1. Rencana kerja
a. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyusun
rencana kerja secara terperinci, termasuk jadwal pelaksanaan (time schedulle) dan
diajukan kepada pemberi tugas Dalam hal Ini PPK Pembangunan Toilet ( jamban )
beserta sanitasinya selambat-lambatnya satu minggu setelah ditandatanganinya
kontrak kerja.
b. Setelah disetujui jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus dicetak dan
cetakannya diserahkan kepada pemberi tugas/ PPK sedangkan cetakan lainnya
harus selalu terpampang/ditempelkan ditempat pekerjaan, dan juga pada dokumen
lampiran kontrak. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-
alat dan bahan bangunan, tenaga kerja, peralatan dan lainnya yang pada umumnya
langsung/tidak lansung termasuk dalam usaha penyelesaian dengan baik dan
menyerahkan pekerjaan dalam sempurna/lengkap. Juga dimaksudkan disini adalah
semua pekerjaan yang dilaksanakan semua atau sebagian pekerjaan, selanjutnya
harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk serta dalam pengawasan PPK . Rencana
kerja ini akan dipakai oleh pemberi tugas / konsultan pengawas sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan
perpanjangan waktu pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
1
Selain Spesifikasi Teknis ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikat didalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Gambar
- Gambar Detail berikut penjelasannya.
- Semua pelaksanaan pekerjaan gambar tidak boleh dirobah, harus sesuai
dengan pedoman gambar yang diberikan.
b. Petunjuk-petunjuk
Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan oleh pengawas lapangan yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut dengan sempurna.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan lokasi
Kontraktor menerima lokasi yang akan dibanguan Masih ada tanaman yang harus
dibersihkan sampai ke akar-akarnya seperti batang sawit dan lain – lain .kontraktor
harus melakukan pematangnan lahan yang akan dibangun bangunan dengan
menyesuaikan pematangan lahan untuk bangunan terebut.
2. Pemasangan Bouplank harus benar siku antara satu dengan yang lain dan titik 0,00
( Nol ) harus benar benar di jaga agar tidak bergeser
3. Steger Kerja
1. Bahan steger (tiang penyangga) harus berupa Scafolding atau dolken Dan balok
kayu
2. Steger Scafolding (penyangga) atau dolken dari Balok kayu harus dibuat
sedemikian rupa, sesuai set yg dibutuhkan di lokasi pekerjaan, sehingga dapat
menahan beban yang dipikulnya.
4. Barak Kerja
Rekanan Kontraktor Harus Membuat Barak kerja /Direksi keet lengkap dengan Meja
kursi untuk Pengawas lapangan dan tamu dari dinas Diknas setempat. Dan harus
Membuat Gudang Kerja, Gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keamanan para pekerja serta terlindungnya bahan bangunan dari
cuaca dan hujan.
6. RK3K
Penyedia barang/jasa diwajibkan menyediakan RK3K menurut persyaratan dan
ketentuan yang berlaku.
a. Alat pelindung kerja
b. Alat pelindung diri
c. P3K
d. Lain-lain terkait pengendalian Resiko K3
7. Air Kerja
Penyediaan air kerja untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
8. Gambar-gambar.
a. Kontraktor yang telah ditunjuk akan diberikan photo copy gambar kerja
b. Kontraktor harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bila mana pada
saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk dimintakan
2
persetujuan Segala akibat kelalaian Kontraktor dalam ketelitian ukuran ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
9. Ukuran-ukuran.
a. Kontraktor harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain yang
tertera dalam gambar serta tidak boleh mengurangi ukuran dalam pelaksanaan di
lapangan ( Sesuai dengan Gambar Kerja ) Kalau terjadi pengurangan ukuran di
lapangan menjadi tangggung jawab rekanan tersebut.
b. kontraktor harus memberitahukan kepada Pengawas Lapangan , bilamana terdapat
ukuran – ukuran yang tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan PPK Segala akibat
dari kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan ketelitian ukuran ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
3
9. Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan untuk bongkaran dan pengadaan
bahan dari mutu terbaik yang sesuai jenisnya untuk perbaikan dan finishing.
10. Segala resiko pekerjaan diluar kontrak yang terjadi selama melakukan pekerjaan
bongkaran, pembersihan dan pembuangan ke luar lokasi pekerjaan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Konsultan Pengawas tidak bertanggung jawab atas:
a) Performance bentuk kontrak,
b) Kelalaian atau akibat pekerjaan Kontraktor, sub Kontraktor, , ataupun pihak
Ketiga (atau anggotanya) yang bekerja untuk pemilik.
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH PASIR
1. Uraian Umum
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaannya :
a. Sebelum memulai kerja, Kontraktor harus mengadakan pengukuran guna
menentukan Cut and Fill dari tanah dan bangunan, agar sesuai dengan gambar.
b. Jika dari ukuran tidak sesuai / tidak cocok dengan keadaan lapangan, Kontraktor
harus melapor secara tertulis kepada Direksi / Pemberi Tugas yang selanjutnya
akan dipertimbangkan secara bersama.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Rumput dan tanaman liar lainnya beserta akar-akarnya harus dibuang keluar lokasi
pekerjaan.
b. Penggalian tanah dilaksanakan untuk pondasi, pembuatan saluran, septitank dan
pada pekerjaan lain yang ditentukan dalam gambar.
3. Galian dan Perataan Tanah
a. Dalam hal ini tanah yang tinggi atau yang melebihi Peil yang telah ditentukan dalam
gambar, harus digali / dikupas sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian yang bersih dapat digunakan untuk timbunan pada daerah yang
rendah.
4. Timbunan dan Pemadatan Tanah
a. Pekerjaan timbunan, tanah yang dipakai harus yang bersih dari segala macam
kotoran.
b. Untuk daerah yang ada hubungan dengan pekerjaan selanjutnya, timbunan tersebut
harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaannya.
c. Urugan yang dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal setiap padat maximum 50
cm dengan menggunakan alat pemadat.
d. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan sesuai dengan pedoman gambar bangunan
masing-masing.
5. Galian Tanah
a. Sebelum penggalian lokasi / areal bangunan harus dibersihkan terlebih dahulu dari
segala macam kotoran dan dibuang keluar lokasi.
b. Peil pondasi bangunan ditentukan / disesuaikan dengan gambar.
c. Dasar penggalian pondasi harus betul-betul rata, tidak boleh bergelombang,
sehingga diperoleh ketinggian ukuran pondasi yang sama.
d. Untuk menghindari genangan air dalam galian maka Kontraktor wajib menyediakan
pompa air yang cukup kapasitasnya.
e. Penggalian tanah harus mencapal kedalaman yang telah ditentukan untuk saluran
air hujan yang disyaratkan dalam gambar perencanaan.
f. Penggalian akan mencakup pemindahan tanah-tanah serta bahan-bahan lain yang
dijumpai dalam pengerjaan.
4
g. Dasar galian harus bersih dari kotoran sampah, akar-akar, tumbuh-tumbuhan atau
tanah humus yang dapat merusak pada bangunan diatasnya.
h. Galian saluran air sisinya. dibuat miring untuk menjaga terjadinya longsor, terutama
tanah yang lembek.
i. Bilamana terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar saluran air,
sehingga dicapai kedalaman, yang melebihi dari apa yang tertera dalam gambar
atau yang dapat disetujui oleh pengguna barang/jasa, maka kelebihan di atas harus.
ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan. Risiko biaya pekerjaan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia barang/jasa.
6. Pekerjaan Urugan
a. Urug pasir bawah lantai saluran
b. Urug pasir bawah lantai 10 cm
c. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan
d. Pengurugan tanah kembali dilaksanakan setelah pemasangan saluran atau
pasangan batu/ bata selesai
e. Urugan tanah merah harus didatangkan dari luar lokasi bangunan
f. Bahan pemimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang bersifat
merusak.
PASAL 4
PEKERJAAN BATU/PASANGAN
5
d. galian pada pondasi Plat Setempat dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan lay out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai
gambar dan disetujui Direksi.
e. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran
penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut
harus didapat Izin secara lisan dari pengwas lapangan
f. Pemilik Kegiatan harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek
tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
6
➢ Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari
bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa dan
sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.
➢ Jenis Adukan
a. Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2 bagian pasir
pasang (trasram)
b. Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1 bagian semen
pc dan 4 bagian pasir pasang pada takaran yang sama.
PASAL 5
PEKERJAAN BETON
1. Uraian Umum
Ini meliputi pengadaan bahan, tenaga dan peralatan lain yang diperlukan pada
pekerjaan dimaksud :
a. Semua Pekerjaan Beton Bertulang baik ukuran, bentuk dan penetapatannya harus
sesuai dengan gambar.
b. Semua pelaksanaan Beton Bertulang harus diawasi langsung oleh Pelaksana
dengan didampingi oleh Tenaga Ahli yang telah berpengalaman dipekerjaan ini.
c. Bila terdapat kesulitan dalam pelaksanaan, sehingga diinginkan perubahan-
perubahan yang menyangkut segi Perencana, Pelaksana Lapangan wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi.
d. Direksi berhak merubah / membatalkan pekerjaan, bila palaksanaannya tidak sesuai
dengan Gambar dan spesifikasi teknis.
e. Pemakaian bahan-bahan harus mempengaruhi syarat-syarat kwalitas baik, seperti
semen dan air kerja yang dipakai.
f. Direksi berhak meneliti ukuran maupun mutu dari bahan, seperti koral, pasir, besi
beton dan lain-lainnya, juga berhak untuk, menolak penggunaan bahan tersebut, bila
dianggap tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI 1971.
g. Pengecoran dapat dilakukan setelah semua persiapan yang dibutuhkan baik
material maupun sarana pendukung kelancaran pengecoran sudah sesuai
memenuhi syarat.
7
2. Beton Tak Bertulang / Rabat
Beton Tak Bertulang dengan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl, pada takaran yang sama
dilaksanakan pada beton tumbuk dibawah lantai dan rabat beton atau disesuaikan
dengan gambar kerja dan Rab Penawaran Rekanan
3. Beton Bertulang
Beton Bertulang dengan mutu beton K 200 dilaksanakan untuk, plat setempat, sloof,
kolom struktur, kolom praktis, ring balk, balok latei, balok gantung, plat luifel dan pada
pekerjaan lainnya yang ditentukan dalam gambar dan Sesuai dengan Mutu Beton
K.200.
1. Bahan-bahan
a. Besi beton yang dipergunakan harus berkwalitas baik tidak cacat, bebas dari karat,
retak dan harus SNI.
b. Besi beton diameter 12 keatas harus memakai besi ulir.
c. Batu pecah untuk semua pekerjaan beton bertulang dipakai ukuran 1s/d 2 dan 2 s/d
3 cm, bersih dari segala kotoran dan debu, tanah, garam dan kropos.
d. Koral untuk rabat beton dan cor beton bawah lantai semua pekerjaan harus bersih
dari kotoran, tanah atau lumpur.
e. Pasir cor harus khusus untuk beton, bersih dari segala kotoran dan tidak boleh
tercampur dengan bahan-bahan lain, pasir tersebut berbutir tajam.
f. Air untuk pekerjaan beton dipakai air bersih bebas dari kotoran lumpur, tanah garam.
g. Ukuran-ukuran konstruksi beton bertulang harus sesuai dengan bestek dan gambar.
Pedoman Pelaksanaan
a. Penetapan / pemasangan bekisting harus ditimbang dahulu dengan selang,
sehingga mendapatkan pekerjaan yang vertikal dan horizontal seperti disyaratkan.
b. Semua pekerjaan pembersihan harus dikerjakan pada tempat pekerjaan, ukuran
besi maupun teknis pemasangan harus sesuai dengan gambar dengan petunjuk
direksi, kecuali kalau memang tidak bisa dikerjakan ditempat pekerjaan, hal ini
dikerjakan ditempat lain yang tidak jauh dari lokasi pekerjaan.
f. Bekisting Beton
a. Untuk bekisting tiang kolom, pondasi plat beton, sloof, ring balok, Plat Lantai
Bekisting menggunakan kayu dolken atau Kapoling , Kayu balok , papan, multiplek
yang tebal ,kayu kelas IV ( Empat ), yang dirancang sedemikian rupa sehingga kuat
dan kokoh.
b. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat memikul beban-beban sementara, selama
pembetonan berlangsung.
Hasil beton yang kurang baik, seperti sarang-sarang koral, permukaan beton tidak
mengikuti bentuk, munculnya pembesian / tulang pada permukaan beton dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat-syarat harus dibongkar dan kemudian diperbaiki atas beban
Kontraktor
8
PASAL 6
PEKERJAAN DINDING BATU BATA
PASAL 7
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Plesteran dengan adukan 1 pc : 4 psr, dilaksanakan pada plesteran semua dinding
bangunan.
2. Semua plesteran harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga rata, datar dan licin.
Semua plesteran harus rata-rata tebal tidak boleh lebih dari 2 cm.
3. Pertemuan sudut plesteran dibuat sudut siku dengan adukan 1 pc : 2 psr, semua
bidang yang akan diplester harus disiram air secukupnya sehingga gelembung udara
berada dalam pori-pori batu bata atau adukan dapat keluar seluruhnya
PASAL 8
PEKERJAAN ACIAN
PASAL 9
PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
1. Persyaratan Umum
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, Kontraktor wajib mengadakan
pengecekan kembali peil lantai dan kemiringannya disesuaikan dengan gambar kerja
dan persyaratan teknis yang sudah ditentukan.
2. Lingkup, pekerjaan meliputi semua tenaga kerja, penyediaan bahan, persiapan
pemasangan, pembersihan lantai yang akan dikerjakan dan pelaksanaan pemasangan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan.
a. Pekerjaan pemasangan lantai bangunan menggunakan Lantai Keramik 40 x 40. cm
b. lantai WC/KM menggunakan keramik 25 x 25 cm, dinding WC/KM menggunakan
keramik 25 x 40 cm, dan harus dikerjakan secara presisi, rata, rapih, kuat, dan
mempunyai permukaan yang tidak bergelombang, serta didapatkan Nat-Nat yang
lurus dan tegak lurus disesuaikan dengan aitem pekerjaan dalam rab.
c. Khusus sebelum dipasang finishing lantai harus difloor terlebih dahulu dengan
adukan 1 PC : 3 PSR : 5 KRL dengan takaran yang sama tebal 7 s/d 10 cm.
d. Didalam pemasangan harus menggunakan rentangan benang yang diukur dengan
water pass dan dipindahkan pada setiap keramik/kramik.
9
e. Peil lantai yang diinginkan harus diperiksa betul-betul bila terdapat hal-hal yang
berbeda dengan rencana yang disetujui, maka pelaksanaan pekerjaan ini harus
segera dilaporkan kepada Direksi untuk dicarikan jalan keluarnya.
f. Pelaksanaan pemasangan keramik dilaksanakan dengan adukan I ps : 4 psr.
g. Pekerjaan finishing lantai baru dapat dimulai setelah seluruh pekerjaan plafond dan
dinding selesai dikerjakan.
h. Pola pemasangan keramik bila tidak jelas terdapat pada gambar keria harus
ditanyakan kepada Direksi untuk mendapat penjelasan.
i. Nat antara keramik dibuat sekecil mungkin dan diisi dengan semen berwarna sama
dengan dasar keramik yang dipakai.
j. Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air hingga tidak muncul
gelembung-gelembung udara kemudian ditiriskan sampai tidak ada lagi air yang
menetes.
k. Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban berat serta kegiatan lain.
l. Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi potongan lebih kecil dari
setengah ukuran, kecuali tercantum dalam gambar Potongan dilakukan tanpa
bergerigi.
m. Pemasangan keramik wajib memperhatikan nilai estetikanya. Tidak diharuskan
untuk membasahi lantai dengan air secara terus menerus selama satu minggu dan
lantai ditutup dengan lembaran plastik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
4. Hasil akhir yang dapat diterima:
a. Lantai keramik yang dipasang harus, sesual dengan contoh yang sudah disetujui
Direksi.
b. Permukaan lantai harus rata dan tidak bergelombang.
c. Garis-garis siar harus lurus dan saling tegak lurus.
d. Direksi berhak untuk menolak bidang keramik yang telah terpasang apabila tidak
memenuhi persyaratan di atas dan resiko penolakan adalah menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
PASAL 10
PEKERJAAN KUDA-KUDA
Persyaratan bahan
a. Bahan yang dipakai merupakan baja ringan zincalume C.75.75 mm + R.32.40 mm ,
kokoh, lurus dan tidak patah, tidak bengkok dan memenuhi persyaratan.
Pekerjaan Konstruksi Kuda - Kuda
a. Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap
dibuat dari baja ringan zincalume, yang kokoh.
b. Papan lisplang menggunakan GRC lebar 20 sm
c. Pemasangan Baut , Dynabold untuk kuda=kuda baja terhadap reng balok beton harus
benar – benar kuat dan kokoh
Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Kuda-kuda rangka baja harus distel dan disusun sesuai dengan kebutuhan dan gambar
yg ditentukan .
Permukaan baja yang tampak (papan lisplank, skoor) harus disesuaikan rata dan
licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang
berfungsi pengunci
PASAL 11
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
b. Penutup atap pada bangunan ini menggunakan atap Spandek tebal 0,3 – 0,35 mm
c. Sudut kemiringan atap atau tinggi atap, dibuat sesuai dengan gambar.
d. Bubungan menggunakan seng plat spandek
10
2. Pekerjaan Penutup Atap
Bahan dan Peralatan
a. Bahan yang dipergunakan haruslah dengan standar mutu terbaik buatan pabrik
yang dikenal/ ternama.
b. Bahan penutup atap adalah atap seng spandek, keluaran pabrik.
c. Kontraktor harus memperhitungkan waktu pemesanan, produksi dan pengiriman
agar sesuai dengan tata waktu pelaksanaan.
d. Baik ukuran, warna maupun mutu dari atap tersebut tidak boleh diubah, kecuali bila
ada perintah tertulis dari Direksi/ Pengawas.
3. Pelaksanaan
Syarat Proses dan Produk.
a. Pemasangan penutup atap harus mengikuti persyaratan yang sudah disyaratkan
oleh pabrik pembuatnya dan sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan dalam
gambar kerja dan spesifilasi-spesifikasi lainnya berkaitan dengan pekerjaan ini.
b. Sebelum dipasang, semua bahan harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/
Pengawas.
a. Pemasangan/ perakitan harus dilakukan oleh tenaga terampil dengan cara yang
ahli, mengetahui detail semua sifat-sifat bahan.
PASAL 12
PEKERJAAN PINTU ALUMINIUM
1. Bahan-bahan
a. Semua pekerjaan kosen pintu harus menggunakan Allumunium 4”, tidak boleh terdapat
cacat-cacat pada Aluminium.
b. Pekerjaan pintu dibuat didalam beberapa type sesuai dengan gambar.
c. Untuk pekerjaan pintu menggunakan Allumunium ukuran yang sudah ditentukan sesuai
gambar.
d. Pekerjaan Kosen Pintu dan daun pintu Almunium dengan engsel dan dan kunci lengkap .
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Semua ukuran pintu harus sesuai dengan gambar dan harus mempunyai ketebalan yang
sama.
b. Setiap bangunan harus kuat, dan siku dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada.
c. Bingkai daun pintu ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar.
d. Sambungan dengan dinding ditutup dengan sealent
PASAL 13
PEKERJAAN PLAFOND/LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyediaan
bahan/material, peralatan serta alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan langit-langit dapat dilaksanakan
dengan hasil yang baik dan sempurna.
b. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah terdapat pada langit2 lantai paling atas
sesuai gambar rencana langit-langit yang ditentukan.
c. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan plafond dengan seluruh detail
seperti yang disebutkan/disyaratkan dalam dokumen gambar.
d. Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainnya sesuai yang
tercantum dalam gambar dan RAB.
2. Persyaratan Bahan
11
a. Bahan yang digunakan adalah adalah Gypsum tebal 5-8 mm Bahan-bahan yang
digunakan harus benar-benar halus, bebas dari cacat yang ada seperti sobek serat,
lubang bekas paku, dll.
b. Spesifikasi bahan lain yang digunakan seperti tercantum dalam syarat-syarat
teknis bahan tentang kayu.
c. Bahan rangka penggantung, dari besi hollow Galvanis putih ukuran 20 x 40 mm dan
40 x 40 mm
3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Sebelum dilaksanakannya pemasangan langit-langit ini, semua pekerjaan lain
yang terletak di atas langit-langit harus sudah terpasang secara sempurna.
b. Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai, diwajibkan mengadakan
pengecekan/pemeriksaan kembali terhadap pekerjaan yang erat hubungannya
dengan pekerjaan langit-langit ini antara lain instalasi kabel listrik penerangan dan
daya, pemasangan atap, dll, diwajibkan adanya kerja sama (koordinasi) yang baik
antara semua unsur Pelaksanaan Lapangan.
c. Tepi, sudut tiap potongan setelah pemotongan adalah harus rapi dan mulus.
PASAL 14
PEKERJAAN LISTPLANK
a. Listplank dibuat dari bahan GRC berkualitas baik, ukuran listplank LEBAR 25 CM ATAU
disesuaikan dengan gambar.
b. GRC yang digunakan harus baik, tidak cacat. Pada saat penyambungan antara GRC
yang satu dengan yang lainnya harus benar-benar rapat, sehingga tidak tampak
sambungannya.
c. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi.
PASAL 15
PEKERJAAN SANITASI
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan berhubungan
untuk pekerjaan sanitasi sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
a. Pemasangan kloset Jongkok Serta Instalasinya
b. Pemasangan Wastafel lengkap serta instalasinya
c. Pemasangan kran air
d. Pemasangan bak air 1 m3 2 buah beserta instalasinya
e. Pemasangan saringan air /Floor Drain
f. Galian Sumur Bor Beserta instalasinya sampai ke Bak Air dalam Kamar Mandi dan
Wastafel, Pipa Kesing Harus Memakai Pipa PVC diameter 4 “ dan Mesin Air
g. Khusus untuk fitting-fitting, stop kran dan perlengkapan sanitasi fixture lainnya,
kontraktor harus memberikan contoh sesuai yang ditentukan dalam Spesifikasi
teknis untuk disetujui Pemilik Proyek / pengawas
h. Pekerjaan perlengkapan sanitasi tidak dapat terlepas, dari pekerjaan mekanikal
plumbing
2. Bahan-bahan
a. Sanitasi fixture harus, dilengkapi fitting-fitting, stop kran dan perlengkapannya
b. Barang yang dipakai adalah dari produksi American Standar atau setara dan
mempunyai permukaan yang halus, licin dan mengkilap dari bahan keramik
12
3. Pekerjaan Persiapan
a. Pada saat pekerjaan plesteran dilaksanakan, kontraktor harus menentukan letak
kelos-kelos kayu untuk pemasangan kloset jongkok
b. Pernborong wajib memeriksa tempat-tempat yang akan dipasang perlengkapan
sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu yang belum terpasang, memeriksa
instalasi air yang akan dihubungkan dengan perlengkapan sanitasi.
4. Pekerjaan Pelaksanaan
a. Perlengkapan sanitasi yang ditanam kelantai harus dengan cara yang baik
sambungan-sambungannya kokoh
b. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpa kebocoran
c. Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidak miring
b. Selesai pemasangan. perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan
disaksikan pengawas
c. Pekerjaan Septictank dan Peresapan
✓ Septictank dari Pasangan Batu bata di plaster dengan adukan 1 : 2 dan ditutup
dengan Beton cor bertulang dengan adukan 1 : 2 : 3 disesuaikan dengan Gambar
kerja.
✓ Lantai septictank di cor beton dengan adukan 1 : 2 : 3.
PASAL 16
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
4. Lampu-lampu.
a. Lampu Hemat energi, Bola lampu bening, lengkap dengan fittingnya dipasang
sesuai dengan gambar.
b. Lampu hemat energi XL 18 Watt/220 va atau sesuai dengan gambar.
13
6. Alat-alat Pengaman.
Alat pengaman arus lebih, arus bocor dan hubungan singkat dari jenis sekering
konvensional lengkap dengan box sekeringnya dengan membagian group
sebagaimana tercantum dalam gambar atau menurut petunjuk direksi. Ampere Meter
disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh Instalatir yang sudah mendapat
Izin menyelenggarakan pemasangan instalasi listrik dari PLN Wilayah IV Cabang
Bengkulu. Instalatur yang bersangkutan harus mengadakan pengujian terhadap
instalasi yang dipasangnya dan memberikan jaminan bahwa instalasi listrik tersebut
telah siap untuk dialiri listrik dari PLN dalam daya sebagaimana disebut dalam gambar.
PASAL 17
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan lainnya yang
dibutuhkan lainnya yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini antara lain :
1. Bahan-bahan
a. Sebelum dicat mengkilat terlebih dahulu dicat menie.
b. Pengecatan dinding tembok digunakan cat yang mutunya bagus warna cat
ditentukan kemudian. Sebelum bidang plesteran dan bidang kayu dicat,
didempul/diplamuur kembali sampai bagian tersebut menjadi rata.
c. Seluruh bahan untuk keperluan pekerjaan ini harus didatangkan dalam kemasan
resmi dalam pabrik pembuatan cat ini, cat dalam kemasan rusak atau terbuka tidak
diperbolehkan dipakai lagi.
2. Syarat Teknis
a. Bidang yang akan dicat harus dalam keadaan kering, bersih dari segala kotoran dan
tidak berminyak.
b. Pori-pori pada bidang plesteran harus ditutup dengan plamur, penggunaan plamur
diusahakan stipis mungkin.
c. Bidang plesteran sebelum dicat akhir harus diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan dari debu-debu.
d. Dalam pelaksanan pengecatan, setiap urutan atau tahapan pekerjaan harus
dipenuhi dan tahapan berikutnya harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Dinas Diknas Kabupaten Seluma
3. Pengecatan Tembok
a. Bidang plesteran dicat terlebih dahulu menggunakan bahan yang berkwalitas baik.
b. Untuk meratakan, menutup pori-pori plesteran harus diplamuur terlebih dahulu.
Bidang tersebut dibiarkan kering selama ± 1 minggu sebelum diamplas.
c. Lapisan cat akhir dikehendaki warna yang rata dan kuat. Cat akhir digunakan cat
yang mutunya bagus atau yang setaraf dengan pengecatan 2 x. Sebelum lapisan
berikutnya dilakukan, bagian plesteran yang belum rata didempul kembali sampai
bagian tersebut rata.
d. Cat tembok menggunakan cat berkualitas baik atau setara dengan Super Vinilex,
atau Metrolite.
14
PASAL 18
PEKERJAAN HALAMAN/ KEBERSIHAN
PASAL 19
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Rekanan kontraktor harus menyediakan buku direksi dan buku tamu di lokasi pekerjaan
masing-masing.
2. Guna mendapatkan pekerjaan yang baik dan sempurna maka bagian-bagian pekerjaan
pekerjaan yang nyata seharusnya, termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak
disebutkan dalam gambar harus tetap dilaksanakan oleh Kontraktor dan diterima
sebagai hal yang disebutkan.
3. Pelaksanaan dari bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk Direksi.
4. Laporan dan Foto
a. Program Pelaksanaan
Kontraktor harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat
Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk yaitu bar-chart (diagram alur
pelaksanaan pekerjaan) yang dilengkapi dengan daftar yang memperlihatkan setiap
kegiatan :
• Mulai tanggal paling awal
• Mulai tanggal paling akhir
• Waktu yang diperlukan
• Waktu float
• Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
15
• Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
e. Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan
album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan
penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh
Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan (0%), pada saat
pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana pada setiap
tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah
yang sama sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya. Foto tidak boleh diubah atau
ditambah apapun..
Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :
• Detail Kontrak
• Nama atau Lokasi
• Tanggal Pengambilan
• Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-
album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut lokasinya
masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 25 % ,50 % , 75 %
dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman Dalam album poto.
16
PASAL 20
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini dan pada kenyataan ini
diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
H. K A S M A N, ST
Direktur
17