Anda di halaman 1dari 11

URAIAN PEKERJAAN

A. PERSYARATAN UMUM

1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan : Pembangunan Rabat Beton Dusun Loman
Lokasi : Desa Loman Kec. Patani
Pagu : Rp. 250.000.000,-

Lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sesuai Surat
Perjanjian Pemborongan/ Kontrak masing-masing nama paket pekerjaan
Pembangunan Rabat Beton Dusun Loman

2. PERATURAN UMUM TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN

2.1. Undang- Undang & Peraturan


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
a. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
b. Peraturan Umum Bangunan Indonesia (NI-013).
c. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI - 08).
d. Permen PU No. 19/PRT/M/2011, tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan
Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
e. Undang-undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,

2.2. Persyaratan Teknis


Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula:
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan
oleh PPK termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Penyedia (shop drawing) yang sudah disahkan/ disetujui Konsultan
Pengawas.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijziing).
d. Berita Acara Evaluasi Penawaran.
e. Surat Keputusan Pemberi Tugas tentang Penunjukan Penyedia Jasa
Konstruksi.
f. Surat Penawaran beserta Lampiran-lampirannya.
g. Jadwal Pelaksanaan (Curve “S” yang telah disetujui).
h. Surat Perjanjian Pemborongan.
i. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
j. Berita Acara/ Surat-surat Klari ikasi Pelelangan.

1
3. PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1 PENGUKURAN
a. Penyedia diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pekerjaan dengan keterangan-keterangan mengenai
ketinggian tanah (peil), letak pohon, letak batas-batas tanah dengan
alatalat yang sudah ditera kebenarannya.
b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut yang dilakukan dengan alat-
alat waterpass yang ketepatan/ akurasinya dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Penyedia harus menyediakan waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas
selama pelaksanaan proyek.
e. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Penyedia.
3.2 PEMBERSIHAN LAHAN
Seluruh area lokasi dimana pekerjaan akan dilaksanakan dan selesainya
pekerjaan harus sudah bersih dari segala kotoran/ benda/ peralatan yang
dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
3.3 PENYEDIAAN AIR, DAYA LISTRIK, PENEMPATAN MATERIAL
a. Air kerja harus disediakan Penyedia dengan menyambung pipa ke sumur
yang ada di proyek atau disuplay dari luar. Air harus bersih, bebas dari
debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
b. Listrik kerja harus disediakan Penyedia dan diperoleh dari sambungan
PLN atau penggunaan diesel genset untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
Konsultan Pengawas.
c. Karena keterbatasan lahan, Penyedia juga harus memikirkan penyediaan
lahan untuk penempatan material, area kerja, bedeng, dan direksi keet.
3.4 DRAINASE TAPAK
a. Dengan mempertimbangkan keadaan topogra i/ kontur tanah yang ada di
tapak, Penyedia wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk
pembuangan air yang ada.
b. Arah aliran ditujukan ke daerah permukaan yang terendah yang ada di
tapak atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembuangan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Konsultan Pengawas.

2
3.5 PENYEDIAAN TENAGA.
a. Pada setiap tahapan pekerjaan Konstruksi, Penyedia harus menyediakan
tenaga mandor, tukang dan pekerja yang terampil serta cukup jumlahnya.
b. Penyedia berkewajiban menambah/ mengganti tenaga seperti diatas jika
diminta oleh Direksi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis
yang masuk akal. Kelalaian dalam hal ini dapat dikenakan sanksi/ denda
kelalaian.
c. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, Penyedia harus membuat
pengaturannya sendiri dalam hal pengangkatan semua staf dan tenaga
kerja lokal atau lainnya, dan mengenai pembayaran, perumahan,
makanan, transportasi dan pembayaran yang harus dikeluarkan
termasuk kompensasi yang harus menjadi haknya berdasarkan
perundang-undangan Republik Indonesia bilamana pekerjaan telah
berakhir.
d. Penyedia tidak akan menawarkan pekerjaan kepada pegawai/ staf dari
Pengguna Jasa selama masa Kontrak dan setelahnya kecuali dengan seijin
tertulis dari Pengguna Jasa.
e. Penyedia harus menyediakan dan memelihara pada lokasi proyek fasilitas
pertolongan pertama dalam kecelakaan yang memadai dan beberapa staf
harus mampu melakukan tugas pertolongan pertama.
f. Penyedia akan secepatnya melapor kepada Direksi bila terjadi peristiwa
kecelakaan di lokasi proyek atau dimana saja yang berhubungan dengan
pekerjaan. Penyedia juga harus melaporkan kecelakaan tersebut kepada
instansi yang berwenang apabila laporan tersebut disyaratkan oleh
undang-undang.

3.6 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN.


a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual
pelaksanaan dalam bentuk bar chart dan net work yang dilengkapi
dengan gra ik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawarannya.
b. Pembuatan Rencana Jadual Pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh
Penyedia selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan
di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus
dalam arti telah mendapatkan persetujuan Direksi.
c. Bila selama waktu 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai
Penyedia Pelaksana belum dapat menyelesaikan pembuatan jadual
pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus dapat menyajikan jadual
pelaksanaan sementara minimal untuk waktu 2 minggu pertama dan 2
minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia
Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada
rencana pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat memulai
pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh
Direksi.

3
3.7 PENYEDIAAN PERLENGKAPAN DAN PENJAGAAN.
a. Penyedia Pelaksana harus menyediakan / mendirikan barak kerja dan
gudang penyimpanan alat dan bahan bangunan untuk keperluan
pekerjaan konstruksi yang kelayakannya akan dinilai oleh Direksi. Bila
Direksi menilai barak/gudang tersebut kurang layak dengan alasan-
alasan teknis, maka Penyedia Pelaksana harus melakukan
perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Penyedia harus menyediakan air minum yang cukup di tempat pekerjaan
untuk para pekerja, kotak obat yang memadai untuk Penyelamatan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta
perlengkapan keselamatan kerja lainya. Bila terjadi kecelakaan di tempat
pekerjaan, Penyedia harus segera mengambil tindakan penyelamatan.
Biaya pengobatan dan lain-lain sepenuhnya menjadi tanggungjawab
Penyedia.
d. Penyedia harus menyediakan segala perlengkapan pengamanan
pelaksanaan konstruksi baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun untuk
pekerjanya sendiri.

3.8 PENYEDIAAN PERALATAN.


a. Penyedia Pelaksana harus menyediakan peralatan yang memadai
jumlahnya serta berfungsi dengan baik yang macamnya sesuai dengan
tahapan pelaksanaan masing-masing komponen konstruksinya.
b. Konsultan Pengawas dapat menghentikan pelaksanaan komponen
konstruksi bila secara teknis peralatan yang dipergunakan Penyedia
dinilai tidak memenuhi persyaratan baik jumlah maupun kelayakan
fungsinya.
c. Guna kesempurnaan konstruksi, selama masa pelaksanaan, Penyedia
harus senantiasa menyediakan alat ukur waterpass guna pengukuran
ketepatan dan pengontrolan kebenarannya dilakukan oleh Konsultan
Pengawas. Bila Penyedia tidak dapat menyediakan, Konsultan Pengawas
berhak menyediakan dengan biaya sewa sepenuhnya harus ditanggung
oleh Penyedia.

3.9 PENYEDIAAN BAHAN BANGUNAN.


a. Mutu bahan
Semua bahan dan pengerjaan haruslah dari jenis yang sesuai yang
diuraikan di dalam kontrak dan sesuai dengan perintah Direksi dan
sewaktu-waktu dapat diuji jika Direksi memerintahkan di tempat
pengambilan atau pembuatan bahan, atau dilokasi atau di lain tempat
yang ditentukan dalam Kontrak, atau disemua atau beberapa tempat
tersebut. Penyedia harus memberikan bantuan peralatan, mesin, pekerja
dan bahan-bahan yang biasa yang diperlukan untuk pemeriksaan,
pengukuran dan pengujian setiap pekerjaan dan kualitas, berat atau
banyaknya bahan yang digunakan dan harus menyediakan contohcontoh
bahan sebelum disertakan ke dalam pekerjaan, untuk diuji sebagaimana
dipilih dan diperlukan oleh Direksi.
4
b. Setiap penggunaan bahan galian sesuai Perda, Penyedia pelaksana harus
dapat menunjukkan bukti pembayaran retribusi golongan "C".
c. Biaya untuk contoh-contoh
Semua contoh-contoh harus disediakan oleh Penyedia atas biayanya
sendiri, bila penyediaan tersebut dikehendaki dengan jelas dan
ditentukan dalam Kontrak, tetapi bila tidak, maka atas biaya Direksi.
d. Biaya untuk pengujian
Biaya untuk pembuatan setiap pengujian atas biaya Penyedia apabila hal
tersebut jelas-jelas dikehendaki dan ditentukan di dalam kontrak
f. Pemeriksaan atas kegiatan.
Direksi dan setiap orang yang diberi wewenang olehnya atau oleh Direksi
harus setiap saat diijinkan masuk ke tempat Pekerjaan, dan ke setiap
bengkel/workshop dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang
dipersiapkan atau darimana asal bahan, barang buatan pabrik atau mesin
yang didapatkannya untuk pekerjaannya, dan Penyedia harus
menyediakan setiap fasilitas untuk dan atau segala bantuan dalam
mendapatkan hak untuk masuk tersebut.
g. Penyedia diwajibkan mengadakan pengujian Sampel Paving sebelum
pengerjaan dan sesudah pengerjaan, yang selanjutnya hasil pengujian
dapat diberitahukan ke Konsultan Pengawas dan Direksi.

3.10 PENINJAUAN LAPANGAN.


a. Sebelum mengajukan penawaran, Penyedia dianggap telah melakukan
peninjauan dan memeriksa lapangan serta daerah sekitarnya dan segala
informasi yang didapat sehubungan dengan pekerjaan dan meyakinkan
sendiri sebelum mengajukan penawaran, antara lain meliputi keadaan
lahan yang ada termasuk kondisi di bawah permukaan, iklim, lingkup dan
kondisi dari pekerjaan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan Pekerjaan jalan-jalan masuk ke lokasi dan kemungkinan-
kemungkinan yangd apat terjadi dan semua keadaan yang mungkin dapat
mempengaruhi Penawaran.
b. Apabila Penyedia lalai atau gagal dalam mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan hal-hal yang dapat mempengaruhi pengadaan,
konstruksi, penyelesaian dan pemeliharaan dari Pekerjaan, maka ini tidak
membebaskan Penyedia dari segala beban kewajiban dan tanggung
jawab. Penyedia tidak dibenarkan mengajukan pengeluaran-pengeluaran
kompensasi atau biaya tambahan yang mungkin terjadi selama masa
pelaksanaan dari Kontrak, yang diakibatkan atau ketidaktepatan,
pernyataan-pernyataan yang salah atau kelalaian dalam Dokumen-
dokumen Kontrak atau salah satu dari dokumen tersebut.
c. Penyedia harus meyakinkan dirinya sebelum Penawaran dalam hal
kebenaran dan kecukupan dari penawaran untuk pekerjaan dan semua
biaya-biaya dan harga-harga yang dicantumkan dalam Daftar Volume
Pekerjaan atau Bill of Quantity (BQ), yang menjadi Harga Penawaran,
meliputi seluruh kewajibannya dalam kontrak dan seluruh hal dan segala
sesuatu yang perlu dalam pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan,
kecuali bila ditetapkan lain dalam kontrak.
5
3.11 MOBILISASI/DEMOBILISASI.
a. Bila didalam harga penawaran tercantum lumpsum untuk mobilisasi /
demobilisasi, maka uraian dibawah ini adalah penjelasan dari padanya:
transport lokal alat-alat dan perlengkapan proyek (dengan jumlah yang
memadai), sampai proyek dan membawanya keluar setelah proyek
selesai.
b. Penyedia diijinkan, apabila Direksi tidak berkeberatan, untuk setiap
waktu dalam masa pelaksanaan mobilisasi untuk merubah, mengurangi
atau memperbaiki susunan alat-alat perlengkapan dan instalasi-instalasi
tersebut tanpa mempengaruhi biaya lumpsum.
c. Dalam biaya lumpsum tersebut sudah harus termasuk biaya
pembongkaran alat-alat, perlengkapan dan bangunan-bangunan kerja
lainnya sedemikian sehingga bekas alat-alat, perlengkapan dan
bangunan-bangunan tersebut bersih kembali seperti semua.
d. Sebelum kegiatan ini dilakukan, Penyedia harus mengajukan rencana
mobilisasi kepada Direksi untuk diketahui dan disetujui.

3.12 PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK.


a. Penyedia Pelaksana berkewajiban membuat papan nama proyek yang
berisi informasi tentang: pemilik proyek; nama kegiatan; nomor dan
tanggal kontrak; tanggal awal dan akhir pelaksanaan; nama penyedia
jasa; nama konsultan pengawas dan informasi lain yang dianggap perlu.
b. Pemasangan papan nama proyek ini harus dilaksanakan oleh Penyedia
selambat-lambatnya 3 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan.

3.13 KESELAMATAN, KEAMANAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP.


a. Sepanjang pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan serta perbaikan
terhadap kesalahan yang terjadi, Penyedia harus:
1) Memperhatikan keamanan semua orang yang berhak berada pada
lokasi pekerjaan dan menjaga lokasi pekerjaan (sepanjang berada
dalam pengawasannya) serta pekerjaan (sepanjang belum siap dan
belum digunakan oleh Pengguna Jasa) secara tertib agar tidak
membahayakan orang-orang, dan
2) Menyediakan dan memelihara atas biaya sendiri semua lampu,
penjagaan, pagar, tanda-tanda bahaya dan pengawasan, bilamana dan
dimana diperlukan atau diwajibkan oleh Direksi atau diharuskan
oleh pejabat yang berwenang, untuk melindungi Pekerjaan atau
untuk keamanan dan kenyamanan publik atau lainnya, dan
3) Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga lingkungan
hidup di dalam maupun di luar tempat dan menghindari kerusakan
atau gangguan terhadap orang-orang atau harta benda akibat
pencemaran, kebisingan atau akibat-akibat lainnya yang timbul
sebagai akibat dari metode operasinya.
b. Penyedia dalam hubungannya dengan pekerjaan akan menyediakan dan
memelihara atas biaya sendiri semua tanda-tanda, lampu, sinyal,
6
penjagaan, pagar atau petugas jaga bila dan dimana perlu seperti yang
dikehendaki oleh pihak yang mewakili Direksi atau petugas yang diberi
kuasa untuk melindungi Pekerjaan dan juga menyediakan
materialmaterial yang berhubungan dengannya atau untuk memberi
pertanda yang tepat bagi pekerjaan atau alat bantu milik Penyedia atau
bagi keselamatan dan kemudahan pelayanan atau kepentingan umum
atau lainnya. Penyedia akan mengganti kerugian dan tidak akan
mempersalahkan Pengguna Jasa terhadap setiap kerusakan, kerugian
atau luka-luka yang diakibatkan pada pihak ketiga oleh kelalaian
Penyedia pula di dalam melengkapi penyediaan lampu atau tanda-tanda
lainnya.
3.14 GANGGUAN LALU LINTAS DAN DAERAH SEKITARNYA.
a. Semua operasi yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan dan perbaikan terhadapkesalahan yang terjadi, yang
berkenaandengan pemenuhan persyaratan ijin kontrak, harus
dilaksanakan tanpamenimbulkanhal-hal yang tidak perlu dan tidak layak
dengan memperhatikan: 1) kenyamanan masyarakat
2) jalan masuk, penggunaan dan pemakaian jembatan dan jalan-jalan
umum atau pribadi dan jalan setapak yang masuk atau keluar dari
lokasi proyek atauharta benda baik yang dimiliki oleh Pengguna Jasa
atau pihak lainnya.
3) Adanya upaya menghindarkan hal-hal yang berbahaya dan
mengganti kerugian pada Pengguna Jasa sehubungan dengan semua
tuntutan, acara kerja, kerusakan, biaya, denda, dan pengeluaran
apapun yang timbul dari, atau ada hubungan dengan, semua
permasalahan sepanjang menjadi tanggung jawab Penyedia.
b. Pekerjaan yang dijalankan oleh Penyedia harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu atau menghalangi atau membahayakan
pada saat pemakaian dan pekerjaan dari fasilitas yang ada termasuk lalu-
lintas dan jalan-jalan tra ik yang ada, jembatan-jembatan yang dilalui,
kecuali sejauh yang diijinkan oleh Direksi dalam hal pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan dari pekerjaan. Penyedia harus
menjamin bahwa instansi yang berwenang tidak dituntut kerugian
terhadap semua tindakan, gugatan, tuntutana, kerusakan, biaya, denda
dan pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan yang dilaksanakan
Penyedia yang menimbulkan halangan lalu lintas air, jembatan, dan jalan
tersebut.
c. Penyedia akan selalu memelihara jalan atau fasilitas umum lainnya agar
tetap dalam kondisi baik selama pelaksanaan.

3.15 PEMBUATAN SHOP DRAWING.


a. Shop Drawing (Gambar Kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum
pelaksanaan konstruksi dilaksanakan.
b. Shop drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.

7
3.16 PEMBUATAN AS BUILT DRAWING
a. Sebelum Penyerahan Pekerjaan ke I (pertama), Penyedia Pelaksana sudah
harus menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan (asbuilt drawing) yang
terdiri atas:
1) Gambar Rancangan Pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya.
2) Shop Drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa
gambargambar perubahan.
b. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat a diatas harus diartikan telah
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan
pemeriksaan secara teliti.
c. Gambar sesuai pelaksanaan merupakan bagian pekerjaan yang harus
diserahkan pada saat Penyerahan ke I. Kekurangan dalam hal ini akan
berakibat Penyerahan Pekerjaan ke I tidak dapat dilakukan.

3.17 PENELITIAN DOKUMEN PELAKSANAAN


a. Penyedia Pelaksana berkewajiban meneliti kembali seluruh dokumen
pelaksanaan secara seksama dan bertanggung jawab, bila di dalam
penelitian tersebut dijumpai:
1) Hal-hal yang disebutkan dalam butir 3.15 dan 3.16 di atas.
2) Gambar atau persyaratan pelaksanaan yang tidak memenuhi syarat
teknis bila dilaksanakan dapat menimbulkan kerusakan konstruksi
atau kegagalan struktur, maka Penyedia Pelaksana wajib
melaporkannya kepada Direksi secara tertulis, dan menangguhkan
pelaksanaannya sampai dapat keputusan yang pasti dari Direksi.
b. Bila akibat kekurang-telitian Penyedia dalam pemeriksaan Dokumen
Pelaksanaan tersebut, terjadi ketidak-sempurnaan konstruksi atau
kegagalan struktur bangunan maka Penyedia harus membongkar
terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/ melaksanakannya kembali setelah memperoleh
keputusan Direksi tanpa ganti rugi apapun.
3.18 PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
a. Pelaksana selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya
mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau
memakai bahan-bahan yang tepat walaupun satu dan lain hal tidak
dicantumkan dalam gambar dan bestek.
b. Perpres 54/2010 Pasal 87 menjadi dasar hukum pelaksanaan CCO,
(Contrcat Change Order) atau Tambah dan Kurang. Pekerjaan tambah dan
kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan/pengurangan
pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah
pihak jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
c. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin Direksi secara
tertulis, adalah tidak sah dan menjadi tanggungjawab pelaksana
sepenuhnya.

8
B. SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. PERSYARATAN BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan pada umumnya mempergunakan bahan lokal
yang memenuhi syarat teknis, sebelumnya harus mengajukan contoh-
contoh yang mendapat persetujuan secara tertulis. a. Pasir Pasang:
Untuk semua pekerjaan pemasangan dan pekerjaan Pasangan Batu dan
rabat Beton harus memakai pasir pasang (bukan pasir urug) berbutir
kasar/keras, tajam, bersih dan tidak mengandung debu.
b. Semen (PC):
Hasil produksi lokal (SNI) dan tidak boleh memakai semen PC yang telah
mengeras (swipig). Khusus untuk mengerjakan beton konstruksi harus
memakai satu merk dengan jenis dan kualitas yang sama. Untuk merk
semen yang di pakai : Dynamix

2. PEKERJAAN URUGAN SIRTU


a. Tanah dimana pekerjaan akan didirikan harus dibersihkan dari segala
kotoran seperti sisa-sisa tumbuhan, akar-akar dan lain sebagainya.
b. Dalam urugan harus sesuai dengan gambar dan gambar detail, hal-hal
yang menyimpang akan diperhitungkan sebagi pekerjaan lebih atau
kurang, urugan harus cukup lebar untuk bekerja dengan baik serta sisi-
sisinya tidak mudah gugur.
c. Jika Direksi mengganggap pasak dan amping sesek sudah cukup padat,
urugan dilakukan selapis demi selapis dengan urug sirtu yang sudah
dipilih (bersih) dan disiram-ditumbuk hingga padat.
d. Pelaksana harus menyediakan mesin-mesin penyiram, perata dan
pemadat yang bekerja baik untuk pekerjaan ini.

3. PERATAAN TANAH BANGUNAN


Untuk perataan tanah harus disesuaikan dengan elevasi yang ada di gambar,
yang diukur dengan menggunakan alat ukur Waterpass.

4. PEKERJAAN PASANGAN BATU 1 PC : 4 PP DAN RABAT BETON

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan peralatan
konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material, perlengkapan dan
penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan pondasi.

2. Persyaratan Bahan
Pasangan Batu kali 1pc : 4 ps dan Rabat Beton Mutu K-225
a. Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, liat dan mempunyai muka lebih
dari 3 muka.
b. Memenuhi Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI-3 1970).
9
b) Pasangan pondasi Batu kali dengan perekat 1pc : 4 ps dilaksanakan sesuai
gambar rencana.
c) Celah - celah yang besar diantara batu - batu diisi dengan batu belah yang
sesuai, batu-batu tidak boleh saling menyinggung dan selalu ada perekat
diantaranya dan batu tidak boleh gundul (mempunyai minimal 3 sisi).
d) Batu yang digunakan adalah batu belah, tidak boleh berupa batu gundul,
dan tidak boleh dipukul / dipecah dengan bodem didekat alur Galian
Drainase.
Sebelum dipasang batu - batu harus dibersihkan dari kotoran / tanah.
e) Finishing pekerjaan pasangan batu kali memakai siar h. Pemasangan batu
tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, dan harus diatur dengan baik
agar tidak berongga.
f) Rabat Beton dengan Mutu K-225 dengan tebal rabat beton 15 cm

5. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA


Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat
perpanjangan waktu sesuai dengan Addendum kontrak telah berakhir,
Pelaksana harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai
dengan kontrak kepada PPK secara tertulis.

Konsultan Pengawas berkewajiban:


- Membuat evaluasi tentang seluruh hasil pelaksanaan sesuai dengan
kontrak.
- Menanggapi dan melaporkan kepada PPK tentang hasil pekerjaan
Penyedia secara tertulis.
- PPK akan mengadakan rapat proyek mengenai penyerahan pekerjaan
tersebut diatas berdasarkan Kontrak Pelaksana.
- Membuat Surat Rekomendasi 100% dari Pengawas.

6. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUA


Terhitung dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama,
merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab
Pelaksana sepenuhnya, antara lain:

– Keamanan dan penjagaan


– Penyempurnaan dan pemeliharaan
– Pembersihan

10
Apabila Penyedia telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan
kontrak, maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan
seperti sesuai tata kerja (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang
berlaku.

C. PENUTUP
1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian
bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau
kalimat "diselenggarakan oleh Penyedia Barang/ Jasa" maka hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang
nyata termasuk di dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut
kata demi kata dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh Penyedia
Barang/ Jasa dan diterima sebagai "hal" yang disebutkan.
3. Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini masih terdapat
halhal yang penting tetapi tidak termasuk/tercantum, maka akan
dituangkan dalam Surat Perjanjian Baru (tambahan/addendum) yang
merupakan bagian dari RKS yang mengikat kedua belah pihak.
4. Meskipun telah ada pengawas dari beberapa unsur, semua penyimpangan
dari ketentuan RKS dan gambar menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa, untuk itu Penyedia Barang/Jasa harus menyelesaikan
pekerjaan sebaik mungkin.

11

Anda mungkin juga menyukai