SPESIFIKASI TEKNIS
1. UMUM
1.2. Ukuran
1.2.1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera didalam gambar rencana adalah ukuran jadi meliputi
ukuran :
1.2.1.1. As - as.
1.2.1.2. Luar - luar.
1.2.1.3. Dalam - dalam.
1.2.1.4. Luar - dalam.
1.2.2. Pada bagian pekerjaan finishing bangunan ini, ukuran utama mengikuti dan dimulai pada struktur yang
sudah ada, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar. Penyedia Jasa harus mengukur lagi as - as
kolom yang sudah jadi untuk dapat dicocokkan dengan gambar finishing arsitektur ini.
1.2.3. Apabila ada keraguan mengenai ukuran, Penyedia Jasa wajib melaporkan secara tertulis kepada
Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian setelah Direksi / Konsultan Pengawas
berkonsultasi dengan Pengguna Jasa atau Konsultan Perencana.
1.2.4. Penyedia Jasa tidak dibenarkan merubah dan atau mengganti ukuran yang tercantum didalam gambar
pelaksanaan tanpa sepengetahuan Direksi / Konsultan Pengawas, dan segala akibat yang terjadi adalah
tanggung jawab Penyedia Jasa.
2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal ini meliputi :
2.1.1 Dokumentasi dan Laporan
2.1.2 Papan Nama Kegiatan
2.1.3 Biaya Penyelenggaraan K3
3. PEKERJAAN TANAH
3.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan dalam hal ini meliputi :
3.1.1. Galian Saluran
3.1.2. Urugan Pasir Bawah Saluran
3.1.3. Urugan Pasir Bawah Lantai Rabat
3.1.4. Urugan Pasir Bawah Cor Halaman
4. PEKERJAAN BETON
4.1 Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah beton bertulang seperti yang tercantum dalam gambar dan tidak
terbatas pada pekerjaan :
4.4.1 Cor Bertulang Lantai
4.4.2 Cor Lantai Rabat
4.4.3 Cor Bertulang Saluran
4.4.4 Cor Halaman
5.4 Bahan/Produk
a. Pelapis keramik yang dipakai yaitu : Granit Tile, Keramik setara Roman untuk lantai dan dinding
b. Mortar Additive/Admixture : Laticrete 3701, produk Laticrete International, USA.
c. Pewarna tile grout : Laticrete Grout Admix, Sanded and Unsanded grout, Classic & Designer, sesuai
dengan kebutuhan pemasangan.
d. Mortar/Adukan :
1. Semen; dipakai semen portland.
2. Pasir; harus bersih, besar butiran sama, bebas dari lumpur, garam dan bahan-bahan organik
lainnya.
Besar butiran/grain; 100 % bisa melalui ayakan 2,5 mm dan max. 10 % melalui ayakan 0,6 mm.
3. Mortar Additive/Admixtures.
Dipakai Emulsion type Rubber Latex Based. Bahan campur yang dipakai harus sesuai dengan type
ubin, metoda pemasangan, type adukan dasar, dan harus mendapat persetujuan Direksi/Perencana.
5.5 Pemasangan
5.5.1. U m u m
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi pemasangan
kramik, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas
dilaksanakan, tentukan metoda persiapan permukaan, pemasangan ubin, joints dan curing, untuk
diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan ‘tiling menual’, yang berisi uraian tentang bahan, cara instalasi,
sistim pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan
disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan finishing lain dan
dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Direksi/Perencana.
d. Pemilihan Tile.
Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan warna
yang telah ditentukan.
e. Potongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu.
5.5.2. Level
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada gambar
adalah level finish lantai karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan pada files
dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar maupun yang ditentukan
mempunyaai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm pada
jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak
10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk mendapatkan kemiringan yang ditentukan,
kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Untuk pekerjaan Tembok Cat yang dipakai merk METROLITE. Plamir dipakai
sesuai dengan cat yang digunakan.
6.2.2. Bahan yang datang ke lokasi proyek harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat.
Penyedia Jasa wajib membuktikan keaslian bahan dari produk tersebut kepada Konsultan Pengawas,
mengenai kemurnian bahan yang akan digunakan. Pembuktian dapat berupa :
a. Segel kaleng yang masih utuh.
b. Hasil akhir pengecatan.
7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
7.1 Lingkup Pekerjaan
Penyedia jasa/barang harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di lapangan
instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serah
terima dilakukan seluruh sistim beserta komponen komponennya harus lengkap, bekerja dengan baik sesuai
dengan unjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.
7.1.1 Sistim distribusi daya terdiri dari :
a. Panel Panel Tegangan Rendah
b. Instalasi Tegangan Rendah
c. Sistem Pentanahan (Grounding)
7.3.1 Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100 % baru, dan
lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan
7.3.2 Penyedia jasa/barang harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas berhak menolak
pengadaan bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui (approved
sample)
7.3.3 Penyedia jasa/barang harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman
dalam bidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat pada saat pekerjaan berlangsung, dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.
8. IDENTIFIKASI BAHAYA
Penyedia Jasa harus melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KORIDOR RS AKHMAD BERAHIM karena memiliki potensi risiko rendah. Identifikasi dan potensi bahaya K3
ditetapkan oleh Wakil Pengguna Jasa.
Petugas K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-
kurangnya 0 (nol) tahun. Petugas K3 adalah petugas di dalam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Aplikasi ahli K3 atau petugas K3 akan merujuk
Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Berikut adalah Identifikasi Resiko Pekerjaan PERENCANAAN PEMBANGUNAN KORIDOR RS AKHMAD
BERAHIM: