Anda di halaman 1dari 43

METODE PELAKSANAAN

Lingkup Pekerjaan

Lingkup peker¡aan pembangunan yang meliputi:


1. Pembangunan Gedung Kantor 2 Lantai
2. Pembangunan Papan Nama Kantor
3. Pembangunan Tempat Parkir
4. Pembangunan Landscape, Paving Block, pos Jaga dan Gapura.
5. Pembangunan Prasarana Lingkungan

Setting Out

1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bongunon di lapongan


Pemborang harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan benar,
sesuai dengan referensi Bench Mark atau titik tetop dilapangan seperti
ditunjukkon dalam gambar atau otos petunjuk Direksi.

2. Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralaton yang


mempunyai presesi tinggi dengan metode triangulas!' dan hasiinya
disampaikan ke Direksi untuk mendapatkon persetujuan.

3. Dalam hal terdapat perbedaan rencana gambar dan hasil pengukuran yang
dilaksanakan pemborang
dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka sebelum melanjutkan
pekerjaan yang mungkín di pengaruhi perbedaan tersebut pemborang harus
melaporkan hal ¡ni kepada Direksi untuk mendapatkan keputuson dan
dinyatakan dalam Berifa Acara,

4. Keputusan akan hasil pengukuran oleh Pemborang akan didasarkan otas


keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunon
tersebut.

Patok-patok Referensi, Bowplank dan Pengukuran

1. Direksi akan menetapkan 2 (dua) Bench Mark sebagai referensi yang


ditetapkan di lapangan. Bila Bench Mark belum ada maka pemborang
berkewajiban membuat Bench Mark sesuai dengan petunjuk Direksi.

2. Semua batas ketinggian (elevosi) dinyatakan dolam satuan Matrik terhadap


Low Water Spring (LWS) Sedangkan ukuran-ukuran dinyatakan dalam
satauan matrik, kecuali bila dinyatakan lain.

3. Pemborang harus atau wajib membuat Bowplank dan memasang patok-patok


pembantu, sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjadi ketelitian
bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain,yang harus dipelihara keutuhan letak
dan ketinggiannya selama pekerjaan berlangsung.

4. Sebelum pekerjaan dimuloi patok-patok pembantu, Bowplank harus disetujui


Direksi. Patok-patok dan referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum
diperintahkan oleh Direksi.

5. Pemborang harus mengadakan pengamatan pasang surut selama pelaksanaan


pekerjaan berlangsung. Pengamatan pasang surut boleh menggunakan
peralatan otomatis (Automatic Tide Gauge) atau dengan pemasangon palem
dan diamati berkala secara manual, hasiinya akanditempatkan di tempat yang
aman.

Pekerjaan Persiapan

1. Persiapan Lapangan
Untuk tempot kerja, penumpukon bohon-bahan, bangunan gudang, Direksi
Keet dan lain-lain pemborang harus membersihkan dan membenahi lapangan.

2. Penerangan, Pagar dan fondo-tondo Pengaman


Pemborang harus menyediakan penerangan di daerah kerja, membuat pagar
sementara di sekeliling lokasi kerja menyediakan tanda-tanda pengamanan
yang perlu.

3. Bangunan Sementara
Untuk menjamin keamanan bahan dan pelengkapan lain yang dianggap perlu,
Pemborang harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup kuat dan
aman dari risiko hilang atau rusak. Dan pemborang ¡uga diwajibkan
menyediakan barak-barak untuk pekerja.

4. Kantor Direksi dan Pemborang


a. Pemborang harus menyediakan kantor Direksi di (apangan, yang letaknya
dekat dengan kantor Pemborang, terdiri dari ruangan-ruangan sebagai berikut:

• Ruang Direksi +14 m2


• Ruang Teknis ± 10,5 m2
• Ruang Istirahat + 7,5 m2
• Ruang Mandi, WC dan dapur +15 m2
• Ruang Rapat ± 28 mi
• Ruong Pemborang + 14 m2
• Ruang Lab. [apangan + 5 m2

Kontruksi kantor bersifat sementara/ lantai dan- ruang-ruang dibuat dari beton
rabat, dinding dari popan. Pemborang juga harus menyediakan kantor sementara
dengan lúas dan kualitas minimum sama dengan kantor Direksi.

b. Pemborang juga harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang


diperlukan kantor Direksi.

c. Perlengkapan kantor
Pemborang mneyediakan perlengkapan, Kantor Pemborang dan Kantor Direksi,
antara lain masing-masing adalah :
• Kursi dan Meja Tamu : Secukupnya
• Kursi dan Meja Rapat : Secukupnya
• Kursi dan Meja Tulis : Secukupnya '
 KotakP3K : Secukupnya
• Papan Tulis : Satubuah
• Almari Kayu : Satubuah
• Mesin Tik Portable : Satu/lokasi
• AC spiit : Satu unit
• Meja Gambar : Satu unit
• Dan lain-lain yang menurut Direksi diperlukan

Pemborang diwajibkan menyediakan alat komunikasi agar hubungan antara


Direksi Keet, Keet Kontraktor dan site dapat ber¡olan dengan lancar.

d. Pemborang bertanggung iawab atas perawatan kantor dan perlengkapan


kantor Direksi.

e. Setelan peker¡aan selesai seluruh kantor dan perlatanna harus dipindahkna dan
Pemborang berkewajiban untuk membongkar dan memndfahkan bila diminta
Direksi.

Daerah Kerja dan Jalan Masuk


Pemborang akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanoan pekerjaan in¡. Lokasi
tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa/pinjam berdasarkan ketentuan yang
berlaku. Harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul diperlukan
untuk pekerjaan tersebut. tata letak yang meliputi ¡alan masuk, lokasi
penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan material dilibuat oleh
Pemborang dengan persetujuan Direksi.
Material
1. Material yang dipakai dalom pekerjaan-pekerjaan ¡ni diutamakan produksi
dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.
2. Jika pemborang bahan lain yang akan digunakan selain yang disyarotkan,
maka mutunya minimal harus soma dengan yang disyaratkan dalam
Dokumen Tender, sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada
Direksi yang meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan, untuk
mendapatkan persetujan.

Kode, Standard, Sertifikat dan Literatur dari Pabrik


Uorang harus menyediakan di (apangan antara lain Foto Copy persyaratan,
standard bahan, katalog, rehendasi dan sertifikat dari pabrik dan informasi
lainnya yang diperlukan untuk semua material yang lipergunakan dalam proyek
ini serta petunjuk pemasangan barang-barang tersebut harus mengikuti prosedur
iingdirekomendasikan oleh pobrik.

Lalu Lintas
Dalam ammelaksonakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk
keperluan pekerjaan, Pemborang harus berhati-hati sedemikion sehingga tidak
mengganggu kelancaran lalu linfas atau menimbulkan kerusakan Adopialan yang
telah ada dan prasarana lainnya. Bila mana terjadi kerusakan, Pemborang
berkewajiban iiluli memperbaiki/mengganti.
Cuaca
pekerjaan harus dihentikan bila cuaca tidak mengijinkan yang mengakibatkan
penurunan mutu suatu

Service Sementara
Pemborang harus menyediakan aír dan listrik yang diperlukon selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Peralatan Survey
Pemborang harus menyediakan peralatan yang sewaktu-waktu akan dipakai oleh
Direksi dan staf, alat-alat tersebut harus disetujui Direksi. Selama pelaksanaan
pekerjaan pemborang wajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan
setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada
pemborang.alat-alat yang diperlükan minimal terdiri dari:

 2 buah theadalit-wiid Tí atau yang sejenis


 1 buah level-wid Na2 atau yang sejenis
 2buoh leveling rods, panjang 3 dan 5 m dibuaf dari alimínium atau
kayu
 2buoh "staft buble"-adjustable type
 1 buah óptica! square (prism), 2 way
 1 buah 300 m tag line, 6 mm diameter
polypropyiene dan 1 m diameter reel
 I Buah 50 m sounding line ond lead
weight

Pemborang harus menyediakan perahu (motor boat) untuk keperluan pelaksaan


pekerjaan (survey), '''orang bertanggung jawab atas semua peralatan survey
tersebut terhadap perawatan,
kerusakan/kehilangan.

Peralatan Loboratorium
Pemborang harus menyediakan peralatan loboratorium yang akan dipakai oleh
Direksi dan Staf. Alat-alat tersebut harus disetujui direksi
Setelah pekerjaan selesai, seluruh peralatan tersebuf akan dikembalikan kepada
pemborang.

alat tersebut terdiri dari:


• I buah concrete hammer test
• 1 set ayakan berukuran %, no. 4,10,40 dan 200
• 1 timbangan neraca
• 3 set alat pembuatan kubus beton
• 2 alat percobaan slump test
UMUM
a. Bagian ini menetapkan ketentuan tambahan dan pengganti mengenai
pekerjaan sementara, fasilitas dan pengaman yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan Kontrak
b. Pekerjaan persiopan, dan fasilitas yang ditentukan dan diperlukan, mencakup
koordinasi di dalam perubahan layanan dan aktivifas, harus dibuat untuk
mendapatkan hasil pekerjaan sesuai, diperlukan untuk memenuhi semua
peraturan, dan sebagaimana diperlukan untuk mempercepat dan
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
c. Konstruksi sementara harus cukup untuk digunakan dan untuk semua beban
yang bekerja tanpa penurunan berlebihan, perubahan bentuk atau defleksi.
Semua bagian dan struktur bangunan dengan baik didukung, dijepit, dikait,
dan terjomin aman untuk mencegah keruntuhan.
Bangunan sementara dan bangunan permanen yang digunakan untuk konstruksi
harus cukup untuk penggunaan yang diinginkan dan tidak dimuoti berlebihan,
digunakan atau diatur dengan cora yang tidak membahayakan orang, tempat
atau pekerjaan. Sambungan harus dibuat dengan baik dengan pemasongan
kawot dan diikot dengan aman pada tempatnyo dan terlindung dan
kecelakaon.

PEMBERSIHAN LOKASI
a. Kontraktor harus melakukan pembersihon lokasi di seluruhon área lokasi
pekerjaan sebelum memulai pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Kontrak.
Puing bangunan, akar pohon, sisa-sisa taii kawot dan semua material yang
tidak berguna untuk rekiamasi, tiang poncang dan apapun juga harus
disingkirkon dari lokasi dan dibuang di orea pembuangon yang ditunjuk oleh
Pengawas dengan cara yang memuaskan kepada Pengawas.

b. Pohon yang ada di dolam lokosi pekerjaon yang dapat menjadi penghalang
bagi pekerjaan atau tidak lagi diperlukan, harus dipindahkan oleh Kontraktor
dengan pengarahan dari Pengawas, kecuali jika diarahkan oleh Pengawas dapat
dimanfaatkan sebagai bagian dari penghijauan.

c. Pasir dan tanah di dalam lokasi yang tidak berguno lagi, dikeluorkan dari lokasi
pekerjaan tanpa menunggu jjin dari Pengawas.
1. Penyelesaian
1) Ketika atau sebelum penyelesaian pekerjaan, jika diperlukon, struktur
sementara, instalasi dan bangunan pelengkap harus dibongkar dan
dipindahkon dori tempatnya.
2) Daerah luar área pekerjaan yang digunakan untuk pekerjaan dan instalasi
sementara harus di kembalikan kondisinya sesuai dengan kondisi awal atau
diselesaikan sesuai kebutuhon
setempat.

PEKERJAAN LAPANGAN SEMENTARA DAN FASILITAS PENUNJANG

a. Pekerjaan Lapangan Sementara


1. SuaTu pekerjaan lopangan sementara harus disiapkan oleh Kontraktor dekat
lokasi masing-• masing konstruksi. Darah tersebut disiapkan tanpa pembayaran
dalam kondisi yang ada í. Kontraktor akan merekiamasi, menggalj dan
menimbun dengan biaya sendiri, jika perlu.
2. Jika dianggap perlu bagi Kontraktor untuk menggunakan área selain dan
disajikan oleh Pemberi Tugas, Kontraktor akan mengotur sendiri pada tanggung
jawab dan biaya sendiri.

b. Air
Kontraktor akan menyediakan kapositas air yang cukup untuk kebutuhan
konstruksi dan keperluan seilari-hari sebagaimana diuraikan di bawah mi dengan
biaya sendiri.
1) Airminum
Air minum akan disediakan oleh Kontraktor dengan tanggung jawob dan bioya
sendiri. Kontraktor akan menyediakan dan memelihara dispenser atau saluran air
minun minum dengan ¡umiah yang cukup demi kelancaran pekerjaan.
2) Air untuk Konstruksi
Kontraktor akan menyediakan dan memelihara distribusi oir sementara dengan
kapasitas cukup untuk keperluan konstruksi, termasuk unít penampung portable,
dll., sebagaimana diperlukan dengan biaya sendiri.

c. Tenaga listrik dan penerangan


1) Kontraktor akan menyediakan dan memelihara pembangkit listrik sementara
dan menyalurkonnya dengan kapasitas cukup untuk penerangan dan kebutuhan
konstruksi yang lain mencakup pemasangan kawat, trafo, alat keselomatan,
sambungan, dll., sebagaimana diperlukan dengana biaya sendiri.

2) Kontraktor akan menyediakan penerangan sementara sebagaimana diperlukan


dengan baik dan dengan aman melaksanakan pekerjaan pada ruang tertutup atau
kondisi-kondisi penuh resiko. Demikian jugo, kekuatan penerangan malam akan
disediakan sebagaimana diperlukan.

3) Sistem listrik sementara tersebut harus sesuai dengan peraturan dan Kodé
yang berlaku.

d. Sanitosi
1) Kontraktor akan menyediakan fasilitas kamar kecil sementara sesuai dengan
type yang disetujui oleh Pengawas dengan kuantitas cukup untuk dapat
melayoni pekerjaan lapangan sementara dan lokasi pekerjaan
2) Fasilitas ini harus dirawat sehari-hari dengan membersikon dan
mencukupi keperluannya.

e. Barang sisa dan Sampah


1) Kontraktor akan menyediakan hari-hari tertentu untuk membersihkan sompoh,
barang sisa, bekas peninggolan konstruksi, dll., dari lokasi dan pekerjaan
lapangan sementara.
2) Transportosi ke área pembuangan akan diatur dan pembuangan barang sisa
dan sampah akan diselenggarakan oleh Kontraktor.

PERTOLONGAN PERTAMA DAN PEMADAM KEBAKARAN


a. Panggilan Keadaan darurat
Daftor lokasi polisi yang poling dekat, rumah sakit atau ¡osa medís akan
disediakan di kantor lokasi Kontraktor untuk komunikasi keadaan darurat.
b. Penanggulangan kebakaron
1] Kontraktor akan menetapkan langkah-langkah dan tata cara menghadapi
keadaan darurat dan menyampaikan rencana tersebut kepada Pengawas.
2] Pemadam api, selang penghubung dan fasilitas lain yang diperlukan
untuk pemadam kebakaran harus tersedia di iapangan dan lokasi
pekerjaan sementara.
c. Kecelakoan ringon
Kontraktor akan menyediakan dan memelihara di kantor lapangan suotu
jumlah yang loyak untuk perban dan material disterilkan bagi PPPK bagi
kecelakaan ringan.

KONSTRUKSI PELINDUNG
a. Porit yang memotong suatu jalan akan dilengkapi dengan jembaton atau
bongunan persimpangan yang pantas sehingga lalu lintas berjalan dengan
aman.
b orang terbuka, lantai terbuka, lereng, platform dan lain sebagainya harus
dilindungi oleh pagar teroli atau barikade kokoh
c. Perancah, tangga, lereng, pengungkit dan fasilifas lain harus dirawat dan
dioperasikan sebagaimana yang diperlukan.
d. Daerah gudang dan tiengkeí pemeíiharaan harus diatur dan dfrawat pada
lokasí yang telah direnconakan atau disefujui sehingga memudahkon untuk
menyimpan, menangani dan fabrikosi dari berbagai perabotan dan maferíol
yang diperlukan.
e. Hanya personil yang berpengalaman dalam penanganon perahu yang dijinkan
untuk mengoperasikan sególa jenis perahu. Jumlah personil moksimum yang
akan menangani perahu dengan aman akan ditandai, sedernikion sehingga
mudan terlihat. Masing-Masing perahu akan dilengkapi dengan pelampung
yang jumlah maksimumnya sesuai dengan jumlah personil perohu tersebuf.
f. Seluruh personil yang bekerja di atas air harus menggunakan pelampung.
Sebogai tambahan, semua tongkang, perohu dan perahu power-propelled akan
dilengkapi dengan sotu atau lebih pelompung penyelamat dengan sedikitnyo
18 meter tali ferpasong.

GANGGUAN PEKERJAAN DALAM KAITAN DENGAN TINDAKAN


PENCEGAHAN
Ketika, menurut pandangan Pengawas, sefiop operasi, kondisi kerja atau
pekerjaan akan menimbulkan bahoya kepada orang dan/ofau property, mako
pekerjaan tersebut dengan sekefiko difunda dan tindakan Pengawas akan, tidak
samo sekoli, ditofsirkon membebaskan Kontraktor tentang sególa tanggung-
¡awabnya di dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, atau gonti-rugi akibat
perpanjongan waktu kepada Konraktor diakibatkan oleh tertundanyo pekerjaan
akibat fakfor keselamatan tersebut.

TAMBAHAN
1. Kontraktor akan menyediakan olot komunikasi yang diperlukan ánfora perahu
kerja, lokasi pekerjaan dan kantor Kontraktor.
2. Penutupan sementara lokasi proyek, dibongun dengan bahan-bahan yang
pantos, menutup seluruh lokasi pekerjaon dan jugo tempat-tempat lain yang
direncanakan Pengawas. Pintu mosuk ke lokasi yang ditutup tersebut harus
dibuot pada lokosi yang ditetapkan oleh Pengawas.
3. Jika dianggap perlu oleh Pengawas, Kontraktor akan menyediakan
perlindungan yang pantos untuk objek konstruksí, bongunon bersebelahan,
daratan, jalan, dll untuk melindunginya dori kerusakan.

Adaloh tanggung jawob Kontraktor untuk menyediakan fosilitas sementara


dengan keamanan, ¡uinloh dan kekuoton yang cukup untuk pelaksanaan
konstruksi seluruh pekerjaan atau pembongkoran peralatankerja dan bahan-
bahan yang diperlukan sesuai Kontrok.

PENYELIDIKAN TANAH
a. Umum
1] Kontraktor akan melaksanakan penyelidikan tanah sebagai bagian dad
pekerjaan persiapan yang diperlukan di bawah Kontrak ¡ni.
2] Semua penyelidikan tanah akan diiaksanakan pada lokasi yang ditentukan
Pengawas.
3] Semua penyelidikan tanah harus diiaksanakan oleh teknisi yang berlisensi
dan berpengalaman. Kontraktor akan menyampaikan terlebih dahulu salinan
kecakapan dan lisensi dari teknisi yang bersangkuton untuk menjamin
kelancaran pekerjaan kepada Pengawas untuk persetujuan.
4] Kontraktor akan menyampaikan sebelum memulai penyelidikan tanah,
program pekerjaan yang menguraikan rencana kerja, sistem posisioning,
peralatan untuk pekerjaan dan jadwai waktu pekerjaan kepada Pengawas
untuk persetujuan.
5] Kontraktor akan menyiapkan platform kerja dengan pondasi yang kokoh atau
sejenisnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman
dalam pekerjaan pengeboran di lepas atas air.
6] Menggunakan 76 mm garis tengan tabung contoh thin wall, Kontraktor akan
mengambil sejumlah contoh tak terganggu dari lapisan di mana material
lempung berado dan sesuai dengan pengarahan Pengawas. Semua contoh
yang tak terganggu harus betul-betul dijaga dan dengan hati-hati dibawa ke
laboratorium yang telah disetujui.
7] Dalam waktu 15 hari setelah pekerjaan penyelidikan tanah di ¡apangan dan di
laboratorium selesai atau pada waktu yang ditentukan oleh Pengawas.
Kontraktor akan menyampaikan 5 (lima) salinan laporan penyelidikan tanah
semua data yang diperoleh dari pekerjaan di lapangan, indikasi dan test, dan
akan juga meliputi gambar pekerjaan untuk menandai lokasi dan elevasi dari
titik bor, boring logs dan hasil pekerjaan laboratorium sesuai ketentuan dan
pengarahan Pengawas. Catatan lapangan dan semua dokumen terkait dan
contoh tanah harus dijaga dan disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkon
kepada Pengawas bila diperlukan.
Jumlah titik bor:
Ñama Pelabuhan Didarat Lepas pontai

PPI Lampulo - Titik 1 Titik


c. Kedalaman pengeboran 30 m atau lapisan tanah dengan nilai N lebih dari 40
d. Sampling: contoh tak terganggu setiap menemui lapisan lempung contoh tanah
terganggu setiap 2 m.
e. Pengujian ditempat: Standar penetration test (SPT) setiap interval 1 m.

f. Pengujian loboratorium:
Sieve analysis ASTM D.422
Water content ASTMD.2216
Specífk Gravity ASTM D.854
Atterberg test ASTMD.4318
Unit weight test ASTM D.2937
Consolidation test ASTM D.2435
Unconfined compression test ASTM D.2166

APLIKASI UNTUK KONSTRUKSI


Kontraktor harus bertonggung jowob untuk oplikosi untuk konstruksi pekerjaan
yang diperlukon di bawah Kontrak kepada otoritos pemerintah terkait. Aplikasi
tertentu mungkin perlu, tetapi tidak terbotas pada dan tanpa tanggung jawob
terhadap Pemberi kerja dan Pengawas pekerjaon listrik PLN, kepada otoritas
terkait (Penguasa pelabuhan dapat membantu Kontraktor untuk memperoleh
frekuensi yang akan digunakan), pekerjaan supply air, pekerjaan bangunan, dan
lain lain sesuai dengan peraturan dan hukum Republik Indanesia . Bioya lump
sump yang diojukan oleh kontraktor dolam Bill of Quantities harus sudah
termasuk dan meliputi apklikosi tersebut, kecuali ditentukan lain.
RENCANA KERJA

RENCANA KERJA
A.Di dalam 30 (tiga puluh) hori kalender setelah tanggal Surat Penunjukan
Penyedia Jasa (SPPJ), Kontraktor akan menyampaikan suatu pengadaan
material dan program konstruksi terperinci dan ¡adwai penggunaan tenaga
kerja untuk pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas untuk pemeriksaan dan
persetu¡uan.

1. Rencana konstruksi' harus menunjukkan rencana umum kemajuan


pekerjaan terhadop keseluruhon pekerjaan yang dimulai dengan instalasi
(apangan dan berokhir dengan pembersihan lapongan setelah pekerjaan
selesoi, termasuk tanggol memuloi dan mengakhiri setiap tohapan
pekerjaan dan jugo termasuk tanggal pemesanan, manufaktur,
kedatongon kapal dan instalasi dari fasilitas instalasi permanen. .
2. JodwaI pengadoon material dan tenaga kerja akan menunjukkan tangga!
penyerahan material konstruksi yang diperlukon dan jumlah pekerja
untuk pekerjaan sesuai dengan rencana umum kemajuan pekerjaan dari
keseluruhon pekerjaon.

B.JadwaI konstruksi pertama (rencana awai) yang telah diajukan oleh Kontraktor
di dalam Penowarannya merupakan materi yang harus diadakan penyesuüian
lebih lanjut, tetapi mengikat sebogoi tanggol yang penting.

C.total jodwal konstruksi akan disesuaikan dari woktu ke woktu menurut


kemajuon pekerjaan yang | nyota berpedomon kepada kondisi bohwa tanggal
penyelesoian masing-mosing pekerjaon tidak Berubah, kecuali ¡ika penundaan
untuk penyelesaian disetujui sesuai Kontrak.

D.Kontraktor harus menyatakan bahwa mereka menyertakan Sistim Jominan


Mutu di dalam program Pekerjaan mereka.
GAMBAR

UMUM
a. Bagian ini menetapkan tambahan dan pengganti yang
berkenaan dengan gambar-gambar.
b. Acuan

BAGIAN SUBMITTALS

GAMBAR-GAMBAR TENDER

Gambar-gambar untuk Pelelangan dan Kontrak Proyek (Gambar-gambar


Kontrak) disajikan dalam VOLUME IV, GAMBAR

SHOP DRAWINGS

a. Shop Drawings akan berarti dan meliputi seluruh detail pekerjaan, perakitan,
instalasi dan gambar kerja lainnya termasuk perhitungan detail, spesifikasi,
data, katalog dan lain informasi melengkapi Shop Drawings.
b. Kontraktor akan, jika diperlukan pada bagian masing-masing atau di mana
diperlukan menyiapkan detail bagi pelaksanaan pekerjaan, dan menyampaikan
Shop Drawings untuk persetujuan Pengawas yang sesuai dengan jadwal waktu
yang ditentukan atau jika tidak sesuai, perbaikan dilakukan lebih dahulu,
sebelum pekerjaan dimaksud dimulai.
c. Shop Drawings akan dengan teliti menunjukkan jumlah dan macam material,
metada perakitan, tenaga pelaksana dan lain informasi yang diperlukan untuk
fabrikasi instalasi dan pembangunan. Hubungan dengan pekerjaan yang terkait
harus betul-betul terlihat.

d Semua Shop Drawings harus disajikan dengan ukuran A-3 kecuali jika dijinkan
lain oleh Pengawas.
1. Gambar tersebut termasuk segala hasil cetakan, ilustrasi, dll harus
diidentifikasi oleh pekerjaan, judul dan nomor-nomor dan djilid dalam
bundelan.

2. Tidak ada gambar yang akan diperiksa oleh Pengawas kecuali jika
gambar tersebut sudah diberi cap dan tanda tangan yang menunjukkan
bahwa Kontraktor telah melakukan pemeriksaaan dan bahwa mereka
telah secara benar-benar menyiapkannya oleh tenaga berpengalaman
dengan pekerjaan tersebut.

e. Pengawas akan menyetujui atau mengembalikan dengan komentar Shop


Drowings yang disampaikon menurut jadwal yang ditentukan atau, jika tidak
ditetapkan biasanya menurut prosedur untuk persetujuan, sebagai dalam
BAGIAN SUBMITTALS.

f. Bila ada Shop Drawings ditolak atau dikembalikan dengan komentar untuk
koreksi, Kontraktor akan menyampaikan gambar yang sudah diperbaiki
sesuai dengan pengarahan Pengawas dan akan memperoleh, dalam semua
kasus, persetujuan Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.
Tidak ada klaim untuk keterlambatan yang disebabkan oleh penolakan
gambar-gambar akan diterima jika penolakan tersebut adalah dalam kaitan
dengan tidak dipenuhinya persyaratan bagi gambar tersebut sesuai dengan
pekerjaan itu atau menyangkut tanggung jawab kontraktor dibawah ketentuan
kontrak atau prosedur yang ditetapkan disini.

g. Penyerahon gambar, baik penyerahan awal atau penyerahan gambar yang sudah
dikoreksi, akan membuktikan bahwa Kontraktor telah melaksanakan
pemeriksaan semua uraian didalamnya, telah menerima dan akan menyelesaikan
pekerjaan terlihat dengan memperkerjakan tenaga yang baik menurut standar
yang terbaik.

h. Persetujuan Pengawas terhadap Shop Drawings tidak membebaskan kontraktor


dan setiap tanggung jawabnya dan tugas-tugas yang diperlukan dibawah
Kontrak.

GAMBAR-GAMBAR AS-BUILT

a. Kontraktor akan menyiapkan dan menyimpan suatu himpunan lengkap arsip


"as-built terbaru" dori semua pekerjaan permanen di atas blue prints yang
akan dikoreksi setiap hari dan akan menunjukkan tiap-tiap perubahon dari
Gambar-gambar Kontrak atau Shop Drawings yang sudah disetujui
mencakup lokasi as built yang betul, jenis-jenis pekerjaan dan ukuran, dan
lain lain. Kumpulan gambar-gambar ini harus disimpan di Kantor Proyek
milik Kontraktor, dan harus dopat ditunjukkan setiap saat untuk diperiksa
oleh Pengawas. Gambar-gambar tersebut harus digunakan hanya untuk
keperluan pendataan.
b. Sebagai tambahan, Kontraktor dengan biaya sendiri, menyiapkan dan
menyerahkan kepada Pengawas gambar-gambar as-built dari pekerjaan-
pekerjaan permanen menyeluruh yang diperlukan sesuai Kontrak, yang akan
menunjukkan keseluruhan pekerjaan permanen yang sudah dilaksanakan.
Sebagian gambar akan disiapkan untuk bagian pekerjaan yang diselesaikan
sebagai proses pekerjaan dan akan disampaikan kepada Pengawas untuk
persetujuan dan pemeriksaan nya kapan saja diperlukan. Gambar-gambar
akan diidentifikasi oleh pekerjaan, judul, nomor urut, dll, dan nomor gambar
final akan dimasukkan ketika semua gambar-gambar as-built diselesaikan
dan diatur dengan semestinya.
c. Kontraktor akan menyampaikan 1 (satu) gambar asli dan 5 nya salinan, dan
1 (satu) disket untuk komputer atau CD dan 5 (lima) salinan gambar-gambar
as-built dengan ukuran A3 terhadop pekerjaan-pekerjaan yang sudah selesai.
Sebelum persiapan gambar-gambar, Kontraktor harus memperoleh
persetujuan dari Pengawas menyangkut ukuran gambar, mutu, metada
penyajian gambar dan detail yang lain-lain. Tidak ada Certifikat terhadap
pekerjaan yang sudah diselesaikan tersebut akan diberikan oleh Pengawas,
sebelum Kontraktor menyerahkan gambar as-built sebagaimana dimaksud di
sini.
TEST DAN PEMERIKSAAN

PENGETESAN LABORATORIUM

a. Kontraktor akan membangun suatu laboratorium lapangan atau


menyediakan suatu laboratorium yang diakui di suatu tempat yang
disetujui oleh Pengawas, di mana semua keperluan test laboratorium di
dalam Spesifikasi ini dilaksanakan.
b. Laboratorium ini harus ditempatkan pada daerah kerja yang cukup dan
dilengkapi dengan semua fasilitas yang diperlukan, peralatan, perkakas,
dll, dan dilengkapi juga dengan gudang yang cukup.
c. Kontraktor akan melakukan dan memelihara laboratorium. Bagaimanapun,
Pengawas berhak untuk menggunakan laboratorium tersebut setiap waktu
yang diinginkannya. Jika sesuai petunjuk Pengawas, aktivitas Kontraktor
laboratorium akan dibatasi pada waktu kerja normal yang dan akan
dilakukan dengan kehadiran Pengawas.

TEST
a. Kontraktor akan menyelesaikan semua test yang diperlukan untuk semua
jenis pekerjaan seperti yang tercantum dalam Spesifikasi kecuali test yang
dengan jelas ditetapkon akan dikerjakan oleh laboratorium yang lain
dengan kehadiran dan di bawah pengawasan Pengawas, dan Kontraktor
akan menyerahkan kepada Pengawas tiga salinan laporan test secara
terperinci dalam waktu satu minggu sejak penyelesaian seluruh test yang
dimaksud masing-masing atau di dalam waktu yang khusus diarahkan oleh
Pengawas.

b. Kontraktor akan menyediakan dan memelihara seluruh peralatan test,


perkakas, meteran, instrumen, dll, dan akan menyediakan semua material
yang diperlukan, tenaga kerja dan spesialis yang diperlukan untuk
menyelesaikan test (seperti Test Kekuatan kompresi Beton, Test CBR dll.

c. Kontraktor akan menyiapkon dan menyediakan, sesuai dengan petunjuk


Pengawas, seluruh contoh uji, bagian-bagian test, spesimen, dll, yang
diperlukan untuk pelaksanaan test baik yang dikerjakan oleh pihak yang
lain maupun yang dikerjakan oleh Kontraktor sendiri.
d. Peralatan uji, tenaga kerja dan spesialis harus disiapkan dalam hubungan
dengan program pekerjaan dan dengan patakan bahwa semua test yang
telah ditentukan dapat diselesaikan dalam waktu kerja yang normal dengan
hanya menggunakan satu shift kecuali untuk test yang harus secara terus-
menerus.
e. Semua test akan dilaksanakan sesuai kebutuhan dan prosedur standard
atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Pengawas. Untuk motde
pengujian, standard lain yang sama yang disetujui boleh diterapkan.
Dalam hal ini, Kontraktor akan menyampaikan terlebih dahulu salinan
standar tersebut untuk persetujuan Pengawas.

f. Test harus dianggap sebagai hal yang istimewa, jika tujuan atau kondisi
normal dari sebagian test ditentukan.

1] Untuk tujuan perkiraan, penggunaan standard Indanesia, ASTM, JIS


atau standard serupa dapat dipertimbangkan.
2) Dalam hal test ditetapkan untuk dilaksanakan sesuai cara yang
diarahkan oleh pengawas, penggunaan standard yang tersebut di atas
untuk test yang serupa harus dipertimbangkan sebagai bahan
perbandingan

g. Kecuali jika dinyatakan lain, semua test dan pekerjaan yang bersangkutan
dengan itu akan dianggap sebagai kelengkapan dari pekerjaan yang
permanen yang diperlukan. test tersebut dan semua biaya-biaya
daripadanya sudah tercakup di dalamnya oleh harga satuan dari materi
pembayaran untuk pekerjaan yang permanen tersebut.

PEMERIKSAAN DAN TEST PADA PABRIK

a. Jika ditetapkon atau diarahkan oleh Pengawas, semua material yang


digunakan dalam pekerjaan permanen akan tunduk kepada test di Pabrik
dengan pengawasan Pengawas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas atau
Pengawas atas biaya Kontraktor. Kontraktor akan memastikan di dalam
kontraknya dengan para penyalur atau sub-kontraktor bahwa Pengawas
berhak setiap saat memeriksa ke pabrik dan penyalur dan disediakan
fasilitas untuk melakukan pemeriksaan, pengambilan contoh, menguji, dan
lain lain.

b. Contoh akan diambil dan test akan dilaksanakan dengan dihadiri oleh
Pengawas yang diperiksa oleh Kontraktor atau oleh pabrik tanpa memberi
beban biaya kepada Pemberi Tugas, semua menggunakan tenaga kerja
normal untuk pengadaan material yang dimaksud, kecuali jika kebutuhan
tersebut ditentukan lain dalam bagian masing-masing Spesifikasi.

c. Kontraktor akan menyampaikan tiga salinan laporan test dari pabrikan


secepat mungkin setelah test tersebut diselesaikan.

CONTOH MATERIAL DAN PENGERJAAN

Terlepas dari contoh dan pengujian material di pabrik, KontrakTor akan


melengkapi, pada biayanya, contoh material dan pengerjaannya. Sesuai dengan
permintaan Pengawas untuk persetujuan pengerjaan dan materialnya. Sebagian
contoh akan disimpan oleh Pengawas dan digunakan sebagai dasar untuk
persetujuan pengerjaan dan materialnya .sebagian contoh akan disampaikan oleh
pengawas dan digunakan sebagai dasar untuk menyetujui pekerjaan dan material
lapangan.

PENGUJIAN DI LAPANGAN

a. Tanpa melihat pemeriksaan dan test yang sudah dilakukan, semua material
yang dibawa ke lokasi pekerjaan akan tunduk kepada pengujian dan test, jika
diarahkan demikian oleh Pengawas.

1] Semua test dan pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor dengan


biayanya sendiri dengan kehadiron dan di bawah pengawasan
Pengawas sesuai praktek normal menyangkut pengujian dan test, ¡ika
hal yang sama tersebut dilaksanakan oleh Kontraktor dengan peralatan
dan staffnya yang tersedia di lapongan.
2] Cara lainnya, test akan dikerjakan pada laboratorium yang disetujui
oleh Pengawas dengan biaya Kontraktor.

b. Kontraktor akan menyerahkan laporan test ¡ika semua test dikerjakan oleh
Kontraktor sendiri.

c. Pengawas mempunyai hak untuk menolak setiap material yang tidak sesuai
dengan kebutuhan Kontrak sekalipun persetujuan telah diberikan sebelumnya.

d. Kontraktor tidak berhak terhadap pembayaran tambahan atau perpanjangan


waktu untuk penyelesaian pekerjaan yang disebabkan penolakan material
karena tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan atau waktu tunggu
yang diperlukan untuk mendapatkan hasil pengujian dan test.

DOKUMEN YANG DISEDIAKAN OLEH KONTRAKTOR

Kontraktor akan menyiapkan dan menyampaikan, kepada Pengawas untuk


persetujuan, dokumen yang ditetapkan di sini, kecuali ¡ika diperlukan variasi
bagian tertentu dari Spesifikasi ini atau kecuali jika diminta oleh Pengawas.
a. laporan, Instruksi dan semacamnya

1) Laporan dan arsip dari semua test terhadap material untuk


digunakan pada pekerjaan yang permanen yang dilaksanakan oleh
Kontraktor atau oleh para penyalurnya akan disampaikan kepada
Pengawas tidak lebih dari 14 (empat belas) hari atau sesuai dengan
yang ditentukan oleh Pengawas sebelum hal tersebut digunakan
untuk masing-masing pekerjaan.

2) Brosur dan literatur teknis dari semua peralatan dan perolaton tetop
yang akan digunakan permanen dalam pekerjaan seperti gambar dan
dokumen penyalur yang mencakup spesifikasi, data, daftar
pelabuhan suku cadang yang disarankan, akan disampaikan kepada
Pengawas tidak lebih dari 14 (empat belas) hari sesuai dengan
pengarohan oleh Pengawas sebelum instalasi.

3) Semua instruksi dalam format isian, manual dan semacamnya, yang


diperlukan oleh Pengawas untuk kepentingan operasi, pemeliharaan
dan perbaikan peralatan, fasilitas dan struktur akan disampaikan
kepada Pengawas dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima
permintaan Pengawas.

b. Gambar dan Perhitungan

1. Gambar dan Perhitungan untuk semua pekerjaan sementara


termasuk Gambar dan Perhitungan untuk struktur permanen yang
secara penuh atau sebagian digunakan sebagai pekerjaan sementara
atau sebagai penyangga harus disampaikan kepada Pengawas 14
(empat belas) hari sebelum pekerjaan sementara tersebut dimulai.

2. Rencona Lay Out umum dari daerah peker¡aan sementara harus


disampaikan kepada Pengawas dalam 30 (tiga puluh) hari setelah
tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari
Pemberi Tugas.

3. Perhitungan struktur untuk konstruksi sementara dan tahapan ereksi


dari struktur permanen harus disampaikan kepada Pengawas
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai,
termasuk mendapatkan stabilitas dan kekuatan struktur yang telah
diselesaikan, sepanjang beban tambahan terhadap struktur tersebut
terjadi selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
4. Gambar dan perhitungan sehubungan dengan pelaksanaan metada
konstruksi yang khusus atau tahapan konstruksi atau pembangunan
untuk bangunan permanen atau bagian-bagiannya, harus
disampaikan kepada Pengawas selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum diterapkan pada pekerjaan tersebut dan metoda
konstruksi yang khusus atau turutannya.
5. Shop Drawing, perhitungan dan spesifikasi untuk semua material
konstruksi atau peralatan khusus, dimana perusahaan pabrik
biasanya tidak menyediakan Shop Drawing harus disampaikan
kepada Pengawas selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sebelum memulai pekerjaan. Sedikitnya brosur dengan sket bentuk
dasar, dimensi instalasi dan semacamnya harus disediakan dalam
rangka memungkinkan Pengawas untuk membuat suatu evaluasi
dan pemeriksaan.
6. Shop Drawing sebagaimana diperlukan pada berbagai bagian dari
Spesifikasi disampaikan kepada Pengawas selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sebelum memulai pekerjaan.
7. Gambar dori pengukuran di lapangan dan perhitungan kuantitas,
daftar dan semacamnya harus disampaikan kepada Pengawas dalam
7 (tujuh) hari setelah penyelesaian pengukuran di lapangan dari
masing-masing pekerjaan.
8. As-Built Drawings untuk semua pekerjaan yang menunjukkan
semua perubahan selama pekerjaan konstruksi harus disampaikan
kepada Pengawas sampai dikeluarkannya Sertifikat Serah Terima
menyangkut Pekerjaan tersebut.

c. Sertifikat berhubungan dengan:


a. Peralatan
b. Material
c. Pengujian (Jenis Test dan Sertifikat Test)

d. Jaminan
a. Jaminan Peralatan Pabrik dan
b. Ketersediaan layanan dan Ketersediaan Suku Cadang
c. Jaminan cat
PROSEDUR PERSETUJUAN

a. Dokumen yang harus disampaikan oleh Kontraktor dan untuk disetujui


oleh Pengawas pada dasarnya harus sesuai dengan prosedur berikut ini.
Pengawas, bagaimanapun, memiliki hak untuk memeriksa dan mereview,
dengan nota tertulis kepada Kontraktor, tentang dokumen yang yang
disampaikan tergantung kepada kebutuhan dan jumlah, menurut
Pengawas, terhadap dokumen tersebut. Kontraktor tidak berhak
mengajukan klaim terhadap perpan¡angan waktu penyelesaian pekerjaan
yang ditimbulkannya.

b. Kontraktor akan menyampaikan 2 (dua) set dokumen pendahuluan yang


diperlukan kepada Pengawas. Semua dokumen tersebut harus ditandai
"Preliminary". Setelah review dan pemeriksaan, Pengawas akan
mengirimkan 1 [satu] set dokumen dengan komentar ke Kontraktor di
dalam 1 (satu) minggu setelah penerimaan dokumen tersebut.

c. Kontraktor akan mengoreksi atau melengkapi dokumen tersebut sesuai


yang diperlukan oleh Pengawas, kemudian Kontraktor akan menyerahkan
4 (empat) salinan kepada Pengawas untuk direview.

1] Apabila masih tidak disetujui oleh Pengawas, dokumen akan


dikembalikan lagi dari Pengawas dalam 1 (sotu) minggu setelah
dokumen kedua diserahkon untuk koreksi, dilengkapi dan diserahkan
kembali.
2] Jika disetujui, Pengawas akan menandai "DISETUJUI" pada setiap
dokumen dan mengirimkannya kembali dalam waktu 1 (satu) minggu
setelah penerimaan re-submission sebagai berikut.

a] Menyimpan I (satu) copy untuk file Pengawas


b] 1 (satu) copy untuk Pemberi Tugas
c] 2 (dua) salinan kepada Kontraktor

3] Pengadaan dari Dokumen yang sudah disetujui atau gambar akan


diserahkan oleh Kontraktor bila diperlukan oleh Pengawas.
Kontraktor akan menyiapkan dan menyerahkan kepada Pengawas
untuk persetujuan rumusan submittals untuk digunakan terhadap semua
submittals yang diperlukan di bawah Kontrak untuk menyederhanakan
pertukaran surat antar Pengawas dan Kontraktor.

RUMUSAN SUBMITTAL

a. kontraktor akan menyiapkan dan menyerahkan kepada pengawas untuk


persetujuan rumusan submittal untuk digunakan terhadap semua submittal
yang diperlukan dibawah kontrak untuk menyederhanakan pertukaran
surat antar pengawas dan kontraktor.
b. Rumusan akan berisi sedikitnya uraian sebagai berikut:

I] Nama Proyek dan Nomor kontrak


2] Jenis rumusan
3] Alamat dan ditujukan kepada
4] Nomor urut
5] Tanggal
6] Acuan
7] Judul, uraian dan jumlah dan submittal
8] Identifikasi seperti untuk review dan komentar, untuk persetujuan,
untuk catatan atau untuk informasi
9] Penyerahan pertama atau penyerahan ulang
10] Keterangan
11] Nama, jabatan dan tandatangan dari orang yang diberi hak untuk
menyampaikan dokumen atas nama Kontraktor

CATATAN HARIAN, LAPORAN MINGGUAN DAN LAPORAN BULANAN

a. Kontraktor akan membuat catatan harian yang menggambarkan peristiwa


penting yang berhubungan dengan pekerjaan, waktu kerja, banyaknya
pekerja yang dipakai, waktu operasi peralatan efektif, jam-lembur,
keterlambatan dalam kaitan dengan kondisi-kondisi cuaca dan laut,
ketiadaan tenaga kerja, peralatan atau material, kemajuan yang dicapai,
dan instruksi, rekomendasi dan pemberitahuon dibuat oleh Pengawas.
Catatan harian disampaikan setiap hari dan disetujui oleh Pengawas.

b. Kontraktor akan melaporkan kepada Pengawas, tentang laporan mingguan


pada hari Selasa setiap minggu yang menandakan kemajuan yang telah
dicapai, material dan peralatan yang digunakan, pekerja yang digunakan
dan peristiwa penting dalam hubungan dengan pekerjaan tersebut.

c. Kontraktor akan menyerahkan kepada Pengawas I (satu) salinan laporan


bulanan di dalam 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan, menandakan kemajuan
pekerjaan yang telah dicapai untuk bulan yang lalu, inventaris material
yang masih tersedia di lokasi pekerjaan, jumlah pekerja, peralatan yang
tersedia dan jam penggunaannya, ringkasan catatan harian selama sebulan
yang bersangkutan dan peristiwa penting dalam hubungan dengan
pekerjaan tersebut.

d. Semua materi diuraikan di dalam catatan harian, laporan mingguan dan


laporan bulanan harus atas persetujuan Pengawas.
FOTO

a. Kontraktor akan memasukan di dalam laporan bulanannya, fofo-foto yang


terkait dengan kemajuan pekerjaan sepanjang periode laporan tersebut.
b. Kapan saja diperlukan oleh Pengawas, Kontraktor akan menyampaikan 3
(tiga) copy foto yang terkait dengan pekerjaan, untuk direkam, menurut
pandangan Pengawas, bahwa pekerjaan telah sesuai dengan Spesifikasi
atau lain keperluan untuk direkam, dalam 10 (sepuluh) hari setelah foto
yang dimaksud diambil atau sesuai dengan pengarahan oleh Pengawas.
c. Kontraktor akan mengambil foto memandang alam sekitar lokasi dari dua
titik berbeda dan lokasi yang menunjukkan keseluruhan aktivitas dan
kemajuan pekerjaan. sebagian foto harus diambil bulanan setelah
dimulainya pekerjaan hingga penyelesaian keseluruhan pekerjaan. Titik-
titik dan lokasi pemotretan darimana foto-fofo tersebut diambil tidak boleh
berubah kecuali atas seizin Pengawas. Kontraktor akan menyampaikan
foto-fofo tersebut setiap bulan, bersamaan dengan laporan bulanan yang
diserahkan dolam 3 (tiga) set dengan ukuran yang cukup untuk memahami
aktivitas dan kemajuan pekerjaan. masing-masing Cetakan foto harus
diberi penanggalan yang benar dan dikenali untuk acuan masa depan.
d. Kontraktor akan menyediakan dan menyampaikan 4 (empat) set album
yang memperlihatkan semua foto yang direkam sepanjang periode
konstruksi menurut urutan pekerjaan, pada saat penyerahan gambar-
gambar as-built Pengawas.

PEKERJAAN TANAH
LIINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini menetapkan kebuthan umum yang bisa diterapkan untuk pekerjaan
tanah seperti penggalian

a. Jenis Material
1) Kecuali jika dinyatakan, sifat alami material yang digali tak dikenal, oleh
karena itu, semua material tersebut harus dinyatakan sebagai" unclassified
materials".
2) Jelos dipahomi bohwa Kontraktor dianggap mengetahui kondisi-kondisi tanah
dan apapun jugo kepada ¡enis material yang ditemui dalam penggalian
tersebut.
3) JadwaI tagihan yang dimasukkan oleh Kontraktor harus dianggap meliputi
biaya-biaya termosuk semua faktor yang mungkin ditemui selama atau dalam
hubungan dengan penggalian tersebut.

b. Material gallan yang diperlukan dan disetujui untuk timbunan akan ditumpuk
didalam orea untuk disetu¡ui oleh Pengawas. Material golian yang tidak
cocok atau melebihi kwantitas bahan timbunun tinrus disingkirkan dori
lokasi oleh Kontraktor ke tempat yang sudah direncanakan oleh Pengawas.

c MosIng-Mosing tahap pekerjaan galian dan timbunan harus disetujui oleh


Pengawas sebagai pel(er|aan yang telah diselesaikon sebelurn pemindahan
peraictan pekerjaan tanah dari lokasi atau sebelum meneruskan operasi yang
berikut atau tahap penyelesaian sebagian pekerjaan.

d. Kontraktor harus menyediakan perlíndungan yang cukup terhadap konstruksi


bersebelahan selama /pekerjaan galian atau timbunan.

PENGGALIAN
a. Penggolion dapat dilakukan dengan mesin untuk membentuk galian
atau lainya untuk mana diperlukan galian. Sebelum memulai setiap
galian tertentu, Kontraktor akan menyampaikan usulonnya mengenai
garis besar daripadanyo kepada Pengawas untuk persetujuan.

b. Kedalamon dan lebar golian harus sebogoimono ditunjukkon pada shop


drawing yang sudah disetujui yang perlu disompaikan oleh Kontraktor,
dengan keteniuan bahwa jarak ornan dori strukfur harus min. 50 cm,
sedapat mungkin, pada semua sisi dari struktur.
c. Konfraktor akan mengambil semua tindakan pencegahon yang
diperlukan untuk memostikon bahwo permukaan galian di otos beton
atau material lain akan ditempatkan harus dijaga kering dan bersih.
Kontrakfor djijinkan untuk melakukon penutupon soluran, parit,
saluran air hujan, dll., yang diperlukan untuk mencegah air tonah atau
air dan' sumber lain dori oliran air ke dalam área yang digoli selama
konstruksi.
d. Kontraktor akan menyediakan semua penyangga sementara atau
pengaman yang diperlukan untuk mencegoh terjadinya pergerakan atau
kelongsoran akibat pekerjaan galian sesuai persetujuan Pengawas.
Biaya untuk penyangga atau pengaman tersebut atau biaya yang timbul
tercakup di harga satuannya.
e. Apabila galian berlebihan, Kontraktor akan mengoreksi material
timbunan yang dipadatkan, sebagaimana diarohkan oleh Pengawas
tanpa tambaban bioya kepada Pemberi Tugas.
f. Apabilo penonggulongan air lengkop diperlukon untuk pekerjaan beton
atau lainnya di mana pekerjaon golion harus dilaksanakan, lapisan atau
penutup yang telah disetujui akan digunakan atas biaya Kontraktor.
g. Permukaan galian di mana pefcenaan befon atau pekerjaan foínnyo
akan diloksanakan di otosnya, harus dipadatkon dengan tingkat
kepadaton yang cukup dan memuaskan bogi Pengawas.

TIMBUNAN
a. material timbunan harus dapat dipadatkan dan bebas dari kondungon cairan
berbahoyo dan akan digunakan untuk pengganti pasir atau pekerjaan
rekiamasi.
b. Kontraktor dapat menggunakan material galion untuk timbunan untuk mana
Kontraktor harus menyerahkan loporan pemeriksaan terhadap material
tersebut untuk mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Material timbunan harus dipadatkan, dengan tingkat kepadatan yang cukup
mencapai ketinggian sesuai dengan gambar dan memuoskon Pengawas.

BETON
LINGKUP
a. Bagian Ini meliputi semua pekerjaan beton cor di tempat dan
pekerjaan yang terkait.
b. Bagian Ini juga menetapkan tambahan kebutuhan umum yang dapat
digunakan untuk lain pekerjaan beton yang diperlukan di bawah Kontrak
ini.
c. Masing-Masing bagian di mana pekerjaan beton diperlukan harus
sesuai dengan ketentuan ini.

UMUM

a. Penyesuaian dengan pekerjaan lain


Sebelum memulai setiap pekerjaan beton, Kontraktor harus menyesuaikan
dengan pekerjaan lain untuk memastikan bahwa semua pemasangn pipa,
saluran, perkuatan, baut, gantungan, pelat sambung perbaikan, pasak kayu
atau material lain yang perlu dipasang atau tertanam di dalam beton harus
tepat pada tempatnya.
b. Kode dan Standard
Selain yang diuraikan di sini, pekerjaan harus mematuhi Peraturan Beton
Bertulang Indanesia 1971, atau " Tata Cara Pembuatan Benda Uji" SK SNI
T-16-1991-03 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indanesia ( PUBI) 1982,
N1-2" dan " Peraturan Pembebanan Indanesia untuk Gedung 1983, N1-
18". Beban mati, beban hidup, beban angin dan gempa harus
diperhitungkon sesuai "Peraturan Pembebanan Indanesia untuk Gedung
1983", kecuali ¡ika ditetapkon di sini atau ditunjukan di dalam gambar.
Referensi berikut di bawah ini, tetapi menunjuk sesudah itu oleh tujuan
dasar saja, dan bagian dari Spesifikasi ini, spesifikasi ini hanya akan
diterapkan apabila ketentuan di dalam N1-2 tidak bertentangan atau
ketentuan akan diperlukan bagi pekerjaan tetapi tidak ada di dalam N1-2.
1) ACI:

ACI 211.1 Rekomendosi praktis untuk pemilihan proporsi untuk beton


struktural
ACI 214 Rekomendasi praktis untuk evaluasi hosil uji tekan dari
pekerjaan beton di lapangan
ACI 305 Rekomendasi praktis untuk pekerjaan beton di
cuaca panas
ACI 315 Manual standard praktis untuk detil struktur
beton bertulang.

2) ASTM:
A 615 Besi tulongon di profil dan polos untuk tulangan beton
A 616 Baja-Rel di profil dan polos untuk tulangan beton
A 617 AxIe-Steel di profil dan polos untuk tulongan beton
C 31 Membuat dan merawat beton compressive dan contoh
pemeriksaan kekuatan lentur di lapangan
C 33 Aggregat beton
C 39 Kuat tekan dari contoh beton silinder
C 42 Mengambil dan menguji conton inti dengan bar dan contoh
balok beton dengan gergaji
C 94 Campuran beton siap cor
C 143 Slump dari beton Portiand Cement
C 150 Portiand Cement
C171 Material pelapis untuk perawatan beton
C172 Sampling Beton Segar
C 173 Air contení beton baru dicampur dengan métada Volumetric
C 192 Membuat dan Merawat contoh beton uji di Laboratorium
C 231 Air contení beton baru dicampur dengan métada Tekanan
C 260 Air-Enfraining Admixtures untuk Beton
C 309 Membrane cair - Campuran untuk perawaton beton
C 494 Campuran bahan kimia
untuk beton.

3) AWS:
D 12.1 Pengelasan besi tulangan, Masukkan baja dan hubungan di dalam
konstruksi beton bertulang.

4) JIS:
JIS G 3112 Besi tulongon untuk tulongon beton
SUBMITTALS

a. Mengacu kepadaSUBMITTALS
b. Kontraktor harus menyampaikan rencananya untuk mencampur, mengaduk,
mengangkut, menempatkan dan perawatan beton secara detil mencakup
peralatan untuk dipekerjakan di dalom urutan peker¡aan beton tersebut di
otos.
c. Kontraktor harus menyampaikan shop drawing, untuk persetujuan Pengawas,
memperlihatkan semua dimensi yang penting bagi pembuatan dan
pengecoran dan' besi tilangan dan kelengkaponnya, detil typikal dari
bekisting, perancah, métada konstruksi, sambungan dan peker¡aan yang
terkait bersama-sama dengan analisa tekanan dan lenturan.
d. Confoh material yang diminta oleh Pengawasharus dilengkapi dan disetujui
sebelum dikirim ke lokasi.
e. Salinan laporan test yang dilegalisir atau bukfi lain yang memuaskan yang
ditetapkan dan sertifikat akan dilengkapi sesuai ketetapan BAGIAN TEST
DAN PEMERIKSAAN dan persetujuan Pengawas harus diterima oleh
Kontraktor sebelum mengirimkan material yang bersertifikat dan sudah di test
tersebut ke lokasi.
f. Laporan comparan dan pengodukon beton, dan uji kekuatan beton harus
disompaikan kepada Pengawas untuk persetujuan sebagaimana ditetapkan
disini.

MATERIAL

Semua material harus sesuai, di dalam tiap-tiop aspek, kepada kebutuhon


standard dan ketentuan yang ditetapkan pada bagian ini dan di dalam setiap hal
tunduk kepada persetujuan Pengawas.
Campuran Compuran yang berisi ion kiorid atau ion lain yang efek
gangguan tidak boleh digunakan.

1) Air-Enfraining Admixtures harus mengacu ke ASTM C 260 atau padanannya


2) Campuran selain dari air-entraining agent harus mengacu ke ASTM C 494
atau padanannya

Untuk menghindari retak yang disebabkan oleh penyusutan atau pemuaian,


untuk mengurangi permeability dan untuk meningkatkan ketahanan beton, serat
polypropyiene murni dapat digunakan untuk kelas beton B. Material additive
seperti ¡ni harus mempunyai bagian dari 0.9 kg pada setiap 1 m 3 beton dan harus
dicampur dengan semua material beton bersama-sama di dalam mollen.
Kebutuhan serat polypropyiene murni adalah sebagai berikut:

Absorbtion = O
Berat ¡enis = 0.9
Botas-Regang = 160-170°C
Titikbakar = 570 "C
Kebaton tarik = 5,600 - 7,700 kg/m2
Aggregat

Aggregat Kasar
Aggregot kasar harus sesuai dengan ASTM C 33 atau (Sil) 0052-80 Standar
Industri Indanesia dan mempunyai ukuran nominal 38.0 mm hingga 19.0 mm,
19.0 mm hingga 9.5 mm, 9.5 mm hingga ayakan No.4. Material tersebut harus
bercompur baik dinilai ánfora batas yang ditentukan dan persediaon masing-
masing.
Adalah tonggung jawob Kontraktor untuk mencompur material hingga
menghasilkan gradasi yang diperlukon untuk berbogaii ¡enis beton sebagaimana
ditetapkan di sini.
Gradasi dari aggregat holus harus memiliki keseragamon dan modulus kehalusan
yang dapat diterima oleh karena itu harus tidak menyjmpang lebih dari 0.2% dari
contoh yang mewakili dimana proporsi camparan beton didasarkan.

Angkur

Pemasangan angkur untuk Ítem mekanik ke beton harus mengikuti standard


pabrik dan jenis yang diperlukan untuk digunakan dengan angkur yang biberikan
dan di pasang di tempat itu di bawoh bagian lain dari Spesifikasi ini dan akan
tunduk kepada persetujuan Pengawas.

Semen
pernen untuk digunakan dalam pekerjaon harus kelos I Portiand Cement dengan
merek standard lyang disetujui oleh suatu panitia yang diberi hak dan harus
sesuai dengan ketentuan N1-2 atau Sil |0013-8L Hanyo satu merek semen dapat
digunakan, kecuali jjka diijinkon oleh Pengawas.

Air
Semua air untuk mencampur dan pemeliharaan beton haruslah segar dan air
bersih, bebas dari material yang dapot merusak mutu beton dari sumber air
bersih atau sumber yang disetujui, dan harus sesuai dengan ketentuan N1-2.
Material perawatan beton
1) Material lemboran impervious harus sesuai dengan ASTM C
171 atau padanannya.
2) Burlap haruslah dari kualitas komersil, terdiri dari minimum 2 lapisan.
3) Selaput yang membentuk campuran perawatan harus sesuai dengan
ASTM C 309 atau padanannya dan akan diperlukan untuk
menyampaikan bukti bahwa produk tersebut sesuai dengan spesifikasi.

Material Bekisting
Material bekisting, pelapisan penutup dan pengikatan akan ditetapkan di dalam
Pasal 7, BEKISTING. i. Tulangan
Tulangan yang diprofilkan harus sesuai dengan Standard Industri Indanesia,
"Baja Tulangan Beton" SNI 07-2052-1990 BJTD 40 atau JIS G 3112 SD 40.

CONTOH UJI DAN PENGUJIAN


a. Mengacu pada TEST DAN PEMERIKSAAN
b. Pengujian kecuali jika ditetapkan di sini akan dilakukan oleh suatu agen
pengujian yang diokui diusulkan oleh Kontraktor dan tanpa tambahan biaya
kepada Pemberi Tugas.
c. Semen
Semen harus diambil contohnya baik di pabrik atau di lokasi pekerjaan dan
diperiksa oleh badán komersial bebas yang diakui atau laboratorium
Kontraktor tanpa tambahan biaya kepada Pemberi Tugas. Satinan laporan test
laboratorium yang dilegalisir harus dilengkapi untuk tiap kelompok semen
dan akan meliputi semua data test, hasil, dan sertifikat dari contoh dan
prosedur pengujian harus sesuai dengan Spesifikasi. Semen tidak boleh
digunakan sampai catatan telah diberikan oleh Pengawas bahwa hasil
percobaan memuaskan. Semen yang telah disimpan, selain dari ai dalam bin
pabrik, lebih dari empat (4) bulan setelah pengiriman ke lokasi harus diuji
kembali sebelum digunakan. Semen yang dikirim ke ¡apangan dan test
menunjukkan tidak memenuhi syarat tidak boleh digunakan untuk pekerjaan
yang permanen.
d. Aggregat
1) Contoh yang mewakili aggregat kasar dan aggregat halus harus mengacu
kepada suatu penilaian pemeriksaan gradasi secara terpisah sebelum
memulai pekerjaan dalam rangka menetapkan proporsi campuran beton
yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan yang diinginkan, kepadatan
dan kemudahan pelaksanaan. Sertifikat penyalur untuk aggregat harus
diselaraskon dengan kebutuhan Spesifikasi ¡ni dan harus disampaikon oleh
Kontraktor kepada Pengawasuntuk persetujuan.
Copy dari kurva gradasi bersama-sama dengan proposal untuk proporsi
campuran beton dari tiap kelas beton jugo disampaikan kepada Pengawas
untuk persetujuan sebelum memulai setiap bagian dari pekerjaan beton.
2) Kapcn saja diperlukan oleh Pengawas, Kontraktor harus menguji aggregat
yang dikirimkan untuk memastikan bahwa keseragaman yang disetujui
dori material terjaga. Pengawas mempunyai hak untuk menolak pekerjaan
beton, atau manapun daripadanya, jika hasil test aggregate ini
menunjukkan mutu lebih rendah dari yang disetujui sebelumnya. Dalam
kasus yang demikian, Kontraktor harusnya mematuhi instruksi Pengawas.
e. Tulangan
Salinan test dari sertifikat pabrik yang dilegalisir harus disertakan dengan
pengiriman batang besi tulangan. Jika diperlukan oleh Pengawas,
tambaban uji coba material harus dilakukan atas biaya kotraktor.

f. Beton
1) Untuk tujuan test, Kontraktor akan mengambil 3 (liga) set contoh benda
uji, di bawah pengawasan Pengawas dari masing-masing pengerjaan
bagian struktur, seperti setiap kepala tiang (pile head/poer), sefiap
balok memonjang, setiap bolok melintong, setiap 40m ? bagian lantai,
concrete wall dan atau bagian struktur lainnya yang ada, dari tiap kelas
beton yang ditempatkan, harus diambil. Sedikitnya 1 (satu) set contoh
benda uji, terdiri dari dua (2) contoh benda uji harus diambil dari suatu
adukan beton yang terpisah dari beton yang di cor. Contoh harus
dijamin aman sesuai dengan ASTM C 172 atau padanannya. Contoh
benda uji harus dibuat, dirawat dan dikemas untuk pengiriman sesuai
dengan ASTM C 31 atau padamannya. Silinder harus diuji atas biaya
Kontraktor sesuai dengan ASTM C 39 atau padanannya. Masing-
Masing contoh benda uji akan dievaluasi oleh Pengawasuntuk
memenuhi ketentuan dari Spesifikasi.
Umur pengujian Standard adalah 28 (dua puluh delapan) hari, tetapi
pengetesan 7 (tujuh) hari mungkin diperlukan dengan ijin Pengawas
dengan ketentuan bahwa hubungan antar kekuatan beton 7 (tujuh) hari
dan 28 (dua puluh delapan) hari dinyatakan oleh test untuk proporsi
dan material yang digunakan. Apabila contoh gagal untuk mencapai
kekuatan yang diperlukan, Pengawas memiliki hak untuk
memerintahkan perubahan di dalam proporsi campuran beton untuk
bagian yang tersisa dari pekerjaan tanpa menyatakan biaya tambaban
kepada Pemberi tugas.
2) Apabila hasil pengujian kekuatan pada contoh kontrol beton yang
ditempatkan tidak memenuhi ketentuan spesifikasi atau dimana ada
bukti lain yang menyatakan mutu beton di bawah ketentuan spesifikasi,
pengujian terhadap beton dicor ditempat akan dibuat sesuai dengan
ASTM C 42 atau padanan. Contoh pengeboran inti harus diambil oleh
kontraktor dan diuji. Setiap penyimpangan harus dikoreksi atau, jika
kontraktor memilih, kontraktor boleh menyampaikan suatu proposal
untuk persetujuan untuk melaksanakan uji beban. Jika proposal
disetujui, test beban akan dibuat oleh kontraktor dan hasil percobaan
akan dievaluasi oleh Pengawas sesuai dengan ACI 318.ongkos test
beban akan dipikul oleh kontraktor oleh kotraktor . bioa ada bagian dari
beton yang menunjukan tnda – tanda kegagalan sepanjang pengujian
beban atau gagal pengujian beban untuk di evaluasi, penyimpanaon
tersebut harus dikoreksi dengan suatu cara yang disetujui oleh
Pengawas tanpa ada tambarían beban kepada Pemberi tugas.

g Campuran
Semua campuran akan harus diuji dan disimpon di dalam gudang
penyímpanan di lapangan untuk jangko waktu lebih panjang dari 6 bulan
fidok balen digunakan sampaii dibuktikan oleh pengujian ulang.
1) Air-Entroining Campuron harus diuji sesuai dengan spesifikasi yang
diokui. Pengujian harus diselenggarakan dengan aggregate dan semen
yang diusulkan untuk pekerjaan tersebut.

2) Campuran lain, jika disetujui, harus diuji sesuai dengan spesifikasiyang


diakui. Pengujion harus diselenggarakan dengan aggregofe dan
semen yang diusulkan untuk pekerjaan tersebut.

GUDANG PENYIMPANAN
Bangunan gudang penyimpanan untuk material beton harus tunduk kepada
persetujuan dan akan usahakan akses gompong untuk identifikasi dan
pemeriksaon dari tiop pengirimon sesuai loporon pengujian.

a, Semen
Segera setelah liba di lapangan, semen harus disimpan secara terpisah di dalam
suatu tempat terlindung yang kering, disimpan dengan baik dalam ruangan
yang berventilasi yang cukup untuk pencegohon penyerapan uop air. Semen di
dalam kontong tidak boleh ditumpuk lebih dari 13 (tiga belas) kantong.
Semen yang terbuka terhadap penyerapan air atau yang disimpan di dalam
kantong lebih dari 3 (tiga) bulan tidak boieh digunakan kecuali jika terbukti
oleh pengujian dalam kondisi yang baik.

b.Aggregate
Aggregate harus disimpan untuk meyakinkan pengeringan baik untuk
menghalangi masuknya benda-bendo osing dan untuk menjaga gradosi setiap
ukuran dan jenis dari aggregat kasar harus disimpan secara terpisah dalam
suatu lapisan yang memiliki ketebalan tidak melebihi 4 m.

c. Tulongon
Semua tulangan harus disímpan secara terpisah untuk setiap kelas dan diameter
masing-masing, tidak bersentuhan dengan tonah di dolam suatu tempat beratop
atau di bawah penutup terhadap hujan yang baik.

BEKISTING
a. Bentuk
Bekisting harus dirancong, dibangun dan yang dirawat agar supoya
memberi keyakinan bahwa, setelah bekisting dibongkar, bagian beton yang
selesai akan mempunyai permukoan yang baik, bebas dari kelainon bentuk
tanpa gelombang atau penonjolon dan akan sesuai dengan teliti kepada
bentuk yang diinginkan, ukuran, kelurusan, ketinggian dan posisi.

Permukaan bekisting yang bersentuhan langsung dengan beton harus betul-


betul bersih sebelum digunakan.

b.Perencanaan
Fenyanggo dan penguat harus dipasang sedemikian rupa untuk mencegah
lendutan bahan bekisting. ' Bekisting dan sambungan harus cukup terikat
rapat untuk mencegah kebocoran grout dan adukan semen selama
pengecoron beton. Sambungan ponel-bekisting harus dilakukan pada
sombungan bnstruksi dan sambungan vertikal. Pengecoron bekisting pada
unit berurutan untuk permukoan yang menerus harus dijoga kelurusannya
secara akurat untuk meyakinkan permukaan yang rata;
bebas dari ketidakieraturan. Pembongkaran sementara harus diafur di
dinding untuk memudahkan pemeriksaan dan pembersihan. Bekisting
akan siap dapat dibongkar tonpa dampak, goncangan atau kerusakan pada
beton.

c. Form Ties
Form Ties harus dibuaf, dapat dipindahkan atau tersambung dengan baja
yang direncanakan dari perencanaan yang tidak dizinkan lendutan
bekisting dan tidak akan merusak beton pada saat pembongkaran yang
sepenuhnya tetanam di dalam harus dilopisi dengan suatu not-staining
bond breaker.

d.Chamfering
sudut luar yang akan terlihat harus dibuat chamfer, miring atau bulat dengan
cetakan yang ditempatkan di dalam bekistingditempatkan di dalam
bekisting.
e. Pelumasan
Bekisting unfufc permukoan yang ferfmat harus dílapísí dengan form-on
afau form-release agen sebelum tulangan ditempatkan. Pelumasan harus
dilakukan dengan tujuan agor fidak melekat dengan nada, atau dengan
kurang baik mempengaruhi permukaan beton dan tidak akan merusak
perawaton permukaan beton yang terganfung pada adhesi afau lekatan
maupun menghoalangi/merinrongi pembasahan permukaan untuk perawatan
dengan air atau campuran perawatan. Pelumasan harus digunakan sebagai
direkomendasikan oleh instruksi pabrik tertulis atau dicetak. Bekisting
untuk permukaon yang terbuka dapat dibasahi dengan air sebagai penggonti
pelumasan segera sebelum pengecoran beton. Kelébihan pelumas pada
permukaan bekisting dan pelumas pada sambungan konstruksi dan besi
tulangan harus dibuang sebelum beton dicor.

f. Pembongkoran
Pembongkoran bekisting harus di dalam keadaan betul-betul yakin dan
aman dari struktrur setelah kondisi-kondisi berikut terpenuhi:

1) Bekisting tidak akan dipindahkan sampai interval waktu minimum yang


berikut sudah heríalo mulai dari pengecoran beton, kecuali jika
diijinkan oleh Pengawas.
a). Sisi balok, kolom dan dinding: 3 (tiga) hari
b). Penyangga ke slabs: 7 hari
c). Penyangga ke balok: 16 hori
d). Penyangga ke cantilever: 20 han
e). Bila bekisting vertikal dibongkar sebelum 7 hari setelah pengecoran
beton, perawatan yang sesuai harus diterapkan dengan seketika.

2) Jika kontraktor mengusulkan untuk membongkor bekisting lebih owai dari


periode menyotakan di atas, kontraktor harus menyampaikon hasil
pemeriksaan mutu yang mempertunjukkon bukti bahwa beton telah mencapai
kekuaton cukup untuk mengijinkan pembongkaron bekisting pendukung.
Silinder diperlukon untuk pemeriksaan mutu harus diadakan sebagai
tambaban jika diperlukon oleh Spesifikosi ini.

Contoh benda uji harus dikeluarkan dari cetakan pada okhir 24 jam dan
disimpon di kontor (apangan yang paling dekat ogor lebih praktis.
Perlindungon yang samo diberikon kepada I unsur-unsur selama perawatan
seperti hainya diberikan kepada bagian dari struktur yang ada, dan tidak akan
dipindahkan dari kantor lapangan tersebut untuk pengirimon ke loboratorium
sebelum melewati jangka waktu yang diusulkan sebelum pembongakaran
bekisting. Silinder akan diujj oleh dan atas biaya kontraktor.

3) Pendukung bekisting shoring tidak boleh dibongkor sampaispesimen


pemeriksaan mutu sudah
mencapai kekuatan sedikitnya 160 kg/cm 2. Bagian yang baru tanpa
pendukung dari struktur
tidak boleh dibeboni dengan bohan yang berot.
Ketika bekisting tidak digunakan, barang tersebut harus dilindungi dari
kerusakan dan efek cuaco. Kepedulian harus dilakukon oleh kontraktor
bohwa ketika digunakan lagi, permukaan bekisting harus bersih dan rata, dan
bebas dari tekukan, bengkakan atau kelainan bentuk yang lain. Setiap
bekisting yang sudah ada, sesuai penilaian Pengawas, dinilai tak serasi untuk
pekerjaan akan ditolok dan dibuang.

TULANGAN
a. Tulangan harus dibuat dengan ukuran dan bentuk sesuai sebagaimana
diperlihatkan di dalam gambar, dan harus ditempatkan sebagaimana
ditentukan. Tulangan harus bebas dari karat yang lepas dan yang lekat dan
cacat pabrik atau terlapis material lain yang akan mengurangi atau
menghilangkan daya lekat. Besi tulangan tidak boleh dikurangi. Setelah
pekerjaan tertunda dengan waktu yang cukup lamo, besi tulangan yang
sudah terpasang untuk daya lekatnya nonti, harus diperiksa dan
dibersihkan. Besi tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan yang
biosanya dapat merugikan kekuoton besi tulangan atau beton sewaktu
djkirim ke lapangan dengan kapol atau truk dan jugo kelika dibuat di lokosi
pekerjaon. Tulangan dengan bentuk dan tekukan yang tidak sesuai dengan
gambar, tidak boleh dipasang. Penggunaan panas untuk menekuk atau
meluruskan besi tulangan tidak diizinkan. Tulangan tidak perlu digeser
untuk menghindarkon pengaruh gangguan terhadap besi tulangan yang
lain, saluran pipa atau benda-benda yang tertanam. Apabilo tulangan
digeser dengan jorak melebihi ukuran diameter satu tulangon,
menyebabkon penataan tulangan termasuk penambahan tulangon
diperlukan untuk mencapai kebutuhan struktural harus disetujui sebelum
beton dicor.

Pada slabs, balok dan bolok penyangga, besi tulangan tidak boleh
disambung (spliced) pada titik tegangan maksimum kecuali jika diizinkan
oleh Pengawas. Lap sambungan harus mengikuti ketentuan berikut kecuali
bila ditetapkan di dalam gambar:
1) Tulangon berprofil di daeroh torik: 30 kali garis tengah
2) Tulangan berprofil di daerah tekon: 25 kali garis tengah
3) Detil tulangan yang lain akan menyesuaikan ke ACI 318 atau
padanannya.

b. Pengelasan tulangon honya diijinkan dengan persetujuan Pengawas. Semua


pengelasan akan dilakukan sesuai AWSD.12.1
c. Tulangan yang terbuka, sisipan dan plat harus dilindungi dari karatan.
d. Peyanggga harus dibuat sesuai dengan ACI 315 dan ACI 318, atcu
padanannya, kecuali ¡ika ditetapkan atau diindikasikan.
e.Selimut beton untuk tulangon mínimum adalan 5 cm bogaimanapun, akan
menjadi 8 cm atau lebih, pko beton secara langsung disiram atau terendam
oleh air laut, kecuali jika ditunjukkan pada gambar ntfluyang diijinkan oleh
Pengawas.

KELAS BETON DAN PEMAKAIAN


Beton dari berbagai kelas yang dítetapkan dan yang diperlukon pada bogian
lain harus dengan perbandingan yang tepat dan dicampur untuk kekuatan
berikut:
a. Kelas beton dan kekuatannya.
Karakteristik beton adalahsebagai berikut
Kelas Tekanan Kuat Rencana Standard Tegangan Lentur yang Di¡¡inkan
(kg/cm2) (kg/cm2)

ABC 300 225 175 100 75 60

b.Campuran.
1) Ukuran normal maksimum aggregate adolah sebagai berikut.

Kelas Ukuran maksimum ( mm )


A 20
B 20
C 20

2) Sebagai tambaban terhadap di atas, perbandingan berat air-semen maksimum


yang diizinkan tidak boleh lebih besar dari 0.50 untuk trestie dan dermaga, dan
0.55 untuk struktur lain.

c. Pemakaian
Beton dari berbagai kelas akan digunakan sebagai berikut:
1) Kelas A: Untuk beton bertulang untuk trestie
2) Kelas B: Untuk beton bertulang untuk kansten, bangunan gedung, parit
saluran air, paving block dan perkerasan ¡alan beton.
3) Kelas C: Untuk lantai kerja

PROPORSI CAMPURAN BETON


a. Percobaan/perencanaan campuran dan pengujian untuk mencapai ketentuan
dari tiap kelas beton yang ditentukan di atas adalah tanggung ¡awab
kontraktor. Campuran rencana harus konsisten (litetapkan sesudah ¡ni di
dalam clause f. Pemeriksaan slump, kandungan udara dan berat unit harus
dilakukan di lopangan di bawoh pengawasan Pengawas.
b. Kandungan Udara Entrained
Entrainment udara harus diproduksi dengan menambahkan air-entraining
agent di alot pengaduk. Kandungan udara di dalom beton dengan volume
harus dirawat pada 3 hinggo 5 persen sebagaimana ditentukan oleh ASTM C
231 atau padanannya.
c. Proporsi Beton
Contoh dari aggregate yang disetujui diperoleh sesuai kebutuhan ASTM D 75
atau padanannya. Contoh material selain dari aggregate harus diserfai oleh
loporan test pabrik yang menandakan pemenuhan sesuai dengan tuntutan
spesifikasi. Percobaan campuran memiliki proporsi, konsistensi dan
kandungan udara yang cocok tersebut, harus dibuat berdasarkan standar ACI
211.1 menggunakan sedikitnya tiga rosio perbandingan air-semen yang
berbeda yang akan menghasilkan kekuatan yang diperlukan untuk pekerjaan
tersebut. Porsi semen yang akan digunakan tidak boleh kurang dari 400 kg
untuk 1 m3 beton bertulang.
campuran percobaan harus dirancang termasuk untuk slump maksimum yang
diizinkan dan tandungan udara. Temperotur beton pada setiap pengadukan
percobaan harus diloporkan kepada pengawas. Untuk setiap rasio air-semen,
sedikitnya tiga silinder test untuk masing-masing umur lengujian harus dibuat
dan dirawat sesuai ASTM C 39 atau padanannya. Dari hasil percobaan ini,
suatu kurva harus diplot mempertunjukkan hubungan antara rasio air-semen
dan kekuatan.
d. Kekuatan Rata-Rata
Untuk masing-masing bagian struktur, proporsi harus dipilih sedemikian rupa
sehingga rasio air-semen maksimum yang diizinkan tidak terlewati dan
dengan dernikion menghasilkan suatu kekuatan rata-rata melebihi kekuatan
yang ditetapkan (fe') dengan ¡umiah sebagai diberikan di bowah. Bita fasilitas
produksi mempunyai suatu catatan Standard Deviasi standar diperoleh sesuai
ACI 214, berdasarkan pada 30 test kekuaton dari proporsi campuran serupa
sebagaimana diusulkan, hasil tersebut harus digunakan dalam memilih
kekuatan rata-rata.
Kekuatan rata-rata yang digunakan sebagai dasar untuk pemilihan proporsi
harus melebihi kekuatan yang ditetapkan (fe') sekurang-kurangnya:

1) 30 kg/sq.cm jika standar deviasi kurang dari 20 kg/cm 2


2) 40 kg/sq.cm ¡ika standar deviasi adalah 20 hingga 30 kg/cm 2
3) 50 kg/sq.cm jika standar deviasi adalah 30 hingga 40 kg/cm 2
4) 60 kg/sq.cm jika standar deviosi adalah 40 hingga 50 kg/cm 2
5) Jika standar deviasi melebihi 50 kg/cm 2 atau ¡ika suatu catatan standar
deviasi tidak tersedia, proporsi harus dipilih untuk menghasilkan suatu
kekuatan rata-rata sedikitnya 70 kg/cm 2 lebih besar dari kekuatan yang
ditetapkan.

Penambahan koreksi untuk memperbaiki penyimpongan di dalom gradasi


aggregate harus digunakan hanya dengan persetujuan tertulis dari Pengawas.

f. Slump
Pengujian harus dilakukan sesuai dengan ASTM C 143, dan kecuali jika
ditetapkan lain oleh Pengawas, slump harus berada di dalam batas berikut :

Unsur-unsur Struktural Slump untuk beton yang digetarkon Semua jenis


beton 7-I0 cm
Beton pengisi dan leveling maksimum 20 cm Pengaduk Beton

Pengaduk beton harusloh pengouuk bertenago mesin atau pengoduk portable


dengan kapasitas cukup untuk mencukupi kebutuhon pengecoran beton.
Pengajuan untuk pengaduk yang akan digunakan untuk pekerjaan harus
disampaikan oleh kontraktor kepada Pengawas untuk persetujuan.
SAMBUNGAN
a.Tidak ada tulangan, perlindungan sudut atau bagian baja terpasang lainnyo
akan dipasang menerus melalui sombungan yang memiliki saringan
sambungan, melolui sambungan pengontrol pada slobs sombungan antaro
slabs dan permukaan vertikal.
b. Sambungan Konstruksi

1) Sambungan konstruksi harus dibuat antara trestie dan dermaga dan harus
dikerjakan tegak lurus kepada poros bagian tersebut.
2) Tindakan pencegahon harus diambil untuk mencegah hilangnya cairan
semen di sambungan konstruksi. Sedopot mungkin, ujung puncak untuk
sambungan konstruksi harus dibuang/dikikis segera pada saot beton mulai
mengeras dan permukoan harus disjkat dan disiram untuk menghilangkan
bahon-bahan sisa dan menyingkapkan aggregote. Muka beton yang ada
harus dibersihkan dengan benar sebelum pengecoran beton yang akan
djikat dan beton yang baru dengan baik bersatu dengannyo.
3) Sambungan konstruksi pada beton terbuka harus ditempatkon dan dibuat
untuk memberikan variasi minimum dari ketentuan penyelesaian.

PENGECORAN BETON
a. Persiapan
Beton yang sudah keras, sampah dan moteriol asing harus dibuong dari bogian
dolam bekisting dan dori permukaan dalom alot pengaduk dan alat penyolur.
Tulongon harus diamankan pada posisinyo dan harus diperiksa dan disetujui
sebelum pengecoran beton. Jolón masuk harus disiapkan untuk peralatan
pengongkut beton yang berada. Setiap peralatan tidak boleh melintos di atas
tulangan, ¡uga tidak boleh ada jalan masuk yang dibuat di atas tulangan. Pada
saat pengecoran beton di otas permukaan tanah golian, landasan kerja harus
dibuot sebelum pengecoran beton struktural. Permukaan fanah harus bersih,
bebas dari air dan lumpur dalam yang telah ditetopkan dalom BAGIAN
PEKERJAAN-TANAH. Apabila pengecoron beton langsung di atas permukaan
golion tanah diijinkan, kertos woter-proof atau lemboran poiyethyiene dengan
tebal nominal 0.4 mm harus dibentongkon di otas permukaan yang kering atau
permukaan beton yang sudah ada, secara merato dalam keadaan lembob tapi
tidak berlumpur pada saot beton dicor.

b. Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dan pengaduk ke tempat deposite akhir secara terus
menerus, secepat mungkin dapot dilaksanakan dan tanpa terjodi segregosi atau
hilangnyo bañan semen, sampai unit-kerja yang disetujui diselesaikan.
Pengecoran tidak akan diijinkon ketika matahari, panas, angin atau keterbotosan
perolotan yang harus dilengkapi oleh Kontraktor di mona akan menghombot
penyelesaian dan perawaton beton. Beton harus dicor di dalom bekisting, sedikit
mungkin dalam posisi terakhir, dalam kira-kira seragam lopison horizontal
dengan ketebalan tidak lebih dan 30 cm.
Bekisting yang sudah digunakan untuk pengecoran beton dan tulongon yang
terkubur dengan beton atau bekisting yang berlopis pelumos harus dibersihkan
terlebih dohulu sebelum pengecoron. Beton tidak akan diijinkon untuk
penuangon lebih dori 1.5 m di dalam pekerjaan tertutup moupun lebih dori 1.0 m
untuk pekerjaan terbuka. Jika tinggi jatuh yang lebih besar diperlukan, suotu alot
penggetar atau olot lain yang disetujui harus digunakan. Pengangkoton alat
penggetar harus djkendolikon sedemikian rupo sehingga beton secara efektif
memadaf dalam lopisan horisontal tidak lebih tebal dori 30 cm, dan pengoturan
jorak alat penggetar harus diatur sedemikian rupo agar tidak terjadi segregasi.
Beton yang menopang konstruksi harus kepada level yang sesuai untuk
menghindori kelebihan jarok atau pengisian odukon beton. Soluran pipo dan
pipo tidak boleh ditonam di dolam beton kecuali jika diijinkan oleh Pengawas.

c. Interval Waktu Antara Pencampuran dan Pengecoran.


Beton dicompur di dalom pengaduk yang fetap (stasionary) dan diongkut dengan
olot yang tidak bergetor harus dicor dalom bekisting di dalam bekisting dalam
waktu 30 menit dari soat bahon-bohon dioduk di dolam tong pengaduk. Beton
yang diangkut dalam truk pengoduk atau truk penggetar harus liba di lopangan
dan dituangkon ke dalam bekisting dolam woktu 45 menif dari saat bahon-bohon
dicampurkon di dalam tong pengoduk. Beton harus dicor ke dalam bekisting
dolam 15 menit setelah dituangkan dari pengoduk beton di lopangon.

d. Persyaraton Kepanasan Cuaca


Temperatur beton selama periode pencampuran, pengecoron dan atau
transportasi fidak boleh melebihi 33 °C. Setiap pengadukan beton yang felah
mencapai temperatur di atas 33 °C pada waktu dan tempat sebagaimana
disebutkan dalam periode di atas, tidak boleh dicor tetapi harus ditolak, dan tidak
boleh digunakan lagi dalam setiap bagian dari pekerjaan permanen.
1) Tata cara pengendalian mutu
Kontraktor harus menyiapkan fasilitas pendingin air dan tata cara pengendalian
atau pengurangan temperatur semen, aggregate dan peralatan
pengaduk/pengangkut pada temperatur dimana pada seluruh waktu selama
pengadukan, pengangkutan, dan pengecoran, temperature beton tidak melampaui
33 °C.

2) Sambungan Dingin dan Penyusutan


Apabila sambungan dingin cenderung untuk terbentuk atau bila permukaan
ferbentuk dan mengering terlalu cepat atau retak penyusutan plastis cenderung
akan muncul, beton harus dijaga kelembabannya dengan percikan air atau cara
lain yang disetujui, dilaksankan segera sesudah pengecoran, dan sebelum
penyelesaian.

3) Tindakan pencegahan lanjutan


Ketika tíndakan pencegahan yang bisa dilakukan tidak cukup, perlu pemindahan
waktu kerja ke malam atau sore. Prosedur menyesuaikon diri ke ACI 305 atau
pendanaan.

e. Penyaluran Beton
Beton dapat disalurkon oleh saluran, convoyar, afau pompa jika disetujui oleh
Pengawas secara tertulis. Di dalam permintaan persetujuan, Kontraktcr harus
menyampaikan rencana opsrasi keseluruhannyo dari woktu pengosongon-isi
beton dori alat pengaduk ke pengecoran akhir di dalam bekisistíng, dan langkah-
langkah yang díombíl untuk mencegah pembentukan sombungon dingin jíka
pengangkutan beton dengan saluran, pompa atau conveyor terganggu. Pompa
dan conveyor harus mampu untuk secara cepot dan efisien menempatkan beton
di tingkat kondisi yang poling menguntungkan bagi pengerjaon yang baik.
Persetujuan tidak akan diberi untuk conveyor atau saluran yang menuntut
perubahan pada material beton atau campuran rencana untuk efisiensi .
1. Saluran ddn Conveyor
Saluran harus dari bahan baja atau kayu yang dilapisi pelat besi, potogan
melintang bulat, kaku di dalam konstruksi dan terlindungi dari banjir.
Conveyor harus dirancang dan dioperasikan dan bagian saluran harus
mulai meyakinkan suatu arus beton seragam dari oenqpduk. ke temoat
akhir tanoa menimbulkan seareflasi terhadap bahan beton, hilanguYO
cairan semen, atau perubahan slump. Bagian pengeluaran dari tiap
conveyor atau alat penyalur
akan dilengkapi dengan suatu alat untuk mencegah segregasi. Conveyor
dan penyalur harus dibersihkan seluruh bagiannya sebelum dan setelah
digunakan. Material buangan dan air pembilasan harus dibuang keluar dari
bekisting.

2) Pompa
Pompa harus dioperasikan dan dirawat sedemikian sehingga suatu arus
yang tidak terputus dari pengiriman beton ke dalom bekisting tanpa
kantong udora, segregasi atau perubahan slump. Kelika pemompoan
selesai, odukan beton yang masih ada di dalam slang pipa harus ditekan
keluar dan dibuong tanpa mencemari beton yang sudah dicor. Setelah
selesai setiap kegiatan, perolaton harus secara menyeluruh dibersihkan dan
air pembilas harus dibuang di luar bekisting.
PEMADATAN
a. Beton harus digetarkan dan dipadatkan dalam posisinya secara hati-hati dan
secara menyeluruh selama pengecoran untuk memastikan bahwa beton telah
betul-betul mengisi dan menutupi tulangan, mengisi bekisting dan tidak
terjadi kekosongan, dan tidak akan terganggu sesudah itu.
b. Semua beton harus digetarkan dan dipadatkan dengan penggunaon alat
penggetar infernal dengan ukuran, type dan jumlah yang disetujui oleh
Pengawas. Alat penggetar harus digunakan untuk periode waktu yang
mínimum yang diperlukon bagi konsolidasi beton. Getaran berlebihan yang
mengakibatkan segregasi harus dihindorkan. Alot penggetar tidak boleh
digunakan untuk memindahkan beton di dalam bekisting.
c. Segera setelah pengecoran, masing-masing lapis beton harus dipadatkan
dengan olat penggetar beton jnternal yang dilengkapi dengan gagang
pemegang, batangan dan gagang pemadat. Pengetukan atau lain penggetaran
eksternal lainnya pada bekisting tidak diijinkan kecuali ¡ika disetujui oleh
Pengawas. Alat penggetar internal dicelupkan ke dolam beton harus dijaga
suatu kecepatan tidak kurang dori 7,000 getaran per menit. Alat penggetar
tidak boleh dimasukkan ke dalam bagian bawah beton yang sudah mulai
mengeras. Alot penggetar harus digunakan titik-titik ruang yang seragam,
tidak terlalu ¡auh dari jangkauan efektif dari alat penggetar tersebut.
Sebelum menggunakan beton boru di atas atau pada beton yang telah
mengeras, permukaan beton yang telah mengeras tersebut secara
menyeluruh dibersihkan agar supaya menyingkapkan aggregate yang linsnr
dan bebas dari bendo yang menempel, lapisan, benda-benda asing dan
portikel lepas. Bekisting harus dikencangkon kembali. permukaan yang
sudah dibersihkan harus lembab, tetapi harus tidak tergenang air ketika
beton dicor.

PENGATURAN PELAT DASAR


a. Persiapon
Setelah pemasangan pipa dan dengan baik diposisikan, pelat dosar harus
dilengkapi dengan londasan penuh dengan penutup mortor. Ruong antaro beton
dan dosar plot tidak boieh kurang dari 13 mm untuk plat kurang dori 30 cm.
Permukaan beton harus kasar, bersih, bebas dari minyak, pelumas dan kerak dan
harus dibuang. Permukaan metal harus bersih dan bebas dan minyak, pelumas
dan karat.

b. Mortar
Buhan mortor terdiri dari satu bagian Portiond Semen dan 2.5 bagian dari
aggregote halus, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang sepadan dengan berat,
dan tidak lebih dori 17 liter air untuk setiap kantong semen. Ruong antara
permukoan beton dan dosar plat harus terisi dengan adukan mortor dengan
memadatkan atau membentuk dengan suatu batang besi atau besi tulangon
sampai kekosongan seluruhnya terisi penuh.
PENYELESAIAN BETON
a. Di dalam 12 jom setelah bekisting dibongkor, cocol permukaan harus
diperbaiki sesuai ketentuan di sini. Temperatur beton, mortar dan udoro luar
selama pekerjaan perbaikon termasuk perawatan harus di otas 10 °C. Material
halus dan terlepas harus dibuang. Sorang lebah, kantong oggregate, rongga
dengan diameter lebih dari 13 mm dan lubang bekos bout atau batang besi
harus dipotong hingga beton yang tidak bertulong, dileborkan, dibasahi,
disapu lopisan dengan spesisemen grout dan diisi dengan bahon mortor.
Bahon mortor harus campuron yang tepot dari satu bagian Portiand Cement
dengan tidak lebih dari 2 bagian aggregate halus lolos saringan no. 16, dan
jumlah air mínimum. Warna mortor harus sesuai dengan warna beton yang
dikerjakan. Mortar harus dipadatkan secara meroto pada tempatnya. Lubang-
lubang yang melewati seluruh dinding harus diisi penuh dari permukaan
bagian dalom dengan cara menekon mortar melewati bagian luar dori
permukaan dinding. lubang-lubang yang tidak menembus dinding harus
ditutup secara penuh. Pekerjaan penombolon akan menyelesaikan bentuk dan
di dalam kondisi yang sama sebogai kesatuan permukaan. Tambalan yang
terbuka harus diselesaikan hingga mencopai ipermukaan sambungan dolam
bentuk dan warna sama.

Tambalan harus harus dirawat kelembabannya selama 72 jam. Temperatur


udara harus tidak boleh kurang dari 10 derajat celcius.penutupan permukaan
yang diselesaikan dengan material kering atau penambahan air pada
permukaan beton tidak diperkenankan.

b. Permukaan Halus
Permukoan halus harus diperlukan hanya bila ditentukon pada penyekat beton
dan ambang pada level yang diperlukan tanpa memperlihatkan aggregate kasar.
Setelah kelembaban permukaan hilang dan kerak sudah dibuang, permukaan
tersebut harus diselesaikan oleh sekop baja dan pengambang.

c. Permukaan Berjalur
Beton harus disekat dan diombangkan pada level akhir yang diperlukan tanpa
memperlihatkan aggregate kasar. Setelah kelembaban permukaan hilang dan
kerak sudah dibuang, permukaan harus diselesoikan ke ambang dan
penyelesaian halus. Permukaan yang sudah diambangkan tersebut harus disapu
dengan sikat bulu keras.
d. Toleransi
Penyelesaian permukaan halus dan bejalur harus betul-betul rata dengan tidak
ada penyimpangan lebih dori 3 mm dalam setiap aran ketika diuji dengan suatu
straight edge ukuran 3 m.
PERAWATAN BETON
a. Beton harus d¡iaaa terhadap kehilanaan kelembaban, perubahan temperatur
yona cepat dan cacat mekonis dori nada olou aliron oir uirtuk suolu periode
mínimum 7 (tuíuh) hori untuk beton yono menggunakan ASTM C 150 Jenis II
atau padanannya.

b. Beton harus dirawat di dalam suatu kondisi lembab pada temperatur di atas 10
"C selama periode perawatan yang ditetapkon dan sampai pekerjaan perbaikan
dimulai dalam clause 17, PENYELESAIAN BETON. Aktivitas perawatan
harus dimulai segera setelah air menghilang dari permukaan beton setelah
pengecoran dan diselesaikan. Pengerasan beton di bawah permukaan harus
dijaga kelembabannyo dengan bekisting tetap pada tempatnya selama periode
perawatan yang penuh atau, apabila bekisting dibongkor sebelum masa
perawatan berakhir, dengan persetujuan. Perawatan harus dilaksanakan dengan
salah satu cara berikut ¡ni atau kombinasi dari cara-cara tersebut, sesuai yang
disetujui.

c. Perawatan Dengan Pelembaban


Permukaan beton yang belum keras ditutup dengan karung goni atau keset,
dibasahi sebelum dihampar dan overlap sedikitnyo 15 cm. Karung goni atau
keset harus dijaga basah terus menerus dan menempel longsung dengan dengan
permukaan beton. Apabila pengerasan permukaan dirawat di dalam bekisting,
bekisting tersebut harus di|aga senantiasa basah. Jika bekisting dibongkar
sebelum berakhirnya masa perawatan, perawatan harus dilanjutkan
sebagaimana terhadap permukaan yang belum keras, menggunakan material
yang sesuai. Karung goni hanya digunakan pada permukaan yang akan tertutup
pada penyelesaian pekerjaon dan dalam dua lopis.

d. Perawatan Dengan Pelapis Tidak Tembus Pandang


Semua permukoan harus dibasahi dengan penyemprot air dan ditutup
sepenuhnya dengan kertos kedap air, lapisan poiyethyiene atau karung goni-
poiyethyiene yang jenuh air sebelum dihamparkan. Penutupan harus
dihamparkan dengan warna yang terang menghadap ke atas. Penutupan harus
ditumpang tindih tidak kurang dari 30 cm dan dengan hati-hati ditindih ke
bawah atau harus ditumpang tindih tidak kurang dari 10 cm dan ditekan untuk
mendapatkan penutupan menerus dengan sambungan yang betul-betul tertutup.
Lapis penutup harus ditindih untuk menghindarkan
perubahan bentuk atau tertiup ongin. Lopis penutup harus dilipot ke bawah di
atas tepi yang terbuka dan diamankan dengan cara yang disetujui. Lapis
penutup harus diperbaiki atau diganti apabila sobekan atau lubang terjadi
seloma periode perawatan.
e. Perowatan Dengan Membrane-Forming Compound
Sebelum menggunakan bohan perawat, bagian otas sambungon yang akan
menerima seolant harus ditutup ropot dengan bahan penutup sementara untuk
mencegah masuknya bohon camparan dan untuk mencegah hilangnya
kelembaban sepanjang periode perawatan. Bohon perawat harus digunakan
pada permukaan yang lembab segera disaot film oír sudah menghilang. Bohan
perawat harus digunakan dengan penyemproton menggunakan corang
penyemprot yang dilengkapi dengan penghalang angin. Bohan perowot harus
diteropkan dalam dua lopis, dikerjakan ferus menerus pada bidang perowoton
dengan tidak lebih dan' 10 m^liter untuk sefiop (apis. Apabilo digunakan
penyemprot tangán, lapis kedua harus dikerjakan dalam arah kira-kira bersudut
90o dengan arah penyemproton lapis pertama. Bahan perawat harus terbentuk
secara merata, tidak terputus, membentuk lopisan film yang tidak cacat, retok
atau terkelupas, dan harus bebas dori lubong-lubang kecil atau kondisi lain
yang merugikan. Permukaan yang tertimpa hujan selama 3 jam setelah
pelapisan bohan perawot diloksanakan, atau permukaan yang cacat okibat
peloksanaan konstruksi dalam maso periode perawatan, harus segera disemprot
lagi dengan cara-cara sebagaimana diuraikon di atas. Pelapisan bahan perawat
tidak boleh digunakan pada permukaan yang akan mendapat penanganan lebih
lanjut yang tergontung pqda adhesi atau lekatan pada beton. Lopisan bahan
perawat tidak boleh digunakan pada permukaan yang akan dirowot pada
temperotur perawatan dengan uap panas. Apabila membrane-forming curing
compound diijinkan, permukaan yang selalu terbuka harus dirawat dengan
menggunakan membrane-forming curing compound yang tidak berworna yang
mengandung bohan yang mudah hilong. Apabila jenis bohon perowat tidak
berworno digunakan, permukcan beton harus dillindungi dori sinor mafohori
longsung selama periode perawaton. Permukaan yang sudah dilapisi dengan
bohon perowot harus dijogo bebas dori injakan kaki dan lalu lintas kendoraan
dan dori hol-hol lain yang menyebabkan adhesi dan pengotoran selama periode
perawatan.

PEKERJAAN ELEKTRIK UMUM

LINGKUP
a. Bagian Ini menetopkon syarat-syaraf umum yang digunakan untuk semua
pekerjaaan elektrik pada Kontrak ini.
b. Syarat-syarat dalam bagian ini merupakan unit bagian dori bagian-bagian
seperti berikut :

UMUM
a. Kode dan Standar
Pekerjaan elektrik yang tercakup pada Spesifikasi ini akan dilaksanakan sesuai
dengan :
- Peraturan umum Instalasi listrik (PUIL)-1988
- Peraturan ümum (nstalasi Penangkal Pefir (PUIPP) Standar Industri
Jepang (JIS)
- International Electro technical Commission (IEC) Verband Deutscher
Elecfrotechniker (VDE)
- Standard Industri Indanesia (Sil)
- Standard Britania (B)

b. Syarat-syarat Instalasi
• Kontraktor harus melaksonakan semua pekerjaan yang diperlukan pada
Spesifikasi ini dan seperti yang tercantum padagambar.

• Semua pekerjaan harus dilakukan oleh personil yang berkwaiitas dan


berpengolaman sehingga dapat diterima oleh Pengawas, dan atau oleh
yang memiliki wewenang di lokasi tersebut.

• Kontraktor harus memiliki Pass III dori PIN untuk power supply dan
sistem penerangan, dan mempunyai pengalamon yang mencukupi dalam
pekerjaan lain yang diperlukan dalam Kontrak.

• Peralotan Dan Material


Semua peralatan dan material harus boru dan yang terbaik dori jenisnya
mosing-mosing sesuai dengan iklim tropis dan cukup terlindung ferhadap
kondisi iklim pada lokasi tsb. Peralatan Dan Material harus produk yang
baku dori suatu pabrikan yang mempunyai nomo baik dan produk tsb
dipokoi secara terotur dalam suatu produksi serta peralatan yang
mempunyai cofaton kepuosan yang terbukti tidak kurang dori 5 tohun dan
mempunyai Pengawas di lopongon yang sudah tersedio untuk
pemeliharaan dan memberikan sarán serta menyediakan josa yang
diperlukan ini tonpo beban tambaban kepada pemberi kerja.

BERUNDING DENGAN PEKERJAAN LAIN


a. Kontraktor akan dirundingkan dengan kontraktor-kontraktor dari jenis
pekerjaan lain yang mempunyai hubungan dengan pekerjaan borangan
yang diperlukan dalam kontrak seperti metada konstruksi dan jodwai.
b. Kontraktor harus bertanggung jawab secara penuh pada apa yang ada dalam
rencana konstruksi atau jodwai yang berkaitan dengan kesalahon
pengaturan tentang pengerjoannya dengan kontraktor yang lain terkait
adanya hubungan kerja dengan mereka.

AJUAN

a. Mengacu pada bagian SUBMINTALLS


Mengacu pada BAGIAN SüBMITTALS. Daftar Peralatan Dan Material
Segera setelah penandatanganan Kontrak dan sebelum memulai pekerjaan
lokasi, Kontraktor harus mengajukan suotu proposal persetujuon kepada
Pengawas mengenai daftor lengkap semua perolaton dan material yang ia
usulkan untuk digunakan dalom pekerjaan seperti memberi ñama,
menilai, kopasitos dan uraian lengkap yang diperlukan untuk
mengidentifikasi Ítem tersebut. Pertimbangon tidak akan diberikan
kepada daftar yang tidak lengkap yang disompoikan dari waktu ke waktu.
Tak ada item yang akan dibeli hinggo persetujuan tertulis telah diberikan
oleh Pengawas . tsb.

b. Kontraktor akan menyiopkan dan mengajukan kepada Pengawas suatu


persetujuan untuk memerinci gambar sebagai berikut:

1. Pipa saluran yang digunakan untuk pemasangon kabel dan pemosangan


kawot
2. Dimensi dan penempatan kotak-hubung dan kotak torikan yang tepat, jika
perlu
3. Tataruong yang tepat untuk penerangani, stop kontak, box panel,
penanaman kabel ground, tangkai kilat, dan ioin lain
4. Tato ruong perolotan yang tepat pada cabong stasiun, motor atau
perlengkapan elektrik lain termasuk rindan pondasi
5. Gambar lain yang diperlukan oleh Pengawas

i Kontraktor akan menyampoikon jugo suatu persetujuan kepada


Pengawas, gambarón kerja terperinci yang mempertunjukkan detil
konstruksi dan detil pemasangon peralatan.
-

MATERIAL

a. Pengawas mempunyoi hak untuk menolak bahkan setelah Kontrak


ditondotongoni, material atau peralatan yang disompaikan oleh Kontraktor
untuk jasa yang diperlukan, Andaikata material atau peralatan tidak
memenuhi kebutuhan Spesifikasi, dan apabila Kontraktor menarik
perhatian Pengawas dalam penulisan pada beberapa penyimpangan
terhadap penawarannya daN penyimpangan tersebut telah diterima pada
soat putusan hokim, Kontraktor diharuskan untuk menyampaikan kembali
material lain atau peralatan yang akan memenuhi Spesifikasi itu.

b. Kontraktor akan menyampaikan 3 sotuan detil yong lebih lanjut dari


semua perlengkapan elektrik, yang tercakup pada Spesifikasi ini bersama-
sama dengan semua dimensi gambar don, atas permintaan Pengawas,
suatu contoh dori beberapa material atau peralatan dengan data pabrik
yang diterbitkon atau beberapa uraian yong ditulis dolam bahasa Inggris.

c. Yong mana, dalam kaitan dengan ketidaktersediaon material atau untuk


alosan lain, Kontraktor menginginkan untuk menggonti merek lain atau
jenis material otau peralatan yang disetujui, Kontraktor akan
menyampaikan usulannya untuk memperoleh persetujuan Pengawas
disertai hal-hal berikut:

1. Contoh peralatan otou material yang diusulkan dengan semua


informasi teknis yang diperlukan
2. Perbandingon yang terperinci tentang sifat kedua materi
3. Analisa Harga yang terperinci tentang kedua materi
4. Pertimbangan tegas untuk menginginkan perubahan

d. Semua pekerjaan baja secara menyeluruh akan dibersihkan dengan tangán


atau diberi perawaton yong sama don serupa seteloh pengelasan don
fabrikasi diselesaikan. Sebelum pelukisan, semua skala, karat, minyak dan
pelumas akan dipindohkan dan diperlakukan dengan suatu karat solusi
yang menghambot. Sedikitnya 3 lopison yang mencakup dasar pokok akan
diterapkan dalam pekerjaan pabrikan untuk memperoleh suatu
penyelesaian kelas tinggi. Bogian dolom Atau Panel akan menjadi
penyelesaian akhir kecuali jika tidak ditandai, don di mana tidak
terindikasi, di dalam suatu warna yang disetujui alen Pengawas tersebut.
PELABELAN

a. umum
Semua perlengkapan elektrik okon dilengkapi dengan suatu pelat-nama otou
label yang tohan loma dicantelkan poda mereka dolom suotu posisi yong
mencolok yong menandakan layonon peralatan khusus. Label Don Pelot-Noma
ini okan menjodi material non higroskopik don tohan rusak ditulis dalom Bohaso
Inggris dan Indonesia dengan perbedoan warna yang kontras.Dengan catatan
okan disetujui oleh Pengawas.

b.Label Sirkit okon dibuat dori domar buatan dengan ukiron huruf dolom Babosa
Inggris don Indonesia. Ukuran label sirkit akan ditentukon oleh Pengawas.

c. Kobel

1. Masing-Masing kabel ketika dipasang secara lengkap selamanya berkoit


dengonnya poda akhir mosing-masing dan podo tingkat lonjutan mungkin
perlu dipertimbangkan oleh Pengowas, plat metal toban rusak yong
diatosnyo diukir otau dicap, identifikasi jumiah kobel, voltase, bebón
maksimum, ukuran konduktor dan pabrikan.

2. Identifikosi angka-angka mengikuti jadwal kabel yang akan disiapkan oleh


Kontraktor sesuai kabel yang benar-benar diletakkan. JadwaI kabel ini akan
menandai angka-ongka kabel, ukuran kobel, voltose, jumlah konduktor,
ukuran konduktor, penghentian dan koneksi pada akhir masing-masing dan
rute kabel.

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SELAMA PEMBUATAN

a. Pengawas betul-betul akan diberi waktu secara penuh selama pembuatan untuk
memeriksa, atau menguji dasar pemikiron kontraktor tentang moterioi dan
pengerjaan dan' semua peralatanyang disediakan pada Kontrak, dan jika
bagian dori bongunan yang dikotakan dihasilkan berdosorkan pendapat yang
berbeda, Kontraktor akan memperoleh ijin Pengawas untuk memeriksa,
menguji seolah-oloh bangunan yang dihasilkan atas dasar pemikiron
kontraktor itu. Pemeriksaan atau pengujian seperti ¡tu, jika dibuat, sebaiknyo
tidak membiarkan Kontraktor dori kewojibannya mematuni Kontrak.
b. Mengenai test dan pemeriksoan mungkin sebagai alternatif dilaksanakan oleh
otoritas yang diakui secara internasional yang ditugaskan oleh Kontraktor
tetopi namanya telah disetujui oleh Pengawas.
c. Test rutin untuk berbagai peralatan akan segera dilaksanakan dan apabila
beberapa material atau pekerjaon tidak mematuhi Spesifikasi atau tidak lulus
test yang telah ditetapkan, akan diganti atau diperbaiki dengan bioya
ditanggung kontraktor.
d. Kontraktor mengajukan juga salinon dan' semua sertifikot test untuk berbagai
peralatan, dan jika Pengawas tidak púas dengan hosil test, test tersebuf harus
diulang dengan bioya ditonggung
kontraktor.
e Kontrak bensí test mengenai dasar pemikiran Kontraktor atau kontraktor-
kontraktor dibawahnya
bus menyediakan; tenaga kerja, material, listrik, bahan bakor, gudang,
perlengkapan dan instrumen dengan biaya sendiri sebagaimana yang telah
diwajibkan dengan tuntutan yang layak untuk meyelesaikan test tersebut
secara efisien.

PEMBERITAHUAN TEST DI LOKASI

a. Kontraktor harus memberikan kepada Pengawas tonggol pemberitanuon


21 hari sebelumnya secara Wis sehingga Pengawas telah siap untuk
membuat test opapun. Kecuali jika tidak setuju, test iltnn berlangsung
dalam 10 hari setelah tanggal tersebut, pada hari itu atau hari ketika
Pengawas «h memberitahükan secara tertulis kepada Kontraktor.
b. menurut pengertian Pengawas, test terlalu ditunda-tunda, ia boleh
memberikan peringatan secara tertulis untuk menyerukan Kontraktor agar
membuat test tersebut dalam 10 han" setelah Inri penerimaan peringatan
tersebut. Kontraktor harus membuat test dalam jangka waktu 10 hari tabut,
dan saat Kontraktor mungkin menentukan hari dimana dia akan
memberikan Pemberitahuan kepada Pengawas.
c. Jika Kontraktor gagal untuk membuat test tersebut tepat waktu seperti
diatas, Pengawas diperbolehkan dengan sendirinya memulai test tersebut.
Semua test yang dibuat oleh Pengawas secara penuh akan menjadi
tanggung jawab kontraktor baik resiko maupun pembiayaannya Bila ada
bagian pekerjaan yang gagal melalui test, test bagian tersebut, jika
diperlukan oleh Pengawas atau Kontraktor, akan diulangi kembali dalam
jangka waktu yang layok berdasorkan kondisi-kondisi dan terminolagi
yang sama sampai Pengawas merasa púas.

BUKU PETUNJUK PEMELIHARAAN DAN OPERASI

Kontraktor akan menyediakan dan memberikan 3 satuan buku petunjuk dalam


Bohasa Inggris dan Indanesia untuk operosi dan pemeliharaon sebelum Pemberi
kerja mengambil alih seluruh kerja elektrik yang tercakup dalam Spesifikasi.
Buku petunjuk ini sedikitnya akan meliputi hal-hal berikut:
a. Katalog teknis pabrik, bagan jaringan kabel dan penggambaran
dimensional untuk masing-masing
dan tiap-tiap jenis peralatan yang terpasang.
b. Instruksi operasional untuk berbagai peralatan dan sistem
c. Buku petunjuk pemeliharaan untuk berbagai peralatan dan sistem J
d. Daftar suku cadang beserta nomor-nomor bagian dori berbagai
komponen untuk semua peralaton
e. Salinan semua garansi dan jaminan pabrik yang dikeluarkan dalam hal
berbogai peralotan yang disediakan dan dipasang.

PERIODE PERTANGGUNG JAWABAN ATAS CACAT YANG TIMBUL

o. Kontraktor bertanggung jawob untuk perbaikan atas cacat yang timbul


dori pengerjaan atau material yang cacat, beberapa kegiatan dan
kelaloiannya yang mungkin berkembang di bawah kondisi-kondisi yang
ada dalom Kontrak dan di bawah pencapalan perencanaan atau pencapaian
beberapa bagian, oleh karena ¡tu dalam periode yang telan ditentukon pada
saat kondisi-kondisi umum setelah pengerjaan, maka mungkin kasus
tersebut telah ditanggulongi.

b. Sampai menyerahkan pekerjaan yang lengkap Kontraktor mempunyai hak


untuk mengakses jam kerja yang betul-betul layak dengan resiko dan
biaya sendiri atau wakil syah yang namanya sebelumnya sudah
dibicarakan secara tertulis kepada Pemberi kerja, semua bagian dari
jaringan bja digunakan untuk kepentingan pemeriksaan pekerjaan oleh
karena itu untuk catatan-catatan pekerjaan dan prestasi maka untuk
maksud pemeriksaan catatan dibawa, tunduk kepada persetujuan pemberi
kerja yang tidak layak disembunyikan Kontraktor dengan menangggung
resiko dan biayanya sendiri membuat beberapa test yang ia anggap layak.

TEST PENYELESAIAN
i
a. Kontraktor harus memberikan pemberitahuan 21 hari sebelumnya kepada
Pengawas tanggal dimana Kontraktor siap untuk membuat test penyelesaian.
Kecuali ¡ika tidak disetujui, test akan Usanakan di dalam 10 hari sesudah itu
dan saat itu akan diberitahu oleh Pengawas kepada Kontraktor.

b. Penyesuoian
Sebelum test, Kontraktor akan melakukan penyesuaian semua peralatan dan
pekerjaan untuk memastikan operasi yang tepat dan semata-mata bertanggung
jawab atas ketepatan.
c. Test Penyelesaian
Kontraktor harus melaksanakan test penyelesaion kerja yang ditentukon di
bowah pengawasan Pengawas. Maten dan Métada test akan diarahkan oleh
Pengawas. Kontraktor harus melengkopi semua peralatan yang diperlukan,
perkakas, instrumen, material, tenaga kerja, dll. Untuk melaksanakan test,
kontraktor harus menyompaikan suotu persetujuan kepada Pengawas
mengenoi semua dato test.

d. Kegagalan Test
Seandainyo beberopa bagian pekerjaan gagal melalui test, Kontraktor harus
meneliti penyebab kegagalan tersebut dan melaporkannya seperti yang
diarahkan oleh Pengawas mengenai bagian tersebut atau keseluruhan
pekerjaan, di dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Pengawas. Lalu test
harus diulangi hingga hasiinya memuaskan Pengawas.

SUKU CADANG

sesuai kontrok semua perlengkapan elektrik disediakan oleh Kontraktor


termasuk suku cadangnya juga Jnrus terpenuhi, dipergunakan untuk
pemeliharaan perlengkapan elektrik ¡tu sendiri dan lampu penerangan selomo
jangka waktu dua tahun, kecuali jika tidak ditetapkan pada masing-masing
seksinya ilari Spesifikosi fsb. Dengan persetujuan Pengawas,Kontraktor harus
mengojukan daftor suku cadang ketiko ¡a menyampaikan gambar bagi
perlengkapan tersebut. Kontraktor harus menjamin bohwa suku cadang yang
disebutkan dalam doftor akan selolu tersedia selomo dua tahun agor peralotan
tersebut berfungsi dengan baik. Harga satuan yang dimasukkan oleh (ontraktor
untuk materi peralatan tersebut dalam ¡umiah Rekening yang dianggap akan
dimasukan kolom biaya untuk suku cadang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai