Anda di halaman 1dari 15

COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR

AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

URAIAN PEKERJAAN DAN SYARAT PELAKSANAAN TEKNIS


PEKERJAAN INTERIOR
BAB I
PEKERJAAN INTERIOR
1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap,
meliputi:
a. Pekerjaan interior sesuai dengan gambar kerja serta buku uraian pekerjaan dan persyaratan
pelaksanaan teknis.
b. Pekerjaan pembersihan sebelum dan setelah pelaksanaan pekerjaan.
c. Pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat kerja, bahan-bahan, maupun
hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga hasil pelaksanaan
sempurna.

2. PERSYARATAN UMUM

2.1 GAMBAR DOKUMEN

2.1.1 Dalam hal terjadi perbedaan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam buku
uraian pekerjaan ini maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan, kontraktor
diwajibkan melaporkannya kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di lapangan setelah terlebih dahulu direksi berunding dengan perencana.

2.1.2 Semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.

2.1.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor
diwajibkan terlebih dahulu memperhatikan dan meneliti semua ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan detail lainnya
dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.

2.2 SHOP DRAWING

2.2.1 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap
dalam gambar kerja/dokumen kontrak maupun yang diminta oleh Direksi/Perencana.

2.2.2 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

2.3 KOORDINASI

2.3.1 Penunjukan supplier dan sub-kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi/
Perencana.

2.3.2 Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi dengan Kontraktor
bawahan atau supplier bahan.

2.3.3 Supplier wajib hadir mendampingi Direksi di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus
sesuai dengan instruksi pabrik.

2.4 STANDAR DAN ATURAN MUTU YANG DIPAKAI

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti normalisasi Indonesia, standar
industri dan peraturan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini, misalnya :
a. Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat.
b. Peraturan Bangunan Nasional 1978.

BAB I – 1
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

c. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan baik secara lisan maupun tertulis yang


diberikan oleh Direksi.

2.5 BAHAN/MATERIAL DAN KOMPONEN JADI

2.5.1 Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja,
memenuhi standar spesifikasi bahan yang telah dipilih/ditunjuk/ disetujui, mengikuti peraturan
tertulis dalam buku uraian pekerjaan ini dan mengikuti petunjuk Direksi.

2.5.2 Sebelum dipasang, semua bahan harus disetujui oleh Direksi, contoh bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Direksi minimum sebanyak empat buah.

2.5.3 Semua produk bahan atau pembuatan yang tercantum dalam buku uraian pekerjaan ini di
maksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang
mengikat. Apabila kontraktor dapat mengusulkan produk lain sejauh mana masih dapat
dibuktikan mempunyai kualitas sama dengan yang tersebut dalam buku uraian pekerjaan ini
kepada Direksi, maka produk tersebut dapat dipakai sebagai pengganti.

2.5.4 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor diwajibkan membuat komponen jadi (mock-
up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis sebagai
acuan untuk pelaksanaan.

2.5.5 Setiap bahan/komponen jadi keluaran pabrik, dalam pelaksanaannya harus di bawah
pengawasan/supervisi tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat. Apabila dianggap perlu,
Direksi berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik atau supplier yang
bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini, kontraktor tidak berhak
mengajukannya sebagai pekerjaan tambah.

2.5.6 Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih serta bentuk komponen jadi
akan diinformasikan tidak lebih dari tujuh hari kalender setelah penyerahan contoh bahan atau
komponen jadi tersebut.

2.5.7 Penyimpanan dan pemeliharaan bahan dan komponen jadi harus sesuai dengan persyaratan
pabrik yang bersangkutan, atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.

2.6. PENINJAUAN DAN PENGUJIAN BAHAN

2.6.1 Semua bahan untuk pekerjaan ini apabila dianggap perlu harus ditinjau dan diuji, baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Direksi.

2.7 DASAR PENENTUAN UKURAN/POSISI PEKERJAAN

2.7.1 Semua ukuran dan posisi di lapangan harus tepat sesuai dengan gambar kerja. Kontraktor wajib
memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera dalam gambar kerja untuk
mendapatkan posisi dan ketepatan di lapangan untuk setiap bagian pekerjaan.

2.7.2 Kontraktor harus memasang tanda di lapangan sebagai patokan titik mula setiap bagian dari
pekerjaan dan harus sesuai dengan yang ditentukan pada gambar kerja.

2.7.3 Apabila terjadi perbedaan antara gambar kerja dengan keadaan di lapangan, kontraktor harus
melaporkan hal tersebut kepada Direksi untuk mendapatkan pemecahannya. Tidak dibenarkan
Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Direksi.

2.8 PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN KEMBALI

2.8.1 Apabila dalam pelaksanaan harus dilakukan pembongkaran, atau pemindahan akibat
pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya kembali atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga sempurna tanpa mengganggu sistem yang telah ada.

BAB I – 2
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

2.8.2 Kontraktor diwajibkan melaporkan terlebih dahulu kepada Direksi sebelum melakukan
pembongkaran/pemindahan segala yang ada di lapangan.

2.9 PEKERJAAN PEMBERSIHAN & PENGAMANAN


SETELAH PEMBANGUNAN

2.9.1 Pembersihan tapak konstruksi dan semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan,
seperti yang tercantum dalam buku spesifikasi ini semua barang atau bahan bangunan lainnya
yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai maka menjadi tanggung jawab
kontraktor bersangkutan.

2.9.2 Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material,


barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.

3. PERSYARATAN KHUSUS BAHAN-BAHAN

3.1 PEKERJAAN LANTAI KARPET

3.1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan - bahan, peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk
pemasangan seluruh karpet seperti telah ditentukan dalam gambar kerja mencakup ruang –
ruang area publik.

3.1.2 PERSYARATAN BAHAN

a. Untuk ruang sesuai dengan yang dalam Gambar Kerja dan kelengkapannya yaitu seperti
yang ditunjukkan dalam gambar kerja
- Tipe : loop pile / Tile uk 50x50 cm
- Bahan dasar : 100% synthetic fiber
- Produk : Import
- Merk : Ex. SMJ,
Ex.Vision, nat c 02
Ex. Suminoe,
Ex. Newland

- Warna & Type : loop pile


b. Semua bahan harus disertakan spesifikasi teknis yang memenuhi persyaratan atas
kebakaran [flame-retardant], soil resistance, kelembaban dan anti statik.

3.1.3 PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN

3.1.3.1 Pengiriman dilakukan/dilaksanakan apabila seluruh daerah atau area lantai yang akan dipasang
karpet telah selesai dengan seijin dan sepengetahuan pengawas lapangan bidang interior.

3.1.3.2 Penerimaan barang harus diperiksa, bila ada kerusakan harus diganti. Pada waktu penerimaan
identifikasi barang harus terpasang [cap dan nomor].

3.1.3.3 Penyimpanan material dilakukan untuk menghindari deteriosasi, staining dan soiling.

3.1.4 PERSIAPAN

3.1.4.1 Pemasangan dilakukan jika semua persiapan telah selesai.

3.1.4.2 Pemeriksaan kelembaban dan temperatur dalam keadaan normal, karpet harus disimpan di
daerah yang akan dipasang selama 48 jam.

3.1.4.3 Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lapangan/lantai sebelum pekerjaan dimulai,
permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat. Pelaksana harus
memberitahukan secara tertulis pada Owner/Perencana lapangan apabila keadaan tidak
memuaskan/memenuhi persyaratan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna.

BAB I – 3
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

Pekerjaan tidak boleh dimulai bila kerusakan/kekurangannya belum diselesaikan.

3.1.5 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1.5.1 Pekerjaan seluruh material yang akan dipakai harus dilakukan oleh pekerja yang ahli dan
berpengalaman dalam pekerjaan karpet sejenis.

3.1.5.2 Pemasangan karpet :


a. Ditentukan lebih dahulu peil yang dikehendaki [sesuai rencana gambar], Permukaan dasar
karpet [leveling mortal] harus cukup halus, rata dan datar [horizontal].
b. Karpet pada dasarnya tidak memerlukan perekat, lem akan memperkuat pamasangan karpet
juga diperlukan untuk pemasangan pada pintu masuk ruangan dan pada pertemuan lantai
dengan dinding.
Semprotkan lem pada masing-masing permukaan lantai dan permukaan bagian bawah
karpet.
c. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh Supplier sebagai orang yang ahli di
dalam bidang tersebut.
d. Hasil pemasangan harus rata, kuat dan tidak menggelembung.
e. Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi sekali, tidak boleh terlihat sambungannya.
f. Pemotongan karpet merupakan tanggung jawab dari kontraktor karpet, terutama
menyangkut pekerjaan lain seperti telepon/elektrikal outlet atau penambahan lainnya.
g. Untuk setiap jenis dan warna dari bahan-bahan lunak disediakan sisa minimal 5% untuk
cadangan penggantian apabila ada kerusakan dan diserahkan kepada pihak Pemberi
Tugas/Owner.

3.2 PEKERJAAN KACA

3.2.1 LINGKUP PEKERJAAN

3.2.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap.
Lingkup pekerjaan tersebut adalah :

Pekerjaan yang tercantum dalam gambar kerja.

3.2.2 PERSYARATAN BAHAN

a. - Jenis : a. Clear float glass, kaca t = 12 mm tempered bening.


b. Clear float glass, kaca t = 10 mm, bening disandblast stiker
c. Clear float glass, kaca t = 8 mm, 6 mm bening disandblast stiker
d. Back painted glass
Kaca bening t=10 mm finish cat crystal coat ex. Indowira
e.Back Painted Glass t = 8 mm (cat ex. Indowira)
Backpainted glass warna polos dan motif. Desain motif sesuai dengan gambar
kerja.
f. Kaca cermin t = 5 mm

- Produk : Ex. Asahi Mas, Ex. Mulia, Ex. Magi, Ex. Mycotama

b. Pengecatan Kaca / back painted glass :


Produk Indowira type Petalac
cat dasar : crystal coat clear gloss
Top coat : crystal coat super matt/etsatone
Colour order : Petalac

c. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak, tidak
bergelombang dan harus memenuhi standar bahan yang berlaku di Indonesia.

3.2.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.2.3.1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja, persyaratan persyaratan
atau sesuai petunjuk Direksi. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian dan ketelitian.

BAB I – 4
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.2.3.2 Syarat dan Mutu.


a. Dimensi.
b. Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi dari 0. 3 mm.
c. Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm.
d. Kesikuan.

3.2.3.3 Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan
yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm/m,
kecuali disyaratkan lain oleh Direksi.

3.2.3.4 Ukuran, tebal warna dan jenis bahan yang dipasang sesuai dengan gambar kerja, buku
spesifikasi ini atau sesuai dengan petunjuk direksi.

3.2.3.5 Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca khusus, sesuai standar
pabrik.
Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan
sampai berbentuk tembereng.

3.2.3.6 Pekerjaan Pemasangan Kaca.


Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai dengan gambar
kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang tersebut.
Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang harus diberi sealant atau
dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka seperti yang disyaratkan dalam gambar
kerja.
Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm batas garis sambungan
dengan kaca.

3.2.3.7 Kualitas Pekerjaan


a. Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan lis maupun sekrup.
b. Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari rangka pemegang
dan list yang ada.
c. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.
d. Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat
diajukan sebagai pekerjaan tambah.
e. Kontraktor wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan dari kerusakan dan benturan,
untuk itu pekerjaan kaca harus diberi tanda agar mudah terlihat/diketahui. Semua kerusakan
yang timbul menjadi tanggung jawab kontraktor untuk memperbaiki sampai pekerjaan
selesai.

3.2.4 APLIKASI PENGECATAN KACA / BACK PAINTED GLASS

3.2.4.1 Kondisi permukaan kaca yang akan dicat dipersiapkan sebaik mungkin (menggunakan Thinner)
sehingga permukaan dalam kondisi kering, besih dari minyak dan debu.

3.2.4.2 Cat dasar


Crystal Coat Clear Gloss campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 4 : 1 aduk sampai
rata, tambahkan thinner sebanyak 200 % aduk rata, semprotkan dengan menggunakan spray
gun pada permukaan kaca sebanyak 1 lapis (2 jalan), tunggu 5 menit sebaiknya wet on wet
untuk proses selanjutnya.
3.2.4.3 Colour
Crystal Coat Colour ( color order ) campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 4 : 1
aduk sampai rata, tambahkan thinner sebanyak 200 % aduk rata, semprotkan dengan
menggunakan spray gun pada permukaan kaca sebanyak 3 lapis ( 6 jalan ) tunggu kering
kurang lebih 30 menit.  
3.2.4.4 Top Coat
Crystal Coat  Clear Gloss campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 4 : 1 aduk
sampai rata, tambahkan thinner sebanyak 200 % aduk rata, semprotkan dengan menggunakan
spray gun pada permukaan kaca sebanyak 3 lapis (6 jalan) tunggu kering kurang lebih 8 jam.

BAB I – 5
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.2.4.5 Setelah proses pengecatan selesai biarkan kering selama 8 jam. Untuk penampilan Gloss :
amplas dengan amplas No.1500 dengan menggunakan air, lalu dipoles dengan menggunakan
Braso sampai mengkilat. Selanjutnya gunakan Sanpoly agar mengkilat dan licin.

3.3 PEKERJAAN KAYU

3.3.1 LINGKUP PEKERJAAN

3.3.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
a. Pekerjaan kayu kasar (unfinished) terdiri dari rangka kayu partisi, klos-klos dan pekerjaan
lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan kayu halus (finished), terdiri dari pekerjaan, panel dinding, plint dan pekerjaan
lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

3.3.2 PERSYARATAN BAHAN

3.3.2.1 Mutu dan kualitas kayu adalah kayu lokal sesuai dengan persyaratan bahan yang berlaku di
Indonesia.

3.3.2.2 Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering (oven), lurus, tanpa cacat mata kayu,
putih dan retak. Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tertera pada gambar kerja.

3.3.2.3 Sebelum pelaksanaan semua pekerjaan kayu, material yang digunakan harus sesuai contoh
yang disetujui direksi dari setiap jenis-jenis kayu yang dipilih.

3.3.2.4 Jenis kayu yang dipergunakan :


a. Edging Menggunakan kayu jati solid berkualitas baik.
b. Plywood/multiplex dari produk lokal yang berkualitas baik. Setiap lembar plywood yang
dipakai harus mempunyai tanda/cap dari pabrik pembuat.
c. Bahan kayu lapisan yang bersifat dekoratif (decorative veneers) dari mega sungkay
dengan pola serat lurus dengan kualitas super.
d. Kayu kamper oven solid untuk rangka (unfinished), kusen dan ruang lingkup sesuai gambar
kerja.

3.3.2.5 Harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu baik yang merupakan cacat bawaan seperti terlalu
banyaknya mata kayu, putih kayu, pecah-pecah atau cacat yang terjadi karena kesalahan proses
penebangan, pemotongan dan penyimpanan seperti melenting, menggeliat dan kebiruan (blue
stain) serta cacat lain yang tidak dapat memenuhi standar untuk pekerjaan ini.

3.3.2.6 Untuk pekerjaan kayu yang bersifat (decorative wood working), digunakan :
a. Kayu sungkay berkualitas baik.
b. Ketebalan veneer yang dipersyaratkan adalah 1(satu) mm yang dihasilkan dengan sistem
“quarter cut slicing” (bukan rotary slicing).
c. Veneer matching sesuai dengan desain dan pola gambar dengan syarat sesuai warna dan
seratnya (colour and grain matching).
d. Kayu-kayu jenis lain yang digunakan dalam pekerjaan inlay, banding, sesuai dengan desain
dan pola yang ditunjukan dalam gambar.
e. Pekerjaan kayu dekoratif yang baik yang bersifat veneer matching cross, veneer inlay,
banding, harus betul-betul dikerjakan dengan sebaik mungkin sehingga menghasilkan
permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan menghasilkan daerah daerah
pertemuan yang tidak terasa apabila diraba.

3.3.2.7 Khusus untuk pekerjaan finishing kayu baik yang masuk kedalam kelompok kayu padat, papan
maupun lapisan dekoratif persyaratan finishing yang diminta adalah :
a. Pada dasarnya persyaratan finishing yang dipakai adalah natural dengan poly urethane
finish, syarat intensitas warna sama antara satu bagian kayu dengan lainnya.
b. Finishing bersifat “open pore” (pori-pori kayu terbuka), exposed grain (serat nyata dan
terasa apabila diraba), warna natural.

BAB I – 6
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

c. Bagian-bagian kayu yang telah difinish tidak boleh menampakkan adanya paku, sekrup
bekas paku maupun dempulan.
d. Finishing (top coat) yang digunakan adalah dari jenis polyurethane.
e. Bahan perekat yang dipakai dalam pre-finishing adalah perekat formaldehide.
f. Bahan perekat ini juga berlaku pada pekerjaan-pekerjaan veneer setting, inlay, banding.
g. Pembuatan persiapan pemasangan alat-alat pengancingan yang terbuat dari logam (iron
mongery) pada kayu halus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapian dan
ketepatan yang setinggi-tingginya.

3.3.2.8 Kelembaban kayu


a. Untuk ketebalan kayu < 3 cm, diisyaratkan kelembaban kayu tidak lebih 14% terpasang.
b. Untuk ketebalan kayu > 7 cm, diijinkan kelembaban kayu maximum 25% terpasang.
c. Untuk ketebalan kayu antara 3 cm sampai dengan 7 cm, kelembaban yang diijinkan
maksimum 18% pada saat terpasang.

3.3.2.9 Pengawetan kayu


Semua kayu terkecuali lembaran kayu lapis yang dipergunakan melalui proses pengeringan/dry
clean dan harus sudah diberi bahan anti rayap sebelum pelaksanaan.
Pekerjaan anti rayap dilakukan dengan menggunakan bahan pengawet clorodane 960 EC
dengan konsentrasi 2%.
Penggunaan dilakukan dengan kuas, minimum 200 cc larutan untuk menutupi 1 m2 permukaan.
Semua prosedur penggunaan bahan dan cara pelaksanaan sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat.

3.3.2.10 Penimbunan kayu.


Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan harus diletakan di satu
tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
harus dilindungi dari kerusakan.
Timbunan kayu tersebut harus diberi alas sehingga tidak langsung terhampar di lantai.

3.3.2.11 Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, dinabolt, kawat dan lain-lain harus di galvanis sesuai
dengan persyaratan bahan yang berlaku di Indonesia.

3.3.2.12 Bahan perekat.


Jenis : lem putih untuk kayu dan harus tahan air.
Produk : Herferin atau Ponal.

3.3.2.13 Dempul yang dipakai adalah tipe B sesuai dengan referensi persyaratan bahan yang berlaku di
Indonesia.

3.3.2.14 Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan/material untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

3.3.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.3.3.1 Sebelum pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan untuk :


a. Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan, detail-detail sambungan dan
hubungan kayu dengan material lain sesuai gambar kerja atau petunjuk Direksi, terutama
pada pekerjaan kayu halus.

b. Melakukan pengukuran keadaan lapangan untuk mendapatkan ketepatan pemasangan di


lapangan.

c. Khususnya untuk pekerjaan kayu halus, kontraktor harus membuat shop drawing yang
menggambarkan detail pemasangan dan sistem perkuatan yang sesuai dengan gambar kerja
dan kondisi lapangan. Shop drawing tersebut harus diajukan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.

d. Selama pelaksanaan pekerjaan kayu ini, kontraktor harus selalu koordinasi dengan paket
pekerjaan EE, ES, ME, SA. Kontraktor harus menyediakan manhole untuk

BAB I – 7
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

pemeliharaan/perawatan instalasi disiplin lain tersebut yang tersembunyi di balik


permukaan kayu yang luas.

e. Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan menggunakan
mesin, kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi. Tidak diperkenankan proses
pengerjaan dilakukan di tempat pemasangan.

f. Bentuk, ukuran, profil, nat dan peil yang tercantum dalam gambar kerja adalah hasil jadi/
finish. Bila ada penyimpangan tanpa persetujuan Direksi/Perencana, maka kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki kembali tanpa mengurangi mutu yang disyaratkan.

g. Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung, anker, dynabolt,
sekrup, paku dan lem perekat harus rapi serta sempurna, tidak diperkenankan mengotori
bidang-bidang tampak. Khusus pada permukaan bidang tampak (exposed) tidak
diperkenankan pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
Direksi/Perencana. Ukuran bahan/material sambungan adalah baut “3/8” untuk balok kayu
dengan dinding pasangan batu bata dan permukaan beton. Paku dan sekrup sesuai
keperluan, klem dari plat baja strip tebal 3 mm, lebar 4 mm.

h. Bilamana pada sistem perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap kurang kuat oleh
Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya
setelah disetujui oleh Direksi/Perencana. Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat mengklaim
sebagai pekerjaan tambah.

i. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata dan halus setelah dempul kering digosok
ampelas halus.

j. Untuk bahan material yang melekat pada kayu, bahan/material tersebut harus diberi lapisan
pelindung atau lapisan cat yang sesuai seperti yang disyaratkan.

k. Rangka kayu yang akan dipasang bahan penyelesaian lain harus diperhalus, rata, dan
waterpas.

l. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan
0.5 cm setiap 2 m2.

m. Permukaan kayu yang terlihat atau yang akan dilapisi dengan bahan material lain harus
diserut sedemikian rupa sehinga siap menerima bahan/material tersebut.
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi lapisan dempul atau
sejenisnya, kecuali disyaratkan oleh Direksi.

n. Kayu harus dipotong menurut pola dan urutan pengerjaan yang ditentukan oleh Direksi
atau dalam gambar kerja. Kayu yang telah dipola tersebut diserut dengan mesin, kemudian
dengan serutan tangan untuk sambungan-sambungan. Untuk sambungan sambungan seperti
tenon, ekor burung layang-layang (dove tail), dowel atau tipe sambungan lain harus
dikerjakan mesin dengan toleransi 0 mm.

o. Bila komponen berjumlah lebih dari 10 (sepuluh) buah, maka pemotongan menurut pola
dan pengerjaan assembling harus menggunakan jig.

p. Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus di-finish, termasuk semua permukaan
yang terlihat apabila ada bagian yang tidak ditutup, dibuka, diangkat dan lain-lainnya.

q. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor terlebih dahulu harus mengajukan bahan
perekat tersebut baik kualitas maupun jenisnya kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.

r. Panel-panel sungkay plywood yang akan dipasang pada rangka kayu harus dengan cara
dilem.

BAB I – 8
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

Pengeleman harus merata, tidak ada rongga udara, rapi, permukaan harus rata dan tidak
kotor atau bernoda. Tidak diperkenankan adanya sambungan dalam satu bidang
permukaan, harus merupakan satu muka yang utuh.

s. Pada bidang kayu yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan
penunjang atau penyiku.

t. Pekerjaan daun pintu kayu.


Pemasangan/penyetelan semua daun pintu pada kusen harus menghasilkan celah yang
merata (2 mm) dan lurus.

u. Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala benturan, pecah, retak noda
dan cacat lain.
Apabila hal tersebut di atas ditemui, maka kontraktor harus membongkar dan mengganti
tanpa mengurangi mutu. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor,
tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.

3.4. BAHAN FINISHING

3.4.1 FINISHING Polyurethane (PU)

3.4.1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pengecatan pekerjaan furniture kayu, treatment
dinding, kayu olahan untuk permukaan yang dinyatakan ditampakkan serat kayunya atau mega
sungkai plywood sesuai dengan gambar kerja .

3.4.1.2 PERSYARATAN BAHAN

3.4.1.2.1 Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara, garam, dan anti gores, produk Petalac 2K, Ex.
Petalac, Ex. Propan/Minimal sekualitas.

3.4.1.2.2 Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak konstruksi harus masih tersegel baik
dalam kemasannya dan tidak cacat.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut diatas mengenai kemurnian cat
yang akan digunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test laboratorium dan hasil
akhir pengecatan.
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada kontraktor. Hasil test kemurnian harus
mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada direksi/perencana untuk
persetujuan pelaksanaan.

3.4.1.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.4.1.3.1 Persiapkan permukaan kayu yang akan dicat sebaik mungkin sehingga permukaan dalam
kondisi kering, besih dari minyak dan debu, apabila perlu amplas dengan menggunakan amplas
No. 0 – 1 ( tergantung kondisi kayu yang akan dicat )

3.4.1.3.2 Wood Filler ( dempul kayu ) untuk menghaluskan kayu, menghilangkan bulu kayu, menutup
bagian pori-pori kayu yang tidak rata/berlubang, setelah kering amplas dengan menggunakan
amplas no. 400, ( gunakan jenis solvent base).

3.4.1.3.3 Wood Stain ( Pewarna kayu ) untuk memberikan warna sesuai dengan yang diinginkan,
( gunakan jenis solvent base ).

3.4.1.3.4 Petalac Sanding Sealer berfungsi untuk menutupi pori-pori kayu agar permukaan kayu halus
dan rata. Campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 4 : 1, aduk sampai rata,
tambahkan Thinner Sanding Sealer (sesuai merk yang dipakai) sebanyak 100 % aduk sampai
rata, selanjutnya semprotkan pada permukaan kayu sebanyak 3 lapis ( 6 jalan ) tunggu kering
3 Jam, kemudian amplas dengan menggunakan amplas no. 400. Biarkan kering minimal 8
jam/semalam.

BAB I – 9
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.4.1.3.5 Top Coat Clear Matt Petalac 2K campurkan Base + Hardener dengan perbanding 4 : 1, aduk
sampai rata, tambahkan thinner 100 % aduk rata, semprotkan dengan menggunakan spray gun
sebanyak 3 Lapis ( 6 jalan ) tunggu sampai kering

3.4.1.3.6 Setelah proses pengecatan selesai biarkan kering selama 8 jam, untuk penampilan Gloss :
amplas dengan amplas No. 1500 dengan menggunakan air, poles dengan menggunakan Braso
sampai mengkilap selanjutnya gunakan Sanpoly agar lebih mengkilat dan licin. Apabila
penampilan Matt tidak perlu diamplas lagi.

Catatan :

Meiji Gum Sealer (khusus kayu solid dan edging kayu solid) berfungsi sebagai Pencegah
Getah Kayu, campurkan Base + Hardener dengan perbandingan 2.5 : 1 ( Tanpa Thinner),
aduk sampai rata, seprotkan pada permukan kayu, tunggu kering minimal 8 Jam, amplas
dengan ampas no. 400.

3.5 PEKERJAAN GYPSUM BOARD

3.5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
a. Pemasangan ceiling gypsum board.
b. Pekerjaan lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

3.5.2 PERSYARATAN BAHAN

Data performance material gypsum board.


a. Tipe : Jaya board ex. lokal/setara.
b. Tebal : 9 mm untuk ceiling, dengan dua tipe akhiran:
- Recesed Edge untuk penyambungan rata/flush join.
- Square Edge untuk gypsum board yang bertemu dengan bingkai
kayu.
c. Penggunaan produk kelengkapan dari gypsum memakai ex. Jayaboard, ex. Elephant,
ex. knauf.

3.5.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

Pekerjaan pemasangan gypsum board, antara lain :


a. Pekerjaan pemasangan gypsum board harus ditangani oleh orang yang benar-benar ahli
dalam bidang ini.
b. Pemasangan antara sambungan gypsum board harus tepat di as rangka pada masing masing
jenis pekerjaan.
c. Penempelan gypsum board pada rangka menggunakan skrup berkualitas baik.
d. Pemasangan antara sambungan gypsum board dengan gypsum board menggunakan plester
penyambungan dan metal lath serta dempul yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.
e. Permukaan sambungan gypsum board yang telah diberi dempul dan kering diampelas
sehingga rata dan halus.
f. Penggunaan bahan-bahan pelengkap pekerjaan gypsum sesuai peruntukkannya misal :
- untuk sudut dalam siku dipakai pita kertas (corner reinforcement tape) ex. Jayaboard.
- untuk sudut pertemuan gypsum dipakai cornice adhesive.
- untuk sudut luar siku memakai external corner bead.
g. Hubungan antara gypsum board dengan rangka dapat dilihat pada gambar kerja.

3.5.4 PEKERJAAN PARTISI

BAB I – 10
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.5.4.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan partisi tinggi gypsum board dan pekerjaan lain
yang tercantum dalam gambar kerja.

3.5.4.2 Bahan rangka yang digunakan adalah ex. Jayaboard, ex. Elephant, ex. Knauf, tipe Steel Stud
Drywall Systems beserta kelengkapannya :
wall track dan studs tebal 4,5 mm dengan lebar 76 mm (untuk lebar luar partisi 10 cm).

3.5.4.3 Pekerjaan kerangka partisi gypsum board :


a. Masing-masing batang rangka disambung dengan menggunakan sekrup (flat joint). Setiap
penyambungan harus siku dan lurus.
b. Pemasangan kerangka diatur sedemikian rupa sehingga tepat pada as sambungan gypsum
board.
c. Rangka partisi harus benar-benar kuat, tegak lurus dan menurut peil yang dikehendaki.

3.5.5 PEKERJAAN CEILING

3.5.5.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi pemasangan ceiling gypsum board dan pekerjaan lainya
seperti tercantum dalam gambar kerja.
Pada pekerjaan ceiling langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit.

3.5.5.2 Bahan rangka yang digunakan, untuk :


Ceiling Gypsum datar/berundak, ex. Jayaboard ex. Elephant, ex. Knauf, tipe Concealed Grid
Ceiling System beserta kelengkapannya.

3.5.5.3 Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit pekerjaan lain yang terletak di atas langit-
langit harus sudah terpasang.

3.5.5.4 Disiplin lain yang terkait disini antara lain :


a. Mekanikal dan elektrikal.
b. AC dan lampu penerangan.
c. Sound system.
d. Fire alarm/fire detector.
e. Sprinkler.
f. Perlengkapan instalasi lain yang diperlukan.

3.5.5.5 Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana ceiling, maka
harus diteliti dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (sipil, elektrikal, mekanikal dan
lain-lain).

3.5.56 Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Direksi/Pengawas.

3.5.5.7 Pola rangka penggantung langit-langit sesuai dengan gambar rencana dan diperhatikan benar-
benar peilnya.

3.6 PEKERJAAN PENGECATAN

3.6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, meliputi :
a. Pekerjaan pengecatan ceiling dan langit-langit
b. Pekerjaan pengecatan lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.

3.6.2 PERSYARATAN BAHAN

3.6.2.1 Bahan harus dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam, jenisnya sesuai dengan
bidang permukaan yang akan diberi lapisan cat.
Seluruh bahan harus sesuai dengan standard bahan yang berlaku di Indonesia

BAB I – 11
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

a. Untuk Pengecatan Interior


Produk ex. ICI Dulux Pentalite, ex. Mowilex, ex. indowira – Brilliant White, warna
sesuai colour scheme material.

3.6.2.2 Pengecatan Ceiling dan langit-langit:


Lapisan dasar : Alcali resisting primer (Interior). Water base
Lapisan akhir : Acrylic emulsion (Interior) dengan gradasi halus.

3.6.2.3 Bahan yang didatangkan harus langsung dari pabrik, masih tersegel dalam kemasannya dan
tidak cacat. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk yang dipilih mengenai
kemurnian cat.

3.6.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.6.3.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib melakukan percobaan yang akan
dilaksanakan. Biaya percobaan ini ditanggung oleh kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus
diperlihatkan/diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan bagi
pelaksanaan pekerjaan.

3.6.3.2 Lakukan pengecatan dengan cara terbaik yang umum dilakukan, kecuali apabila disyaratkan
lain. Urutan pengecatan, penggunaan lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama
dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.

3.6.3.3 Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukan
tanda-tanda sapuan roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi/finished
minimum sama dengan syarat spesifikasi pabrik.

3.6.3.4 Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya
masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

3.6.3.5 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini saat cuaca lembab/hujan, berdebu. Terutama
pada pelaksanaan dalam ruangan, untuk cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup agar
penggantian udara berlangsung lancar. Dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan
tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin/fan untuk memperlancar penggantian aliran
udara.

3.6.3.6 Peralatan seperti kipas, roller, sikat kawat, pompa udara tekan/vacuum cleaner, semprotan dan
sebagainya harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik.

3.6.3.7 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan apabila disetujui Direksi.

3.6.3.4 Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi terkecuali disyaratkan lain dalam
spesifikasi ini.

3.6.3.9 Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus diawasi tenaga ahli/supervisi dari pabrik
pembuatnya.

3.6.3.10 Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang rata tidak berbintik-bintik atau
menggelembung dan hasilnya harus dijaga terhadap kotoran yang mungkin melekat. Bila hasil
pekerjaan tidak disetujui oleh Direksi, maka pengecatan harus diulang dan diganti.

3.6.3.11 Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali apabila ada cat dasar atau cat finish yang
kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukan oleh Direksi. Biaya untuk hal ini
ditanggung oleh Kontraktor dan bukan sebagai pekerjaan tambah.
3.7 PEKERJAAN STAINLESS STEEL

BAB I – 12
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.7.1 LINGKUP PEKERJAAN

3.7.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan bahan, alat bantu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
pekerjaan interior melekat, pekerjaan furniture dan pekerjaan lainnya seperti yang tercantum
dalam gambar kerja.

3.7.2 PERSYARATAN BAHAN

3.7.2.1 Spesifikasi :
- Jenis : Plat Stainless Steel Ex. Japan/ minimal sekualitas
- Tebal : 0,8 mm & 1,2 mm
- Finish : Mirror
Desain dan ketebalan disesuaikan dengan gambar kerja.

3.7.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.7.3.1 Pemotongan bahan dari lembaran besar harus menggunakan mesin pemotong khusus (tidak
diperkenankan memakai gunting) agar hasilnya rapih.

3.7.3.2 Pemasangan terhadap furniture menggunakan lem jenis herferin ex. Jerman.

3.7.3.3 Kotoran bekas lem yang menempel pada kayu dan stainless steel supaya dibersihkan.

3.7.3.4 Tekukan stainless steel sistem cutting V.

3.8 PEKERJAAN WALL PAPER

3.8.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ini secara lengkap untuk seluruh
ruang yang tercantum dalam gambar kerja dan kelangkapannya.

3.8.2 PERSYARATAN BAHAN

a. Tipe : Vinyl coating


Non-woven backing
Flame resistant
Light Fastness
Microbial resistance
b. Bahan dasar : Vinyl coating & Paper backing
c. Produk & Merk : ex. Good Rich, ex. Lieko, ex. Arte Wall
d. Code dan Warna : disesuaikan dengan gambar kerja

3.8.3 PERSYARATAN UMUM

a. Pengiriman material harus didalam kotak aslinya lengkap dengan label dan identitas.
b. Penyimpanan material harus pada daerah yang bersih, kering dengan temperatur yang tetap
sekitar 40 F dengan kelembaban normal.

3.8.4 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.8.4.1 Persiapan permukaan yang akan dilapisi wallpaper permukaannya harus rata, kering dan bersih.

3.8.4.2 Harus mengikuti aturan/persyaratan pabrik dalam mencampur dan menggunakan bahan pelapis
dan perekat.
3.8.4.3 Sebelum pemotongan, pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang
telah disetujui.

BAB I – 13
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.9 PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

3.9.1. Kusen Alumunium.

3.9.1.1. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


Pekerjaan Kusen alumunium pintu frameless glass sesuai gambar kerja

3.9.1.2. Persyaratan Bahan.

a. Spesifikasi bahan kusen alumunium pintu frameless glass :


Jenis : Aluminium extrussion alloy colored
anodizing.
Ketebalan : minimum 1,3 mM.
Proses pewarnaan : Analok finished dengan tebal minimum 18 mikron.
Warna : Anodise Silver
Produk : ex lokal mutu terbaik. YKK, Min. Sekualitas
Ukuran : Sesuai Gambar kerja

b. Persyaratan untuk konstruksi kusen :


Defleksi maksimum 2 mM untuk 1/1500 bentang antara 2 tumpuan.
Ketahanan terhadap beban angin (120 kG/cM2) ketahanan terhadap udara (minimum
15 M3/jam), dan ketahanan terhadap air harus disertai dengan hasil test.

c. Untuk bahan pelengkap lainnya :


Sekrup dari stainless steel.
Weather strip dari neopren rubber gasket.
Caulking dan sealant sebagai penutup pengikat alat penggantung dengan aluminium.
Angker rangka kusen dari steel plate, tebal 2 mM dengan lapisan zinc minimal 13
Mikron. Penempatan pada setiap jarak 30 mM.
Untuk rangka kusen yang berhubungan dengan udara luar harus diberi bahan kedap air
dari jenis polysul sealant.

d. Kaca frameless
Sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam bab Pekerjaan Kaca.

3.10. PEKERJAAN ACRYLIC

3.10.1 LINGKUP PEKERJAAN

3.10.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan bahan, alat bantu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan ini secara lengkap meliputi :
Pekerjaan : huruf – huruf pada ruangan ; sesuai gambar kerja.

3.10.2 PERSYARATAN BAHAN

3.10.2.1 Spesifikasi :
- Jenis : Acrylic warna putih susu.
- Tebal : 2 cm
Desain disesuaikan dengan gambar kerja.
Pemotongan huruf memakai cutting laser, tidak boleh manual

3.11 PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

BAB I – 14
COMMAND CENTER DAN RUANG IT – UNPAD PERSYARATAN TEKNIS PELAKSANAAN INTERIOR
AKS- UNPAD/2016/ST PEKERJAAN INTERIOR

3.11.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pasangan lantai keramik, dinding keramik untuk
Toilet pekerjaan pasangan keramik lainnya seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

3.11.2 PERSYARATAN BAHAN

Spesifikasi :
- jenis :keramik
- Permukaan :polished
- Tebal :6 mm
- Produk :Ex. Roman uk.30x30 cm
33x50 cm
Toilet Prioritas :
- type Colloseum Bruno 36575 (Lantai)
- type Colloseum Beige W 50535 (dinding warna muda)
- type Colloseum Beige W 50575 (dinding warna tua)
- Ukuran : 33x50 cm,
- Desain, pola dan warna sesuai dengan gambar kerja

3.11.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.11.3.1 Adukan yang dipakai 1 PC : 3 pasir, tebal 2 cm diberi campuran additive calbond. Pasir yang
dipakai mempunyai gradasi 2 mm, harus dicuci dan disaring.

3.11.3.2 Pengisian nat digunakan semen warna ( Produk AM / setara ) yang sesuai dengan warna
keramik.

3.11.3.3 Pola pemasangan keramik dan ukuran harus sesuai dengan gambar atau petunju Direksi/
Perencana.

3.11.3.4 Bila diperlukan pemotongan keramik, maka harus dipergunakan alat pemotong khusus sesuai
dengan petunjuk pabrik.

3.11.3.5 Pemasangan keramik harus benar-benar rata (waterpass). Toleransi kecekungan maksimum 1,5
mm setiap 2 m2.
Garis-garis siar lurus, lebar siar harus sama (maksimum 2 mm) atau sesuai petunjuk gambar
dengan kedalaman 1 mm.

3.11.3.6 Kotoran semen dan lain-lain yang menempel pada permukaan, khususnya pada waktu pengisian
nat, harus segera dibersihkan sebelum menjadi keras/kering dengan lap basah dan silet yang
tipis.

3.11.3.7 Lantai keramik yang sudah terpasang dan dinyatakan baik oleh Direksi/Perencana, sebagai
tahapan terakhir setelah pencucian dari segala macam kotoran yang ada pada permukaan
keramik tersebut.

BAB I – 15

Anda mungkin juga menyukai