Anda di halaman 1dari 34

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

PERLUASAN JARINGAN PERPIPAAN DAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) KEC.


BANJAR KELURAHAN SITUBATU (DAK)

BAB I
PENJELASAN UMUM

1.1. Pendahuluan
Kegiatan penyediaan air bersih pada pekerjaan ini, bermaksud melaksanakan perluasan
jaringan pipa air minum dan sambungan rumah yang masuk dalam area pelayanan
Perumdam Tirta Anom Kota Banjar. Uraian dan syarat teknis dibawah ini dimaksudkan
untuk memberikan keterangan-keterangan kepada calon Penyedia Jasa mengenai lokasi
pekerjaan, gambaran secara umum mengenai macam-macampekerjaan, jumlah pekerjaan
yang akan dilaksanakan, bahan-bahan, peralatan yang harus digunakan untuk dapat
menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana yang dikehendaki.

1.2. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa adalah Perluasan Jaringan Perpipaan
dan Sambungan Rumah (SR) Kec. Banjar Kelurahan Situbatu (DAK). Pekerjaan yang
dilaksanakan adalah meliputi :
a) Pekerjaan Persiapan
b) Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (Pipa, Accessories, Sambungan Rumah) yang
meliputi Dusun Cilengkong, Dusun Cipariuk, Dusun Warungbuah I, dan Dusun
Warungbuah II.
1.3 Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan ini berada Kecamatan Banjar Kelurahan Situbatu (dan sekitarnya) Kota
Banjar

1.4 Penjelasan RKS dan gambar


1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang tercantum dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain,
maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar berlaku.

1.5 Syarat-syarat Pemeriksaan Bahan


1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Kontraktor
wajib memberitahukan.
2. Bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi ternyata ditolak oleh
Konsultan Pengawas, pekerjaan tersebut harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor.
3. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Konsultan
Pengawas berhak mengirim bahan tersebut ke Balai Penelitian Bahan-bahan

1
(laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi
tanggungan kontraktor, apapun hasil penelitian tersebut.

1.6 Waktu Penyelesaian Pekerjaan, Keterlambatan


1. Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan dan bagian-
bagian dari pekerjaan yang dicakup di dalam kontrak, dalam waktu yang telah
ditetapkan didalamnya.
2. Keterlambatan dan Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
Jika dalam waktu pelaksanaan terjadi hal-hal yang menyebabkan atau diduga dapat
mengakibatkan keterlambatan, maka Kontraktor harus segera menyampaikan nota
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut. Sebab penerimaan
nota tersebut, konsultan Pengawas berhak meneliti sebab-sebab keterlambatannya dan
Kontraktor berkewajiban untuk bersama-sama Konsultan Pengawas mencari jalan
untuk mengatasinya. Segera setelah diketahui sebab-sebab keterlambatan, maka dalam
waktu 14 (empat belas) hari setelah adanya pernyataan, Kontraktor harus memberikan
informasi-informasi mengenai:
a. Alasan-alasan yang lebih lengkap dan mendetail mengenai adanya keterlambatan;
b. Alasan-alasan atau bukti-bukti bahwa keterlambatan tersebut bukan kesalahan
Kontraktor.

1.7 Bagian Pekerjaan Yang Kurang Sempurna


1. Dalam waktu yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus
memperbaiki atau membuat baru bagian pekerjaan yang dinyatakan kurang atau tidak
sempurna;
2. Kontraktor tidak mempunyai hal lagi untuk minta perpanjangan waktu pelaksanaan
berhubung adanya pekerjaan tersebut pada ayat 1 pasal ini; dan
3. Kontraktor tidak mempunyai hak lagi untuk memperhitungkan biaya bagian pekerjaan
yang tersebut pada ayat 1 pasal ini dalam biaya pekerjaan lebih.

1.8 Perubahan, Penambahan, Pengurangan dan Pembatalan Pekerjaan


1.8.1. Konsultan Pengawas atas persetujuan Pemberi tugas dapat membuat variasi pekerjaan
atau bagian dari pekerjaan dalam bentuk-bentuk pendapatannya dianggap perlu dan
diberitahukan tertulis dalam buku hariannya. Kontraktor harus melaksanakan hal-hal
dibawah ini.
a) Penambahan atau pengurangan volume pekerjaan/bagian pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak.
b) Pembatalan pelaksanaan pekerjaan/bagian pekerjaan
c) Merubah posisi garis elevasi dan dimensi dari pekerjaan
d) Melaksanakan pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan Variasi-variasi tersebut tidak dapat menjadikan batalnya kontrak atau
menurunkan mutu pekerjaan. Apabila terjadi perubahan harga karena variasi
tersebut akan diperhitungkan berdasarkan harga-harga pekerjaan/satuan yang
tercakup dalam kontrak.
1.8.2. Kontrak tidak boleh melaksanakan variasi tersebut tanpa perintah tertulis dari
Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
2
1.8.3. Konsultan Pengawas dapat mengeluarkan surat Perintah Variasi Pekerjaan dengan
syarat-syarat yang telah disepakati kepada Kontraktor mengenai penambahan,
pengurangan, pembatalan, perubahan kualitas pekerjaan. Dalam hal variasi pekerjaan
ini menyangkut biaya dan volume pekerjaan yang cukup besar, maka variasi pekerjaan
dapat dipertimbangkan untuk dicakup atau tidak dalam lingkup pekerjaan menurut
kontrak, khusus dalam masalah waktu penyelesaian pekerjaan.
1.8.4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan
yang tidak dimasukkan Kontraktor, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Konsultan Pengawas bersama-sama Kontraktor.

3
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 Lingkup Pekerjaan
Yang terdapat dalam daftar penawaran adalah termasuk pengangkutan, pemindahan,
pengembalian peralatan, material, direksi keet, gudang, air untuk sirkulasi/ pencucian,
personil dan lain-lain. Dimulai dari persiapan pekerjaan sampai terselesaikannya pekerjaan
pengeboran, Penyedia Jasa bertanggung jawab dan menanggung semua biaya/ resiko yang
diakibatkan oleh semua kecelakaan, pencurian dll. Pada pekerjaan persiapan Penyedia Jasa
harus mempersiapkan, semua peralatan dan bangunan kerja lainnya sehingga selalu dalam
kondisi siap pelaksanaan. Pos ini juga termasuk pekerjaan pembersihan lapangan dari
material atau sesuatu yang dapat mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2.2 Pengadaan Papan Nama Proyek


Kontraktor harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan Peraturan yang berlaku,
biaya pembuatannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Papan nama proyek
dibuat dalam ukuran yang memadai dan dipasang kokoh pada tempatnya, dengan besar
tulisan yang dapat terbaca pada jarak yang cukup. Papan nama Proyek dan terdapat disekitar
area pembangunan yang disetujui oleh Direksi Kegiatan dan ukuran papan nama proyek
yaitu 0,8 m x 1,2 m.

2.3 Persiapan Lokasi dan Pembersihan Lapangan


Pekerjaan persiapan lokasi di lapangan meliputi pengangkutan, pemindahan, pengembalian
peralatan, material, direksi keet, gudang, air untuk sirkulasi/ pencucian, personil dan lain-
lain. pekerjaan pembersihan lapangan dari material atau sesuatu yang dapat mengganggu
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2.4 Pengukuran Kembali


Penyedia Jasa harus mengukur kembali Panjang atau volume pekerjaan sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai.

2.5 Mobilisasi & Demoilisasi Material dan Peralatan


a. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan kerja termasuk alat bantu kerja
yang digunakan dalam perencanaan maupun pelaksanaan fisik di lokasi proyek sesuai
dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan biaya yang ditimbulkan.
b. Pada saat mempergunakan jalan umum, dalam mengadakan dan atau mengembalikan
peralatan berat, bulk material/bahan, maka Kontraktor harus menjaga ketertiban selama
perjalanan sehingga lalu lintas tidak terganggu demi kelancaran pengadaan yang
dimaksud.
c. Menyediakan fasilitas penempatan untuk tempat tinggal para pekerja, dan gudang
penyimpanan peralatan kerja serta bahan/material, juga menempatkan petugas demi
keamanannya.
d. Kontraktor harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada kondisi
apapun, seperti terpal plastik untuk bekerja pada saat hari hujan serta peralatan bantu

4
lainnya. Biaya untuk pengadaan peralatan-peralatan tersebut harus sudah
diperhitungkan pada harga satuan yang terkait.

2.6 Biaya Pelaksanaan K.3 Konstruksi


a. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan
cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja.
b. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat pekerjaan.
c. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan
peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas, dalam hal terjadinya
kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.
d. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor/Pemborong segera memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu.
e. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan
Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan
Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum, pihak Kontraktor/Pemborong yang
sedang melaksanakan pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK
dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

2.7 Administrasi dan Dokumentasi


Penyedia Jasa harus melaporkan progress kegiatan dalam bentuk Dokumen Laporan
diantaranya:
a. Pelaksana lapangan setiap harus membuat Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan,
baik teknis maupun Adminstratif.
b. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak Kontraktor/Pemborong harus memberikan
data-data yang diperlukan menurut data dan menurut keadaan sebenarnya.
c. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan dan Laporan bulanan
secara rutin.
d. Pelaksana lapangan membuat buku direksi dan buku tamu untuk bahan monitoring.
e. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Direksi untuk bahan
monitoring.

5
BAB III
PEKERJAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI DAN SAMBUNGAN RUMAH

3.1. Umum
Spesifikasi Teknis di bawah ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada
Penyedia Jasa, tentang metodologi teknis secara umum maupun hal-hal non teknis yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan perpipaan yang harus diikuti dan
ditaati oleh Penyedia Jasa.
Secara garis besar hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :

a. Aliran air di dalam pipa telah ditentukan seperti pada gambar rencana Perluasan
Jaringan Perpipaan dan Sambungan Rumah (SR) Kec. Banjar Kelurahan Situbatu
(DAK). Sehingga semua peralatan pengatur aliran telah direncanakan dan Penyedia Jasa
tidak diperkenankan merubah lokasi/ perletakan peralatan tersebut kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi/ Tenaga Ahli.
b. Seluruh pekerjaan perpipaan harus dipasang dengan cara yang benar, rapi dan cukup
kuat sesuai dengan spesifikasi teknis,Bahan dan gambar-gambar rencana serta instruksi-
instruksi dari produsen sedapat mungkin diterapkan dengan baik
c. Apabila pipa-pipa dipasang/ditanam di dalam tanah, maka dasar parit-parit pipa harus
rata dan bebas dari benda-benda yang keras seperti batu atau kerikil besar.
d. Penyedia Jasa tidak boleh membengkokan pipa tetapi harus menggunakan aksesoris
pipa yakni bend, elbow atau tee, untuk maksud tersebut atau sesuai dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
e. Setelah pipa-pipa tersambung dan terpasang, harus diuji secara hydrostatis, untuk itu
bagian sambungan pipa dan alat-alat rakit maupun perlengkapannya tidak boleh
ditimbun sebelum pengujian tekanan hiydrostatis selesai. Pengujian ini dinyatakan
berhasil dengan memuaskan bila tidak terdapat tanda-tanda adanya kebocoran.
f. Pekerjaan-pekerjaan khusus yang tidak tercantum dalam spesifikasi teknis, bahan dan
gambar-gambar rencana harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa dengan ketentuan dari
Direksi/Tenaga Ahli atau diatur dalam Spesifikasi Teknis khusus secara terpisah.

3.2 Kegiatan dan Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, yaitu:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (Pipa, Accessories, Sambungan Rumah) yang
meliputi Dusun Cilengkong, Dusun Cipariuk, Dusun Warungbuah I, dan Dusun
Warungbuah II.

3.3 Peralatan Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan perpipaan sedikit-dikitnya adalah sebagai berikut:
a. Satu buah truck ukuran sedang untuk menangani pengangkutan perpipaan.
b. Alat pemotong pipa secara mekanis (mechanically operated pipe cutter) untuk diameter
yang diperlukan di lapangan.
c. Peralatan penyambungan pipa.

6
d. Peralatan pengelasan yang memadai.
e. Pompa air dengan kapasitas yang memadai, untuk mengeringkan genangan air dalam
parit.
f. Tamping bars.
Sebelum dimulainya pekerjaan, semua peralatan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi/
Tenaga Ahli.

3.4 Gambar-Gambar Kerja


Setelah 1 (satu) bulan pengujian tekanan hydrostatis selesai seluruhnya dengan hasil yang
memuaskan, Penyedia Jasa harus mengirimkan pada Tenaga Ahli atas biaya sendiri, 6
(enam) eksemplar foto copy atau blue print dan aslinya/kalkir dari gambar-gambar kerja
(as built drawing), yang memperlihatkan jaringan perpipaan yang terpasang termasuk
sambungan-sambungan dengan jaringan perpipaan lainnya (bila ada). Semua gambar-
gambar kerja perpipaan dikaitkan dengan:
a. Ketinggian as jalan, dan
b. Bangunan-bangunan sekitarnya.
Gambar-gambar kerja tersebut untuk diperiksa dan disetujui oleh Tenaga Ahli.

3.5 PENGERJAAN TANAH


3.5.1 Jalur Pemasangan Pipa
Apabila parit-parit seharusnya memotong pagar, tembok, makam atau bangunan
lainnya, Penyedia Jasa harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindarkan
ganguan pada batas jalur pemasangan pipa. Dalam hal ditentukan hambatan seperti di
atas dalam batas penggalian maka harus segera melaporkan kepada Direksi/ Tenaga
Ahli untuk disetujui. Selanjutnya Penyedia Jasa mengatur pemindahan dan perbaikan
kembali dengan pemiliknya dan membayar ganti rugi (jika ada tuntutan ganti rugi).
Pengukuran galian-galian parit, timbunan-timbunan kembali dan pemasangan pipa
harus dilaksanakan dengan cara pengukuran lari (m’) yang sesuai dengan jalur
pemasangan pipa dan permukaan tanah asli, kecuali bila dikehendaki lain sesuai yang
ditentukan di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pengukuran panjang harus
menurut garis tengah pipa.
Penggalian parit harus dilaksanakan dengan tepat dan cepat serta terikat kepada
syarat-syarat khusus di dalam kontrak, penimbunan galian dan perataan permukaan
harus dimulai dan diselesaikan secara wajar, pipa-pipa terpasang dan tersambung dan
telah diuji secara hidrolis.

3.5.2 Pemeriksaan dan Pengujian


Direksi/Tenaga Ahli dapat memerintahkan, untuk dibuatkan lubang-lubang
percobaan jauh sebelum penggalian parit-parit dimulai dengan kedalaman seperti yang
dikehendaki, untuk menentukan kesejajaran parit-parit. Biaya ini dianggap telah
termasuk dalam harga kontrak.
Jika dikehendaki oleh Direksi/Tenaga Ahli, Penyedia Jasa harus mengadakan
penelitian dan penggalian untuk menentukan lokasi konstruksi di dalam tanah yang ada,
atas biaya sendiri dan di bawah pengawasan Direksi/ Tenaga Ahli.

7
Dimana perlu Penyedia Jasa harus melaksanakan penggalian dan penimbunan
lanjutan, guna keperluan bangunan-bangunan seperti: bantalan-bantalan penahan dan
ruang-ruang katup. Biaya tersendiri telah disediakan untuk penggalian-penggalian dan
keperluan beberapa bangunan khusus.
Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan yang
mengakibatkan menjadi tidak stabil, seperti debu, sampah dan sebagainya, dan dalam
pandangan Direksi/ Tenaga Ahli harus disingkirkan, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan penggalian dan menyingkirkan bahan-bahan yang tidak stabil tersebut.
Jika menurut pendapat Direksi/ Tenaga Ahli diperlukan pondasi khusus, seperti
penggantian tanah, atau penimbunan dengan bahan yang sesuai, Penyedia Jasa harus
menyelesaikan dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli. Pembayaran tambahan akan
disediakan untuk pekerjaan tambahan yang disetujui Direksi/ Tenaga Ahli.

3.5.3 Kelancaran Pekerjaan


Semua tanah galian harus ditimbun sedemikian, sehingga tidak mengganggu
pekerjaan, dan tidak mengganggu jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh
merusak bangunan-bangunan umum atau bangunan-bangunan perorangan lainnya.
Jika perlu dan diminta oleh Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa harus mengangkut
bahan galian untuk dibuang, sesuai dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.
Galian harus diberi penguatan jika diperlukan, sehingga tidak runtuh dan
menjaga para pekerja untuk bekerja dengan aman. Pengamanan permukaan jalan dan
bangunan-bangunan lainnya harus dibuat seperti yang ditunjukkan oleh Direksi/
Tenaga Ahli.
Penyedia Jasa harus melengkapi pekerjaan dengan saluran pembuangan air yang
baik, sampai Diireksi/ Tenaga Ahli menyatakan seluruh pekerjaan pada pokoknya
telah lengkap. Penyedia Jasa harus menjamin, bahwa seluruh pekerjaan sedapat
mungkin dikerjakan dalam keadaan kering.
Daerah-daerah penggalian harus mempunyai saluran pembuang air yang baik
dan bebas genangan air, Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas kelancarannya
dan keselamatan pekerjaan setiap waktu, serta perbaikan-perbaikan dengan biaya
sendiri, semua kerusakan-kerusakan pada pekerjaan, termasuk yang diakibatkan oleh
banjir, kecuali ditentukan lain dengan persetujuan Direksi/ Tenaga Ahli.

3.5.4 Galian Tanah


a. Klasifikasi Galian
Dalam pekerjaan pemasangan pipa diklasifikasikan jenis galian menurut tingkat
kesulitannya, untuk menentukan pembiayaannya diklasifikasikan sebagai berikut:
- Galian tanah biasa
- Galian tanah keras/ cadas, merupakan tanah berbatu yang umumnya untuk
menggali perlu menggunakan bor, atau bahan peledak atau alat khusus lainnya.
- Galian tanah yang selalu berair yang mana timbul masalah air tanah setelah
mencapaii kedalaman galian lebih dari 0,20 m dari permukaan air konstan.

8
Semua jenis galian ini harus telah diperhatikan dan diperhitungkan oleh
Penyedia Jasa sehingga harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
Apabila terdapat masalah dengan sulitnya pelaksanaan galian maka harus segera
dilaporkan kepada Direksi/Tenaga Ahli dengan alternatif pelaksanaannya atau
perubahannya untuk disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Penyedia Jasa tidak
diperbolehkan memasang pipa di dalam parit, sebelum parit-parit tersebut diperiksa
dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.

b. Penggalian Parit-Parit Pipa


Arah, ukuran dan letak/ posisi galian parit-parit pipa harus sesuai dengan
gambar-gambar perencanaan. Untuk itu patok-patok (sign rails) yang cukup kuat
harus dipasang dan dipelihara oleh Penyedia Jasa pada setiap perobahan arah dan
kelandaian atau dimana saja yang dianggap perlu dengan jarak satu dengan yang
lainnya tidak melebihi 40 m.
Pada setiap patok-patok (rails) harus diberi tanda diameter pipa dan kedalaman
penggalian yang harus dipakai sebagai patokan. Untuk mengurangi resiko
kerusakan, penggalian parit-parit dekat instalasi yang telah ada harus dikerjakan
dengan tangan.
Jika di dalam parit terdapat pasangan batu, bongkah-bongkah atau rintangan
lain, maka Penyedia Jasa harus menggali rintangan tersebut sampai 20 cm di bawah
dasar parit serta di setiap sisi dan perlengkapannya, kemudian mengisi kembali
dengan pasir dan memadatkannya sampai ketinggian yang diperlukan.
Pipa-pipa tidak boleh diturunkan ke dalam parit sebelum parit mempunyai
kedalaman yang telah ditentukan. Panjang parit yang digali harus disesuaikan
dengan pipa-pipa yang harus dipasang sesuai gambar-gambar rencana.
Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya
dengan baik, timbunan harus ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang
disyaratkan.
Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan seperti, untuk
memasukkan penyangga-penyangga, penguatan-penguatan galian dan peralatan-
peralatan pipa.
Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan, agar sambungan
dapat dikerjakan dengan baik. Galian harus dibuat sampai kedalaman yang
ditentukan untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah yang padat
pada setiap tempat, diantara ruang penyambungan.

c. Penguat Parit-Parit
Bilamana diperlukan Penyedia Jasa harus memperkuat dinding parit-parit untuk
mencegah kelongsoran tanah di luar galian dan yang akan merusak bangunan di
dekatnya. Harga kontrak dianggap telah mencakup biaya untuk keperluan tersebut.

d. Sarana-Sarana yang ada


Dimana pengalian-penggalian parit dilaksanakan berdekatan atau melewati
saluran buangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain sebagainya, maka Penyedia Jasa
bilamana perlu harus mempergunakan penguat sementara atau gantungan,
sedangkan dalam hal saluran-saluran buangan, pipa-pipa, kabel-kabel dan lain
9
sebagainya, terganggu untuk sementara waktu, harus diganti/ diperbaiki seperti
semula.
Dimana, menurut pendapat Direksi/ Tenaga Ahli, pembuatan saluran pipa tidak
dapat dilaksanakan dengan baik tanpa memotong saluran buangan, pipa, kabel, dsb.
Atau memperkuat dengan beton untuk selamanya, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan
menginstruksikan kepada Penyedia Jasa untuk mengerjakannya. Meskipun telah
mendapat informasi yang bersangkutan dari Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa
berkewajiban untuk meyakinkan diri dari pemeriksaan lapangan yang dilakukan
sendiri dan dari pejabat-pejabat pengadaan resmi dan badan-badan umum resmi
lainnya, mengenai letak kedudukan semua sarana, pipa-pipa dan kabel-kabel baik
yang di bawah maupun di atas permukaan tanah, di lapangan atau di dekatnya.
Pada persimpangan jalan, Penyedia Jasa harus menggali parit dengan lebar
seperti tertera pada gambar rencana. Pengerjaan tambahan pada jalan-jalan
disebabkan pelebaran tambahan pada parit-parit dikerjakan atas biaya Penyedia
Jasa.
Penyedia Jasa harus menyingkirkan pengerasan permukaan jalan sebagai bagian
dari penggalian, jumlah yang disingkirkan tergantung pada lebar galian yang
ditunjukkan untuk pemasangan pipa dan panjang daerah pengerasan yang
diperlukan untuk disingkirkan untuk pemasangan katup-katup lubang kontrol
(manhole) atau konstruksi lainnya.

e. Bahan-Bahan Galian
Penyedia Jasa harus membuat persiapan-persiapan sendiri untuk menampung
sementara bahan-bahan galian, yang diperlukan untuk menimbun kembali galian
parit-parit, termasuk pekerjaan-pekerjaan dua kali.
Penimbunan sementara bahan-bahan galian tidak boleh mengganggu lalu lintas
umum. Kecuali kalau Direksi/ Tenaga Ahli memberi keputusan lain, bahan galian
yang tidak diperlukan lagi, atau tidak dapat digunakan sebagai bahan timbunan atau
keperluan dipekerjaan, menjadi milik Penyedia Jasa, dan Penyedia Jasa
berkewajiban penuh atas pengangkutan dari lapangan ke tempat pembuangan akhir.
Setiap bagian dari dasar galian yang dibuat dan tidak sesuai dengan yang
disyaratkan harus diganti dengan bahan yang disetujui, seperti yang disyaratkan
oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

f. Urugan
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit harus dilakukan sesuai gambar-
gambar rencana dan spesifikasinya serta disebutkan dalam “Pekerjaan Tanah”.
Penimbunan keliling parit-parit harus mencapai ketebalan 30 cm, sebelum uji coba
hidrolis dilakukan, akan tetapi sambungan-sambungan harus tetap kelihatan.
Penimbunan kembali harus diselesaikan secepat mungkin setelah diadakan uji coba,
kecuali Direksi/ Tenaga Ahli membuat keputusan lain.
Pada tanah-tanah landai, dimana timbunan kembali parit-parit akan dapat
mengalami pengikisan, maka atas permintaan Direksi/ Tenaga Ahli rumput harus
ditanam oleh Penyedia Jasa, untuk mencegah tebal urugan di atas pipa menjadi
kurang dari batas minimum. Biaya untuk ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.
10
g. Bahan-Bahan Urugan
Semua bahan timbunan/ urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lain
yang menurut Direksi/ Tenaga Ahli tidak sesuai sebagai bahan urugan.
Macam bahan urugan terdiri dari:
- Bahan dari galian tanah.
Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan
maupun gambar, Penyedia Jasa dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi
bahan-bahan yang mengandung lempung, pasir kerikil atau bahan lainnya yang
bebas dari kotoran dan menurut petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli dapat dipakai
sebagai bahan timbunan.
- Bahan dari pasir dan kerikil
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir
alam, dengan butiran dari halus sampai kasar dan bebas dari kotoran, debu-debu
atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi/ Tenaga Ahli dapt dianggap tidak
dikehendaki/ tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh
melebihi 10 % berat keseluruhan.
Jika penimbuan pasir dan kerikil halus tidak ditunjukkan dalam gambar
rencana, dan jika menurut Direksi/ Tenaga Ahli harus digunakan pada sebagian
dari pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan dan menimbun dengan pasir
atau kerikil harus sesuai petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli sebagai suatu pekerjaan
tambahan , dan sebaiknya sebagai suatu pekerjaan kurangan.

h. Urugan di bawah Pipa


Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 15 cm lebih dahulu (sesuai gambar
rencana) sebelum pipa-pipa dipasang di dalamnya. Dasar parit ini harus dipadatkan
dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang rata. Setiap dasar pasir
pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada
keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang di dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan
kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam galian
sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.

i. Urugan di atas Pipa


Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 30 cm di
atas pipa, galian harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus dan dipadatkan
secara merata. Penyedia Jasa harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan
timbunan ini, untuk menghindarkan terjadinya kerusakkan atau penggeseran pipa.
Cara atau metode penimbunan kembali yaitu harus dilakukan lapisan demi
lapisan, dipadatkan sekeliling dan di atas pipa-pipa seperti tertera pada gambar
rencana, dengan cara yang tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus
dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 15 cm yang pertama di atas pipa
harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang digerakkan

11
oleh tangan yang boleh digunakkan. Semua kerusakkan pada pipa-pipa dan alat-
alat penyambung harus diperbaiki Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 30 cm di atas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun
dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat
pemadat, untuk mencegah menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan
penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan
tanah, untuk memberi peluang pemadatan tanah. Direksi/ Tenaga Ahli dapat
memerintahkan Penyedia Jasa, untuk menambah timbunan pada sebuah parit,
dimana terjadi penurunan di bawah permukaan tanah yang bersangkutan.

j. Pengerasan Jalan dan Trotoar Jalan


Penyedia Jasa setelah menimbun kembali parit-parit menurut persyaratan-
persyaratan, harus mengembalikan permukaan jalan dan trotoar jalan ke dalam
keadaan paling sedikit sama dengan keadaan seperti semula. Pengeluaran untuk
pekerjaan ini dianggap telah termasuk ke dalam biaya satuan penggalian dan
penimbunan kembali parit-parit. Penimbunan kembali harus dilaksanakan menurut
gambar rencana. Meskipun informasi-informasi yang bersangkutan telah diberikan
oleh Pemberi Tugas atau Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa tetap berkewajiban
memastikan tingkat pengerjaan ini berdasarkan pemeriksaan lapangan yang
diadakan sendiri.
Sebagai tambahan, pengaspalan kembali jalan-jalan dapat dikerjakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum, akan tetapi atas biaya Penyedia Jasa.

3.6. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI PENGAMAN


3.6.1 Umum
Konstruksi-konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan sipil,
yang secara umum meliputi pekerjaan pondasi, beton, pasangan, baja, mekanikal dan
elektrikal, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut sesuai
dengan Pasal I Persyaratan bahan dan pelaksanannya harus sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan Spesifikasi Teknis untuk Pekerjaan Sipil.
Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Semen
Semua semen yang digunakan di pekerjaan ini harus semen portland dengan
mutu terbaik. Bilamana diminta, pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat pengujian, yang menyatakan semen
tersebut memenuhi syarat-syarat yang bersangkutan. Semen harus disimpan
dengan cara yang dapat mencegah kelembaban atau pencemaran oleh bahan-
bahan lain.
b. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Kerikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah disetujui dan harus
keras, tahan lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dan dari debu.

12
Pasir dan batu kerikil/ batu pecah harus diangkut, ditangani dan ditimbun
sedemikian rupa,sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran
lain, dan tidak tercampur dengan benda-benda lain.
c. Beton
Untuk beton digunakan Mutu K 225, dalam hal ini Penyedia Jasa harus membuat
sample beton dan melakukan uji beton atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali kalau
ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan campuran 1:2:3,
perbandingan tersebut hanya merupakan patokan saja, tergantung daripada
kerikil dan pecahan batu yang digunakan.
Untuk pencampuran semen harus digunakkan air yang bersih. Beton harus dicor
dan dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah dicampur dan dibiarkan dalam
keadaan basah dan terlindung dari sinar matahari selama tidak kurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat rapi dan kuat. Sebelum dicor cetakan harus
diberi pelumas dan bersih dari segala kotoran/ sampah. Semua sambungan-
sambungan harus rapat untuk menjamin agar tidak terdapat kebocoran beton
basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh dibongkar selama 24 jam setelah
pengecoran. Hasil cor yang cacat harus diperbaiki/ disempurnakan dengan mutu
beton yang sama.
e. Baja
Untuk besi tulangan digunakan dari mutu U-24, kecuali ditentukan lain.
Tulangan harus baru dan tidak berkarat/ cacat. Sebelum material didatangkan,
Penyedia Jasa harus menunjukkan sample kepada Konsultan Pengawas/ Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya. Material yang tidak sesuai dengan yang
disyaratkan akan ditolak dan harus diganti dengan biaya sepenuhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
f. Bata Merah
Bata merah yang digunakan harus bermutu baik dan mendapat persetujuan
Direksi/ Tenaga Ahli. Bilamana diminta, Penyedia Jasa harus menyediakan
contoh-contoh. Bata merah harus dipasang dengan rapih dan antara sambungan-
sambungan harus rata permukaannya, dihindari penggunaan batu merah yang
sudah retak atau pecah. Spesi/ mortar yang digunakan harus merupakan
campuran yang terdiri atas 1 bagian semen 3 bagian pasir.

3.6.2 Blok Bantalan Penahan (Thrust Block)


Semua peralatan penyambung pipa seperti tee, bend dan alat-alat bantu lainnya
harus tersedia lengkap dengan blok bantalan penahan dari beton untuk mencegah
pergeseran dari pada peralatan-peralatan penyambung.
Ukuran-ukuran balok beton untuk setiap susunan dapat dilihat pada gambar
rencana. Ujung-ujung pipa yang buntu harus ditutup dengan penutup-penutup yang
disekrup atau yang dilas pada pipa-pipa dan harus dilengkapi dengan blok-blok bantalan
beton bertulang seperti tertera dalam gambar rencana.
Komposisi beton yang digunakan adalah 1: 2 : 3 atau ditentukan lain oleh
Direksi/ Tenaga Ahli dan sesuai dengan gambar rencana.

13
Beton tersebut harus ditempatkan di antara tanah dan fitting (alat bantu) yang
harus diangker. Beton harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu mudah
dijangkau untuk perbaikan, kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Untuk mengisi kelebihan galian, urugan tidak boleh diberikan di belakang blok
bantalan tekan. Bila diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan galian, tidak
akan diberikan pembayaran tambahan.

3.6.3 Tiang Penyangga


Apabila diperlukan, tiang-tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan
pipa atau pipa yang dipasang di atas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan
sesuai dengan gambar-gambar rencana atau dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli.

3.6.4 Ruang Katup


Ruang katup (surface valve box dan valve chamber) harus dibangun dengan
bahan dan jenis konstruksi seperti pada gambar-gambar rencana.
Ruang katup tidak boleh mengeluarkan/ meneruskan tekanan dari atas terhadap
katup dan harus terletak di tengah dan melampui bagian mur dari katup bak yang sesuai
dengan permukaan jalan/ tanah setempat atau pada permukaan lainnya sesuai dengan
pengarahan dari Direksi/ Tenaga Ahli.
Kotak luar harus ditempatkan di atas plat beton bertulang yang dituang langsung
di tempat dan sesuai gambar rencana. Kotak-kotak luar akan diserahkan kepada
Penyedia Jasa dalam keadaan biasa.
Setelah cetakan diambil, maka sisi dalam dan sisi atas dari besi tuang disikat
dengan sikat kawat dan dicat dengan ter batubara atau cat yang sejenis, yang disetujui
oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Kotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak
ada tegangan yang dapat diteruskan kepada katup. Kotak itu harus dipasang dan
konsentris terhadap poros katup.
Hidran-hidran harus dipasang benar-benar tegak lurus dengan saluran
pembuangan dari katup api menjurus ke jalan. Hidran distel pada sebuah teugel/ plat
semen yang dipancangkan dengan cara menuangkan  20 liter beton (beton tipis) di atas
teugel beton itu.
Setelah menyetel dan mengencangkan hidran tersebut, bagian yang berada di
bawah tanah harus dilindungi dengan ter batubara atau yang sejenis sampai 5 cm di atas
permukaan tanah. Bagian yang tersisa harus dicat warna merah, tidak termasuk kopling
Storz, tutup, rantai baja anti karat dan kepala poros.
Katup pembuang udara dan hidran kebakaran harus dipasang di tempat-tempat
seperti yang tertera dalam gambar rencana atau atas pengarahan dari Direksi/ Tenaga
Ahli.

3.6.5 Konstruksi Pengaman Khusus


Dalam pemasangan pipa, bila terdapat atau diperlukan konstruksi penguat
khusus yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis ini, maka Penyedia Jasa harus
meminta petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli atau akan diatur tersendiri dalam Spesifikasi
Teknis Khusus.

14
3.7 PEKERJAAN PERPIPAAN
3.7.1 Umum
Semua pekerjaan pipa harus dipasang dengan cara yang rapi dan menurut tata
cara kerja yang baik dan benar.
Penyedia Jasa harus menyediakan instrumen, alat-alat dan fasilitas yang
dianggap memuaskan oleh Direksi/ Tenaga Ahli, serta memakainya dengan cara yang
aman dan praktis. Semua pipa, alat bantu dan asesoris lainnya harus baik dan bersih
sebelum dipasang. Jika terjadi persilangan antara perpipaan dan bagian struktur yang
lain, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan yang mana yang akan
dipindahkan, tanpa memperhitungkan yang mana yang lebih dahulu dipasang.
Penyedia Jasa harus menyediakan pengekang dari logam, batang pengikat atau
penjepit dengan kekuatan cukup untuk mencegah gerakan, dan harus dipasang menurut
petunjuk gambar atau produsen. Semua bagian untuk sambungan harus dibersihkan
sepenuhnya sebelum pemasangan, packing harus ditempatkan dengan tepat dan teliti.
Baut-baut harus dikencangkan bergantian pada ujung-ujung yang berlawanan dari
diameter sambungan dan dalam rotasi sekeliling pipa. Untuk menjamin sambungan
yang baik tidak diperlukan gaya yang berlebihan.
Sambungan dengan flens harus dibaut dengan kencang dan penuh memakai
baut-baut mesin yang disediakan oleh Penyedia Jasa, seluruh sambungan harus
memakai packing. Flens geser (slip on) harus dilas ganda pada pipa dengan las yang
menghubungkan punggung flens dengan pipa dan pengelasan di dalam flens pada ujung
pipa. Pengelasan bila diperlukan dan diinstrusikan, harus sesuai dengan spesifikasi
teknis yang beralaku pada buku ini.
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar
jangan sampai ada benda asing yang masuk ke pipa. Pada waktu instalasi pipa sedang
dihentikan, ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan cara-cara yang disetujui oleh
Direksi/ Tenaga Ahli. Pemotongan pipa di lapangan harus dicegah seminimal mungkin.
Bila pemotongan memang diperlukan, maka harus dilakukan dengan mesin
pemotong dan metode yang sesuai, dimana hasil pemotongan haruslah rata dan tegak
lurus as pipa. Pemotongan harus dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak cat atau
lapisan pipa.
Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa PVC dan alat-alat bantunya (fitting)
harus dilakukan dengan hati-hati. Pipa tidak boleh disimpan di bawah sinar matahari
langsung. Kerusakan apapun yang dapat timbul harus dicegah dan pipa jangan sampai
diletakkan di atas benda tajam. Pipa yang sudah tergores atau cacat hingga lebih dari 10
% dari tebal dinding pipa akan ditolak. Penumpukkan pipa tidak boleh melebihi batas
yang dianjurkan oleh produsen, dan memperhitungkan kondisi sekitar.

3.7.2 Pengadaan Perpipaan


Perpipaan harus diadakan baik oleh Penyedia Jasa. Tingkat pengadaan oleh
kedua belah pihak ini dijelaskan pada bab tentang “Ruang Lingkup Pekerjaan” pada
Daftar Kuantitas (RAB).

15
a. PENGADAAN PIPA POLIETILENA (PE) DAN PERLENGKAPANNYA
➢ Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima ketahan
terhadap tekanan sebesar 10×100 kpa (1000 kpa = 10 Bar) PE.100 S8-SDR.17
PN.10.
Standar lain yang digunakan adalah :
✓ SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
✓ SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena
✓ SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air
minum
✓ ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supplay spesifications
✓ ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -
Determination of carbon black content by calcinations pyrolysis - Test
method and basic spesification
✓ ISO / TR 10837 - 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene
for us in gas pipes and fitting's
✓ ISO 11420: 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black
dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound's
✓ ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene - Part 1 : Determination of tensile
properties
✓ ISO 3126 : 1974 Plastic pipe - measurement of dimension
✓ ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids -
resistance to internal pressure - Test Method
✓ ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass - flow rate
(MFR) and melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
✓ ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion -
part 1 : determination methods
✓ ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diameters and wall
thi'ckenesses
✓ AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure application
✓ ASTM D 3350 - 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe
and fittings material
✓ JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply

➢ Spesifikasi Teknis
✓ Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus
sesuai dengan kelas N. Kelas N :
o Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)
mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm
o Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi sama dengan
0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
o Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm

16
o Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 x
dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,
diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang
✓ Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05
m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

➢ Sifat Mekanik
✓ Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan
sebagaimana tabel dibawah ini
KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA

TEGANGAN UJI (Mpa)


JENIS BAHAN
100 jam pada 20°C 165 jam11pada 80°C 1000 jam pada
80°C
PE 100 12.4 5.5 5.0

PE SO 9.0 4.6 4.0

Catatan :
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan Pecah karena rapuh (britle failure)
pada kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian
dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang
supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebi'h rendah. Tegangan uji yang baru, dan
waktu kegagalan minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah.
PE 80 PE 100

Tegangan (Mpa) Waktu Kegagalan Waktu


Tegangan
Minimum Kegagalan
(Mpa)
(Jam) Minimun (Jam)
4.6 165 5.5 165

4.5 219 5.4 233

4.4 283 5.3 332

4.3 394 5.2 476

4.2 533 5.1 688

4.1 727 5.0 1000

4.0 1000

17
✓ Kuat Tarik
Nilai kuat tank minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus
400 %, bila diuji pada suhu 20°C

➢ Sifat Fisik
✓ Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dan pipa PE minimum
harus 20 menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji supaya
diambil dan permukaan sebelah dalam pipa.
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %.

➢ Dimensi Pipa
✓ 1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005
tentang pipa polietilena untuk air minum
✓ 2. Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus
merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum
yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan
Certificate Badan Independen BODYCOTE.

➢ 6.1.6. Sambungan
✓ Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan
Mechanical Joint.
✓ Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa
dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm
dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint
direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 - 110 mm. Sedangkan
dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua
ukuran pipa.

➢ Pengujian Pipa
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991
tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-
4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

➢ Penandaan Pipa
✓ Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
✓ Nama pabrik pembuat atau merek dagang
✓ Dimensi luar pipa
✓ Tekanan kerja nominal
✓ Jenis material yang digunakan
✓ Seri pipa
18
✓ Tanggal produksi

➢ Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas)


Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup
mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk
mengunjungi tempat pembuatan unruk menyaksikan test/pengujian tersebut.

➢ Pengujian Tekanan Hidrostatis


✓ Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan
memenuhi standar SNI 06-2549-1991.
✓ Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis
pada tekanan paling sedikit 42 N/mm 1

➢ Pengujian Lain.
Pengujian lainnya seperti 'flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan
lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

➢ Valve
✓ Umum
- Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan
ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama
dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
- Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan
dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
- Nama pemilik proyek
- Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
- Tahun pembuatan (09 berarti 2009)
- Tekanan kerja
- Diameter nominal
- Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
- Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dan brass/kuningan, bila
tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau
besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
- Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight
joint are made in the thread"
- Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
- Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas
permintaan Pengguna Barang.
- Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka
seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal
10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard
ISO 2531.
19
- Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
- Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
- Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan
10%.
- Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan
gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
- Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap
valve yang dikirim.
- Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box
dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi
dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama
dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
- Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang
berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang
dapat larut tidak boleh digunakan.
- Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set
untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
- Penyedia Jasa Pengadaanharus menyertakan sertifikat dari pabrik yang
menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.

➢ Gate Valve
- Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate
valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising Sistem".
- Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other Liquids"
(AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih
tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja.
- Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20
buah yang seukuran.
- Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface box street cover
dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
- Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension
spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

20
- Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC
untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
- Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
- Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi
tegak (vertikai mounting). Valve harus dirancang unluk saluran air yang
bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter
nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
- Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti
telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing
box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui
Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan.
0-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal
ini harus terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam
keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
- Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
- Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
- Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan
dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing
dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
- Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts).
➢ Katup Udara (Air Release Valve)
✓ Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal -hal
sebagai berikut :
- Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
- Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
- Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
- Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
- Aman terhadap vakum.
✓ Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
✓ Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dan
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
✓ Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
✓ Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran.
✓ Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
✓ Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara
terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu {butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut :
21
- Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber
seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves' (AWWA
Designation C 504) atau standard Internasional lain yang disetujui yang
sama atau leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
- Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
- Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
standard AWWA C 504,
- Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan,
- Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
- Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila
tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
- Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka
atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
- Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe
Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM
536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada
ukuran pipa yang dipasang.

UKURAN PIPA DIAMETER NOMINAL


TIPE AIR VALVE
(MM) AIR VALVE
Tipe dengan orifice
300 dan lebih kecil 25 mm dan lebih kecil
kecil /tunggal
Tipe dengan dua
350 dan lebih besar Orifice atau 75 mm dan lebih besar
kombinasi

✓ Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis
yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat
aliran air dalam penuh.
✓ Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan
secara otomatis, sehingga akan :
- Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
- Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.

22
- Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi,
dan tidak Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran
air penuh dalam pipa.
✓ Ball Valve
- Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil
disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.
- Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) dan memiliki ujung flange.
- Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dan bahan
cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel dengan
dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon
dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus.
- Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan
untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal.
- Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada
tiap operasi.
✓ Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron.
- Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene)
agar dapat kedap dari gelembung air.
- Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari
stainless steel atau perunggu.
- Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau multiple Buna - N
Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus
dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

✓ Check Valve
- Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
Valve / Klep Tabok dengan sambungan flange.
- Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat
dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
- Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang
dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya,
besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
- Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi
tuang.
- Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
- Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
- Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan,
dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu
untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah
diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan
valve dari jalumya.
23
- Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau
vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas
diameter nominal pipa dan ujung flange.
✓ Gate Valve Perunggu (Bronze)
- Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011
atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir
(sekrup).
- Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang
terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki
solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
- Badan valve harus mempakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS
H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang
dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan
sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H
3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang
tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat
dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

3.7.3 Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Pemberi Tugas


Pada umumnya, pengangkutan perpipaan dari tempat penyimpanan dan
administrasinya menjadi tanggung jawab Pemberi Tugas, kecuali ditentukan lain,
masalah ini tetap merupakan tanggungjawab penuh Penyedia Jasa. Akan tetapi bilamana
Penyedia Jasa diminta untuk mengangkut perpipaan dari gudang Pemberi Tugas ke
daerah pergudangan Penyedia Jasa, maka suatu jumlah bulat telah dimasukkan dalam
RAB. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kerusakkan atau cacat pada pipa-pipa yang
terjadi selama pengangkutan.
Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi/ Tenaga Ahli mengenai maksud
pemasangan tiap bagian dari saluran pipa yang akan dipasang paling lambat 2 hari
sebelumnya. Sebelum menangani perpipaan di daerah pergudangan Pemberi Tugas,
Penyedia Jasa harus memeriksanya dan secara tertulis melaporkan ke Direksi mengenai
tiap kerusakkan atau cacat pada pipa-pipa tersebut. Tiap kerusakkan atau cacat pada
perpipaan yang tidak dilaporkan akan diperbaiki oleh Penyedia Jasa atas biaya sendiri,
dengan tidak mempersoalkan siapa yang menyebabkan kerusakkan atau cacat tersebut.
Perpipaan tidak diperbolehkan dipindah dari daerah pergudangan, sebelum
dipertanggung jawabkan dengan tanda terima, yang ditandatangani oleh Penyedia Jasa
dan Pemberi Tugas, yang menyebutkan macam, jumlah, mutu dan keadaannya. Tiap
perpipaan dianggap telah terpasang pada jalur pipa, hanya kalau pelaksanaannya
disaksikan dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli. Keterangan kesaksian tertulis, yang
ditandatangani oleh Direksi/ Tenaga Ahli harus dibuat oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus membuat ketentuan-ketentuan di lapangan untuk menerima
dan menimbun tiap perpipaan yang harus dipasang. Pipa-Pipa harus diberi sandaran
sebegitu rupa, sehingga lenturan yang terlalu besar dapat dihindarkan. Tumpukkan
maksimum adalah 5 susun, Penyedia Jasa harus menyediakan penjaga pada semua

24
lapangan termasuk daerah pergudangan selama 24 jam/ hari dan bertanggung jawab atas
kehilangan barang-barang.

3.7.4 Penyediaan Perpipaan oleh Penyedia Jasa


Semua perpipaan yang diadakan oleh Penyedia Jasa harus sesuai RAB dan
sesuai dengan perpipaan yang diadakan oleh Pemberi Tugas. Semua perpipaan harus
dirancangkan dengan tekanan kerja hidrostatis sebesar 10 kg/ cm2 pada suhu 31
celcius, kecuali bila ditentukan lain. Pengujian tekanan ini harus dilakukan dengan biaya
ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia Jasa.
Setelah perpipaan diterima oleh Direksi/ Tenaga Ahli, maka akan ditimbun di
daerah pergudangan Pemberi Tugas, dimana penyimpanan dan administrasi harus sama
dengan perpipaan yang diadakan oleh Pemberi Tugas, kecuali bila ditentukan lain oleh
Pemberi Tugas, perpipaan dapat disimpan oleh Penyedia Jasa di tempat penyimpanan
dekat lokasi pekerjaan.

3.7.5 Penyimpanan dan Administrasi Perpipaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus berhati-hati dalam penanganan dan penyimpanan semua
perpipaan dan tidak boleh rusak. Perhatian khusus harus diberikan pada penanganan dan
penyimpanan pipa-pipa dan alat-alat penyambung, untuk menjamin tidak terjadinya
kerusakkan pada lapisan-lapisan semen atau pipa dalam keseluruhan. Pengait dan lain-
lain sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengait pada pinggiran ujung pipa.
Perpipaan tidak boleh diangkat dengan mempergunakan rantai atau tambang,
akan tetapi harus dengan ikatan (sling) lebar yang melingkari pipa-pipa atau alat-alat
penyambung. Sebelum pipa-pipa atau alat-alat penyambung dipasang harus dengan
teliti dibersihkan dan diperiksa kondisinya, apakah ada kerusakkan ataukah tidak.
Tiap bagian lapisan yang rusak harus dibersihkan dan diperbaiki oleh Penyedia
Jasa. Penyedia Jasa harus berhati-hati dalam menangani katup-katup, untuk menjamin
agar tidak terjadi kerusakkan pada dudukkan dan bagian-bagian yang bergerak. Katup-
katup harus dipasang dengan urutan kerja yang baik, serta harus bebas dari kotoran dan
rintangan-rintangan terhadap mekanisme kerja. Biaya perbaikan ini sepenuhnya
ditanggung oleh Penyedia Jasa
Katup-katup yang pada pemasangan mengalami kerusakkan. Bagian-bagian
lapisan dasar aspal bituminous asli yang rusak harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa.
Setelah pemasangan semua katup-katup harus dilapisi lagi dengan suatu lapisan aspal
bituminous oleh Penyedia Jasa. Setiap katup yang ternyata tidak berfungsi setelah
pemasangan harus dilepaskan kembali, dan kegagalan itu harus diperbaiki atas beban
Penyedia Jasa.

3.7.6 Pengangkutan Perpipaan ke Lapangan


Untuk mencegah penanganan yang tidak perlu, semua pipa harus ditempatkan
sedekat mungkin dengan lokasi akhir pada jalur pemasangan pipa, dengan
memperhitungkan keamanan lalu lintas. Pipa-pipa tidak boleh ditempatkan di lapangan
lebih dari 30 m di depan parit-parit penggalian.

25
3.7.7 Benda-Benda Asing di Dalam Pipa-Pipa
- Setiap saat Penyedia Jasa harus menjamin bahwa bagian dalam pipa selalu dalam
keadaan bersih dan bebas dari benda-benda asing.
- Setiap kerusakkan pada pompa-pompa dan katup-katup yang disebabkan oleh
benda-benda asing dalam instalasi pipa harus diperbaiki atas beban Penyedia Jasa.

3.7.8 Pemasangan Pipa


Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan pekerjaan sebelum alat-alat
bantu yang diperlukan sudah tersedia di lapangan.
Pipa-pipa harus dipasang sesuai gambar rencana, kecuali bila oleh Direksi/
Tenaga Ahli diberi petunjuk cara yang lain. Pada umumnya gambar-gambar rencana
menunjukkan lokasi pekerjaan yang biasa pada umumnya, sedangkan Direksi/ Tenaga
Ahli akan menujukkan tempat pipa yang tepat. Perhatian harus diberikan dalam
penanganan pipa-pipa dan alat-alat bantu yang diserahkan kepada Penyedia Jasa.
Sebelum pemasangan dilaksanakan, terlebih dahulu semua pipa-pipa dan
peralatan harus diteliti dan dibersihkan dengan seksama. Pipa-pipa yang berminyak,
mengandung gemuk dan sebagainya yang mungkin telah retak atau mengalami
kerusakkan lainnya khususnya pada ujung-ujung pipa, tidak boleh digunakan.
Pipa-pipa dan peralatan rakit yang rusak harus dikesampingkan, untuk diteliti
kembali apakah dapat diperbaiki atau harus ditolak, sesuai keputusan yang diambil oleh
Direksi/ Tenaga ahli.
Kehilangan atau kerusakkan material merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa
dan harus segera dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dengan segala uraian yang
diperlukan.
Setiap pipa harus diperiksa dengan seksama sebelum dan setelah dipasang, dan
pipa yang rusak harus diperbaiki atau jika perlu diganti. Setiap kali pekerjaan pada hari
itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk sementara waktu harus ditutup
dengan blok-blok kayu, penyekat atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Direksi/
Tenaga Ahli.
Setiap pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan kelandaian
sesungguhnya dan sedemikian rupa, sehingga dengan pipa yang berbatasan merupakan
suatu sambungan konsentris yang tertutup.
Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa, sehingga kemungkinan untuk
pengosongan dari pada sistim pipa pada titik terendah selalu terjamin.
Katup-katup, peralatan rakit dan alat-alat bantu harus dipasang pada lokasi yang
tepat sesuai gambar-gambar rencana, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Bila kerusakkan terjadi pada waktu pemasangan pipa-pipa, peralatan-peralatan
rakit, katup-katup atau alat bantu pipa, hal itu harus dilaporkan kepada Direksi/ Tenaga
Ahli yang akan mengambil keputusan apakah harus diperbaiki atau menolak bahan pipa
bersangkutan yang rusak tersebut.
Pada ujung/ akhiran pemasangan pipa atau bila pemasangan pipa harus berhenti
maka harus dipasang cap/ dop dengan sambungan yang sesuai spesifikasinya, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.

3.7.9 Pemotongan Pipa


26
Pemotongan pipa dilakukan dengan alat pemotong pipa yang disetujui oleh
Direksi/ Tenaga Ahli, serta harus dibersihkan dan pemotongan harus tegak lurus
terhadap sumbu pipa.
Semua pipa-pipa yang telah dipotong harus mempunyai permukaan potongan
yang licin dan sesuai dengan sudut yang diinginkan terhadap sumbu pipa tanpa merusak
pipa-pipa tersebut. Pipa-pipa asbes semen yang berdiameter  200 mm harus dipotong
dengan mesin potong, agar cocok dengan alat penyambung.
Untuk pipa PVC, pinggiran pipa harus dipinggul, agar pipa-pipa dapat masuk
dengan mudah ke dalam alat penyambung. Untuk itu ujung pipa sebelah luar dikikir/
digerinda sampai licin dan tidak lebih dari setengah tebal pipa, lingkaran ujung pipa
dibuat dengan sudut  15  terhadap as pipa. Pada umumnya pipa PVC (pipa bell ring)
yang dikeluarkan dari pabrik telah digerinda/ dipinggul lebih dahulu.
Peralatan penyambung cincin karet dari PVC memerlukan sebuah alur pada
ujung pipa yang dibuat dengan sebuah alat pembuat profil ujung (end shaper tool).
Pemotongan pipa untuk menempatkan aksesoris seperti tee, bend, katup dan
lain-lain harus dikerjakan dengan rapi dan teliti dengan tanpa menyebabkan kerusakkan
pada pipa dan lapisannya, dan ujungnya harus dibuat halus dan rata.

3.7.10 Penyambungan Pipa


Sebelum disambungkan, semua alat-alat rakit dan ujung-ujung pipa harus
dibersihkan dengan seksama. Sambungan antara pipa dengan pipa maupun pipa dengan
aksesoris harus dilakukan dengan mempergunakan cincin-cincin karet, flens atau dilas
dan lain-lain, sesuai gambar rencana.
Semua sambungan dan peralatan yang diperlukan harus dipasang dengan cara
yang memenuhi syarat, sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan dalam
keseluruhan sistim pipa dan harus dilaksanakan menurut petunjuk dari pabrik
bersangkutan.
Defleksi pada sambungan-sambungan pipa AC tidak boleh melebihi 3. Setiap
lengkungan pada pipa harus diperlengkapi dengan peralatan rakit yang layak dan harus
dipasang menurut sudut yang diinginkan.

a. Sambungan Push on Joint


Istilah bell end atau socket pada pipa PVC yang digunakan pada pekerjaan
ini harus dianggap sebagai ujung dari pipa push on joint. Pipa harus dipasang
dengan ujung bell yang menghadap ke arah depan dari pemasangan, kecuali jika
ditentukan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Jika pipa diletakkan pada sudut  10 , pemasangan harus dimulai pada
bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dari pipa yang
bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan
berhati-hati agar tidak terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus
diselesaikan dengan menekan bagian akhiran yang datar ke dasar socket, dengan
menggunakan alat atau peralatan lain yang disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan dari
minyak, pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk
27
sambungan, maka gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan
ke dalam gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan pada permukaan bagian
dalam dari gasket maupun pada akhiran dari pipa atau kedua-duanya. Minyak
gelang harus berasal dari pabrikan dan disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Tidak diperkenankan mempergunakan bahan yang tidak direkomendasikan.
Jika dipakai sambungan dengan solvent cement, maka bagian yang akan
disambungkan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan air. Oleskan solvent
cement dengan sikat yang tipis sampai merata pada ujung pipa sedalam socket
atau bagian dalam dari fitting yang akan dipasang/ disambung.
Pada waktu peletakkan pipa pada galian, letak ujung spigot harus tepat
dengan bell dan dipasang dengan lintasan dan sudut yang benar.
Jika diperlukan untuk membuat defleksi pada pipa push on joint untuk
membentuk belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan
persyaratan yang diberikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli dan petunjuk-petunjuk
dari pabrik harus diikuti. Adalah penting untuk membuat sambungan pipa pada
lintasan yang lurus dan defleksi dibuat sesudah sambungan diselesaikan.

b. Sambungan Flens
Alat-alat bantu flens dan peralatan-peralatan rakit harus dihubungkan pada
pipa dengan mempergunakan flens adaptor dan flens bebas, kecuali bila ada
petunjuk dengan cara lain yang tertera pada gambar rencana.
Semua sambungan flens harus dibuat dengan mempergunakan packing
karet dan mur baut yang digalvanisir secara celup panas (hot deep). Ring harus
dipasang diantara kepala baut dan mur dan mur baut harus dikencangkan secara
bersilangan.
Selama pelaksanaan sambungan flens ini harus diperhatikan, agar tidak
merusak lapisan pelindung pada alat-alat Bantu dan peralatan-peralatan rakit.
Setelah selesai, setiap kerusakkan pada lapisan pelindung harus segera
diperbaiki oleh Penyedia Jasa.

c. Sambungan Pipa Galvanis


Sambungan-sambungan antara pipa-pipa baja yang digalvanisir dan
peralatan-peralatan rakit maupun antara peralatan rakit dari baja yang
digalvanisir terhadap pipa-pipa lain, harus dilaksanakan dengan sistim
penyekrupan.
Sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari socket atau ujung-ujung
pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang
serat atau seal tape dan baru dimasukkan secara hati-hati pada socket dan diputar
sampai kencang.

d. Sambungan Las
Sistem penyambungan las harus sesuai dengan standar/ persyaratan AWS
atau AISC. Pengelasan harus dilakukan oleh seorang tukang las yang memiliki
sertifikat, jika diperlukan penelitian dilakukan apabila Direksi/ Tenaga Ahli
menghendaki.
28
Permukaan-permukaan yang akan dilas harus bebas dari sisik-sisik logam,
kerak logam, karat, gemuk dan cat. Apabila pengelasan ganda diperlukan, maka
permukaan pengelasan pertama harus bersih dan bebas dari kerak logam.
Apabila diperlukan, lapisan-lapisan antara pengelasan-pengelasan ganda
harus dibersihkan dengan pukulan-pukulan ringan oleh palu bertenaga mesin
dengan mempergunakan suatu alat berujung bulat. Semua kerak logam dan
pengelasan yang berlubang-lubang dan tidak sempurna harus dibersihkan dan
dihilangkan, sebelum pengelasan tambahan dilakukan.
Setelah pengelasan, lapisan pelindung pipa dan peralatannya yang dikupas
atau rusak selama pengelasan harus diperbaiki/ dilapisi kembali oleh Penyedia
Jasa, termasuk bagian yang dilas.
Tempat kerja harus terlindung terhadap angin dan hujan lebat. Bilamana
diminta oleh Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa harus memberi penjelasan
mengenai cara kerja yang digunakan.

3.7.11 Penyambungan Pipa Pada Jaringan Pipa Lama


Perincian mengenai penyambungan-penyambungan yang harus dikerjakan
tertera pada gambar-gambar, untuk memperpendek gangguan pada pengadaan air, maka
Penyedia Jasa harus menyelesaikan penyambungan secepat mungkin.
Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi/ Tenaga Ahli mengenai maksudnya,
untuk mengerjakan penyambungan dan harus membuat rencana kerja, termasuk jadwal
waktu, bahan-bahan, perlengkapan dan tenaga kerja, paling lambat 3 hari sebelumnya.
Bilamana menurut pandangan Direksi/ Tenaga Ahli persiapan kerja tidak mencukupi,
maka Direksi/ Tenaga Ahli tidak akan mengizinkan pekerjaan tersebut dimulai.
Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan untuk
memperoleh penyambungan-penyambungan yang layak ke pipa-pipa yang telah ada,
biaya ini dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak.
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang
telah ada, harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak mengganggu
langganan dan tidak terlalu lama menghentikan aliran. Daerah yang terganggu
diusahakan sekecil mungkin. Tidak ada satupun katup (valve) dari sistem yang telah ada
diubah oleh Penyedia Jasa untuk tujuan apapun juga. PDAM setempat akan mengatur
semua valve jika diperlukan.
Apabila diperlukan, penyambungan dapat dilakukan tanpa menghentikan aliran
pipa lama dengan menggunakan clamp saddle beserta katup, kemudian dibor dengan
tapping bor khusus.

3.7.12 Perlengkapan Sambungan dan Alat-Alat Pengatur


Pemasangan katup-katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus
mendapatkan pengawasan dan perhatian yang sama terhadap kebersihan, penopang-
penopang dan sambungan seperti tersebut di atas mengenai perpipaan.

29
Katup-katup bawah tanah terbuat dari besi yang dapat ditempa, katup harus
cocok terhadap pipa-pipa pada posisi mendatar, sedangkan porosnya ditempatkan
secara tegak lurus, kecuali bila arah pipa tidak mendatar. Setelah diadakan penyetelan,
kerusakan pada lapisan pelindung harus diperbaiki.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari
poros, pembungkus dan kotak luar. Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan
mudah melalui lubang pembukaan atau lubang kontrol.

3.7.13. Pemasangan Pipa di Dalam Tanah


Pipa-pipa harus dipasang dengan lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai
dengan gambar perencanaan.
Dasar galian untuk pemasangan pipa harus dibentuk sedemikian rupa, agar
memberi dukungan sekeliling pipa yang merata dan kuat untuk bagian bawah dari setiap
pipa yang terpasang. Pipa-pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/
Tenaga Ahli keadaan galian untuk pipa tidak memenuhi syarat.
Semua pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan kelandaian dengan
sedemikian rupa, sehingga dengan pipa yang berbatasan merupakan suatu sambungan
konsentris yang tertutup dan tidak merupakan ketidak lurusan yang tiba-tiba terhadap
garis jalur pemasangan pipa.

Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pemasangan pipa yang memadai dan
layak untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus
diperiksa dengan teliti untuk mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang
pada posisi akhir. Semua pipa, alat bantu dan katup harus diturunkan ke dalam jalur
penggalian secara hati-hati satu persatu, dengan memakai tackle, tambang atau
peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakkan pada cat atau lapisan
pelindung. Pipa dan alat bantu tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam
galian/ saluran.
Jika terjadi kerusakkan pada pipa, alat bantu, katup atau aksesoris lain pada saat
pemasangan, maka Tenaga Ahli harus segera diberitahu. Tenaga Ahli harus menentukan
perbaikan yang diperlukan atau menolak bagian yang rusak.
Bila pipa diturunkan dengan/ diangkat dengan mempergunakan suatu alat katrol/
derek, maka bagian jerat baja yang melingkari pipa harus terbungkus dengan karet atau
yang sejenisnya, agar tidak menimbulkan cacat pada lapisan luar pipa.
Pemasangan pipa harus mengikuti jalur penggalian, Penyedia Jasa tidak boleh
membiarkan saluran yang sudah digali tetap terbuka untuk jangka waktu yang lama
ketika menunggu pengujian pipa. Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan
agar pipa tidak terapung pada lokasi dimana saluran yang sudah digali dan masih
terbuka digenangi air, pencegahan ini dapat meliputi pengurugan sebagian saluran
dengan sambungan pipa tetap terbuka sambil menunggu pengujian tekanan hidrostatis.
Penyedia Jasa harus memperbaiki semua kerusakan yang timbul pada spesi
semen atau lapisan epoxy pada pipa baja dan besi kenyal akibat pemotongan atau
pengelasan.

30
Selanjutnya, Penyedia Jasa harus mengisi kekosongan lapisan yang timbul
setelah penyambungan pipa dengan suatu lapisan spesi yang terbuat dari 1 semen : 2
pasir : 3 kerikil atau adukan pengisi/ mortar.
Sesudah pengelasan pipa baja, permukaan luar dan bagian pipa yang berdekatan
harus diratakan dan dibungkus dengan satu lapis pita densoleen S-40 dengan 50 %
tumpukkan (overlap) dan diakhiri dengan satu lapis pita densoleen R-20 overlap 3 cm,
dengan tepi PE yang hitam di atas.
Pembungkus harus dikerjakan dalam kondisi kering dan bersih, dan bila
diperlukan Penyedia Jasa harus menyediakan atap/ pelindung.
Pipa besi kenyal harus dibungkus dengan lembar polyethylene. Lembar tersebut
harus dipotong hingga panjangnya  600 mm lebih dari bagian pipa. Panjang potongan
tersebut harus diatur hingga terdapat overlap 300 mm pada masing-masing bagian pipa
yang berdekatan, sehingga mencapai ujung pipa.
Lembar tersebut harus dibungkus sekeliling pipa agar secara melingkar
menghasilkan overlap di atas kwadran puncak pipa.
Tepi potongan lembar polyethylene harus diamankan pada jarak-jarak  1 m
dengan pita perekat dari tali plastik. Untuk menahan lembar atau pipa tidak boleh
dipakai alat logam apapun.
Baut, mur, pelat antara, klem pipa, sengkang dan sebagainya yang dipakai untuk
sambungan flens harus dicelupkan dalam larutan aspal panas sebelum dipasang.

Untuk mengatasi perubahan temperatur, pipa HDPE perlu diliukkan dengan cara
memberi offset secukupnya.

3.7.14 Pemasangan Pipa di Atas Tanah


Pipa harus dipasang menurut garis dan ketinggian yang ditentukan dan harus
sedekat mungkin pada dinding, atap, kolom dan bagian struktural lainnya supaya hanya
mengambil tempat seminimal mungkin dan semua ordinat dan fitting yang diperlukan
harus disiapkan.
Semua pipa dan alat bantu (fitting) harus dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan tegangan atau regangan dalam pipa maupun peralatan yang
berhubungan, karena adanya bagian-bagian yang ditempatkan secara paksa.
Perubahan arah harus dikerjakan dengan memakai alat-alat bantu yang sesuai.
Pipa harus sejajar atau tegak lurus dinding, kecuali jika ditentukan lain.
Sengkang atau tumpuan sementara harus disediakan untuk menunjang pipa pada
saat dipasang dan pemasangan pekerjaan pipa harus dilaksanakan dengan hati-hati
untuk mencegah terjadinya kerusakkan pada pipa atau lapisan pipa ataupun struktur dan
perlengkapan yang berdekatan.
Semua perpipaan harus didukung kokoh dengan penggantung, tumpuan yang
disetujui dan kemungkinan pengembangan atau penyusutan sudah diperhitungkan. Pipa
tidak boleh ditumpukkan pada pipa lain, tangga, anak tangga atau trotoar, kecuali
disetujui oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Semua pipa vertikal harus didukung pada tiap lantai atau pada interval-interval
yang tidak lebih dari 2 m, ke arah pipa, klem, sengkang atau penahan pada dinding, serta
pada titik yang lain agar menjamin terciptanya konstruksi yang kaku.

31
Tiap bagian pipa harus diletakkan dan semua sambungan dikerjakan ketika pipa
ditumpu oleh penunjang sementara. Setelah sambungan selesai dikerjakan, pipa diklem
pada posisi akhirnya.
Pengecatan dan pelapisan luar/ dalam harus dikerjakan sebagaimana ditentukan
dalam ayat-ayat yang sesuai pada spesifikasi tehnik ini.

3.7.15 Penyeberangan-Penyeberangan Pipa


Penyeberangan pipa pada sungai dan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar-gambar rencana (gambar standar). Untuk penyeberangan sungai dan
lintasan gorong-gorong, biaya untuk pemasangan pipa selubung (jika ada), pelat pelat
pelindung dari beton, perbaikan-perbaikan dan penyesuaian terhadap terhadap dinding
penahan tanah dan pangkal jembatan, penggalian tambahan dan sebagainya dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak.
Untuk penyeberangan sungai dan gorong-gorong perbaikan dan penyesuaian
terhadap dinding penahan dan pangkal jembatan gambar kerjanya harus dilaporkan oleh
Penyedia Jasa.
Semua pemasangan pipa pada penyeberangan sungai dan bangunan lain harus
dikerjakan dengan peralatan yang layak, agar pemuaian dan penciutan, getaran-getaran
kecil pada perpipaan harus di dalam batas-batas yang diijinkan dan tidak mengakibatkan
kebocoran.

Menopang pipa-pipa dengan mempergunakan pipa lain dan peralatan lain yang
tidak tertera dalam gambar rencana tidak diperkenankan tanpa persetujuan Tenaga Ahli
terlebih dahulu.
Dalam hal adanya ketidak cocokkan dalam rangkaian antara pekerjaan pipa dan
pekerjaan lain, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan mana yang akan
dipertimbangkan untuk didahulukan.
Penyeberangan pipa melalui rel kereta api harus dilaksanakan sesuai gambar-
gambar rencana dan instruksi yang diberikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli atau oleh
instansi terkait.

3.7.16 Jembatan-Jembatan Pipa


Pada saat pemasangan jembatan pipa, harus dijaga kelancaran lalu lintas
sekitarnya. Kecuali ditentukan lain, pada awal aliran air dalam pipa sebelum jembatan
dipasang katup dengan diameter yang sesuai berikut sarana pipa penguras, dan pada
jembatan pipa dipasang katup udara sesuai dengan gambar-gambar rencana.
Lokasi pemasangan katup dan pipa penguras harus sesuai dengan situasi
setempat, sehingga memudahkan operasional atau menurut arahan Direksi/ Tenaga
Ahli. Syarat-syarat pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi teknis untuk Pekerjaan
Sipil.

32
3.8. PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI PERPIPAAN
Setelah pengujian tekanan hidrostatis selesai dan terbukti berhasil, sebelum
dilakukan penyerahan pertama, Penyedia Jasa harus membersihkan, membilas dan
memberi desinfeksi pada jaringan pipa sebagaimana ditetapkan di bawah ini.
Bagian-bagian harus dicuci dengan kecepatan tinggi dan dalam jangka waktu
sedemikian, sehingga air yang keluar sudah bersih dan tidak mengandung sedimen.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan pada kecepatan yang lebih rendah,
air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan oleh Penyedia Jasa, dengan
cara dipompakan melalui lubang berdiameter kecil diujung pipa (dibor). Volume air dan
jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam, harus sedemikian sehingga air yang
dikeluarkan mengandung sekurang-kurangnya 20 mg khlorin/ liter.
Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka harus
dicuci dengan air, sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung klhorida yang
berlebihan.
Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang
mengandung khlorin di atas, Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan tertulis dari Tenaga
Ahli untuk menggunakannya.
Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung khlorida setelah periode
kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi.

3.9. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengikuti gambar rencana umum,
detail-detail, RAB, Spesifikasi Teknis dan Bahan beserta risalahnya sebagaimana
tercantum dalam Kontrak Perjanjian Pelaksanaan.
b. Penyedia Jasa disamping menyelesaikan pekerjaan secara teknis, juga harus dibarengi
dengan penyelesaian administrasi yang menyangkut kelancaran kegiatan.
c. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar, RAB, dan
Spesifikasi Teknis dan Bahan, Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut
harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk
mendapatkan petunjuk dan persetujuan.
d. Jika Direksi/ Konsultan Pengawas minta melaksanakan pekerjaan yang tidak termasuk
dalam kontrak, maka Penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut,
yang kemudian akan dibuat pekerjaan tambah kurang atau mengalihkan pekerjaan yang
ada dalam kontrak dengan nilai dan waktu pelaksanaan tetap.
e. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas Penyedia Jasa diwajibkan pula
mengadakan pengurusan, antara lain: Pembuatan ijin bangunan (IMB) dari Pemda
setempat. Surat IMB ini harus sudah diserahkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan
sebelum Serah Terima Pekerjaan Pertama.
f. Sebelum penyerahan Pertama Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki. Lokasi harus bersih dan semua barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi kegiatan.
g. Meskipun telah ada Direksi/ Konsultan Pengawas dan unsur-unsur teknis lainnya,
semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungjawab
pelaksana, untuk itu pelaksana harus mnyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
33
h. Hal-hal lain yang belum tercantum Rencana Kerja Dan Syarat Syarat ( RKS ) ini akan
dimuat pada Risalah Aanwidzing.

34

Anda mungkin juga menyukai