2. SITUASI
2.1. Calon Pemborong wajib meneliti situasi setempat terutama kondisi bangunan yang ada, sifat dan luas
pekerjaan serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap harga penawaran disamping ketentuan-
ketentuan yang ada dalam bestek.
2.2. Kelalaian atau kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim
dikemudian hari.
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, pemborong harus menyediakan:
3.1. Pelaksana akhli yang benar-benar mengerti gambar dan cara-cara pelaksanaan.
3.2. Tenaga Pelaksana yang terampil dalam bidang pengerjaan.
3.3. Mesin-mesin pengaduk beton, pompa air, mesin pemadat tanah, alat-alat pengukur seperti waterpas
penyiku, theodolith, dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk ketelitian, kerapihan dan ketepatan
pekerjaan.
3.4. Bahan-bahan harus sudah ada ditempat pekerjaan menjelang waktu pengerjaan sehingga tidak akan
terjadi kelambatan pelaksanaan dari jadual yang telah ditentukan.
3.5. Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail yang
penting dari pekerjaan.
3.6. Laporan Bulanan mengenai kemajuan pekerjaan yang memuat sekurang-kurangnya keterangan-
keterangan yang berhubungan dengan kejadian selama satu bulan dan Risalah Kemajuan / Progress
Report tersebut berupa rangkuman dari :
- Logistik bahan bangunan dan barang perlengkapan.
- Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan.
- Absensi pegawai yang dipekerjakan selama bulan itu.
- Keadaan cuaca dari hari ke hari.
- Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
- Kejadian khusus.
- Foto-foto berwarna ukuran kartu pos sesuai dengan tahapan pekerjaan, ditambah dengan yang
dianggap perlu oleh Direksi.
Laporan disampaikan pada :
1. Pemberi Tugas 1 asli + 1 copy
2. Konsultan Perencana 1 copy
3. Ketua Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan 1 copy
4. Pengawas Lapangan untuk disimpan
di kantor Direksi Lapangan 1 copy
----------------------
Total = 5 copy
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
3.7. Ukuran
a. Satuan ukuran : semua ukuran tersebut dalam gambar rancangan dinyatakan dalam ukuran metrik,
kecuali untuk baud-baud dan sejenisnya dalam millimeter atau inchi.
b. Mengukur letak bangunan : ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi Pengawas
dengan patok yang dipancang kuat-kuat dari papan-papan bangunan (bouwplank) yang diketam rata
pada sisi atasnya. Pemborong harus menyediakan secukupnya pembantu lainnya yang diperlukan
untuk pengukuran.
c. Ukuran pokok : ukuran pokok 0.00 adalah permukaan lantai ruang yang ada. Selanjutnya semua
ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi ubin 0.00 ini.
3.8. Penyediaan Bahan / Logistik dan Peralatan.
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan.
3.9. Bangunan Sementara (Bouwkeet).
Pemborong harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi permanen untuk digunakan
sebagai ruang Direksi / Pengawas dan gudang-gudang penyimpan bahan bangunan. Semua bangunan
Direksi dan perlengkapannya harus dirawat oleh Pemborong sampai pada waktu penyerahan pekerjaan.
Bangunan tersebut diatas adalah diluar bangunan yang harus disediakan untuk Kontraktor sendiri yaitu
Kantor dan ruang penunjang lain yang dianggap dibutuhkan.
3.10. Jalan Masuk ke tempat Pekerjaan
Jalan masuk sementara ke tempat pekerjaan harus diadakan pemborong yang tidak akan mengganggu
arus lalu lintas. Jalan ini disesuaikan dengan layout Direksi, Kantor Pelaksanaan dan los kerja, lokasi
penimbunan bahan dan tempat merakit komponen struktur dan acuan / bekisting.
3.11 A i r, Listrik dan Penerangan
Air, listrik dan penerangan untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Pemborong sendiri.
3.12. I k l a n
Pemborong tidak diperkenankan membuat papan iklan dalam bentuk apapun mengenai apapun didalam
wilayah proyek, atau ditanah yang berdekatan tanpa seizin Pejabat Pembuat Komitmen.
3.13. Perlindungan
a. Parkir kendaraan
Pemborong harus menjaga agar lalu lintas kendaraan dalam daerah parkir dapat berjalan normal
bersih dari alat-alat, mesin dan timbunan bahan bangunan.
b. Tanggung Jawab
Pemborong harus bertanggung jawab atas pemindahan sementara atau permanen yang terjadi dari
saluran air dan limbah, telepon / listrik dan sebagainya yang diakibatkan oleh Pelaksana Proyek.
Pemborong wajib membayar biaya dan semua ganti rugi sehubungan dengan pemindahan dan atau
pengembalian dalam kondisi semula.
- Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan NI-3 (PUBB)/1956, PUBB - 1969, NI-3
/ 1970.
- SK-SNI untuk Pekerjaan Umum (Bangunan)
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung
(SK - SNI. T – 15 - 1991 – 03).
- Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-2000)
- Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton (SNI 03-3976-1995).
- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI - NI - 5/ 1 961)
- Peraturan Perburuhan di Indonesia.
- Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL - NI - 6 / 1972)
- Pedoman Plambing Indonesia atau AVWI yang lama.
- Peraturan yang dikeluarkn PLN untuk para Instalatur.
Tata cara pelaksanaan atau peraturan pembangunan dari pemerintah setempat harus ditaati. Kecuali bila
ketentuan tersebut tak sejalan atau menunjukkan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat .
Bilamana dalam RKS telah ditentukan standard kualitas bahan maka ia dianggap telah pula ditambahkan
pada spesifikasi / syarat bahan.
4.9. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Biasa Pemborong harus mendapatkan izin tertulis dari
Pengawas Lapangan untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini diluar jam-jam biasa,
seperti pada hari minggu atau libur resmi.
Pemborong harus memperhitungkan uang lembur bagi semua pihak yang bersangkutan yang besarnya
akan disepakati bersama antara pihak - pihak yang bekerja lembur.
4.10. Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama
Pemborong harus mengadakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang
berkunjung ketempat pekerjaan. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini adalah sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang dan Peraturan mengenai Keselamatan Kerja yang berlaku.
Di Lapangan Pemborong wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk PPPK yang mudah dapat
dicapai.
4.11. Pekerjaan galian tanah harus memperhatikan rencana pembentukan tanah itu sendiri baik kedalaman
maupun kemiringannya khusus pada galian tanah pondasi, sebelum pemasangan konstruksi pondasi,
apabila terdapat genangan air maka air tersebut harus dibuang terlebih dahulu.
4.12. Galian tanah untuk pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana kerja (bestek) dengan
sebelumnya membuat gambar kerja (shop drawing) nya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
4.13. Pekerjaan pembuatan pondasi hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi.
4.14. Pekerjaan galian tanah untuk pondasi sumuran dengan diameter 80 cm dan kedalamannya sampai
dengan tanah keras.
4.15. Tanah bekas galian dapat dipakai kembali sebagai urugan dalam peninggian feil bangunan, perataan
dan isian jika menurut pengawas / direksi bahwa tanah urugan tersebut masih cukup baik dan layak
digunakan, bebas dari kotoran dan tidak mempengaruhi terhadap konstruksi bangunan yang ada.
4.16. Galian tanah yang tidak terpakai harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan menjadi tanggung
jawab pemborong.
4.17. Pemborong harus memperhatikan drainage aliran air buangan dari lokasi agar air tidak mengganggu
atau menggenangi lokasi proyek.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
4.18. Pembayaran terhadap penyedia jasa dilakukan berdasarkan hasil pengukuran pekerjaan yang telah
terpasang di lapangan.
4.19. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup :
Pembongkaran/pembersihan/pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak/site terhadap semua hal yang
dinyatakan oleh Konsultan MK/Konsultan Pengawas/Perencana dan Direksi tidak akan digunakan lagi,
maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan; diantaranya :
1) Pembongkaran elemen/bagian bangunan yang akan diperbaiki atau di rehabilitasi/renovasi.
2) Pembersihan sisa-sisa dan atau buangan dari hasil pembongkaran maupun paket pekerjaan sebelumnya.
2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat dilaksanakan
pemasangan baru, sesuai dengan Gambar Kerja.
3. Untuk bongkaran kayu, plywood dan paku harus dikumpulkan sebagai berikut :
• Semua paku yang menepel pada kayu harus dicabut dan dikumpulkan.
• Semua kayu harus dikupulkan menurut ukuranya dan disusun berdiri sesuai dengan panjangnya. Untuk
papan dan plywood harus dikumpulkan dengan ditumpuk sesuai dengan ukuranya.
4. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari Tapak/Site konstruksi dan dikumpulkan di
tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan Konsultan MK/Konsultan Pengawas /Direksi. Pada dasarnya,
barang-barang tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh
Direksi/MK.
Pek. Bongkaran Penutup Atap
Pek. Bongkaran Rangka Atap Kayu
Pek. Bonglaran Struktur Pondasi
Pek. Bongkaran Balok Sloof Bangunan
Pek. Bongkaran Ring Balok Bangunan
Pek. Bongkaran Rangka dan Penutup Plafond
Pek. Bongkaran Kusen Pintu dan Jendela
Pek. Bongkaran Plesteran Dinding
Pek Bongkaran Pasangan Batu Bata
Pek. Bongkaran Beton Bertulang Kolom
Pek. Bongkaran Keramik Penutup Lantai
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
Meliputi kemampuan Aplikator dalam produksi, mobilisasi dan instalasi Panel Struktur serta pengadaan
Aksesoris RISHA, yaitu:
a. Mempunyai Perjanjian Kerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan
Permukiman (Puskim) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dibuktikan dengan Dokumen Perjanjian Kerjasama antara
Aplikator dengan Puskim-Balitbang Kementerian PUPR;
b. Mampu menyediakan tenaga kerja yang memiliki standar kompetensi kerja nasional Indonesia
kategori konstruksi golongan pokok konstruksi gedung bidang pembangunan Rumah Instan
Sederhana Sehat (RISHA) sesuai keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 221
tahun 2018, yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat keahlian/kompetensi/sejenisnya yang
dikeluarkan oleh Puskim-Balitbang Kementerian PUPR;
c. Berpengalaman memproduksi dan merakit/membangun bangunan dengan menggunakan konstruksi
RISHA sesuai ketentuan Buku RISHA yang dikeluarkan Puskim-Balitbang Kementerian PUPR;
d. Mampu menyediakan cetakan panel RISHA P1= 156 unit, P2 = 60 unit, P3 = 60 unit, yang dibuktikan
dengan melampirkan pernyataan kepemilikan cetakan tersebut dan / atau menyertakan surat
dukungan Aplikator yang memiliki cetakan Panel RISHA sebagaimana tersebut di atas. Cetakan Panel
RISHA dimaksud harus sesuai dengan ketentuan pada Buku RISHA;
e. Mampu menyediakan peralatan penunjang pekerjaan yang meliputi:
1. Mesin Molen Site Mix sebanyak 2 unit
2. Mortar Concrete Vibrator sebanyak 2 unit
f. Bersedia membuat Workshop / bengkel kerja di wilayah Kabupaten Cianjur;
g. Sanggup melakukan mobilisasi Panel Risha dari workshop ke lokasi pekerjaan.
Catatan:
Apabila Pelaksana Pekerjaan bukan Aplikator RISHA maka Pelaksana Pekerjaan tersebut wajib
melakukan subkon dengan Aplikator RISHA yang memenuhi persyaratan tersebut di atas.
Persyaratan di atas adalah standar minimum dan harus disesuaikan dengan gambar-gambar dan
persyaratannya. Semua pekerjaan struktur yang tidak sesuai dengan standar akan ditolak, kecuali bila
dilaksanakan dengan standar yang lebih tinggi mengenai kekuatan & mutu bahan, cara pengerjaan instalasi
struktur dan kualitas secara keseluruhan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
Catatan:
Untuk memudahkan mengontrol kelurusan dan ketinggian yang sama pada saat Pemasangan
panel penyambung pada panel pondasi dan balok sloof, disarankan elevasi sisi atas papan
duga adalah 40 cm di atas muka tanah.
c. Penggalian Pondasi
Buat Pola galian sebagai berikut:
c.1. Tancapkan 2 buah paku kira-kira 1 m dan 5 m dari ujung papan duga pada arah lebar bangunan.
Tarik benang dari kedua paku ke papan duga yang ada di hadapannya. Gunakan pasekon untuk
memastikan benang tegak lurus terhadap papan duga.
c.2. Gunakan cara yang sama dengan poin c.1 untuk papan duga pada arah panjang bangunan.
Jumlah paku yang ditancapkan adalah sebanyak 3 buah dengan jarak 1 m, 4 m, dan 7 m dari
ujung papan duga.
c.3. Gunakan cara yang sama dengan poin a) dan b) untuk memperoleh garis-garis dari benang
yang membentuk denah rencana bangunan (Garis dari benang merupakan sumbu dinding
bangunan). Tancapkan 2 buah paku di sebelah kanan dan kiri paku as dinding bangunan
dengan jarak masing-masing 35 cm. Hubungkan paku-paku yang saling berhadapan dengan
benang sedemikian, sehingga membentuk pola galian pondasi setempat.
c.4. Gali tanah untuk pondasi dengan mengikuti pola galian pondasi hingga kedalaman 20 cm dari
permukaan tanah yang telah diratakan dan dibersihkan. Pasir harus bersih dari bahan organik,
zat-zat alkali dan substansi-substansi yang merusak beton. Pasir laut tidak boleh digunakan
untuk beton. Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras. Cara dan penyiapan
harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar
tidak terjadi kontaminasi yang tidak diiinginkan.
Catatan:
Bila ketebalan tanah yang harus dibuang melebihi 20 cm, maka lakukan penggalian hingga ke
dalam 40 cm atau kedalaman galian diatur sedemikian sehingga elevasi permukaan bawah dari
panel penyambung di atas pondasi plat sama dengan elevasi permukaan tanah asli yang telah
dibersihkan.
d. Pemasangan Pondasi
Langkah-langkah:
d.1. Hamparkan pasir urug pada galian pondasi dan dipadatkan sehingga diperoleh tebal padat pasir
urug di bawah pondasi sebesar 8 cm.
d.2. Tempatkan pondasi plat pada masing-masing galian dan atur sedemikian sehingga baut yang
tertanam pada pondasi sejajar dengan benang as dinding bangunan baik pada arah lebar
maupun arah panjang bangunan.
g. Pemasangan Kolom
Langkah-langkah:
g.1. Pasang panel-panel kolom, setelah panel balok sloof terpasang dan dikencangkan dengan
kekuatan penuh. Sambungkan dengan menggunakan sambungan mur baut dengan . kekuatan
setelah panel-panel kolom terpasang secara vertikal.
g.2. Gunakan water pass untuk mengecek panel-panel kolom terpasang secara vertikal.
- Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah dua melebihi 5 % dari jumlah batu bata
yang dipergunakan. Batu bata yang patah lebih dari dua bagian tidak diperkenankan untuk dipasang.
- Selama pasangan dinding batu bata belum difinishing, kontraktor wajib untuk memelihara dan menjaga
atas segala kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat di finish terdapat
kerusakan, berlubang dan lain sebagainya, kontraktor harus memperbaiki pasangan dinding batu bata
itu sampai dinyatakan dapat diterima dengan oleh direksi / konsultan pengawas, dan biaya perbaikan
tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.
8 PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan tersebut meliputi :
- Pekerjaan plesteran biasa
- Pekerjaan plesteran kedap air
- Plesteran halus / aci halus
- Dan / atau seperti didalam gambar rencana
Pekerjaan plesteran ini untuk semua permukaan pasangan batu bata serta permukaan beton yang terlihat,
dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan untuk difinish, kecuali dinyatakan lain didalam gambar
rencana.
- Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara pembuatannya yaitu
menggunakan mixer / beton molen yang diaduk selama kurang lebih 10 menit atau dengan cara
diaduk secara manual sampai dengan campuran itu tercampur dengan sempurna.
- Plesteran biasa adalah campuran 1 Pc : 5 Psr, adukan plesteran ini digunakan untuk menutup semua
permukaan dinding pasangan batu bata pada bagian dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan
kedap air ( trasraam ) seperti tercantum didalam gambar rencana.
- Plesteran kedap air ( trasraam ) adalah campuran 1 Pc : 3 Psr, adukan plesteran ini untuk menutup
semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian luar / tepi bangunan, serta semua bagian dan
keseluruhan permukaan dinding KM/WC dan atau seperti yang tercantum didalam gambar rencana.
- Plesteran halus / aci halus adalah campuran antara Pc dengan air yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus / acian ini adalah pekerjaan
finishing yang dilaksanakan setelah adukan plesteran sebagai lapisan dasar telah berumur minimal 7
hari atau plesteran itu telah kering benar.
- Permukaan semua plesteran harus diratakan, khususnya acian harus rata, tidak bergelombang,
penuh, padat, tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil atau benda-benda lain yang
membuat cacat.
- Untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting, kemudian dikasarkan (“scratched”). Semua lubang-lubang bekas pengikat bekistingharus
tertutup aduk plesteran.
- Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada satu bidang datar, harus diberi
nat / celah dengan ukuran 0.5 cm sampai dengan 0.7 cm.
- Tebal plesteran adalah minimal 1.5 cm dan masimum 2,5 cm. Dan jika ketebalan melebihi 2.5 cm
maka diharuskan menggunakan kawat yang diikatkan / dipaku kepermukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, ini berguna untuk memperkuat daya rekat plesteran.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehinggga pengeringan berlangsung dengan wajar. Hal ini
dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air
secara cepat dan tidak wajar.
- Kontraktor wajib memelihara atau menjaga plesteran tersebut terhadap kerusakan-kerusakan dan
pengotoran, apabila terjadi kerusakan / cacat-cacat maka kontraktor wajib memperbaiki kerusakan-
kerusakan tersebut dengan biaya ditanggung oleh kontraktor sendiri.
- Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material akhir diatas permukaan plesteran
dilakukan sebelum plesteran berumur 14 hari atau plesteran itu telah cukup kering, bersih dari retak
baik itu retak rambut ataupun retak lainnya, noda dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut
diatas.
- Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh direksi / konsultan pengawas,
maka kontraktor harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui oleh direksi / konsultan
pengawas. Biaya perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor sendiri.
1.Kusen Aluminium.
a. Jenis : UPVC CONCH.
Ketebalan : 2 mm (untuk Kusen partisi dan Pintu)
Proses pewarnaan : Colored anodizing dengan tebal minimum 18 mikron.
Ukuran : 3” (7,5 cm)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
Gambar Uraian/Informasi
Denah Lokasi, jenis bukaan, engsel-engsel.
Daftar jenis pintu, Merk, kualitas, bentuk, material
jendela, bovenlicht finish, tipe, anti karat, antirayap, glass hardware, dll.
Shop-drawing detail Tipe/jenis ukuran, finish permukaan, glazing method,
lokasi, metode instalasi, hardware, dll.
d. Semua kusen dan rangka daun harus dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti, sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan.
Kusen dan rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang,
goresan-goresan pada permukaan yang tampak selama pabrikasi maupun pemasangan.
a. Semua profil alluminium dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Bahan yang akan diproses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk,
toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Untuk keseragaman warna disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna profil-profil harus
diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu pabrikasi profill/komponen yang akan dipakai harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
b. Pemotongan aluminium hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman/terlindung dari benda-
beda yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan, terutama dari material besi.
Hasil pemotongan dengan mesin potong, mesin punch, drill setelah dirangkaikan untuk pintu,
jendela mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar adalah 1 mM, dan untuk diagonal
adalah 2 mM.
c. Profil alluminium harus dilindungi terutama dari retak, bercak noda atau goresan pada permukaan
yang tampak selama pabrikasi maupun pemasangan.
Pengelasan dibenarkan menggunakan Non-Activated Gas (Argon) dari arah bagian dalam agar
sambungan tidak tampak oleh mata.
d. Sekrup harus dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak terlihat dari luar, menggunakan sekrup
anti karat/stainless steel, tiap sambungan harus kedap air.
e. Untuk pemegang profil dan perlengkapan lain dari profil aluminium yang akan kontak dengan
permukaan metal (besi,tembaga dan lain-lain), maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
f. Toleransi pemasangan profil aluminium dengan dinding adalah 10 - 25 mM, kemudian celah yang
terjadi diisi dengan beton ringan/grout.
Agar kedap air dan kedap suara sekeliling tepi profil diberi 'sealant`.
Profil yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plesteran, diberi lapisan
'Anti Corrosive Treatment` dengan Insulating Varnish seperti Asphaltic Varnish.
g. Setelah pemasangan profil/kusen alluminium pintu dan jendela maka sekeliling kusen yang
berhubungan langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan Vynil Tape untuk
mencegah korosi selama masa pembangunan.
h. Profil aluminium harus terpasang dengan kuat pada setiap hubungan bersudut 90 derajat.
Apabila tidak terpenuhi, Kontraktor harus membongkar, biaya yang timbul adalah tanggungan
Kontraktor.
Semua sistem dan mekanisme yang disyaratkan dalam Gambar Kerja harus berfungsi dengan
sempurna.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
i. Daun pintu dan jendela harus dapat dibuka dengan sempurna, apabila terjadi kemacetan,
Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki, biaya yang timbul adalah tanggungan
Kontraktor.
j. Pada daun pintu ganda/double door, untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya dipasang Mohair, jika perlu dapat digunakan
Synthetic Rubber atau bahan dari Synthetic Resin.
k. Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh menimbulkan getaran.
Apabila masih terjadi getaran, maka "Profil Rubber Seal` pemegang kaca harus diganti atas biaya
Kontraktor.
l. Pemasangan bahan kedap air antara kaca dan profil aluminium disyaratkan tebal minimum 5
mm.
Bahan sealant yang tampak harus merupakan garis lurus, sejajar garis profil, bahan yang
mengenai kaca terpasang tidak melebihi 5 mm dari garis profil.
m. Kotor akibat noda-noda pada permukaan profil, setelah pemasangan harus dibersihkan dengan
'Volatile Oil`.
n. Pintu-pintu dan jendela harus dilindungi dengan 'Corrugated Card Board` dengan hati-hati agar
terlindung dari benturan alat-alat pada waktu pembangunan.
O. Bila profil ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan pelindung harus digunakan.
p. Kemudian bercak noda tersebut dicuci dengan air bersih, sebelum kering sapu dengan kain yang
halus kemudian diberi material pelindung.
11.2. Bahan-bahan
Baja Ringan
- Untuk gordeng/rangka atap digunakan profil baja ringan yang ukurannya berdasarkan perhitungan
- struktur.
- Untuk kuda - kuda baja ringan tipe C dan dimensi berdasarkan perhitungan struktur dan berlisensi
SNI.
- Untuk listplank 1/20 cm, menggunakan bahan GRC woodplank dengan ukuran sesuai dengan gambar
- berkualitas baik, kering, tidak cacat dan harus lurus.
Penutup Atap
- Penutup atap dan bubungan yang digunakan yaitu berbahan metal memiliki lapisan pasir di atasnya,
dengan ketebalan 0.35 tct.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
12 PEKERJAAN PLAFOND
12.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan plafond meliputi pemasangan :
- Pemasangan rangka plafond
- Pekerjaan langit-langit plat GRC 9 mm
- Pekerjaan list plafond
12.2. Persyaratan Bahan-Bahan
- Hollo Rangka Plafond
Untuk rangka plafond digunakan hollo ukuran 2x4 cm dan 4x4 cm.
Ukuran rangka 60 x 120 cm diberi penggantung rangka secukupnya dan diberi penutup.
- GRC board
Tebal : 9 mm
Ukuran Panel : 122 cm x 244 cm
Produksi : Ex Dalam Negeri
- List Profil kayu/GRC (Dalam ruangan)
Ukuran : 5 cm
Produksi : Ex dalam negeri
- List Profil Kayu (Luar ruangan)
Ukuran : 4.0 cm x 4.0 cm
Produksi : Ex dalam negeri
12.3. Persyaratan Pelaksanaan
- Langit langit grc board dipasang sebagai pembungkus rangka plafond hollo.
- Rangka dipasang dengan modul 60 cm x 60 cm,
- Untuk tulangan utama dan pingiran dipakai hollo ukuran 2x4 cm dan untuk tulangan lainnya dipakai
hollo ukuran 4x4 cm
- Grc board dipasang pada rangka dengan discrup hingga tertanam serta diisi dengan compon. Antar
sambungan calsiboard, dan difinish berupa naad / tali air.
- Modul dan pola pemasangan daripada pasangan grc board ini harus sesuai dengan gambar rencana,
terkecuali ada hal-hal lain dilapangan.
- Untuk pinggiran yang menempel pada tembok diberi list kayu dengan ukuran sesuai dengan gambar
rencana
13 PEKERJAAN LANTAI
13.1. Lingkup Pekerjaan
- Meliputi pekerjaan tanah dasar yang dipadatkan terlebih dahulu sampai mencapai kepadatan minimal
80%, kemudian dihamparkan pasir urug dan diberi lantai kerja. Sedangkan untuk diatas plat lantai
beton diberikan pasir urug yang dihamparkan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
- Untuk penutup lantai dipasangkan keramik dengan ukuran dan permukaan keramik sesuai gambar
rencana. Untuk antar keramik ditutup dengan adukan semen.
- Termasuk juga pekerjaan rabat beton yang dipasangkan sekeliling bangunan.
13.2. Persyaratan Bahan-Bahan
Keramik ( Keramik Tile )
Jenis : Ubin Keramik
Permukaan : Non slip / Un-glazed untuk lantai,
glazed untuk dinding
Ketebalan : 6 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Ukuran : Lantai : 30 cm x 30 cm
Lantai KM/WC : 20 cm x 20 cm
Dinding KM/WC : 20 cm x 25 cm
Kualitas : baik
Bahan ubin keramik yang dipergunakan untuk lantai maupun pelapis dinding harus berkualtitas baik dan
bermutu tinggi, dengan pola pemasangan sesuai dengan gambar rencana. Ubin keramik tersebut harus
utuh dan tidak boleh menunjukan tanda-tanda pecah / retak. Sebelum bahan-bahan tersebut diatas
dipakai terlebih dahulu kontraktor wajib mengajukan contoh bahan sebanyak minimal 3 (tiga) macam
kepada direksi / konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan (tekstur dan warna) selanjutnya dipakai
sebagai standard dalam memeriksa / menerima bahan yang akan dikirim kelapangan.
berfungsi dengan baik dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dan pengetesan tersebut harus
mendapat persetujuan dari PLN.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengetesan tersebut merupakan
tanggung jawab kontraktor, termasuk peralatan khusus yang diperlukan untuk pengetesan dari seluruh
system ini, seperti dianjurkan oleh pabrik.
- Kontraktor harus menyerahkan hasil pengetesan tersebut kepada direksi / konsultan pengawas,
diantaranya yaitu :
o Hasil pengetesan kabel-kabel ( meger dan pemberian tegangan )
o Hasil pengetasan peralatan-peralatan instalasi
o Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi
o Hasil pengukuran-pengukuran lainnya
- Pipa-pipa yang tidak tertanam ( exposed ) harus digantung atau di support dengan kuat memakai besi
siku atau pipa lainnya dengan jarak maksimum 150 cm dan atau disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan, gantungan-gantungan harus dicat dengan warna yang sesuai dengan warna pipa.
- Dalam pemasangan pipa-pipa air bersih dan air kotor harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang
berlaku dari pabrik, dan untuk setiap sambungan / belokan sebelum dilem sambungan harus
dibersihkan / diampelas terlebih dahulu.
- Pemborong harus mengadakan testing dan commissioning, pembersihan seluruh instalasi, sampai
dengan instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik dan diterima dengan baik oleh direksi /
pengawas.
16 PEKERJAAN SANITAIR
16.1 Umum
Alat-alat saniter yang digunakan harus dalam keadaan baru lengkap dengan peralatan pendukung
(accessories dan fixtures) terutama untuk untuk closet jongkok, wastafel dan kitchen sing menggunakan
ex. Dalam negeri. Outlet dan inlet yang dipergunakan seperti keran shower kombinasi, keran shower,
keran air dan floordrain dipergunakan produk ex dalam negeri. Warna-warna yang digunakan untuk
sanitair adalah warna standar, jenis dan warna peralatan tersebut akan ditentukan kemudian.
Jenis, ukuran dan warna peralatan sanitair yang akan digunakan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari pihak user, proyek, perencana dan pengawas.
16.2 Persyaratan Bahan
- Kloset Jongkok
Bahan : Porselen.
Type : Standar
Pemakaian : Closet jongkok digunakan di semua KM/WC
Warna : Ditentukan kemudian
- Kran
Produk : Ex dalam negeri
Bahan : Metal
Type : Standar
Pemakaian : Dipasang di semua KM/WC.
Warna : Ditentukan kemudian
16.3 Persyaratan Teknis dan Pelaksanaan
- Semua peralatan sebelum dan sesudah dipasang harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas dan
dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa penyerahan tiba. Pada saat pemasangan peralatan,
perhatikan semua ukuran, feil, pola dan syarat lain untuk pemasangan di lantai maupun di dinding.
- Peralatan harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada sumbatan-sumbatan. Pemasangan unit
saniter dan accesoriesnya harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar tidak terdapat bekas
cacat atau noda. Semua peralatan yang tertanam harus bersih dari kotoran dan tidak cacat.
- Sebelum peralatan tersebut ditutup dengan plesteran terlebih dahulu harus diadakan pemeriksaan
oleh direksi / pengawas
- Pemborong wajib memberikan pelatihan kepada calon petugas / operator tentang tata cara
pengoperasian peralatan saniter tersebut, menyerahkan buku pedoman / panduan mengenai
penggunaan peralatan saniter tersebut dan gambar instalasi terpasang / gambar yang sesuai
kenyataan dilapangan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PEKERJAAN REHABILITASI DAN
RENOVASI SARANA PRASARANA SEKOLAH KAB. CIANJUR DAN KAB. BOGOR
17.1 Kaca
Kaca yang dipakai adalah kaca polos (disesuaikan dengan yang tercantum didalam gambar).
Semua pasangan kaca harus tepat masuk kedalam rangkanya dan diberi list sesuai gambar detail dan
didempul rapi dengan dempul yang sesuai dengan penyelesaian cat yang akan dipakai.
Pendempulan harus dilakukan dengan baik sepanjang listnya agar kaca tidak bersuara bila menerima
getaran.
17.2 Engsel
Mekanisme / cara kerja : Ayun satu arah
Spesifikasi : Type standar dengan metal ring
Pemakaian : Pintu kayu dan daun jendela kayu
Ukuran : Standard produk ( pabrik )
Jumlah pemasangan : 3 ( tiga ) buah untuk daun pintu
2 ( dua ) buah untuk daun jendela
Produk : ex dalam negeri
Warna : Ditentukan kemudian
17.3 Slot
Spesifikasi : Spring Knip
Pemakaian : Daun jendela aluminium
Ukuran : Standard produk ( pabrik )
Jumlah pemasangan : 2 ( dua ) buah per daun jendela
Warna : Ditentukan kemudian
Cat dengan jenis super gloss atau dov, pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan kuas dengan
ketebalan 30 mikron atau daya sebar per liter adalah 15 m2 - 17 m2
19 PEKERJAAN DRAINASE
-untuk memulai pekerjaan pembuatan saluran drainase terlebuh dahulu kita adakan pembersihan
Lokasi .
-penggalian tanah lebar 40 cm dan panjangnya disesuaikan dengan volume yang dibutuhkan
-pasangan bata merah dan adukan semen pasir di samping kiri dan kanan bis beton yang akan kita
pasang
- tarik benang untuk menetahui kondisi kemiringan saluran serta di finising menggunakan plesteran
dan acian.
-Perkuatan antara ring balok panel yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan kekuatan
Yang makimal.
-Dinding dibor menggunakan mesin bor denag mata bor beton dia. 12 mm kemudian besi yg sdh
disenai didua muka ujung-ujungnya dimasukan kedalam lubang yang sdh di bor tersebut kemudian
masing-masing ujung besi diberi ring dan mur untuk memperkuat tarikan besi trekstang tersebut.
Area yang akan dipasangkan paving block haruslah rata dan bersih dari kotoran sampah
Pemasangan bata ditepi kiri dan kanan area yang akan dipasang paving block kemudian diberikan
urugan pasir setebal 5 cm untuk pengaturan tinggi rendahnya paving yang telah dipasang.
Pemberian pasir diatas paving block yang sdh terpasang kemudian diratakan agar disela-sela nat
paving block terisi oleh pasir agar mendapatkan hasil yang kuat tidak gampang bergeser dan
maksimal.
Pengecoran area lapangan untuk menghindari keaaan kantong air /becek diwaktu musim penghujan
dan sekaligus untuk area bermain agar lebih nyaman
24 P E N U T U P.
Hal-hal diluar ini apabila terdapat ketidak cocokkan dalam pelaksanaan akan diselesaikan dengan musyawarah.