Anda di halaman 1dari 62

PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG

(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020


SPESIFIKASI TEKNIS
BAGIAN A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PERSYARATAN UMUM


1. Spesifikasi Umum
a. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja
serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang akan diuraikan
dalam Buku ini.
b. Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan / atau kesimpangsiuran
informasi dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mengadakan
pertemuan dengan Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapat, kejelasan
pelaksanaan.

2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya.
c. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alat-alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna.
d. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan
sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.

KEGIATAN : DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK BIDANG SMA


PEKERJAAN : Pekerjaan Konstruksi Paket 16 Kabupaten Demak (SMAN 1 Dempet Kab.
Demak ) Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan SMA
a. SMA N 1 DEMPET PEMBANGUNAN RUANG LABORATORIUM KIMIA BESERTA PERABOTNYA
b. SMA N 1 DEMPET, PEMBANGUNAN RUANG LABORATORIUM FISIKA BESERTA PERABOTNYA
c. SMA N 1 DEMPET, REHABILITASI RUANG KELAS DENGAN KERUSAKAN MINIMAL SEDANG
BESERTA PERABOTNYA
d. SMA N 1 DEMPET, PEMBANGUNAN TOILET (JAMBAN) BESERTA SANITASINYA

I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Tanah Dan Pondasi
III. Pekerjaan Beton
IV. Pekerjaan Pasangan
V. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Penutup Dinding
VI. Pekerjaan Kusen Dan Pintu
VII. Pekerjaan Penutup Atap
VIII. Pekerjaan Sanitair
IX. Pekerjaan Pengecatan
X. Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal
XI. Pekerjaan Perabot

1
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

3. Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidak jelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan / atau ketidak sesuaian
dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan
melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas gambar mana yang akan dijadikan
pegangan. Hal tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan dan Penyedia Jasa konstruksi
untuk memperpanjang / meng- claim biaya maupun waktu pelaksanaan.

4. Shop Drawing
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh
Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana
b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang
diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan
dan / atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

5. Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja Ars (Arsitektur) pada dasarnya
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan / Dokumen Kontrak tanpa sepengatahuan
Direksi.

6. Sarana Kerja
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian
masingmasing anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang
dipergunakan dalam pekerjaan ini
b. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi akan dilaksanakan
serta jadwal kerja
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang
sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan tersebut.

2
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
7. Standard Yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard
Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan,
antara lain :
 NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971)
 SKSNI T-15-1991 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
 PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
 NI-3 PMI PUBBI Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
 NI-4 Persyaratan Cat Indonesia
 SKSNI S-05 - 1990 Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan
 NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia
 NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan
 PUIL-2000 Peraturan Umum Instalasi Listrik
 SNI - 1728-1989-F Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
 Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.

8. Syarat Bahan
a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik, tidak
cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang
dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang dipergunakan
juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan

9. Merk Pembuatan Bahan


a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan & persyaratan
Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak
diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut.
c. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik harus
di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.
d. Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk Pabrik
dan/atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
e. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang diperkenankan
untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan
lain yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan
Pengawas / Perencana.
g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan untuk
menetapkan standard of appearence.
h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SPMK
turun.

3
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi
a. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan membuat
komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas/ Perencana untuk mendapat persetujuan.
b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard yang
berlaku

11. Koordinasi Pelaksanaan


a. Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas
b. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana dengan Penyedia Jasa konstruksi bawahan
atau Supplier bahan.
c. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana di
lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik.

12. Persyaratan Pekerjaan


a. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti
petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan
yang dipergunakan sesuai dengan uraian Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan Teknis
dan / atau khusus sesuai intruksi Pabrik.
b. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa konstruksi wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait pekerjaan lain antara lain
pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat
ijin tertulis dari Direksi.

13. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus tepat
sesuai Gambar Kerja.
b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke selokan
yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam
Gambar Kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.
c. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib meneliti
Gambar Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi /
Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi
Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia Jasa
konstruksi harus memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
g. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.

4
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai dengan
kegiatan suatu pekerjaan.
i. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa konstruksi dan disaksikan oleh direksi.

14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali


a. Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada /
existing di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran Drainase, Pipa Air
Bersih, Pipa lainnya yang masih berfungi dan kabel bawah tanah apabila ada.
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk
pekerjaanlain, maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan memperbaiki kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang
ada. Dalam kasus ini, Penyedia Jasa konstruksi tidak dapat
c. Mengklaim sebagai pekerjaan tambah.
d. Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
melakukan pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan.

A.2 PERSYARATAN TEKNIS


1. Pekerjaan Sarana Tapak
Pekerjaan ini meliputi :
a. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk bekerja
Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa konstruksi. Air harus bersih, bebas
dari bau,Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
sesuai denganpetunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas. Listrik untuk
bekerja harusdisediakan Penyedia Jasa konstruksi.
b. Pekerjaan penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
Penyedia Jasa konstruksi wajib menyediakan Tabung alat Pemadam Kebakaran (Fire
Estinguisher ) lengkap dengan isinya, untuk menjaga kemungkinan bahaya kebakaran.
c. Drainase Tapak
Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat Saluran sementara yang berfungsi untuk
pembuanganair yang ada. Pembuatan Saluran sementara harus sesuai petunjuk atau
persetujuan Direksi /Konsultan Pengawas.

5
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan. Pekerjaan penentuan Peil P. 0.00,
pembuatan Direksi Keet dan barak kerja dengan persetujuan direksi serta pekerjaan
perbaikan kembali dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Fasilitas tersebut tidak
boleh dibongkar tanpa seijin Direksi / Konsultan Pengawas.
Penyedia Jasa konstruksi harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya
maupun yang sedang berjalan, bahan/komponen yang dipertahankan agar tidak rusak atau
cacat.

Pekerjaan Sebelum Pelaksanaan


 Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan mencakup
pembongkaran/ pembersihan/ pemindahan ke luar dari Tapak Konstruksi terhadap
semua hal yang dinyatakan oleh Direksi / Konsultan Pengawas, tidak akan digunakan
lagi maupunyang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan
 Hasil pembongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik Pemberi Tugas. Serah
terima akan diatur oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
 Jika dalam pelaksanakan penyedia jasa menggunakan sarana jalan umum, maka
bertanggung jawab apabila ada kerusakan yang timbul

Pekerjaan pemeriksaan awal atau mutual check 0%.


 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan
penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap item
pekerjaan.
 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK
 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak

Pekerjaan Perbaikan Kembali


Penyedia Jasa konstruksi harus memperbaiki kembali seperti semula, tanpa mengganggu
sistem yang ada, dengan mengikuti petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas terhadap
kerusakan / cacat karena :
 Pembongkaran yang terpaksa dilakukan terhadap bagian / komponen bangunan hasil
paket sebelumnya maupun yang sedang berjalan dan existing struktur yang
dipertahankan.
 Kesalahan atau kelalaian Penyedia Jasa konstruksi.

3. Pekerjaan Direksi Keet


Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna Jasa di
lapangan (Direksi) serta Konsultan Pengawas. Pembuatan direksi keet beserta perangkat
pendukungnya mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas. Disamping itu
Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan keet tersendiri untuk kantor Penyedia Jasa

6
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
konstruksi dan barak pekerja serta gudang material, serta km/wc untuk pekerja.
Pembuatan keet PenyediaJasa konstruksi, barak pekerja, gudang material, km/wc untuk
pekerja harus seijin Pengguna Jasa.
Kantor direksi minimal dengan bahan dari tiang kayu kruing dan dinding papan/triplex
lantai rabat beton dan atap asbes/ seng gelombang, setelah akhir pekerjaan kantor direksi
menjadi Penyedia Jasa Konstruksi sedangkan pembongkaran dan pembersihannya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi.
Perlengkapan bangsal Direksi dan Konsultan Pengawas antara lain :
a. Meja kerja lengkap dengan kursi kerja.
b. Papan tulis.
c. Satu stel meja kursi duduk untuk tamu.
d. Sebuah meja ukuran besar untuk rapat lengkap dengn kursi.
e. Sebuah almari arsip memakai kunci.
f. Sebuah ruangan untuk buang air dan cuci tangan dengan persediaan air yang cukup.
g. Perlengkapan lain sesuai instruksi dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Barak, gudang / Direksi keet setelah pekerjaan selesai, akan menjadi Penyedia Jasa
Konstruksi dimana Pembongkaran dan pembersihan bangunan barak kerja menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi.

4. Barak bahan/ barak kerja


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembuatan brak bahan/ brak kerja adalah pekerjaan penyediaan brak
bahan/ brak kerja di lokasi proyek sebagai sarana untuk penyimpanan material dan
saran kerja, pekerjaan ini tidak masuk dalam penawaran namun menjadi kewajiban
penyedia barang dan jasa dalam pengadaannya, untuk kelancaran pekerjaan.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Barak bahan/ barak kerja merupakan bangunan dengan konstruksi rangka kayu,
lantai tanah/ diplester, penutup pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/
pencahayaan. Ukuran luas kantor disesuaikan dengan kebutuhan dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan.
2) Setelah proyek selesai barang tersebut menjadi milik penyedia Jasa konstruksi.

5. Pengukuran
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pengukuran lokasi proyek untuk menentukan
luasan, batas-batas lokasi, ketinggian dan level eksisting lokasi proyek hingga
menghasilkan data berupa gambar yang lengkap.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai
peil, ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang
sudah ditera kebenarannya.
2) Mengecek kebenaran/ ketepatan ukuran-ukuran gambar dalam pelaksanaan di
lapangan dan menentukan peil-peil bangunan. Ketidak cocokan yang mungkin

7
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
3) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/ Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
4) Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan Theodolith
5) /waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan
Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek.
6) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga
Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas.

6. Pekerjaan Papan Dasar Pengukuran/ Bowplank.


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan papan dasar pengukuran adalah pekerjaan pembuatan papan dasar
pengukuran di lokasi proyek meliputi pekerjaanpengukuran dan pemasangan papan-
papan untuk menentukan tinggi acuan bangunan dan letak as-as bangunan.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap
di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak
maksimum 2 m satu sama lain.
2) Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20
cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
3) Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas.Papan dasar
pelaksanaan dipasang sejauh 200 cm dari as pondasi terluar, Bila mana Lokasi
tidak memungkinkan maka dipasang pada bagian terluar yang paling aman, dan
harus mendapat persetujuan Direksi Teknis/ Konsultan Pengawas.

7. Pagar Pengaman/ sementara proyek dari seng gelombang


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pagar sementara dari seng gelombang adalah pekerjaan pembuatan/ sewa
pagar sementara pada sekeliling proyek yang diperlukan, hingga lokasi proyek siap
untuk pekerjaan selanjutnya.
b. Pelaksanaan pekerjaan :
1) Sebelum penyedia Jasa konstruksi mulai melaksanakan pekerjaannya, maka
terlebih dahulu memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaan yang akan
dilakukan.
2) Pagar dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan
selesai.
3) Pagar pengaman terbuat dari seng gelombang dan penguat kayu tertancap kuat
setinggi minimal 2 m.

8
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
8. Papan Nama Proyek :
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan papan nama proyek meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan 1
(satu) buah papan nama proyek, termasuk tulisan/text yang dicantumkan dalam papan
nama tersebut.
b. Pelaksanaan pekerjaan :
1) Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama proyek dengan ukuran 80 x 120,
tinggi maksimum 250cm dari muka tanah, dipasang tempat lokasi kegiatan yang
mudah dilihat umum.
2) Tiang papan nama proyek menggunakan kayu meranti dengan ukuran penampang
kayu 5x7cm.
3) Pemasangan papan nama pekerjaan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan.
4) Bentuk papan nama pekerjaan, ukuran, isi dan warnanya ditentukan kemudian, yang
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak direksi.
5) Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menjaga, memelihara dari kerusakan atau
hilangnya papan nama yang telah dipasang hingga penyerahan pekerjaan ke II

9. Sarana Proyek
a. Air kerja.
1) Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber
yang ada di tiap lokasi Kegiatan, Kontraktor harus membuat sambungan-sambungan
sementara yang diperlukan atau cara lain untuk mengalirkan air dan mencabut
kembali pada waktu pekerjaan selesai dan membetulkan pekerjaan yang terganggu.
2) Tidak diperkenankan mengambil air atau menyambung dari saluran induk, lubang
penyedot (tuppoint) reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat ijin
dari pimpinan lembaga yang berwenang.
3) Apabila air didapat dari sumber lain Kontraktor harus membayar segala ongkos
penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya kembali.
4) Pemberi Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atau mengganti biaya yang
dikeluarkan oleh Kontraktor.

b. Penerangan malam hari


1) Penerangan malam hari untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila
kemungkinan Kontraktor melaksanakan kerja lembur, Kontraktor harus membuat
sambungan- sambungan sementara yang diperlukan atau cara lain untuk mengalirkan
listrik dan mencabut kembali pada waktu pekerjaan selesai dan membetulkan
pekerjaan yang terganggu.
2) Tidak diperkenankan mengambil listrik atau menyambung dari saluran induk, dan
sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat ijin dari pimpinan lembaga yang
berwenang.
3) Apabila listrik didapat dari sumber lain Kontraktor harus membayar segala ongkos
penyambungan listrik yang dipakai dan pembongkarannya kembali.

9
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
4) Pemberi Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atau mengganti biaya yang
dikeluarkan oleh Kontraktor.

10. Sarana Keamanan proyek


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan sarana keamanan proyek adalah pekerjaan pengamanan lokasi proyek,
material bangunan beserta aset yang ada selama pekerjaan berlangsung.
b. Pelaksanaan pekerjaan :
1) Penyedia Jasa konstruksi harus menempatkan orang sebagai keamanan proyek
dari mulai melaksanakan pekerjaan sampai dengan Penyerahan I kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
2) Semua keamanan material dan aset yang ada di proyek menjadi tanggungjawab
dari keamanan proyek.

11. Keselamatan Kerja dan Kesehatan


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan keselamatan kerja dan kesehatan adalah segala hal yang menyangkut
jaminan sosial dan keselamatan para pekerja.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja,
Kontraktor harus menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karenaitu
Kontraktor harus pekerja sebagai peserta Asuransi Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku.
2) Pada pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko bahaya jatuh, maka
Kontraktor harus menyediakan sabuk pengaman kepada pekerja tersebut.
3) Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka
Kontraktor harus menyediakan sejumlah obat- obatan dan perlengkapan
medislainnya yang siap dipakai apabila diperlukan.
4) Bila terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan yang secara umum memerlukan
perawatan, maka Kontraktor/ Pelaksana harus segera membawa korban ke Rumah
Sakit yang terdekat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Direksi
Teknis/ Konsultan Pengawas.

12. Pelaksanaan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19


Terkait upaya pencegahan COVID-19 serta mempertimbangkan adanya penetapan wabah
Corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
perlu dilakukan upaya pencegahan penyebaran dan dampak COVID- 19 dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dan dalam upaya pencegahan dampak COVID- 19
tersebut diperlukan protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

10
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Berikut ini Protokol Pencegahan Covid-19 Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dikutip
dari Instruksi Menteri PUPR No C2 /1N/M/2020 :
1. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan COVID- 19
a. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib membentuk Satgas Pencegahan COVID- 19
yang menjadi bagian dari Unit Keselamatan Konstruksi;
b. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a dibentuk oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut;
c. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a berjumlah paling
sedikit 5 (lima) orang yang terdiri ataş:
1). I (satu) Ketua merangkap anggota; dan
2). 4 (empat) Anggota yang mewakili Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
d. Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan
untuk melakukan:
1) Sosialisasi,
2) Pembelajaran (edukasi),
3) Promosi teknik,
4) Metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan,
5) Berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID- 19 Kementerian PUPR
melakukan Identifikasi Potensi Bahaya COVID19 di lapangan,
6) Pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua
pekerja dan tarnu proyek,
7) Pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/ demobilisasi
pekerja,
8) Pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja,
9) Pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan,
10) Melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau
berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan merekomendasikan dilakukan
penghentian kegiatan sementara.

2. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan.


a. Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan
COVID- 19 Kementerian PUPR untuk menentukan:
1) Identifikasi potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran
COVID- 19 di daerah yang bersangkutan;
2) Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan protokol penanganan
COVID- 19 yang dikeluarkan Oleh Pemerintah;
3) Tindak lanjut terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
b. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut teridentifikasi :
1) Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran,
2) Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam
Pengawasan (PDP); atau
3) Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi/KepaIa Daerah telah mengeluarkan
peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar, Maka

11
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diberhentikan sementara
akibat Keadaaan Kahar;
c. Penghentian Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana di maksud huruf b
diatas dilakukan sesuai ketentuan pada Lampiran II ( TINDAK LANJUT TERHADAP
KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI) Yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Instruksi Menteri ini.
d. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut karena sifat dan urgensinya
tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari penanganan dampak sosial dan
ekonomi dari COVID- 19, maka Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat
diteruskan dengan ketentuan:
1) Mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
2) Melaksanakan protokol pencegahan COVID- 19 dengan disiplin tinggi dan
dilaporkan secara berkala Oleh Satgas Pencegahan COVID- 19;
3) Menghentikan sementara ketika terjadi (Telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk melakukan
penanganan sesuai protokol Pemerintah.

3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan


a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan di
lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara Iain
tabung oksigen, pengukur suhu badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur tekanan
darah, obat-obatan, dan petugas medis;
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional
perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/ atau
pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk tindakan darurat (emergency) ;
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan antara
lain: pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor dan
lapangan bagi seluruh pekerja dan tamu; dan
d. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan nutrisi
tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.

4. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan


a. Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun fisik
tentang himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan atau
dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek;
b. Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan
penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam setiap
kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk) ;
c. Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan
pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi, siang,
dan sore;
d. Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;

12
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
e. Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa dan/
atau Penyedia Jasa paling sedikit 14 hari kerja.
f. Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi dan
penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja; dan
Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan
disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja yang
pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah selesai.

13
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
BAGIAN B. PEKERJAAN STRUKTUR

B.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Kontraktor harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan dengan
pekerjaan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi Lapangan, Los Kerja,
Gudang, pagar pengaman. Fasilitas tersebut tidak boleh dibongkar tanpa seizin
Direksi/kosultan pengawas
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran
ketinggian lantai atau lahan dan bagian-bagian bangunan yang lain.
c. Tanda tetap itu dibuat dari beton 20 x 20 x 150 cm, sejumlah yang diperlukan untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan.Tempatnya akan ditentukan kemudian oleh Pengawas
lapangan dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan
selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang pertama.
d. Sebagai ukuran dasar + 0,00 (Peil lantai 1 bagian dalam bangunan yang direncanakan adalah
+ 0.00. Peil jadi / finish bangunan yang direncanakan minimal sama atau lebih tinggi dengan
peil lantai dalam bangunan tertinggi eksisting di dalam komplek Sekolah).
e. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan
(Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan
permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass). Pada papan bouwplank dicatat sumbu-
sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi tanda-tanda yang
jelas.Jarak papan bouwplank minimal 2,5 meter dari garis bangunan terluar untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi (kecuali pada bangunan/lahan yang berhimpit
dengan batas lahan atau disesuaikan dengan kondisi setempat).Setelah pekerjaan papan
bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari
direksi.
f. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur
yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang.
g. Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya maupun yang
sedang berjalan, bahan/komponen yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.
h. Airu ntuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur,
Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di lahan, Kontraktor /
Pemborong wajib membuat saluran air sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang
ada untuk menjaga agar lahan konstruksi tetap kering. Arah aliran ditujukan ke daerah
permukaan yang terendah yang ada di lahan atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan
daerah pembangunan. Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran
tambahan.

14
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
B.2. PEKERJAAN TANAH

a. Lingkup Pekerjaan
 Termasuk didalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof,galian pondasi
pekerjaan substruktur, saluran-saluranseperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, termasuk di dalamnya adalah
pekerjaan galian tanah untuk batu belah/talud, sloof, saluran-saluran, dan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai gambar yang memerlukan galian. Juga termasuk pengamanan
galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada), terutama untuk galian yang
membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
 Selain itu, termasuk di dalamnya pengurugan kembali galian (pondasi),
penimbunan/pengurugan rencana lantai bangunan, pemadatan lapis demi lapis sehingga
titik peil sesuai dengan gambar kerja dalam rangka pematangan lahan.
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatandan
alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
 Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta
menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti dicantumkan
Pengawasan dalam syarat-syaratnya.
 Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya
pekerjaan atas seijin Direksi / Pengawas lapangan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada dilapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainage.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Lapangan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna
menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya dan
keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan Pembersihan
1. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus
disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan
ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada
hal-hal yang seperti itu.
2. Pelaksanaan penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara
cermat dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
3. Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing, pemborong harus
mencegahnya misalnya dengan casing dan lain-lain sehingga pekerjaan tetap lancar.

15
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
4. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah sedemikian rupa
sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada dilapangan dari
kerusakan.
5. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, didalam atau diluar
lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh Kontraktor.
6. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dam semua benda-benda yang
merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk-petunjuk Pengawas Lapangan.
7. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuh-tumbuhan
yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun,
keluar site.
8. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil -peil yang
tercantum dalam gambar.
9. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain
yang masih digunakan, maka Pemborong harus secepatnya mem beritahukan kepada
Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada Penguasa /instansi yang berwenang untuk
mendapatkanpetunjuk-petunjukseperlunya. Pemborong bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
10. Pemborong harus bertanggung jawabuntuk mengambil setiap langkah apapun untuk
menjamin bahwasetiappekerjaanyang berlangsung tersebut tidak terganggu.
11. Apabila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan,maka Pemborong harus
mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan pondasi yang sama untuk
daerah yang besangkutan. Misalnya untuk daerah pondasi batu belah,
pengisian/pengurugan kelebihan galian harusdilakukan dengan pondasi batu belah.
12. Dasar darisemua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akartanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar
sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiramdan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
13. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai atau
pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus-menerus, untuk menghindari
tergenangnya air lumpur pada dasar galian.
14. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau
lereng yang kuat, agar tidak membahayakan bangunan lain dan pekerja.
15. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelahmencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang
dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
16. Pemborong harus membuatkan sparing–sparing pekerjaan lain yang berada didalam
pekerjaan tersebut.

c. Perlindungan Terhadap Benda-benda Berfaedah


1. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita

16
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pemborong dengan tanggungan biayanya
sendiri.
2. Bila sesuai alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal
tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh
Pemborong dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Pemborong harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjan yang sedang berlangsung tersebut tak terganggu.
3. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Pemborong,
Pemborong harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa
perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Pemborong.
4. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah
dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat
yang disetujui oleh Pengawas Lapangan atau tanggungan Pemborong.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah
1. Daerah disekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya
harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu Pemborong harus
mempersiapkan saluran Pembuangan yang cukup menghidari terjadinya bahan erosi
tersebut.
2. Pemborong diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini :
a. Tidak diperkenankan air tergenang didalam atau sekitar lapangan pekerjaan
kontrak ini.
b. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan air.
c. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil)
Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas
sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk
daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm
sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi

1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan
pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular
soil).

2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang


bekas atau sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari 10 cm.
f. Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill
1. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Lapangan yang harus
menyetujui seluruh bahan pengisi lebih dahulu digunakan. Pengawas Lapangan juga
akan mempersiapkan test-test yang diperlukan dan penyelidikan-penyelidikan yang
dibutuhkan atas biaya Pemborong.

17
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Pemborong tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Pengawas
Lapangan.
2. Pemborong harus menempatkan bahan penimbun diatas lapisan tanah yang akan
ditimbun, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai
tercapai kepadatan yang diinginkan. Untuk pemadatan sirtu dibawah pondasi setempat
dan plat lajur dengan stamper, sedangkan untuk pemadatan halaman parkir dengan
mesin wals 4 sampai dengan 6 ton.
3. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai 95% dari
derajat kepadatan maximum Mod. Proctor.
Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan, maka bahan
tersebut harus diganti dengan pasir.
4. Kontraktor diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh
pemadatan, atau mempergunakan stemper.
Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak diperkenankan.
5. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap lapisan tidak lebih tebal dari
20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan. Pekerjaan
Pengisian/Pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukansetelah diadakan
pemeriksaaan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
6. Pembersihan
Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan kembali,
juga seluruh sisa-sisa puing-puing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus
disingkirkan dari lapangan pekerjaan.Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab
Pemborong.

B3. PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTUPADAT

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang baik.

b. Pekerjaan urugan pasir urug atau sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah,
dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pondasi, sloof, dan lain-lain.

2. Persyaratan Bahan
a. Sirtu yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari
lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di


atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga
mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.

18
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
b. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh hasil
kepadatan yang baik.
c. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi. (Jika perlu
dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).
d. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai gambar. Ukuran
tebalyangdicantumkan Konsultan Pengawasan dalam gambar adalah ukuran tebal
padat.
e. Tebal lapisan sirtu dibawah pondasi adalah sedalam 2 m setelah lantai kerja.

B4. PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi :
Pekerjaan pondasi batu belah pagar,dinding, saluran, dan lain-lain.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan
pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan Gambar-gambar pelaksanaan yang telah
disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus
dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada perbedaan
Gambar-gambar dari Konstruksi dengan Gambar-gambar Arsitektur atau bila ada hal-hal
yang kurang jelas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir (sesuai
gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu
konsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
"Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller hingga mencapai
kepadatan 90% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik
sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus
ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan 95% atas beban
Kontraktor.
4. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir di bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro Roller/Stemper sehingga
mencapai kepadatan minimal 90% Standard Proctor.

19
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
 Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
 Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing, sampah-sampah
harus disingkirkan.
 Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen yang
kecil terlebih dahulu.
 Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 30 cm lapis) dengan vibro/stemper
dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%
Standard Proctor.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lubang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam buku
spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang
bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu belah, lihat ketentuan pasangan batu belah, dengan
catatan:
1) Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2) Batu belah disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan ME, jika ada kelainan
/ ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.
6. Pondasi Pasangan Batu belah
a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu belah dilaksanakan pada pekerjaan struktur
dinding bata dalam bangunan, bak-bak bunga dan lain-lain sesuai gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan :
1. Batu belah dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu kuartsa yang disetujui
Konsultan Pengawas / Perencana dan Owner.
2. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia :SNI 15-2049-2015.
3. Air yang dipakai harus bersih.
c. Syarat Pelaksanaan
1. Bentuk pasangan batu belah harus sesuai dengan gambar rencana.
2. Adukan mempunyai komposisi minimal 1Pc : 5Pasir dan diberaben dengan aduk yang
sama.

B3. PEKERJAAN BETON STRUKTUR

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur (sloof, kolom, balok, dan komponen struktur lainnya)
yang ada dalam masing-masing jenis pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal buku
RKS ini dikerjakan untuk seluruh bagian struktur gedungyang menggunakan material

20
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
beton bertulang dengan ukuran, perletakan, dan pemasangan sesuai dengan gambar
kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaanpekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang
telah disediakan untuk proyek ini.

2. Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SNI-03-2847-2013 terutama yang menyangkut pekerjaan beton
struktur.

3. Bahan -bahan Yang Digunakan


a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis I SNI,
memenuhi Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement
Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa persetujuan
Pengawas Lapangan.
3. Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila dipasaran tidak diperoleh semen dari
merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
4. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang sudah
digunakan harus disertai jaminan dari pemborong yang dilengkapi dengan data teknis
yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti setaraf dengan mutu semen yang
digantikannya.
5. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

b. Aggregates.
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam SNI-03-2847-2013,
terdiri dari :
1. Pasir beton (aggregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat pasir
beton.
2. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
- Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm, dan tidak lebih seperempat
dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
- Khusus untuk pekerjaan beton, diluar lapis pembesian yang berat batas maksimum
tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
- Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) digunakan koral semua
split digunakan pecah/giling mesin.
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan untuk tulangan adalah BJTP24 (fy = 240 MPa) untuk tulangan
beton praktis dan menggunakan BJTD40 (fy = 400 MPa) untuk tulangan beton komponen

21
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
struktur. Notasi (D) pada gambar menunjukkan tulangan berupa tulangan ulir atau
deform. Sedangkan notasi (Ø) menunjukkan tulangan berupa tulangan polos.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari pabrik, juga harus harus dimintakan certificate dari laboratorium baik pada
saat pemasangan secara periodik minimal 2 contoh percobaan tarik (stress-strain) dan
perlengkapannya untuk setiap 5 ton besi.
d. Bahan-bahan :
1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang harus
memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI 03-2847-2013.
2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh petugas
ahli dan Direksi Lapangan dan Kontraktor berkewajiban untuk membantu penuh Direksi
Lapangan dan pengawas ahli didalam melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan.
3. Portland Cement dan Mutu Besi
Digunakan Portland cement jenis II menurut NI.8 type-I menurut ASTM. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi beton dari jenis BJTP-24 tulangan
beton praktisdan jenis BJTD-40 untuk tulangan beton komponen struktur.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya
certificate dari suppliers, juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratorium resmi
dari Perguruan Tinggi atau Instansi Pemerintah baik pada saat pemesanan maupun
secara periodik minimal 2 contoh percobaan (stress-strain) dan perlengkungan untuk
setiap 20 ton besi. Konsultan Pengawas harus menyaksikan pengetesan besi dan
segala biaya yang berkenaan dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
e. Admixture.
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton dari merk setarap Super Plastet
SR (kedap air) dan plastet no. 2 untuk beton biasa. Namun sebelumnya Kontraktor
diwajibkan mengajukan analisis kimia serta test, dan juga bukti penggunaan selama 5
tahun di Indonesia.Penggunaan harus sesuai dengan petunjuk teknis pabrik.

4. Tata Cara Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan


a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
b. Penyimpanan Semen.
1. Semen harus didatangkan & disimpan dalam kantung/zak yang utuh. Berat semen
harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengarus cuaca,
berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan bebas (tanpa alat)
dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari 5% berat semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam jumlah
yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus sesuai dengan
yang diminta perencana.

22
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga bebas
dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya.
d. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.

5. Bekisiting Yang Digunakan


a. Bekisting harus dibuat dari papan kayu Kalimantan atau bahan yang disetujui oleh
pengawas dengan rangka kayu yang kuat tidak mudah berubah bentuk dan jika perlu
menggunakan baja.
b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata
dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan jalannya kecepatan
pembetonan.
c. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan
bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga harus cukup
rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan(mortarleakage)
d. Susunan bekesting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga pengawasan
atas kekurangannya dapat mudah dilakukan.
Penyusunan bekesting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkarannya
tidak akan merusak dinding, balok atau kolom beton yang bersangkutan.
e. Pada bagian terendah pada setiap pashe pengecoran dari bekesting kolom atau dinding,
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
f. Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
g. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar tidak
menggenangi sisi bawah dari bekisting.
h. Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atau
silangan-silangan bekesting menjadi tanggung jawab pemborong.
i. Pembongkaran Bekesting:
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus yang cukup
untuk memikul 2 x beban sendiri.
Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban
yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama
keadaan tersebut berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya
terletak pada pemborong, dan perhatian Kontraktor mengenai pembongkaran cetakan
ditujukan ke SNI-03-2847-2013 dalam pasal yang bersangkutan.
Pembongkaran harus memberi tahu Pemberi Tugas / Arsitek bila mana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta
persetujuan-nya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Kontraktor terlepas dari
tanggung jawabnya.

23
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
6. Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh merugikan kekuatan konstruksi.

7. Pelaksanaan Pembuatan Beton / Kualitas Beton


Adukan beton adalah campuran dari cement Portland, pasir beton, batu pecah/kerikil dan air,
semuanya diaduk dalam perbandingan tertentu sehingga didapat kekentalan yang baik dengan
kekuatan yang diinginkan.
a. Pemeriksaan mutu hasil pelaksanaan
1. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan percobaan pendahuluan atas minimum 10
benda uji atau yang disyaratkan oleh pengawas untuk memastikan dapat dicapainya
kekuatan karakteristik pada klas dan mutu beton seperti yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan benda uji dapat dilaksanakan pada umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21
hari dan 28 hari atau menurut petunjuk pasal 41 ayat 2 dan 3 PBI 1971.
2. Selama masa pelaksanaan pemborong diwajibkan secara tetap menyelenggarakan
pemeriksaan benda-benda uji (silinder) beton menurut ketentuan-ketentuan dalam
SNI-03-2847-2013.
Untuk masing-masing mutu beton harus dibuat 1 (satu) benda uji setiap 5 m3 beton.
3. Pada tiap-tiap kali mengaduk beton pemborong diwajibkan menyelenggarakan
pengujian slump seperti yang ditentukan di dalam SNI-03-2847-2013 .
b. Kualitas Beton
1. Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah f’c = 20.75 Mpa
(tegangan tekan hancur karakteristik untuk silinder beton pada usian 28 hari, dengan
derajat konfidensi 0,95), K-250 untuk beton struktur. Sedangkan mutu beton praktis
K-175 dan rabat beton K-100. Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam code SNI-03-2847-2013
2. Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan
trial-mixes.(untuk Beton Readimix)
3. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan yang
disebut dalam SNI-03-2847-2013, mengingat bahwa WC factor yang sesuai disini
adalah sekitar 0,52 – 0,55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji
dilakukan menurut SNI-03-2847-2013 tanpa menggunakan penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1½
m3 beton hingga dengan cepat diperoleh 10 benda uji yang pertama.
Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
4. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat
dengan disyahkanya oleh Direksi Lapangan, laporan tersebut harus dilengkapi dengan
harga karakteristiknya.
5. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump minimum 5 cm, maximum 12 cm. Cara
pengujian slump adalah sebagai berikut :
Contoh : Beton diambil saat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting),
cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau plat beton.

24
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3 nya.Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25
kali dengan besi 16 mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat (seperti peluru).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapis
ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang
dibawahnya.Setelah diratakan, segera cetakan diangkat perlahan lahan dan diukur
penurunannya (slum-nya).
6. Jumlah cement minimum 340 kg per m3 beton, khusus pada atap pondasi luifel jumlah
min tersebut dinaikkan menjadi 365 kg/m3 beton.
7. Pengujian kubus percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.
8. Peralawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak genang air
selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
9. Jika perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 hari
dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang diminta pada 28
hari.
Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta,
maka harus dilakukan pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan
dalam SNI-03-2847-2013 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi Tugas (=
beban Kontraktor).
10. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan kedalam mixer.
11. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segrasi komponen-komponen beton.
12. Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
c. Selimut beton
Selimut beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca sesuai SNI-03-2847-2013 bab
7 pasal 7.7.1.b adalah sebagai berikut :
 Batang tulangan D-19 hingga D-57 selimut betonnya selebar 50mm
 Batang tulangan D-16, kawat M-16 ulir atau polos, dan yang lebih kecil selimut
betonnya selebar 40mm.
 Batang tulangan dibawah D-16 ulir/polos, selimut betonnya 15-40, menyesuaikan
dimensi dan atas persetujuan direksi lapangan atau pengawas

8. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekesting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan
lain dalam gambar, harus sesuai dengan SNI-03-2847-2013.
Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran
lanjutan dimulai.Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.

9. Penggantian Besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang benar sesuai dengan apa
yang tertera dalam gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya mengalami
kekeliruan, kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka :

25
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
1. Pemborong dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan kepada Pengawas Lapangan
untuk sekedar informasi.
2. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai kerja tambah, maka
penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Perencana dan disetujui Pemberi Tugas.
3. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut hanya
dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana.
Mengajukan usul dalam rangka kejadian tersebut diatas adalah merupakan juga
kewajiban bagi Pemborong.
c. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter terdekat dengan syarat :
1. Harus ada persetujuan dari pengawas Lapangan.
2. Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar.
3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat
tersebut atau didaerah overlepping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.

d. Toleransi Kualitas Besi :

Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara dua Variasi dalam Toleransi
permukaan yang berlawanan) berat yang diameter
diperbolehkan

Dibawah 10 mm ±7% ± 0,4 mm

10 mm sampai 16 mm (tapi tidak termasuk ±5% ± 0,4 mm


16 mm)

16 mm sampai 28 mm ±5% ± 0,5 mm

29 mm dan 32 mm ±4% -

10. Perawatan Beton


a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah pengecoran.

11. Tanggung Jawab Pemborong


a. Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.

26
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
b. Adanya atau kehadiran Pengawas Lapangan selaku wakil Bouwher atau Perencana yang
sejauh melihat/mengawasi/menegur atau memberi nasehat tidaklah mengurangi tanggung
jawab penuh tersebut diatas.
c. Jika Pengawas Lapangan memberi ketentuan-ketentuan tambahan yang menyimpang dari
ketentuan yang telah digariskan di atas atau yang telah tertera dalam gambar, maka
ketentuan tambahan tersebut menjadi tanggung jawab Pengawas Lapangan, ketentuan
tambahan ini harus dibuat secara tertulis.

PASAL 07 PEKERJAAN BAJA STRUKTUR (KUDA-KUDA BAJA)

7.1. Ruang Lingkup


Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga-tenaga kerja, bahan instalasi konstruksi dan
perlengkapan untuk pembuatan (dengan Mesin) pembangunan dan pengecatan semua
pekerjaan baja strukturil, termasuk pemasangan alat-alat (fixing) dari benda-benda yang
terlekat. Kuda-kuda baja yang dimaksud menggantikan rangka atap kayu bangunan depan
bagian sayap sesuai gambar kerja.

7.2. Keahlian/Pertukangan
Semua pekerjaan yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli (tukang-tukang) yang
berpengalaman dan mengerti benar pekerjaannya.Segala hasil pekerjaan mutunya sebanding
dengan standar hasil pekerjaan ahli/pertukangan yang baik.

7.3. Bahan-Bahan :
a. Baja yang dipakai harus dari baja sesuai dengan standar internasional yang telah
disetujui. Mutu Baja BJ-37 dengan nilai tegangan leleh adalah fy = 240 MPa.Untuk
setiap perubahan pemakaian baja untuk konstruksi bangunannya harus dengan
persetujuan Konsultan/Ahli.
b. Bagian-bagian baja strukturil dan pelat-pelat harus dari baja lunak dan sesuai dengan
SNI-03-1729-2015.
c. Elektroda-elektroda harus standar internasional dengan yield stress 3,90
t/cm2.Allowable tensile stress 2,25 t/cm2 tidak berkarat, dan dilindungi terhadap karat
baik sebelum maupun sesudah terpasang.
d. Mutu baut adalah jenis HTB standar ASTM A325. Hanya digunakan baut dari satu
produk dengan tanda kode yang jelas terdapat pada baut.

7.4. Pekerjaan Las


a. Pekerjaan las sebanyak mungkin didalam bengkel.
Pekerjaan las di lapangan harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan sewaktu dalam
keadaan basah atau hujan.
b. Las perapat/pengedap :
Dalam setiap posisi dimana 2 (dua) bagian (dari satu benda saling berdekatan, harus
dibuat suatu las perapat/pengedap guna mencegah masuknya lengas) terlepas apakah
itu diberikan detailnya atau tidak.
c. Perbaikan las :
Bila las-lasan apapun memerlukan pembetulan maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Lapangan tanpa diberi biaya tambahan.

27
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
7.5. Pembersihan
Sebelum mengecat semua pekerjaan harus disikat dengan sikat kawat secara baik-baik
dimana guna menghilangkan segala kulit oksid besi (berasal dari pabrik) dan tanda-tanda
pengeratan.Minyak, gemuk dan debu halus dipermukaan harus segera dihilangkan sebelum
pengecatan.Permukaan-permukaan yang harus dikelilingi/ diselubungi dengan beton harus
dibiarkan, tidak dicat.

7.6. Pengecatan Pekerjaan Baja Strukturil


a. Tidak boleh dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak bersih atau tidak
kering sama sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut pendapat Konsultan mungkin
menimbulkan kerusakan pada cat.
b. Harus diberikan waktu yang cukup lama antara dua lapisan cat agar bisa menjadi kering
terlebih dahulu, dan waktu tunggu ini tidak boleh kurang dari dua hari. Baja yang berada
dalam jarak 5 cm dari satu tempat las-lasan atau yang harus diselubungi dengan beton
tidak boleh dicat.
c. Pakailah meni dari toko untuk lapisan pertama. Setelah didirikan, bersihkan semua
tempat-tempat yang rusak dan tempat las-lasan dan meni.
d. Pakailah satu lapisan cat yang telah disetujui. Semua cat harus dari satu pabrik dan harus
dipakai persis menurut anjuran dari pabrik pembuatnya.
e. Kedua lapisan cat harus menutupi semua permukaan baja.

7.7. Notasi dan Toleransi


Semua yang dinyatakan dalam gambar untuk baut M adalah diameter baut, sedang diameter
lubang baut adalah diameter baut + 1 mm. Kalau diameter lubang lebih besar dari diameter
baut + 1 1/2 mm maka harus dilas ring yang tepat pada lubang yang kebesaran tersebut
(dilas penuh) baru dipasang bautnya.

7.8. Gambar Pabrik (Shop Drawing)


Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar Pabrik (shop drawing)
yang terperinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti dengan memperhatikan working
drawing yang diberikan dan harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan/Perencana
lebih dahulu sebelum dilaksanakan.

Catatan:

1. Apabila di lapangan terdapat pekerjaan yang belum diatur dalam pasal RKS ini, Kontraktor/Sub
Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan untuk koordinasi lebih
lanjut.
2. Apabila di lapangan terdapat kendala dalam pelaksanaan dan atau terjadi kekurangpahaman
terhadap pasal-pasal yang dicantumkan di dalam rks ini, Kontraktor/ Sub Kontraktor diwajibkan
segera menghubungi Pengawas/Direksi lapangan untuk koordinasi lebih lanjut.

28
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
BAGIAN C. ARSITEKTUR

C.1. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1. Jenis Pasangan dan Penggunaannya.


a. Pasangan batu bata seperti yang ada dalam gambar kerja.
b. Pasangan dan plesteran untuk dinding dan bagian lainnya seperti yang ada dalam gambar
kerja.

2. Jenis Adukan Yang Digunakan :


Adukan biasa campuran 1Pc : 5Ps, digunakan untuk seluruh pasangan batu bata.
a. Semen untuk aplikasi pemasangan, plesteran dan acian menggunakan produk Gresik/Tiga
Roda/Holcim sesuai SNI.
b. Alat bantu, cetok dan sebagainya sesuai yang diisyaratkan dalam pemasangan bata.

3. Jenis Plesteran dan Acian Yang Digunakan


a. Plesteran dengan campuran 1Pc : 5Ps digunakan untuk permukaan permukaan dinding
pasangan bata baik eksterior dan interior.
b. Acian digunakan untuk bidang eksterior maupun interior

4. Kualitas Bahan Yang Digunakan


a. Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
i. Batu bata baru, memenuhi standard mutu dan disetujui pengawas
ii. Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai standard tersebut di atas maka
Direksi dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan.
iii. Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air yang rendah.
iv. Seluruh permukaan datar/ rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang ataupun
mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul.
v. Ukuran seragam dengan standard nominal
vi. Mutu setaraf produksi Lokal dengan persetujuan direksi.
b. Bahan untuk adukan, plesteran dan acian.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus memenuhi
ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini ataupun dalam SNI-
03-2847-2013.

5. Contoh-contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan pasangan, pemborong terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.

6. Syarat Pemasangan
1. Pasangan batu bata merah
a. Lingkup Pekerjaan

29
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat alat Bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar sesuai petunjuk Konsultan Perencana.

b. Persyaratan Bahan
• Batu bata yang dipergunakan produksi Lokal
• Perekat menggunakan standar portland cement

c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
 Pasangan bata dengan menggunakan perekat portland cement.
 Bata yang digunakan ukuran tebal 10 cm dengan kualitas terbaik yang disetujui
Perencana.
 Pasangan dinding bata sebelum di plester harus terlebih dahulu dibersihkan.
 Pemasangan dinding bata dilakukan secara bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
ketinggian 1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6
mmjarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
betondan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.

2. Plesteran-acian dinding dan sponing/plester sudut


a. Campuran diaduk sesuai dengan standard dari pabrik
b. Persiapan Permukaan.
Permukaan dinding bata harus cukup kering dan semua pipa saluran-saluran
harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya plesteran
sebelum waktunya permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
c. Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram air
d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan
plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1 cm dan paling tebal 2
cm, plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish / diselesaikan.
e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus, minimum panjangnya
1 meter.
f. Campuran plesteran dan acian instan diaduk sesuai dengan standard SNI.
g. Acian untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir harus digosok
dahulu. Semua beton yang akan diplester harus dibuat kasar dulu agar
plesteran/acian dapat merekat. Untuk semua sponingan harus rata siku dan tajam
pada sudut-sudutnya.
h. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi terhadap
pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
i. Memperbaiki dan membersihkan lontraktor wajib memperbaiki plesteran dinding
yang kurang sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan

30
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
bentuk memanjang, memakai alat serta diplester kembali. Pekerjaan plesteran yang
telah selesai harus bebas dari retak, noda dan cacat lain.
j. Pada waktu-waktu tertantu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah selesai,
semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran akibat
pekerjaan.
3. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu belah yang sudah terpasang dan terkena udara
terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup bagian
atasnya dengan sesuatu yang memadai.
4. Perawatan
Dinding pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari
setelah didirikan.
5. Angkur-angkur dan pengikat.
Setiap hubungan antara dinding bata ringandengan permukaan beton, harus diberi angkur
yang dibuat dari besi beton dengan bentuk, ukuran dan diameter sesuai dengan
kebutuhan. Permukaan beton yang berhubungan dengan dinding bata harus dikasarkan
dengan alat yang sesuai agar adukan dinding dapat melekat.
6. Permukaan dinding yang dihasilkan harus benar-benar vertikal, datar, rata, tidak
melengkung atau begelombang.
7. Kolom Beton/Tulangan Praktis.
Untuk dinding dengan luasan minimal 12 m2 diharuskan pelaksanaan dengan perkuatan
kolom beton praktis dan balok latei (K-175) dengan tulangan pokok 4 Ø 12mm dan beugel
Ø 6 mm -12 cm.

C2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
b. Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususnya untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Kontraktor harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/sub-kontraktor kepada
Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunaan bahan lantai dengan jangka
waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.
d. Pekerjaan dinding bagian dalam bangunan (interior) meliputi pekerjaan dinding yang
dilapisi keramik, kalsiboard dan cat interior. Pekerjaan dinding bagian luar bangunan
(exterior) meliputi pekerjaan cat.
2. Masing-masing pekerjaan lantai tersebut di atas uraiannya adalah sebagai berikut :
Pekerjaan lantai dan dinding Keramik
- Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan lantai dan dinding keramik dilaksanakan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja. Untuk lantai dan dinding toilet menggunakan keramik 40x40 cm.

31
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
- Syarat Bahan
Bahan : Keramik Tile sekualitas Asia Tile / KIA.
Ukuran : 40x40 cm, ketebalan 7 mm, toleransi ukuran <1% dan penyerapan air ≤ 1%
Jenis : Keramik Single Firing HEAVY DUTY, polished.& unpolished
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan atau Pemilik Proyek.
a) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM,
peraturan keramik Indonesia NI-19, PVBB 1970 dan PUBI 1982.
b) Pemilihan warna ditentukan kemudian oleh pemilik proyek atau oleh Direksi lapangan.
c) Bahan yang digunakan harus sudah dapat persetujuan dari Direksi Lapangan, setelah
diseleksi mengenai kualitas bahan, warna, tekstur dan bahan tidak boleh rusak,
maupun cacat.
d) Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Direksi Lapangan.

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pemasangan keramik tile bisa dimulai dan dilaksanakan apabila Kontraktor
telah membawa contoh-contoh keramik dan telah disetujui manajemen konstruksi.
b. Sebelum pemasangan keramik tile untuk lantai, terlebih dahulu dibuat lantai kerja
minimal tebal 5 cm campuran 1:3:5.
c. Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong. Bekas
potongan harus digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu dihindari
pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/panjang ukuran standar.
d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh.
e. Pasangan / perekat lantai keramik digunakan adukan untuk keramik lantai dan dinding
dengan ketebalan sesuai dengan peil yang telah ditentukan dalam gambar.
 Perekat keramik lantai dan dinding
 Penyiapan media aplikasi (cek kuat media aplikasi apakah rapuh atau tidak,
pembersihan dari kotoran, minyak, debu)
 Pembuatan adukan 1PC:3PS.
 Tempelkan tile di atas adukan, tekan dengan palu karet
f. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang
digunakan.
g. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Perancang/Pengawas Lapangan sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Apabila hasil pemasangan keramik tile tidak rapi, tidak membentuk garis lurus, retak dan
hasil bergelombang, Kontraktor harus mengganti / mengulangi pekerjaan dengan biaya
ditanggung sendiri oleh Kontraktor.
i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
j. Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

32
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
C3. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan langit-langit ini adalah penyediaan bahan, tenaga
dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pemasangan
langit-langit, yang tertera sesuai menurut Gambar Kerja.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
- Pekerjaan plafond gypsum board+finishing cat rangka metal furing.
- Pekerjaan plafond Kalsium silica board + finishing cat rangka hollow galvanis 40 x
40 mm tebal 0,3 mm.
- Plafon dak ekspose finish aci, cat

2. Plafond Kalsium silica board


a. Plafond kalsium silica board dipasang dengan letak pemasangan sesuai gambar.
b. Persyaratan pemasangan/pelaksanaan harus sesuai dengan gambar. Rangka metal
hollow dipasang dengan sistem yang berlaku. Plafond harus betul-betul plat/rata dan
disetujui pengawas.
c. Bahan-bahan :
Rangka : Hollow galvanis 40x40 mm tebal 0,3 mm
Penutup : Kalsium silica board tebal sesuai gambar
Finishing : Cat

3. Plafond Gypsum board


a. Plafond gypsum dipasang dengan letak pemasangan sesuai gambar.
b. Persyaratan pemasangan masing-masing tipe plafond gypsum tersebut harus sesuai
rencana gambar. Dengan hasil akhir pemasangan betul-betul plat, lurus dan disetujui
direksi pengawas / pimpro. Pemasangan harus sesuai prosedur pabrik pembuat.
c. Bahan-bahan :
- Rangka metal furingdengan ukuran sesuai gambar atau petunjuk pabrik.
- Penutup gypsum tebal sesuai gambar merk ex Jaya Board disetuji pemberi tugas.
- Finishing : cat
d. Untuk menjaga kualitas pemasangan sebaiknya pemasangan diserahkan tenaga ahli yang
disetujui pemberi tugas.

C4. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Bahan Ketentuan-ketentuan Umum


a. Semua bahan cat harus diperoleh dari produsen yang telah disetujui Perencana dan
Pengawas Lapangan.
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya. Juga
dempul plamir dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk
masing-masing lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan pengering
atau bahan-bahan lain ke dalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat yang
bersangkutan.

33
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
c. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah
atau bocor dan mendapat persetujuan manajemen konstruksi. Kontraktor utama
bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan
persetujuan Perencana/manajemen konstruksi.
d. Sebelum dipakai harus diaduk sampai semua yang mengendap larut.
Bila perlu diencerkan dengan bahan pengencer dengan bahan dan proporsi sesuai
dengan rekomendasi pabrik yang bersangkutan.

2. Bahan dan Ketentuan-ketentuan Khusus


a. Cat pekerjaan kayu :
Harus mengandung bahan sintetis (syntetic resins) tipe gloss/mengkilat.
b. Cat pekerjaan baja/besi :
Lapisan cat dasar harus yang mengandung oxid merah.
Lapisan penyelesaian (finish) harus yang mengandung syntetic resins, yang khusus
untuk disesuaikan untuk pekerjaan tersebut.
c. Cat dinding tembok
Cat untuk dinding luar menggunakan cat weathercoat / weathershield dan dinding
bagian dalam, kolom, langit-langit dan sebagainya harus memakai cat emulsi,
berdasarkan alkyd resins, dengan cat dasarnya yang tahan alkali seperti yang telah
ditentukan. Produk yang digunakan adalah Propan, Mowilex, Jotun atau sekualitas.
d. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
1. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas.
2. Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
3. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau
berdebu.
4. Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau
bagian-bagian yang akan dicat.

3. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Kontraktor harus secepatnya tapi tidak kurang dari 1 (satu)
bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada Pemberi
Tugas. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
4. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih Konsultan Perencana/manajemen konstruksi, Owner dan
Kontraktor harus mengadakan contoh warna-warna yang disetujui.
5. Persiapan Umum
a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci dan
dijaga agar tidak ada debu beterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah
disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
harus disediakan banyak lap-lap bersih.

34
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
6. Pengecatan tembok
Terutama dikerjakan pada plesteran dan sebagainya baik bagian luar maupun dalam,
pekerjaan baru/lama.
1. Persiapan
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan /
pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan
selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara di atas
sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari
debu, kotoran dan percikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak serta
kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.

7. Pengecatan Kayu
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin, bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan
sebagainya.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan / pengapuran
bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam.
Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai proses
pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran
dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.

8. Pengecatan Logam (Besi/Baja) Baru


Permukaan harus disikat dengan sikat kawat untuk menghilangkan karat yang ada, lalu
amplas dengan kertas gosok kasar. Bersihkan dengan sejenis solvent, debu, minyak dan
sebagainya.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan / pengapuran
bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara di atas sampai proses
pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan
persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan besi/kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.

9. Keahlian
a. Pekerjaan mengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli
dan nerpengalaman dalam bidang ini.

35
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut selama
pekerjaan dilaksanakan.
c. Kontraktor utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus
mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat mulai
dari pengerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing
coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana cat
tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan pabrik
pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan Pengawas.

10. Bahan Yang Harus Disediakan Untuk Masa Pemeliharaan


a. Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Kontraktor harus menyimpan sejumlah cat yang
terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-perbaikan yang dikehendaki selama masa
pemeliharaan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (final), Kontraktor harus
menyerahkan kepada Pemberi Tugas, cat-cat untuk finishing menurut jumlah-jumlah
sesuai daftar berikut ini.

b. Jumlah yang dikehendaki untuk tiap warna yang dipakai

Cat tembok Cat untuk kayu Cat untuk logam

5 liter 2 kg 1 kg

atau sesuai dengan persetujuan / pengaturan dalam aanwijzing.

C5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang
diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan pengangkutan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
2. Meliputi pekerjaan :
a. Kusen pintu dan jendela
b. Jendela kaca bahan kayu
c. Daun Pintu panel kayu

2. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela, kayu


1. Bahan-bahan
a) Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan teknis, Semua kayu
harus benar-benar tua, kering dan lurus, Ukuran kayu merupakan ukuran jadi, seperti
ukuran dalam gambarrencana
b) Balok dan papan digunakan kayu bangkirai atau yang sekualitas, kayu kelas II sesuai
dengan gambarrencana
c) Ketebalan lebih dari 3 cm disyaratkan kelembaban kayu tidak boleh 14% terpasang

36
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
d) Ketebalan lebih dari 7 cm disyaratkan kelembaban kayu diizinkan 25% maksimum
e) Ketebalan kayu lebih kecil dari 3 cm disyaratkan kelembaban kayu diizinkan 18%
maksimum
f) Semua kayu kecuali yang lembaran harus melalui pengeringan dan sudah diberi anti
rayap sebelum pelaksanaan finishing
g) Penimbunan kayu ditempat kerja diletakkan disuatu ruangan yang kering dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan dilindungi dari kerusakan
h) Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan cirri-ciri :
- Keras
- Kering
- Berwarna gelap
- Tidak ada retak dan lurus
- Kunci-kunci : (lihat pekerjaan kunci penggantung).

- Kaca : (lihat pekerjaan kaca).

Dan lain-lain sesuai yang disyaratkan untuk pekerjaan kayu.

3. Penunjukkan Subkon :
- Harus seijin Direksi/Owner.
- Mempunyai ijin spesialisasi di bidangnya
- Mempunyai referensi pekerjaan yang cukup
- Siap memberikan garansi

4. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)


a. Gambar pelaksanaan menunjukkan ukuran, besaran-besaran ketebalan, kekuatan, alloy,
tempers, finish, detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara
keseluruhan.
b. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan desain arsitek
dan gambar kerja yang disetujui Perancang.
5. Pekerjaan Persiapan
a. Periksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan
sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera diberitahukan kepada
Direksi Lapangan akan memberikan keputusan tentang perbaikannya.
b. Tanda-tanda cacat akibat proses pemasangan biaya ditanggung kontraktor
6. Pekerjaan Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan Kayu halus Khususnya expose dan pemukaan harus dilapisi dengan
material finishingharus diserut halus rata
b. Proses pengeraan semua kayu harus menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak
diperkenankan di tempat pemasangan
c. Sambungan harus dikerjakan dengan teliti dan rapi terutama bagian yang di expose
sambungan plint kayu pada sudut dengan berupa sambungan adu manis dan siku.
Sambungan antara papan kearah memanjang harus berupa sambungan ekor burung
d. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut maupun silang,
demikian juga pengkombinasian profil-profil dari bahan stainless steel.

37
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
e. Kaca tidak boleh bergetar dan beri tanda setelah terpasang.
f. Pemasangan rangka aluminium dan kaca harus memperhatikan faktor-faktor akustik
ruang, sehingga tidak ada kebocoran suara.

7. Perlindungan Bahan
Perlindungan terhadap kayu seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh
karenanya Kontraktor wajib memberikan perhatian mengenai cara-cara pengangkutan,
penyimpanan dan lain-lain dengan cara terbaik.

8. Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu / daun jendela seperti kunci, engsel dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu solid engineered, daun pintu aluminium dan daun
jendela aluminium seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam detail gambar.

2. Bahan-bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci sebagai berikut :
- Lockcase : sekualitas Kend / Dekson / Solid
- Cylinder : sekualitas Kend / Dekson / Solid
- Handle : sekualitas Kend / Dekson / Solid
- Back Plate : sekualitas Kend / Dekson / Solid
- Engsel (Butt Hinges) : sekualitas Kend / Dekson / Solid
- Handle pengunci daun jendela : sekualitas Kend / Dekson / Solid

3. Persyaratan Bahan
a. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian
"hardware" akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
d. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di
lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas dicantuPengawasan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail
khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak
sesuai dengan standard spesifikasi pabrik.
e. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh manajemen
konstruksi / Perencana.

38
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
4. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci untuk meminta persetujuan Direksi Lapangan seperti
daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama
barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan berikut data
mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel kesetiap anak kunci.

5. Pekerjaan Engsel
Untuk pintu-pintu solid engineered pada umumnya menggunakan engsel sekualitas
MULLER, SES, warna Bronze, dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun
dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna
engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun
pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.

6. Pekerjaan Door Closer dan Door Holder


Daun pintu panil-panil seperti pintu Ruang Rawat ICU, Ruang PICU/NICU, Ruang
Isolasi dan Ruang Dokteratau ruang lain yang diminta oleh Pemberi Tugas,
menggunakan DoorCloser merk Dekson, Kend atau Fino.Warna akan ditentukan oleh
Perencana. Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada
tiang kusen dan daun pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu
menutup rapat kusen pintu.

7. Contoh-contoh
a. Setelah pekerjaan diberikan, Kontraktor harus menyerahkan daftar alat
penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk meminta persetujuan Direksi
Lapangan seperti daftar perlengkapan pintu terlampir.
b. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No. referensi, Nama
barang, Nama Produsen dan No. katalog dari yang diusulkan berikut data
mengenai kekuatan engsel, kekuatan ayun dan lain-lain.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel kesetiap anak kunci.

8. Persyaratan Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 35 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah
dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari permukaan
pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
c. Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai.

39
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
d. Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus
dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal
tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya

11 Pekerjaan Kaca
a. Penggunaan
Kaca yang dipakai meliputi kaca eksterior dan interior, dengan pemasangan sesuai
dengan kebutuhan atau rencana gambar. Pemakaian kaca pada proyek ini adalah
sebagai berikut :
 Pada kaca interior dan eksterior dipakai kaca bening 5 mm,
 Kaca tempered tebal 12mm sesuai gambar
 Kaca bening tebal 5mm pada bouvenlicht, jendela, pintu kaca rangka tepi aluminium
 Kaca curtain wall menggunakan panashap blue tebal 8mm

b. Bahan
Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik - bintik /
noda-noda lainnya.
c. Pemasangan kaca pada kusen aluminium :
Pemasangan kaca harus betul-betul dijamin kerapiannya /kekuatannya. Untuk
menghindari kaca pecah akibat panas (memuai) pemasangannya harus menggunakan
seel karet sesuai dengan prosedure pemasangan kusen/kaca dari pabrik.

d. Membersihkan dan memperbaiki :


1. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas
ditempel dengan lem. Hal tersebut dimaksud untuk menghindari
benturan-benturan akibat salah masuk.
2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke-1, kaca harus dibersihkan,
yang retak/pecah atau gores-gores harus diganti dengan yang baru.

C6. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan penutup atap genteng Plentong Kecil pada atap
bangunan yang direncanakan sesuai yang ditunjukkan pada gambar.
2. Persyaratan Bahan
 Bahan penutup atap memakai genteng pelentong local kudus
 Dilengkapi dengan tanggul ganda, overlap lebih panjang dari atap biasa, double
interlocking, flat, tidak retak/pecah, utuh

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum dipasang seluruh genteng harus diseleksi /pemilihan baik bentuk dan kwalitas
harus dapat dipertanggung jawabkan baru kemudian dimintakan persetujuan kepada
Pengelola Proyek/Direksi Lapangan untuk dapat dipasang.
b. Pemasangan genteng harus menghasilkan permukaan yang baik dan rata, rapat, tidak
bergelombang, tidak bocor, dan harus sesuai dengan standard pemasangan dari pabrik.

40
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
c. Atap harus dipasang harus sudah diseleksi dengan baik dan sudah disetujui ditentukan
oleh Direksi.
d. Jarak pemasangan reng/gording disesuaikan dengan spesifikasi atap yang dipakai.
e. Pemasangan penutup atap harus memperhatikan jarak tumpang tindih (overlap) yang
dipersyaratkan oleh pabrik pembuat.
f. Pelaksanaan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam pemasangan
penutup atap/genteng dan diawasi oleh pengawas/direksi lapangan.

C.7 LAPISAN KEDAP AIR / WATER PROOFING

1. Bagian-Bagian yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air


Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat-tempat :
Lantai ruang toilet, plat beton atap dan halaman, plat leuvel-leuvel yang menjorok keluar
bangunan, ground reservoir serta tempat-tempat lain yang diperkirakan akan selalu
berhubungan dengan air dan tanah.

2. Bahan Kedap Air yang Digunakan


a. Waterproofing jenis water based dengan sistem coating, sesuai gambar.
b. Bahan waterproofing yang digunakan harus mempunyai jaminan/garansi tertulis dari
pabrik selama minimal 5 tahun.
c. Bahan yang digunakan sekualitas Fosroc/SIKA/Lemkra.

3 Syarat-Pelaksanaan
a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara
pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
b. Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan bersih
dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal dengan
adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan grinda dahulu.
c. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh Pengawas
Lapangan / Konsultan Perencana sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan.
d. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap
air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling
benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi "Flashing".
e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang mengelilingi
lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari
permukaan bidang tersebut.
f. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang - lubang atau
bercelah - celah pada sambungan - sambungannya ataupun keretakan-keretakan
lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran.

4. Perbaikan Pekerjaan
Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak

41
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat
perbaikan water proofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus
segera diperbaiki.

5. Syarat Pemeliharaan
Kontraktor harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

42
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
BAGIAN D. MEKANIKAL ELEKTRIKAL

D.1. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Ketentuan-ketentuan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Ketentuan Pemborong
Pemborong atau Sub Pemborong untuk Pekerjaan Instalasi Mekanikal dan Elektrikal harus
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
a. Harus mempunyai izin-izin kerja yang masih berlaku, antara lain :
 Instalasi Listrik
- SBU ketenagaan listrik, Distribusi tegangan rendah
 Instalasi genset
- Memegang keagenan dari merk yang ditawarkan atau bekerjasama dengan
pemegang keagenan tertentu.
- Mempunyai SIUJK (Surat Ijin Usaha jasa Kontruksi)
b. Pemborong atau sub Pemborong harus melaksanakan pekerjaan Instalasi Mekanikal dan
Elektrikal berdasarkan dan sesuai dengan :
- Ketentuan Umum ini
- Uraian dan Ketentuan teknis
- Gambar-gambar bestek
- Ketentuan administrasi
- Perintah Direksi/Manajemen Konstruksi di Lapangan baik tertulis maupun lisan.

2. Peraturan dan Syarat-Syarat Umum, Dasar Peraturan dan Persyaratan Untuk


Pemasangan Instalasi
2.1. Untuk Instalasi Listrik
- Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2011 (PUIL 2011)
- Peraturan Instalasi Listrik (Menteri PU dan T No. 023-PRT-1978).
- Syarat-syarat penyambungan listrik (Menteri PU & T No. 024-PRT/1978).
- Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. 59/PD/1980.
- Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau Lembaga Pemerintah yang
berwenang dan telah diakui penggunaannya, diantaranya dari Departemen Pekerjaan
Umum, yaitu :
a. Standar NFC, VDE/DIN, AVE, VDE, BS, WEMA, JIS.
b. Standar penerangan buatan didalam gedung-gedung 1978, Dit. Jen. Cipta Karya,
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
c. Penerangan alami siang hari dari bangunan 1981, Dit. Jen. Cipta Karya, Direktorat
Penyelidikan Masalah Bangunan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan dan Bahan
Ketentuan tentang pelaksanaan pekerjaan dan bahan :
3.1. Lingkup Pekerjaan

43
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
- Pemasangan peralatan dan instalasi mekanikal dan elektrikal.
- Pengurusan izin-izin sampai memperoleh izin/sertifikat yang diperlukan kepada Badan
/ Jawatan yang berwenang untuk instalasi mekanikal dan elektrikal PLN, PAM,
Jawatan Keselamatan Kerja.
- Melakukan pemeriksaan/testing atas instalasi dan peralatan yang terpasang.
- Melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas hingga mengenal betul
seluruh instalasi.
- Penyambungan Instalasi.

3.2. Penjelasan Umum Pekerjaan


- Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi yang berlaku umum dimana tidak
ditentukan lain adalah tetap mengikat Pemborong dianggap mengetahui ketentuan-
ketentuan ini.
- Jika didalam melaksanakan ternyata salah satu bagian instalasi yang sukar/tidak
dapat dilaksanakan, maka hal tersebut harus segera dibicarakan dengan Direksi.
- Untuk menentukan prosentase dari pekerjaan yang telah dilaksanakan, Pemborong
diwajibkan membuat laporan tertulis harian dan mingguan dari apa yang telah
dipasang dan dimintakan pengesahan kepada Direksi

3.3. Syarat Mengenai Bahan


- Semua bahan disediakan oleh pihak Pemborong.
- Bahan/material yang akan dipasang terlebih dahulu harus memenuhi syarat dan
diserahkan contoh untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
- Apabila peralatan tersebut menurut pendapat Direksi tidak memenuhi syarat, maka
Pihak Pemborong harus segera menyingkirkan bahan-bahan tersebut dan
menggantikannya dengan yang baik.

3.4. Syarat Keselamatan Kerja


- Dalam pelaksanaan harus diperhatikan adanya alat-alat keselamatan kerja yang
memenuhi syarat-syarat / peraturan perburuhan, disamping syarat-syarat indikator
yang dapat mengukur / menunjukkan adanya tegangan / arus listrik.

3.5. Serah Terima Pekerjaan


- Pekerjaan dapat dianggap selesai dan diterima apabila dalam penyerahan tersebut
telah dilakukan test dan telah dinyatakan baik oleh Direksi.
- Pada waktu serah terima pekerjaan,Pemborong harus menghadiri dan memberikan
penjelasan-penjelasan sehingga memungkinkan penerimaan oleh pihak Pemberi Tugas.

3.6. Gambar Revisi


- Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar-gambar revisi instalasi yang
dipasang/as built drawing untuk :
a. Arsip Pemberi Tugas (3 set)
b. Keperluan pengurusan izin-izin, sebanyak yang diperlukan.

44
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
D.2. PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan
commissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan
lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan
seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi tenaga maupun instalasi penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
- Sub panel
- Kabel.
- Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
- Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency lightning).

1.2. Testing dan Commissioning.

2. Persyaratan Bahan
a. Panel Listrik
- Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub panel, dan 2 mm
untuk papan pembagi utama.
- Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis master key.
- Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan jenis cat duco,
warna cat akhir abu-abu.
- Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia.
- Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB ,Disconnecting switch, Pilot Lamp &
Circuit Breaker, harus buatan Schneider, ABB, Fuji atau sederajat.

b. Kabel
- Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Sistem Jenis kabel
* MDP-Sub Panel NYY
* Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
* Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYM
* Kabel lampu luar bangunan NYY
- Kabel produksi dalam negeri (Supreme, Kabel Metal, Kabelindo, Tranka Kabel) yang
sudah mendapat sertifikat dari LMK/SPLN.
- Penarikan kabel NYM dalam pipa conduit high impact ex Ega, Clipsal, bosh ,diatas
kabel Tray.

c. Lampu-lampu (Lighting Fixtures).


Merk dan jenis yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
* Lampu TL LED
- Lampu tabung merk Philips tipe cool day light atau sederajat.
- Ballast biasa dan Elektronik merk Philips, Osram atau sederajat.

45
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
- Body lampu/ Armature dibuat dari flat baja dengan ketebalan minimal 0,7 mm
dan dicat dengan cat bakar, warna putih merk phillips, Artolite, Scarto, SAKA
premiumatau setara.
- Lampu holder (fitting lampu) buatan Philips atau setara.
* Lampu Pijar philips atau sederajat.
* Lampu LED buatan Phillips atau setara.

d. Saklar dan Kotak-kontak


Merk yang dipergunakan adalah Schneider Electric, Panasonic atau MK.

3. Persyaratan Pemasangan
a. Panel
- Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
- Tiap-tiap panel harus ditanahkan dengan tahanan pentanahan maksimal 5 Ohm diukur
setelah tidak hujan, minimum selama dua hari.

b. Kabel
* Kabel Utama
- Pemasangan kabel memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan persyaratan umum
yang berlaku.
- Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan
pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran.
- Sebelum penarikan kabel dimulai, Pemborong harus menunjukkan kepada
direksi/manajemen kontruksi pekerjaan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
- Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada sambungan.
- Semua penyambungan kabel ke terminal busbar dipanel harus menggunakan kabel
schoen dengan sistem press dan dipatri.
- Pemasangan kabel harus rapi, lurus dan kuat terpasang pada bagian bangunan.
- Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2.5 x diameter kabel.
- Diameter kabel instalsi listrik mimimum berdiameter 2,5 mm².
* Kabel dalam bangunan
- Kabel-kabel yang turun ke kotakkontak dan saklar harus menggunakan konduit high
impact Ega/setara.
- Tiap-tiap penyambungan kabel harus berada dalam terminal box metal ex LICO dan
lilitan penyambungan kabel tersebut ditutup dengan las dop/Three M.
- Jalur kabel di atas langit-langit yang lebih dari dua jalur harus berada di atas rak
kabel buatan Asia Tray, Three Star, Saka atau setara, dengan lebar sesuai yang
tertera dalam gambar.
- Kotak kontak harus dipasang 30 cm dari lantai, khusus untuk pada lantai dasar
tinggi stop kontak 60 cm dari lantai.
 Kapisitas kotak kontak 10 amp, dan untuk kotakkontak khusus 16 amp.
 Sakelar harus model tanam, dipasang 130 cm diatas lantai, kapasitas 6 amp, dan 10
amp.
 Tiap group penerangan diperkenankan maksimum 12 titik nyala.

46
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
 Semua instalasi didalam ruangan harus merupakan pemasangan tanah (inbow).
* Kabel yang dipergunakan adalah Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Tranka Kabel atau
sederajat.

c. Lampu-lampu
 Lampu-lampu harus terpasang kuat pada bangunan tetapi harus mudah dibuka.
 Harus dipasang dengan ketinggian yang sama.
 Harus dipasang dengan lurus sejajar dengan bagian bangunan pada arah vertikal
maupun horizontal.

4. Commissioning dan Testing


 Kabel-kabel distribusi sebelum disambung keperalatan harus diukur tahanan isolasinya,
menurut peraturan umum instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011).
 Setelah semua instalasi selesai dipasang aliran listrik telah dimasukkan, maka jaringan
instalasi harus di-test terhadap grup-grup yang telah dipasang apakah telah sesuai dengan
gambar.
 Setelah jaringan dibebani beban terhadap masing-masing fase. Semua bahan-bahan
peralatan dan tenaga yang diperlukan selama testing, balancing commission dan perbaikan,
atas kerusakan yang timbul sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

5. Dokumentasi Instalasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi Tugas,
Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi sebagai berikut:

3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah
diperiksa oleh Direksi/Manaajemen Konstruksi Pekerjaan.

2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan untuk peralatan-peralatan.

2 (dua) set : Berita Acara hasil Testing.

D.3. KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan
ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Pemborong.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera
dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan dijelaskan
dalam Aanwijzing.

47
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Catatan:

 Apabila di lapangan terdapat pekerjaan yang belum diatur dalam pasal RKS ini, Kontraktor/Sub
Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan untuk
koordinasi lebih lanjut.
 Apabila di lapangan terdapat kendala dalam pelaksanaan dan atau terjadi kekurangpahaman
terhadap pasal-pasal yang dicantumkan di dalam rks ini, Kontraktor/ Sub Kontraktor
diwajibkan segera menghubungi Konsultan Pengawas/Direksi lapangan untuk koordinasi lebih
lanjut.

48
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
BAGIAN E. PLUMBING

A. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Plambing yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan
instalasi pipa, valves, dan accessories yang terpasang di instalasi pipa, dan alat-alat
bantu pendukung lainnya dalam pekerjaan instalasi plambing.

b. Pekerjaan plambing untuk proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :


 Pekerjaan Instalasi pipa dan accessories
 Pekerjaan Instalasi tube dan acccesoriesnya
 Pekerjaan pendukung (pengelasan, penyambungan, dsb) pada instalasi pipa &
tube.
 Pekerjaan Pengecatan dan Penandaan (marking)
 Pekerjaan test & commisioning

2. Pekerjaan yang Berhubungan

a. Pekerjaan Plambing merupakan pekerjaan umum dalam pekerjaan mekanikal. Untuk


itu spesifikasi pekerjaan ini berlaku juga untuk spesifikasi pekerjaan beberapa
instalasi mekanikal lainnya

b. Instalasi-instalasi pekerjaan mekanikal yang didalamnya terdapat pekerjaan plambing


untuk proyek ini adalah sebagai berikut :
 Instalasi Sistim Air Bersih dan Air Panas
 Instalasi Sistim Air Bekas, Air Kotor, dan Air Hujan
 Instalasi Sistim Pemadam Kebakaran
 Instalasi Sistim Air Conditioning / Tata Udara

c. Dalam melaksanakan pekerjaan plambing, Pelaksana/Pemborong tetap


memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu
Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :
 Pekerjaan Elektrikal
 Pekerjaan Structure
 Pekerjaan Arsitek dan Interior
 Pekerjaan Sipil dan Landscape

3. Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-standart
dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
 SNI : Standart Nasional Indonesia
 SNI 03 – 6481 – 2000, Sistem plambing
 SNI 07-0242.1-2000, Spesifikasi Pipa Baja dilas dan tanpa sambungan dengan
lapis hitam dan Galvanis panas.
 SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil dan Perlengkapannya.
 SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
 SNI 06-4829-2005, Pipa Polietilena untuk Air Minum

49
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
 PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
 PDI : Plumbing and Drainage Institute
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 ASME : American Society of Mechanical Engineers
 JIS : Japanese Industrial Standart
 DIN : Deutsches Institut fur Norm ung
 Peraturan departemen dan instansi terkait
 Peraturan Daerah dan PDAM setempat.

B. PERSYARATAN TEKNIS
1. Persyaratan Teknis Sistim
a. Sistim Plambing merupakan sistim perpipaan, tubing dan plumbing fixtures. Sistim ini
banyak dijumpai dalam instalasi mekanikal gedung seperti halnya dalam instalasi
airbersih, air panas, air buangan/limbah gedung, pipa refrigerant, pipa drain AC, pipa
chiller, pengolah air bersih dan air buangan, beserta instalasi gas medis.
b. Spesifikasi pekerjaan plambing disini mensyaratkan spesifikasi pekerjaan perpipaan,
peralatan terpasang dalam pipa (valves, strainer, dsb), fixture units dan pendukung
instalasi pipa. Fixture unit yang disyaratkan dalam pekerjaan ini hanya Vent Cap,
Clean Out, Roof Drain, dan Kran Taman. Sedang untuk pekerjaan fixture units lain
yang berkaitan dengan peralatan Faucets, Head Shower, Jet Shower, Floor Drain, dan
peralatan semacam lainnya disyaratkan dalam pekerjaan arsitek.
c. Jika ada termasuk dalam pekerjaan di proyek ini, mengenai pekerjaan peralatan
utama di dalam sistim plambing seperti halnya heater, tanki air, septic tank dan
resapan dan sebagainya, akan disyaratkan secara khusus dalam bab tersendiri.

2. Persyaratan Material
a. Material Pipa :
 Pipa Instalasi Air Bersih (luar bangunan)
Galvanized Steel Pipe, Medium Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 0039-87/BS,
1387-67
 Pipa Instalasi Air Bersih (dalam bangunan)
Poly Propelene Random (PPR), PN 10. Standard : DIN 8077 & DIN 8078.
 Pipa Instalasi Fire Fighting
Black Steell Pipe, Shedule 40, 20 kg/cm2. Standard : ASTM A 53 /ASTM A 120.
 Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-
2002
 Pipa Ventilasi Udara.
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002
 Pipa Kondensat Air Conditioning.
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-
2002
 Pipa Refrigeran Air Conditioning.
Seamless Cooper for Air Conditioning and Refrigeration Service Field, Standard :
ASTM B280-08, Class : M (untuk AC convensional) dan Class L (untuk AC VRV
system)

50
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
b. Material Fittings :
 Fitting Pipa Instalasi Air Bersih ~ GSP Medium Class
 Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Melleable Cast
Iron, 16 kg/cm2. Standard : JIS, ASTM, ANSI, SNI
 Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld, 16
kg/cm2. Standard : JIS, ASTM, ANSI, SNI
 Fitting Pipa Instalasi Air Bersih ~ Poly Propelene Random (PPR)
 Material : Poly Propelene Random (PPR), Standart : DIN 16962 & DIN 4726.
 Connection : Electrofushion atau Polyfushion
 Fitting Instalasi Pipa Fire Fighting.
 Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Melleable Cast Iron,
20 kg/cm2. Standard : JIS, ASTM, ANSI, SNI
 Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld, 20
kg/cm2. Standard : JIS, ASTM, ANSI, SNI
 Fitting Instalasi Pipa Air Bekas , Air Kotor dan Air Hujan
 Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, , AW
Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW Class ,
10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Fitting Instalasi Pipa Ventilasi udara
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0135-1989
 Fitting Instalasi Pipa Kondensat Air Conditioning.
 Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, , AW
Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW Class ,
10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Fitting Instalasi Pipa Refrigeran
Copper Soldering Fittings or Flare Connection. Standard : ASME B16, Class : L dan
M (menyesuaikan tube class)

3. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi plambing harus memenuhi persyaratan
yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan mekanikal dan sudah
berpengalaman dalam pekerjaan instalasi plambing. Selain itu Pelaksana/Pemborong
harus melaksanakan prosedure pelaksanaan sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan
Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin pelakasanaan, As-built drawing
dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan mekanikal.

b. Pemasangan pipa dalam gedung.


Pemasangan Pipa pada ruang terbuka disini yang dimaksudkan adalah pemasangan
pipa di atas plafon, dalam ruang pompa, ground tank, dan beberapa tempat dalam
bangunan yang pada akhirnya nanti tidak tertutup dengan kontruksi lainnya.
Beberapa ketentuan pemasangan pipa tersebut adalah sebagai berikut :
 Pipa baja dan pipa PVC di pasang dalam ruang terbuka terdiri dari pipa
tegak/vertikal yang biasanya terpasang dalam shaft atau dalam dinding dan pipa
mendatar/horisontal yang sebagian besar terpasang di atas plafon atau di bawah
lantai dan dalam tanah.
 Pipa baja mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp dengan
penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan jarak
sesuai ketentuan sebagai berikut:

51
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

Ukuran Pipa Jarak Hanger /


Support
Dia. ≤ 1” 1m
 1” s/d 1 ½” 2m
 2” s/d 3” 3m
 4” s/d 6” 4m
 Untuk pipa PVC mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp
dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan
jarak sesuai ketentuan sebagai berikut:

Ukuran Pipa Jarak Hanger /


Support
Dia. ≤ 1” 0,7 m
 1” s/d 1 ½” 1m
 2” 1,2 m
 2 1/2” s/d 5” 1,5 m
 Untuk pipa PPR mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp
dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan
jarak sesuai ketentuan sebagai berikut:

Ukuran Pipa Jarak Hanger /


Support
Dia. ≤ 1” 0.75 m
 1” s/d 1 ½” 0.85 m
 2” 1.2 m
 2 1/2” s/d 5” 1,5 m

 Pipa tegak dan mendatar di dalam tembok yang menuju fixture unit harus
ditanam didalam tembok / lantai. Pelaksana harus membuat alur - alur lubang
yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.
 Untuk pipa yang menembus tembok, lantai , atap, atau kontruksi bangunan,
maka perlu di pasang sleves mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan
minimum 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-
masing sisi di luar pipa ataupun isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari
pipa baja bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (Water Proofing). Sleeves
tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut. Flens dari Sleeves tersebut
harus menjadi satu atau diberi klem (Clamp) yang akan mengikat "Flashing
Sleeves". Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan
mengisinya dengan gasket atau material lain yang kedap air.
 Untuk pipa terpasang pada line yang sama, atau pipa bersebelahan dan pipa
yang dekat dinding atau kontruksi mati, maka jarak pipa ke pipa dan pipa ke
dinding harus memenuhi jarak tertentu. Jarak tersebut untuk menghandiri
tumpang tindih pipa, mudahkan operasional dan pemeliharaan.

c. Pemasangan Pipa dalam tanah.


Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan ketentuan sebagai
berikut :
 Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus mempunyai
kedalaman minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah.

52
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan dengan baik. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi
jalan kendaraan karena dalamnya galian tidak memenuhi syarat (60 cm), maka
pipa pada bagian pengurugan teratas harus pelindung berupa pipa besi
dengan diameter diatas pipa terpasang atau dengan plat beton bertulang
setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat beton tidak
bertumpu pada pipa.
 Semua pipa dari besi/baja yang ditanam dalam tanah harus terisolasi rapi
dengan karung goni dan dilapisi aspalt untuk mencegah/menhambat korosi dari
luar.
 Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah dilakukan test tekan
dan desinfeksi terhadap pipa yang bersangkutan.
 Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat fitting
dipasang thrust block.
 Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal 15 cm
kemudian tanah asli atau urugan. Tanah timbunan selanjutnya dipadatkan
disesuaikan dengan kekerasan tanah asli.

Catatan:

 Apabila di lapangan terdapat pekerjaan yang belum diatur dalam pasal RKS ini,
Kontraktor/Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Konsultan Pengawas/Direksi
Lapangan untuk koordinasi lebih lanjut.
 Apabila di lapangan terdapat kendala dalam pelaksanaan dan atau terjadi
kekurangpahaman terhadap pasal-pasal yang dicantumkan di dalam rks ini, Kontraktor/
Sub Kontraktor diwajibkan segera menghubungi Konsultan Pengawas/Direksi lapangan
untuk koordinasi lebih lanjut.

53
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
BAGIAN F. MEUBELER

1. SCOPE PEKERJAAN
a. Meja Guru dan Laboratorium
b. Kursi Guru dan Laboratorium
c. Lemari Penyimpanan
2. SYARAT BAHAN
a. Meja
- Rangka
Kayu : Jenis kayu keras (ex. Jati, Bengkirai, Mahoni, dll)
Kadar air 2 – 5%
Permukaan halus
Metal : Profil kotak uk. 15 x 15 mm ketebalan 1 mm
Profil pipa dia. 1 inchi ketebalan medium
Sambungan las / welded
Permukaan halus, tidak bersudut tajam

- Bidang Meja
Kayu utuh permukaan halus dan rata. Untuk meja laboratorium bila memungkinkan
dengan laminasi plastic.
- Finishing
Pelitur / vernis / melamik dan cat besi / ducco
b. Kursi
- Rangka
Kayu : Jenis kayu keras (ex. Jati, Bengkirai, Mahoni, dll)
Kadar air 2 – 5%
Permukaan halus
Metal : Profil kotak uk. 15 x 15 mm ketebalan 1 mm
Profil pipa dia. 1 inchi ketebalan medium
Sambungan las / welded
Permukaan halus, tidak bersudut tajam
- Bidang duduk dan sandaran
Kayu utuh permukaan halus dan rata, bila memungkinkan dengan laminasi platisk.
- Finishing
Pelitur / vernis / melamik dan cat besi / ducco

c. Lemari penyimpanan
- Rangka
Kayu : Jenis kayu keras (ex. Jati, Bengkirai, Mahoni, dll)
Kadar air 2 – 5%
Permukaan halus
Metal : Profil kotak uk. 40 x 40 mm ketebalan 1,5 mm
Profil pipa dia. 1,25 inchi ketebalan medium
Sambungan las / welded
Permukaan halus, tidak bersudut tajam

54
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020
- Bidang luar
Kayu utuh lapis (plywood) dan permukaan halus
- Bidang dalam dan ambalan (shelf)
 Kayu utuh lapis permukaan halus
 Ambalan / shelf harus bisa dipindahakan (turun / naik) bila memungkinkan lapis
plastic (plastic laminated)
 Terdapat lubang sirkulasi udara dibagian atas dan bawah (uk. 1 x 1o cm) ditutup
kawat nyamuk (kasa)
- Finishing
Pelitur / vernis / melamik dan cat besi / ducco

3. METODE PELAKSANAAN
a. Sebelum pekerjaan dimulai agar dapat dibuatkan / diadakan contoh mebeleur yang akan
dikerjakan sehingga dengan contoh tersebut dapat ditujunkan kualitas pekerjaan, bahan
serta finishing.
b. Setelah contoh mebeleur mendapat persetujuan maka segera dikerjakan seluruh kebutuhan
mebeleur sampai tahap pra finishing.
c. Direksi dapat melakukan pemeriksaan tahap pra finishing tersebut, sehingga apabila tidak
memenuhi syarat dapat ditolak dan diperbaiki sesuai standar.

4. PEKERJAAN FINISHING
a. Pelituran digunakan untuk mebeleur berbahan kayu dan dilaksanakan sebanyak tiga kali.
b. Bagian yang dipelitur sesuai dengan petunjuk teknis
c. Segera setelah Pemberi Tugas menentukan pilihan, Penyedia Jasa Konstruksi menyiapkan
bahan dan bidang pengecatan.
d. Bidang yang akan dicat / dipelitur harus diamplas halus dan bebas dari debu.
e. Kemudian permukaan tersebut difinish dengan bahan : impa retak / jati WF – 115 jati,
dipelitur dengan ultran P-01 Teak lapis demi lapis dan terakhir permukaan kayu dilapisi cleas
gloss P-01 sampai permukaan halus dan mengkilap.

5. PEKERJAAN LAIN – LAIN


a. Mebeleur yang telah dikerjakan diberi identitas oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan tahun
pembuatannya dengan huruf kecil dan tidak mencolok.
b. Apabila dalam spesifikasi teknis ini ada uraian yang belum disebutkan terkait pekerjaan
namun belum disebutkan, maka harus dikerjakan dan menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.

55
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JAWA TENGAH
SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2021

I. PEKERJAAN STRUKTUR
No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan

1 Seluruh pekerjaan Portland Semen PC Type I sesuai SNI-15-2049-2015 Dynamix / Tiga Roda / SCG
Beton
Bertulang Pasir Pasir berbutir dengan kadar lumpur Progo / Muntilan
maks.5 %
(Kolom, Balok, Plat, Batu Split pecah mesin dimensi minimal 1 cm Progo / Muntilan
Beton Praktis dan lain- dan maksimal 2 cm
lain
Ready Mix rabat, lantai kerja SCG / Holcim / Varia Usaha
Beton
sloof, kolom, balok, plat, dan lain-lain
Besi Tulangan Besi ulir BJTD (D) (fy = 400 Mpa) KS / IS / CS / Merk lain yang
setara dengan syarat BJTD fy
Besi polos BJTP (Ø) (fy = 240 Mpa) = 400 Mpa dan BJTP fy = 240
Mpa
Mutu Beton K-175 kg/cm2 SCG / Holcim / Varia Usaha
Beton
K-225 kg/cm2

2 Bekisting papan, balok kayu lokal Ex Lokal


Plywood tebal 9mm Lokal
Pengaku Balok Kayu Lokal

56
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

I. PEKERJAAN STRUKTUR
No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan
Perancah Bambu, Dolken, Scafolding Lokal
Perancah Bambu, Dolken, Scafolding Lokal

3 Baja Konstruksi LL.60.60.6 - Profil baja BJ-37 KS / GG / Merk lain yang setara
Rangka Atap dengan syarat mutu naja BJ-37

LL.50.50.5
Gording - C.125.50.20.2,3 mm

Nok - C.125.50.20.2,3 mm

Besi profil - Stiffener tebal 10 mm


- Plat plendes tebal 2 x 12 mm
- Angkur tipe 6M20
- lapis anti karat Propan / Mowilex / Jotun
Baut H TB A325
4 Konstruksi Baja Ringan usuk C75 Gigasteel / Bluescope,
reng R28 Disertai garansi pemasangan

57
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR


No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan

1 Pekerjaan Dinding Bata Merah tebal 10 cm Lokal


Semen PPC, PCC, PC sesuai SNI-15-2049-2015 Dynamix / Tiga Roda / SCG
Type I
Pasir Pasir berbutir dengan kadar lumpur Progo / Muntilan
maks.5 %

2 Pekerjaan Pelapis Lantai Keramik 40 x 40 cm (polished/unpolished) Asia Tile / KIA


dan Dinding Adukan pengisi celah lebar nat antar keramik maksimal 1,6 AM / SIKA / Lemkra
mm
Rabat beton tekstur K-100
kasar/halus
Semen PPC, PCC, PC sesuai SNI-15-2049-2015 Dynamix / Tiga Roda / SCG
Type I
Pasir Pasir berbutir dengan kadar lumpur Progo / Muntilan
maks.5 %

3 Pekerjaan Plafond Rangka Plafond Cross rangka penggantung baja Knauff / Gyproc (Full System)
Tee Main Tee

Plafon kalsium silika board Tebal 4 mm finish cat interior, Jayaboard / Nusaboard
(untuk eksterior, lavatory) rangka hollow galvanis 40x40mm
tebal 0,4 mm
Plafond Gypsum board Tebal 9 mm finis cat interior, rangka Gyproc / Knauff
(untuk interior) hollow galvanis 40x40mm tebal 0,4
mm
List profil / Corniss curving list/ conus/ profil Gyproc / Knauff
gypsum

58
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR


No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan
4 Pekerjaan kusen, Pintu, Profil Kusen Kayu Warna ditentukan kemudian ex Lokal
Jendela,
kaca, bouvenlicht tebal > 1,2mm
Kayu Jawa Keras
Kaca bening Tebal 5 mm Asahimas / Mulia
Silikon Sealant Bahan polyuretane Dekson / Dow Corning
Daun pintu solid tipe kayu solid
engineering (custom)
jenis natural wood / matte solid /
relief art ditentukan kemudian

5 Penggantung dan Engsel pintu Tipe ayun ukuran 102x76x3mm, Kend / Dekson / Solid
Pengunci bahan baja lapis kuningan

engsel ayun besi


Engsel jendela aluminium Tipe friction stay, casement
Handle Bahan baja/stainless steel anti karat
Espanolet
Slot tanam, flush bolt
Cassement, friction stay
Rambuncis
6 Pekerjaan Pengecatan Cat dasar (under coat) Sealer berbahan dasar air Propan / Mowilex / Dulux

59
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

II. PEKERJAAN ARSITEKTUR


No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan
Cat dinding eksterior Weathercoat berbahan dasar air Propan / Mowilex / Dulux
Cat dinding interior, Cat emulsi berbahan dasar air Propan / Mowilex / Dulux
plafon dan partisi

Cat besi/ kayu Cat primer anti karat Propan / Mowilex / Dulux
Cat duco Cat lacquer auto refinish berbasis Nippe / Danagloss
nitroselulosa yang cepat kering,
mengkilap
Menie Besi/ Kayu Nipponpaint / Kansaipaint

7 Saluran air hujan Saluran U 30 cm terbuka lokal


Saluran PVC 3" type AW Wavin / Maspion / Vinilon
Bak-bak kontrol ukuran lokal
70x70 cm

8 Pekerjaan Penutup Atap Genteng plentong kecil Lokal

9 Pekerjaan Waterproofing Coating Deltacrete, SIKA, Fosroc


Membrane Torch / Acrylic
10 Pekerjaan Lisplang Lisplang GRC - Tebal Bahan 1.6 cm dan lebar Conwood / Woodplank /
bahan 30 cm Kalsiplank
- Bahan GRC

60
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

III. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan

1 Panel Tegangan
Rendah
- SDP, PP Plat tebal minimum 1,7 mm finishing Lokal
Powder
Coating
2 Pengaman
- MCB Komponen Panel Schneider / ABB
3 Aksesories
- Lampu Indikator Schneider / Siemens / ABB
4 Fixture Lampu
Armature TL T8 Philips / Saka Premium
5 Outlet Saklar dan Stop
Kontak
Saklar Warna putih Panasonic / Schneider Electric /
MK
Stop Kontak Warna putih kap. arus 16A-250 V, IP55 Panasonic / Schneider Electric /
MK
7 Kabel dan Grounding
Kabel Tegangan NYY, NYM, NYA Supreme / Kabelindo /
Rendah Kabelmetal

8 Alat Bantu Instalasi

61
PEKERJAAN KONSTRUKSI PAKET 16 DISDIK PROVINSI JATENG
(SMAN 1 DEMPET KAB. DEMAK) TA. 2020

III. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


No Uraian Pekerjaan Material
Bahan Spesifikasi Merk yang disyaratkan
Conduit dan Flexible Untuk kabel warna putih uPVC conduit 20mm Clipsal / EGA
Conduit
Tee doos, Cross doos High impact Clipsal / EGA
Isolasi 3M / Unibel

62

Anda mungkin juga menyukai