1. U m u m
Curah hujan jangka pendek dinyatakan dalam intensitas per jam yang disebut
intensitas curah hujan (mm/jam). Intensitas curah hujan rata-rata dalam t
jam dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Ii =
Rt
t
penakar hujan,
-27-
3.
Perhitungan Intensitas
Berjangka Waktu Pendek
Hujan
Untuk
Suatu
Data
Hujan
untuk menghitung intensitas hujan dari bacaan data hujan yang diperoleh dari
suatu stasiun penakar hujan otomatis sebagai berikut :
Kolom (2) dibaca dari pencatatan alat penakar hujan otomatis untuk
waktu ybs.
Kolom (4) hujan antara interval dari kolom (2), baris bawah baris atas.
-28-
Kolom (6) adalah hujan maksimum dari pencatatan, dihitung dari hargaharga pada kolom (4) yang dipilih harga maksimumnya dari suatu harga
atau kombinasi dari harga-harga yang ada menurut periode waktunya.
- Ambil harga terbesar dari kolom (4) : terbaca 14 mm
- 2 harga terbesar dari 3 harga yang berurutan : 14 + 14 = 28 mm
-
4.
Menitan.
Data yang diperlukan adalah data jumlah kejadian hujan untuk suatu
waktu/durasi tertentu selama n tahun pengamatan yang diperoleh dari hasil
pencatatan suatu stasiun hujan (otomatis). Cara ini membutuhkan perhitungan
dan pekerjaan yang banyak seperti pembacaan dan penyusunan data curah
hujan untuk setiap t pada kertas-kertas pencatat curah hujan otomatis
sepanjang pengamatan yang lalu.
Tabel 4.2. Jumlah kejadian hujan untuk suatu harga intensitas hujan
Intensit
as
mm/jam
Durasi
(min)
5
10
15
20
30
40
50
60
25
99
69
52
41
35
72
50
28
19
40
98
51
27
17
14
45
100
64
30
14
10
6
50
122
83
44
21
11
8
4
-29-
65
75
78
46
18
8
5
4
4
123
48
21
13
6
3
3
2
22
7
3
2
2
14
4
2
2
4
2
1
80
100
120
18
13
8
13
4
2
4
1
2
1
5.
T=2
T=5
T= 10
tahun
tahun
tahun
(mm/jam) (mm/jam) (mm/jam)
124.5
162.5
173.8
94.3
118.8
145.8
65.9
103.6
119.6
50.8
87.5
104.2
45.8
63.8
87.5
40.3
55
66.7
35.5
47.5
63.1
25.8
43.1
48.8
25.8
37.2
39.7
27.2
34.4
Hubungan antara intensitas hujan dan durasi hujan dapat dihitung dengan
beberapa perumusan, antara lain adalah dengan rumus Talbot (1881),
Sherman (1905), dan Ishiguro (1953), dimana ketiganya untuk curah hujan
jangka pendek. Satuan untuk waktu t adalah menit dan mm/jam untuk I
(intensitas).
Rumus
lainnya
dikembangkan
oleh
Mononobe
yang
menggunakan data hujan harian. Satuan waktu t dalam jam dan mm/jam untuk
I (intensitas) hujan. Besarnya intensitas curah hujan itu berbeda-beda yang
disebabkan oleh lamanya curah hujan atau frekwensi kejadiannya.
Waktu td yaitu lamanya hujan, diambil sama dengan waktu konsentrasi tc dari
daerah aliran (the watershed time of concentration). Waktu konsentrasi tc
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh titik air air untuk mengalir
dari tempat yang hidrolis terjauh di daerah alirannya ke suatu titik yang
-30-
Rumus ini banyak digunakan karena mudah diterapkan dimana tetapantetapan a dan b ditentukan dengan harga-harga yang diukur.
a
tn
Rumus ini mungkin cocok untuk jangka waktu curah hujan yang lamanya
lebih dari 2 jam.
a
t b
Rumus Mononobe
I
R 24 24
24 t
-31-
(jangka waktu pendek) yang diperoleh dari stasiun penakar otomatis, sebagai
berikut :
Rumus Talbot
I
a
t b
a
dan :
( I .t )( I ) ( I .t )( I )
N ( I ) ( I )( I )
( I )( I .t ) N ( I .t )
N ( I ) ( I )( I )
Rumus Sherman
a
tn
log a
dan
Rumus Ishiguro
I
a
t b
a=
( I t )( I ) ( I t )(I)
N ( I ) ( I)(I)
b=
( I )( I t ) ( I t )
N ( I ) ( I )( I )
dan
Perlu
diadakan
pemeriksaan
untuk
memilih
rumus
yang
paling
cocok
-32-
suatu rumus memberikan hasil yang optimum sebagai rumus intensitas curah
hujan.
Berikut ini disajikan metode Haspers untuk mendapatkan hubungan antara I-t
yang menggunakan hujan harian rencana R 24 yang diperoleh dari perhitungan
menggunakan data hujan harian.
a. Tinggi hujan antara 0-1 jam
a R24
R24 b
di mana :
(mm)
R24 = hujan harian rencana (mm)
a,b = konstanta untuk hujan dengan waktu tertentu
Tabel 4.4.
Konstanta a dan b untuk perhitungan hujan berjangka waktu kurang dari 60
menit
t (min)
1
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
a
5.85
29.1
73.8
138
228
351
524
774
1159
1811
3131
-33-
b
21.6
116
254
424
636
909
1272
1781
2544
3816
6360
55
59
7119
39083
13992
75048
R24
11300 t
t 3.12
7.
Periode Ulang
dan
daerah
padat
dengan
nilai
ekonomi
tinggi
dapat
dipertimbangkan periode ulang antara 10 50 tahun. Perencanaan goronggorong jalan raya, lapangan terbang antara 3 15
tahun. Perencanaan
-34-
Tabel 4.5
Periode Ulang Hujan (PUH) untuk perencanaan saluran
kota dan bangunan-bangunannya
No
Distribusi
Puh (tahun)
1
Saluran Mikro Pada Daerah :
- Lahan rumah, taman,
2
kebun, kuburan, lahan tak
terbangun
Kesibukan
dan
5
perkantoran
- Perindustrian :
* Ringan
5
* Menengah
10
* Berat
25
* Super berat/proteksi
50
negara
2
Saluran Tersier :
- Resiko kecil
2
- Resiko besar
5
3
Saluran Sekunder :
- Tanda resiko
2
- Resiko kecil
5
- Resiko besar
10
4
Saluran Primer (Induk) :
- Tanda resiko
5
- Resiko kecil
10
- Resiko besar
25
Atau :
- Luas DAS (25 A 50) Ha
5
- Luas DAS (50 A 100) Ha
(5-10)
- Luas DAS (100 A 1300) Ha
(10-25)
- Luas DAS (1300 A 6500)
(25-50)
Ha
5
Pengendali Banjir Makro
100
6
Gorong-gorong :
- Jalan raya biasa
10
- Jalan by pass
25
-35-
- Jalan ways
Saluran Tepian :
- Jalan raya biasa
- Jalan by pass
- Jalan ways
50
(5-10)
(10-25)
(25-50)
8.
Perhitungan to :
intensitas hujan
jarak aliran
kemiringan medan
kapasitas infiltrasi
t o 1,44 n d
0.467
s
-36-
I < 400 m
di mana :
nd
0.02
0.10
0.20
0.40
0.60
0.80
-37-
Perhitungan tf :
tf
Lsaluran
Vsaluran
-38-
di mana :
0.80
(jam)
9.
W 72
di mana :
0, 6
km/jam
W = kecepatan aliran
H = beda tinggi/elevasi antara titik terjauh di daerah pengaliran
dengan titik yang ditinjau (m)
L = panjang sungai
tc
L
km/jam
W
-39-