BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
A. UMUM
PASAL 1 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan ditenderkan sesuai
URAIAN UMUM dengan :
a. Gambar-gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir
b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan
(RKS)
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
e. Petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan.
` 1.2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan, meliputi :
a. Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Barat
b. Sarana dan Prasarana Penunjang :
Pekerjaan instalansi listrik.
Pekerjaan instalansi air bersih/kotor, septictank,
groundtank dan watertank.
Pekerjaan penangkal petir sampai disetujui oleh
instansi yang berwenang
Pekerjaan prasarana lingkungan, meliputi: Resapan air
hujan saluran pembuangan air hujan dan air kotor.
Pekerjaan instalasi AC
Pekerjaan Jaringan Utilitas lainnya.
1.3. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek,
bestek dan gambar detail, Pemborong harus segera lapor kepada
Direksi dan Pengawas Lapangan
1.4. Kontraktor/pemborong harus menghitung sendiri volume setiap
pekerjaan yang ada sesuai dengan gambar rencana dan RKS ini.
1.5. Sebelum dan selama melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa
harus berkonsultasi dengan Pengawas Kegiatan/ Direksi
Pekerjaan.
1.6. Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia jasa harus dapat
menjaga lingkungan agar tidak terganggu oleh jalannya
pekerjaan.
1.7. Kerusakan jalan masuk yang disebabkan oleh pelaksanaan
pekerjaan atau lahan sekitar yang disebabkan oleh pelaksanaan
pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia jasa. Untuk itu
sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/ Kontraktor bisa minta
ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan
dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi ataupun lahan sekitar
yang diperlukan.
1.8. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing-
puing pada waktu diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi
memuaskan dengan disaksikan oleh Direksi dan Pengawas
Lapangan.
VI-2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
PASAL 4 4.1. Lokasi untuk bangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi
PEKERJAAN Tugas kepada Pemborong dalam keadaan bebas dari gugatan
PERSIAPAN Pihak Ketiga.
4.2. Penyedia jasa harus membuat bangunan sementara untuk kantor
pengelolaan kegiatan, barak kerja dan gudang untuk menyimpan
bahan-bahan dengan ketentuan antara lain :
a. Bangunan sementara boleh memanfaatkan bangunan
sekitarnya yang masih layak dipergunakan.
b. Jika diperlukan pembuatan bangunan sementara,
penempatan bangunan sementara harus sepengetahuan dan
seijin Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan.
c. Kualitas dan mutu bangunan harus disetujui Direksi
Pekerjaan/Pengawas Kegiatan.
d. Bangunan sementara harus mempunyai penghawaan dan
penerangan secukupnya, tidak gelap dan tidak bocor.
e. Bangunan sementara/ Direksi Keet dilengkapi meja kursi
rapat, meja kursi tamu, almari, meja kursi kerja, white
board serta papan untuk menempelkan gambar dan ditutup
dengan plastik bening.
f. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia diproyek, untuk
setiap saat dapat digunakan oleh direksi lapangan adalah:
1 (satu) buah alat ukur Schufmaat/alat ukur.
1 (satu) buah alat ukur optic (teodolit/waterpass).
1 (satu) buah mesin tik standar 18”.
1 (satu) unit computer dan printer.
satu set kelengkapan PPPK (P3K)
4.3. Kantor Pengawas
a. Kantor konsultan pengawas merupakan bangunan dengan
konstruksi rangka kayu, dinding papan multiplex dicat,
penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan, diberi
pintu/jendela secukupnya, penghawaan/pencahayaan. Letak
kantor konsultan pengawas harus dekat dengan kantor
kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.
b. Perlengkapan-perlengkapan kantor konsultan pengawas
yang harus disediakan :
1 (satu) buah meja rapat ukuran 120 cm x 300 cm
VI-11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
dengan 10 kursi.
1 (satu) buah meja tulis ukuran 70 cm x 140 cm dengan
2 kursi.
1 (satu) buah lemari ukuran 150 cm x 200 cm x 50 cm
dapat dikunci.
1 (satu) buah whiteboard ukuran 120 cm x 240 cm.
Berdekatan dengan kantor pengawas harus ditempatkan
ruang WC dengan bak air bersih secukupnya dan
dirawat kebersihannya
4.4. Pelayanan Pengujian
a. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat kerja, bahan,
fasilitas, pekerja, pelayanan dan pekerjaan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan pengujian yang diperlukan.
Umumnya Penyedia Jasa di bawah perintah dan
pengawasan Direksi Teknis akan melakukan semua
pengujian sehubungan dengan pengendalian mutu bahan
baku, campuran dan bahan yang diproses untuk menjamin
bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi mutu bahan,
kepadatan dari pemadatan.
b. Penyedia Jasa harus menyediakan pelayanan
pengujian dan/ atau fasilitas laboratorium sebagaimana
disyaratkan untuk memenuhi seluruh ketentuan
pengendalian mutu.
c. Dalam segala hal, Penyedia Jasa harus menggunakan
SNI, sebagai standar pengujian. Penyedia Jasa dapat
menggunakan standar lain yang relevan sebagai
pengganti SNI atas persetujuan Pengawas Kegiatan/
Direksi Pekerjaan.
d. Inspeksi dan pengujian akan dilaksanakan oleh
Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan untuk memeriksa
pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi
mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap
ketentuan lanjutan yang diperlukan selama
pelaksanaan pekerjaan.
e. Bahan dan pengerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
yang disyaratkan harus dibongkar dan diganti dengan
bahan dan pengerjaan yang memenuhi Spesifikasi ini,
atau menurut Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan harus
diperbaiki sedemikian hingga setelah diperbaiki akan
memenuhi semua ketentuan dalam kontrak.
4.5. Papan nama Kegiatan
a. Papan nama kegiatan dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan
dipasang dilokasi kegiatan, 1 (satu) minggu setelah
Penyedia jasa menerima SPK selama kegiatan berlangsung.
b. Papan nama kegiatan dibuat dari papan dan tiang kayu
10x10 kayu kualitas I (dibuat sesuai petunjuk Pengawas
Kegiatan)
c. Atas biaya penyedia jasa, bila diharuskan oleh pihak
penguasa daerah setempat, Penyedia jasa boleh memasang
papan nama kegiatan sesuai normalisasi dari Pemerintah
Daerah setempat.
4.6. Titik Ikat Lapangan
Penyedia jasa diminta untuk membuat titik ikat lapangan yang
terbuat dari beton untuk memudahkan dalam pengukuran peil
pekerjaan. Direksi Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan diminta untuk
VI-12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
4.11. Asuransi
a. Penyedia jasa diwajibkan mengasuransikan semua
pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan ini
antara lain: asuransi tenaga kerja (Astek) dll.
b. Penggunaan asuransi harus sepengetahuan Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Kegiatan dan Pemimpin Kegiatan.
c. Penggunaan asuransi dilakukan sebelum memulai
pekerjaan sampai selesai pekerjaan.
d. Persyaratan-persyaratan asuransi harus dipenuhi oleh
penyedia jasa dan wajib dilaksanakan.
4.12. Keselamatan Kerja
a. Bilamana terjadi kebakaran, Penyedia jasa harus segera
mengambil tindakan dan segera memberitahukan kepada
Pemimpin Kegiatan.
b. Penyedia jasa harus memenuhi/ mentaati peraturan-
peraturan tentang perawatan korban dan keluarganya.
c. Penyedia jasa harus menyediakan obat-obatan yang
tersusun menurut syarat-syarat Palang Merah dan setiap
kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Penyedia jasa selain memberikan pertolongan kepada
pekerja juga selalu memberikan pertolongan kepada
pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang
memenuhi persyaratan kesehatan
e. Penyedia jasa diwajibkan mentaati undang-undang tenaga
VI-14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c. Mobilisasi Material
Penyedia jasa harus memobilisasi material sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Mobilisasi material sesuai dengan jadwal dan realisasi
pelaksanaan fisik.
2) Material yang akan didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan harus terlebih dahulu diambil contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Kegiatan/Direksi Pekerjaan dan atau diuji
keandalannya di laboratorium, apabila tidak
memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk
diangkut ke luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24
jam.
d. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat
kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir kontrak
VI-15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Pembersihan Akhir
1) Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus
ditinggal dalam keadaan bersih dan siap untuk dipakai
Pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak
diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi
semula.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua hasil pekerjaan
harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan
fisik yang mungkin ditemukan sebelum
pembersihan akhir
5.2. Penebangan Pohon-pohon
Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak
pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau
sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan
bahwa pohon-pohon dan pagar harus disingkirkan. Jika ada
sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan
penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.
VI-18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
terbaik.
b. Pekerjaan beton bertulang meliputi seluruh pekerjaan beton
bertulang seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi dan Pengawas
Lapangan.
11.2. Persyaratan Umum
a. Konstruksi-konstruksi harus menggunakan peraturan
peraturan/normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti
PBI’71/SKSNI – T15 – 1991-03, PMI, PKKI dan lain-lain.
b. Peraturan beton
1) Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat
yang ada pada PBI ’71 / SKSNI – T15 – 1991-03.
VI-26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
bermutu baik.
b. Pekerjaan sub lantai/rabat beton ini meliputi seluruh detail
yag disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas
lantai finishing dan untuk rabat beton finishing acian.
14.2. Persyaratan Bahan
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan PBI 1971 (NI-2), PVBB 1956 dan NI-8.
b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi
dan Pengawas Lapangan untuk disetujui.
14.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, tanah yang
akan dipasang beton cor harus dipadatkan untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga
diperoleh daya dukung tanah yang maksimum. Pemadatan
dipergunakan alat timbris.
b. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan
permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam
maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi
mutu pasangan.
c. Tebal lapisan pasir urug disyaratkan minimum 7 cm atau
sesuai dengan gambar, disiram air dan ditimbris sehingga
diperoleh kepadatan yang maksimal.
d. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan beton cor/rabat beton
setebal minimum 7 cm atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar detail dengan campuran 1 PC :
3 Ps : 5 Kricak
VI-36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
g. Daun ventilasi :
Dibuat dengan sistim penyambungan sesuai dengan
yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
Accesoris lain disesuaikan dengan kebutuhan
pelaksanaan seperti yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
Untuk daun ventilasi kaca setelah dipasang harus rata
dan tidak bergelombang dan tidak melintir dan tidak
meninggalkan bekas-bekas penyambungan.
18.5. Bahan Finishing
a. Daun pintu dan jendela kaca; permukaan rangka diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium.
b. Daun pintu teakwood; permukaan rangka daun pintu diberi
lapisan finishing seperti yang digunakan pada rangka kusen
alluminium sedangkan permukaan teakwood diberi lapisan
finishing politur sebanyak 3 kali.
VI-43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
rata.
Penutup plafond menggunakan bahan Calcyboard, tebal
minimal 4 mm untuk plafond teritisan keliling bangunan
dan untuk daerah basah (Km/Wc).
Pada bagian tepi (antara plafond dan dinding) diberi list
tepi profil 8cm dari bahan gypsum untuk plafond
Gypsum, sedangkan untuk plafond Calcyboard list tepi
yang dipasang dari bahan kayu profil ukuran 5cm dan
difinish cat
22.3. Syarat Pelaksanaan
a. Rangka Langit-langit
1). Kecuali pada gambar rencana tertulis lain, rangka
langit-langit terbuat dari dari bahan metal furing
ukuran sesuai ketentuan yang dipersyaratkan oleh
pabrik pembuatnya.
2). Semua batang profil untuk rangka langit-langit telah
diseleksi dengan baik,lurus dan rata.
3). Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat beton
dikaitkan pada plat besi yang dipaku ramset ke plat
beton/balok beton.
4). Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh
permukaan harus rata, lurus dan waterpass. Tidak ada
bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka
harus saling tegak lurus.
pekerjaan.
c. Bahan baja yang dipergunakan untuk kerangka kuda-kuda,
baja jenis BJ-37 = 1600 kg/cm², ukurannya sesuai
dengan yang tertera pada detail gambar.
d. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau
“NIPPON STEEL”. Jenis kawat las yang akan digunakan
harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan
Direksi/Pengawas.
e. Elektroda las harus diambil dari GRADE-A (Best Heave
Coated Type) batang-batang elektroda yang dipakai
diamternya lebih besar atau sama dengan 6mm (1/4 inch),
dan batang-batang elektroda harus dijaga agar selalu dalam
keadaan kering.
f. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir tak penuh
dengan tegangan baut dan tegangan las minimum adalah
1.400 kg/cm2 atau minimal sama dengan mutu baja yang
digunakan (A-325 ASTM).
g. Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan baja harus
diperoleh dari leveransir-leveransir yang dikenal dan
disetujui dan yang tidak ada karatnya, bagian-bagian dan
lembaran-lembarannya tidak bengkok atau cacad, dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi dan Pengawas
Lapangan.
23.3. Pelaksanaan dan Sistim Pemasangan
a. Fabrikasi
1). Sebelum memulai dengan pemotongan,
penyambungan dan pemasangan, kontraktor harus
memberitahukan secara tertulis tentang tempat, sistim
pengerjaan dan pemasangan kepada Direksi/Pengawas
untuk mendapat persetujuan.
2). Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan
kualitas pengelasan dan penghalusan untuk dijadikan
standart dalam pekerjaan tersebut.
3). Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai
dengan gambar rencana dan harus mengikuti prosedur
yang berlaku seperti AWC atau AISC Spesification.
4). Kecuali ditunjukkan sistim lain, maka dalam hal
menghubungkan propil-propil, plat-plat pengaku
digunakan las listrik dengan alat pembakar yang
standart dengan ketentuan sebagai berikut :
Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari
bahan yang campurannya sama dengan bahan
yang akan disambung.
Kekuatan sambungan dengan las (hasil
pengelasan) harus sama kuat dengan batang yang
disambung.
Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan
persetujuan pengawas bila dianggap perlu dan
dapat dilakukan di laboratorium.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di
las harus menjamin situasi yang paling aman bagi
pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang
dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las
ulangan, baik bekas lapisan pertama, maupun
VI-50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-59
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
c. Gambar-gambar
1) Pemborong wajib membuat gambar detail untuk
pelaksanaan pekerjaan (Shop Drawing). Gambar ini
harus disetujui oleh Direksi Lapangan/ Konsultan
Pengawas.
2) Gambar Kerja & Gambar detail untuk seluruh
pekerjaan harus selalu berada di lapangan setiap
waktu. Gambar tersebut dalam keadaan jelas, dapat
dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan
terakhir.
3) Ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah
tercantum dalam Gambar Kerja dan detail. Ukuran
tersebut merupakan ukuran efektif/bersih, atau ukuran
dalam keadaan jadi, oleh karena itu dalam pelaksanaan
maupun pemesanan ukuran-ukuran harus
diperhitungkan.
4) Pemborong diharuskan membuat Gambar Instalasi
yang sebenarnya terpasang (As Built Drawing).
Gambar ini harus disetujui oleh Direksi Lapangan/
Konsultan Pengawas, sebelum acara serah terima
pekerjaan.
5) Gambar as built setelah terlaksana harus segera di
produksi, jadi proyek selesai 3 hari kemudian gambar
as built sudah harus diterima.
d. Pekerjaan Pelaksanaan
1). Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik
oleh tenaga-tenaga ahli dan terampil. Untuk
pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan
surat pernyataan yang membuktikan bahwa
pelaksananya memang mempunyai pengalaman dan
kecakapan sesuai dengan yang disyaratkan.
2). Sebelum melaksanakan Pekerjaan Instalasi,
Pemborong diwajibkan memastikan lintasan dan posisi
dari Instalasi Listrik, Ground Sistim, Air dan Sanitari
yang ada hubungannya dengan Pekerjaan Mekanikal
ini, dalam bentuk shop-drawing.
3). Jika didalam pelaksanaan pekerjaan ada salah satu
bagian Instalasi yang sukar dilaksanakan, Pemborong
wajib membuat laporan tertulis dan hal tersebut segera
dibicarakan dengan Konsultan Pengawas.
4). Pekerjaan bisa dianggap selesai dan diterima apabila
telah dilakukan test, dan dinyatakan baik secara
tertulis oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.
b. Pelaksanaan
1) Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir,
flange atau victaulic sesuai dengan ukuran masing-
masing. Penyambungan dengan ulir harus terlebih
dahulu dilapisi dengan red lead cement.
2) Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan
flanged dilas, dimana penyambungan dengan
menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan Ring
Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan
sambungan tersebut.
3) Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup dengan doop/plug atau blind-flanged.
4) Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak di dalam
Shaft harus diklem pada jarak setiap 2 m juga pada
setiap percabangan dan belokan. Pengurugan pipa-pipa
ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui
pengawas.
5) Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam
diharuskan diberi pelindung dengan Lead Meni, untuk
yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung
Water Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water
Proofing harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga
tidak ada bagian permukaan pipa dan fitting yang tidak
terkena Water Proofing.
6) Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures
harus ditest terlebih dahulu dengan tekanan uji
Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (Working Pressure) dimana dalam waktu
minimum 1 x 24 jam (disesuaikan dengan instruksi
pengawas) tidak boleh mengalami penurunan
takanan/mengalami kebocoran.
7) Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera
diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan
dan biaya perbaikannya ditanggung oleh Pemborong.
8) Pipa-pipa yang menembus lantai, dinding beton
harus dibuatkan sleeve/ sparing dari pipa PVC dan
diberi perapat.
9) Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, shaft dan
pada tempat-tempat yang terlihat harus dicat (pipa air
kotor dicat hitam, pipa udara dicat abu-abu, pipa air
bersih dicat biru, pipa talang air hujan dicat sesuai
warna dinding (tak ada pipa udara) dengan bahan cat
yang baik dan tepat.
10) Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam
pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi
VI-61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan,
pemasangan dan pengujian pompa air (Pompa Transfer)
lengkap dengan alat-alat perlengkapan yang diperlukan dan
panel-panel pompa.
Merk yang disarankan adalah Grundfos type CH2-50P.
c. Pemasangan
1) Sebelum memulai pekerjaan, pelaksanaan harus
memeriksa dan memahami pekerjaan lain yang ada
dalam proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari
pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan
kelancaran pengerjaan instalasi pompa air ini sendiri.
2) Pompa yang dipergunakan harus dipasang seperti
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
3) Semua pompa air dengan motornya harus benar-benar
terpasang secara baik sebelum distart.
4) Pompa dipasang diatas pondasi beton sesuai dengan
gambar perencanaan. Berat pondasi minimal 2 x dari
berat pompa. Isolasi Vibration/Damper dipasang
diantara base plate pompa dan pondasi beton.
5) Pembuatan pondasi beton disesuaikan dengan base
plate dari pompa yang akan dipasang dan telah
disetujui oleh Direksi pengawas sehingga baut yang
ditanam pada pondasi beton sesuai dengan lubang baut
pada base plate.
6) Semua baut-baut dan clamp pengikat harus tertanam
didalam pondasi atau pada tempat lainnya dengan baik
dan tepat, dan untuk itu pelaksana harus memberikan
informasi yang tegas dan jelas kepada Direksi
Lapangan/ Konsultan Pengawas.
d. Pengujian
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pihak kontraktor
harus melaksanakan pengujian-pengujian terhadap pompa
beserta instalasi dan accessories lainnya sebagai salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi. Pengujian-pengujian ini
harus disaksikan oleh Direksi Lapangan / Konsultan
Pengawas.Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan
fasilitas pengujian.
27.5. Pemasangan
Sebelum pemasangan, penyedia jasa harus memeriksa seluruh
keadaan permukaan yang akan dikenakan bahan ini dan harus
memperbaiki kondisi permukaan yang dianggap dapat merusak
lapisan kedap air.
Permukaan beton yang akan diberi lapisan kedap air harus
bersih, dan kering. Cara pemasangan sesuai buku petunjuk /
brosur bahan serta dilaksanakan dengan baik.
Overlapping pemasangan water proving harus mengikuti petujuk
pabrik
27.6. Jaminan
Sistim pelapis kedap air yang dipilih harus dapat memberikan
jaminan dari produsen/pabrik pembuat terhadap mutu bahan dan
pelaksanaanya selama minimal 15 tahun.
Sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran harus
VI-66
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-67
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-69
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
b. Perencanaan Pelaksanaan
1) Gambar Kerja
Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar kerja
(shop drawings) untuk disetujui Konsultan Pengawas.
Gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 30 hari
sebelum pelaksanaan pemasangan.
2) Pengolahan/Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemasangan/
instalasi telepon sesuai dengan cara-cara dan petunjuk
pabrik pembuat dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar dan persyaratan teknis ini merupakan
ketentuan yang harus diikuti oleh Pemborong didalam
melaksanakan pekerjaan ini.
3) Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel
Pemborong harus melaksanakan instalasi kabel dari
terminal box ke extension dengan menggunakan bahan
yang telah ditentukan seperti didalam gambar-gambar
dan persyaratan teknis ini.
4) Pekerjaan Sambungan Kabel
VI-72
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
7) Pengujian Pekerjaan
Pemborong harus dapat memperagakan bahwa
seluruh sistem dapat bekerja dengan sempurna dan
sesuai seperti yang dimaksud.
Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu tentang
keperluan pengujian yang akan diselenggarakannya
dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut
selambat-lambatnya 14 hari sebelum waktu penguji-
an, kepada Konsultan Pengawas.
Seluruh biaya dan pelaksaan pengujian yang harus
dilakukan sehubungan dengan pekerjaan ini, adalah
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
Pemborong.
Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian
Pemborong harus melaksanakan penggantian-
penggatian bahan dan pekerjaan atau
memperbaikinya menurut pendapat Konsultan
Pengawas (Pengawas Lapangan) dengan tanpa
adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan
pekerjaan yang gagal tersebut.
8) Penyelesaian Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan perbaikan-perbaikan
terhadap bidang-bidang dinding atau bagian-bagian lain
VI-73
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
50 kHz step
Tuning control : auto/manual switchable
Impedansi keluaran : -20 dB 10 k ohm unbalanced.
2) Power Amplifier
Catu daya : 220 V AC main 50 Hz, 24 V
DC
Daya keluaran : 120 W rms & 60 W rms
Tanggapan frekuensi : 40 - 16.000 Hz, +/- 2 dB
Masukan : 2 program units (parallel)
200k ohmbalanced 0 dB 2
priority inputs (parallel)200 k
ohm balanced 0 dB.
Keluaran : 100 V (42 ohm), 70 V (21
ohm), 50 V (11 ohm).
3) DVD Player
Catu daya : 220 V AC main
Tanggapan frekuensi : 100 - 8.000 Hz +/- 3 dB
Daya keluaran : max. 45 W (rata-rata 30 W)
Auto reserve : +/- 4,75 cm/detik
4) Remote Microphones
Tipe : unidirectional dynamic
microphone
Catu daya : 24 V DC
Control : 12 individual controls and 1
all call control
Level keluaran : 0 dB 600 ohm (ballanced)
Programming function : 1 st in 1 st served priority,
cascade priority
5) Attenuator/Volume Control
Tipe : continuous type
Keluaran : 3/6/36 W
6) Wall Speaker
Keluaran : 20 W
Warna dan jenis disesuaikan dengan persetujuan
Direksi.
7) Kabel Instalasi untuk Speaker
Jenis kabel : NYMHY 3 x 1,5 mm²,
dilengkapi dengan uPVC
conduit diameter min.20 mm.
33.3. Cara Instalasi
a. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sistem tata suara harus
dipasang dalam rak peralatan yang ditempatkan diruang
kontrol, secara rapi dan beraturan sehingga peralatan bisa
berfungsi dengan baik.
b. Instalasi Kabel
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan ke dalam pipa
uPVC dan dipasang sejajar dan harus dihindari/dijaga
jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat.
Kabel catu untuk setiap loudspeaker mempergunakan
NYMHY 3 x 1,5 mm² (min.) atau setara dan diberi
pelindung uPVC conduit, setiap kabel catu yang menuju
loudspeaker harus dikeluarkan lewat tee doos.
Pipa-pipa uPVC yang ditarik harus diklem serta diberi
penguat/pendukung yang kuat dan ditarik secara rapi.
Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai
VI-78
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-81
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
VI-82
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Teknis
B. PENUTUP
PASAL 35 35.1. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-
PENUTUP bahan tidak dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
(aanwijzing) mengenai suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus
dikerjakan oleh pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap
ada dan dimuat dalam bestek ini.
35.2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan
pekerjaan ini, tetapi tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini,
tetap diselenggarakan dan diselesaikan oleh Pemborong/Kontraktor.
35.3. Setiap melalui pekerjaan Pemborong/Kontraktor, harus ijin tertulis
serta membuat gambar penjelasan (shop drawing) dan berikut target
volume pekerjaan yang dilaksanakan.
35.4. Pemborong/kontraktor diharuskan membuat gambar sesuai
pelaksanaan (As-built Drawing) yang harus mendapat persetujuan dan
pengesahan dari Konsultan Pengawas dan Pengendali kegiatan.
VI-83
Rencana Kerja dan Syarat-syarat