Anda di halaman 1dari 88

Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBARPEMBANGUNAN GEDUNG


WORKSHOP PENDIDIKAN FURNITURE
DI KENDAL

PASAL01
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN

1. Tata cara penyelenggaraan ini telah diatur dalam Bab sebelumnya (Persyaratan Umum
dan Administrasi) , sedang bentuk bangunan yang dimaksud harus dilaksanakan sesuai
gambar yang telah ditetapkan dengan Syarat-syarat Teknis sebagaimana tercantum
dalam pasal demi pasal dibawah ini.
2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong adalah :
Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di KendalTahun 2018

SYARAT – SYARAT UMUM

A. PERSYARATAN UMUM
A.1. Spesifikasi Umum
 Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja
serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang
akan diuraikan dalam buku ini.
 Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan/atau
kesimpangsiuran informasi dalam pelaksanaan, kontraktor diwajibkan
mengadakan pertemuan dengan Direksi untuk mendapat, kejelasan
pelaksanaan.
A.2. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar
Kerja serta Buku Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis
 Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat
bantu lainnya.
 Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan,
alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
 Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak
Bangunan sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.
 Pekerjaan struktur Beton antara lain Kolom, Balok, Plat Lantai, Kolom Praktis,
Sloof, Ring Balok, plat level dan lain-lain sebagaimana dalam lingkup
pekerjaan.
A.3. Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan/atau
ketidaksesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar kerja, Kontraktor
diwajibkan melaporkan kepada Direksi gambar mana yang akan dijadikan
pegangan. Hal tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan dan Kontraktor untuk
memperpanjang/ mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.
A.4. Shop Drawing
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar kerja
 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua
data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk,

1
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

cara pemasangan dan/atau spesifikasi/ persyaratan khusus sesuai dengan


spesifikasi pabrik.
A.5. Ukuran
 Pada dasarnya semua ukuran dalam gambar kerja A (Arsitektur) pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.
 Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang tercantum
di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa sepengatahuan
Direksi
A.6. Sarana Kerja
 Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing-
masing anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang
dipergunakan dalam pekerjaan ini
 Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborong akan dilaksanakan
serta jadwal kerja)
 Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman
dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain yang sedang berjalan serta memenuhi persyaratan
penyimpanan bahan tersebut
A.7. Standar Yang Dipergunakan
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi
Indonesia, Standard Industri Kontruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada
hubungannya dengan pekerjaan, antara lain :
 Peraturan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SIN 2874-2013
 NI-2 PBI1971 Peraturan Beton Indonesia 1971
 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung SIN 1726-2012
 Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SIN 03-1729-
2002
 NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )
 PUBI — 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-3 PMI PUBB 1 Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
 NI-4 Persyaratan Cat Indonesia.
 NI-5 PKKI Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia.
 NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia.
 NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan.
 PPI-1979 Pedoman Plumbing Indonesia.
 PUIL-1977 Peraturan Umum Instalasi Listrik.
 PPBI-1984 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.
A.8. Syarat Bahan
 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan
baik: tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari
noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
 Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan
A.9. Merk Pembuatan Bahan/ Material
 Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &
persyaratan pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar
perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat,
kecuali bila ditentukan lain.
 Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan
tersebut.

2
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran


pabrik harus di bawah pengawasan / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.
 Direksi berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk Pabrik dan/atau Supplier
yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
 Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan
ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi. Semua bahan sebelum
dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Perencana
 Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Direksi/Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan
untuk menetapkan standard of appearence.
 Paling lambat vvaktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah
SPK turun .
A.10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi
 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor diwajibkan membuat
komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi
/Perencana/Pengawas untuk mendapat persetujuan.
 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku.
A.11. Koordinasi Pelaksanaan.
 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan
standard yang berlaku.
 Penunjukan Supplier dan/atau Sub Kontraktor harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi /MK/Pengawas
 Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi /
Pengawas/Perencana dengan Kontraktor bawahan atau Supplier bahan
 Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Pengawas/Perencana di lapangan
untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik
A.12. Persyaratan Pekerjaan
 Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk
dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang
dipergunakan sesuai dengan uraian Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan
Teknis dan / atau khusus sesuai instruksi Pabrik
 Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Kontraktor wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing,
Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari Direksi.
A.13. Pelaksanaan Pekerjaan
 Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan
harus tepat sesuai Gambar Kerja.
 Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju
ke selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-
persyaratan yang tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan
adanya genangan air.
 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti Gambar
Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
 Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi / sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
 Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus
dilindungi dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
 Kontraktor tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi
Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Kontraktor, Kontraktor
harus memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
 Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang

3
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.


 Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / yang sesuai dengan kegiatan suatu
pekerjaan.
 Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
A.14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali
 Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada /
eksisting di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran
Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa lainnya yang masih berfungi dan kabel
bawah tanah
 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran
untuk pekerjaan lain, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu
sistem yang ada. Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menclaim sebagai
pekerjaan tambah
 Kontraktor wajib melapor kepada Direksi sebelum melakukan pembongkaran
/ pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan.

B. PERSYARATAN TEKNIS

B.1. Pekerjaan Sarana Tapak


Pekerjaan ini meliputi :
a. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk bekerja
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari
bau, Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan
air sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi. Listrik untuk bekerja
harus disediakan Kontraktor.
b. Pekerjaan penyediaan Alat Pemadam Kebakaran
Kontraktor wajib menyediakan Tabung alat Pemadam Kebakaran (Fire
Extinguisher ) lengkap dan berfungsi dengan baik, untuk keselamatan para
pekerja terhadap bahaya kebakaran .
c. Drainase Tapak.
Kontraktor wajib membuat Saluran sementara yang berfungsi untuk
pembuangan air yang ada. Pembuatan Saluran sementara harus sesuai
petunjuk atau persetujuan Direksi.

B.2. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pembesihan sebelum pelaksanaan. Pekerjaan penentuan Peil P +
0.00. pekerjaan pengurugan, pemadatan dan perataan pasir.
Pekerjaan perbaikan kembali dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja
Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil pekerjaan sebelumnya
maupun yang sedang berjalan, bahan / komponen yang dipertahankan agar
tidak rusak atau cacat. Kontraktor juga diharuskan menjaga keamanan
dilingkungan proyek.

Pekerjaan Pembesihan Sebelum Pelaksanaan


 Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan sebelum pelaksanaan
mencakup pembongkaran/pembersihan/pemindahan ke luar dari Tapak
Konstruksi terhadap semua hal yang dinyatakan oleh Direksi, tidak akan
digunakan lagi maupun yang dapat mengganggu kelancaran
pelaksanaan.
 Hasil pembongkaran harus dikumpulkan dan menjadi hak milik Pemberi
Tugas. Serah terima akan diatur oleh Direksi.

4
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Pekerjaan Penentuan Pokok Dasar atau Peil P ± 0.00.


 P± 0.00 Finishing arsitektur adalah mengacu peil lantai dasar (lantai 01)
Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di
Kendal(ditentukan di lapangan dan sesuai desain).
 Tinggi sisi atas Papan patok Ukur harus sama dengan lainnya, dan atau
rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi.
 Setelah selesai pemasangan Papan Patok Ukur, Kontraktor harus
melaporkan kepada Direksi / Pengawas/Perencana untuk mendapat
persetujuan.

Kontraktor harus memperbaiki kembali seperti semula, tanpa mengganggu


sistem yang ada, dengan mengikuti petunjuk Direksi terhadap kerusakan /
cacat karena :
 Pembongkaran yang terpaksa dilakukan terhadap bagian / komponen
bangunan hasil paket sebelumnya maupun yang sedang berjalan dan
eksisting struktur yang dipertahankan.
 Kesalahan atau kelalaian Kontraktor.

B.3. Pekerjaan Direksi Keet


Luas Direksi Keet adalah 4x12=48M2' (termasuk ruang kantor pengawas)
Kontruksi dan Finishing
 Tiang kolom dengan Kayu
 Dinding triplek dengan Rangka Kayu .
 Lantai Beton Rabat
 Pondasi tiang kayu, dengan Umpak Beton dan Ankur
 Daun Pintu dengan Kayu Lapis 4 mm (double sided)
 Daun Jendela Kaca t = 5 mm.
 Penutup Atas, calsi Gelombang
 Lampu penerangan.
 Dilengkapi fasilitas komputer dan AC

PASAL 02
LINGKUP PEKERJAAN

1. PENJELASAN UMUM TENTANG TERTIB PELAKSANAAN


a. Daerah Kerja
Daerah kerja akan diserahkan kepada pemborong (selama pelaksanaan) dalam
keadaan seperti pada waktu pemberian pekerjaan, dan pemborong dianggap
mengetahui benar-benar mengenai :
 Letak bangunan yang akan dikerjakan
 Letak dan posisi jaringan infrastruktur lingkungan.
b. Pengesahan Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya, pemborong diwajibkan
berhubungan dengan Pengawas untuk ikut serta menyelesaikan sejauh tidak
ditentukan lain danuntuk mendapatkan pengesahan/persetujuaannya.
c. Kerusakan yang Diakibatkan Pemborong
Pemborong tidak dibenarkan merusak bagian-bagian yang sudah dikerjakan
pemborong lain. Bila kerusakan bagian bangunan tersebut tidak bisa dihindari
maka pemborong yang bersangkutan diwajibkan memperbaiki hingga dinilai baik
oleh Pengawas.
d. Kesesuaian Gambar dan Spesifikasi Teknik
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pemborong harus meneliti setiap
gambar dan spesifikasi teknis pekerjaan.

5
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Aksesibilitas material yang tidak mengganggu sirkulasi internal areal pekerjaan.


2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN GEDUNG
WORKSHOP PENDIDIKAN FURNITURE DI KENDALTahun 2018:
 Gedung Workshop terdiri dari atas Gedung A berupa bangunan 1 lantai dilengkapi
dengan mezanin, dan Gedung B berupa bangunan 1 lantai.
 Pekerjaan Halaman(drainase saluran pembuangan air kotor)
 Mekanikal & Elektrikal (sesuai lingkup)

3. SEDANGKAN DETAIL PEKERJAANNYA MELIPUTI :


a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Beton Bertulang dan Tidak Bertulang
c. Pekerjaan Baja
d. Pekerjaan Penutup Atap
e. Pekerjaan Lantai dan Pelapis dinding
f. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
g. Pekerjaan Langit-langit
h. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela, Pintu Kaca, BV, dll
i. Pekerjaan Kunci dan Penggantung
j. Pekerjaan Kaca
k. Pekerjaan Pengecatan
l. Pekerjaan Saniter
m. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal & Plumbing
n. Pekerjaan Lain-lain

4. Komponen konstruksi bangunan tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :

REKAPITULASI SPESIFIKASI TEKNIS


Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal:

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


1. Pondasi Pondasi Bangunan Pondasi Utama Minipile 20x20 Minipile 20x20 Mutu Beton K500
dengan Pilecap dan Footplat beton Pile Cap dan Footplat beton
dengan ukuran sesuai desain bertulang dengan mutu beton
(mengacu hasil penyelidikan tanah) K250
pengecoran in situ sesuai
desain
Pondasi lajur batu belah 1pc : 6 ps, PC kualitas Produk
Semen Gresik, Holcim,
Indocement
2. Kerangka Struktur Struktur Rangka struktur beton Beton struktural Sloof, Kolom,
Balok mutu beton K250
Beton non struktural K175
Tulangan besi kualitas SNI
Plat Lantai Beton plat Beton Bertulang Mutu beton
K250
Lantai dasar Rabat beton Mutu beton K100
Tulangan Besi beton Dia. ≤ O12mm BJTP U24
Dia. > O12mm BJTD U39
3. Konstruksi Atap Rangka Atap Konstruksi Kuda-kuda Rangka Baja Baja siku/IWF (sesuai desain)
Profil Siku mutu baja BJ41, Baja kualitas
SNI
Plat / dak beton dan Plat beton dengan water proofing Beton Bertulang Mutu beton
talang beton coating K250
4. Waterproofing Plat Lantai KM/WC Coating Kualitas Produk SIKA, Fosrock,

6
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


Bostik
5. Dinding Pasangan dinding Dinding tembok bata ringan plester 1pc : 5ps
bangunan finish cat dinding atau keramik atau trasram 1pc : 3ps
sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar
Plesteran Material semen instan Kualitas Produk MU, Lemkra
Acian Material semen instan Kualitas Produk MU, Lemkra
6. Kusen Pintu, Kusen Pintu Kusen aluminium (Color Anodized) Aluminium ukuran 4” tebal 1,2
Jendela dan BV mm Kualitas Produk YKK,
Aleksindo.
Untuk pemasangan engsel
diberi dudukan kayu bengkirai
dalam kusen
Daun Pintu  Panil kaca frame aluminium  Frame alumunium Kualitas
(Color Anodized) 4”, kaca Produk YKK, Aleksindo
bening 8 mm  Kaca bening 8mm kualitas
Produk Asahimas, Mulia
Glass, finish cutting sticker
SandBlast
 UPVC untuk KM/WCsesuai  Kusen & Pintu UPVC
desain Kualitas Produk Fentura,
Sauber, Conch
 Pintu Ruangan  Bahan pintu diolah secara
Solid Engineering Door finish khusus, dibuat secara
HPL pabrikan, bebas kendala
muai susut bahan kayu.
Kualitas Produk Premium
WoodDoor, ANGZdoors,
Rimba Kencana
Daun Jendela  Panil Kaca frame aluminium Kaca Bening 5 mm
(Color Anodized)4”  Untuk Kaca sisi eksterior
bangunan menggunakan
Kaca bening
Daun BV Panil Kaca frame aluminium Kaca bening 5 mm atau Kaca
(powder coating) Es 5 mm
7. Kaca Pekerjaan Pintu, Kaca ≤ 1m² menggunakan kaca Kaca Kualitas Produk Asahimas,
Jendela, BV tebal 5 mm, kaca ≥ 1 m² Mulia Glass
menggunakan kaca tebal 8 mm
sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar
8. Lantai Lantai dalam Floor Hardener Flor Hardener digunakan adalah
bangunan jenis Bubuk yang ditaburkan dan
saat beton kering akan
membetuk lapisan keras.
Warna yang dipilih ditentukan
oleh Proyek
Kualitas Produk Faricon, Sika,
Fosroc, dan Ultrachem
Keramik 60 x 60cm, 30 x 60 Keramik digunakan Kualitas
unpolished sesuai desain Produk Roman, Platinum

9. Pelapisan Dinding ACP (Aluminium ACP type PVDF ketebalan lapisan ACP Kualitas Produk Seven,
Composite Panel) alumunium 0,3 mm(alloy 3003), Marks, Alumetalec

7
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


dengan ketebalan keseluruhan
4mm, warna sesuai desain, warna
ditetukan Proyek
10. Plint Lantai Plint Ubin Plint pilihan Keramik atau Jeglok, Berlaku untuk lantai seluruh
sesuai desain ruang. Menyesuaikan spek
ubin/lantai yang
digunakan/sesuai desain
11. Penutup Atap Atap Utama Penutup Atap Galvalume 0.5 TCT, Penutup Atap Kualitas Produk
(0.45 BMT)lengkap dengan insulasi KlipLock Optima Lysaght,
termal thickness 8 mm ALSUN

Insulasi Kualitas Produk Indofoil,


Zelltech, Unicell
12. Pengecatan Pengecatan Dinding interior dengan cat interior Cat Interior termasuk sealer
Dinding, Plafond Dinding eksterior dengan cat menggunakan cat Kualitas
eksterior jenis (weathershield) Produk Jotun, Dulux ICI,

Cat Eksterior termasuk


sealermenggunakan cat Kualitas
Produk DULUX WEATHER
SHIELD, Jotun Jotashield

Cat Besi menggunakan Cat


DUCO Produk DANAGLOSS,
Nippon Paint, Propan
pengencer Thinner DAIMARU
13. Penerangan Lampu sesuai Jenis lampu hemat energi Lampu armatur RM 300 TL 2x18
desain (downlight/outbow), Lampu TL Kisi2, TL Ring BARET 32 watt
dalam armatur, lampu spot, lampu dan Armatur Downlite 4” Produk
SL, dll ARTOLITE
Bolam,TL include Ballast and
starter Produk PHILLIPS
14. Handel Pintu Handel pintu, Assesories sesuai desain , Kualitas Produk Dekkson, Kend
Pengunci dilengkapi doorcloser atau
doorstopper sesuai desain
15. Saniter Closet & Washtafel Closet Duduk, Jetwasher, Wastafel Sanitter kualitas Produk Toto,
dan assesories Halmar, Grohe lengkap dengan
aksesorinya sesuai desain
16. Electrikal Standar Panel Panel MCB Kualitas Produk SCHNEIDER,
Merlin Gerrin,
Kabel listrik Instalasi kabel listrik Kabel Instalasi Listrik
menggunakan materi Kualitas
Produk SUPREME,
KABELINDO
Trafo Trafindo, Unindo
Genset type silent Perkins, Cumin
Fitting penerangan Stop Kontak, Saklar sesuai gambar Produk LEGRAND,
PANASONIC
Lampu Down light LED, TL LED, Pendant Setara PHILIPS
LED
17. Elektronik Standar Sound System Sekualitas PANASONIC, TOA
Fire Alarm Sekualitas EDWARD, HOOSEKI
CCTV Sekualitas SAMSUNG

8
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

No Komponen Uraian pekerjaan Material Spesifikasi


18. Mekanikal Plumbing (Air Kotor Jenis PVC AW SekualitasRUCIKA, MASPION
Standar dan Air Sisa)
Plumbing Air Bersih Jenis PPR Sekualitas TIGRIS
Mesin Sumur dalam Submersible Pump Sekualitas EBARA,
GRUNDFOS
Pompa Transfer Centrifugal Sekualitas EBARA,
GRUNDFOS
Tata Udara Ceiling Exhouse Fan Sekualitas KDK, PANASONIC
AC Splite Sekualitas DAIKIN, MCQUAY
19. Lain-lain Lettering/ Signage Rangka dan Huruf bahan Stainless Pipa dan Plat Stainless Steel
Steel, finish Polished kadar 8%
Kualitas Produk HEI SEI

5. Syarat Pelaksanaan :
a. Pelaksanaan berdasarkan gambar kerja, syarat - syarat dan uraian dalam RKS
ini, gambar tambahan serta perubahan-perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing.
Petunjuk serta perintah Pengguna Anggaran pada waktu atau sebelum
berlangsungnya pekerjaan. Termasuk hal ini adalah pekerjaan- pekerjaan tambah
/ kurang yang timbul dalam pelaksanaan. Namun demikian sernuanya harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Perbedaan ukuran
Bilamana terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara lain:
 Gambar rencana detail, maka yang mengikat adalah gambar yang skala lebih
besar.
 Gambar dengan bestek, maka yang berlaku adalah bestek atau petunjuk /
penjelasan dari Kuasa Pengguna Anggaran.
 Bilamana dalam bestek disebutkan, sedang dalam gambar tidak dicantumkan,
maka yang mengikat adalah bestek.
Meskipun demikian hal-hal tersebut diatas diberitahukan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran atau dapat persetujuan sebelum dilaksanakan.

PASAL 03
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Tempat pekerjaan diserahkan kepada pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
pemberian penjelasan di lapangan
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan atau bangunan sekitar yang
disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan, menjadi tanggung jawab Pemborong.
Untuk itu diharapkan Pemborong minta ijin kepada Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat
Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan pemakaian.

PASAL 04
AIR KERJA

Pemborong harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan tersebut, air
harus bersih, dan tidak berwarna, berbau serta bisa diminum, baik dengan sumur pompa
maupun cara - cara lain yang memenuhi syarat.

9
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 05
UKURAN

1. Ukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini dinyatakan dalam cm, kecuali untuk ukuran
baja yang dinyatakan dalam mm.
2. Untuk pedoman peil lantai di lapangan adalah sesuai gambar atau menyesuaikan
lapangan.
3. Di bawah pengawasan Direksi dan Konsultan MK/Pengawas, Pemborong diwajibkan
membuat titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang beton ukuran 15 x 15 cm
setinggi peil lantai bangunan didekatnya yang akan dipakai sebagai ukuran ± 0,00. Titik
duga harus dijaga kedudukannya serta tidak terganggu selama pekerjaan berlangsung
dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas
4. Memasang papan bangunan (Bouwplank/papan piket):
a. Ketepatan Ietak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan Pengawas
Untuk papan-papan piket bangunan menggunakan kayu Kalimantan kelas II
(meranti), ukuran 2/20 cm panjang minimal 250 cm, yang diserut pada bgian
atasnya.
b. Semua papan piket (bouwplank) harus dipasang kuat dengan patok kayu 4 1/2 x 6
1/2 cm atau dolken Ф 8 cm, dan tidak mudah berubah kedudukannya.
c. Penetapan ukuran-ukuran dan sudut siku harus diperhatikan ketelitiannya dan
menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 06
PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub
struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada),
terutama untuk galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
d. Pembuangan sisa galian yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil
yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama,
batu, jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian
yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain
yang masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya
memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada
Penguasa/intansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk
seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung
tersebut tidak terganggu.

10
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis,


dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal mengenai
“ Pekerjaan Urugan & Pemadatan “. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini
hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi / KonsultanPengawas.
d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar
sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapis-
lapis dengan tebal setiap lapisan 20 cm lepas, dengan cara pemadatan dan
pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.
e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang
memadai atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk
menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian
harus dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya.

PASAL 07
PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk
pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang
didatangkan. Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-
tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan
Maksimum pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang
direncanakan.
c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya.
d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas
maka pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan
urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat/Compactor. Pemilihan jenis dan
kapasitas Compactor harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
e. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
f. Untuk pemadatan, apabila diperlukan setiap lapis tanah tebal 20 cm yang sudah
dipadatkan harus ditest juga dilapangan, dengan hasil kepadatannya harus
memenuhi ketentuan- ketentuan sebagai berikut :

11
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana,


kepadatannya 90% dari Standard Proctor untuk dalam bangunan dan 80%
untuk luar bangunan.
- Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana,
kepadatannya 90% dari Standard Proctor untuk dalam bangunan dan 80%
untuk luar bangunan.
g. Hasil test dilapangan harus tertulis dan disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas. Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-
patok referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah
tersebut.
h. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil test memenuhi syarat dan
mendapat persetujan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat
tertentu yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

PASAL 08
PEKERJAAN URUGAN PASIRURUG / SIRTU PADAT

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah
lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan
dengan tanah seperti pondasi, sloof, dll.
2. Persyaratan Bahan
a. Sirtu yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas
dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,.
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organik lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu, Direksi / Konsultan
Pengawas dapat minta kepada Penyedia Jasa Konstruksi, supaya air yang dipakai
untuk keperluan ini diperiksa di laboraturium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah,
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di
atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan sirtu padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5 cm, hingga
mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapisan sirtu harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat diperoleh
hasil kepadatan yang baik.
d. Kondisi yang kering tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan yang
bersangkutan selesai dilakukan.
e. Pemadatanharus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi. (Jika
perlu dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).
f. Tebal lapisan sirtu minimum 15 cm padat atau sesuai yang ditnjukkan dalam gambar.
Ukuran tebal yang dicantumkan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.

12
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Lapisan pekerjaan diatasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan


tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 09
PEKERJAAN LANTAI KERJA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing / struktur pada seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
dengan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan batu pecah dibawahnya
harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata
permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau split
dengan Mutu Beton K100 .
e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan
mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 10
PEKERJAAN ACUAN / BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-
gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam
uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.
2. Persyaratan Bahan
Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan bata yang
diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas
terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari kayu harus menggunakan kayu jenis meranti
atau setara atau menggunakan multiplek dengan tebal minimum 9 mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan beban-
beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan terhadap beban angin

13
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dan lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah


Daerah setempat.
b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton yang tercantum dalam gambar struktur
adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing.
c. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan gambar
dan perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk disetujui secara
tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari Direksi /
Konsultan Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.
d. Acuan yang direncanakan sedemikian rupasehingga tidak ada perubahan bentuk dan
cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya
pengecoran beton.
e. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji, tanah dan
sebagainya.
g. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran, kerataan/kelurusan,
elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. Harus
diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada
sisi bawah.
i. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran
atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk )dan
tidak bergoyang.
j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas
baut-baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur
sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka semua besi tulangan harus
berada dalam permukaan beton.
k. Pada bagian terendah ( dari setiap phase pengecoran ) dari bekisting kolom atau dinding
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi
(scafolding).
Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat dipertimbangkan oleh Direksi /
Konsultan Pengawas selama masih memenuhi syarat.
m. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta persetujuan
dari Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran
kepada Direksi / Konsultan Pengawas.
4. Pembongkaran
a. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, dimana bagian
konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-
beban pelaksanaannya.

14
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Cetakan – cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai
berikut :
- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak terbebani7 hari
- Sisi-sisi balok dan kolom yang terbebani21 hari
c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu secara
tertulis untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak bergelombang,
berlubang, atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala keropos/tidak sempurna.
e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang dapat
menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain disekitarnya, dan
pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan.
Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi menjadi tanggungan
Penyedia Jasa Konstruksi.
f. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos
atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus segera memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, untuk
meminta persetujuan tertulis mengenai cara perbaikan pengisian atau
pembongkarannya.
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton
yang keropostanpa persetujuan tertulis Direksi / Konsultan Pengawas. Semua
resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebutdan biaya-biaya perbaikan,
pembongkaran, atau pengisian atau penutupan bagian tersebut, manjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.
g. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari lokasi
proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan
Pengawas sehingga tidak mengganggu lahan kerja.
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Direksi / Konsultan Pengawas
mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sebagai berikut :
- Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.
- Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan atau
posisi-posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
- Konstruksi beton yang tegak lurus atau rata seperti yang telah direncanakan.
- Konsruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang memperlemah
kekuatan konstruksi.
- Dan lain-lain cacat yang menurut pendapat Perencana/Direksi / Konsultan Pengawas
dapat mengurangi kekuatan konstruksi.

h. Alternatif Acuan/Bekisting :
Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan dipakai,
dengan melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta perhitungannya untuk
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas. Dengan catatan bahwa
alternatif acuan tersebut tidak merupakan kerja tambah dan tidak menyebabkan
keterlambatan dalam pekerjaan.Sangat diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat
mengajukan usulan acuan yang dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa

15
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

mengurangi/membahayakan mutu beton dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang


berlaku.

PASAL 11
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan beton berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, baik
untuk pekerjaan Struktur Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.
2. Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
- Peraturan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2874-2013
- SNI 03-2458-1991, Metode Pengujian dan Pengambilan Contoh untuk
Campuran Beton Segar
- SNI 03-4810-1998, Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di
Lapangan
- SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
- SNI 03-2492-1991, Metode Pengambilan Benda Uji Beton Inti
- SNI 03-3403-1994, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti
- Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung SIN 1726-2012
- Tata Cara Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SIN 03-1729-
2002
- Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
- Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran padaBangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987
UDC:699.81:624.04).

3. Keahlian dan Pertukangan


Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan
beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan,
toleransi dan penyelesaian.
Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus
dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan Mutu Beton K100 setebal
minimum 5 cm atau seperti tercantum pada gambar pelaksana.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang
berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan
gambar dan spesifikasi struktur.
Apabila Direksi / Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus

16
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

meminta nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Direksi / KonsultanPengawas atas
beban Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Persyaratan Bahan
a. Semen.
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi
syarat-syarat dari :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara tertulis
dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus diterima
dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada tempat yang
ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 sak. Setiap
pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan, dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah
penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera
dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Aggregat (Aggregates).
Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus memenuhi
syarat-syarat :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau
kotoran-kotoran lainnya).
Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari
38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis Direksi /
Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan
harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat dan mempunyai
daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam porporsi campuran yang
akan dipakai.
Direksi / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa Konstruksi
untuk mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat
penimbunan yang ditunjuk oleh Direksi / Konsultan Pengawas, setiap saat di
laboratorium yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.
Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis
kepada Direksi / Konsultan Pengawas.
Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.
c. Air

17
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air


bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali),
tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton
Indonesia serta uji terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara
tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipakai.
d. Besi Beton ( Steel Bar ).
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.
- Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat (retak-
retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
- Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan bahan
tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan Peraturan
Beton Indonesia.
- Mempunyai penampang yang sama rata.
- Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang
digunakan adalah :
 ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos )
 > ø12mm : BJTD U-39 ( Tulangan Ulir )

Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan


diatas, harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton
harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk
mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi.
Sebelum mengadakan pemesanan Penyedia Jasa Konstruksi harus
mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan
petunjuk-petunjuk dari Direksi / Konsultan Pengawas.
Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi / Konsultan Pengawas,
berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang
diameternya sama dan panjangnya ± 100 cm. Percobaan mutu besi beton
juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Direksi /
Konsultan Pengawas.
Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi /
Konsultan Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang
bersangkutan tidak sah.
Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.
Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang
semacam itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.
Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran
dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai
untuk besi tersebut.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak
sesuai dengan spesifikasin struktur harus segera dikeluarkan dengan site
setelah menerima instruksi tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, dalam
waktu 2x24 jam atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

18
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Untuk menjamin mutu besi beton, Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai


wewenang untuk juga meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan
pengujian tambahan untuk setiap pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga)
buah contoh untuk masing-masing diameter atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi atau setiap saat apabila Direksi / Konsultan Pengawas
mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton yang dikirim.
e. Kualitas Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah:
- Beton mutu K-250untuk beton struktur (Pondasi ,pilecap, sloof, kolom,
balok, plat lantai).
- Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada
pasangan bata.
Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman
pelaksanaan dilain tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji berupa silinder beton atau
kubus beton, menurut ketentuan – ketentuan yang disebut dalam Peraturan
Beton Indonesia mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah
sekitar 0.52 - 0.55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji
dilakukan menurut Peraturan Beton Indonesia tanpa menggunakan
penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda
uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang
pertama. Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang
disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
d. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data
kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi /
KonsultanPengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan
perhitungan tekanan beton karakteristiknya.
Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.
e. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan
pengujian slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum
12 cm. Cara pengujian sebagai berikut :
Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang
rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya.
Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16
mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap
lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu
lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan
diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya.
Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas
dan dicatat secara tertulis.
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan dengan
peraturan-peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.
b. Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix.

19
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1. Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat


dilapangan berlaku juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan
Material Semen, Aggregat, air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan
sebagainya.
2. Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier
Beton Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya,
kontinuitas penyediaannya dan mempunyai/mengambil material-material dari
tempat tertentu yang tetap dan bermutu baik.
Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.
3. Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang
sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran.
Usaha-usaha yang menghaluskan / menghancurkan Beton Ready Mix yang
sudah mengeras atau menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah
berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak
komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.
Untuk mencegah terjadi pengerasan/penggumpalan beton sebelum dicorkan,
maka Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat mungkin
mengenai kapan Beton Ready Mix harus tiba di Lapangan dan berapa jumlah
volume yang dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan memperhitungkan
kemungkinan macetnya transportasi dari/ke Lapangan.
4. Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier
Beton Ready Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas
pengadaan dan jumlah / volume beton yang digunakan.
Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik
Penyedia Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-masing
harus membuat silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di
Laboratorium yang ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan
Pengawas dan jumlah silinder atau kubus beton dibuat sesuai dengan
Peraturan Beton Indonesia.
5. Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun
disupply oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung
jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa Konstruksi.
6 Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung
sejak dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di
plant/pabrik sampai selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor,
tidak dapat digunakan atau dengan perkataan lain akan ditolak. Segala akibat
biaya yang ditimbulkannya menjadi beban dan resiko Penyedia Jasa
Konstruksi.

c. Adukan BetonYang Dibuat di tempat (Site Mixing)


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :
- Semen diukur menurut berat.
- Agregat diukur menurut berat.
- Pasir diukur menurut berat.
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete
batching plant).
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
- Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
lebih dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

20
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

d. Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton).


1. Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada
Penyedia Jasa Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus
dari adukan beton yang dibuat, dengan jumlah sesuai dengan peraturan
beton bertulang yang berlaku.
2. Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder
dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat
dalam Peraturan Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus,
cetakan harus berbentuk bujur sangkar dalam segala arah dengan ukuran
15x15x15 cm dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.
3. Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya
harus dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas.
Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia.
4. Pengujian.
Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton
Indonesia, termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan
pengujian tekan (Crushing test).
Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok
adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia
Jasa Konstruksi harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika
pengujian tekanan gagal maka perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah
yang diambil harus dilakukan dengan mengikuti prosedure-prosedure
Peraturan Beton Indonesia atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
5. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
6. Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan
tanggal pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data
yang perlu dicatat.
7. Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan
dan tempat pengetesan tersebut harus disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
8. Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan
kepada Direksi / KonsultanPengawas segera sesudah selesai
percobaan, dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik,
deviasi standard, campuran adukan dan berat benda uji kubus tersebut.
Percobaan/test kubus beton dilakukan untuk umur-umur beton 3,7 dan
14 hari dan juga untuk umur beton 28 hari.
9. Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang
dibuat seperti yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal
memenuhi syarat spesifikasi, maka Direksi / Konsultan Pengawas
berhak meminta Penyedia Jasa Konstruksi supaya mengadakan
percobaan-percobaan non destruktif atau bila perlu untuk mengadakan
percobaan loading (Loading Test) atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia.
10. Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
dibangun baru sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

21
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Pengecoran Beton.
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
struktural dari pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan
permohonan izin pengecoran tertulis kepada Direksi / Konsultan Pengawas
minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal/hari pengecoran.
- Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan
apabila bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya
Pemborong sudah mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik
mungkin sehingga sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
- Atas pertimbangan khusus Direksi / Konsultan Pengawas dan pada
keadaan-keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan
dicor relatif sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat
dikeluarkan lebih awal dari 3 (tiga)hari tersebut.
- Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal
apabila terjadi salah satu keadaan sebagai berikut :
a. Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal
rencana pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.
b. Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi
syarat lagi misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-hal
lain yang tidak sesuai gambar-gambar & spesifikasi.
- Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas,
maka Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk menyingkirkan
/membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi / KonsultanPengawas, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi
sendiri.
2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-
kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin
harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas,
sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-
sisa adukan yang mengeras.
3. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
4. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu,
tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
5. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5
m yang akan menyebabkan pengendapan/pemisahan agregat.
6. Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti).
Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit
setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah
selama pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

f. Pemadatan Beton.
1. Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang
sesuai selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.
2. Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu
memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.

22
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah


yang cukup untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin
pemadatan yang baik.
4. Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara
mencampur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat
tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture
masih dianggap perlu, Penyedia Jasa Konstruksi diminta terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana Struktur dan Direksi /
KonsultanPengawas mengenai hal tersebut.
Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-
data bahan, nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya resiko/efek sampingan dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu.
g. Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan.
1. Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan
beton yang berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari
suatu konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar
pelaksanaan yang menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi
tambahan/dowel yang sesuai untuk menahan gaya geser tersebut.
2. Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya
dibersihkan dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan
dengan air dan menyikat sampai agregat kasar tampak. Setelah permukaan
siar tersebut bersih, “Calbond” harus dilapiskan merata seluruh permukaan.
3. Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk
menghindarkan/meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus
dilakukan dalam pentahapan dengan pola papan catur, urutan pekerjaan
harus diusulkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

h. Curing Dan Perlindungan Atas Beton.


1. Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama
berlangsungnya proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau
aliran air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum
waktunya.
2. Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14
hari. Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara
menutupi dengan karung basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari
pertama dengan cara menutupi dengan karung basah, mnyemprotkan air
atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
3. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi
bertanggung jawab atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
4. Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin.
Beton yang keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedure perbaikan beton yang
keropos harus mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas, dan
Penyedia Jasa Konstruksi tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan
tersebut.

23
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

I. Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton.


1. Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada
posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan
Beton Indonesia.
Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan
menggunakan alat-alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan cacat patah, retak-retak, dan sebagainya. Semua
pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, dan
pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.
2. Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa
penjabaran gambar rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan
dan pembengkokan besi beton (bending schedule) yang diserahkan kepada
Direksi / KonsultanPengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
3. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar
dan harus sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.
4. Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar
detail standard penulangan.
5. Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat,
lemak, kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.
6. Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran,
overlap, letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar
penulangan.
Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas /
Perencana Struktur untuk klarifikasi.
Untuk hal itu sebelumnya Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar
pemengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
7. Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada
kedudukan yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian
harus ditunjang dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi
penggantung lainnya sedemikian rupa sehingga rangkaian tulangan
terpasang kokoh, kuat dan tidak bergerak saat dilakukan pengecoran beton.
8. Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga tidak
menonjol kepermukaan beton.
9. Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus
sesuai dengan gambar.
10. Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada
tulangan, dan minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan
beton yang akan dicor.
11. Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua
kotoran-kotoran.
12. Penggantian Besi
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan supaya besi yang
dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa Konstruksi
atau pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu
peyempurnaan pembesian yang ada maka Penyedia Jasa Konstruksi
dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dalam gambar. Usulan pengganti tersebut harus disetujui oleh
Direksi / KonsultanPengawas.

24
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhasil mendapatkan diameter besi


yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat
dengan catatan :
c.1 Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
c.2 Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang
tertera dalam gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas
penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh
dari pembesian aslinya.
c.3 Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan
pembesian ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau pencapaian penggetar/vibrator.
c.4 Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.
j. Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.
1. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat
lubang atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa
sepengetahuan dan ijin tertulis dari Direksi / Konsultan MK/ Pengawas.
2. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton,
pemasangan sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut
petunjuk-petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

k. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding


1. Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran
dengan jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian
dimana bagian yang tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm
dan berdiameter 10 mm.
2. Tiap pertemuan dinding, dinding dengan luas yang lebih besar dari 9 m² dan
dinding dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom-
kolom praktis dan ring-ring balok, dengan ukuran minimal 13 cm x 13 cm.
Tulangan kolom praktis/ring balok adalah 4 diameter 12mm dengan
sengkang diameter 8 mm jarak 20 cm.
3. Untuk listplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus
diberi kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok.
Ukuran dan tulangan kolom praktis dan ring balok seperti pada butir 2.

PASAL 12
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan batu belah untuk talud serta
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
a. Batu kali yang digunakan adalah batu gunung, berwarna kehitaman dan harus
batu belah/tidak bulat dan tidak porous serta tidak rapuh.
b. Semen produk kualitasSEMEN GRESIK, HOLCIM, INDOCEMENT , pasir dan
air persyaratan lihat pekerjaan beton
c. Lapisan batu gunung yang digunakan :
Jenis : batu belah//batu gunung

25
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Bahan Perekat : adukan : 1 Pc : 6 pasir beton.

3. Syarat Pelaksanaan
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan PUBI 1982, dan
harus seijin Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Setelah galian pondasi siap maka sebelum dipasang batu belah, tanah dasar
harus diberi lapisan pasir urug/sirtu dibawahnya setebal 10 cm dan dipadatkan.
c. Pasangan batu belah disusun dengan bersilang, semua permukaan bagian
dalam harus terisi adukan perekat dan semua nat yang tebal diisi dengan
kricak. Tinggi pemasangan tidak boleh lebih dari 0.5 m dalam satu hari. Sisi
samping pondasi harus diplester kasar sesuai adukan perekat pondasinya.
d. Untuk pasangan batu belah yang menggunakan lapisan batu kososng
(aanstamping), pasangan batu kosong harus ditata dengan sisi panjang tengah
dan bersilang kemudian diberi / ditabur pasir bagian atasnya hingga pasir
mengisi lobang-lubang yang terdapat disela-sela batu. Ketinggian pasangan
aanstamping mengikuti gambar kerja. Setelah pasir merata kemudian ditimbris.
e. Untuk pekerjaan talud harus dipasang pipa-pipa drain (sulingan) dari PVC ø 1”
setiap jarak 100 cm, dan diberi saringan ijuk + pasir pada ujung-ujung pipa
drain.

PASAL 13
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantum dalam
gambar, termasuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan Baja dan alat-alat
bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

2. Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut:
- SNI – 03. 1729 - 2002 Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
- Persyaratan umum bahan bangunan Indonesia (PUBI-1982)
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat

3. Material Baja
a. Semua material untuk Konstruksi Baja harus menggunakan Baja yang baru dan
memenuhi mutu tegangan leleh fy minimum 2400 kg/cm2.
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik pembuat
Baja tersebut. Apabila Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan terhadap
hasil test tersebut dan atau keraguan terhadap mutu baja yang dipakai di lapangan /
di workshop, maka Direksi / Konsultan MK/ Pengawas mempunyai hak untuk
meminta diadakan test tambahan/ulang dengan ketentuan jumlah test maximum 3
(tiga) buah untuk masing-masing ukuran profil. Biaya test tersebut tetap menjadi
beban Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Semua material Baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan
kerusakan lainnya. Semua material Baja tersebut juga harus lurus, tidak perpuntir,
tidak ada tekukan-tekukan.
d. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan di atas papan atau balok-balok
kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak
merusak material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak
ataupun bengkok.
e. Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak material-material Baja yang tidak
memenuhi syarat-syarat tersebut di atas dan tidak diperkenankan untuk difabrikasi.

26
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

4. Perubahan Sistem Sambungan


a. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi berpendapat untuk lebih memudahkan
pelaksanaan atau erection atau alasan lainnya, maka Penyedia Jasa Konstruksi
dimungkinkan untuk mengajukan usulan sistem sambungan lain yang tidak sama
dengan Gambar rencana.
b. Usulan sistem sambungan tersebut harus diajukan lengkap dengan gambar dan
perhitungan sistem sambungan pengganti untuk diperiksa dan disetujui Konsultan
Perencana Struktur .
c. Tidak ada perubahan biaya apapun akibat perubahan sistem sambungan yang
diusulkan Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi tetap mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai denganTime Schedule semula.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Gambar kerja (Shop Drawing).
Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar-
gambar kerja yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui Direksi / Konsultan
Pengawas. Bilamana disetujui, Penyedia Jasa Konstruksi dapat dimulai pekerjaan
fabrikasinya.
b. Pemeriksaan dan persetujuan Direksi / KonsultanPengawas atas gambar kerja
tersebut hanyalah menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti :
Ukuran-ukuran/dimensi-dimensi profil, ketebalan pelat-pelat, ukuran/jumlah bout/las,
tebal pengelasan. Ketetapan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari
elemen-elemen konstruksi Baja yang berhubungan dengan erection tetap menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. Dengan kata lain walaupun semua
gambar kerja telah disetujui Direksi / Konsultan Pengawas, tidaklah berarti
mengurangi atau membebaskan Penyedia Jasa Konstruksi dari tanggung jawab
ketidaktepatan serta kemudahan dalam erection elemen-elemen konstruksi Baja.
c. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan.
d. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan
untuk keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan.
e. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi Baja harus dilaksanakan oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dan diawasi mandor-mandor yang ahli dalam
Konstruksi Baja.
f. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan
pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji besi.
Pemotongan dengan mesin las atau api sama sekali tidak diperbolehkan.
g. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan Marking procedure ( tanda–tanda atau
kode ) yang akan dipakai kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk disetujui.
h. Semua konstruksi Baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi
kode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang degnan
mudah.
i. Kode-kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
j. Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan untuk
sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada
masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
k. Pengelasan.
1). Sebelum pekerjaan las dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan
prosedur kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan dan
harus disetujui oleh Direksi / KonsultanPengawas.
2). Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang-
bidang yang akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak
sampai pekerjaan las selesai dilakukan.

27
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3). Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada
yang harus dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian
kearah atas.
4). Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa
sambungan dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai
batang-batang penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar
pengelasan dapat dilaksanakan dengan penuh.
5). Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las harus
dari bahan yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
6). Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dan
dengan ketepatan tinggi. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan sertifikat
keahlian dari masing-masing tukang lasnya sesuai peraturan.
7). Pengelasan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam
gambar kerja. Ukuran las yang tercantum adalah ukuran efektif.
8). Apabila diperlukan pengelasan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya
9). Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan
baik.

l. Baut Pengikat.
1). Kecuali ditentukan lain dalam gambar Mutu baut penyambung dan angkur
minimal sama dengan baja yang digunakan.
2). Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, diameter baut, panjang ulir
harus sesuai dengan yang diperlukan.
3). Baut harus dilengkapi dengan 2 (dua) ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya.
4). Direksi / Konsultan Pengawas dapat meminta Penyedia Jasa Konstruksi
melakukan Test Baut pada Laboratorium yang disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas, sebelum Penyedia Jasa Konstruksi memesan baut yang akan
dipakai.
5). Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameternya. Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh merubah atau membuat
lubang baru di lapangan tanpa seijin Direksi / Konsultan Pengawas.
6). Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan
api sama sekali tidak diperkenankan.
7). Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
8). Setiap pengencangan baut harus diawasi secara langsung oleh Direksi /
Konsultan Pengawas, apabila dianggap perlu pengencangan baut harus
menggunakan kunci momen.
9). Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
dapat paling sedikit 3 (tiga) ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak
memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan.
10). Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut
yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.

6. Erection Schedule / Method


a. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada
pengiriman dari pabrik ke lapangan guna pengecekan Direksi / Konsultan Pengawas.
Direksi / Konsultan Pengawas dapat menolak setiap pengiriman Baja dari Workshop
apabila pengiriman tersebut tidak sesuai spesifikasi maupun modul yang disepakati.
b. Penempatan elemen konstruksi Baja di lapangan harus di tempat yang kering /
cukup terlindung sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut. Direksi /

28
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Konsultan Pengawas berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi Baja yang


rusak karena salah penempatan atau rusak.
c. Erection elemen-elemen konstruksi Baja hanya boleh dilaksanakan setelah Penyedia
Jasa Konstruksi mengajukan Erection Schedule / Method untuk disetujui oleh Direksi
/ KonsultanPengawas.
d. Sebelum erection dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa kembali
kedudukan angkur-angkur Baja dan memberitahukan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas metode dan urutan pelaksanaan erection.
e. Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
sepenuhnya.
f. Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi, tidak akan
diperbolehkan dipakai untuk erection.
g. Untuk pekerjaan erection di lapangan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan
tenaga ahli dalam bidang Konstruksi Baja yang senantiasa mengawasi dan
bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
7. Pengecatan
a. Persiapan Pengecatan
Semua permukaan konstruksi Baja sebelum dicat harus bebas dari :
- Karat
- Minyak/Oli
- Dan lain-lain kotoran yang akan mengganggu melekatnya cat pada
permukaan Baja
b. Pengecatan Zincromate
i. Setelah diadakan persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, maka setelah
difabrikasi, elemen Konstruksi Baja dicat dasar dilakukan sebagai berikut:
ii. Type cat : Zincromate
Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / KonsultanPengawas
Ketebalan : 35 micron
iii. Cat Dasar I tersebut harus dilakukan di Workshop/Pabrik, minimal 1 lapis atau
sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama tebalnya.
iv. Cat Dasar II dilakukan setelah erection dengan ketentuan sebagai berikut:
Type cat : Zincromate
Merek : sesuai gambar atau instruksi Direksi / Konsultan Pengawas
Ketebalan : 35 micron
Cat Dasar II baru boleh dilakukan setelah Cat Dasar I betul-betul kering dan
diamplas, minimal 1 lapis atau sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata
sama tebalnya.
Apabila Cat Dasar II dilakukan sebelum Cat Dasar I mengering dengan baik
sehingga timbul bentolan-bentolan pada permukaan Cat, maka Direksi /
Konsultan Pengawas akan memerintahkan agar Cat Dasar II tersebut diamplas
dan dilakukan lagi pengecatan Cat Dasar II atas beban Penyedia Jasa
Konstruksi.
v. Direksi / Konsultan Pengawas akan memerintahkan pengecatan ulang pada
setiap lapisan cat yang tidak memenuhi persyaratan tersebut atas biaya
Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Untuk mengecek ketebalan-ketebalan pengecatan maka Penyedia Jasa
Konstruksi diharuskan menyediakan alat ukur khusus guna keperluan tersebut.
d. Khusus untuk bagian permukaan Baja yang akan dibungkus beton (kalau ada),
maka bagian permukaan tersebut tidak perlu dicat dasar maupun finish.
e. Pengecatan primer maupun finish harus dilakukan dengan cara spray, bukan
dengan cara kuas.

29
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

8. Anti Lendut
Secara umum Konstruksi Baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut.
Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban
mati dan hidup.

30
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 14
PEKERJAAN SUB LANTAI (RABAT BETON)

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai yang
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang langsung di
atas tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Direksi / KonsultanPengawas.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Pasangan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan
sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu lapisan urug di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan ), rata
permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
d. Pekerjaan sub lantai merupakan beton Mutu K100.
e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang
disebutkan/disyaratkan dalam detail gambar
f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpass, kecuali pada lantai ruangan –
ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan
mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas.

PASAL 15
PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan lantai screed dilakukan di atas plat-plat beton, meliputi bawah finishing
lantai untuk seluruh detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya.

31
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat
beton, telah dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh
pekerjaan yang lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang memenuhi
syarat-syarat sperti yang telah ditentukan.
d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian tanpa campuran bahan lain, yang
dilapiskan ke seluruh permukaan lantai yang diratakan dan dilicinkan, atau
bahan/material lain sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar detail atau
sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
e. Tebal adukan lantai screed minimal dibuat 4 cm atau sesuai dengan gambar kerja,
dari adukan 1 PC : 4 pasir . Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali
bila disyaratkan lain, bebas cacat (retak-retak), sehingga siap dipasang karpet dan
bahan finishing lainnya.
f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi ikatan
yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi
kasar dengan cara yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan setelah kering dilapis
cairan semen (air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.
g. Pengecoran harus dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran
mengikuti lajur selebar 3 m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24
jam setelah dicor. Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibahasi
dahulu dengan air semen sebelum sebelahnya dicor.
h. Peralatan dan Compaction
Screed harus di-compact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada
ujung-ujung yang sering tertinggal. Bila peralatan diperlukan ( untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5
jam maximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi
perbedaan tinggi dalam satu ruang besar maximum 15 mm. Toleransi perbedaan
antara jalur maximum 1 mm.
i. Screed harus dibasahi selama 7 hari.
j. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum setelah 4
(empat ) minggu.

PASAL 16
PEKERJAAN WATER PROOFING (NON INTEGRAL)

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
Bagian yang diwaterproofing adalah:
a. Toilet
b. Lantai ruang daerah basah lantai 2 ke atas (toilet, kamar mandi dll)
c. Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. Pesyaratan Bahan
a. Persyaratan Standard Mutu Bahan
Standard dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar
lainnya seperti NI.3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. Penyedia Jasa
Konstruksi tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari
Direksi / Konsultan Pengawas.

32
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Bahan
 Untuk lapisan waterproofing coating digunakan Acrilic polymer modified
cementitious coating dengan ketebalan sesuai petunjuk manufaktur untuk ruang
daerah basah.
.
c. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat.
2. Bahan harus di simpan dalam tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab,
kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan
yang disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat
kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan /
persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan
pengganti harus yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas berdasarkan
contoh yang diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
3. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini
harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas, dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi / KonsultanPengawas.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Penyedia Jasa Konstruksi harus segera melaporkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan dimulia. Penyedia Jasa Konstruksi tidak
dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
7. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk
pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
8. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merek yang memenuhi spesifikasi
akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
9. Bilamana diinginkan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat mock-up
sebelum pekerjaan dimulai.
10. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan yang terlebih dahukun harus
mengajukan “ Metode Pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas.
11. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan
langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra

33
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan, harus diberi lapisan
dapat berupa screed maupun material finishing.
12. Untuk bagian yang bertemu dengan bidang tegak (dinding, sparing dsb.) pada
bidang tegak tersebut harus diberi lapisan water proofing setinggi minimal 20 cm.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada laboratorium yang
ditunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi, dan
hasil yang ditimbulkannya.
2. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara
memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air (permukaan yang telah
diberi lapisan waterproof digenangi air) selama 1 x 24 jam atas biaya sendiri..
Pelaksanaan pengujian ini harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Direksi
/ Konsultan Pengawas.
3. Pada waktu penyerahan maka Penyedia Jasa Konstruksi harus memberika
jaminan atas semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah
dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari bahan mauoun hasil pekerjaan yang
berlaku, selama 5 (lima ) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi.

5. Syarat Pengamanan Pekerjaan


1. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan
yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan peregeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.
2. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Direksi / Konsultan Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi

PASAL 17
PEKERJAAN FINISHING LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan lantai floor hardener untuk hampir
keseluruhan ruang workshop dan lantai keramik dibeberapa ruang untuk pekerjaan
Finishing Lantai, Dinding dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

2. Persyaratan Bahan
Jenis : Ubin Keramik , keramik kualitas produkRoman, Platinum
Permukaan : Glazed dan unglazed
Ketebalan : 7 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Ukuran : sesuai gambar
Produk : KW 1
Adukan pengisi siar dan nat menggunakan nat warna. Warna ditentukan kemudian.

3. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai
pola keramik.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat danbernoda.
3. Alas dari lantai keramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan minimal3 cm
atau lebih sesuai dengan gambar termasuk syarat kemiringan

34
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

4. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat menggunakan tile


adhesive
5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah
dan teras/balkon.
6. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
8. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
9. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siarsiarnya
bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
10. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan, agar pasangan tidak
turun/retak sewaktu menerima beban diatasnya.
11. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan dari debu, cat dan
kotoran lainnya, kemudian dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
12. Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang harus terisi padat
dengan bahan perekat.
13. Pola pemasangan keramik dan HT menggunakan spacer, disesuaikan dengan
gambar, demikian juga pengambilan as pemasangan.
14. Naad atau siar keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa serta
kedap air yaitu bahan grout. Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna
keramik.
15. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah keramik
dipasang.
Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar melekat dengan kuat
pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari
debu dan kotoran lain.

PASAL 18
PEKERJAAN DINDING BATA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan dinding bataini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Batu bata yang digunakan adalah jenis bata ringan kualitas Produk Hebell, SB Con
ukuran tebal 10 cm
2. Semen instan kualitas Produk MU, Lemkra
3. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
4. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Dinding concrete kecuali kamar mandi adalah dinding bata ringan denganukuran
normal per unit. Dimensi tersebut untuk tuntutanpemasangan jaringan inbow. Bata
ringan denganmenggunakan spesi perekat 1PC : 5 pasir. (sesuai desain)
b. Dinding concrete kamar mandi. Dinding batu bata dengan ukuran normal perunit,
dengan menggunakan spesi perekat 1PC : 3pasir

35
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Untuk semua dinding pada lantai dasar maupun lantai tingkat, mulai dari permukaan
lantai area basah setinggi 170 cm untuk kamar mandi serta daerah basah lainnya,
digunakan aduk campuran rapat air (trasraam) dengan spesi perekat 1PC : 2pasir.
d. Bata ringan yang digunakan adalah bata ringan dengan kualitas terbaik yang
disetujui Konsultan Pengawas, yaitu siku dan sama ukurannya.
e. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan dibersihkan.
f. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24
lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis.
g. Bidang dinding bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah
tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 10 jarak 20 cm, jarak antara
kolom maksimal 3,50 m atau sesuai gambar. Kolom praktis dan balok penguat
menjadi lingkup kerja kontraktor arsitektur.
h. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
i. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain.
j. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang
patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
k. Pasangan bata ringan harus menghasilkan dinding finish setebal 10cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
l. Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm di atas kepala pondasi harus
diberi obat anti rayap dengan cara dan aturan yang ditentukan oleh persyaratan
teknis Sipil. Pemakaian obat tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.
m. Pada bagian / daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain termasuk braket tv gantung
yang membutuhkan penempatan barang-barang yang digantungkan pada dinding,
maka di dalam dinding bagian-bagian tersebut harus dipasang perkuatan yang
dibuat dari besi beton secara vertikal dan horisontal, yang dihubungkan /
disambungkan dengan las.
n. Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Pengawas mengenai tempat dan ukurannya.
o. Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding-dinding dengan angkur.
p. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor
harus mengganti tanpa biaya tambahan.

PASAL 19
PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh dinding bata
termasuk kolom, dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik lengkung pada kolom,
sudut siku pada pertemuan dinding, sudut siku pada pertemuan komponen bangunan
dengan dinding. Meliputi pula pembuatan tali air pada dinding serta profil acian
menonjol pada dinding sesuai gambar. Plesteran dinding terselenggara hingga 15 cm
diatas plafon sehingga didapat kerapian maksimal atas pertemuan dinding dengan
plafon.

36
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2. Bahan- bahan
a. Cement Instant
Menggunakan Produk Kualitas MU, Lemkra untuk plesteran dan acian sedangkan
untuk adukan beton menggunakan PC. Portland Cement yang dipakaiharus baru, tidak
ada bagian-bagian yang membatu dan dalam zak yangtertutup seperti yang disyaratkan
dalam NI-8.
b.Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak sepertiminyak,
asam, atau unsur-unsur organik lainnya.
c.Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat,lumpur atau
campuran-campuran lain sesuai dengan :
o NI - 3 pasal 14
o NI - 2 pasal 3.3

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Perencanaan
1. Acian
Acian dibuat dalam campuran sesuai persyaratan bahan tersebut diatas. Acian dinding
menggunakan semen instant tebal 1,5 mm. Acian beton menggunakan MU-200 tebal 3
mm. Acian waterproof menggunakan coating SIKA aplikasi 2 lapis masing lapis tebal
1,5 mm.
2. Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 (satu)
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu. Plesteran harus dicampur dan
dilaksanakan dengan baik untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih
dahulu mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Pergunakan peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan yang akan
diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan tebal
plesteran dinding 20 mm dengan toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm,
kecuali ditentukan lain.
4. Pencampuran
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduknya dapat dilaksanakan
bila ada ijin dari Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan
1. Umum
a. Bersihkan permukaan dinding batu bata dari noda-noda debu, minyak cat dan
bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-benar
siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
b. Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan plesteran.
c. Bentuk screed sementara (untuk pembentukan dasar yang permanen) untuk
menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar/rata, contour dan
profil-profil akurat.
d. Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan. Jangan
menjenuhkan permukaan dan jangan dipasang plesteran sampai permukaan air
yang terlihat tersebut telah lenyap / kering kembali.
e. Letakkan / tempelkan campuran plesteran selama 2,5 jam (maksimal) setelah
proses pencampuran, kecuali selama udara panas / kering, kurangi waktu
penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah pengerasan yang bersifat
sementara dari plesteran.
f. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.

37
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang
disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu
“kepala plesteran”.
2. Plesteran ke Dinding Bata Ringan
a. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak
tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
b. Pasangkan lapisan plesteran setebal yang disyaratkan (15-20 mm) dan diratakan
dengan roskam aluminium, kemudian basahkan terus selama 3 (tiga) hari. c.
Pelaksanaan plesteran dilakukan minimal setelah pasangan dinding berumur 2
(dua) minggu.
3. Acian Permukaan Beton
a. Pasangkan acian setebal 3 mm, kasarkan permukaannya, kemudian pasangkan
sebelum acian mengering.
b. Ulangi bagian pertama, lalu pasangkan acian dalam ketebalan / kerataan yang
disyaratkan dalam gambar.
4. Plesteran Interior
a. Pemasangan
Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan ± 7 mm. Ketebalan
lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.
b. Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar belakang yang rata.
c. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-bahan secukupnya ; dan tekan
untuk menjamin adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan pertama
diletakkan, sikat dengan hanya satu arah/cara, untuk membentuk ikatan mekanik
bagi lapisan kedua. Pada permukaanpermukaan vertikal, sikat secara horizontal.
d. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan secukupnya dan ekan untuk
menjamin melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar pertama.
e. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.

PASAL 20
PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Keramik ukuran 30x60
b. Finishing Permukaan : Polished
c. Ketebalan :Minimum 7 mm
d. Warna : Ditentukan kemudian
e. Ukuran : sesuai gambar
f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan –peraturan
ASTM, Peraturan keramik Indonesia (NI – 19 ) dan petunjuk teknis dari pabrik
pembuatnya.
g. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
h. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi / Konsultan Pengawas.
i. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekejaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.

38
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding beton/bata ringan yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunakan adukan semen instan seperti contoh di atas,
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
b. Siar-siar keramik diisi dengan am atau yang setara, yang warnanya akan ditentukan
kemudian.
c. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari jenis produk yang berlainan)
kepada Direksi / Konsultan Pengawas dan Perencana untuk memperoleh
persetujuan.
d. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat shop
drawing dari pola pemasangan bahan yang disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas dan Perencana
e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu , sesuai
petunjuk pabrik.
f. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam
pemasangan keramik.
g. Bidang dinding keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
h. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus diadakan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai.
i. Keramik yang sudah terpasang, harus dibersihkan dari segala macam noda-noda
yang melekat.
j. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai
jernih
k. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan atau
hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

PASAL 21
PEKERJAAN KUSEN PINTU ALUMINIUM

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kusen aluminium meliputi seluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar

2. Persyaratan Bahan
a. Spesifikasi Teknis
- Bahan dari aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi
0695-82, tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas ).Kusen alumunium kualitas
Produk YKK, Aleksindo
- Ukuran : 4’’ tebal 1.2 mm’.
- Nilai deformasi : maksimal 2 mm
- Warna profil : Color Anodized, warna ditetukan atas persetujuan
(approval) dari proyek
b. Seluruh bagian aluminium berwarna harus datang di tapak dilengkapi dengan
pelindung dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan dari
Direksi.
c. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam setiap unit
didapatkan warna yang sama. Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin
potong, mesin punch, drill sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah

39
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan
lebar 1 mm dan untuk diagonal 2mm.
d. Accesories
Sekrup dari galvanized seel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate
tebal minimal 2 mm, dengan lapisan zinc tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak
dapat bergeser.

e. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating
varnish atau bahan insulation lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliiti
sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
b. Pemotongan besi hendaknya dijauhkan dari material aluminium untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada umumnya
c. Penjelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah dalam
agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
d. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti menggunakan skrup,
rivet dan ankur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
e. Ankur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal
minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 60 mm.
f. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stailess
steel sedemikian rupa sehingga hailine dari tiap sambungan harus kedap air. Celah
antara kaca dan sistem kusen ditutup dengan sealant.
g. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi kemungkinan-kemungkinan sebagai
berikut :
- Dapat menjadi kusen untuk kaca mati
- Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan dapat dipasang door
closer.
- Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
- Untuk sistem partisi harus moveable, dipasang tanpa harus mematikan
secara penuh yang merusak lantai atau langit-langit.
- Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing materials di mana kusen aluminimum
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya, maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
h. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
i. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kusen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (perlubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
j. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door
dan double door.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding, diberi sealant supaya
kedap air dan suara.

40
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

l. Kusen yang berhubungan dengan daun pintu/jendela, engsel harus diberi perkuatan
khusus agar daun dapat menempel kuat pada kusen

PASAL 22
PEKERJAAN DAUN KACA PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna
b. Pekerjaan dan pembuatan pintu jendela kaca dipasang diseluruh detail yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Kaca pintu jendela :kualitas Produk Asahimas, Mulia Glass
- Tebal 8 mm untuk kaca jendela luar.
- Tebal 5 mm untuk kaca jendela dalam.
- Tebal 12 mm untuk kaca frameless tempered laminated
Jenis kaca menggunakan kaca rayban atau bening sesuai desain.
b. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak,
tidak bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.
c. Untuk Rangka, mutu dan persyaratan bahannya sama bahan yang digunakan untuk
kosen.
d. Ukuran rangka pintu jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja,
persyaratan persyaratan atau sesuai petunjuk direksi. Pekerjaan ini harus
dilaksanakan dengan keahlian dan ketelitian.
b. Syarat dan Mutu.
- Dimensi.
- Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0.3 mm.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.
- Kesikuan.
c. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi
potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan
adalah 1.5 mm/m, kecuali disyaratkan lain oleh direksi.
d. Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja,
buku spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai
standar pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus
digurinda dan dihaluskan sampai berbentuk tembereng.
f. Pekerjaan Pemasangan Kaca.
Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang
tersebut.
Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang harus diberi
sealant atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang
disyaratkan dalam gambar kerja.
Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm batas garis
sambungan dengan kaca.
g. Kualitas Pekerjaan
 Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis maupun
skrup.

41
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari rangka
pemegang dan list yang ada.
 Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.
 Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar
dan diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
 Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan dari
kerusakan dan benturan, untuk itu pekerjaan kaca harus diberi tanda agar mudah
terlihat/diketahui. Semua kerusakan yang timbul menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi untuk memperbaiki sampai pekerjaan selesai.

PASAL 23
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat
yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditentukan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
Semua hardware dalam pekerjaan ini, menggunakan produk Dekkson, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi / Konsultan
Pengawas.
Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
Hardware untuk asesoris pintu jendela terbuat dari material stainless steel.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari pelat
aluminium yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci
dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak
kunci dilengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor
pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel serta dilengkapi denah.
Perlengkapan / asesoris pintu dan jendela yang digunakan :
Perlengkapan Pintu Kaca Frameless :
- Pull handel
- Lockcase
- Double cylinder
- Floor hinge
- Patch fitting

Perlengkapan pintu 2 daun :


- Pull handel
- Lockcase
- Double cylinder
- Hinge
- Flushbolt
- Door Closer

Perlengkapan Pintu 1 daun :


- Lever Handel
- Lockcase

42
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Double Cylinder
- Hinge Kend
- Door Closer
- Door Stoper
- Flushbolt
- Engsel Casement

Perlengkapan Pintu Kamar Mandi :


- Handel Tulbar
- Hinge

Perlengkapan jendela / Bovent


- Engsel Casement
- Rambuncis

Setiap kunci lengkap dengan 2 (dua) buah anak kunci.


Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu
Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel
bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel
tengah di pasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
c. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah dari pintu
semua.
d. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
e. Engsel terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat (Stainlees steel).

PASAL 24
PEKERJAAN CAT EMULSI

1. Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Syarat-syarat Bahan
a. Bahan cat yang digunakan adalah :

Cat dinding luar/exterior : Type cat eksterior Kualitas Produk DULUX


WEATHER SHIELD, Jotun Jotashield.
Primer : 1 lapis Alkali Resisting Primer,
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler interval 2 jam.
Cat-catan akhir untuk exterior : 2 lapis cat weather shield setebal 2x 30 micron,
semua lapis sehingga dicapai permukaan yang
merata dan sama tebal.

Cat dinding dalam/interior : Type cat acrilyc emultion, kualitas


ProdukJotun,Dulux ICI (cat plafond
menggunakan merek Catylac)

43
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Cat akhir untuk interior : 2 lapis setebal 2x30 micron, semua lapis
sehingga dicapai permukaan yang merata dan
sama tebal. Warna akan ditentukan kemudian.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pada
pasal 54 dan NI-4.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecata.
d. Seluruh bidang pengecatan untuk dinding dalam diplamur dahulu sebelum dilapis
dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas serta instalasi didalamnya telah selesai dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk
kepada Direksi / Konsultan Pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan
warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Penyedia Jasa
Konstruksi selam tidak lebih 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
h. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/peerimaan bahan yang dikirim oleh Penyedia Jasa Konstruksi ke
tempat pekerjaan.
i. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
k. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
l. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.
m. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat
tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

PASAL 25
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil yang baik.
b. Pekerjaan Aluminum Composite Panel ini meliputi pekerjaan finishing penutup
dinding luar sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

44
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Aluminum Composite Panel kualitas Produk Seven, Marks,
Alumetalec
b. Karakteristik : Aluminium Sheets 2 sisi dengan polyetheline dibagian tengah.
c. Ketebalan : Minimum 4 mm.
d. Ukuran : Sesuai gambar
e. Warna : PVDF Coating 0.4mm warna akan ditentukan kemudian.
f. Toleransi panel : max. ketebalan 0.2 mm; panjang 4 mm
g. Panel harus tahan cuaca, tahan panas sampai 80°C, tahan terhadap bahan kimia.
h. Panel fixing yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat
dan dibuat dari bahan mild steel yang di hot dip galvanis (anti karat).
i. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dan Direksi Pengawas.
j. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan dua copy ketentuan dan
persyaratan teknis dari pabrik sebagai informasi bagi Direksi / Konsultan
Pengawas
k. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian /penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan shop
drawing untuk memperoleh persetujuan dan Direksi / Konsultan Pengawas.
b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dan 3 jenis produk yang berlainan
kepada Direksi / Konsultan MPengawas dan Perencana untuk memperoleh
persetujuan.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan cetakan (mal) yang digunakan untuk
mengontrol terhadap bidang penyudutan dan perubahan bentuk.
d. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam
pemasangan Cladding wall.
e. Pemasangan panel menggunakan rivet sedemikian rupa dimana ujung panel
ditempelkan menggunakan rivet pada sisi aluminum angle sehingga rivet tidak
tampak dari depan panel.
f. Bidang pemasangan panel harus benar-benar rata dan arah pemasangan benar-
benar lurus.
g. Tidak diperkenankan memasang panel yang retak, pecah, berlubang, dan harus
dengan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
h. Jarak antar panel (nat) berkisar 16 mm, dan diisi dengan silicone sealent. Nat
panel harus lurus baik vertikal maupun horisontal.
i. Panel yang sudah terpasang harus dibersihkan dan segala macam noda-noda
yang melekat, serta dilindungi dan segala benturan dengan benda-benda Iainnya.
Pelepasan cover sheet harus seijin konsultan pengawas.

45
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 26
PEKERJAAN ATAP METAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
A. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk pekerjaan
ini.
B. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan penutup atap metal sheet,
pemasangan lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan
(capping), dan/atau seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.
C. Pekerjaan yang berhubungan :
 Pekerjaan Sealant
 Pekerjaan pemasangan Insulasi

2. PERSETUJUAN.

Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi dan


aplikasi untuk diperiksa dan disetujui Project Manager atau Pemberi Tugas.

3. GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN


 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Project Manager atau Pemberi Tugas.

4. CONTOH
A. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik.
B. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum
pekerjaan dimulai.

4. STANDAR / RUJUKAN
Seluruh material produk untuk pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan
standard (referensi) antara lain :
A. Australian Standard (AS)
 AS 1397 – 2001 = Zincalume@ Alumunium/Zinc-alloy Coated steel
Dengan tegangan leleh baja 550 Mpa ( G550 ) dan 300 Mpa ( G300
)

46
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 AS/NZS - 2728 : 1997 = Standard Prepainted steel AZ 150 ( 150


gr/m2 )
 AS 1962 – 1980 = Design and installation of Sheet Roof and Wall
Cladding
 AS 3566-1988 = Self Drilling Screws for the Building and
Construction Industries
 AS – 1445 = Corrugated Steel Sheet
 AS – 1562 = Design & Installation Metal Roofing
 AS – 4040 = Performance Test

B. SNI Standard
SNI 4096 – 2007 LSPr – 004 – IDN = Branding Text of the Metallic
Coated Products

C. JIS G3321 – Hot Dipped 55% Al-Zn alloy Coated Steel Sheets and
Coils.

D. American Society for Testing Material ( ASTM)


 ASTM A 653/A 653M - Sheet Steel, Zinc-Coated (galvanized) or
Zinc-Iron Alloy-Coated (Galvanized) by the Hot-Dip Process.
 ASTM A755/A755M-03 – Standard Spesification for Steel Sheet,
Metallic Coated by the Hot-Dip Process and prepainted by Coil-
Coating Process for Exterior Exposed Building Products
 ASTM A792/A792M-10 – Standard Spesification for Steel Sheet,
55% Aluminium-Zinc Alloy-Coated by the Hot-Dip Process
 ASTM C-955 - Standard Specification for Load Bearing (Transverse
and Axial) Steel Studs, Runner (Tracks), and Bracing or Bridging for
Screw Application of Gypsum Board and Metal Plaster Bases.
 ASTM A 1003/A1003M - Standard Specification for Sheet Steel,
Carbon, Metallic and Non-Metallic Coated for Cold- Formed Framing
Members.
 ASTM A 370-02e1 - Standard Test Methods and Definitions for
Mechanical Testing of Steel Products
 ASTM C 645 - Standard Specification for Nonstructural Steel
Framing Members.
 ASTM A 875/A 875M - Standard Specification for Steel Sheet, Zinc-
5% Aluminum Alloy Metallic-Coated by the Hot-Dip Process.
 ASTM C-1007 - Standard Specification for Installation of Load
Bearing (Transverse and Axial) Steel Studs and Related
accessories.

47
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

E. Asosiasi Independen Surveyor Indonesia


 AISI/COS/NASPEC 2001 - Specification for the Design of Cold-
Formed Steel Structural Members.
 AISI - Cold-Formed Steel Design Manual, 1996, with 1999
supplement.
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
General Provisions,
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - Truss
Design.
 AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
Header Design.
 AISI/COS2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing -
Prescriptive method for one and two story family dwelling.

5. MATERIAL / BAHAN - BAHAN


A. Profil : METAL ROOF Zyncalume kualitas Produk Kliplock
Optima Lysaght, ALSUN
Ketebalan : BMT 0,4 mm dan BMT 0,45 mm
Lebar Efektif : 980 mm
Tinggi rib : 43 mm
Berat : BMT 0.4 = 4.12 kg/m2
BMT 0.45 = 4.61 kg/m2

Batas kemiringan atap adalah 2o (derajat) kondisi tanpa sambungan


B. Aksesoris dan Fastener
 Pengait untuk tumpuan pada baja berupa clip, tipe KL 98
 Sekrup Baja harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh
fabrikan setara denganSekrup galvanized kelas 3 / 4 CTEKS
12-14 x 20 HWFS untuk KL98
 Untuk Flashing menggunakan sekrup Baja yang sesuai dengan
yang disyaratkan oleh fabrikan setara denganSekrup galvanized
kelas 3 / 4 dengan CSP 16-16 x 16 HWFS ring logam dan
karet.
C. Perlengkapan Lainnya
 Flashing (talang, dll)
 Capping
 Pelengkapan lain sesuai standard pabrik
 Insullation
 Translucent Panel (skylight)

48
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

6. PROSEDUR UMUM
A. Contoh Bahan.
B. Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam
pekerjaan ini harus diserahkan lebih dahulu kepada Project Manager
atau Pemberi Tugas untuk diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan
bahan – bahan ke lokasi proyek.
C. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan
menyerahkan kepada Project Manager atau Pemberi Tugas, Gambar
Detail Pelaksanaan yang mencakup ukuran – ukuran, cara pemasangan
dan detail lain yang diperlukan, untuk diperiksa dan disetujui.

D. Pengiriman dan Penyimpanan.


1. Bahan - bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan
utuh, baru dan tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang
jelas.
2. METAL ROOF harus disimpan didalam gudang yang beratap, tidak
diperkenankan bersentuhan dengan tanah dan/atau lantai dan
dalam keadaan selalu kering. Apabila terpaksa disimpat pada
tempat terbuka, maka METAL ROOF harus ditutupi dengan terpal
atau plastik guna mencegah masuknya air hujan atau embun
kedalam celah – celah tumpukan lembaran yang dapat membuat
cacat permukaan METAL ROOF akibat kondensasi

7. PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Umum.
1. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja,
seperti kuda – kuda, gording, harus sudah terpasang dengan baik .
2. Penutup atap alumunium sebelum dibawa ke lapangan, harus
terlebih dulu disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan
yang tertera dalam gambar kerja.
3. Jarak antar penutup atap alumunium harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat atap corrugated metal yang
digunakan.
B. Pemasangan.
1. Pasang KL 98 clip pd gording pertama bagian bawah dekat talang
2. Pasang KL 98 clip pd gording terakhir nok
3. Ukur panjang overhang
4. Pasang sheet pertama dari METAL ROOF dan posisikan fixing dg
atap agar tepat
5. Kunci dg cara menginjak/tekan pd pertemuan fixing pd setiap
gording
6. Lakukan langkah kerja yang sama untuk pemasangan sheet
berikutnya
7. Pekerjaan pemasangan penutup tepi / talang – talang (bila
ditunjukkan dalam Gambar Kerja) harus dipasang dengan baik,

49
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai kemiringan


atap yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
8. Pekerjaan pemasangan Nok / Bubungan
9. Gunakan sealant pada setiap sambungan

PASAL 27
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN
PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti tercantum di gambar kerja dan terurai dalam buku inidari
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
bersangkutan selesai.
2. Selama pembangunan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga
keamanan bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai
tahap serah terima. Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat pengamanan terhadap
barang / material yang terpasang dari kerusakan-kerusakan maupun kehilangan untuk
meminimalkan pekerjaan perbaikan selama masa pemeliharaan.

50
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL

PASAL 28
SYARAT SYARAT UMUM PEKERJAAN MEEP

1.1. UMUM

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini , Apabila ada klausul
dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini , berarti
menuntut perhatian khusus pada klausul - klausul tersebut dan bukan menghilangkan
klausul - klausul lainya dari syarat - syarat umum.
Gambar - gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan
tidak dapat dipisah - pisahkan . apa bila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan
atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya
dinyatakan dalam satu gambar perencaan atau spesifikasi perencaan saja.
Pemborong harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan.

1.2. GAMBAR - GAMBAR

a. Gambar - gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukan semua


accessoriesnya dan fixtures secara terperinci ,Semua bagian diatas walaupun
tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan
dipasang oleh Pemborong , sehingga dapat berfungsi dengan baik.

b. Gambar - gambar instalasi menunjukan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi . sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
dari projek , Gambar - gambar arsitektur dan struktur /sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk melaksanakan dan detail “ finishing “ dari projek .

c. Sebelum pekerjaan dimulai , Pemborong harus mengajukan gambar gambar


kerja dan detail ( Shop Drawing ) yang harus di ajukan kepada konsultan MK
untuk mendapat persetujuan . Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong
untuk di setujui konsultan dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi
dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.

d. Pemborong harus membuat catatan - catatan yang cermat dpenyesuaian


pelaksanaan pekerjaan di lapangan , catatan - catatan tersebut harus di tuangkan
dalam satu set lengkap gambar ( kalkir ) dan tiga set lengkap gambar blue
prsebagai ganbar - gambar sesuai pelaksanaan ( As built drawings ) harus
diserahkan kepada konsultan untuk di tanda tangani

1.3. KOORDINASI

a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus


bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu
tidak menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

1.4. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

a. Dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh ) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan sebagai pemenang maka, Pemborong diharuskan menyerahkan
daftar dari material- material yang akan digunakan . Daftar ini harus dibuat

51
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama alamat manufacture,


katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh konsultan MK
dan Perencana. Persetujuan ini akan diberikan atas dasar diatas.

b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang


kepada MK paling lama 2 (dua) minggu setelah daftar material disetujui. Semua
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini
adalah menjadi tanggungan Pemborong.

c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam


spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah
dilakukan oleh orang- orang yang ahli .

d. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran / kapasitas


peralatan (equipment) yang dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan,
Pemborong harus segera menghubungi MK untuk berkonsultasi.

e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya


tidak dikonsultasikan dengan MK, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut
men jadi beban tanggung jawab Pemborong . Untuk itu pemeliharn equipment
dan material harus mendapatkan persetujuan Direksi.

1.5. COMMISIONING DAN TESTING

a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan


pengukuran pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/ mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan
telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan


testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula
peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang
dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Pemborong.

1.6. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan


dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong wajib
menyediakan sesuai dengan peralatan / merk tersebut diatas. Penggantian dapat
dilakukan dengan persetujuan perencana dan pemilik.

1.7. PERLINDUNGAN PEMILIK

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.8. CONTOH

Persetujuan harus menyerahkan contoh / dari bahan-bahan / material


yang akan dipasang disini untuk dimintakan persetujuan pemilik paling
lambat 2 (dua ) minggu sejak daftar material disetujui. Semua biaya
berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini
menjadi tanggungan pemborong.

52
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1.9. PENGETESAN

Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang


dipersyaratkan disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap
sistem, yang disaksikan oleh MK. Semua tenaga, bahan dan
perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan
tanggung jawab Pemborong.

1.10. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN

Khusus peralatan utama , harus dites dahulu oleh pemilik dan


didampingi perencana di pabrik masing-masing yang sebelumnya sudah
di test oleh pabrik yang bersangkutan dan disetujui untuk dikirim ke
lapangan. Semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi
ini dikirim dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan
pengetesan dengan baik, Kontraktor harus melaksanakan pengujian
secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang terpasang, dan jika
sudah di test dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan
ketentuan - ketentuan dari kontrak , maka seluruh unit lengkap dengan
peralatanya dapat dierahkan kepada MK.

1.11. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

a. Peralatan-peralatan instalasi harus di garansikan selama satu tahun


terhitungpenyerahan pertama.
Selama masa garansi ,Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan
untuk mengatasi segala kerusakan - kerusakan dari pada instalasi
yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan , kecuali bila disebabkan
kesalahan operasi dari operator pengelolah gedung.

b. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini


masih harus menyediakan tenaga - tenaga yang diperlukan yang
dapat dihubungi setiap saat .
Dalam masa ini Pemborong masih bertanggung jawab penuh
terhadap seluru instalasi yang telah dilaksanakan.

c. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi


dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan instalasi, dengan pernyataan
baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang
melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi Pengawas lapangan
serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh
Badan Instalasi yang berwenang.

d. Satu minggu sebelum penyerahan pertama, Pemborong harus


mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode
tersebut kepada 3 orang calon operator untuk setiap pekerjaan yang
ditunjuk oleh pemberi tugas (customer). Kontraktor harus
menyerahkan shop drawing composit drawing kepada pemilik dan
sebagai dasar dalam pemberian training terutama untuk sistem
operasionalnya. Training tentang operasi dan perawatan tersebut
harus lengkap dengan 4 (empat) set operating maintenance and
repair manual books, sehingga para petugas / operator dapat
mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

53
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi tidak


melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas
perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi , maka
Direksi MK lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikkan /
kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong
yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

1.12. LAPORAN

Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dalam rangkap 4 (empat)
mengenai hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan).


2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran- pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan


oleh MK/Pengawas pekerjaan ini.

1.13. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus


menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli
dan berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan/ site, yang
bertindak selaku wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh
dalam menerima segala instruksi-instruksi dari MK.

b. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama


jam kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada
saat yang dikehendaki oleh Direksi petunjuk dan perintah MK di
dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak
Pemborong melalui penanggung jawab Pemborong.

1.14. PEROBAHAN , PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar


rencana yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus


menyerahkan gambar perubahan dalam rangkap 4 (empat) untuk
disetujui.

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain


sebagainya, harus diajukan oleh Pemborong kepada Direksi secara
tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang
mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara
tertulis oleh MK.

54
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

1.15. PEMBOBOKAN, PENGELASAN

a. Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan


dalam rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya
seperti keadaan semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong
instalasi ini.

b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin


tertulis dari MK.

1.16. PEKERJAAN LISTRIK

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh


sistem listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja
dengan sempurna dan aman.

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat


penyerahan pertama (serah terima pekerjaan pertama ) , instalasi
pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.

1.17. PEMERIKSAAN ROUTINES

a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan


pemeliharaan dan pemeriksaan routine.

b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus


dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali .

PASAL 29
PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

1. UMUM

Pekerjaan sistem Elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan . Pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training
bagi calon operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan
sempurna :

A. Lingkup Pekerjaan.

1. Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik :

a. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama dan panel


equipment.
b. Pengurusan Tambah Daya Listrik dengan semua administrasinya.
c. Pemindahan Kabel Feeder dari kWh meter ke Panel SDP seuai gambar rencana.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan control /monitor (on/ off ) berikut panel
kontrol
e. Pengadaan, pemasangan unit-unit panel tegangan rendah,
o Panel-panel penerangan dan panel daya lengkap dengan accessoriesnya.

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah -


1000V dengan berbagai ukuran dan type.

55
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Pekerjaan pentanahan (earthing ) dari panel, armatur lampu, kotak kontak,


pompa, peralatan dari bahan metal lainnya.

2. Pekerjaan Sistem Penerangan dan Kotak Kontak.

Sistem penerangan dan Kotak Kontak.

o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan lampunya.


o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis Kotak Kontak biasa.
o Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar.

o Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel


serta berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk sakelar dan Kotak
Kontak, junction box, fleksible conduit, bends / elbows, socket dan lain-lain.
o Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan
Kotak Kontak.

B. Gambar-gambar Kerja

Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan-keadaan lapangan / lokasi


pemakaian disetujui oleh Direksi, Kontraktor masih harus menyerahkan gambar-
gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan Direksi . Dalam gambar kerja ini
lebih dijelaskan katalog dari Manufacture, dimensi-dimensi, data performance
nama badan usaha yang menyediakan sparepart dan after sales service untuk
material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat /
peralatan- peralatan didalam sistem secara keseluruhan. Bila dirasakan perlu
adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan-penyimpangan dari pada
sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa
merubah fungsi sistem , serta maksud dari sistem semula / sebenarnya dapatlah
diajukan dengan memberi alasan-alasan persetujuan yang tepat

C. Standar dan Referensi

Standar dan Referensi yang digunakan disini adalah dengan standar :


a. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 ( PUIL)
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023 / PRT / 1987
tentang Peraturan Instalasi Listrik ( PUIL )
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tenaga Listrik No. 024 / PRT / 1987
tentang syarat-syarat penyambungan listrik (SPL)

d. Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah :


- VDE / DIN Jerman
- British Standard Associates
- IEC Standard
- JIS Japan Standard
-

D. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya

Bahan-bahan , perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta


dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib / harus menyediakan sesuai dengan peralatan
yang disebut dengan persetujuan perencana.

56
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

E. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan, material , sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
kontraktor. Direksi dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan
yuridis lainnya.

F. Galian dan Bobokan

Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau bobokan yang
dilakukan pada konstruksi bangunan , yang disebabkan pekerjaan- pekerjaan
instalasi elektrikal . Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan bobokan maka
semua insert, sleeves, raceways atau openings harus telah dipersiapkan dan
dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.

G. Sleeves dan Insert

Semua sleeves menembus lantai beton untuk instalasi sistem elektrikal harus
dipasang oleh Pemborong. Semua insert beton yang diperlukan untuk memasang
peralatan, termasuk insert untuk penggantung busduct (hangers ) dan penyangga
lainnya harus dipasang oleh Pemborong.

H. Proteksi

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih . Semua pipa pelindung
kabel dalam tanah yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan ,
harus ditutup rapat pada ujung- ujungnya dengan sealant untuk mencegah
masuknya air tanah . Ujung kabelnya sendiripun harus ditutup rapat.

I. Pembersihan

Pemborong harus dapat menjaga keadaan site tempat bekerjanya selalu bersih
selama pemasangan instalasi. Semua sisa bahan dan sampah harus diangkut dari
site. Pada penyelesaian pekerjaan, pemborong harus memeriksa keseluruhan
pekerjaan dan meninggalkannya dalam keadaan rapih, bersih dan siap pakai.

J. Pengecatan

Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan,
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan di cat
dengan warna yang sama, sehingga nampak seperti baru kembali.

K. Garansi

Suatu Sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila


peralatan mengalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang disyaratkan di
dalam spesifikasi teknis ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat.
Setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan telah diterima dan
disetujui oleh Konsultan MK / Pengawas.

57
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

L. Testing dan Pengujian

Pemborong harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk


mendemonstrasikan bahwa bekerjanya semua peralatan dan material yang telah
selesai terpasang , memang benar-benar memenuhi persyaratan yang disebutkan
di dalam spesifikasi tknis ini. Pemborong harus menyediakan , atas tanggungan
sendiri semua peralatan dan personil yang perlu untuk melakukan pengujian.
Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan diselenggarakan-
nya dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas) hari sebelumnya kepada
Konsultan MK / Pengawas. Sebelumnya Pemborong sudah harus mengadakan
koordinasi dengan pemborong-pemborong lainnya mengenai rencana pengujian
tersebut.

M. Pendidikan dan Latihan

Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pemborong harus menyelenggarakan


semacam pendidikan dan latihan kepada 3 orang yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas, tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 3 copies buku Operating
Maintenance., Repair Manual dan as built drawing . segala sesuatunya atas biaya
Pemborong.

N. Tambahan

Pemborong harus menyediakan peralatan tambahan (accessories) yang tidak


ditunjukkan dalam gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang
terselenggaranya sistem secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat
beroperasi dengan baik dan sempurna

2.PERENCANAAN DAN PEMASANGAN

A. Instalasi dan Pemasangan Kabel

1. Umum

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi


persyaratan PUIL / MK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas
ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya . Semua kawat dengan
penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi
ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2,
kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali dipersyaratkan lain,
Konduktor yang dipakai ialah dari type :

a. Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit PVC.


b. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan
kabel NYY dan NYFGBY.

2. “Splice “ / pencabangan
Tidak diperkenankan adanya “Splice” ataupun sambungan-sambungan baik
dalam Feeder maupun cabang-cabang , kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (accessible). Sambungan pada kabel circuit
cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara electric, dengan
cara-cara “Solderless Connector”. Jenis kabel tekanan, jenis compression atau
soldered.
Dalam membuat “Splice”, konektor harus dihubungkan pada konduktor –
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung , tidak ada

58
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat
lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang
diisolasi dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya
disesuaikan dengan diameter kabel.

3. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus
dari type yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain
tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran
perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.

4. Penyambungan Kabel

a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak


penyambung yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
b. Kabel- kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan . Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh MK .
c. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan- penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
d. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC / protolen yang khusus untuk listrik.
e. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai
isolasi tertentu.
f. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperatur-temperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus
dibuka selama pengecoran.
g. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka , maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal maksimal 2,5 mm.

5. Saluran Penghantar dalam Bangunan

a. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling saluran


penghantar (conduit) ditanam di dalam beton.
b. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang diatas cable tray dengan tidak
membebani ceiling.
c. Seluruh kabel penerangan, lebih dari empat jalur harus diletakkan pada
cable tray.
d. Seluruh kabel feeder harus diletakkan pada cable tray.
e. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan, dipergunakan saluran
beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized
dengan diameter sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan
hand-hole untuk belokan-belokan.
f. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/ 8 “ diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction
box.

59
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

g. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan “Socket / lock nut”, sehingga pipa tidak mudah tercabut
dari panel.. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada
pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2M, harus dimasukkan
dalam pipa logam dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak
50 cm.

B. Konstruksi Panel dan Instalasinya

1. Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm .
Kabinet untuk “ panel board” mempunyai ukuran yang proporsional seperti
yang dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran
pada gambar perencana atau menurut kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan
ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak. Frame / rangka harus di
gounding / ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk
memasang , mendukung dan menyetel “panel board” serta tutupnya. Kabinet
dengan kabel-kabel “trought Feeder” harus diatur sedemikian, sehingga ada
saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk banch circuit panel board
. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci . Untuk satu kabinet
harus disediakan 2 buah anak kunci dengan sistem Master Key.

2. Finishing
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh MK. Semua
kabinet dari pintu-pintu untuk panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan
cara “Galvanized Plating” atau dengan “Zink Chromate Primer” . Selain yang
tersebut diatas harus dilapisi dengan lapisan anti karat, yaitu sebagai berikut :

a. Bagian dalam dari box dan pintu.


b. Bagian luar dari box yang di galvanized atau cadmium plating tak perlu di cat
kalau seluruhnya terpendam, kalau pakai zink chromate primer harus di cat
dengan cat bakar.

3. Pasangan panel
Pasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau , tergantung dari pada macam atau
type panel. Maka bila dibutuhkan alas / fondasi / penumpu / penggantung ,
maka pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak
tertera pada gambar.

4. Panel-panel Distribusi Utama


Panel-panel distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain.
Seluruh assembly termasuk housing , bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan. Panel distribusi utama dari jenis indoor type tersebut dari plat
baja (metal clad). Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang
baku , yang bisa mempertahankan strukturnya oleh stress mekanis pada
waktu hubungan singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian
bawah , atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup
louves , untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari
bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang ber tegangan
sesuai dengan persyaratan PUIL / L MK / VDE untuk peralatan yang tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap
kemungkinan percikan air. Semua material dan tombol transfer yang

60
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel


yang tersembunyi .

5. Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker ) harus dilengkapi dengan papan nama
dan dapat dilihat dengan mudah . Cara-cara pemberian nama harus
menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang
disambung padanya . Keterangan mengenai ini harus diajukan dalam shop
drawings.

6. Bus-bar / Rel
Bus bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis
dengan lapisan perak , dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150
% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
PUIL (daftar No 630 - D1 - D4 / PUIL 1977). Semua bus bar / rel harus dicat
dipegang oleh isolator dengan kuat dan baik kerangka panel. Semua bus bar
/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada
PUIL.
Cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 derajat Celcius.
Bus bar disusun oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phase 4 kawat
seperti ditunjuk dalam gambar . Setiap panel harus mempunyai bus netral
yang diisolir terhadap tanah, sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem
dengan kuat pada frame panel dan dilengkapi dengan klem untuk pentanahan
dari peralatan perlu diketanahkan (5 bar).GAMbar-gambar pelaksanaan (shop
drawing) harus menunjukkan ukuran -ukuran dari bus dan susunannya.
Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara
untuk penyambungan di kemudian hari.

7. Terminal dan Mur Baut


Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (Vertin) dan disekrup
dengan menggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang
divernikel (atau stainless) dengan ring tembaga .

8. Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar.
Meter- meter adalah type “Moving Iron Vane Type” khusus untuk panel,
dengan scale sirkular , flush atau semi flush , dalam kotek tahan getaran.
Dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala linier dan
ketelitian 1,5 %. Posisi dari skalar putar untuk voltmeter (Voltmeter selector
switch) harus ditandai dengan jelas.

9. Sikring
Sikring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi. Semua sikring harus
dipasang pada sisi sumber dari suatu peralatan yang dapat dicabut (draw
out) atau di sisi beban dari peralatan-peralatan lainnya, harus mempunyai
kapasitas interupsi 100 KA. Bila sikring merupakan bagian dari suatu saklar,
maka harus diatur sedemikian rupa, sehingga saklar tersebut dapat
dimasukkan bila sikringnya tidak pada tempatnya. Harus ada indikator untuk
sikring putus. Sikring harus dipasang pada pendukung yang sama pada
peralatan-peralatan yang dapat dicabut (draw out).
Sikring cadangan.
Untuk setiap panel harus disediakan sikring cadangan sebanyak sikring yang
ada , yang disimpan dalam almari khusus dan diberi pengenal yang jelas.

10. Kabel-kabel Pengontrol

61
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik / bengkel secara


lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran
minimal adalah 1,5 mm2 dari type 600 volt PVC.

11. Merk Pabrik


Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan pabrik peralatan-
peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada
frame panel .

12. Peralatan Pengaman Pemutus Daya


Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type draw out tanpa
minyak dengan sikring pembatas arus, pemutus daya dengan rumah tuang
(moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan pemutus sikring.
Arus kerja dari draw out circuit breaker harus sesuai dengan sikring
berkapasitas 100 KA minimum pemutus sikring harus dari type yang
membuka dan menutup dengan cepat.
a. Pilot Lamp
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R S T
2. Pilot lampu untuk push button on/ off, untuk menyatakan sistem telah on
atau off.
3. Pilot lampu untuk remote control pada panel , untuk menyatakan sistem
telah menjalankan / memberhentikan sistem yang diinginkan .

Penyediaan dari pilot lampu yang disebutkan diatas merupakan keharusan,


biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :

1. Untuk phase R : warna merah.


2. Untuk phase S : warna kuning
3. Untuk phase T : warna biru
4. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau
dengan saklar , ataupun dengan “Time Switch”, menyatakan sistem on :
warna merah.
5. Untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau

13. Instalasi Sakelar dan Kotak Kontak (out Let)


Saklar dari jenis rocker mekanis dengan rating 10A 250 V. Saklar pada
umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar . Jika tidak
ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada
tembok setinggi 150 cm diatas lantai yang sudah jadi kecuali ditentukan lain
oleh Arsitek / MK. Saklar-saklar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak
(inbouw doos) dari plat dan ring setelannya yang standard, dilengkapi dengan
tutup persegi . Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang
berdekatan.
Kotak kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan
rating 10 A 250 V AC, semua pasangan Kotak Kontak dengan tegangan kerja
220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Kotak kontak harus dipasang
rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai
yang sudah jadi atau sesuai petunjuk Arsitek / MK.

14. Sistem Pentanahan


Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus
dihubungkan menjadi satu secara elektrik dengan baik . Suatu rel pentanahan
harus disediakan dimana bagian metal tersebut diatas dihubungkan.

62
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Rel pentanahan dihubungkan dengan kawat tembaga berpenampang sesuai


gambar sistem, dihubungkan dengan rol tembaga berdiameter minimal 0,5”
ditanam di dalam tanah, sehingga diperoleh tahanan pentanahan maksimum 3
Ohm . Hal-hal dibawah ini harus dihubungkan pada rel pentanahan :
- Panel Equipment
- Panel-panel daya dan penerangan
- Pintu-pintu besi
- Rak kabel
- Pompa-pompa
- Mesin AC
- Dan lain-lain

3.PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK

1. Kabel Daya Tegangan Rendah

Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran


dan type yang sesuai dengan gambar . Kabel daya tegangan rendah ini
harus sesuai dengan standard S.I.I atau S. P. L. N
Sebelum dan sesudah dipasang , kabel TR harus ditest dengan pengujian-
pengujian sebagai berikut
 Test insulasi
 Test kontinuitas
 Test tahanan pentanahan

2. Panel Tegangan Rendah

a. Umum
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang
harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang
dimaksud untuk beroperasi pada 220 / 380 V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz
dan Solidly Grounded dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE /
DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal
enclosed) , wall mounting , lengkap dengan semua komponen-komponen
pasangan dalam semua panel-panel penerangan dan panel-panel daya
lainnya.

b. Karakteristik Panel
- Tegangan kerja : 400 Volt
- Tegangan Uji : 3000 Volt
- Tegangan uji impuls : 20. 000 Volt
- Frekwensi : 50 Hz

c. Circuit Breaker
Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini circuit breaker
(MCB) dengan breaking capacity minimal 5 KA simetris. Circuit Breaker
lainnya harus dari type Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) atau No
Fuse Breaker (NFB) , sesuai dengan yang diberikan pada gambar
rencana dengan breaking capacity minimal 10 KA simetris. Circuit
breaker harus dari type automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneous magnetic unit.
Main CB dari setiap panel emergency harus dilengkapi dengan shunt trip
terminal untuk dihubungkan dengan panel remote tripping unit yang ada
di ruang security, memakai kabel kontrol tahan api..

63
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

d. Bus bar
Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum konduktivitas
98% , rating ampere sesuai gambar. Bus bar harus dicat sesuai dengan
kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
- Phasa : merah, kuning , hitam
- Netral : biru
- Ground : Hijau - kuning

e. Accessories
Bus bar, terminal-terminal , isolator switch dan perlengkapan lainnya
harus buatan pabrik dan berkualitas ex eropa dan dipasang di dalam
panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.

3. Penerangan dan Kotak Kontak

a. Lampu dan Armaturenya


Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti
yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal.

- Semua armatur artolite lampu philip yang terbuat dari metal harus
mempunyai terminal pentanahan (grounding).
- Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus
dikompensasi dengan “Power factor correction capasitor” yang cukup
kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari diffuser itu
sendiri.
- Lift time lampu harus sesuai dengan spesifikasi teknis pabrik pembuat.
- Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu,
sehingga diperoleh derajat pemantauan yang sangat tinggi .
- Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal box harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang
ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis
komponen lampu itu sendiri
- Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel
dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga
tidak menempel pada ballast atau kapasitor . Box terbuat dari pelat
baja tebal minimum 0,5 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian difinis
dengan cat akhir dengan oven warna putih .
- Ballast dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu
fluorescent ).
- Tabung Fluorescent harus dari merk philips type TLD, T8 dan T5 dan
warna nomor 54
- Armatur lampu pijar terdiri dari dudukan dan diffuser. Dudukan harus
dari bahan aluminium silicon alloy atau dari moulded plastic.
- Emergency Lighting pada pintu darurat dan tangga kebakaran
memakai armatur lampu khusus dengan built in battery. Battery dari
nickel- cadmium battery dan harus mampu beroperasi dengan
menggantikan supply PLN selama dua jam.
- Lampu Down Light seuai gambar dan spesifikasi.

b. Kotak Kontak
- Kotak kontak biasa yang dipakai adalah Kotak Kontak satu phasa,
untuk pemasangan di dinding dan pemasangan di lantai (floor outlet).
- Kotak kontak dinding harus satu tipe untuk pemasangan rata dengan
dinding dengan rating 250 volt, 10 ampere.

64
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Kotak Kontak Khusus (KKK)


Kotak Kontak khusus yang dipakai adalah Kotak Kontak satu phasa
untupemasangan rata dinding dengan ketinggian 160 cm diatas lantai.
KKK harus mempunyai terminal phasa , netral dan pentanahan. SKK
harus dilengkapi dengan saklar dan lampu dengan rating 250 Volt, 10
Ampere.

d. Sakelar Dinding
Sakelar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding , Tipe rocker,
dengan rating 250 Volt, 10 Ampere, single gangs atau multiple gangs (Grid
Switches).

e. Box untuk Sakelar dan Kotak Kontak


Box (end bow doos) harus dari bahan baja dengan kedalaman tidak
kurang dari 35 mm . Kotak dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan. Sakelar atau kotak kontak dinding terpasang pada box (end
bow doos) dari plat dengan menggunakan baut. Pemasangan dengan
cakar yang mengembang tidak diperbolehkan .

f. Pada umumnya kabel, instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak


harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM
atau NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2 ½ mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai
berikut :
- Fasa - 1 : merah
- Fasa - 2 : kuning
- Fasa - 3 : hitam
- Netral : biru
- Tanah (Ground) : hijau - kuning

Kabel harus dari merk Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau Supreme.

PASAL 30
PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM

1. UMUM

Untuk mendeteksi awal terjadinya kebakaran pada bangunan bertingkat banyak


dipergunakan sistem fire alarm . Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem
deteksi awal terjadinya kebakaran akan memberikan indikasi secara audio maupun
visual , darimana kebakaran itu berasal, sehingga dapat diambil tindakan lebih lanjut.

2. STANDARD DAN PERATURAN INSTALASI

a. Peraturan- peraturan yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran.


b. Peraturan- peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau lembaga pemerintah
yang berwenang dan sudah diakui penggunaannya .
c. Spesifikasi teknis

3. PERALATAN YANG DIPAKAI

a. Fire Detector : Dengan merk appron

65
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Rate of Rise Detector


- Fixed Temperatur Detector
- Smoke Photo Electric Detector
- Project Beam Detector
b. Manual Call Station
c. Bell / Alarm
d. Master Control Fire Alarm (MCFA)

4. SISTEM FIRE ALARM

Sistem fire alarm pada gedung ini, menggunakan kapasitas fire alarm control panel ±
4 zone.
a. Kriteria Perencanaan
- Untuk memudahkan pengecekan asal dari pada alarm , masing-masing lantai
dibagi menjadi beberapa zone tergantung dari luas dan fungsi ruangan.
- Ruangan diatas ceiling dengan beda ketinggian lebih besar dari 80 cm,
dipasang smoke photo electric detector.

b. Cara Kerja Sistem

Secara garis besar, sistem fire alarm bekerja sebagai berikut :


- Pada waktu fire detector, flow switch untuk sprinkler atau manual call point
beroperasi , maka alarm bell akan berbunyi pada lokasi-lokasi berikut :
 Zone dimana fire detector, flow switch untuk prinkler atau manual call point itu
berada .
 Fire alarm control panel dimana selain bell berbunyi juga harus ditunjukkan
secara visual dari zone mana alarm itu berasal.

- Pada waktu fire alarm control panel menunjukkan adanya kebakaran, maka
petugas jaga akan mengirim petugas lainnya untuk memeriksa keadaan
setempat.

Antara petugas jaga dan petugas pemeriksa harus dapat saling berkomunikasi
melalui telepon portable , yang dihubungkan dengan outlet telepon yang terdekat
pada daerah kebakaran .

- Petugas jaga akan menghentikan untuk sementara bunyi bel / alarm, bila
keadaan bahaya kebakaran sudah dapat diatasi. Apabila keadaan kebakaran
cukup membahayakan, maka petugas jaga akan membunyikan general alarm,
maka semua petugas mengetahui bahwa kebakaran tak dapat diatasi dan
tindakan berikut ini segera diambil

- Menyampaikan pengumuman keadaan darurat kebakaran melalui sistem tata


suara sesuai prosedur yang ditentukan.

- Menghubungi dinas pemadam kebakaran dan kepolisian dan lain-lain

- Pada waktu general alarm berbunyi , maka fire alarm control panel secara
otomatis mengambil tindak lanjut sebagai berikut :
 Memonitor operasi pompa kebakaran
 Mengaktifkan dinas pemadam kebakaran melalui sistem telepon otomat yang
dilengkapi dengan Radio Cassette.
 Memutuskan daya listrik kecuali untuk sirkit pompa kebakaran,

66
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Tetapi bila petugas pemeriksa dapat mengatasi keadaan maka petugas jaga
harus segera mereset sistem alarm kebakaran otomatik, sehingga normal kembali
.

5. PEKERJAAN INSTALASI

a. Lingkup Pekerjaan

Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi Fire Alarm unit ini adalah
menyediakan memasang , mencoba / trial run dan mengisi dari semua
instalasi Fire Alarm yang diperinci dalam uraian pekerjaan dibawah ini serta
yang tertera dalam gambar .
Lingkup Pekerjaan disini adalah dalam pengertian bahwa unit dapat bekerja
baik tiap-tiap bagiannya maupun seluruh instalasi yang terpasang sebagai
unit keseluruhan.
Pengadaan dan pemasangan semua Fire Detector, Manual Break Glass,
Alarm Bell , terminal box fire alarm, beserta instalasi wiringnya.
Pengadaan dan pemasangan Master Control Fire Alarm panel beserta
instalasi
Pengadaan dan pemasangan power supply dan battery untuk melayani sistem
Fire Alarm tersebut.
Pengadaan dan pemasangan unit-unit pentanahan Pengadaan dan
pemasangan kabel-kabel kontrol, relay dan pelengkap lainnya untuk memonitor
kerja pompa pemadam kebakaran sehingga secara keseluruhan kondisi kerja
sistem fire alarm dengan peralatan listrik lainnya bekerja dengan dengan baik.
- Mengadakan trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun
demonstrasi dari unit-unit fighting yang dipergunakan .
- Pengurusan ijin kepada dinas kebakaran setempat.

b. Manual Spare-part dan Instruksi


Sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum proyek diserahkan kepada Pemberi
Tugas, Pemborong wajib menyerahkan manual, keterangan spare-part serta
instruksi-instruksi yang dianggap perlu terhadap semua peralatan yang
dipasang.

c. Finising
Semua material yang dipasang harus sudah dalam keadaan difinish dengan
baik sesuai yang diisyaratkan, finishing setelah terpasang adalah disyaratkan
dan ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut maupun pekerjaan
lain sebagai akibat pemasangan instalasi tersebut termasuk didalamnya :
Perbaikan, Pengecatan kembali, Pembersihan dan lainnya .

d. Power Supply
Tegangan yang boleh dipergunakan adalah DC, tidak lebih dari 100 V,
tegangan ini diperoleh dari rectifier. Dalam keadaan Emergency atau supply
daya PLN terputus , maka dipergunakan supply dari battery yang dapat
melayani sistem 4 jam dalam kondisi alarm umum bekerja. Battery harus
battery kering maintenence fee. Besar kapasitas battery rectifier system harus
sesuai dengan performance dan kebutuhan instalasi fire alarm secara
keseluruhan.

e. Fire Alarm Detector


- Maximum / fixed temperatur detector mempunyai cakup : kurang lebih 40
m2 dengan temperatur maximum 65 C. Kurang lebih 30 m2 dengan
temperatur maximum 75 C

67
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

- Kombinasi Rate of rise dan fixed temperature detector dengan maximum


temperatur kurang lebih 75 C. mempunyai daerah cakup kurang lebih 30
m2
- Smoke detector (ionization smoke detector) mempunyai cakup kurang lebih
75 m2. Smoke detector dilengkapi dengan lampu indikator yang dapat
berkedip-kedip menyatakan detektor masih berfungsi dan tidak mengalami
ganguan , sedang lampu indikator menyala terus menerus , smoke detector
tersebutlah yang mendeteksi adanya bahaya kebakaran.

f. Alarm Bell
Supply tidak lebih dari 100 V. dc, type indoor, bell yang dipasang
mempunyai frekwensi yang cukup , sehingga dapat mengatasi noise level
dengan tingkat sedang .
Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm bell itu sendiri
yang telah mendapat persetujuan MK.

g. Manual Break Glass


Indoor type, dipasang mounted pada dinding , supply tidak lebih dari 100 V.
dc

h. Instalasi dan Pemipaan (Conduit)


- Master Control Fire Alarm diletakkan didalam lantai 1 , dipasang
menempel pada dinding
- Didalam bangunan setiap lantai dilayani oleh sebuah TB yang setelah
pada ruang untuk panel-panel. Untuk menghubungi tiap TB disetiap lantai
dengan master control fire equipment, digunakan kabel NYM 4 x 2.5 mm2
yang dimasukkan dalam pipa-pipa PVC, diklem pada dinding . Semua
kabel haruslah Solid Cable dan bukan stranded cable.
- Dari TB ke fire detector, manual box ataupun bell dipergunakan kabel
NYM ukuran 4 x 1. 5 mm2 diletakkan dalam cunduit pipa PVC yang
diinstalasi diatas langit-langit.
- Setiap pembelokan / pencabangan / penyambungan harus digunakan
junction box , dipasang secara kuat pada dudukan, dengan mengklem
pada rangka kayu atau lainnya.
- Untuk identifikasi T-dus, klem dan setiap jarak 1. 5 meter pada conduit
harus diberi cat warna merah.

6. PERSYARATAN BAHAN , MATERIAL DAN MERK

a. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan
material tersebut khusus untuk pemasangan didaerah tropis, serta sebelum
pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan /
Perencana.
b. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut
tanpa biaya extra.
Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus dipilih yang
mudah diperoleh pasaran bebas

68
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 31
PEKERJAAN SISTEM TELEPHONE

1. RUANG LINGKUP (SCOPE) PEKERJAAN

Secara keseluruhan ruang lingkup pekerjaan akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Pengadaan serta pemasangan system saluran bergabung kepada jaringan saluran
lantai satu .
b. Pengadaan dan pemasangan sistem saluran dan pesawat cabang
c. Mengadakan test system secara menyeluruh, sehingga sistem telephone tersebut
dapat berfungsi dengan tepat dan benar.
d. Mempersiapkan jaringan dalam (indoor wiring system) dari sambungan langganan
ke lantai satu, meliputi penyediaan dan pemasangan :
- Kabel dan pipa instalasi telepon
- Kabel feeder telephone
- Kontak kontak telepon
- Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang pekerjaan ini.

e. Pengadaan dan pemasangan pesawat standard


f. Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem ,

2. PESAWAT TELEPHONE (EXTENTION)

Pesawat-pesawat telepon yang disediakan adalah merk panasonic type standard dan
type executive. Type executive harus mempunyai display digital, hands free dan
kelebihan lainnya . Sistem pemasangan terdiri atas 2 jenis yaitu pemasangan meja
untuk kantor dan pasangan / mounted dinding untuk ruang-ruang Power house , dan
lain sebagainya.

Pesawat yang ditawarkan harus dinyatakan baik oleh Perum Telkom , serta mampu
bekerja secara normal pada jaringan lokal Perum Telkom . Hal ini saat mengajukan
aproval material harus dilengkapi dengan foto copy surat lolos dari Perumtel .
Baik pesawat standard maupun executive harus bekerja secara full digital.

Setiap pesewat telepon mempunyai fasilitas-fasilitas seperi dibawah ini :


a. Sambungan otomatis dengan memutar dialing desk atau MF dialing untuk
pembicaraan intern.
b. Dial (push button) number 9 dipergunakan untuk menghubungi operator
c. Dial (push button) number 0 dipergunakan untuk sambungan keluar (khusus untuk
pesawat-pesawat cabang yang akan ditentukan kemudian).
d. Dapat diselenggarakan pekerjaan samping dan transfer of call antar pesawat
extention dengan menggunakan Earth Button (tombol tanah).

3. MATERIAL INSTALASI
Material instalasi akan menyangkut barang-barang / material sebagai berikut :

a. Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel ex industri dalam negeri dengan penampang
minimal 0,6 mm2.
Adapun jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Jenis ITC (Indoor Telephone cable)


- Jenis tersebut digunakan untuk menghubungkan terminal sampai ke outlet
telepon di tempat yang ditentukan. Dengan kata lain jenis ITC ini

69
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

dipergunakan sebagai indoor wiring system , dengan ukuran 4 x 1 x 0,6


mm2

- Jenis Ground Cable (2 x 0,6 mm2) type STEL - K 007 digunakan untuk
menghubungkan MDF dengan kabel joint dari Perum Telkom. Kapasitas /
jumlah pair kabel disesuaikan dengan kebutuhan .

- Kabel penghubung antara MDF dengan Distribution box, maupun yang


menghubungkan distribution box dengan distribution point. Kapasitas
kabelnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya semua saluran /
kabel harus disediakan kabel cadangan (spare cable) untuk menampung
perkembangan dibelakang hari, serta untuk menggantikan saluran-saluran
yang rusak.

b. Setiap penyambungan harus memakai standard Perum Telkom yaitu harus


dengan sistem jumpering dan pemakaian terminal-terminal dengan isolasi .

c. Conduit
Pada prinsipnya semua kabel harus dimasukkan pada pipa conduit. Untuk conduit
yang ditanam dalam beton , harus dipergunakan pipa High Impact dengan diameter
minimal 3/ 4” kecuali ada persyaratan lain dari Direksi.
Untuk conduit yang dipasang diatas plafon, harus dipergunakan pula pipa PVC
lengkap dengan sarana bantunya, seluruh kontak sambungan, persimpangan dan
lain-lain harus bertutup, hal ini untuk mencegah masuknya benda-benda lain ke
dalam kotak tersebut. Saluran-saluran ini harus berdiri sendiri terpisah dari sistem
saluran yang lain . Untuk seluruh instalasi kebel telepon diatas ceiling harus
memakai conduit. Untuk identifikasi pada conduit setiap 1,5 meter, T-dus dan
klem harus diberi cat warna biru .

4. CARA PEMASANGAN

a. Sistem Wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomer yang
berurutan serta diikat dengan teguh , diikat atau diklem pada rangka atau
pendukung-pendukung isolator.
b. Semua kabel kabel harus diidentifikasikan dengan jelas untuk memudahkan
perbaikan / pemeliharaan apabila terdapat/ terjadi kerusakan .
c. Pelaksanaan instalasi telepon dan pengujiannya harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan / syarat-syarat yang ditetapkan oleh Perum
Telkom dan instansi lain yang berwenang.
d. Switcing Unit, rectifier unit, MDF, semuanya dipasang sehingga dapat
berfungsi . Semua wiring dari switching unit ke MDF ditarik melewati cable
tray yang dipasang secara rapi. Penarikan kabel catu ke setiap telepon
harus dilewatkan melalui distribusion box (TBT) yang berada pada setiap
lantai (di shaft). Jenis kabel yang ditarik dari MDF ke TBT adalah ITC.
e. Operator Console / Desk ditempatkan diruang operator yang diatur
sedemikian rupa .Kabel dari MDF harus diatur serapi mungkin , sehingga
tidak mengganggu estetika ruangan .
f. Pemasangan pesawat telepon diatur sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi secara baik tanpa merusak seni.
g. Pemborong harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk
pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis), untuk
memberikan performance yang dikehendaki.

70
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

5. PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

Pemborong harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa


bekerjanya kabel dan material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar
telah memenuhi persyaratan ini.
Pemborong harus menyediakan, atas tanggungan sendiri, semua peralatan dan
personil yang perlu untuk melakukan percobaan . Pekerjaan pemasangan dianggap
selesai bila telah ditest oleh Perum Telkom dan dinyatakan baik.

6. GARANSI

Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 360 (tiga
ratusenam puluh ) hari. Semua perlengkapan , bahan dan pekerjaan yang tidak
baik harussecepatnya diganti atau diperbaiki oleh Pemborong , tanpa biaya
tambahan dengan material merk/ type yang sama.

PASAL 32
PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA

1. AC SPLIT SYSTEM

a. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan instalasi unit AC split merk Daikin (air cooled packed air
conditioner) dari jenis ceiling concealed duct connection type .

Lingkup pekerjaan di dalam instalasi ini yang sesuai pada gambar


perencanaan yang melengkapi dokumen ini lengkap dengan air duct, diffuser /
grille
b. Umum

(1.) Bagian ini adalah untuk memasang AC unit dari tipe, ukuran dan
kapasitas terlampir . Unit Fan dan bentuk coil harus sesuai dengan
standard ARI 430 - 66 untuk fan dan 410 - 72 untuk coil.

(2.) Seluruh unit dan perlengkapannya harus didukung dengan pengalaman,


baik dalam perencanaan maupun konstruksi dari peralatan yang sama
dengan pembuat Air Cooled Packeged Unit .

(3.) Unit kondensing harus sesuai dengan penggunaan diluar ruangan .

(4.) Sebelum melakukan pemesanan , Kontraktor harus melengkapi data-data


dari setiap unitnya kepada Konsultan untuk dimintai persetujuannya,
sebagai berikut:

- Katalog komplit dari pabrik pembuat.


- Dimensi peralatan.
- Data teknis (kapasitas pendingin, bentuk fan, curve sound power level,
vibration mounting).
- Suku cadang.

(5.) Pada seluruh unit haruslah dicantumkan nama pabrik pembuat, nomor serial
, nomor model dan tanggal pembuatan .

71
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(6.) Kontraktor akan menyeleksi seluruh FCU dan seluruh komponen dan
perlengkapannya sesuai dengan gambar schedule peralatan.

(7.) Seluruh unit dan perlengkapannya baik getaran maupun tingkat


kebisingannya harus seminimal mungkin pada saat pengoperasian, bila
terjadi kelebihan dari standard yang ditentukan . Kontraktor harus
bertanggung jawab dengan memasang isolasi getaran dan peredam suara
sesuai dengan yang ditentukan oleh konsultan.

(8.) Seluruh peralatan dan perlengkapannya seperti coil, drain pan, fan, motor
penggerak adjustable mounting motor, adjustable pitch pulley motor,
vibration mounting , fan belt condenser, fan compressor harus disupply
dari satu pabrik pembuat dan seluruh garansi, sertifikat uji kelayakan
harus dikeluarkan untuk seluruh komponen.

(9.) Compressor dari jenis rotary atau scroll.

(10.) Filter dari jenis washabel type.

c. Material

(1.) Umum

(1).a Motor compressor, filter, komponen lain serta perlengkapannya


haruslah diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemeliharaan , reparasi maupun penggantian suku cadang.

(1).b Grease fittings harus dilekatkan langsung pada bearing kecuali bila
posisinya tidak memungkinkan . Bila bearing dari peralatan tidak
terlihat / sulit dijangkau haruslah disiapkan celah yang memudahkan
dalam melakukan grease fitting .
(1).c FCU fan harus type centrifugal forward curve atau siroco fan

(2.) Casing

(2).a. Seluruh casing haruslah terbuat dari pelat galvanis kwalitas terbaik
dan disiapkan akses sehingga memudahkan dalam pelumasan dan
pemeliharaan.

(2).b. Seluruh panel disambung dan direkatkan dengan rubber gasket.

(2).c. Seluruh alas dan reinforcing members haruslah dijaga agar tidak
karatan.

(2).d. Casing haruslah dibaut untuk memudahkan dalam penggantian dari


masing-masing unit componen . Seluruh mur, baut, skrup, dan lain-
lain haruslah terbuat dari baja tahan karat atau bright cadmium
coated steel .
(2).e. Seluruh sambungan pada casing haruslah disambung dengan
kencang .
(2).f. Seluruh unit haruslah diisolasi langsung dari pabrik dengan
minimum ketebalan dari high density rigid section fibreglass adalah
25 mm (atau mineral fibre lainnya yang diakui) dan dilapisi dengan
fibre cloth pada bagian luarnya untuk mencegah erosi oleh aliran
udara .

72
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2).g. Casing dari condensing unit harus outdoor type.

(3.) Air cooled split air condition .


Air cooled split air conditioner terdiri dari :

- Outdoor (condenser) unit


- Indoor (evaporator) unit
- Pipa refrigerant
- Pengkabelan (wiring)
- Alat kontrol otomatis

Out Door (Condenser) Unit Terdiri dari :


- Casing , terbuat dari steel sheet dan tahan cuaca (wather proof) dan
tahan karat dan dapat dibuka untuk maintenance.
- Compressor , dari jenis rotary, dilingdungi dengan internal thermostat
dan external over current relay.
- Condenser
- Coil dari jenis tube dan fin.
- Fins terbuat dari aluminium , sedangkan tube terbuat dari copper tube.
- Fins harus terpasang / tersusun dengan baik.

Fan berfungsi sebagai pendingin coil condensor dari type propeller.

(4.) Refrigerant pipe

Pipa refrigerant dari pipa tembaga (copper tube) dari kelas L dan sesuai
dengan standard ASTM B. 280

(5.) Isolasi pipa

Isolasi pipa refrigerant adalah dari jenis thermaflex atau armaflex dimana
ketebalannya sesuai dengan standard dari pabrik pembuatnya .

2. VENTILATING FAN

a. Umum

(1.) Kontraktor harus menyeleksi seluruh fan seperti disebutkan dan tertera
pada schedule gambar.
(2.) Maximum / rotasi motor 960 rpm.
(3.) Untuk ruang trafo dan panel exhaust dan intake fan harus dilengkapi
dengan peredam suara pada kedua sisinya (section & discharge side)
seperti tertera pada gambar
(4.) Suplai udara segar untuk ruang kantor harus dilengkapi dengan
peredam suara pada sisi discharge.
(5.) Peredam suara haruslah mengurangi suara sampai dengan 30 dB.
(6.) Pemasangan fan haruslah dilengkapi / dipasang dengan anti vibration
mounting dari spring atau rubber pad.
(7.) Sambungan menuju ke air duct haruslah menggunakan bahan yang
fleksibel seperti kanvas atau sejenisnya untuk mencegah getaran fan
melalui duct.
(8.) Untuk fan yang dipasang di dalam ruang kantor, dalam operasinya fan
tidak menyebabkan tingkat kebisingan di dalam ruang tersebut lebih dari
40 dB.

73
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Propeller Fan .

(1.) Fan jenis ini dipilih untuk pemasangan di dinding.


(2.) Fan diletakkan dengan broad surface impeller agar dalam operasinya
relatif tenang .
(3.) Untuk diameter kecil fan blade harus tebuat dari bahan plastik keras anti
pecah untuk mencegah deformasi karena panas.
(4.) Untuk diameter besar, seperti tipe tekanan tinggi fan blade harus
terbuat dari baja / aluminium cetakan atau dari baja dengan cat anti
karat.
(5.) Bila dipasang menghadap keluar bangunan , harus dilengkapi dengan
rain hood.

3. PEKERJAAN PEMIPAAN

a. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pasal ini adalah pengadaan dan pemasangan
instalasi pemipaan lengkap dengan , alat-alat bantu dengan isolasi atau tanpa
isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rancangan yang
melengkapi dokumen .

b Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur-jalur pipa yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing)
dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya , berikut detail atau potongan-potongan
yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari MK sebelum dilaksanakan
.

c Material

Pipa refrigerant : Copper tube type “L” sesuai standard ASTM B - 288
Pipa kondensat : PVC class AW dan diisolasi.

d Konstruksi Pemasangan

(1.) Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dulu bagian dalam dari
kotoran-kotoranyang melekat .
(2.) Setiap potongan pipa dengan las / gergaji harus dibersihkan dulu dari
sisa-sisa las (gumpalan las) sebelum disambung , diratakan (reamed)
sesudah digergaji, sehingga mencapai ukuran asli.
(3.) Pemotongan pipa harus memakai cutter.
(4.) Setiap sambungan sehabis di las, harus dibersihkan dari kerak-kerak
dan setelah dingin langsung di menie.
(5.) Setiap ujung pipa yang belum akan disambung harus ditutup dengan
plat (metal) yang dilas.

e Isolasi

(1.) Bahan isolasi pipa digunakan thermaflex atau armaflex dengan


ketebalan isolasi 25 mm untuk pipa-pipa sampai diameter 20 mm dan
30 mm.

74
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2.) Density dari bahan isolasi ini 35 kg/ m3 dan thermal conductivity 0. 035
W / MK Bahan isolasi ini berbentuk tube yang terbagi menjadi 2 bagian
memanjang, lengkap dengan aluminium foil .

C. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

a. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur kabel tergambar
adalah merupakan gambar dasar yang menunjukkan route kabel dan ukuran
kabel. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop
drawing) dan dengan jalur- jalur instalasi lainnya

b. Ketentuan- ketentuan yang diikuti


(1.) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh
Pemerintah .
(2.) Ketentuan- ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik.

c. Material dan Teknis Pelaksanaan


(1.) Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel kontrol
harus yang disetujui perencana.
(2.) Pengkabelan (wiring) untuk instalasi listrik dan control harus dipasang
dalam conduit.
(3.) Kabel yang dipasang didalam tanah , jenis NYFGby harus dipasang
sekurang-kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan
pelindung, kemudian dilindungi dengan batu bata pelindung sebelum
diurug kembali .
(4.) Kabel dari produk Kabel Metal, Kabelindo, Tranka, Supreme.
(5.) Pada route kabel di dalam tanah, tiap-tiap 50 m dan setiap belokan
supaya diberi tanda adanya galian kabel dan tanda arah kabel
(6.) Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi
lainnya, harus dilindungi dengan pipa galvanis.
(7.) Di tiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
(8.) Jari-jari pembelokan kabel , hendaknya minimal 15 kali diameter kabel.
(9.) Penyambungan kabel pada terminal harus menggunakan “Kabel Schoen “,
harus menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulis. Untuk ukuran
lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
(10.) Semua kabel-kabel yang berasal dari lantai atau dari atas yang menuju
terminal connection box dari peralatan , harus memakai aluminium flexible
conduit.

4. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Pondasi

(1.) Secara umum, pemborong AC harus menyediakan dan memasang


peredam getaran (Vibration Eleminator) untuk seluruh peralatan maupun
instalasi, untuk melindungi bangunan dari perambatan getaran yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin ataupun instalasi .
(2.) Pembobokan dinding-dinding beton maupun bata untuk jalannya pipa-
pipa, harus terlebih dahulu mendapat ijin tertulis dari MK sebelum
pelaksanaannya .

b. Pekerjaan Perapihan

75
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Dalam hal dimana kontraktor AC harus melakukan pembobokan-pembobokan,


penggalian- penggalian dan lain sebagainya yang memang harus
dilaksanakan, atas izin MK maka pekerjaan perapihan kembali seperti
keadaan sebelumnya adalah menjadi tanggung jawab kontraktor AC.

PASAL 33
PEKERJAAN CLOSED CIRCUIT TELEVISI (CCTV)

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 U m u m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan
ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.2 Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan CCTV


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Instalasi CCTV ini
harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan
siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi CCTV yang dimaksud adalah sebagai berikut
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan sistem CCTV baik baru / eksisting.
b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk instalasi system.
c. Melakukan Testing, Commissioning & Training.
d. Pengadaan dan pemasangan kabinet rack dan meja control untuk peletakan monitor
CCTV dan peralatan lainnya setelah dikoordinasikan dengan Interior.
e. Menyerahkan sertifikat peralatan yang terpasang (untuk menjaga keaslian yang
terpasang). Pengadaan, pemasangan & pengujian interface modul dengan system yang
lainnya.

2.KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan
teknis sebagai berikut:

2.1 CCTV System


CCTV System adalah sistem keamanan yang melakukan pengawasan dan pemantauan
suatu area melalui teknologi video yang dapat diamati atau dianalis dari suatu ruang kontrol
oleh tenaga keamanan selama 24 jam.
Pada dasarnya CCTV System terdiri dari tiga perangkat utama, yang pertamaperangkat
kamera yang dalam beberapa situasi membutuhkan perangkatpendukung kamera untuk
meletakkan, melindungi maupun menggerakkan
kamera dan lensa-lensanya. Yang kedua perangkat monitor. Secarasederhana, kamera
dapat digambarkan sebagai perangkat input, dan monitorsebagai perangkat output. Kedua
perangkat tersebut akan menjadi sebuah system yang kompleks apabila terdapat lebih dari
satu kamera maupun monitor antara lain bagaimana menentukan kamera yang gambarnya
akan ditampilkan,bagaimana mengatur tampilan gambar yang diinginkan dan bagaimana
perekamannya. Di sinilah peranan perangkat ketiga yaitu perangkat controllerdan recorder.

76
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

2.2 Camera, Lensa dan Bracket


Camera, Lensa dan Bracket merupakan kesatuan peralatan yang berfungsi untuk
memantau/mengawasi keadaan suatu daerah/areal. Kombinasi jenis kamera dan lensa yang
digunakan sangat berpengaruh pada kualitas gambar yang ditampilkan. Sedangkan posisi
penempatan perangkat tersebut akan sangat berpengaruh pada apa yang ingin ditampilkan
pada monitor dan tujuan dari perencanaan pengadaan CCTV.
Kamera, Lensa dan Bracket secara sederhana dapat dibagi dalam dua Kategori.
Kamera : fixed dan moving.
Lensa : fixed dan zoom.
Bracket : fixed
 Fixed Dome Colour Camera
Fixed Dome Colour Camera adalah ¼ inch CCD DSP colour camera yang berbentuk
dome. Fixed dome dilengkapi dengan lensa 3 mm dan 6 mm.
Dome Camera Pan/Tilt & Zoom Day/Night Outdoor Type adalah 1/6 inch ITCCD high
resolution colour camera yang berbentuk dome, mempunyai lensa zoom, Automatic
Focus dan Iris.
 Dome Housing
Dome Housing adalah rumah kamera setengah lingkaran yang berfungsi melindungi
kamera dari hal-hal yang dapat merusak camera, baik disebabkan oleh hujan, panas,
debu dan lain sebagainya.
 TV Monitor
TV Monitor adalah merupakan alat yang menerjemahkan isyarat elektronik yang
dikirim oleh camera menjadi gambar pada sebuah layar televisi.
CCTV monitor yang digunakan berdiagonal 32” merk Ploytron. Jenis monitor yang
digunakan adalah yang didisain khusus untuk system CCTV.
Dapat beroperasi 24 jam terus menerus dan mempunyai tingkat radiasi yang rendah.
 Video Controller and Recorder : Digital Recorder and Transmission System. Digital
Recorder and Transmission adalah perangkat digital yang merupakan pusat dari suatu
sistem CCTV, baik dari ruang kontrol maupun dari lokasi remote untuk melakukan hal-
hal sebagai berikut dalam waktu yang bersamaan :
a. Live viewing (full screen atau multiple images)
b. Recording
c. Playback
d. Searching
e. Back Up
f. Remote Access
Video controller juga dapat mengatur perekaman pada camera yang harus real time
dan pada camera yang mana yang tidak atau apabila tidak ada pergerakan pada area
tertentu maka camera itu tidak akan direkam dan bisa diset sesuai kebutuhan. Video
controller ini harus bisa berkomunikasi dengan perangkat lain atau open protocol
terhadap system security yang lain seperti Fire Alarm, Access Control.
 Integration into bulding
 management system : via http- and optional OPC interfaces
 Site maps : Web browser
 Multitasking : pentaplex functionality
 Sharp, detailed picture
 Full Alarm Action
 Frame Freeze
 Remote Operation
 Log in Password connect to LAN
 Built in ethernet card
 Camera’s frame rate flexibility setting
 Built in motion detection
 Smart search with motion in definable image areas

77
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

 Kabel
 Kabel yang dipakai untuk instalasi CCTV harus dari jenis coaxial Cable RG -
6U
 Konduit
Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC konduit high impact dengan diameter
dalam minimal 1,5 x diameter kabel.

3.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

 Unit kamera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan maintenance (lihat gambar).
 Penempatan Sentral Monitor supply harus ditempatkan di ruang security yang dijaga
24 jam.
 Camera ditempatkan sesuai gambar rencana.
 Video controller ini ditempatkan di ruang panel pada rack 19” sesuai gambar
rencana.
 Semua kabel yang masuk/keluar kotak panel rack 19” ini harus melalui kabel gland
serta memakai flexible conduit.
 Kabel dan Conduit
i. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking
kabel.
ii. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang
pada tangga kabel.
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus menggunakan flexible conduit.

4.PENGUJIAN

Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan
peralatan tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas
bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata hasil pengujiannya adalah baik.
Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan utama maupun
accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang keagenan peralatan
tersebut.

5.PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk


mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi/MK.

Peralatan CCTV : mengacu eksisting


Kabel : Supreme, KABELINDO

PASAL 34
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING

1. Ketentuan Umum

a. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan Plambing ,
sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana tetapi tidak terbatas
pada :

78
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(1) Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan pipa dan perlengkapan -


perlengkapannya, termasuk fitting , hanger, valves, penggalian,
pengurugan kembali, bak kontrol dan lain-lain.
(2) Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih
(3) Pengetesan seluruh pekerjaan plambing yang telah terpasang terhadap
kebocorankebocoran , sebagaimana yang dipersyaratkan dalam buku
spesifikasi ini.
(4) Melakukan pekerjaan pemeliharaan , selama masa pemeliharaan yang
bila tidak ditentukan lain adalah selama 90 hari kalender setelah serah
terima pertama.

b. Koordinasi
(1) Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk
menunjukkan secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-
peralatan dan penyambungan- penyambungannya. Pemborong harus
melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang dibutuhkan
untuk melengkapi pekerjaan .
(2) Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari
peralatan , pemipaan , fixtures dan lain-lain. Lokasi yang ditujukan
adalah merupakan posisi-posisi perkiraan , Pemborong harus
menyesuaikan tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan- pemasangan yang sempurna dari peralatan-
peralatan tersebut.

c. Kualifikasi
(1) Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan- pekerjaan ini harus
dilakukan oleh pekerja- pekerja dan supervisor yang benar- benar ahli
dan berpengalaman.
(2) Konsultan MK dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu
pekerjaan, bila dinilai bahwa pelaksanaan tersebut tidak terampil / tidak
berpengalaman .

d. Pengajuan-pengajuan
Dalam waktu paling lambat 10 hari kalender setelah kontrak pemborong
harus mengajukan :
(1) Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang .
(2) Shop drawing yang menunjukan secara detail pekerjaan- pekerjaan /
pemasangan peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-
pekerjaan lain atau pekerjaan- pekerjaan yang sulit dilaksanakan .
Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang disusulkan terhadap
gambar rencana.
(3) Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari
peralatan- peralatan yang akan dipasang .
(4) Contoh- contoh material (brosur- brosur untuk peralatan- peralatan yang
besar) dari material/peralatan yang akan dipasang.

e. Standard dan Code


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana , maka pada pekerjaan ini
berlaku peraturan- peraturan sebagai berikut :
(1) Pedoman Plambing indonesia - Departemen Pekerjaan Umum.
(2) Perda no VII tahun 1991
(3) Peraturan-peraturan tentang instalasi air minum dari PAM
(4) Material Plumbing Code.
(5) Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi

79
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(6) Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah serah terima
pertama Pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi
terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1 set transparant.
(7) Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk
operasi dan maintenance dari system yang dipasang.

2. Persyaratan Material Dan Bahan

a. Pipa-pipa dan fitting air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk
distribusi air sampai ke fixture-fixture, baik yang ditanam di dalam tanah atau
ditempatkan di atas langit-langit , dibuat dari PVC
b. Bak kontrol harus dibuat dari beton bertulang yang dilengkapi dengan tutup
beton yang dapat dengan mudah dibuka.
c. Pipa-pipa pembuangan air kotor dan air bekas sanitair dari fixture sampai
pipa vertikal yang terletak pada shaft plambing , dibuat dari PVC dengan
tekanan kerja nominal 8 kg / cm2.
d. Pipa-pipa dan fitting untuk vent dibuat dari PVC dengan tekanan kerja 5 kg /
cm2
e. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh ), fitting , fixture dan peralatan-peralatan
yang akan dipasang pada instalasi ini, harus mempunyai tanda-tanda merk
yang jelas dari pembuatnya. Pipa, fitting dan fixture yang tidak mempunyai
tanda-tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Pemborong.

3. Persyaratan Pelaksanaan/ Pemasangan

a. Selama pemasangan berjalan , Pemborong harus menutup setiap ujung pipa


yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
b. Semua sambungan / cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus
dibuat dengan cabang Y, dengan sambungan lem . Pipa mendatar untuk air
kotor mempunyai kemiringan minimal 1% dan maksimal 1. 5 %
c. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang
berbeda, harus menggunakan “Reducing Fitting”, sedapat mungkin harus
digunakan belokan- belokan dengan “Long Radius Elbow”. Belokan- belokan
dari jenis “Short Radius Elbow” hanya boleh digunakan apabila kondisi
setempat tidak memungkinkan digunakan belokan jenis long radius, dan
Pemborong harus memberitahukan hal ini MK. Fitting atau alat-alat lain yang
akan menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan .
d. Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton .
e. Sleeve harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0, 2
cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm, pada masing-masing sisi
diluar pipa ataupun isolasinya .
f. Sleeve pada dinding terbuat dari pipa PVC kelas AW.
g. Semua pipa harus diikat / ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau
angkur yang dipergunakan harus cukup kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut baik
untuk air bersih , maupun air kotor harus ditumpu untuk menjaga, agar tidak
berubah tempatnya, inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya
getaran, dan harus dipasang sedemikian sehingga memungkinkan konstruksi
dan ekspansi pipa oleh perubahan temperatur . Pipa horizontal harus
digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak
maksimum antara pipa adalah :
Dia 25 maksimum 2 m
Dia 40 maksimum 2. 5 m
Dia 50 maksimum 3 m
Dia 80 maksimum 3. 5 m

80
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Dia 100 maksimum 4 m


Dia 150 maksimum 5 m
h. Pemborong harus mengajukan konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui
oleh MK/Pengawas.
i. Penggantung ataupun penumpu pipa harus ditetapkan (terikat) pada
konstruksi bangunan dengan “Insert” yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau penembakan , atau dengan baut tembak (ramset bolt).
j. Pipa vertikal harus ditumpu klem paling jauh dengan jarak tidak lebih dari 3
m
k. Penggantung / penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang
akan tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi
terlebih dahulu dengan zinc chromate primer atau cat penahan karat.
l. Semua pipa dari besi / baja yang dilapisi dengan “tar” (tar coated) harus
dicat dengan dua lapis “Shellac” dan dua lapis cat minyak (oil paint).
m. Semua pipa-pipa yang terlihat (exposed) dan tidak dilapis chromium atau
nickel harus dapat dikenali dengan memberi cat yang warnanya berbeda-
beda.
n. Pada setiap cabang utama pipa air bersih yang disambungkan ke pipa tegak
pada shaft untuk setiap lantai, harus dilengkapi dengan katup-katup untuk
mengisolir setiap cabang dari keseluruhan sistem, agar dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang perlu untuk Fixture pada lantai tersebut tanpa
mengganggu pelayanan air pada lantai-lantai yang lain .
o. Lokasi yang tepat dari peralatan sanitair, fixture- fixture, floor drain dan roof
drain, pipa-pipa utama dan pipa-pipa cabang harus diperiksa sesuai dengan
gambar-gambar perencanaan mekanikal dan arsitektur, dan sesuai dengan
ukuran - ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuat alat-alat tersebut.
p. Apabila digunakan baut tembus harus dipasang pelat penahan pada sisi
yang lain dari dinding atau lantai tersebut .
q. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan
yang tepat .
r. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa terletak / tertumpu dengan baik.
s. Pipa-pipa dalam tanah harus dilindungi pasir dibagian bawah maupun
atasnya setebal minimal 10 cm . Setelah pipa dipasang pada lubang galian
setelah diperiksa oleh MK, semua kotoran harus dibuang dari lubang galian
ditimbun dengan baik dengan tanah bekas galian tersebut atau dengan
bahan lain yang disetujui.
t. Penimbunan lubang galian harus sedemikian hingga tidak mengganggu /
merubah letak pipa .
u. Apabila terjadi kemacetan , pengotoran atas bagian bangunan atau finish
arsitektural atau timbulnya kerusakan lain, yang semuanya atas kelalaian.
Pemborong karena tidak membersihkan sistem pemipaan dengan baik, maka
semua perbaikannya adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.

4. Pengujian Dan Pengetesan

(1) Pengujian dan Pengetesan System Air Kotor


(1) Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air
sampai lubang “Vent” tertinggi
(2) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut
diatas, minimal selama 6 (enam) jam tanpa ada penurunan level muka air
dalam pipa .
(3) Apabila dan pada waktu MK menginginkan pengujian lain disamping pengujian
diatas, pemborong harus melakukannya tanpa tambahan biaya .

81
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(2) Pengujian Sistem Distribusi Air


(1) Setelah “Roughing-in” selesai dipasang dan sebelum memasang “Fixture -
fixture”, seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan
hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya (working
pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 6 ( enam
) jam tanpa mengalami penurunan tekanan .
(2) Apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh tembok atau
konstruksi bangunan lain maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji
dengan cara sama seperti diatas, sebelum ditutup dengan tembok atau
bagian bangunan tersebut .
(3) Kerusakan dan Kegagalan Uji
(4) Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan
atau kegagalan dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instslasi,
maka pemborong harus mengganti bagian atau bagian yang rusak atau
gagal tersebut dan pemriksaan / pengujian dilakukan lagi sampai dapat
diterima oleh MK/Pengawas.

(3) Desinfeksi
(1) Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh
instalasi air, sebelum diserahkan kepada Pemberi tugas
(2) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam
sistem pipa, dengan cara/ metoda yang disetujui pemberi tugas. Dosis
Chlorine adalah sebesar 50 ppm (parts per million).
(3) Setelah 16 jam , seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air
bersih, sehingga kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0, 2 ppm .
(4) Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses
desinfeksi tersebut , harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama
jangka waktu 24 jam tersebut diatas .

2. Pemipaan

a. Umum
Pekerjaan pemipaan mencakup pekerjaan atau instalasi sebagai berikut :
 Pipa
 Sambungan
 Katup
 Strainers / saringan
 Penggantung , kedudukan (brackets) dan angkur
 Sambungan (Flexible connection)
 Sleeves
 Peralatan pemipaan
b. Spesifikasi dan gambar perencanaan menyatakan diameter nominal minimum
pipa dan hal-hal lain yang umum , dimana bermacam- macam sistem pipa
dipasang .
c. Semua pekerjaan yang terlihat / tercantum dalam gambar atau spesifikasi,
harus dipasang menurut tata cara yang sebenarnya, sehingga dicapai suatu
kerja sama yang baik dengan kondisi struktur dan arsitektur untuk
menghindarkan interferensi dengan pekerjaan dari bagian lain .
d. Pipa-pipa besi yang disimpan pada tempat terbuka di lapangan (site), harus
diberi lapis minyak pada permukaannya atau dipernis terutama pada waktu
pengirimannya . Ujung - ujung pipa yang terbuka harus ditutup .

82
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

3. Material

a. Gate Valve, Globe valve


(1) Diameter 40 mm atau lebih kecil. Katup bola (globe valve) dari bronze,
berulir, kelas 10 kg/ cm2.
(2) Kelas / ratingnya harus sesuai dengan tekanan kerja/ tekanan pompa.

b. Check Valve
(1) Sampai diameter 40 mm . Swing check valve dari bronze, berulir.
(2) Check valve harus dari jenis “non water hammer”.
(3) Kelas / ratingnya harus sesuai dengan tekanan kerja pompa.

c. Saringan (Strainers) Untuk air


(1) Sampai diameter 40 mm dari bahan bronze
(2) Kelas / ratingnya harus disesuaikan dengan tekanan kerja/ tekanan
pompa.

4. Pelaksanaan

a. Umum
(1) Pemipaan harus diatur dengan hati-hati, sehingga tampak teratur, bersih
dan baik.
(2) Instalasi pemipaan harus dipasang/ dilaksanakan pada tempat/ ruang
yang bebas dengan jarak minimum 50 mm antara sesamanya (pipa)
atau penunjang dan bidang bangunan terdekat
(3) Semua pipa dan fitting harus benar-benar bersih sebelum dipasang ,
semua endapan dan kotoran harus dihilangkan.
(4) Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan isolating valve, drains
valves, check valves dan lain- lain, yang diperlukan seperti terlihat dalam
gambar untuk kelengkapan instalasi itu sendiri .
(5) Penyambungan pipa-pipa dengan diameter sampai 50 mm, harus
dengan Union atau flens untuk semua equipment.
(6) Semua pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dan dipasang serta dilas,
sehubungan dengan kebutuhannya sesuai dengan British Standard
Codes atau peraturan yang berlaku.
(7) Lengkungan , reducers, expander dan percabangan dalam pemipaan
harus memakai buatan pabrik sesuai dengan persyaratannya .
(8) Pemasangan semua pipa harus dengan slope / kemiringan kearah titik
pembuangan (Drain points) atau kearah ketinggian titik ventilasi.
Pembuangan dan ventilasi (draint & vents) harus disediakan untuk
memungkinkan semua / sebagian dari sistem dapat melakukan
pembuangan dan ventilasi.
(9) Valves dan strainers harus dapat / mudah diganti atau dibuka pada
waktu perawatan .
(10) Sambungan flexible harus dipasang sedemikian dan dilengkapi dengan
pipa angkur yang memadai , untuk mencegah tegangan dari pemipaan
tersebut atau dengan equipment tersambung oleh gaya longitudinal yang
diakibatkan oleh sambungan flexible tersebut .
(11) Jalur pemipaan terbesar akan langsung diambil oleh pompa, dengan
dilengkapi oleh tapered reduction pieces, terhadap proposi yang
sebenarnya .
(12) Bila belum disediakan oleh Kontraktor Utama, PIPE SLEEVES, harus
disediakan dimanapun pipa akan menembus dinding , lantai, beams ,
girders atau ceilings .

83
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

(13) Jika pipa menembus suatu dinding tahan api . Jarak antara sekeliling
sleeves dengan pipa harus ditutup dengan adukan semen atau rock
wool fiber.
(14) Selama masa pelaksanaan/ instalasi, semua ujung pipa yang terbuka
dalam tiap phasepengerjaan harus ditutup untuk menghindari masuknya
debu dan kotoran .
(15) Semua penggalian, penutupan kembali (back fitting) dari pemadatan
yang diperlukan untuk akomodasi pemipaan dibawah tanah.

b. Penunjang Pipa
(1) Pemipaan harus memiliki penunjang / sandaran seperti : penggantung ,
penjepit (brackets) atau kedudukan (saddles) yang memadai untuk
gerakan pemuaian/ pengerutan dalam jarak yang diijinkan seperti dalam
tabel dibawah ini :
(2) Penunjang tambahan harus diberikan sehubungan dengan :
- Perubahan arah
- Pipa-pipa cabang dengan jarak rentangan 1,5 m .
- Pemusatan beban sehubungan dengan valves, strainers dan
sejenisnya
(3) Pendukung kedudukan dari penyangga baik dari atas maupun dari
bawah harus dipasang / disediakan sesuai dengan kebutuhan .

c. Pemasangan Katup-katup
(1) Katup harus dipasang sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
(2) Pemasangan Check velves
(3) Check valves harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi
(4) Pemasangan Strainers
(5) Strainers harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi dan
seperti yang tercantum dalam perlengkapan.
(6) Pemasangan Pressure Gauges
(7) Pressure gauge harus dipasang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
(8) Sambungan Pipa

5. Pengujian

a. Semua pipa air bersih dari instalasi sistem pemadam kebakaran diuji diuji
dengan air bertekanan dengan ketentuan batas tekanan 1. 5 kali tekanan
kerjanya selama 24 jam tanpa ada penurunan tekanan. Hal ini terutama
dilaksakan sebelum penamaan dan pengecatan pipa.
b. Setiap kebocoran harus diperbaiki dan diuji kembali .
c. Perlengkapan yang rusak/ mungkin rusak karena test ini, harus dilepas dulu
(disconnected) ketika pengujian dengan tekanan itu berlangsung .

6. Penyetelan / Adjusment

a. Kuantitas aliran harus disetel/ disesuaikan sehubungan dengan schedule


pompa pada katup kelur pompa . (Pump Discharge).
b. Laporan penyesuaian harus dibuat untuk penyerahan / commisioning .

7. Persyaratan Material Dan Bahan

a. Pompa Air
(1) Lingkup pekerjaan

84
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

Lingkup pekerjaan pasal ini adalah pengadaan dan pemasangan pompa-


pompa air bersih seperti yang ditunjukkan pada gambar rancangan
yang melengkapi dokumen ini .
(2) Umum
- Spesifikasi teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi . Sedang ketentuan spesifikasi dari
kemampuan unit pompa (performance) dapat dilihat pada lembar
gambar rencana “Daftar peralatan” yang melengkapi dokumen ini.
- Ketentuan mengenai kemampuan unit seperti tercantum pada lembar
gambar-gambar “daftar peralatan” adalah kapasitas/ kemampuan
minimum yang harus dipenuhi .
(3) Spesifikasi teknis
- Pompa Air Bersih
- Pompa-pompa yang digunakan untuk instalasi ini adalah jenis centrifugal
and suction / multi stage seperti tertera dalam gambar rencana
disambung langsung dengan kopling elastis pada elektro motor.
Performance curve pompa adalah dari type flat curve :
 Casing-cast iron atau cast steel
 Impller - Bronze
 Shaft - Forged Stainless steel
 Bearing - Ball bearing
 Packing - mechanical seal
 Putaran motor - 1450 rpm
 Effesiensi pompa min 70 %
Kapasitas / head dan jumlah unit adalah sebagai tertera dalam lembar
gambar
Motor harus mempunyai putaran yang sama dengan putaran pompanya
Electro motor yang dipakai cocok untuk tegangan jala-jala 380 V - 3
phasa 50 Hz atau 220 V / 1 phasa / 50 Hz.Pompa harus dipasang
dengan menggunakan pondasi beton (inertia blok) dari anti vibration
mounting , sehingga getaran-getaran yang ditimbulkan tidak diteruskan
pada kkonstruksi bangunan .Setiap pompa harus dilengkapi baik pada
discharge maupun suction peralatan seperti : flexible pipe, stop valve,
pressure gauge, check valve ( hanya pada discharge) dan strainer pada
suction .
(4) Pipa-pipa dan fitting air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk
distribusi air sampai ke fixture-fixture, baik yang ditanam didalam tanah
atau ditempatkan di atas langit-langit, dibuat dari PVC.
(5) Bak kontrol harus dibuat dari tulangan besi yang dilengkapi dengan tutup
beton atau besi cast iron yang dapat dengan mudah dibuka. Pekerjaan
struktur dari bak kontrol ini termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor
Utama.
(6) Pipa-pipa air kotor / air bekas dari sanitair fixture sampai pipa vertikal
yang terletak pada shaft plumbing , dibuat dari PVC dengan tekanan
kerja minimal 10 kg/ cm2 (klas AW).
(7) Tangki air bersih (roof tank)
(8) Roof tank, terbuat dari fibre, letak dilantai atap (lihat gambar
perencanaan).

8. Pengecatan

a. Pipa-pipa dan penunjang yang kelihatan (exposed) harus dicat dengan


warna yang dikoordinasikan .

85
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

b. Bagian luar dan dalam sambungan flens dari pipa-pipa besi , bagian
luar dari pipa besi yang berulir , dan bagian luar dari pipa besi yang
dilas, harus diberi lapisanpelindung dari Zinc Chromate Primer.
c. Bagian luar dari pipa besi Galvanized yang berulir harus dicat.
d. Permukaan pipa yang akan dicat harus bersih.
e. Semua perlengkapan, panel kontrol harus dicat atau digalvanize oleh
pabrik pembuatnya.

9. Lingkup Pekerjaan Listrik

a. Lingkup pekerjaan untuk pasal ini adalah menyediakan dan


pemasangan panel listrik termasuk peralatan panel kontrol untuk
peralatan pompa air bersih, dan pompa air booster, kabel kontrol
berikut peralatan kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar
rancangan yang melengkapi dokumen ini.

b. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rancangan, jalur
kabeltergambar adalah merupakan gambar dasar yang
menunjukkan route kabel dan ukuran kabel.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail-detail atau
potongan-potongan yang diperlukan dengan sebelumnya
mendapatkan persetujuan MK untuk pelaksanaannya.
c. Ketentuan-ketentuan yang diikuti
(1) Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL) yang dikeluarkan oleh
(2) Pemerintah.
(3) Ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik.

d. Material dan teknis


Semua kompoen-komponen yang dipergunakan untuk power
panel dan panel kontrol harus sesuai daftar material .
(1) Panel-panel harus dibuat dari pelat metal 2 mm, dilengkapi
dengan kunci dan dibuat oleh supplier panel maker dan
disetujui.
(2) Tiap panel dan unit mesin harus digrounded/ pentanahan.
Tahanan pentanahan harus lebih kecil dari 5 ohm, diukur
setelah tidak hujan 2 hari.
(3) Pengkabelan (wiring) untuk instalasi listrik dan kontrol harus
dipasang dan conduit.
(4) Penarikan kabel power (cable feeder)

PASAL 35
PEKERJAAN DRAINAGE

1. Lingkup pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sempurna.
b. Kontraktor harus mengatur pekerjaan drainage sedemikian sehingga aliran air hujan,
air bekas dari lavatory, floor drain atau dari sumber-sumber lain, selama dan
sesudah pekerjaan selesai, berjalan baik dan lancar.

86
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

c. Untuk menghindarkan kerusakan pekerjaan, Kontraktor harus mengusahakan alat-


alat untuk melindungi pekerjan tersebut, misalnya pompa air, selokan pembuangan
atau saluran-saluran penyimpanan air dan sebagainya.
2. Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan beton untuk gorong-gorong, selokan-selokan bak kontrol dan saluran
drainage serta untuk pekerjaan beton lainya supaya mengikuti ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam P.B.I. 1971, baik mengenai persyaratan material. Persiapan dan
cara-cara pelaksanaanya, acuan dan lain-lainya.
3. Macam Pekerjaan
a. Macam pekerjaan drainage meliputi pelaksanaan saluran pipa PVC dalam tanah,
selokan-selokan Bak kontrol, saluran penyambung dari jalan keselokan dan saluran
air sesuai dengan spesifikasi lainya tentang pekerjaan tersebut, dan batas-batas
kedudukan, kemiringan dan dimensi seperti yang tercantum dalam gambar
perencanaan.
b. Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan beerput untuk resapan pada area halaman
kantor sesuai desain (jumlah dan penempatan serta spesifikasinya ).
Kontraktor harus mengikuti gambar-gambar perencanaan bila terdapat ukuran-ukuran yang
kurang jelas, Kontraktor harus mengikuti semua petunjuk-petunjuk Pengawas.

PASAL 36
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Meskipun dalam bestek ini, pada uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan,
tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) mengenai bagian pekerjaan
yang termasuk harus dikerjakan oleh pemborong maka bagian tersebut dianggap ada
dan dimuat dalam bestek.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini, tetapi tidak
diuraikan atau tidak dimuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakan dan diselesaikan
oleh Pemborong.
3. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas pemborong diwajibkan pula mengurus :
a. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Keterangan Rencana Kota
(KRK) dari Pemda setempat.
b. Penyambungan Daya Listrik.
c. Surat-surat bukti keer listrik/ pengetesan dari PLN dan pengetesan yang
diperlukan.
4. Sebelum penyerahan pertama , pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus
ditata rapi dan semua yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.
5. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus
menyuelesaikan pekerjaan sebaik mungkin

87
Dokumen Pengadaan Pembangunan Gedung Workshop Pendidikan Furniture di Kendal

PASAL 37
PENUTUP

1. Tim teknis / Pengawas lapangan berhak untuk menolak bahan bangunan yang
didatangkan yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, jika tidak
sesuai dengan syarat-syarat tersebut diatas.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini, akan
diberikan pada saat pemberian penjelasan pekerjaan dan juga oleh Tim
Teknis/MK/Pengawas Lapangan dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Semua pekerjaan yang termasuk pekerjaan yang dilaksanakan, tetapi tidak dijelaskan
dalam uraian dan syarat-syarat teknis ini, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan
oleh pemborong.
Gambar rencana kerja dan syarat-syarat teknis serta Risalah Berita Acara Pemberian
Penjelasan Pekerjaan, merupakan satu kesatuan yang sifatnya saling melengkapi dan
mengikat.

Semarang, Juni 2018

Konsultan Perencana
PT. Aretas Wicaksana Konsultan

Drs. Arias Herwicaksono, ST.


Direktur

88

Anda mungkin juga menyukai