Lingkup Pekerjaan
Setting Out
3. Dalam hal terdapat perbedaan rencana gambar dan hasil pengukuran yang
dilaksanakan pemborang
dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka sebelum melanjutkan
pekerjaan yang mungkín di pengaruhi perbedaan tersebut pemborang harus
melaporkan hal ¡ni kepada Direksi untuk mendapatkan keputuson dan
dinyatakan dalam Berifa Acara,
Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan Lapangan
Untuk tempot kerja, penumpukon bohon-bahan, bangunan gudang, Direksi
Keet dan lain-lain pemborang harus membersihkan dan membenahi lapangan.
3. Bangunan Sementara
Untuk menjamin keamanan bahan dan pelengkapan lain yang dianggap perlu,
Pemborang harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup kuat dan
aman dari risiko hilang atau rusak. Dan pemborang ¡uga diwajibkan
menyediakan barak-barak untuk pekerja.
Kontruksi kantor bersifat sementara/ lantai dan- ruang-ruang dibuat dari beton
rabat, dinding dari popan. Pemborang juga harus menyediakan kantor sementara
dengan lúas dan kualitas minimum sama dengan kantor Direksi.
c. Perlengkapan kantor
Pemborang mneyediakan perlengkapan, Kantor Pemborang dan Kantor Direksi,
antara lain masing-masing adalah :
• Kursi dan Meja Tamu : Secukupnya
• Kursi dan Meja Rapat : Secukupnya
• Kursi dan Meja Tulis : Secukupnya '
KotakP3K : Secukupnya
• Papan Tulis : Satubuah
• Almari Kayu : Satubuah
• Mesin Tik Portable : Satu/lokasi
• AC spiit : Satu unit
• Meja Gambar : Satu unit
• Dan lain-lain yang menurut Direksi diperlukan
e. Setelan peker¡aan selesai seluruh kantor dan perlatanna harus dipindahkna dan
Pemborang berkewajiban untuk membongkar dan memndfahkan bila diminta
Direksi.
Lalu Lintas
Dalam ammelaksonakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk
keperluan pekerjaan, Pemborang harus berhati-hati sedemikion sehingga tidak
mengganggu kelancaran lalu linfas atau menimbulkan kerusakan Adopialan yang
telah ada dan prasarana lainnya. Bila mana terjadi kerusakan, Pemborang
berkewajiban iiluli memperbaiki/mengganti.
Cuaca
pekerjaan harus dihentikan bila cuaca tidak mengijinkan yang mengakibatkan
penurunan mutu suatu
Service Sementara
Pemborang harus menyediakan aír dan listrik yang diperlukon selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Peralatan Survey
Pemborang harus menyediakan peralatan yang sewaktu-waktu akan dipakai oleh
Direksi dan staf, alat-alat tersebut harus disetujui Direksi. Selama pelaksanaan
pekerjaan pemborang wajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan
setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada
pemborang.alat-alat yang diperlükan minimal terdiri dari:
Peralatan Loboratorium
Pemborang harus menyediakan peralatan loboratorium yang akan dipakai oleh
Direksi dan Staf. Alat-alat tersebut harus disetujui direksi
Setelah pekerjaan selesai, seluruh peralatan tersebuf akan dikembalikan kepada
pemborang.
PEMBERSIHAN LOKASI
a. Kontraktor harus melakukan pembersihon lokasi di seluruhon área lokasi
pekerjaan sebelum memulai pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak.
Puing bangunan, akar pohon, sisa-sisa taii kawot dan semua material yang
tidak berguna untuk rekiamasi, tiang poncang dan apapun juga harus
disingkirkon dari lokasi dan dibuang di orea pembuangon yang ditunjuk oleh
Pengawas dengan cara yang memuaskan kepada Pengawas.
b. Pohon yang ada di dolam lokosi pekerjaon yang dapat menjadi penghalang
bagi pekerjaan atau tidak lagi diperlukan, harus dipindahkan oleh Kontraktor
dengan pengarahan dari Pengawas, kecuali jika diarahkan oleh Pengawas dapat
dimanfaatkan sebagai bagian dari penghijauan.
c. Pasir dan tanah di dalam lokasi yang tidak berguno lagi, dikeluorkan dari lokasi
pekerjaan tanpa menunggu jjin dari Pengawas.
1. Penyelesaian
1) Ketika atau sebelum penyelesaian pekerjaan, jika diperlukon, struktur
sementara, instalasi dan bangunan pelengkap harus dibongkar dan
dipindahkon dori tempatnya.
2) Daerah luar área pekerjaan yang digunakan untuk pekerjaan dan instalasi
sementara harus di kembalikan kondisinya sesuai dengan kondisi awal atau
diselesaikan sesuai kebutuhon
setempat.
b. Air
Kontraktor akan menyediakan kapositas air yang cukup untuk kebutuhan
konstruksi dan keperluan seilari-hari sebagaimana diuraikan di bawah mi dengan
biaya sendiri.
1) Airminum
Air minum akan disediakan oleh Kontraktor dengan tanggung jawob dan bioya
sendiri. Kontraktor akan menyediakan dan memelihara dispenser atau saluran air
minun minum dengan ¡umiah yang cukup demi kelancaran pekerjaan.
2) Air untuk Konstruksi
Kontraktor akan menyediakan dan memelihara distribusi oir sementara dengan
kapasitas cukup untuk keperluan konstruksi, termasuk unít penampung portable,
dll., sebagaimana diperlukan dengan biaya sendiri.
3) Sistem listrik sementara tersebut harus sesuai dengan peraturan dan Kodé
yang berlaku.
d. Sanitosi
1) Kontraktor akan menyediakan fasilitas kamar kecil sementara sesuai dengan
type yang disetujui oleh Pengawas dengan kuantitas cukup untuk dapat
melayoni pekerjaan lapangan sementara dan lokasi pekerjaan
2) Fasilitas ini harus dirawat sehari-hari dengan membersikon dan
mencukupi keperluannya.
KONSTRUKSI PELINDUNG
a. Porit yang memotong suatu jalan akan dilengkapi dengan jembaton atau
bongunan persimpangan yang pantas sehingga lalu lintas berjalan dengan
aman.
b orang terbuka, lantai terbuka, lereng, platform dan lain sebagainya harus
dilindungi oleh pagar teroli atau barikade kokoh
c. Perancah, tangga, lereng, pengungkit dan fasilifas lain harus dirawat dan
dioperasikan sebagaimana yang diperlukan.
d. Daerah gudang dan tiengkeí pemeíiharaan harus diatur dan dfrawat pada
lokasí yang telah direnconakan atau disefujui sehingga memudahkon untuk
menyimpan, menangani dan fabrikosi dari berbagai perabotan dan maferíol
yang diperlukan.
e. Hanya personil yang berpengalaman dalam penanganon perahu yang dijinkan
untuk mengoperasikan sególa jenis perahu. Jumlah personil moksimum yang
akan menangani perahu dengan aman akan ditandai, sedernikion sehingga
mudan terlihat. Masing-Masing perahu akan dilengkapi dengan pelampung
yang jumlah maksimumnya sesuai dengan jumlah personil perohu tersebuf.
f. Seluruh personil yang bekerja di atas air harus menggunakan pelampung.
Sebogai tambahan, semua tongkang, perohu dan perahu power-propelled akan
dilengkapi dengan sotu atau lebih pelompung penyelamat dengan sedikitnyo
18 meter tali ferpasong.
TAMBAHAN
1. Kontraktor akan menyediakan olot komunikasi yang diperlukan ánfora perahu
kerja, lokasi pekerjaan dan kantor Kontraktor.
2. Penutupan sementara lokasi proyek, dibongun dengan bahan-bahan yang
pantos, menutup seluruh lokasi pekerjaon dan jugo tempat-tempat lain yang
direncanakan Pengawas. Pintu mosuk ke lokasi yang ditutup tersebut harus
dibuot pada lokosi yang ditetapkan oleh Pengawas.
3. Jika dianggap perlu oleh Pengawas, Kontraktor akan menyediakan
perlindungan yang pantos untuk objek konstruksí, bongunon bersebelahan,
daratan, jalan, dll untuk melindunginya dori kerusakan.
PENYELIDIKAN TANAH
a. Umum
1] Kontraktor akan melaksanakan penyelidikan tanah sebagai bagian dad
pekerjaan persiapan yang diperlukan di bawah Kontrak ¡ni.
2] Semua penyelidikan tanah akan diiaksanakan pada lokasi yang ditentukan
Pengawas.
3] Semua penyelidikan tanah harus diiaksanakan oleh teknisi yang berlisensi
dan berpengalaman. Kontraktor akan menyampaikan terlebih dahulu salinan
kecakapan dan lisensi dari teknisi yang bersangkuton untuk menjamin
kelancaran pekerjaan kepada Pengawas untuk persetujuan.
4] Kontraktor akan menyampaikan sebelum memulai penyelidikan tanah,
program pekerjaan yang menguraikan rencana kerja, sistem posisioning,
peralatan untuk pekerjaan dan jadwai waktu pekerjaan kepada Pengawas
untuk persetujuan.
5] Kontraktor akan menyiapkan platform kerja dengan pondasi yang kokoh atau
sejenisnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman
dalam pekerjaan pengeboran di lepas atas air.
6] Menggunakan 76 mm garis tengan tabung contoh thin wall, Kontraktor akan
mengambil sejumlah contoh tak terganggu dari lapisan di mana material
lempung berado dan sesuai dengan pengarahan Pengawas. Semua contoh
yang tak terganggu harus betul-betul dijaga dan dengan hati-hati dibawa ke
laboratorium yang telah disetujui.
7] Dalam waktu 15 hari setelah pekerjaan penyelidikan tanah di ¡apangan dan di
laboratorium selesai atau pada waktu yang ditentukan oleh Pengawas.
Kontraktor akan menyampaikan 5 (lima) salinan laporan penyelidikan tanah
semua data yang diperoleh dari pekerjaan di lapangan, indikasi dan test, dan
akan juga meliputi gambar pekerjaan untuk menandai lokasi dan elevasi dari
titik bor, boring logs dan hasil pekerjaan laboratorium sesuai ketentuan dan
pengarahan Pengawas. Catatan lapangan dan semua dokumen terkait dan
contoh tanah harus dijaga dan disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkon
kepada Pengawas bila diperlukan.
Jumlah titik bor:
Ñama Pelabuhan Didarat Lepas pontai
f. Pengujian loboratorium:
Sieve analysis ASTM D.422
Water content ASTMD.2216
Specífk Gravity ASTM D.854
Atterberg test ASTMD.4318
Unit weight test ASTM D.2937
Consolidation test ASTM D.2435
Unconfined compression test ASTM D.2166
RENCANA KERJA
A.Di dalam 30 (tiga puluh) hori kalender setelah tanggal Surat Penunjukan
Penyedia Jasa (SPPJ), Kontraktor akan menyampaikan suatu pengadaan
material dan program konstruksi terperinci dan ¡adwai penggunaan tenaga
kerja untuk pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas untuk pemeriksaan dan
persetu¡uan.
B.JadwaI konstruksi pertama (rencana awai) yang telah diajukan oleh Kontraktor
di dalam Penowarannya merupakan materi yang harus diadakan penyesuüian
lebih lanjut, tetapi mengikat sebogoi tanggol yang penting.
UMUM
a. Bagian ini menetapkan tambahan dan pengganti yang
berkenaan dengan gambar-gambar.
b. Acuan
BAGIAN SUBMITTALS
GAMBAR-GAMBAR TENDER
SHOP DRAWINGS
a. Shop Drawings akan berarti dan meliputi seluruh detail pekerjaan, perakitan,
instalasi dan gambar kerja lainnya termasuk perhitungan detail, spesifikasi,
data, katalog dan lain informasi melengkapi Shop Drawings.
b. Kontraktor akan, jika diperlukan pada bagian masing-masing atau di mana
diperlukan menyiapkan detail bagi pelaksanaan pekerjaan, dan menyampaikan
Shop Drawings untuk persetujuan Pengawas yang sesuai dengan jadwal waktu
yang ditentukan atau jika tidak sesuai, perbaikan dilakukan lebih dahulu,
sebelum pekerjaan dimaksud dimulai.
c. Shop Drawings akan dengan teliti menunjukkan jumlah dan macam material,
metada perakitan, tenaga pelaksana dan lain informasi yang diperlukan untuk
fabrikasi instalasi dan pembangunan. Hubungan dengan pekerjaan yang terkait
harus betul-betul terlihat.
d Semua Shop Drawings harus disajikan dengan ukuran A-3 kecuali jika dijinkan
lain oleh Pengawas.
1. Gambar tersebut termasuk segala hasil cetakan, ilustrasi, dll harus
diidentifikasi oleh pekerjaan, judul dan nomor-nomor dan djilid dalam
bundelan.
2. Tidak ada gambar yang akan diperiksa oleh Pengawas kecuali jika
gambar tersebut sudah diberi cap dan tanda tangan yang menunjukkan
bahwa Kontraktor telah melakukan pemeriksaaan dan bahwa mereka
telah secara benar-benar menyiapkannya oleh tenaga berpengalaman
dengan pekerjaan tersebut.
f. Bila ada Shop Drawings ditolak atau dikembalikan dengan komentar untuk
koreksi, Kontraktor akan menyampaikan gambar yang sudah diperbaiki
sesuai dengan pengarahan Pengawas dan akan memperoleh, dalam semua
kasus, persetujuan Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
Tidak ada klaim untuk keterlambatan yang disebabkan oleh penolakan
gambar-gambar akan diterima jika penolakan tersebut adalah dalam kaitan
dengan tidak dipenuhinya persyaratan bagi gambar tersebut sesuai dengan
pekerjaan itu atau menyangkut tanggung jawab kontraktor dibawah ketentuan
kontrak atau prosedur yang ditetapkan disini.
g. Penyerahon gambar, baik penyerahan awal atau penyerahan gambar yang sudah
dikoreksi, akan membuktikan bahwa Kontraktor telah melaksanakan
pemeriksaan semua uraian didalamnya, telah menerima dan akan menyelesaikan
pekerjaan terlihat dengan memperkerjakan tenaga yang baik menurut standar
yang terbaik.
GAMBAR-GAMBAR AS-BUILT
PENGETESAN LABORATORIUM
TEST
a. Kontraktor akan menyelesaikan semua test yang diperlukan untuk semua
jenis pekerjaan seperti yang tercantum dalam Spesifikasi kecuali test yang
dengan jelas ditetapkon akan dikerjakan oleh laboratorium yang lain
dengan kehadiran dan di bawah pengawasan Pengawas, dan Kontraktor
akan menyerahkan kepada Pengawas tiga salinan laporan test secara
terperinci dalam waktu satu minggu sejak penyelesaian seluruh test yang
dimaksud masing-masing atau di dalam waktu yang khusus diarahkan oleh
Pengawas.
f. Test harus dianggap sebagai hal yang istimewa, jika tujuan atau kondisi
normal dari sebagian test ditentukan.
g. Kecuali jika dinyatakan lain, semua test dan pekerjaan yang bersangkutan
dengan itu akan dianggap sebagai kelengkapan dari pekerjaan yang
permanen yang diperlukan. test tersebut dan semua biaya-biaya
daripadanya sudah tercakup di dalamnya oleh harga satuan dari materi
pembayaran untuk pekerjaan yang permanen tersebut.
b. Contoh akan diambil dan test akan dilaksanakan dengan dihadiri oleh
Pengawas yang diperiksa oleh Kontraktor atau oleh pabrik tanpa memberi
beban biaya kepada Pemberi Tugas, semua menggunakan tenaga kerja
normal untuk pengadaan material yang dimaksud, kecuali jika kebutuhan
tersebut ditentukan lain dalam bagian masing-masing Spesifikasi.
PENGUJIAN DI LAPANGAN
a. Tanpa melihat pemeriksaan dan test yang sudah dilakukan, semua material
yang dibawa ke lokasi pekerjaan akan tunduk kepada pengujian dan test, jika
diarahkan demikian oleh Pengawas.
b. Kontraktor akan menyerahkan laporan test ¡ika semua test dikerjakan oleh
Kontraktor sendiri.
c. Pengawas mempunyai hak untuk menolak setiap material yang tidak sesuai
dengan kebutuhan Kontrak sekalipun persetujuan telah diberikan sebelumnya.
2) Brosur dan literatur teknis dari semua peralatan dan perolaton tetop
yang akan digunakan permanen dalam pekerjaan seperti gambar dan
dokumen penyalur yang mencakup spesifikasi, data, daftar
pelabuhan suku cadang yang disarankan, akan disampaikan kepada
Pengawas tidak lebih dari 14 (empat belas) hari sesuai dengan
pengarohan oleh Pengawas sebelum instalasi.
d. Jaminan
a. Jaminan Peralatan Pabrik dan
b. Ketersediaan layanan dan Ketersediaan Suku Cadang
c. Jaminan cat
PROSEDUR PERSETUJUAN
RUMUSAN SUBMITTAL
PEKERJAAN TANAH
LIINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini menetapkan kebuthan umum yang bisa diterapkan untuk pekerjaan
tanah seperti penggalian
a. Jenis Material
1) Kecuali jika dinyatakan, sifat alami material yang digali tak dikenal, oleh
karena itu, semua material tersebut harus dinyatakan sebagai" unclassified
materials".
2) Jelos dipahomi bohwa Kontraktor dianggap mengetahui kondisi-kondisi tanah
dan apapun jugo kepada ¡enis material yang ditemui dalam penggalian
tersebut.
3) JadwaI tagihan yang dimasukkan oleh Kontraktor harus dianggap meliputi
biaya-biaya termosuk semua faktor yang mungkin ditemui selama atau dalam
hubungan dengan penggalian tersebut.
b. Material gallan yang diperlukan dan disetujui untuk timbunan akan ditumpuk
didalam orea untuk disetu¡ui oleh Pengawas. Material golian yang tidak
cocok atau melebihi kwantitas bahan timbunun tinrus disingkirkan dori
lokasi oleh Kontraktor ke tempat yang sudah direncanakan oleh Pengawas.
PENGGALIAN
a. Penggolion dapat dilakukan dengan mesin untuk membentuk galian
atau lainya untuk mana diperlukan galian. Sebelum memulai setiap
galian tertentu, Kontraktor akan menyampaikan usulonnya mengenai
garis besar daripadanyo kepada Pengawas untuk persetujuan.
TIMBUNAN
a. material timbunan harus dapat dipadatkan dan bebas dari kondungon cairan
berbahoyo dan akan digunakan untuk pengganti pasir atau pekerjaan
rekiamasi.
b. Kontraktor dapat menggunakan material galion untuk timbunan untuk mana
Kontraktor harus menyerahkan loporan pemeriksaan terhadap material
tersebut untuk mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Material timbunan harus dipadatkan, dengan tingkat kepadatan yang cukup
mencapai ketinggian sesuai dengan gambar dan memuoskon Pengawas.
BETON
LINGKUP
a. Bagian Ini meliputi semua pekerjaan beton cor di tempat dan
pekerjaan yang terkait.
b. Bagian Ini juga menetapkan tambahan kebutuhan umum yang dapat
digunakan untuk lain pekerjaan beton yang diperlukan di bawah Kontrak
ini.
c. Masing-Masing bagian di mana pekerjaan beton diperlukan harus
sesuai dengan ketentuan ini.
UMUM
2) ASTM:
A 615 Besi tulongon di profil dan polos untuk tulangan beton
A 616 Baja-Rel di profil dan polos untuk tulangan beton
A 617 AxIe-Steel di profil dan polos untuk tulongan beton
C 31 Membuat dan merawat beton compressive dan contoh
pemeriksaan kekuatan lentur di lapangan
C 33 Aggregat beton
C 39 Kuat tekan dari contoh beton silinder
C 42 Mengambil dan menguji conton inti dengan bar dan contoh
balok beton dengan gergaji
C 94 Campuran beton siap cor
C 143 Slump dari beton Portiand Cement
C 150 Portiand Cement
C171 Material pelapis untuk perawatan beton
C172 Sampling Beton Segar
C 173 Air contení beton baru dicampur dengan métada Volumetric
C 192 Membuat dan Merawat contoh beton uji di Laboratorium
C 231 Air contení beton baru dicampur dengan métada Tekanan
C 260 Air-Enfraining Admixtures untuk Beton
C 309 Membrane cair - Campuran untuk perawaton beton
C 494 Campuran bahan kimia
untuk beton.
3) AWS:
D 12.1 Pengelasan besi tulangan, Masukkan baja dan hubungan di dalam
konstruksi beton bertulang.
4) JIS:
JIS G 3112 Besi tulongon untuk tulongon beton
SUBMITTALS
a. Mengacu kepadaSUBMITTALS
b. Kontraktor harus menyampaikan rencananya untuk mencampur, mengaduk,
mengangkut, menempatkan dan perawatan beton secara detil mencakup
peralatan untuk dipekerjakan di dalom urutan peker¡aan beton tersebut di
otos.
c. Kontraktor harus menyampaikan shop drawing, untuk persetujuan Pengawas,
memperlihatkan semua dimensi yang penting bagi pembuatan dan
pengecoran dan' besi tilangan dan kelengkaponnya, detil typikal dari
bekisting, perancah, métada konstruksi, sambungan dan peker¡aan yang
terkait bersama-sama dengan analisa tekanan dan lenturan.
d. Confoh material yang diminta oleh Pengawasharus dilengkapi dan disetujui
sebelum dikirim ke lokasi.
e. Salinan laporan test yang dilegalisir atau bukfi lain yang memuaskan yang
ditetapkan dan sertifikat akan dilengkapi sesuai ketetapan BAGIAN TEST
DAN PEMERIKSAAN dan persetujuan Pengawas harus diterima oleh
Kontraktor sebelum mengirimkan material yang bersertifikat dan sudah di test
tersebut ke lokasi.
f. Laporan comparan dan pengodukon beton, dan uji kekuatan beton harus
disompaikan kepada Pengawas untuk persetujuan sebagaimana ditetapkan
disini.
MATERIAL
Absorbtion = O
Berat ¡enis = 0.9
Botas-Regang = 160-170°C
Titikbakar = 570 "C
Kebaton tarik = 5,600 - 7,700 kg/m2
Aggregat
Aggregat Kasar
Aggregot kasar harus sesuai dengan ASTM C 33 atau (Sil) 0052-80 Standar
Industri Indanesia dan mempunyai ukuran nominal 38.0 mm hingga 19.0 mm,
19.0 mm hingga 9.5 mm, 9.5 mm hingga ayakan No.4. Material tersebut harus
bercompur baik dinilai ánfora batas yang ditentukan dan persediaon masing-
masing.
Adalah tonggung jawob Kontraktor untuk mencompur material hingga
menghasilkan gradasi yang diperlukon untuk berbogaii ¡enis beton sebagaimana
ditetapkan di sini.
Gradasi dari aggregat holus harus memiliki keseragamon dan modulus kehalusan
yang dapat diterima oleh karena itu harus tidak menyjmpang lebih dari 0.2% dari
contoh yang mewakili dimana proporsi camparan beton didasarkan.
Angkur
Semen
pernen untuk digunakan dalam pekerjaon harus kelos I Portiand Cement dengan
merek standard lyang disetujui oleh suatu panitia yang diberi hak dan harus
sesuai dengan ketentuan N1-2 atau Sil |0013-8L Hanyo satu merek semen dapat
digunakan, kecuali jjka diijinkon oleh Pengawas.
Air
Semua air untuk mencampur dan pemeliharaan beton haruslah segar dan air
bersih, bebas dari material yang dapot merusak mutu beton dari sumber air
bersih atau sumber yang disetujui, dan harus sesuai dengan ketentuan N1-2.
Material perawatan beton
1) Material lemboran impervious harus sesuai dengan ASTM C
171 atau padanannya.
2) Burlap haruslah dari kualitas komersil, terdiri dari minimum 2 lapisan.
3) Selaput yang membentuk campuran perawatan harus sesuai dengan
ASTM C 309 atau padanannya dan akan diperlukan untuk
menyampaikan bukti bahwa produk tersebut sesuai dengan spesifikasi.
Material Bekisting
Material bekisting, pelapisan penutup dan pengikatan akan ditetapkan di dalam
Pasal 7, BEKISTING. i. Tulangan
Tulangan yang diprofilkan harus sesuai dengan Standard Industri Indanesia,
"Baja Tulangan Beton" SNI 07-2052-1990 BJTD 40 atau JIS G 3112 SD 40.
f. Beton
1) Untuk tujuan test, Kontraktor akan mengambil 3 (liga) set contoh benda
uji, di bawah pengawasan Pengawas dari masing-masing pengerjaan
bagian struktur, seperti setiap kepala tiang (pile head/poer), sefiap
balok memonjang, setiap bolok melintong, setiap 40m ? bagian lantai,
concrete wall dan atau bagian struktur lainnya yang ada, dari tiap kelas
beton yang ditempatkan, harus diambil. Sedikitnya 1 (satu) set contoh
benda uji, terdiri dari dua (2) contoh benda uji harus diambil dari suatu
adukan beton yang terpisah dari beton yang di cor. Contoh harus
dijamin aman sesuai dengan ASTM C 172 atau padanannya. Contoh
benda uji harus dibuat, dirawat dan dikemas untuk pengiriman sesuai
dengan ASTM C 31 atau padamannya. Silinder harus diuji atas biaya
Kontraktor sesuai dengan ASTM C 39 atau padanannya. Masing-
Masing contoh benda uji akan dievaluasi oleh Pengawasuntuk
memenuhi ketentuan dari Spesifikasi.
Umur pengujian Standard adalah 28 (dua puluh delapan) hari, tetapi
pengetesan 7 (tujuh) hari mungkin diperlukan dengan ijin Pengawas
dengan ketentuan bahwa hubungan antar kekuatan beton 7 (tujuh) hari
dan 28 (dua puluh delapan) hari dinyatakan oleh test untuk proporsi
dan material yang digunakan. Apabila contoh gagal untuk mencapai
kekuatan yang diperlukan, Pengawas memiliki hak untuk
memerintahkan perubahan di dalam proporsi campuran beton untuk
bagian yang tersisa dari pekerjaan tanpa menyatakan biaya tambaban
kepada Pemberi tugas.
2) Apabila hasil pengujian kekuatan pada contoh kontrol beton yang
ditempatkan tidak memenuhi ketentuan spesifikasi atau dimana ada
bukti lain yang menyatakan mutu beton di bawah ketentuan spesifikasi,
pengujian terhadap beton dicor ditempat akan dibuat sesuai dengan
ASTM C 42 atau padanan. Contoh pengeboran inti harus diambil oleh
kontraktor dan diuji. Setiap penyimpangan harus dikoreksi atau, jika
kontraktor memilih, kontraktor boleh menyampaikan suatu proposal
untuk persetujuan untuk melaksanakan uji beban. Jika proposal
disetujui, test beban akan dibuat oleh kontraktor dan hasil percobaan
akan dievaluasi oleh Pengawas sesuai dengan ACI 318.ongkos test
beban akan dipikul oleh kontraktor oleh kotraktor . bioa ada bagian dari
beton yang menunjukan tnda – tanda kegagalan sepanjang pengujian
beban atau gagal pengujian beban untuk di evaluasi, penyimpanaon
tersebut harus dikoreksi dengan suatu cara yang disetujui oleh
Pengawas tanpa ada tambarían beban kepada Pemberi tugas.
g Campuran
Semua campuran akan harus diuji dan disimpon di dalam gudang
penyímpanan di lapangan untuk jangko waktu lebih panjang dari 6 bulan
fidok balen digunakan sampaii dibuktikan oleh pengujian ulang.
1) Air-Entroining Campuron harus diuji sesuai dengan spesifikasi yang
diokui. Pengujian harus diselenggarakan dengan aggregate dan semen
yang diusulkan untuk pekerjaan tersebut.
GUDANG PENYIMPANAN
Bangunan gudang penyimpanan untuk material beton harus tunduk kepada
persetujuan dan akan usahakan akses gompong untuk identifikasi dan
pemeriksaon dari tiop pengirimon sesuai loporon pengujian.
a, Semen
Segera setelah liba di lapangan, semen harus disimpan secara terpisah di dalam
suatu tempat terlindung yang kering, disimpan dengan baik dalam ruangan
yang berventilasi yang cukup untuk pencegohon penyerapan uop air. Semen di
dalam kontong tidak boleh ditumpuk lebih dari 13 (tiga belas) kantong.
Semen yang terbuka terhadap penyerapan air atau yang disimpan di dalam
kantong lebih dari 3 (tiga) bulan tidak boieh digunakan kecuali jika terbukti
oleh pengujian dalam kondisi yang baik.
b.Aggregate
Aggregate harus disimpan untuk meyakinkan pengeringan baik untuk
menghalangi masuknya benda-bendo osing dan untuk menjaga gradosi setiap
ukuran dan jenis dari aggregat kasar harus disimpan secara terpisah dalam
suatu lapisan yang memiliki ketebalan tidak melebihi 4 m.
c. Tulongon
Semua tulangan harus disímpan secara terpisah untuk setiap kelas dan diameter
masing-masing, tidak bersentuhan dengan tonah di dolam suatu tempat beratop
atau di bawah penutup terhadap hujan yang baik.
BEKISTING
a. Bentuk
Bekisting harus dirancong, dibangun dan yang dirawat agar supoya
memberi keyakinan bahwa, setelah bekisting dibongkar, bagian beton yang
selesai akan mempunyai permukoan yang baik, bebas dari kelainon bentuk
tanpa gelombang atau penonjolon dan akan sesuai dengan teliti kepada
bentuk yang diinginkan, ukuran, kelurusan, ketinggian dan posisi.
b.Perencanaan
Fenyanggo dan penguat harus dipasang sedemikian rupa untuk mencegah
lendutan bahan bekisting. ' Bekisting dan sambungan harus cukup terikat
rapat untuk mencegah kebocoran grout dan adukan semen selama
pengecoron beton. Sambungan ponel-bekisting harus dilakukan pada
sombungan bnstruksi dan sambungan vertikal. Pengecoron bekisting pada
unit berurutan untuk permukoan yang menerus harus dijoga kelurusannya
secara akurat untuk meyakinkan permukaan yang rata;
bebas dari ketidakieraturan. Pembongkaran sementara harus diafur di
dinding untuk memudahkan pemeriksaan dan pembersihan. Bekisting
akan siap dapat dibongkar tonpa dampak, goncangan atau kerusakan pada
beton.
c. Form Ties
Form Ties harus dibuaf, dapat dipindahkan atau tersambung dengan baja
yang direncanakan dari perencanaan yang tidak dizinkan lendutan
bekisting dan tidak akan merusak beton pada saat pembongkaran yang
sepenuhnya tetanam di dalam harus dilopisi dengan suatu not-staining
bond breaker.
d.Chamfering
sudut luar yang akan terlihat harus dibuat chamfer, miring atau bulat dengan
cetakan yang ditempatkan di dalam bekistingditempatkan di dalam
bekisting.
e. Pelumasan
Bekisting unfufc permukoan yang ferfmat harus dílapísí dengan form-on
afau form-release agen sebelum tulangan ditempatkan. Pelumasan harus
dilakukan dengan tujuan agor fidak melekat dengan nada, atau dengan
kurang baik mempengaruhi permukaan beton dan tidak akan merusak
perawaton permukaan beton yang terganfung pada adhesi afau lekatan
maupun menghoalangi/merinrongi pembasahan permukaan untuk perawatan
dengan air atau campuran perawatan. Pelumasan harus digunakan sebagai
direkomendasikan oleh instruksi pabrik tertulis atau dicetak. Bekisting
untuk permukaon yang terbuka dapat dibasahi dengan air sebagai penggonti
pelumasan segera sebelum pengecoran beton. Kelébihan pelumas pada
permukaan bekisting dan pelumas pada sambungan konstruksi dan besi
tulangan harus dibuang sebelum beton dicor.
f. Pembongkoran
Pembongkoran bekisting harus di dalam keadaan betul-betul yakin dan
aman dari struktrur setelah kondisi-kondisi berikut terpenuhi:
Contoh benda uji harus dikeluarkan dari cetakan pada okhir 24 jam dan
disimpon di kontor (apangan yang paling dekat ogor lebih praktis.
Perlindungon yang samo diberikon kepada I unsur-unsur selama perawatan
seperti hainya diberikan kepada bagian dari struktur yang ada, dan tidak akan
dipindahkan dari kantor lapangan tersebut untuk pengirimon ke loboratorium
sebelum melewati jangka waktu yang diusulkan sebelum pembongakaran
bekisting. Silinder akan diujj oleh dan atas biaya kontraktor.
TULANGAN
a. Tulangan harus dibuat dengan ukuran dan bentuk sesuai sebagaimana
diperlihatkan di dalam gambar, dan harus ditempatkan sebagaimana
ditentukan. Tulangan harus bebas dari karat yang lepas dan yang lekat dan
cacat pabrik atau terlapis material lain yang akan mengurangi atau
menghilangkan daya lekat. Besi tulangan tidak boleh dikurangi. Setelah
pekerjaan tertunda dengan waktu yang cukup lamo, besi tulangan yang
sudah terpasang untuk daya lekatnya nonti, harus diperiksa dan
dibersihkan. Besi tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan yang
biosanya dapat merugikan kekuoton besi tulangan atau beton sewaktu
djkirim ke lapangan dengan kapol atau truk dan jugo kelika dibuat di lokosi
pekerjaon. Tulangan dengan bentuk dan tekukan yang tidak sesuai dengan
gambar, tidak boleh dipasang. Penggunaan panas untuk menekuk atau
meluruskan besi tulangan tidak diizinkan. Tulangan tidak perlu digeser
untuk menghindarkon pengaruh gangguan terhadap besi tulangan yang
lain, saluran pipa atau benda-benda yang tertanam. Apabilo tulangan
digeser dengan jorak melebihi ukuran diameter satu tulangon,
menyebabkon penataan tulangan termasuk penambahan tulangon
diperlukan untuk mencapai kebutuhan struktural harus disetujui sebelum
beton dicor.
Pada slabs, balok dan bolok penyangga, besi tulangan tidak boleh
disambung (spliced) pada titik tegangan maksimum kecuali jika diizinkan
oleh Pengawas. Lap sambungan harus mengikuti ketentuan berikut kecuali
bila ditetapkan di dalam gambar:
1) Tulangon berprofil di daeroh torik: 30 kali garis tengah
2) Tulangan berprofil di daerah tekon: 25 kali garis tengah
3) Detil tulangan yang lain akan menyesuaikan ke ACI 318 atau
padanannya.
b.Campuran.
1) Ukuran normal maksimum aggregate adolah sebagai berikut.
c. Pemakaian
Beton dari berbagai kelas akan digunakan sebagai berikut:
1) Kelas A: Untuk beton bertulang untuk trestie
2) Kelas B: Untuk beton bertulang untuk kansten, bangunan gedung, parit
saluran air, paving block dan perkerasan ¡alan beton.
3) Kelas C: Untuk lantai kerja
f. Slump
Pengujian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C 143, dan kecuali jika
ditetapkan lain oleh Pengawas, slump harus berada di dalam batas berikut :
1) Sambungan konstruksi harus dibuat antara trestie dan dermaga dan harus
dikerjakan tegak lurus kepada poros bagian tersebut.
2) Tindakan pencegahon harus diambil untuk mencegah hilangnya cairan
semen di sambungan konstruksi. Sedopot mungkin, ujung puncak untuk
sambungan konstruksi harus dibuang/dikikis segera pada saot beton mulai
mengeras dan permukoan harus disjkat dan disiram untuk menghilangkan
bahon-bahan sisa dan menyingkapkan aggregote. Muka beton yang ada
harus dibersihkan dengan benar sebelum pengecoran beton yang akan
djikat dan beton yang baru dengan baik bersatu dengannyo.
3) Sambungan konstruksi pada beton terbuka harus ditempatkon dan dibuat
untuk memberikan variasi minimum dari ketentuan penyelesaian.
PENGECORAN BETON
a. Persiapan
Beton yang sudah keras, sampah dan moteriol asing harus dibuong dari bogian
dolam bekisting dan dori permukaan dalom alot pengaduk dan alat penyolur.
Tulongon harus diamankan pada posisinyo dan harus diperiksa dan disetujui
sebelum pengecoran beton. Jolón masuk harus disiapkan untuk peralatan
pengongkut beton yang berada. Setiap peralatan tidak boleh melintos di atas
tulangan, ¡uga tidak boleh ada jalan masuk yang dibuat di atas tulangan. Pada
saat pengecoran beton di otas permukaan tanah golian, landasan kerja harus
dibuot sebelum pengecoran beton struktural. Permukaan fanah harus bersih,
bebas dari air dan lumpur dalam yang telah ditetopkan dalom BAGIAN
PEKERJAAN-TANAH. Apabila pengecoron beton langsung di atas permukaan
golion tanah diijinkan, kertos woter-proof atau lemboran poiyethyiene dengan
tebal nominal 0.4 mm harus dibentongkon di otas permukaan yang kering atau
permukaan beton yang sudah ada, secara merato dalam keadaan lembob tapi
tidak berlumpur pada saot beton dicor.
b. Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dan pengaduk ke tempat deposite akhir secara terus
menerus, secepat mungkin dapot dilaksanakan dan tanpa terjodi segregosi atau
hilangnyo bañan semen, sampai unit-kerja yang disetujui diselesaikan.
Pengecoran tidak akan diijinkon ketika matahari, panas, angin atau keterbotosan
perolotan yang harus dilengkapi oleh Kontraktor di mona akan menghombot
penyelesaian dan perawaton beton. Beton harus dicor di dalom bekisting, sedikit
mungkin dalam posisi terakhir, dalam kira-kira seragam lopison horizontal
dengan ketebalan tidak lebih dan 30 cm.
Bekisting yang sudah digunakan untuk pengecoran beton dan tulongon yang
terkubur dengan beton atau bekisting yang berlopis pelumos harus dibersihkan
terlebih dohulu sebelum pengecoron. Beton tidak akan diijinkon untuk
penuangon lebih dori 1.5 m di dalam pekerjaan tertutup moupun lebih dori 1.0 m
untuk pekerjaan terbuka. Jika tinggi jatuh yang lebih besar diperlukan, suotu alot
penggetar atau olot lain yang disetujui harus digunakan. Pengangkoton alat
penggetar harus djkendolikon sedemikian rupo sehingga beton secara efektif
memadaf dalam lopisan horisontal tidak lebih tebal dori 30 cm, dan pengoturan
jorak alat penggetar harus diatur sedemikian rupo agar tidak terjadi segregasi.
Beton yang menopang konstruksi harus kepada level yang sesuai untuk
menghindori kelebihan jarok atau pengisian odukon beton. Soluran pipo dan
pipo tidak boleh ditonam di dolam beton kecuali jika diijinkan oleh Pengawas.
e. Penyaluran Beton
Beton dapat disalurkon oleh saluran, convoyar, afau pompa jika disetujui oleh
Pengawas secara tertulis. Di dalam permintaan persetujuan, Kontraktcr harus
menyampaikan rencana opsrasi keseluruhannyo dari woktu pengosongon-isi
beton dori alat pengaduk ke pengecoran akhir di dalam bekisistíng, dan langkah-
langkah yang díombíl untuk mencegah pembentukan sombungon dingin jíka
pengangkutan beton dengan saluran, pompa atau conveyor terganggu. Pompa
dan conveyor harus mampu untuk secara cepot dan efisien menempatkan beton
di tingkat kondisi yang poling menguntungkan bagi pengerjaon yang baik.
Persetujuan tidak akan diberi untuk conveyor atau saluran yang menuntut
perubahan pada material beton atau campuran rencana untuk efisiensi .
1. Saluran ddn Conveyor
Saluran harus dari bahan baja atau kayu yang dilapisi pelat besi, potogan
melintang bulat, kaku di dalam konstruksi dan terlindungi dari banjir.
Conveyor harus dirancang dan dioperasikan dan bagian saluran harus
mulai meyakinkan suatu arus beton seragam dari oenqpduk. ke temoat
akhir tanoa menimbulkan seareflasi terhadap bahan beton, hilanguYO
cairan semen, atau perubahan slump. Bagian pengeluaran dari tiap
conveyor atau alat penyalur
akan dilengkapi dengan suatu alat untuk mencegah segregasi. Conveyor
dan penyalur harus dibersihkan seluruh bagiannya sebelum dan setelah
digunakan. Material buangan dan air pembilasan harus dibuang keluar dari
bekisting.
2) Pompa
Pompa harus dioperasikan dan dirawat sedemikian sehingga suatu arus
yang tidak terputus dari pengiriman beton ke dalom bekisting tanpa
kantong udora, segregasi atau perubahan slump. Kelika pemompoan
selesai, odukan beton yang masih ada di dalam slang pipa harus ditekan
keluar dan dibuong tanpa mencemari beton yang sudah dicor. Setelah
selesai setiap kegiatan, perolaton harus secara menyeluruh dibersihkan dan
air pembilas harus dibuang di luar bekisting.
PEMADATAN
a. Beton harus digetarkan dan dipadatkan dalam posisinya secara hati-hati dan
secara menyeluruh selama pengecoran untuk memastikan bahwa beton telah
betul-betul mengisi dan menutupi tulangan, mengisi bekisting dan tidak
terjadi kekosongan, dan tidak akan terganggu sesudah itu.
b. Semua beton harus digetarkan dan dipadatkan dengan penggunaon alat
penggetar infernal dengan ukuran, type dan jumlah yang disetujui oleh
Pengawas. Alat penggetar harus digunakan untuk periode waktu yang
mínimum yang diperlukon bagi konsolidasi beton. Getaran berlebihan yang
mengakibatkan segregasi harus dihindorkan. Alot penggetar tidak boleh
digunakan untuk memindahkan beton di dalam bekisting.
c. Segera setelah pengecoran, masing-masing lapis beton harus dipadatkan
dengan olat penggetar beton jnternal yang dilengkapi dengan gagang
pemegang, batangan dan gagang pemadat. Pengetukan atau lain penggetaran
eksternal lainnya pada bekisting tidak diijinkan kecuali ¡ika disetujui oleh
Pengawas. Alat penggetar internal dicelupkan ke dolam beton harus dijaga
suatu kecepatan tidak kurang dori 7,000 getaran per menit. Alat penggetar
tidak boleh dimasukkan ke dalam bagian bawah beton yang sudah mulai
mengeras. Alot penggetar harus digunakan titik-titik ruang yang seragam,
tidak terlalu ¡auh dari jangkauan efektif dari alat penggetar tersebut.
Sebelum menggunakan beton boru di atas atau pada beton yang telah
mengeras, permukaan beton yang telah mengeras tersebut secara
menyeluruh dibersihkan agar supaya menyingkapkan aggregate yang linsnr
dan bebas dari bendo yang menempel, lapisan, benda-benda asing dan
portikel lepas. Bekisting harus dikencangkon kembali. permukaan yang
sudah dibersihkan harus lembab, tetapi harus tidak tergenang air ketika
beton dicor.
b. Mortar
Buhan mortor terdiri dari satu bagian Portiond Semen dan 2.5 bagian dari
aggregote halus, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang sepadan dengan berat,
dan tidak lebih dori 17 liter air untuk setiap kantong semen. Ruong antara
permukoan beton dan dosar plat harus terisi dengan adukan mortor dengan
memadatkan atau membentuk dengan suatu batang besi atau besi tulangon
sampai kekosongan seluruhnya terisi penuh.
PENYELESAIAN BETON
a. Di dalam 12 jom setelah bekisting dibongkor, cocol permukaan harus
diperbaiki sesuai ketentuan di sini. Temperatur beton, mortar dan udoro luar
selama pekerjaan perbaikon termasuk perawatan harus di otas 10 °C. Material
halus dan terlepas harus dibuang. Sorang lebah, kantong oggregate, rongga
dengan diameter lebih dari 13 mm dan lubang bekos bout atau batang besi
harus dipotong hingga beton yang tidak bertulong, dileborkan, dibasahi,
disapu lopisan dengan spesisemen grout dan diisi dengan bahon mortor.
Bahon mortor harus campuron yang tepot dari satu bagian Portiand Cement
dengan tidak lebih dari 2 bagian aggregate halus lolos saringan no. 16, dan
jumlah air mínimum. Warna mortor harus sesuai dengan warna beton yang
dikerjakan. Mortar harus dipadatkan secara meroto pada tempatnya. Lubang-
lubang yang melewati seluruh dinding harus diisi penuh dari permukaan
bagian dalom dengan cara menekon mortar melewati bagian luar dori
permukaan dinding. lubang-lubang yang tidak menembus dinding harus
ditutup secara penuh. Pekerjaan penombolon akan menyelesaikan bentuk dan
di dalam kondisi yang sama sebogai kesatuan permukaan. Tambalan yang
terbuka harus diselesaikan hingga mencopai ipermukaan sambungan dolam
bentuk dan warna sama.
b. Permukaan Halus
Permukoan halus harus diperlukan hanya bila ditentukon pada penyekat beton
dan ambang pada level yang diperlukan tanpa memperlihatkan aggregate kasar.
Setelah kelembaban permukaan hilang dan kerak sudah dibuang, permukaan
tersebut harus diselesaikan oleh sekop baja dan pengambang.
c. Permukaan Berjalur
Beton harus disekat dan diombangkan pada level akhir yang diperlukan tanpa
memperlihatkan aggregate kasar. Setelah kelembaban permukaan hilang dan
kerak sudah dibuang, permukaan harus diselesoikan ke ambang dan
penyelesaian halus. Permukaan yang sudah diambangkan tersebut harus disapu
dengan sikat bulu keras.
d. Toleransi
Penyelesaian permukaan halus dan bejalur harus betul-betul rata dengan tidak
ada penyimpangan lebih dori 3 mm dalam setiap aran ketika diuji dengan suatu
straight edge ukuran 3 m.
PERAWATAN BETON
a. Beton harus d¡iaaa terhadap kehilanaan kelembaban, perubahan temperatur
yona cepat dan cacat mekonis dori nada olou aliron oir uirtuk suolu periode
mínimum 7 (tuíuh) hori untuk beton yono menggunakan ASTM C 150 Jenis II
atau padanannya.
b. Beton harus dirawat di dalam suatu kondisi lembab pada temperatur di atas 10
"C selama periode perawatan yang ditetapkon dan sampai pekerjaan perbaikan
dimulai dalam clause 17, PENYELESAIAN BETON. Aktivitas perawatan
harus dimulai segera setelah air menghilang dari permukaan beton setelah
pengecoran dan diselesaikan. Pengerasan beton di bawah permukaan harus
dijaga kelembabannyo dengan bekisting tetap pada tempatnya selama periode
perawatan yang penuh atau, apabila bekisting dibongkor sebelum masa
perawatan berakhir, dengan persetujuan. Perawatan harus dilaksanakan dengan
salah satu cara berikut ¡ni atau kombinasi dari cara-cara tersebut, sesuai yang
disetujui.
LINGKUP
a. Bagian Ini menetopkon syarat-syaraf umum yang digunakan untuk semua
pekerjaaan elektrik pada Kontrak ini.
b. Syarat-syarat dalam bagian ini merupakan unit bagian dori bagian-bagian
seperti berikut :
UMUM
a. Kode dan Standar
Pekerjaan elektrik yang tercakup pada Spesifikasi ini akan dilaksanakan sesuai
dengan :
- Peraturan umum Instalasi listrik (PUIL)-1988
- Peraturan ümum (nstalasi Penangkal Pefir (PUIPP) Standar Industri
Jepang (JIS)
- International Electro technical Commission (IEC) Verband Deutscher
Elecfrotechniker (VDE)
- Standard Industri Indanesia (Sil)
- Standard Britania (B)
b. Syarat-syarat Instalasi
• Kontraktor harus melaksonakan semua pekerjaan yang diperlukan pada
Spesifikasi ini dan seperti yang tercantum padagambar.
• Kontraktor harus memiliki Pass III dori PIN untuk power supply dan
sistem penerangan, dan mempunyai pengalamon yang mencukupi dalam
pekerjaan lain yang diperlukan dalam Kontrak.
AJUAN
MATERIAL
a. umum
Semua perlengkapan elektrik okon dilengkapi dengan suatu pelat-nama otou
label yang tohan loma dicantelkan poda mereka dolom suotu posisi yong
mencolok yong menandakan layonon peralatan khusus. Label Don Pelot-Noma
ini okan menjodi material non higroskopik don tohan rusak ditulis dalom Bohaso
Inggris dan Indonesia dengan perbedoan warna yang kontras.Dengan catatan
okan disetujui oleh Pengawas.
b.Label Sirkit okon dibuat dori domar buatan dengan ukiron huruf dolom Babosa
Inggris don Indonesia. Ukuran label sirkit akan ditentukon oleh Pengawas.
c. Kobel
a. Pengawas betul-betul akan diberi waktu secara penuh selama pembuatan untuk
memeriksa, atau menguji dasar pemikiron kontraktor tentang moterioi dan
pengerjaan dan' semua peralatanyang disediakan pada Kontrak, dan jika
bagian dori bongunan yang dikotakan dihasilkan berdosorkan pendapat yang
berbeda, Kontraktor akan memperoleh ijin Pengawas untuk memeriksa,
menguji seolah-oloh bangunan yang dihasilkan atas dasar pemikiron
kontraktor itu. Pemeriksaan atau pengujian seperti ¡tu, jika dibuat, sebaiknyo
tidak membiarkan Kontraktor dori kewojibannya mematuni Kontrak.
b. Mengenai test dan pemeriksoan mungkin sebagai alternatif dilaksanakan oleh
otoritas yang diakui secara internasional yang ditugaskan oleh Kontraktor
tetopi namanya telah disetujui oleh Pengawas.
c. Test rutin untuk berbagai peralatan akan segera dilaksanakan dan apabila
beberapa material atau pekerjaon tidak mematuhi Spesifikasi atau tidak lulus
test yang telah ditetapkan, akan diganti atau diperbaiki dengan bioya
ditanggung kontraktor.
d. Kontraktor mengajukan juga salinon dan' semua sertifikot test untuk berbagai
peralatan, dan jika Pengawas tidak púas dengan hosil test, test tersebuf harus
diulang dengan bioya ditonggung
kontraktor.
e Kontrak bensí test mengenai dasar pemikiran Kontraktor atau kontraktor-
kontraktor dibawahnya
bus menyediakan; tenaga kerja, material, listrik, bahan bakor, gudang,
perlengkapan dan instrumen dengan biaya sendiri sebagaimana yang telah
diwajibkan dengan tuntutan yang layak untuk meyelesaikan test tersebut
secara efisien.
TEST PENYELESAIAN
i
a. Kontraktor harus memberikan pemberitahuan 21 hari sebelumnya kepada
Pengawas tanggal dimana Kontraktor siap untuk membuat test penyelesaian.
Kecuali ¡ika tidak disetujui, test akan Usanakan di dalam 10 hari sesudah itu
dan saat itu akan diberitahu oleh Pengawas kepada Kontraktor.
b. Penyesuoian
Sebelum test, Kontraktor akan melakukan penyesuaian semua peralatan dan
pekerjaan untuk memastikan operasi yang tepat dan semata-mata bertanggung
jawab atas ketepatan.
c. Test Penyelesaian
Kontraktor harus melaksanakan test penyelesaion kerja yang ditentukon di
bowah pengawasan Pengawas. Maten dan Métada test akan diarahkan oleh
Pengawas. Kontraktor harus melengkopi semua peralatan yang diperlukan,
perkakas, instrumen, material, tenaga kerja, dll. Untuk melaksanakan test,
kontraktor harus menyompaikan suotu persetujuan kepada Pengawas
mengenoi semua dato test.
d. Kegagalan Test
Seandainyo beberopa bagian pekerjaan gagal melalui test, Kontraktor harus
meneliti penyebab kegagalan tersebut dan melaporkannya seperti yang
diarahkan oleh Pengawas mengenai bagian tersebut atau keseluruhan
pekerjaan, di dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Pengawas. Lalu test
harus diulangi hingga hasiinya memuaskan Pengawas.
SUKU CADANG