

 Artinya debit (Q) yang dialirkan kesawah seluas


1 ha dengan kedalaman air 1 cm atau 10 mm.
 Q = (10.000 m2 x 0.01 m) / (24x60x60 dt)
= 100 m3/86400 dt = 0.00116 m3/dt
= 1000 x 0.00116 = 1.16 l/dt (untuk 10
mm)
 Jadi : 1 mm/hr = 0.116 l/dt
atau
2. MENGHITUNG DEMENSI SALURAN

C.NFR.A
Rumus : Q = ---------- = l/dt hrs
edijadikan
(t/s/p) (m3/dt)
► Nilai e (efisiensi sal)  tergantung lokasi sal.
yg dihitung misalkan : t (tersier)=0.80,
s (sekunder)=0.85 dan p (primer)=0.90
► Nilai C adalah koef pengurangan karena
giliran.
► Nilai A adalah luas areal terairi dalam (ha)
► Satuan NFR untuk menghitung debit (Q)
“harus dirubah dari mm/hr menjadi (l/dt)”
MENGHITUNG KECEPATAN (V)
►V = 0.42 (Q)^0.182 satuannya m/dt (rumus ini
untuk keepatan saluran didaerah datar).
► F (luas penampang basah) = Q/V satuannya (m2)
► O (panjang keliling basah) = b+2h √ 1+m2  m’
► R (radius basah efektif) = F/O m’
► I saluran dng rumus Strickler : V= K . R^2/3 . i^1/2

V
► I (kemiringan saluran) =[ ------------ ]^2
K . R^2/3
PENJELASAN (menghitung demensi)
► Rumus umum Q = F x V
► V didaerah datar = 0.42 (Q)^0.182
► F = Q/V ……………….(1)
► F = {(b+b+2h)}/2 x h ……….(2)
► Karena m (kemiringan sal. Diambil 1:1) maka b=h
sehingga bila rumus (2) nilai b diganti h semua akan
ketemu nilai 2h^2
► Selanjutnya masukkan ke (1) maka akan ketemu
harga h dan b yang sama harganya.
► Selanjutnya rumus R=F/O dimana O adalah keliling
basah saluran (O=b+2h √ 1+m^2), maka R ketemu.
► Masukan pada rumus Strikler V=k.R^2/3.i^1/2
Rumus : Strickler dan Manning”

► Rumus umum Q=VxF


► Rumus Strickler V = k x R^2/3 x
I^1/2
► Rumus Manning V =1/n x R^2/3 x I^1/2
catatan :
k = koefisien kekasaran
Tanpa pasangandinding (20
35 –– 45
70) Pasangan 40 -50
Beton 70
n = nilai kekasaran
pasangan
* pas. beton 0.011 - 0.013
 0.017
3. MENGHITUNG SALURAN PEMBUANG
► RUMUS : Qd = 1.62 x Dm x A^ 0.92
(m3/dt) dimana :
Dm = Dn / (n x 8.64)
Dn = R(n)T + n (IR – Eto - P) - ∆ s

Dm = modulus pembuang (l/dt/ha)


= limpasan pembuang selama n hari
Dn = jumlah hari hujan berturut-turut
n = hujan berturutan periode T tahun
R(n)T = pemberian air irigasi
IR = tampungan tambahan
∆s = perkolasi
P = evaporasi tanaman.
Et
4. MENGHITUNG JUMLAH AIR LEWAT PINTU
PENGAMBILAN “ROMYN”
► Rumus Romyn : Q = 1.71 b H ^3/2

Misalkan dari perhitungan demensi saluran tersier


diketahui :
Qt = 0.220 m3/dt
b = h = 0.59 m, maka ukuran pintu romyn
sbb : Q 2/3
Maka tinggi air diatas pintu H =
(-------------)
0.220 2/3 1.7
H = ( ------------ ) = 0.36 m 1b
1.71x0.59

Kehilangan energi (Z) = 1/3 x


GAMBAR SKEMA PINTU ROMYN
Dekzerk

(Z) beda
aliran air (H) tinggi

dasar saluran

lebar saluran (b)


WRD (Water Requirement Dam)
 KEBUTUHAN AIR DI BENDUNG : (pendekatan)
Etc + PWR + WLR + P - Re
Rumus : WRD = xA
e (total)
Etc = Kc x ETo PWR = Preparation Water Requirement
WLR= Water Layer Req. P = Percolation
Re = Efektive rainfall A = Luas areal

 Contoh : 5.5mm+200mm+3mm+2mm-2mm
WRD= x 1000 ha
0.65
= 37126 l/dt.ha = 37.126 m3/dt.ha
Alat ukur curah hujan (Efektive Rainfall / Re)
URUTAN MENGERJAKAN TUGAS IRIGASI

 1. MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR TANAMAN


Etc = Kc x ETo
NFR = Etc + P – Re padi +WLR  hrs
dijadikan l/dt Ir padi = NFR / e total.
IR palawija = (Etc – Re palawija) / e total
 2. MEMBUAT DEMENSI SALURAN.
a. SALURAN PEMBAWA.
Q = (C x NFR x A) / e (T/S/P)
V = 0,24 (Q) ^0.182
F = Q/V dan F = 2h^2
R = F/O = F /(b+ 2h √ 1+ m^2)
V = K x R^2/3 x i^1/2
b. SALURAN PEMBUANG.
Q = 1.62 x Dm x A ^0.92 dan untuk V dst
sama diatas.
 3. MENGHITUNG PINTU PENGAMBILAN DENGAN
BAB V
SALURAN & BANG.PEMBAWA
► SALURAN IRIGASI DIBAGI :
* SALURAN PEMBAWA TERMASUK
BANG.PENGATUR (B.BAGI,B.SADAP).
* SALURAN PEMBUANG
► SALURAN PEMBAWA TERDIRI DARI :
* SALURAN INDUK / PRIMER
* SALURAN SEKUNDER
* SALURAN TERSIER
► BANGUNAN PEMBAWA :
- TALANG, SYPHON, GORONG2,
JEMBT. DLL
► SALURAN PEMBUANG TERDIRI DARI :
* SAL.
SALURAN PEMBAWA
► Saluran pembawa adalah saluran yg mengantar air
dari Bendung lewat intake menuju ke areal sawah yg
akan diairi (sal Primer, sal.Sekunder dan sal
Tersier).
► Bang.Bagi : bang.yg membagi air dua/lebih
sekunder.
► Bang.Bagi Sadap : bang yg membagi dua/lebih
tersier
► Bang Sadap adalah bangunan dimana sal tersier
mengambil air langsung dari induk/sekunder.
► Saluran pembawa maupun bangunannya biasanya
diberi nama atau “Nomenklatur”.
NOMENKLATUR (pemberian nama)
► Nomenklatur atau pemberian nama pada
bangunan maupun saluran, biasanya
disesuaikan nama desa dimana bangunan
tersebut berada ataupun desa yang akan diairi.
► Contoh nama bendung Pucanggading, berasal
nama desa dimana bangunan tadi dibangun.
► Saluran Induk Sidorejo, karena areal sawah
yang akan terairi berada didesa Sidorejo.
► Untuk bangunannya bisa mengikuti nama desa
misalkan bangunan bagi Sidorejo 1 (BBS.1) dst,
serta bangunan sadapnya misalkan (BSd.1, 2,3
dst)
SALURAN INDUK & SEKUNDER
Contoh: Saluran sekunder Sidorejo. Biasanya nomen
klaturnya tertulis di pintu baginya.
Bangunan Sadap tersier (BSd.1)
Bangunan sadap sekunder dimana tulisan nomen
klatur di depan pintu (lihat tanda)
Contoh nama bendung sesuai nama desa lokasi
bendung.
RUMUS KENNEDY
► Rumus Kennedy dipergunakan untuk memeriksa apakah
kecepatan aliran (V) tadi akan merusak dinding saluran atau
justru akan menimbulkan endapan pd dasar saluran.

► Rumus : V = c . D ^0.64

( C ) = koef tanah  mis.pasir =0.46, krikil = 0.51,tanah


liat = 0.50 keras = 0.60 dan D = tinggi air disaluran.

► Kalau Vst (kecepatan) hasil perhitungan Strickler lebih kecil


dari (Vk) Kennedy maka akan terjadi endapan.

► Sebaliknya bila lebih besar maka akan terjadi


gerusan.

► Untuk belokan tajam pada saluran harus diberi pasangan


dengan R = 7 x lebar muka air.
FREEBOARD / WAKING / JAGAAN
► Rumus : W=F= √ c.Y
► Dimana (c) = koefisien tanah
Y = tinggi muka air
► Ada beberapa istilah untuk tinggi muka air :
Y = D = h saluran

W=F

Y=D=h
ANGKA PENDEKATAN
Waking/jagaan/freeboard

Q Tanggul tanah Tanggul pas

<0.50 0.40 0.20


0.50 – 1.50 0.50 0.20
1.50 – 5.00 0.60 0.25
5 – 10 0.75 0.30

Lebar tanggul

Q Jalan desa Jalan umum

<1 1 3
1<Q<5 1.5 5
5<Q<10 2 5
10<Q<15 3.5 5
Q 15 3.5 5
PINTU PENGAMBILAN PD B.BAGI
► Didalam perhitungan pengukuran air di b.bagi maupun
b.sadap pada umumnya diukur dengan bangunan ukur
Romijn. Sedang rumus Romijn yang dipakai adalah :
► Q = 1.71 b H^3/2 atau H = (Q/1.71xb)^2/3
dimana : Q = debit (m3/dt)  b = lebar meja Romijn dan H =
tinggi energi diatas meja (m)

H ho

Sehingga bila Q dan b ui maka H dpt dihitung


H ^3/2 = Q / (1.71 b)
saluran sd
Z = Kehilangan energi, dimanahZ =diketah
1/3 H
CARA MEMBACA PETA
CONTOUR
GAMBAR TRACE / CONTOUR

PEGUNU
LEMBAH
NGAN
TATA LETAK JARINGAN PEMBUANG
► JALAN DESA

► K.KLEPU

► SAL SEKUNDER SAL PEMBUANG SAL SEKUNDER


LAYOUT TERSIER DAERAH DATAR
► BANGUNAN SADAP JALAN
DESA

► SAL SEKUNDER PEMBUANG PRIMER

PERKAMPUNGAN

PEMBUANG TERSIER

PEMBUANG SEKUNDER
LAYOUT PETAK TERSIER PD DAERAH TERJAL
► SAL.PRIMER

► SAL SEKUNDER PEMBUANG

► SAL TERSIER
ALAT PENGUKUR DEBIT
► Beberapa alat ukur yg umum dipakai :
1. Alat ukur ambang lebar
2. Romijn Q = 1.71 b.H ^3/2
3. Cipoletti Q = 0.42 b.h √ 2g.h
atau = 1.86 bh^3/2

1)

b t

h 2) 3) b1
PELATIHAN

► 1. Jelaskan arti ilmu irigasi itu


► 2. Secara umum air irigasi dimanfaatkan penduduk desa. Kira2 apa yg
dilakukan penduduk pd umumnya.
► 3. Sebutkan beberapa cara memberikan air pda tanaman.
► 4. Ada beberapa sumber air irigasi sebutkan.
► 5. Ada tingkat jaringan irigasi di Indonesia,sebutkan.
► 6 Apa yg disebut sirkulasi hidrologi itu.
► 7. Untuk mengingat-ingat tugas petugas irigasi, apa yg dilakukan.
► 8. Jelaskan apa itu evaporasi,perkolasi dan evapotranspirasi.
► 9. Jelaskan maksud dari seepage, perkolasi dan hujan efektif itu.
► 10. Apa yg dimaksud konversi, jelaskan.
► 11. Rencanakan demensi saluran pembawa tersier, pembuang dan
perhitungan pintu romyn nya apa diketahui : NFR nya 8 mm/hari, areal
tersier 100 ha.
Kc= 1.1 Eto=5 P= 2 Re padi 1.5 dan Re palawija 2 serta WLR 2

Anda mungkin juga menyukai