BAB I
PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
1.7.1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama
dan pabrik pembuatan dari suatu material/bahan, maka dal ini
dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang
digunakan dalam perencanaan dan untuk menunjukan material/bahan
yang digunakan dan untuk mempermudah Kontraktor Pelaksana
mencari material barang tersebut.
1.7.2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik
pembuat dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas yang telah dikoordinasikan terlebiih dahulu dengan
Konsultan Perencana dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta
Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan
disediakan oleh kontraktor Pelaksana yang harus mendapatkan
persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui Konsultan
Pengawas/Direksi.
1.7.3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui
Konsultan Pengawas/Direksi, harus dinilai bahwa material tersebut
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah
memenuhi syarat spesifikasi teknis perencanaan.
1.7.4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas,
Pengelola Teknis Pekerjaan atau Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
1.7.5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus
sudah memasukan sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai
material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Kontraktor Pelaksana
tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian material yang tidak
memenuhi syarat atas Perintah Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
1.7.6. Bahan-bahan yang tidak sesuaitidak memenuhi syarat-syarat atau
kualitas jelek yang dinyatakan afkir ditolak oleh Konsultan Pengawas,
harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya
dalam tempo 2x24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
- Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
konsultan Pengawas dan ternyata masih dipergunakan oleh
kontraktor Pelaksana, maka Konsultan Pengawas wajib
memerintahkan pembongkaran kembali kepada kontraktor
Pelaksana dimana segala kerugian yang disebabkan oleh
pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana sepenuhnya.
- Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
kualitas dari bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak
meminta kepada Kontraktor Pelaksana untu mengambil contoh-
contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke
Laboratorium Penelitian Bahan-Bahan milik pemerintah, yang mana
segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan Kontraktor
Pelaksana.
- Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau
tidaknya kualitas bahan-bahan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak
diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut.
1.9.1. Jika terdapat kekurang jelasan dalam gambar kerja, atau diperlukan
gambar tambahan/gambar detail, atau untuk memungkinkan
Kontraktor Pelaksana melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan, maka Kontraktor Pelaksana harus membuat
gambar tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga). Gambar tersebut atas
biaya Kontraktor Pelaksana dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
1.9.2. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara
tertulis oleh Pemberi Tugas, dengan mengikuti penjelasan dan
pertimbangan dari Konslutan Perencana dan Konsultan Pengawas.
1.9.3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan
apa yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas atau konsultan, yang jelas
memperhatikan perbedaan antara gambar kerja dan gambar
perubahan rencana.
1.9.4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada konsultan Pengawas untuk
disetujui sebelum dilaksanakan.
1.10.1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik
karena penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau
Konsultan, maka Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas
memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang
dilaksanakan.
1.10.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) berikut
kalkirnya (gambar asli) yang biaya pembuatannya ditanggung oleh
Kontraktor Pelaksana.
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.2. PENGUKURAN
2.5. IJIN-IJIN
2.6. DOKUMENTASI
3.1.1. Semen
3.1.2. Kerikil
3.1.2.2. Penyimpanan
Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras
dihindarkan terjadinya pengotoran serta tercampur adukan.
3.1.3. Air
Air untuk adukan pasangan dan beton serta membasahi beton harus
bersih (air PAM, bebas dari bahan-bahan atau kotoran yang dapat
mempengaruhi ikatan semen).
3.1.4. Pasir
3.1.4.1. Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan
oleh alat-alat pemecah batu.
3.1.4.2. Pasir harus terdiri dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir
harus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca.
3.1.4.6. Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton.
Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 71 Bab
3.3.
3.1.5. Penulangan
3.1.5.2. Penyimpanan
Penulangan harus disimpan terlepas dari tanah serta tidak
diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu panjang.
3.1.5.3. Pelaksanaan
Penulangan harus bebas dari lemak, kotoran, cat karat atau
bahan-bahan lain yang merugikan segera sebelum dilakukan
pemasangan. Semua penulangan harus ditempatkan secara
kokoh untuk menghindari pergeseran selama pengerjaan.
Ketinggian dan jarak lapisan penutup harus tepat. Untuk ini
perlu digunakan klos-klos beton yang memenuhi syarat.
3.1.6. Bekisting
3.1.6.1. Bahan
Bahan untuk bekisting harus dari papan kualitas baik (klas 2).
Ketebalan minimum papan 2,5 cm. Untuk beton Fair Faced
harus dipakai bekisting multiplex tsb tidak boleh dipakai
berulang. Untuk bekisting kolom beton bulat dianjurkan
mengunakan bekisting plat baja.
3.1.6.2. Pelaksanaan
Konstruksi bekisting harus kuat dan kaku sehingga dapat
menahan getaran-getaran tekanan dan lendutan pada proses
pengecoran, pemadatan maupun pengerasan beton. Bekisting
harus pula dibuat sedemikian rupa sehingga pembongkarannya
dapat dilaksanakan dengan baik.
3.1.10. Baja WF
3.1.10.1. Bahan
Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja
yang baru dan merupakan “Hot Rolled Structural Steel” dan
memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI8) atau ASTM A 36 atau SS
41 (JIS.U 3101-1970)
Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas
papan. Seluruh pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus
dibersihkan dari karat dengan mechanical Wire Brush, kecuali
untuk bagian-bagian/tempat-tempat ang sulit dapat digunakan
sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu) kali
dengan cat dengan ketebalan 35 micron
3.1.10.2. Pelaksanaan
Tanda-tanda pada konsruksi baja
Semua konstruksi baja ang telah selesai difabrikasi harus
dibedakan dan diberi kode dengan jelas sesuai bagian masing-
masing agar dapat dipasang dengan mudah
Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau
AISCSpecification, baru dapat dilaksanakan dengan seijin
pemberi tugas dan menggunkan mesin las listrik
Permukaan bagian ang akan dilas harus dibersihkan dari cat,
minak, karat dan bekas-bekas potongan api ang kasar. Bekas
potongan api harus digurinda dengan rata
Kerak bebas pengelasan harus dibersihkan dan disikat. Metode
pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
timbuk distrsi pada elemen konstruksi baja ang dilas
Pada pekerjaam las dimana terjadi banak lapisan las
(pengelasan lebih dari satu kali), maka sebelum dilakukan
pengelasan berikutna lapisan terdahulu harus dibersihkan dahul
dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam ang ada
Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm
Lapisan las yang berpori-pori atau retak harus dibuang sama
sekali.
Baut Pengikat
Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai
dengan diameternya. Kontraktor tidk boleh merubah atau
membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin pemberi tugas.
Pembuatan lubang baut harus memakai bor
Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10 mm boleh memakai
mesin pons membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan
Baut penmbung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter bau
panjang ulir harus sesuai dengan ang diperlukan. Mutu baut ang
digunakan adalah Baut Hitam atau Setara keculi ditentukan lain
dalam gambar
Lubang baut dibuat maksimum 2 mm, lebih besar dari diameter
baut
Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang
erlebihan pada baut yang akan menguragikekuatan baut ang
khusus dengan momen torsi ang sesuai dengan buku etunjuk
untuk mengencangan masing-masing baut
Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah
dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir ang menonjol
pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut
tersebut.
Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah
pada kedua sisinya.
Untuk menjamin pengecangan baut yang dikehendaki, maka
baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan
cat, guna menghindari adanyan baut yang tidak dapat
dikencangkan
Pemotong Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata.
Pemotongan hana boleh dilaksanakan dengan brander atau
gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali-kali tidak
diperkenankan.
Penyimpanan Material
Semua material harus disimpan rapid an diletakkan diataspapan
atau balok-balok kau untuk menghidari kontak langsung dengan
permukaan tanah, sehingga tidak merusak material. Dalam
penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap aka
nada pengiriman dari pihak pabrik ke lapangan, guna
pengecekan pemberi tugas. Penempatan elemen konstruksi
baja dilapangan harus ditempat ang kering/cukup terlindung,
sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Pemberi
tugas berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi baja
ang rusak karena salah penempatan atau rusak.
Erection
Sebelum erection dimulai, kontraktor harus memeriksa kembali
kedudukan angker-angker baja dan memberitahukan kepada
pemberi tugas metode dan urutan pelaksanaan erection
Perhatian khusus pemasangan angker-angker untuk kolom
dimana jarak-jarak/kedudukan angker-angker harus tetap dan
akurat untuk mencegah ketidakcocokan dalam erection, untuk
ini harus dijaga agar selama pengecoran angker-angker
tersebut tidak bergeser misalna dengan mengelas pada
tulangan pile cap
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-
pekerjana dilapangan. Untuk ini kontrator harus menyediankan
ikat penggang pengaman, safet helmet, sarung tangan dan
pemadam kebakaran.
Pelaksanaan erection ini harus dikepalai oleh seorang ang
benar-benar ahli dan berpengalaman dalam erection kontruksi
baja bertingkat guna mencegah hal-hal ang tidak
menguntungkan bagi struktur
Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab
kontraktor sepenuhna, oleh sebab ini kontraktor diminta untuk
memberi perhatian khusus pada masalah erection ini.
Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi,
tidak akan diperbolehkan dipakai untuk erection. Untuk
pekerjaan erection dilapangan, kontraktor haus menyediakan
tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja ang senantiasa
mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut harus
mendapat persetujuan pemberi tugas.
Penempatan konstruksi baja dilapangan harus diatur
sedemikian rupa sehingga memudahkan pekerjaan erection.
Kontraktor harus memberitahukan pemberi Tugas sebelum
pengiriman konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah
dilapangan, konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor
Bilamana ternyata ang dikirim rusak dan bengkok, kontraktor
harus mengganti yang baru setelah selesai maka konstruksi
baja dicat primer setebal 35 micron
Tiang Penyangga
Tulangan Susut
Angkur
Pemasangan Dengan Cara Mengelas Studbolts (studs
connector) Pemasangan Floordeck dengan sistem ini tidak
tergantung pada pemasangan studs. Harus dilakukan
pengelasan. Panjang Floordeck bisa mencapai max 12 m.
Tidak memerlukan pemasangan end stop.
Pemasangan Dengan Mengunakan Power Gun
Pemasangan Floordeck dengan sistem ini tidak
tergantung pada pemasangan studs. Tidak memerlukan
pengelasan. Panjang Floordeck bisa mencapai max 12
m.Tidak memerlukan pemasangan end stop.
Pemasangan Pada Floordeck Diatas Balok Baja Yang
Telah Dipasang Studbolts Pemasangan Floordeck dengan
sistem ini sangat tergantung pada pemasangan studs.
Panjang Floordeck tergantung pada jarak studs antar balok.
Diperlukan Foam closer atau ends stop pada setiap ujung
metal deck.
3.1.12. PEKERJAAN WIREMESH
3.1. Umum
Berat
Diameter Ukuran Spasi Berat Berat Actual Berat Actual Actual
Type Toleransi Toleransi
(mm) (m) (cm) Table Toleransi 0,5
(kg/roll) 0,2 mm (kg/roll) 0,3 mm (kg/roll) mm
M4 2,1 x 15 x (kg/roll)
4 154,47 139,41 132,17 118,27
(coil) 54 15
2,1 x 15 x
M4 4 15,45 13,94 13,22 11,83
5,4 15
M5 2,1 x 15 x
5 241,36 222,44 213,27 195,50
(coil) 54 15
M5 2,1 x 15 x 19,55
5 24,14 22,24 21,33
5,4 15
M6 2,1 x 15 x
6 347,56 324,77 313,67 292,05
(coil) 54 15
2,1 x 15 x
M6 6 34,76 32,48 31,37 29,20
5,4 15
2,1 x 15 x
M7 7 47,31 44,64 43,34 40,79
5,4 15
SPESIFIKASI TEKNIS
22
2,1 x 15 x
M8 8 61,79 58,74 57,24 54,31
5,4 15
2,1 x 15 x
M9 9 78,20 74,76 73,07 69,75
5,4 15
2,1 x 15 x
M10 10 96,54 92,72 90,84 87,13
5,4 15
2,1 x 15 x
M11 11 116,82 112,61 110,53 106,44
5,4 15
2,1 x 15 x
M12 12 139,02 134,43 132,16 127,68
5,4 15
Pelaksanaan Pekerjaan
4.1.2.1. Bahan
Pelaksanaan
- Plesteran dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi
dari bahan yang digunakan sesuai petunjuk dan persetujuan
dari MK
- Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilaman pekerjaan
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
MK
- Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua
petunjuk dalam gambar arsitektur terutama dalam gambar
detail ataupun potongan mengenai ukuran bentuk ataupun
profilnya
- Selesai pemasangan dalam ruangan, lantai harus bebas dari
beban berat diatasnya.
4.2.2. BAHAN-BAHAN
4.2.2.1. Keramik
- Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran
20x25 cm produksi dalam negeri Untuk lantai kamar mandi,
dan tempat wudhu, Warna ditentukan kemudian.
- Keramik 60 x 60 di pergunakan untuk ruangan umum
sesuai dengan gambar rencana pola lantai
- Keramik 30 x 30 di pergunakan untuk tangga
4.2.2.2. Adukan
Adukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik yang
akan dipergunakan untuk pemasangan pada dinding adalah
Portland Cement biasa yang disetujui Ahli.
4.2.2.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik
lainnya.
4.2.2.4. Contoh-contoh
Sebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan
memberikan contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4.2.5. BAHAN-BAHAN
4.2.5.1. Keramik
Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran 60x60,
30x30, dan 30x60 cm produksi dalam negeri produksi ROMAN.
Warna ditentukan kemudian.
4.2.2.2. Adukan
Adukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik yang
akan dipergunakan untuk pemasangan pada dinding adalah
Portland Cement biasa yang disetujui Ahli.
4.2.2.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik
lainnya.
4.2.2.4. Contoh-contoh
Sebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan
memberikan contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4.4.2. Bahan-bahan
4.4.2.2. Hollow
Untuk ukuran seperti yang dinyatakan dalam gambar dari jenis
Hollow dengan ukuran 40x4x0,4 mm dan 40x2x0,4 mm.
4.4.3. Pelaksanaan
4.4.4. Pemasangan
Lembaran plat asbes semen yang cacat dan retak-retak tidak boleh
digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
4.4.5. Penyimpanan
4.6.1. Umum
4.6.3. Pelaksanaan
4.7.4. Pelaksanaan
4.9.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan diatas semua permukaan dinding harus diplester
agar lebih kuat dan mampu menahan beban. Adapun tahapan
pemasangannnya antara lain :
Pemasangan konstruksi rangka dudukan Aluminium composit Panel
(ACP) pada bidang dinding
Fabrikasi lembaran ACP
Pemasangan Lembaran ACP (yang telah difabrikasi) pada konstruksi
rangka dudukan
Pemberian sealant pada sela lembaran ACP
Pembersihan
BAB V
PEKERJAAN SANITARY
5.1.1. Sistim perpipaan air bersih dari pipa air di dekat bangunan ke fixture-
fixture dalam bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan,
belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
5.1.4. Sistem perpipaan pembuangan air kotor dan perpipaan vent dari fixture-
fixture dalam bangunan sampai ke bak-bak penampung, septic tank, atau
saluran air hujan lengkap dengan sambungan-sambungan, tikungan-
tikungan dan perlengkapan lain yang diperlukan.
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan
Pedoman Plumbing Indonesia.
5.3.1.2. ISO dan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa
dan fitting PVC.
5.3.2. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan
yang akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda
merk yang jelas dari pabrik pembuatnya.
Fitting-fitting dan fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut
harus diganti atas tanggung jawab Pemborong.
5.3.4. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke bangunan, baik yang ditanam di dalam tanah maupun yang
ditempatkan di atas langit-langit dibuat dari Galvanized Iron Pipe.
5.3.5. Pipa-pipa sanitair domestik dari fixture-fixture sampai ke pipa yang ada,
dibuat dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).
5.3.6. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC tekanan kerja
5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).
5.3.8. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan dengan
lapisan chrome, merk SAN-EI atau merk lain yang setaraf dan disetujui.
5.3.9. Wastafel harus dari jenis terpasang pada dinding dari keramik berwarna
standard, seperti buatan TOTO LW-230J lengkap dengan kran, fitting -
fitting, cermin dan peralatan tambahan lainnya.
5.3.10. Urinal harus dari jenis terpasang pada dinding seperti merk TOTO type
U-57, warna standard, atau merk lainnya yang setaraf.
5.4. PERENCANAAN
5.4.2. Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan katup yang
ditempatkan sedemikian rupa sehingga jaringan tersebut dapat berfungsi,
diganti dan dikontrol alirannya untuk masing-masing kelompok atau outlet
atau fixture.
5.4.3. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan angker yang
cukup kokoh (rigid).
Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya,
agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus
sedemikian sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa
oleh perubahan temperatur.
5.4.4. Pipa horisontal harus ditumpu dengan jarak antara tidak lebih dari 3
meter.
5.4.5. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp atau collar).
5.4.8. Semua sambungan harus dibuat kedap suara dan kedap air.
5.5. PEMASANGAN
5.6. PEMBERSIHAN
6.1.1.5. Adendum
Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan Pekerjaan Listrik Arus Kuat yang belum
disebutkan secara terinci, tetapi dianggap perlu untuk
kesempurnaan fungsi dan operasi Listrik Arus Kuat.
6.1.3. Sumber daya listrik dari Panel Existing ditentukan kemudian Tegangan
Rendah 380/220 v.
6.1.4. Kawat atau kabel untuk setiap bangunan harus meliputi kabel tegangan
rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-
barang lain yang perlu untuk melengkapi dan menyempurnakan
pemasangan serta operasi dari semua sistem dan peralatan.
6.1.9. Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan
listrik, dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
lainnya. Pemasangan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur, Mekanikal/Elektrikal,
harus menjadi referensi untuk koordinasi pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan dengan perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan atau kesalahan perencanaan
harus disampaikan kepada Ahli, Direksi/ Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk untuk itu.
6.3.1.2. Ukuran-ukuran
Semua konduit, kawat-kawat dan sambungan elektrikal harus
diadakan secara lengkap. Konduit dan kawat-kawat tersebut
harus mempunyai ukuran sesuai dengan yang ditunjuk atau
dipersyaratkan untuk memenuhi peraturan-peraturan yang
berlaku.
6.4.1.2. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-
sambungan baik dalam feeder maupun cabang, kecuali pada
outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.
Sambungan pada kawat circuit cabang harus di buat secara
mekanis dan harus kuat secara elektris dengan "solderless
connector" jenis kabel tekan, jenis "compression atau soldered".
Dalam membuat "Splice", konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor
tersambung, tidak ada kawat-kawat telanjang yang kelihatan dan
tidak bisa lepas oleh getaran.
6.4.6. Finishing
Semua bagian belakang dari panel, dan pintu-pintu untuk "panel board"
harus dibuat tahan karat dengan cara galvanisasi atau "Cadmium
plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer". Selain yang disebutkan,
harus dilapisi dengan lapisan anti karat sebagai berikut :
Bagian dari dalam panel dan pintu semua instalasi yang terpendam
tanpa kecuali.
Bagian luar dari panel yang digalvanisasi atau diberi "cadmium
plating" tak perlu dicat kalau seluruh kotak terpendam. Kalau
dipakai "Zinc Chromate Primer", harus dicat.
6.4.12. Label
Semua panel, switch dan fuse unit, isolator switch group dan peralatan-
peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan fungsinya. Label ini
terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
6.4.16. Pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat
satu jalan sebelum dipasang, dan satu lagi sesudah dipasang. Dengan
warna yang ditentukan oleh ahli/arsitek. Untuk mempermudah
pengenalan, maka pada permukaan pipa harus dicat dengan warna
sebagai berikut :
Pipa penerangan dan daya, orange.
Pipa Telephone, hijau.
Pipa Fire Alarm, merah.
Pipa Tata Suara, kuning.
6.4.17. Bila pipa masuk kedalam atau keluar dari daerah yang mengandung
bahaya kebakaran, maka pipa harus disambungkan pada kotak-kotak
isolasi yang tahan api.
6.4.18. Bila pipa melintas tembok, penyedot ruangan, lantai, langit-langit dan
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin
dapat dilalui oleh debu, lembab, api dan asap.
6.4.23. Sambungan
Dikemudian hari bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka
ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan terminal, klem-klem
pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang akan
dipasang di kemudian hari, termasuk terminal. Kemungkinan
penyambungan dikemudian hari dapat berupa equipment panel baru
switch, circuit breaker, magnetic kontaktor dan lain-lain.
6.5.1. Lingkup pengetesan ini terbagi dalam beberapa tahap antara lain :
6.6.2. Peralatan utama dan peralatan bantu Pekerjaan Listrik dalam spesifikasi
ini harus disediakan oleh kontraktor seperti ditunjuk pada dokumen
kontrak.
6.6.3. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan.
6.6.5. Perijinan