Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH


JL. SOA-SIU Dok II Bawah Jayapura –Papua - Telp (0967) 531477 – Faximile (0967) 531477

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

PAKET PEKERJAAN :
PERENCANAAN PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR

LOKASI:
KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA

TAHUN ANGGARAN 2019

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(R.K.S) TEKNIS
PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR

PERSYARATAN TEKNIS

Standard-standard yang berlaku

Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan
teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun
peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :

 PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia


 NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia
 PPI – 1983 : Peraturan pembebanan Indonesia
 ASTM : American Society for Testing & Materials
 NI – 10 : Bata Merah Sebagai bahan bangunan
 PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
 SII : Standar Industri Indonesia
 PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
 AV 1941 : Algemene Voorwarden
 AISC : American Institute of Steel Construcion
 AWS : American Welding Society
 Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia
 Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961).
 Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan
Kesehatan Kerja.
 Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980.
 Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.
 Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut diatas, maupun standard
Nasional lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau
setidak tidaknya berlaku standard-standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang
bersangkutan.

Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pemborong wajib dan
harus menyerahkan :

a. Time Schedule
b. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan untuk bahan material tertentu sesuai dengan perintah Direksi
Pengawas dan Konsultan Perencana.
c. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).
d. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan Direksi, Pengawas,
dan Konsultan Perencana.
e. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertensu sesuai permintaan
Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.

f. Izin Pelaksanaan dari Direksi Pengawas diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi Pengawas jika tidak
memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi syarat yang diminta atas tanggung jawab
dan biaya Pemborong.

Data data Umum

Seluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukuran yang
ada di lapangan.

Penyerahan Pekerjaan

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 2


Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan, sisa pembongkaran
dan lain-lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pekerjaan Persiapan / Pendahuluan :

1. Kontraktor harus memulai pekerjaan dari garis-garis yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya Kontraktor harus menyediakan semua
bahan peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan
pengukuran dan pematokan untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya.
Kontraktor diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama selama masa pembangunan.
2. Kontrakan diwajibkan melakukan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-
keterangan mengenai peil ketinggian tanah, lantai, letak batas-batas dengan alat-alat yang sudah diterapkan
kebenarannya.
3. Ketidak-cocokan yang mungkin  terjadi  antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas  untuk dimintakan keputusannya.
4. Pengukuran  sudut  siku  dengan  prisma  atau benang  secara  azas  segitiga phytagoras hanya diperkenankan
untuk  bagian-bagian  kecil   yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab Kontraktor, dengan biaya sesuai kontrak.

1.2. Alat dan perlengkapan pekerjaan dan Tenaga Lapangan

1. Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan dalam proyek ini, harus
menyeidakan alat-alat dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing, seperti:
 Alat-alat ukur
 Alat pemotong, penduga, dan alat bantu

a) Disamping itu juga harus menyediakan buku-buku laporan (harian, mingguan), buku petunjuk alat-alat yang akan
dipakai, rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab penuh untuk
memutuskan segala sesuatunya di lapangan dan bertindak atas nama kontraktor.

1.3. Kantor Kontraktor, Gudang, dan Los Kerja

1. Kontraktor diwajibkan membuat bangunan sementara guna kepentingan kontraktor sendiri (sebagai kantor
Proyek lengkap dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan
Pengawas.
2. Bentuk dan ukuran disesuaiakan Kantor Proyek, Gudang dan Los Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya,
dilengkapi ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta
memperhatikan lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran.
3. Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan saja) menjadi milik kontraktor, dan kontraktor wajib
membongkar serta memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut setelah mendapat instruksi dari
Konsultan Pengawas.
4. Kontraktor diwajibkan merawat peralatan seperti Pompa dan lain sebagainya milik Pemilik Proyek (bila ada)
serta menanggung biaya perawatan peralatan selama berlangsungnya pekerjaan.

Penyimpanan barang-barang dan material (Gudang material)

1. Kontraktor wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material seperti pasir, koral, besi beton dan
lain-lain. Material harus terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya.
Gudang semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal 30 cm diatas permukaan lantai
plesteran. Gudang dibongkar setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
2. Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan baik diluar (terbuka)
ataupun didalam gudang-gudang sesuai dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan persetujuan
Konsultan Pengawas, sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.
3. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan dengan pagar dari papan,
sehingga masing-masing bahan tidak tercampur dengan lainnya.
4. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang
bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.

Pembersihan dan Keleluasaan Halaman

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 3


Kontraktor diwajibkan menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-barang dan material sedemikian
rupa sehingga :
 Memudahkan pekerjaan
 Menjaga kebersihan sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing), air yang menggenang
 Tidak menyumbat saluran-saluran air.

Fasilitas-fasilitas lapangan

 Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta air kerja menggunakan milik pemberi
pekerjaan.
 Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan menggunakan milik pemberi tugas.

Disediakan oleh kontraktor :


 Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua
petugas-petugas yang ada di Proyek .
 Alat-alat PPPK

Air Kerja dan Listrik Kerja

Air kerja selama pelaksanaan pekerjaan menggunakan air milik pemberi pekerjaan, kontraktor menyediakan
perlengkapan untuk penyambungan instalasi air maupun listrik.

Persiapan Lokasi

Kontraktor diwajibkan membersihkan / memindahkan perabot atau loose furniture dari lokasi yang ditetapkan untuk di
renovasi dengan ketentuan :
 Memindahkan semua perabot yang ada ( curtain, loose furniture dll )
 Mendata seluruh barang yang dipindahkan dalam sebuah daftar dan diketahui oleh pengawas dan owner
 Menyimpan di tempat terpisah dan melindungi dari kotoran/debu sesuai dengan persetujuan dari direksi
pengawas
 Memindahkan kembali ke lokasi semula setelah adanya persetujuan dari direksi pengawas

1.4. Direksi keet (Ruang Kerja Konsultan):

Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan sementara harus disediakan saat dimulai pekerjaan yaitu setelah
adanya Serah Terima Lapangan.

Direksi Keet dibuat dengan menyesuaikan lokasi yang ada :


a. Luas 9 m2 , dilengkapi dengan toilet.
b. Peralatan yang harus disediakan bersifat sewa pada Direksi Keet:
 1 buah meja rapat ukuran 1,20 x 2,40 m dengan 10 buah kursi lipat.
 4 buah meja tulis ½ biro ukuran 0.80 x 1.20 m dengan 8 buah kursi lipat.
 2 unit AC split masing-masing 0.75 PK.
 1 lembar soft board ukuran 1,20 x 2,40 m
 1 unit White board ukuran 1,20 x 2,40 m
 3 buah unit filling cabinet dengan 4 laci.
 1 unit computer dan printer.
 10 buah topi lapangan.
c. Peralatan pemadam kebakaran, dry chemical dengan isi 3,5 kg
d. Peralatan P3K

Kantor Direksi bersifat bangunan sementara, sedangkan perlengkapannya bersifat sewa, digunakan sampai dengan
selesainya pembangunan. Seluruh biaya perawatan dan operasionalnya menjadi tanggungan Kontraktor sampai
dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Segera setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan, fasilitas ini harus dibongkar dan diangkut keluar.

Kontraktor harus menyelenggarakan berfungsinya Direksi Keet berupa :


o Penyediaan alat telekomunikasi (telepon)
o Kebersihan Keet
o Memelihara AC dan instalasinya.

Pasal 2
PEKERJAAN PENGUKURAN

Syarat-syarat-Pelaksanaan Pelaksanaan secara umum.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 4


1. Kontraktor diwajibkan  mengadakan  pengukuran dan  penggambaran kembali lokasi renovasi dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai  peil ketinggian bangunan dengan alat-alat yang  sudah ditera kebenarannya.

2. Ketidak-cocokan yang mungkin  terjadi  antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Direksi Pengawas  untuk dimintakan keputusannya.

3. Pengukuran  sudut  siku  dengan  prisma  atau benang  secara  azas  segitiga phytagoras  hanya diperkenankan
untuk  bagian-bagian  kecil   yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

4. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab Kontraktor dengan biaya sesuai
kontrak.

Pasal 3
PEKERJAAN BONGKARAN

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan   ini  meliputi  penyediaan   tenaga kerja, alat-alat yang diperlukan  untuk menyelesaikan semua
pekerjaan bongkaran  seperti yang disyaratkan serta sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Meliputi bongkaran
lantai dan  dinding.

3.1. Pekerjaan bongkaran Plafond dan Keramik : .


a. Pembongkaran lantai keramik
b. Pembongkaran plafond.
c. Pembongkaran kloset dan asesorisnya.
d. Semua bahan hasil bongkaran tak boleh digunakan lagi, harus diangkut keluar

Syarat-syarat-Pelaksanaan secara umum.

1. Pelaksanaan dari seluruh pekerjaan bongkaran  yang ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat  ini, harus
dilakukan  secermat-cermatnya sehingga tidak mengganggu kepentingan  dan  keamanan  umum  yang  ada
disekelilingnya.

2. Tidak diperkenankan pada waktu  pelaksanaan  bongkaran,  terjadi  kegaduhan yang dapat  mengganggu
ketertiban  dan  keamanan umum.

3. Kontraktor harus melokalisir areal penimbunan  sementara  dari  seluruh material bongkaran dan sampai
pembuangan agar  tidak mengganggu kepentingan umum.

4. Kontraktor wajib mengambil langkah-langkah demi pengamanan terhadap material bongkaran   yang
menurut petunjuk Direksi Pengawas harus dibongkar dengan baik/tanpa cacat/utuh, serta setelah dibongkar
harus dijaga keamanannya  bila dikehendaki/sesuai   petunjuk Direksi Pengawas.

5. Puing-puing bekas bongkaran harus segera disingkirkan  dari  lokasi  pekerjaan dan pembuangannya  harus
dilakukan  sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kepentingan umum.

6. Semua daerah bongkaran harus dipelajari, dilihat/dikontrol secara seksama, pengaruh dan segala
kemungkinan dari akibat  pekerjaan  bongkaran,  harus diperhatikan agar tidak mengganggu aktifitas umum
dan tidak mengganggu peralatan yang ada. Kontraktor harus melakukan secara baik, benar dan tepat dalam
melakukan pekerjaan bongkaran.

7. Kontraktor wajib melakukan pengukuran dan peninjauan kondisi existing untuk penyesuaian dengan
perencanaan.

8. Kontraktor dapat mengajukan usulan-usulan teknis penyelesaian, termasuk pelaksanaan pembongkaran


bagian yang ditentukan, berdasarkan hasil termuan di lapangan.

9. Kontraktor Wajib memperlihatkan pekerjaan yang akan dibongkar serta rencana support untuk menjaga
kestabilan bagian disekitarnya.

10. Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan untuk bongkaran dan pengadaan bahan dari mutu terbaik
yang sesuai jenisnya untuk perbaikan dan finishing.

11. Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama  melakukan pekerjaan bongkaran, pembersihan
dan pembuangan ke luar lokasi pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Konsultan Perencana tidak bertanggung jawab atas:
a) Performance bentuk kontrak,

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 5


b) Hasil pekerjaan konstruksi (kecuali telah dilakukan test terlebih dahulu),
c) Kelalaian atau akibat pekerjaan Kontraktor, sub kontraktor, manufaktur, supplier, fabricator, ataupun
pihak Ketiga (atau anggotanya) yang bekerja untuk pemilik.

12. Lokasi / area renovasi harus dalam keadaan siap kerja, dimana terbebas dari seluruh barang-barang
termasuk furniture

A. Pekerjaan Bongkar Keramik Lantai dan keramik dinding

1. Pekerjaan bongkaran lantai dilakukan meliputi lapisan finishing lantai saja sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
Meliputi pekerjaan pembongkaran pelapis lantai seluruh ruangan yang direncanakan ganti yang baru.
Pembongkaran meliputi pelapis lantai dan keramik dinding, berikut adukan perekatnya (mortar),
Sementara pasir urug yang ada tetap dipertahankan untuk digunakan bagi rencana pemasangan
lantai baru, kecuali ditentukan lain.

2.   Kontraktor  harus menjaga  agar segala jaringan  dan peralatan yang  dalam ketentuan/persyaratan
tidak  dibongkar,  tidak akan  terganggu dan rusak akibat bongkaran yang dilakukan.

3.   Bila ternyata  terjadi  kerusakan/gangguan,  maka  Kontraktor  harus mengganti /memperbaiki dengan
biaya  sendiri tanpa  mengurangi  mutu  dan fungsi dari peralatan tersebut.

4.   Semua bahan pengganti harus  dari  mutu terbaik, memenuhi syarat-syarat yang ditentukan  dan
yang  telah  disetujui  Direksi Pengawas.

5. Sisa / bekas bahan bongkaran harus  segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan  pembuangan
dilakukan diluar lokasi pekerjaan.

6. Kontraktor harus senantiasa  memperhatikan  keamanan terhadap  pekerjaan-pekerjaan di


sekelilingnya dengan mengambil  langkah-langkah pengamanan seperlunya.

7.   Semua  biaya  perbaikan,  penggantian, pembersihan  dan angkutan menjadi biaya proyek.

B. Pekerjaan Bongkar instalasi.

Pekerjaan bongkaran instalasi meliputi instalasi plumbing, elektrikal dan armature serta grill diffuser AC,
yang tak akan digunakan lagi, diganti dengan instalasi baru.
Semua bahan hasil bongkaran tak boleh digunakan lagi, harus diangkut keluar.

Pasal 4
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN DINDING KERAMIK

9.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya  yang
diperlukan  dalam   pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik & sempurna.
a. Pekerjaan   finishing lantai  bangunan yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Pekerjaan  finishing dinding yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar

9.2 Persyaratan Bahan

Bahan  yang  digunakan  adalah  jenis  keramik buatan  dalam  negeri yang bermutu baik dan disetujui Direksi
Pengawas. Warna akan ditentukan kemudian, untuk  masing-masing warna harus seragam, warna yang  tidak
seragam akan ditolak. Bahan  perekat dari adukan spesi 4 bagian pasir pasang : 1 bagian PC.

Penggunaan keramik pada kamar mandi, bekas pembongkaran partisi dan dinding, menggunakan keramik
yang sesuai dengan keadaan existing
 Penggunaan keramik MULIA, ROMAN, MASTERINA atau setara untuk lantai kamar mandi
 Penggunaan keramik MULIA, ROMAN, MASTERINA atau setara untuk dinding kamar mandi.

9.3 Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
(minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi  Pengawas.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 6


b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui
Direksi Pengawas.

c. Keramik yang akan dipasang harus  dalam keadaan  baik,  tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda
serta direndam dalam air  sampai jenuh.

d. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 4 Pasir Pasang.

e. Bidang pemasangan harus merupakan  bidang yang benar-benar rata.

f. Jarak antara unit-unit pemasangan  keramik yang  terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar miminum
3 mm dan kedalaman maksimum  2 mm, atau sesuai detail gambar serta  petunjuk Direksi Pengawas,
yang membentuk  garis-garis sejajar  dan lurus yang sama lebar  dan  sama dalamnya, untuk  siar-siar
yang  berpotongan harus  membentuk sudut siku dan saling  berpotongan tegak lurus sesamanya. Siar-
siar  diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik
yang dipasangnya.

g. Pemotongan unit-unit keramik harus  menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan.

b. Keramik yang sudah terpasang harus  dibersihkan  dari segala macam noda pada permukaannya,
hingga betul-betul bersih.

c. Pinggulan pasangan keramik harus  dilakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh  hasil pengerjaan
yang teratur, siku dan  memperoleh bentuk tepian yang sempurna.

d. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1 x 24 jam dan  dilindungi
dari kemungkinan  cacat  pada permukaan lantai

Kontraktor harus menyediakan material keramik untuk persediaan dalam kurun waktu masa pemeliharaan

Pasal 5
PEKERJAAN PLAFOND

5.1 Lingkup Pekerjaan

Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,  bahan-bahan, peralatan dan  alat-alat bantu lainnya
yang diperlukan dalam  pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan  yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond pada ruang-ruang sesuai yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

5.2 Persyaratan Bahan

a. Penutup langit-langit Gypsum Tile :


Digunakan  Gypsum Tile yang  bermutu  baik, merk Elephant, Knauf, Jayaboard atau setara yang disetujui
Direksi Pengawas.  Bahan  yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang  telah disetujui dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Alat-alat  pembantu lainnya dari jenis dan ukuran
disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan

b. Bahan finishing :
Finishing penutup langit-langit menggunakan  cat yang bermutu baik (lihat spek. Cat) dan yang telah
disetujui Direksi Pengawas. Warna dan corak akan ditentukan kemudian.

c. Curtain Box :
Pembuatan curtain box atau cove, pada area sisi jendela pada bangunan menyatu dengan plafond,
dengan bahan penutup multiplywood dengan ketebalan 12 mm dan dilapis dengan HPL

d. Peng-akhiran plafon pada dinding diberikan list W, yang memberikan jarak antara plafond dengan
dinding/partisi

5.3 Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan,  Kontraktor diwajibkan  untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk  mempelajari bentuk,  pola lay-out/ penempatan, cara
pemasangan,  mekanisme  dan detail-detail sesuai gambar.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 7


b. Kontraktor wajib membuat shop drawing sesuai  ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang disesuaikan
gambar rencana dan telah disesuaikan  keadaan  dilapangan, shop drawing  harus mendapat persetujuan
Direksi Pengawas.

c. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib  membuat  mock-up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.

d. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan  rangka, gypsum board dan material yang lain ditempat
pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak  terkena cuaca
langsung  dan  terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

e. Harus diperhatikan semua sambungan  dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang  tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

f. Disain dan produksi dari sistem  partisi harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas dan sesuai
gambar rencana.

g. Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit  tidak boleh menyimpang dari persyaratan.

h. Perhatikan semua sambungan dengan  material lain,  sudut-sudut pertemuan  dengan bidang lain.
Bilamana  tidak  ada  kejelasan   dalam gambar,  Kontraktor wajib menanyakan  hal  ini kepada Direksi
Pengawas.

i. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib  memberikan perlindungan terhadap benturan-benturan,  benda-


benda  lain  dan  kerusakan  akibat kelalaian  pekerjaan,  semua kerusakan   yang timbul adalah tanggung
jawab Kontraktor.

j. Semua panil (unit-unitnya) harus  terpasang  rapi dan kuat sesuai petunjuk-petunjuk gambar.

k. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan  lain  harus diperhatikan kerapihan dan kekuatannya.
Lubang-lubang bekas pemasangan,  dan penguat  lain harus tidak terlihat dan  semua penguat harus
terpasang baik dan dapat  menjamin kekuatannya.

Pasal 6
PEKERJAAN DINDING DAN DINDING PARTISI HPL

6.1Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

6.2 Persyaratan Bahan

a. Persyaratan Standar/Mutu bahan


 Rangka:
Rangka besi hollow/aluminium 4x4 cm/2 x 4 cm, tebal 0,3 mm
Rangka teakwood kualitas terbaik untuk melapisi HPL
 Bahan penutup partisi
Untuk penutup partisi menggunakan gypsum board yang bermutu baik setara produk JAYA
plasterboard atau produk lain yang setara, tebal = +- 9mm
 Bahan penutup sambungan partisi
Compund atau bahan plester ex ub400 atau produk lain yang setara. Paper tape yang
berpori/berlubangdan bergaris tengah, serta corner bead berbahan metal, yaitu penutu bagian sudut
dinding partisi
 Kesemua bahan diatas harus disetujui oleh konsultan pengawas, perencana dan pemberi tugas

b. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


 Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan  dalam keadaan utuh dan tidak cacat. berapa  bahan
tertentu  harus  masih  di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan erlabel pabriknya.
 Bahan harus disimpan di tempat  yang terlindung  dan  tertutup,  kering, tidak lembab dan bersih,
sesuai dengan jenisnya.
 Kontraktor bertanggung-jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan dan
pelaksanaan.
c. Bahan Yang Digunakan
 Untuk penutup partisi menggunakan gypsum board yang bermutu baik setara produk JAYA
plasterboard atau produk lain yang setara, tebal = +- 9mm

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 8


 Untuk cat dinding exterior digunakan jenis cat yang tahan cuaca merk Vinilex Exterior atau setara

6.3 Syarat-syarat Pelaksanaan/Syarat Umum

Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan  kepada Direksi/Pengawas beserta


ketentuan/persyaratan/jaminan  pabrik   untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya  tambahan. Jika  dipandang perlu  diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti
harus disetujui Direksi/Pengawas  berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor. Pekerjaan  pengecatan
jangan  dilakukan  di daerah terbuka dalam keadaan cuaca  lembab dan  hujan atau keadaan angin berdebu
yang akan mengurangi kualitas pengecatan.

a. Setiap  pekerjaan  yang akan  dimulai  pada suatu  bidang  harus mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas. Sebelum  memulai  pelaksanaan   pengecatan, Kontraktor wajib melakukan percobaan
untuk disetujui Direksi/Pengawas.

b. Kontraktor tidak dibenarkan memulai  pekerjaan  di  suatu tempat bila  ada kelainan/perbedaan  di tempat
itu sebelum  kelainan/perbedaan tersebut diselesaikan. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara
gambar  dan lain-lainnya, maka  Kontraktor harus segera  melaporkan kepada Direksi Pengawas.
Kontraktor wajib   memperbaiki/mengulangi mengganti kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan
dan masa garansi, atas beban biaya Kontraktor.

6.4 Gambar Detail Pelaksanaan :

Bila  diperlukan, Kontraktor harus  membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk bagian-bagian yang
dianggap perlu)

6.5 Pengecatan Kembali :

Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan
dilakukan sebagaimana ditunjukan  oleh Direksi/Pengawas, serta  harus mengikuti  petunjuk  dan spesifikasi
yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.

Pembersihan  permukaan, pekerjaan  termasuk penggunaan  biaya,  pengupasan cat teksture, pencucian
dengan air, maupun  pembersihan  dengan  kain   kering, harus mendapat persetujuan. Kerapihan pekerjaan
cat ini dituntut  untuk tidak  mengotori dan mengganggu  pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain  yang
sudah terpasang. Pekerjaan  yang   tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas  tanggungan Kontraktor.

6.6 Syarat Pengamanan Pekerjaan

Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup  dari pekerjaan-pekerjaan  lain, maupun kegiatan lain  dan juga
daerah  tersebut terlindung  dari debu dan kotoran  lainnya sampai cat daerah tersebut kering.

Lindungi  pekerjaan ini dan juga  pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan  ini seperti fitting-
fitting,  kosen-kosen    dan   sebagainya    dengan cara menutup/melindungi  bagian tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung. Kontraktor  bertanggung  jawab memperbaiki   atau mengganti material yang rusak
akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

PASAL 7
PEKERJAAN DAUN PINTU

7.1 Lingkup pekerjaan

Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat ayng diperlukan untuk semua
pekerjaan pembuatan termasuk persyaratan yang sesuai terhadap masing masing material, kayu solid, kaca,
kayu lapis HPL dan melamic finishing

7.2 Persyaratan bahan

 Kayu harus memenuhi persyaratan diklasifikasi sesuai dengan peraturan klasifikasi setempat
 Kayu lapis harus memenuhi british standart : bs 565 ; bs 1455 ; bs 3493 ; bs 3842 ; bs 4512
 Pekerjaan pintu kaca, harus memenuhi standart pembuatan kaca tempered
 Pekerjaan finishing melamic harus memenuhi standart pengecatan melamic dengan bahan dari impra :
propan raya.atau setara

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 9


 Pekerjaan daun pintu kaca frameless harus memenuhi standart bahan

7.3 Syarat-syarat pelaksanaan

Pekerjaan pintu kayu

a. Pekerjaan dan pemasangan serta ukuran daun pintu / kusen sesuai dengan detail / gambar yang
diterbitkan perencana.

b. Pekerjaan finishing natural doff, kontraktor harus mengajukan contoh warna dan finishing untuk disetujui
oleh perencana sebelum memulai pekerjaan

c. Lem, rackol putih dan heverin (tergantung dari keperluan)


 lem kayu + kayu atau bahan dari kayu lainnya dipakai lem putih merkrackol atau aica aibon.
 lem kayu + bahan jenis lain menggunakan lem epoxi; heverin.
 pemakaian lem jenis lain harus mendapat rekomendasi dari perencana

d. Kaca/glass, tebal 5 mm untuk lubang kaca merk ASAHI atau setara.

e. Teknik pengerjaan
 Cara-cara pengerjaan harus memakai cara yang benar dan alat yang benar.
 Teknik penyambungan kayu dengan kayu harus diusahakan dengan purus dan diperkuat dengan
lem kayu (rackol putih).
 Dalam konstruksi tertentu yang memerlukan perkuatan yang lebih, harus dibantu dengan skrup,
pemakaian paku tidak diijinkan (rekomendasikan).
 Pada pemasangan bahan penutup daun pintu hanya boleh dengan cara dilem dan dipress paku tidak
direkomendasikan.
 Pada pemasangan kusen dibagian yang tertutup, partisi harus diperkuat dengan angkur besi dan di fiser ke
lantai / tembok.
 pemasangan semua fist harus menggunakan lem putih dan pakutembak dengan kompressor; paku
berkepala sama sekali tidak diijinkan digunakan dalam semua pekerjaan kayu.

f. Pengiriman & penyimpanan di site


 Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.
 Setiap unit pintu yang dikirim ke lapangan harus ada tanda/bukti sudah diperiksa kualitasnya oleh
QC pabrik
 Material yang disimpan dilapangan (site) harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi
kerusakan/cacat.

Pekerjaan pintu kaca


pekerjaan dan pemasangan kaca tempered main entrance serta ukuran daun pintu sesuai dengan detail /
gambar yang diterbitkan perencana
a. Teknik pengerjaan
cara-cara pengerjaan harus memakai cara yang benar dan alat yang benar

b. Pengiriman & penyimpanan di site


 Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.
 Setiap unit pintu yang dikirim ke lapangan harus ada tanda/bukti sudah diperiksa kualitasnya oleh
QC pabrik
 Material yang disimpan dilapangan (site) harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi
kerusakan/cacat.

Pasal 8
PEKERJAAN SANITARY

8.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya uyang
diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan sanitary ini dipasang pada ruang toilet / kamar mandi / WC serta seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

8.2 Persyaratan Bahan

1. Bahan – bahan yang digunakan sebagai berikut :


- Closet Duduk : merk TOTO atau setara type CW 867 NJ
- Jet washer : merk TOTO atau setara type TB 19 CSN CR

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 10


- Wastafel : merk TOTO atau setara type L W 860 CJ / RX 104 LBGJ
- Urinoar : merk TOTO atau setara type U 57 M
- Partisi urinoar : merk TOTO atau setara type A 100
- Partisi urinoar : merk TOTO atau setara type A 100
- Paper Holder : merk TOTO atau setara type TS 116 R
- Kran Air Bersih : merk TOTO atau setara
- Floor Drain : merk SAN-EI atau setara

2. Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan persetujuan Direksi Pengawas

3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali bila
ditentukan lain.

4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah
disediakan oleh pabrik.

5. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam
buku ini.

8.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan

1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.

2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus disetujui Direksi Pengawas
berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai
gambar.

4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi Pengawas.

5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.

7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemberi Tugas.

8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan lancar
dipergunakannya/air tidak macet.

Pasal 9
PEKERJAAN RUMAH GENSET

9.1 Lingkup Pekerjaan


 Pekerjaan ini meliputi, mendatangkan dan melengkapi semua bahan-bahan, menyediakan tenaga
kerja, alat-alat yang dibutuhkan serta membuat segala pekerjaan
 persiapan dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan dan kemudian menyerahkan pekerjaan
dalam keadaan selesai dan sempurna.
 Dalam pelaksaan pekerjaan ini harus dilaksanakan berdasarkan kepada Bestek dan Gambar-
gambar detail, peraturan-peraturan dan syarat-syarat, daftar penjelasan (Anwijzing ) serta
ketentuan dan keputusan Direksi yang dibuat secara tertulis.
 Semua ukuran-ukuran harus sesuai dengan yang tercantum pada Gambar Bestek dan Gambar-
gambar detail serta yang dinyatakan dalam Bestek ini. Untuk letak Feil ± 0.00 ditentukan dari muka
tanah . Atau kalau ada perubahanditetapkan oleh Direksi, Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas ditempat pekerjaan dan kemudian akan ditetapkan sebagai permukaan lantai. Segala
biaya yang dikeluarkan untuk pengukuran ( Uizetten ) menjadi tanggungan Pemborong.

9.2 Persyaratan Bahan


 Untuk Direksi Keet, Gudang dan Bangsal Kerja Rangka kayu, dinding papan dan atap seng BJLS
18.
 Untuk penampungan air disiapkan drum penampungan, air harus memenuhi kualitas yang

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 11


ditentukan dalam PBI 1971.
 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dan kayu meranti dan tripleks atau plat seng.
 Bahan bouwplank dipakai kayu meranti 5/7 dan papan meranti ukuran 2/20.

9.3 Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai dengan
Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

9.4 Pekerjaan Galian


9.4.1 Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan tanah :
1. Pematokan
2. Galian cor-coran lama menggunakan alat
3. pembersihan

PEMATOKAN
a. Sebelum bagian pekerjaan lainnya dimulai, Kontraktor melakukan pematokan untuk menetapkan AS fan
Peil rencana serta batas.
b. Dalam pematokan ini, Kontraktor harus memperhatikan titik-titik referensi/Bench Mark yang ada.
c. Pematokan dilakukan oleh Kontraktor kemudian diperiksa kembali bersama oleh Kontraktor dan Direksi.
d. Patok-patok tersebut dari kayu bulat diameter 8 cm dan panjang 60 cm ditancapkan sedalam 50 cm dan
bagian yang muncul diatas permukaan tanah setinggi 10 cm.
e. Patok dari titik-titik yang akan terganggu oleh pekerjaan, harus dibuat patok-patok referensi pada tempat
yang aman dan mudah terlihat. 4
f. Patok referensi tersebut ditempel papan yang berisikan tulisan/penjelasan mengenai posisi dan peil
rencana dari titik yang bersangkutan. g. Bila Direksi meragukan hasil pekerjaan yang telah ada, Direksi
berhak melakukan pengukuran pemeriksaan ulang.

GALIAN COR-CORAN LAMA MENGUNAKAN ALAT


a. Pekerjaan galian dilakukan pada daerah galian sebagai yang tercantum dalam gambar rencana.
b. Kedalaman penggalian harus sesuai dengan ketinggian rencana yang tertera pada gambar rencana.
berdiri sampai pekerjaan selesai.
c. hasil galian yang memenuhi persyaratan material untuk urugan, dipakai untuk pekerjaan urugan.
d. Tanah hasil galian yang tidak dipakai/terpakai untuk urugan dibuang ke tempat yang akan ditetapkan oleh
Direksi

PEMBERSIHAN
a. Bagian taman yang terkena terkena bangunan dibongkar, batang-batang pohon, akar-akar dan
sebagainya harus dibongkar pada kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm di permukaan tanah asli atau
permukaan akhir/final grade (ditentukan oleh permukaan yang lebih rendah) dan bersama-sama dengan
seluruh sampah dalam segala bentuknya, harus dibuang pada tempat yang tidak tampak dari tempat
pekerjaan/akan ditetapkan oleh Direksi.
b. Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada tanah milik perorangan tanpa izin khusus
dari pemiliknya dan Kontraktor atas tanggungjawabnya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau
membiarkan di tempat semula, asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.
c. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Kontraktor
atas tanggung jawabnya sendiri.
d. Dalam hal akan dilakukan pembakaran, Kontraktor harus memberitahukan kepada pemilik-pemilik tanah
yang berbatasan dengan pekerjaan, paling kurang 48 jam tentang maksudnya akan melakukan pembakaran.
e. Kontraktor harus selalu bertindak sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku mengenai
pembakaran di tempat terbuka.
f. Pada pelaksanaan pembersihan, kontraktor harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok
pengukuran, pipa-pipa atas tanda-tanda lainnya.
g. Pekerjaan pematikan dianggap selesai apabila hasilnya sudah diketahui dan disetujui oleh Direksi.

9.5 PEKERJAAN BETON BERTULANG


9.5.1 Struktur Bawah
1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam pekerjaan struktur bawah :
- Sloof Beton Bertulang
- Plat Lantai
9.5.1.1 Syarat-syarat umum
- Mutu beton yang dipakai K-250 dan baja tulangan yang dipakai BJTD 320 MPa dan BJTP 240 MPa untuk
pekerjaan sloof, seperti dijelaskan pada pasal mengenai pekerjaan beton.
- Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi sesuai dengan gambar rencana. Dibawah
beton sloof harus dibuat lantai kerja dari beton tumbuk tebal 5 cm.
- Stek-stek kolom, harus distek setepat-tepatnya sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
- Harus diperhatikan selebum memasang bekisting dan tulangan sloof, pipa-pipa pembuangan air-kotor dan
supply air bersih yang lewat dibawah sloof harus sudah terpasang pada posisi yang tepat.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 12


PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, tempat dimana akan dilaksanakan
pekerjaan pengecoran dan lain-lain dalam arti yang seluas-luasnya, Jenis pekerjaan beton bertulang
yang dilaksanakan antara lain untuk sloof, tiang, balok, pondasi tapak dan lain-lain sesuai gambar
rencana.

1.Bahan-bahan :
a. A i r
• Air harus bersih dan bebas dari segala macam campuran/larutan minyak, asam, basa,
garam dan bahan-bahan organik.
• Boleh dipergunakan air sumur/artesis asal ada certificate laboratorium yang membuktikan
bahwa air tersebut bermutu baik dan memenuhi syarat.
• Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di laboratorium adalah
menjadi tanggungan kontraktor.

b. Semen
• Sedapat mungkin harus dipergunakan semen dengan satu merk dan harus disetujui dahulu
oleh pengawas.
• Semen dalam kantong-kantong yang rusak jahitannya dan koyak/robek, tidak
diperkenankan dipergunakan.
• Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak diperkenankan
untuk dipergunakan.
• Selanjutnya standard semen yang dapat dipergunakan adalah Portland Semen Type-1
atau yang setara.

c. Pasir dan kerikil


• Pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organik
maupun lumpur, tanah, kerang, garam dan sebagainya.
• Kekasaran dan gradasinya harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam
peraturan beton Indonesia.

d. Besi Beton dan Kawat Pengikat


• Besi beton yang dipergunakan adalah mutu fy 320 MPa (ulir) apabila penggunaannya
sudah ≥ Ø 12 mm dan mutu fy 24 MPa (polos) apabila ≤ dari Ø 12 mm.

• Besi beton yang dipergunakan tidak boleh mempunyai cacat seperti serpih, retak,
gelembung, lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna, kalau dibengkokkan tidak
mudah retak atau patah.
• Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut harus segera disingkirkan dan
dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah dari
pengawas.
• Kawat pengikat harus berkualitas besi lunak dengan tebal ± 1 mm.
• Besi beton yang dipergunakan adalah yang berbentuk penampang bulat dan berupa
batang polos dan ulir (sesuai peraturan yang berlaku).
• Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat yang lepas.
• Apabila dianggap perlu, pengawas dapat meminta kepada kontraktor supaya besi beton
diperiksa kekuatannya di laboratorium yang ditentukan kemudian.
2. Mutu Beton yang dikehendaki :
a. Mutu beton yang dikehendaki seluruhnya harus bermutu K-225.
b. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan cara membuat contoh-contoh campuran beton sesuai
dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia yang berlaku.
c. Segala biaya untuk percobaan tersebut ditanggung sendiri oleh kontraktor.
3. Pekerjaan Kayu Acuan (Bekisting) :
a. Kayu acuan/ bekisting harus kayu yang bermutu baik sehingga dapat dipasang setepat-
tepatnya, sesuai dengan sifat pekerjaannya dan tidak boleh kelihatan bergetar atau melentur
selama melaksanakan pekerjaan serta mudah dibongkar tanpa merusak konstruksi.
b. Kayu yang dipasang harus terdiri dari kayu yang bermutu baik sehingga dapat memberi
jaminan kekuatan dan kekakuannya.

4. Pekerjaan Besi Beton :


a. Pelaksana harus membuat buigstaat tulangan baja untuk setiap pekerjaan beton dan harus
sesuai dengan gambar rencananya.
b. Tulangan besi dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah bergeser ketika dicor.
c. Tulangan harus betul-betul bebas dari acuan/bekisting dengan memberi lapisan potongan-
potongan beton Pc : 2 Ps ukuran 2 x 2 cm yang ditempatkan di antara acuan dengan besi tulangan.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 13


5.Susunan Adukan Beton :
a. Susunan adukan beton yang dikehendaki/dilaksanakan seluruhnya campuran semen, pasir dan kerikil dan air
secukupnya mutu K-225.

b. Banyak air yang dipergunakan untuk setiap susunan campuran beton tersebut harus
disesuaikan dengan kebutuhan yang ditetapkan sehingga didapatkan konstruksi beton yang
cocok dengan fungsinya.
c. Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump.
d. Jika dianggap perlu pengawas bisa meminta kepada kontraktor untuk membuat mix design
silinder atau kubus untuk suatu pekerjaan beton bertulang yang dilaksanakan.
e. Dalam pembuatan campuran beton tidak diizinkan memakai aditive yang bersifat accelerates
(misal : rapidard), hanya pengecoran balok-balok dan kolom pemakaian accelerator
diperbolehkan maximum 1 % dari jumlah semen yang digunakan.

6. Pekerjaan Pengecoran dan Pembongkaran Acuan :


a. Sebelum adukan beton dicor ke dalam acuan, acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
seperti serbuk gergaji, tanah dan lain-lain serta dibasahi secukupnya.
b. Sebelum dilakukan pengecoran lanjutan, pada penghentian/penundaan-penundaan
pengecoran, maka di atas permukaan yang akan dilakukan pengecoran tersebut harus diberi
plastik atau bulding paper untuk mencegah pengaliran air.
c. Baik di dalam beton maupun pada acuan harus dihindari terjadinya kantong-kantong
gelembung, adukan beton setelah dituang dalam acuan harus digetarkan dengan alat
penggetar sehingga beton tidak keropos. Dalam pemakaian alat-alat penggetar haruslah alat-
alat penggetar yang mempunyai posisi vertikal.
9.5.2 Struktur Atas

1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam pekerjaan struktur atas :


- pagar besi hollow
- atap spandek
- pengecetan
9.5.1.1 Syarat-syarat umum
- menggunakan rangka hollow uk. 4.4 cm dengan kualitas terbaik
-pengelasan pagar hollow

Pekerjaan besi hollow dan pengecatan


Pengadaan pintu pagar tralis dilakukan dengan memesan pada suplier khusus penyedia/pengrajin logam/toko las.
Pintu pagar tralis akan dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan sudah finishing cat. Untuk
pemasangan pintu pgara tralis akan disediakan tenaga khusus karena akan menggunakan peralatan yang khusus
pula, yang terpenting adalah, pagar dipasang lurus pada as pagar, tegak lurus dan rapi serta tidak merusak
bangunan pagar yang sudah ada.

Pekerjaan atap spandek


Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan dengan hasil yang baik dan diterima oleh Konsultan Pengawas.
1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penutup atap seperti yang ditunjukkan dalam gambar
sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

Persyaratan Bahan
1.2.1. Genteng dan nok yang digunakan adalah Genteng Metal. Ukuran panjang, lebar dan tebal
genteng metal dan nok harus sama untuk seluruh atap. Overlaping minimal 100 mm.
1.2.2. Permukaan genteng metal dan nok harus mulus, tidak terdapat cacat, retak, gompel dan lain lain.
 Bentuk genteng metal dan nok harus sama untuk masing masing jenisnya
1.2.3. Bahan yang didatangkan ke lapangan telah diseleksi, dalam keadaan baik dan tidak cacat.
1.2.4. Kontraktor wajib bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa jaminan dengan
hasil baik.

Syarat-syarat pelaksanaan
1.3.1. Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari produsen termasuk
jarak gording, kemiringan atap dan overlap antara genteng metal dan sesuai dengan
petunjuk /
persetujuan Konsultan Pengawas.
1.3.2. Kontraktor diwajibkan mengikuti semua gambar detail yang berhubungan dengan pekerjaan
atap genteng metal, nok dan mekanisme kerja yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
1.3.3. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan yang terkait sebelumnya telah diterima oleh
Konsultan Pengawas dan telah menyetujui untuk pelaksanaan.

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 14


1.3.4. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh installer yang telah berpengalaman
melaksanakan pemasangan pekerjaan sejenis dengan bahan yang sama dan dengan hasil yang b
aik.
1.3.5. Kontraktor bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa jaminan dengan hasil baik
dan wajib memperbaiki atau mengganti yang rusak baik yang terlihat maupun yang tersembunyi
hingga menjadi baik dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor Pelaksana.
1.3.6. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda.
Jayapura, 26 September 2019
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)

KAMANINGSIH SUJATI, SE
NIP. 19660111 199003 2 008

PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR BPKAD PROVINSI PAPUA 15

Anda mungkin juga menyukai