BAB I
PENJELASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
Kegiatan penyediaan air bersih pada pekerjaan ini, bermaksud melaksanakan perluasan
jaringan pipa air minum dan sambungan rumah yang masuk dalam area pelayanan
Perumdam Tirta Anom Kota Banjar. Uraian dan syarat teknis dibawah ini dimaksudkan
untuk memberikan keterangan-keterangan kepada calon Penyedia Jasa mengenai lokasi
pekerjaan, gambaran secara umum mengenai macam-macampekerjaan, jumlah pekerjaan
yang akan dilaksanakan, bahan-bahan, peralatan yang harus digunakan untuk dapat
menghasilkan pekerjaan sesuai dengan rencana yang dikehendaki.
1
(laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi
tanggungan kontraktor, apapun hasil penelitian tersebut.
3
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 Lingkup Pekerjaan
Yang terdapat dalam daftar penawaran adalah termasuk pengangkutan, pemindahan,
pengembalian peralatan, material, direksi keet, gudang, air untuk sirkulasi/ pencucian,
personil dan lain-lain. Dimulai dari persiapan pekerjaan sampai terselesaikannya pekerjaan
pengeboran, Penyedia Jasa bertanggung jawab dan menanggung semua biaya/ resiko yang
diakibatkan oleh semua kecelakaan, pencurian dll. Pada pekerjaan persiapan Penyedia Jasa
harus mempersiapkan, semua peralatan dan bangunan kerja lainnya sehingga selalu dalam
kondisi siap pelaksanaan. Pos ini juga termasuk pekerjaan pembersihan lapangan dari
material atau sesuatu yang dapat mengganggu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
4
lainnya. Biaya untuk pengadaan peralatan-peralatan tersebut harus sudah
diperhitungkan pada harga satuan yang terkait.
5
BAB III
PEKERJAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI DAN SAMBUNGAN RUMAH
3.1. Umum
Spesifikasi Teknis di bawah ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada
Penyedia Jasa, tentang metodologi teknis secara umum maupun hal-hal non teknis yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan perpipaan yang harus diikuti dan
ditaati oleh Penyedia Jasa.
Secara garis besar hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :
a. Aliran air di dalam pipa telah ditentukan seperti pada gambar rencana Perluasan
Jaringan Perpipaan dan Sambungan Rumah (SR) Kec. Banjar Kelurahan Situbatu
(DAK). Sehingga semua peralatan pengatur aliran telah direncanakan dan Penyedia Jasa
tidak diperkenankan merubah lokasi/ perletakan peralatan tersebut kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Direksi/ Tenaga Ahli.
b. Seluruh pekerjaan perpipaan harus dipasang dengan cara yang benar, rapi dan cukup
kuat sesuai dengan spesifikasi teknis,Bahan dan gambar-gambar rencana serta instruksi-
instruksi dari produsen sedapat mungkin diterapkan dengan baik
c. Apabila pipa-pipa dipasang/ditanam di dalam tanah, maka dasar parit-parit pipa harus
rata dan bebas dari benda-benda yang keras seperti batu atau kerikil besar.
d. Penyedia Jasa tidak boleh membengkokan pipa tetapi harus menggunakan aksesoris
pipa yakni bend, elbow atau tee, untuk maksud tersebut atau sesuai dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
e. Setelah pipa-pipa tersambung dan terpasang, harus diuji secara hydrostatis, untuk itu
bagian sambungan pipa dan alat-alat rakit maupun perlengkapannya tidak boleh
ditimbun sebelum pengujian tekanan hiydrostatis selesai. Pengujian ini dinyatakan
berhasil dengan memuaskan bila tidak terdapat tanda-tanda adanya kebocoran.
f. Pekerjaan-pekerjaan khusus yang tidak tercantum dalam spesifikasi teknis, bahan dan
gambar-gambar rencana harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa dengan ketentuan dari
Direksi/Tenaga Ahli atau diatur dalam Spesifikasi Teknis khusus secara terpisah.
6
d. Peralatan pengelasan yang memadai.
e. Pompa air dengan kapasitas yang memadai, untuk mengeringkan genangan air dalam
parit.
f. Tamping bars.
Sebelum dimulainya pekerjaan, semua peralatan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi/
Tenaga Ahli.
7
Dimana perlu Penyedia Jasa harus melaksanakan penggalian dan penimbunan
lanjutan, guna keperluan bangunan-bangunan seperti: bantalan-bantalan penahan dan
ruang-ruang katup. Biaya tersendiri telah disediakan untuk penggalian-penggalian dan
keperluan beberapa bangunan khusus.
Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan yang
mengakibatkan menjadi tidak stabil, seperti debu, sampah dan sebagainya, dan dalam
pandangan Direksi/ Tenaga Ahli harus disingkirkan, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan penggalian dan menyingkirkan bahan-bahan yang tidak stabil tersebut.
Jika menurut pendapat Direksi/ Tenaga Ahli diperlukan pondasi khusus, seperti
penggantian tanah, atau penimbunan dengan bahan yang sesuai, Penyedia Jasa harus
menyelesaikan dengan petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli. Pembayaran tambahan akan
disediakan untuk pekerjaan tambahan yang disetujui Direksi/ Tenaga Ahli.
8
Semua jenis galian ini harus telah diperhatikan dan diperhitungkan oleh
Penyedia Jasa sehingga harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
Apabila terdapat masalah dengan sulitnya pelaksanaan galian maka harus segera
dilaporkan kepada Direksi/Tenaga Ahli dengan alternatif pelaksanaannya atau
perubahannya untuk disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Penyedia Jasa tidak
diperbolehkan memasang pipa di dalam parit, sebelum parit-parit tersebut diperiksa
dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.
c. Penguat Parit-Parit
Bilamana diperlukan Penyedia Jasa harus memperkuat dinding parit-parit untuk
mencegah kelongsoran tanah di luar galian dan yang akan merusak bangunan di
dekatnya. Harga kontrak dianggap telah mencakup biaya untuk keperluan tersebut.
e. Bahan-Bahan Galian
Penyedia Jasa harus membuat persiapan-persiapan sendiri untuk menampung
sementara bahan-bahan galian, yang diperlukan untuk menimbun kembali galian
parit-parit, termasuk pekerjaan-pekerjaan dua kali.
Penimbunan sementara bahan-bahan galian tidak boleh mengganggu lalu lintas
umum. Kecuali kalau Direksi/ Tenaga Ahli memberi keputusan lain, bahan galian
yang tidak diperlukan lagi, atau tidak dapat digunakan sebagai bahan timbunan atau
keperluan dipekerjaan, menjadi milik Penyedia Jasa, dan Penyedia Jasa
berkewajiban penuh atas pengangkutan dari lapangan ke tempat pembuangan akhir.
Setiap bagian dari dasar galian yang dibuat dan tidak sesuai dengan yang
disyaratkan harus diganti dengan bahan yang disetujui, seperti yang disyaratkan
oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
f. Urugan
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit harus dilakukan sesuai gambar-
gambar rencana dan spesifikasinya serta disebutkan dalam “Pekerjaan Tanah”.
Penimbunan keliling parit-parit harus mencapai ketebalan 30 cm, sebelum uji coba
hidrolis dilakukan, akan tetapi sambungan-sambungan harus tetap kelihatan.
Penimbunan kembali harus diselesaikan secepat mungkin setelah diadakan uji coba,
kecuali Direksi/ Tenaga Ahli membuat keputusan lain.
Pada tanah-tanah landai, dimana timbunan kembali parit-parit akan dapat
mengalami pengikisan, maka atas permintaan Direksi/ Tenaga Ahli rumput harus
ditanam oleh Penyedia Jasa, untuk mencegah tebal urugan di atas pipa menjadi
kurang dari batas minimum. Biaya untuk ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.
10
g. Bahan-Bahan Urugan
Semua bahan timbunan/ urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lain
yang menurut Direksi/ Tenaga Ahli tidak sesuai sebagai bahan urugan.
Macam bahan urugan terdiri dari:
- Bahan dari galian tanah.
Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan
maupun gambar, Penyedia Jasa dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi
bahan-bahan yang mengandung lempung, pasir kerikil atau bahan lainnya yang
bebas dari kotoran dan menurut petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli dapat dipakai
sebagai bahan timbunan.
- Bahan dari pasir dan kerikil
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir
alam, dengan butiran dari halus sampai kasar dan bebas dari kotoran, debu-debu
atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi/ Tenaga Ahli dapt dianggap tidak
dikehendaki/ tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh
melebihi 10 % berat keseluruhan.
Jika penimbuan pasir dan kerikil halus tidak ditunjukkan dalam gambar
rencana, dan jika menurut Direksi/ Tenaga Ahli harus digunakan pada sebagian
dari pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan dan menimbun dengan pasir
atau kerikil harus sesuai petunjuk Direksi/ Tenaga Ahli sebagai suatu pekerjaan
tambahan , dan sebaiknya sebagai suatu pekerjaan kurangan.
11
oleh tangan yang boleh digunakkan. Semua kerusakkan pada pipa-pipa dan alat-
alat penyambung harus diperbaiki Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 30 cm di atas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun
dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat
pemadat, untuk mencegah menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan
penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan
tanah, untuk memberi peluang pemadatan tanah. Direksi/ Tenaga Ahli dapat
memerintahkan Penyedia Jasa, untuk menambah timbunan pada sebuah parit,
dimana terjadi penurunan di bawah permukaan tanah yang bersangkutan.
12
Pasir dan batu kerikil/ batu pecah harus diangkut, ditangani dan ditimbun
sedemikian rupa,sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran
lain, dan tidak tercampur dengan benda-benda lain.
c. Beton
Untuk beton digunakan Mutu K 225, dalam hal ini Penyedia Jasa harus membuat
sample beton dan melakukan uji beton atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali kalau
ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan campuran 1:2:3,
perbandingan tersebut hanya merupakan patokan saja, tergantung daripada
kerikil dan pecahan batu yang digunakan.
Untuk pencampuran semen harus digunakkan air yang bersih. Beton harus dicor
dan dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah dicampur dan dibiarkan dalam
keadaan basah dan terlindung dari sinar matahari selama tidak kurang dari 7 hari.
d. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat rapi dan kuat. Sebelum dicor cetakan harus
diberi pelumas dan bersih dari segala kotoran/ sampah. Semua sambungan-
sambungan harus rapat untuk menjamin agar tidak terdapat kebocoran beton
basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh dibongkar selama 24 jam setelah
pengecoran. Hasil cor yang cacat harus diperbaiki/ disempurnakan dengan mutu
beton yang sama.
e. Baja
Untuk besi tulangan digunakan dari mutu U-24, kecuali ditentukan lain.
Tulangan harus baru dan tidak berkarat/ cacat. Sebelum material didatangkan,
Penyedia Jasa harus menunjukkan sample kepada Konsultan Pengawas/ Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya. Material yang tidak sesuai dengan yang
disyaratkan akan ditolak dan harus diganti dengan biaya sepenuhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
f. Bata Merah
Bata merah yang digunakan harus bermutu baik dan mendapat persetujuan
Direksi/ Tenaga Ahli. Bilamana diminta, Penyedia Jasa harus menyediakan
contoh-contoh. Bata merah harus dipasang dengan rapih dan antara sambungan-
sambungan harus rata permukaannya, dihindari penggunaan batu merah yang
sudah retak atau pecah. Spesi/ mortar yang digunakan harus merupakan
campuran yang terdiri atas 1 bagian semen 3 bagian pasir.
13
Beton tersebut harus ditempatkan di antara tanah dan fitting (alat bantu) yang
harus diangker. Beton harus dipasang sedemikian sehingga pipa dan alat bantu mudah
dijangkau untuk perbaikan, kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi/ Tenaga Ahli.
Untuk mengisi kelebihan galian, urugan tidak boleh diberikan di belakang blok
bantalan tekan. Bila diperlukan beton tambahan untuk mengisi kelebihan galian, tidak
akan diberikan pembayaran tambahan.
14
3.7 PEKERJAAN PERPIPAAN
3.7.1 Umum
Semua pekerjaan pipa harus dipasang dengan cara yang rapi dan menurut tata
cara kerja yang baik dan benar.
Penyedia Jasa harus menyediakan instrumen, alat-alat dan fasilitas yang
dianggap memuaskan oleh Direksi/ Tenaga Ahli, serta memakainya dengan cara yang
aman dan praktis. Semua pipa, alat bantu dan asesoris lainnya harus baik dan bersih
sebelum dipasang. Jika terjadi persilangan antara perpipaan dan bagian struktur yang
lain, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan yang mana yang akan
dipindahkan, tanpa memperhitungkan yang mana yang lebih dahulu dipasang.
Penyedia Jasa harus menyediakan pengekang dari logam, batang pengikat atau
penjepit dengan kekuatan cukup untuk mencegah gerakan, dan harus dipasang menurut
petunjuk gambar atau produsen. Semua bagian untuk sambungan harus dibersihkan
sepenuhnya sebelum pemasangan, packing harus ditempatkan dengan tepat dan teliti.
Baut-baut harus dikencangkan bergantian pada ujung-ujung yang berlawanan dari
diameter sambungan dan dalam rotasi sekeliling pipa. Untuk menjamin sambungan
yang baik tidak diperlukan gaya yang berlebihan.
Sambungan dengan flens harus dibaut dengan kencang dan penuh memakai
baut-baut mesin yang disediakan oleh Penyedia Jasa, seluruh sambungan harus
memakai packing. Flens geser (slip on) harus dilas ganda pada pipa dengan las yang
menghubungkan punggung flens dengan pipa dan pengelasan di dalam flens pada ujung
pipa. Pengelasan bila diperlukan dan diinstrusikan, harus sesuai dengan spesifikasi
teknis yang beralaku pada buku ini.
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar
jangan sampai ada benda asing yang masuk ke pipa. Pada waktu instalasi pipa sedang
dihentikan, ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan cara-cara yang disetujui oleh
Direksi/ Tenaga Ahli. Pemotongan pipa di lapangan harus dicegah seminimal mungkin.
Bila pemotongan memang diperlukan, maka harus dilakukan dengan mesin
pemotong dan metode yang sesuai, dimana hasil pemotongan haruslah rata dan tegak
lurus as pipa. Pemotongan harus dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak cat atau
lapisan pipa.
Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa PVC dan alat-alat bantunya (fitting)
harus dilakukan dengan hati-hati. Pipa tidak boleh disimpan di bawah sinar matahari
langsung. Kerusakan apapun yang dapat timbul harus dicegah dan pipa jangan sampai
diletakkan di atas benda tajam. Pipa yang sudah tergores atau cacat hingga lebih dari 10
% dari tebal dinding pipa akan ditolak. Penumpukkan pipa tidak boleh melebihi batas
yang dianjurkan oleh produsen, dan memperhitungkan kondisi sekitar.
15
a. PENGADAAN PIPA POLIETILENA (PE) DAN PERLENGKAPANNYA
➢ Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima ketahan
terhadap tekanan sebesar 10×100 kpa (1000 kpa = 10 Bar) PE.100 S8-SDR.17
PN.10.
Standar lain yang digunakan adalah :
✓ SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
✓ SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena
✓ SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air
minum
✓ ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supplay spesifications
✓ ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -
Determination of carbon black content by calcinations pyrolysis - Test
method and basic spesification
✓ ISO / TR 10837 - 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene
for us in gas pipes and fitting's
✓ ISO 11420: 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black
dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound's
✓ ISO 6259 / 1985 Pipe for polyethylene - Part 1 : Determination of tensile
properties
✓ ISO 3126 : 1974 Plastic pipe - measurement of dimension
✓ ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids -
resistance to internal pressure - Test Method
✓ ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass - flow rate
(MFR) and melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
✓ ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion -
part 1 : determination methods
✓ ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diameters and wall
thi'ckenesses
✓ AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure application
✓ ASTM D 3350 - 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe
and fittings material
✓ JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply
➢ Spesifikasi Teknis
✓ Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus
sesuai dengan kelas N. Kelas N :
o Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)
mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm
o Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi sama dengan
0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
o Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm
16
o Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 x
dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,
diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang
✓ Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari
persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05
m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.
➢ Sifat Mekanik
✓ Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan
sebagaimana tabel dibawah ini
KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA
Catatan :
1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan Pecah karena rapuh (britle failure)
pada kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian
dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang
supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebi'h rendah. Tegangan uji yang baru, dan
waktu kegagalan minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah.
PE 80 PE 100
4.0 1000
17
✓ Kuat Tarik
Nilai kuat tank minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus
400 %, bila diuji pada suhu 20°C
➢ Sifat Fisik
✓ Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dan pipa PE minimum
harus 20 menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji supaya
diambil dan permukaan sebelah dalam pipa.
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %.
➢ Dimensi Pipa
✓ 1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005
tentang pipa polietilena untuk air minum
✓ 2. Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus
merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum
yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan
Certificate Badan Independen BODYCOTE.
➢ 6.1.6. Sambungan
✓ Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan
Mechanical Joint.
✓ Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa
dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm
dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint
direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 - 110 mm. Sedangkan
dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua
ukuran pipa.
➢ Pengujian Pipa
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991
tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-
4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.
➢ Penandaan Pipa
✓ Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
✓ Nama pabrik pembuat atau merek dagang
✓ Dimensi luar pipa
✓ Tekanan kerja nominal
✓ Jenis material yang digunakan
✓ Seri pipa
18
✓ Tanggal produksi
➢ Pengujian Lain.
Pengujian lainnya seperti 'flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan
lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
➢ Valve
✓ Umum
- Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang
dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan
ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama
dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
- Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan
dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
- Nama pemilik proyek
- Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
- Tahun pembuatan (09 berarti 2009)
- Tekanan kerja
- Diameter nominal
- Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
- Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dan brass/kuningan, bila
tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau
besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.
- Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight
joint are made in the thread"
- Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem
dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
- Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang
dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas
permintaan Pengguna Barang.
- Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka
seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal
10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard
ISO 2531.
19
- Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan
arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
- Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah
masuknya benda-benda asing.
- Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan
seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan
10%.
- Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan
material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan
gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.
- Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada
hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap
valve yang dikirim.
- Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box
dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi
dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama
dan disetujui oleh Direktur Pengawas.
- Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang
berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang
dapat larut tidak boleh digunakan.
- Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set
untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
- Penyedia Jasa Pengadaanharus menyertakan sertifikat dari pabrik yang
menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.
➢ Gate Valve
- Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate
valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising Sistem".
- Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other Liquids"
(AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih
tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja.
- Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan
kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20
buah yang seukuran.
- Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface box street cover
dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
- Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension
spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
20
- Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC
untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
- Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
- Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid
(solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi
tegak (vertikai mounting). Valve harus dirancang unluk saluran air yang
bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter
nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
- Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti
telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing
box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui
Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan.
0-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal
ini harus terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah
ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam
keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
- Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
- Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
- Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan
dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing
dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
- Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench
nuts).
➢ Katup Udara (Air Release Valve)
✓ Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal -hal
sebagai berikut :
- Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
- Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
- Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
- Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
- Aman terhadap vakum.
✓ Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
✓ Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dan
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
✓ Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
✓ Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran.
✓ Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.
✓ Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara
terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu {butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut :
21
- Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber
seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves' (AWWA
Designation C 504) atau standard Internasional lain yang disetujui yang
sama atau leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
- Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari
posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
- Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
standard AWWA C 504,
- Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan,
- Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus
dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak
mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.
- Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila
tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
- Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka
atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
- Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe
Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM
536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya.
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada
ukuran pipa yang dipasang.
22
- Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi,
dan tidak Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran
air penuh dalam pipa.
✓ Ball Valve
- Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil
disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.
- Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2) dan memiliki ujung flange.
- Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dan bahan
cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel dengan
dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon
dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus.
- Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan
untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal.
- Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada
tiap operasi.
✓ Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron.
- Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene)
agar dapat kedap dari gelembung air.
- Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari
stainless steel atau perunggu.
- Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau multiple Buna - N
Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus
dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.
✓ Check Valve
- Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check
Valve / Klep Tabok dengan sambungan flange.
- Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat
dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.
- Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang
dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya,
besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
- Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi
tuang.
- Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
- Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
- Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan,
dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu
untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah
diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan
valve dari jalumya.
23
- Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau
vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus
mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas
diameter nominal pipa dan ujung flange.
✓ Gate Valve Perunggu (Bronze)
- Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011
atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir
(sekrup).
- Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang
terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki
solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
- Badan valve harus mempakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS
H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang
dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan
sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H
3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang
tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat
dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.
24
lapangan termasuk daerah pergudangan selama 24 jam/ hari dan bertanggung jawab atas
kehilangan barang-barang.
25
3.7.7 Benda-Benda Asing di Dalam Pipa-Pipa
- Setiap saat Penyedia Jasa harus menjamin bahwa bagian dalam pipa selalu dalam
keadaan bersih dan bebas dari benda-benda asing.
- Setiap kerusakkan pada pompa-pompa dan katup-katup yang disebabkan oleh
benda-benda asing dalam instalasi pipa harus diperbaiki atas beban Penyedia Jasa.
b. Sambungan Flens
Alat-alat bantu flens dan peralatan-peralatan rakit harus dihubungkan pada
pipa dengan mempergunakan flens adaptor dan flens bebas, kecuali bila ada
petunjuk dengan cara lain yang tertera pada gambar rencana.
Semua sambungan flens harus dibuat dengan mempergunakan packing
karet dan mur baut yang digalvanisir secara celup panas (hot deep). Ring harus
dipasang diantara kepala baut dan mur dan mur baut harus dikencangkan secara
bersilangan.
Selama pelaksanaan sambungan flens ini harus diperhatikan, agar tidak
merusak lapisan pelindung pada alat-alat Bantu dan peralatan-peralatan rakit.
Setelah selesai, setiap kerusakkan pada lapisan pelindung harus segera
diperbaiki oleh Penyedia Jasa.
d. Sambungan Las
Sistem penyambungan las harus sesuai dengan standar/ persyaratan AWS
atau AISC. Pengelasan harus dilakukan oleh seorang tukang las yang memiliki
sertifikat, jika diperlukan penelitian dilakukan apabila Direksi/ Tenaga Ahli
menghendaki.
28
Permukaan-permukaan yang akan dilas harus bebas dari sisik-sisik logam,
kerak logam, karat, gemuk dan cat. Apabila pengelasan ganda diperlukan, maka
permukaan pengelasan pertama harus bersih dan bebas dari kerak logam.
Apabila diperlukan, lapisan-lapisan antara pengelasan-pengelasan ganda
harus dibersihkan dengan pukulan-pukulan ringan oleh palu bertenaga mesin
dengan mempergunakan suatu alat berujung bulat. Semua kerak logam dan
pengelasan yang berlubang-lubang dan tidak sempurna harus dibersihkan dan
dihilangkan, sebelum pengelasan tambahan dilakukan.
Setelah pengelasan, lapisan pelindung pipa dan peralatannya yang dikupas
atau rusak selama pengelasan harus diperbaiki/ dilapisi kembali oleh Penyedia
Jasa, termasuk bagian yang dilas.
Tempat kerja harus terlindung terhadap angin dan hujan lebat. Bilamana
diminta oleh Direksi/ Tenaga Ahli, Penyedia Jasa harus memberi penjelasan
mengenai cara kerja yang digunakan.
29
Katup-katup bawah tanah terbuat dari besi yang dapat ditempa, katup harus
cocok terhadap pipa-pipa pada posisi mendatar, sedangkan porosnya ditempatkan
secara tegak lurus, kecuali bila arah pipa tidak mendatar. Setelah diadakan penyetelan,
kerusakan pada lapisan pelindung harus diperbaiki.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari
poros, pembungkus dan kotak luar. Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan
mudah melalui lubang pembukaan atau lubang kontrol.
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas pemasangan pipa yang memadai dan
layak untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus
diperiksa dengan teliti untuk mengetahui bila ada keretakan sesaat sebelum dipasang
pada posisi akhir. Semua pipa, alat bantu dan katup harus diturunkan ke dalam jalur
penggalian secara hati-hati satu persatu, dengan memakai tackle, tambang atau
peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakkan pada cat atau lapisan
pelindung. Pipa dan alat bantu tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan ke dalam
galian/ saluran.
Jika terjadi kerusakkan pada pipa, alat bantu, katup atau aksesoris lain pada saat
pemasangan, maka Tenaga Ahli harus segera diberitahu. Tenaga Ahli harus menentukan
perbaikan yang diperlukan atau menolak bagian yang rusak.
Bila pipa diturunkan dengan/ diangkat dengan mempergunakan suatu alat katrol/
derek, maka bagian jerat baja yang melingkari pipa harus terbungkus dengan karet atau
yang sejenisnya, agar tidak menimbulkan cacat pada lapisan luar pipa.
Pemasangan pipa harus mengikuti jalur penggalian, Penyedia Jasa tidak boleh
membiarkan saluran yang sudah digali tetap terbuka untuk jangka waktu yang lama
ketika menunggu pengujian pipa. Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan
agar pipa tidak terapung pada lokasi dimana saluran yang sudah digali dan masih
terbuka digenangi air, pencegahan ini dapat meliputi pengurugan sebagian saluran
dengan sambungan pipa tetap terbuka sambil menunggu pengujian tekanan hidrostatis.
Penyedia Jasa harus memperbaiki semua kerusakan yang timbul pada spesi
semen atau lapisan epoxy pada pipa baja dan besi kenyal akibat pemotongan atau
pengelasan.
30
Selanjutnya, Penyedia Jasa harus mengisi kekosongan lapisan yang timbul
setelah penyambungan pipa dengan suatu lapisan spesi yang terbuat dari 1 semen : 2
pasir : 3 kerikil atau adukan pengisi/ mortar.
Sesudah pengelasan pipa baja, permukaan luar dan bagian pipa yang berdekatan
harus diratakan dan dibungkus dengan satu lapis pita densoleen S-40 dengan 50 %
tumpukkan (overlap) dan diakhiri dengan satu lapis pita densoleen R-20 overlap 3 cm,
dengan tepi PE yang hitam di atas.
Pembungkus harus dikerjakan dalam kondisi kering dan bersih, dan bila
diperlukan Penyedia Jasa harus menyediakan atap/ pelindung.
Pipa besi kenyal harus dibungkus dengan lembar polyethylene. Lembar tersebut
harus dipotong hingga panjangnya 600 mm lebih dari bagian pipa. Panjang potongan
tersebut harus diatur hingga terdapat overlap 300 mm pada masing-masing bagian pipa
yang berdekatan, sehingga mencapai ujung pipa.
Lembar tersebut harus dibungkus sekeliling pipa agar secara melingkar
menghasilkan overlap di atas kwadran puncak pipa.
Tepi potongan lembar polyethylene harus diamankan pada jarak-jarak 1 m
dengan pita perekat dari tali plastik. Untuk menahan lembar atau pipa tidak boleh
dipakai alat logam apapun.
Baut, mur, pelat antara, klem pipa, sengkang dan sebagainya yang dipakai untuk
sambungan flens harus dicelupkan dalam larutan aspal panas sebelum dipasang.
Untuk mengatasi perubahan temperatur, pipa HDPE perlu diliukkan dengan cara
memberi offset secukupnya.
31
Tiap bagian pipa harus diletakkan dan semua sambungan dikerjakan ketika pipa
ditumpu oleh penunjang sementara. Setelah sambungan selesai dikerjakan, pipa diklem
pada posisi akhirnya.
Pengecatan dan pelapisan luar/ dalam harus dikerjakan sebagaimana ditentukan
dalam ayat-ayat yang sesuai pada spesifikasi tehnik ini.
Menopang pipa-pipa dengan mempergunakan pipa lain dan peralatan lain yang
tidak tertera dalam gambar rencana tidak diperkenankan tanpa persetujuan Tenaga Ahli
terlebih dahulu.
Dalam hal adanya ketidak cocokkan dalam rangkaian antara pekerjaan pipa dan
pekerjaan lain, maka Direksi/ Tenaga Ahli akan memutuskan pekerjaan mana yang akan
dipertimbangkan untuk didahulukan.
Penyeberangan pipa melalui rel kereta api harus dilaksanakan sesuai gambar-
gambar rencana dan instruksi yang diberikan oleh Direksi/ Tenaga Ahli atau oleh
instansi terkait.
32
3.8. PEMBERSIHAN DAN DESINFEKSI PERPIPAAN
Setelah pengujian tekanan hidrostatis selesai dan terbukti berhasil, sebelum
dilakukan penyerahan pertama, Penyedia Jasa harus membersihkan, membilas dan
memberi desinfeksi pada jaringan pipa sebagaimana ditetapkan di bawah ini.
Bagian-bagian harus dicuci dengan kecepatan tinggi dan dalam jangka waktu
sedemikian, sehingga air yang keluar sudah bersih dan tidak mengandung sedimen.
Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan pada kecepatan yang lebih rendah,
air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan oleh Penyedia Jasa, dengan
cara dipompakan melalui lubang berdiameter kecil diujung pipa (dibor). Volume air dan
jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam, harus sedemikian sehingga air yang
dikeluarkan mengandung sekurang-kurangnya 20 mg khlorin/ liter.
Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka harus
dicuci dengan air, sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung klhorida yang
berlebihan.
Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang
mengandung khlorin di atas, Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan tertulis dari Tenaga
Ahli untuk menggunakannya.
Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung khlorida setelah periode
kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi.
a. Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengikuti gambar rencana umum,
detail-detail, RAB, Spesifikasi Teknis dan Bahan beserta risalahnya sebagaimana
tercantum dalam Kontrak Perjanjian Pelaksanaan.
b. Penyedia Jasa disamping menyelesaikan pekerjaan secara teknis, juga harus dibarengi
dengan penyelesaian administrasi yang menyangkut kelancaran kegiatan.
c. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perbedaan antara gambar, RAB, dan
Spesifikasi Teknis dan Bahan, Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut
harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/ Konsultan Pengawas, untuk
mendapatkan petunjuk dan persetujuan.
d. Jika Direksi/ Konsultan Pengawas minta melaksanakan pekerjaan yang tidak termasuk
dalam kontrak, maka Penyedia Jasa disarankan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut,
yang kemudian akan dibuat pekerjaan tambah kurang atau mengalihkan pekerjaan yang
ada dalam kontrak dengan nilai dan waktu pelaksanaan tetap.
e. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas Penyedia Jasa diwajibkan pula
mengadakan pengurusan, antara lain: Pembuatan ijin bangunan (IMB) dari Pemda
setempat. Surat IMB ini harus sudah diserahkan kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan
sebelum Serah Terima Pekerjaan Pertama.
f. Sebelum penyerahan Pertama Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki. Lokasi harus bersih dan semua barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi kegiatan.
g. Meskipun telah ada Direksi/ Konsultan Pengawas dan unsur-unsur teknis lainnya,
semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungjawab
pelaksana, untuk itu pelaksana harus mnyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
33
h. Hal-hal lain yang belum tercantum Rencana Kerja Dan Syarat Syarat ( RKS ) ini akan
dimuat pada Risalah Aanwidzing.
34