PASAL – 1
PENJELASAN UMUM
PASAL - 2
KETENTUAN PENGIRIMAN MATERIAL
PASAL - 3
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA
PASAL - 4
TENAGA DAN SARANA KERJA
PASAL - 5
PERSYARATAN DAN STANDARISASI
Serta:
UPTD SDN 1 SUKADA 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 6
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
6.1 Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian
mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun Adminstratif.
6.2 Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/Pemborong harus
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan menurut
keadaan sebenarnya.
6.3 Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan
Laporan bulanan secara rutin.
6.4 Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Pemimpin
Proyek untuk bahan monitoring.
PASAL - 7
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
7.1 Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS),
maka yang mengikat/berlaku adalah RKS.
7.2 Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, lokasi, seksi
(bagian) dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu
pelaksanaan kerja. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan maksud gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari
keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari
ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap deviasi dari
karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi atau
gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi
atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan
disahkan secara tertulis.
7.3 Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan
penafsiran yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan
spesifikasinya. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai
UPTD SDN 1 SUKADA 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
harus sesuai dengan garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum
dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas.
7.4 Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar
Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi:
As - as
Luar - luar
Dalam - dalam
Luar - dalam
b. Ukuran-ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam
mm (mili Meter).
c. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada
dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai
("finished").
d. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan
dijadikan pegangan.
e. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka
pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah
disetujui Konsultan Pengawas.
f. Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga
akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disyahkan secara
tertulis. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa
sepengetahuan Direksi, dan segala akibat yang terjadi adalah
tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
7.5 Perbedaan gambar
a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar
yang mengikat/berlaku.
b. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan
Sipil/Struktur, maka Kontraktor wajib melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas yag akan memutuskannya setelah berkonsultasi
dengan Perencana.
c. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sanitasi,
Elektrikal/ Listrik dan Mekanikal, maka yang dipakai sebagai
pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.
d. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian di dalam
pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi
bagian pekerjaan lainnya, maka di dalam hal terdapat ketidak-
jelasan, kesimpang-siuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun
ketidak-sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja,
Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengelola
Proyek secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan Konsultan
Direksi dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan
gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
UPTD SDN 1 SUKADA 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 8
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN-BAHAN
8.1 Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan,
bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam A.V.
dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI th. 1982),
Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta
ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di
Indonesia. Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya,
harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan
yang dimaksudkan.
8.2 Merk pembuatan bahan/material & komponen jadi.
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini, semua merk
pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas/setara
dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
Setiap keterangan mengenai peralatan, material, barang atau proses,
dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus
dianggap sebagai penentu standard atau kualitas dan tidak boleh
ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan, dan Kontraktor
harus dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang
atau proses, yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan Perencana,
sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material patent itu harus
dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.
b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi
standard spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan
bahan bangunan yang berlaku.
c. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Supplier yang
bersangkutan tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor
tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
d. Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
e. Penggunaan bahan produk lain yang setara dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal/dalam
negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh
Konsultan Perencana.
UPTD SDN 1 SUKADA 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 9
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
PASAL - 10
PEKERJAAN PERSIAPAN
f. Sumber Biaya,
g. Pelaksana,
h. Konsultan Pengawas.
10.3 Pembersihan Lahan
Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap
untuk dapat dilaksanakan pemasangan baru, sesuai dengan Gambar
Kerja. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari
Tapak/Site konstruksi dan dikumpulkan di tempat/lokasi tertentu yang
ditunjukkan Konsultan Pengawas/ Direksi.
Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan
lapisan tanah permukaan, dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-
tumbuhan dan puing-puing di dalam daerah kerja, kecuali benda-benda
yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya atau yang harus
dipindahkan sesuai dengan ketentuan pasal-pasal yang lain dari
spesifikasi ini.
Pekerjaan ini mencakup juga perlindungan/penjagaan tumbuhan dan
benda-benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari
kerusakan atau cacat.
Segala obyek yang berada di muka tanah dan semua pohon, tonggak,
kayu busuk, tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan
rintangan-rintangan lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan
berada di sana, harus dibersihkan dan/atau dibongkar, dan di buang bila
perlu. Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus di buang dari
daerah sampai kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm di bawah elevasi
lubang galian sesuai Gambar Kerja. Lubang-lubang akibat pembongkaran
harus diurug dengan material yang memadai dan dipadatkan sampai 90%
dari kepadatan kering maksimum sesuai AASHTO T. 99.
10.4 Mobilisasi dan Demobilisasi
Semua peralatan kerja yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus
sudah dipersiapkan oleh Pemborong. Peralatan tersebut harus dalam
kondisi baik dan layak pakai. Jika dalam masa pelaksanaan pekerjaan,
peralatan mengalami kerusakan atau tidak bisa dipergunakan,
pemborong harus segera menyiapkan peralatan pengganti yang baru yang
layak pakai. Penempatan material di areal site harus dikonsultasikan
dengan Konsultan Pengawas dan Direksi Tenis, agar tidak mengganggu
pekerjaan selama proses pekerjaan berlangsung.
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat
konstruksi yang diajukan bersama penawaran, dari tempat
pembongkarannya ke lokasi dimana alat itu akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Pembuatan kantor Kontraktor / Pemborong, gudang dan lain-lain di
lokasi proyek untuk keperluan pekerjaan ini.
UPTD SDN 1 SUKADA 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 11
PEKERJAAN PASANGAN
2. Semen
a) Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan
persyaratan dalam Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8
atau ASTM C-150 Type 1 atau standard Inggris BS12.
b) Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah
yang memenuhi persyaratan NI-8.
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai
untuk seluruh pekerjaan.
c) Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari
pengaruh cuaca sepanjang waktu dan peletakannya harus
terangkat dari lantai untuk menghindari kelembaban.
3. Pasir
UPTD SDN 1 SUKADA 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
d. Pemeliharaan
1. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung dengan wajar dan tidak secara tiba-tiba.
UPTD SDN 1 SUKADA 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 12
PEKERJAAN BETON
12.1 Ruang Lingkup
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
Bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyakatan
dalam gambar, dengan hasil baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi Pasang Bekisting dan Besi Tulangan,
Pengecoran balok, kolom struktur, kolom praktis dan ring balk,
Pengecoran plat lantai bangunan bertingkat.
UPTD SDN 1 SUKADA 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
c. Kerikil/Split
1. Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang
tercantum dalam NI-2 PBI 1971, koral yang digunakan ukuran 2/3
cm. Kerikil atau split yang akan dipakai untuk campuran beton
yaitu yang mempunyai permukaan tajam, bersih dari kotoran dan
bergradasi 1,5-3 cm.
2. Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui.
Ini dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu.
3. Gradasi
a) Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir
berada antara 5 mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi
syarat-syarat berikut:
Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6% berat
Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan
98% berat
Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10%
berat harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-
ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971
b) Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika
diperiksa oleh Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan
ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus menyaring kembali
atau mengolah kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk
menghasilkan agregat yang dapat disetujui Konsultan Pengawas.
d. Air
1. Air untuk campuran beton harus bersih dan bebas dari unsur
yang merusak seperti minyak, bahan-bahan organis atau bahan
lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau jaringan
kawat lainnya.
2. Air tersebut harus diuji di laboratorium penguji untuk menetapkan
sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam PBI-
1971 untuk bahan campuran beton.
3. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, maka pemborong
diharuskan mengirimkan contoh air tersebut ke Lembaga
Pemeriksaan Bahan-bahan untuk menyelidiki air tersebut dengan
biaya pemborong.
e. Besi Beton
1. Besi tulang beton yang digunakan harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak. Baja
yang dipakai baja dengan tegangan minimum 2400 kg/cm2 U-24
dan memenuhi persyaratan PBI 1971.
UPTD SDN 1 SUKADA 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 13
PEKERJAAN KUSEN
b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Untuk semua kusen menggunakan kayu Kruing kualitas baik,
tua, kering dan tidak cacat.
2. Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela harus
dikerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di
workshop atau ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka
kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Semua kayu tampak harus diserut rata, halus, lurus dan siku-
siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam
keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi
6. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat
maupun yang tersembunyi, Kontraktor wajib memperbaiki
UPTD SDN 1 SUKADA 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 14
PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PELAPISAN ANTI KARAT
(ZINC-ALUMUNIUM COATING) AZ100
14.1 Umum
Pekerjaan rangka atap baja ringan pelapisan anti karat adalah pekerjaan
pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang (truss)
yang telah dilapisi bahan zinc-alumunium (AZ100) untuk ketahanan
terhadap karat. Rangka atap yang digunakan harus merupakan produksi
dari pabrik yang berkompeten dalam penelitian, teknologi, dan
berpengalaman lebih dari 15 tahun (bukan industri rumah tangga).
Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama atas
(top chord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi
(web). Seluruh rangka tersebut disambung dengan menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup. Untuk
meletakkan material penutup atap/genteng, di pasang rangka reng
(batten) langsung di atas struktur rangka atap utama dengan jarak yang
disesuaikan dengan ukuran genteng.
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke lapangan (site),
perangkaian (assembling) dan ereksi (erection), seperti tercantum dalam
gambar kerja meliputi :
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)
b. Pekerjaan reng (batten)
c. Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
1. 55 % Aluminium (Al)
2. 43,5 % Seng (Zinc)
3. 1,5 % Silicon (Si)
Ketebalan Pelapisan : 100 gr/m2 (AZ 100)
c. Geometri profil rangka atap :
1. Rangka Atap
Jika Profil C (lip-channel) yang digunakan untuk rangka atap maka
harus dengan desain material minimum sebagai berikut :
a) C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 1,00 mm), berat 1,29
kg/m’ untuk rangka batang utama (top chord dan bottom chord)
dengan bentang bebas 8 m – 13 m
b) C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,75 mm), berat 0,97
kg/m’ untuk rangka batang utama (chord) dengan bentang
bebas 0 – 8 m dan untuk rangka batang pengisi (web) dengan
bentang bebas 8 m – 13 m
2. Reng TS 0,45 mm (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik)
dengan spesifikasi minimum tinggi profil 38 mm dan minimum
tebal 0,45 mm BMT (base metal thickness), berat 0,471 kg/m’,
yang pada sisi kanan kiri sepanjang profil dilipat ke dalam selebar
5 mm.
Jika digunakan Profil selain profil C (lip-channel) maka material
yang digunakan harus berstandar SNI, selain itu pula kontraktor
harus mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Pengawas
Lapangan dan harus mendapat persetujuan secara tertulis dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebelum pekerjaan pemasangan
Rangka atap baja ringan dilaksanakan.
3. Talang jurai dalam (valley gutter)
Jika pada desain bentuk atap terdapat pertemuan 2 bidang atap
dengan membentuk sudut tertentu, maka pada pertemuan sisi
dalam harus menggunakan talang (valley gutter) untuk
mengalirkan air hujan. Talang yang dimaksud disini adalah talang
jurai dalam dengan ketebalan 0.45 mm dan telah dibentuk
menjadi talang lembah dengan detail sebagai barikut:
UPTD SDN 1 SUKADA 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
PASAL - 15
PEKERJAAN PLAFOND
PASAL - 16
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
PASAL - 17
PEKERJAAN PENGECATAN
PASAL - 18
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
PASAL - 19
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Dibuat Oleh,
Konsultan Perencana,