Anda di halaman 1dari 15

PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV.

SULTRA

SYARAT - SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

Pasal 1
KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. PENGUKURAN
1.1.1. Survey Lokasi
Survey Lokasi Bangunan/ Tapak Bangunan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi wajib meneliti situasi dan kondisi yang berhubungan atau kira-kira
akan berhubungan dengan pekerjaan seperti tata letak objek/ bangunan, tapak, terutama keadaan
tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.

1.1.2. Pembersihan Lokasi


1. Lapangan harus dibersihkan dari semak-semak, dan sisa-sisa bongkaran/sampah dan lain-
lain.
2. Pohon-pohon kayu yang menggangu kelancaran harus ditebang dan hasil penebangannya
dibuang sesuai tempat yang ditentukan Pengawas Lapangan.

1.1.3. Ketelitian
Kelalaian Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.

1.1.4. Penentuan Ukuran


Dalam pengukuran supaya benar-benar akurat dan disesuaikan dengan gambar rencana sebelum
direalisasikan pekerjaan fisik dan sebaiknya supaya dikonsultasikan dengan Pengawas Lapangan /
Konsultan Pengawas, maka pembongkaran menjadi tanggung jawab pihak Penyedia Pekerjaan
Konstruksi Pelaksana Konstruksi berikut biaya yang dikeluarkan untuk hal seperti itu.

1.1.5. Duga lantai / Peil Lantai


Duga lantai / Peil Lantai (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar Konsultan
Perencana/Lokasi Pekerjaan.

1.1.6. Pemasangan Bouwplank:


a. Ketetapan bangunan diukur dengan kontur yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang
dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi.
b. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan orang ahli dalam cara-cara mengukur, alat-
alat penyipat datar (Theodolit, Waterpas) prisma silang pengukuran menurut system dan kondisi
tanah bangunan dan lain-lain, yang selalu berada di lapangan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 1


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

1.1.7. Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan


Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Penyedia Pekerjaan Konstruksi wajib menyerahkan
suatu rencana kerja berupa Bart Chart atau Network Planning.
Rencana kerja tersebut meliputi :
 Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaan dari masing-masing
bagian pekerjaan.
 Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.
 Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan.
 Jumlah pegawai pemborong yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan disebutkan
fungsi atau keahliannya.
 Selama masa pelaksanaan pekerjaan, setiap pembelian atau pemesanan bahan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi harus terlebih dahulu ada pengajuan Requesheet kepada Konsultan
Pengawas, atau pihak Pengawas Lapangan atau Konsultan Perencana
 Requesheet permohonan pembelian / pemesanan material harus disertai dengan contoh untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
 Demikian pula untuk pelaksanaan item-item pekerjaan harus selalu didahului dengan
pengajuan requesheet, untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas baru boleh
dilaksanakan.
 Dokumen kontrak antara Pengguna Jasa dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi, harus dipegang
oleh pihak Konsultan Pengawas, Pengawas Lapangan dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

1.1.8. Jangka Waktu Pelaksanaan Kontrak


Penyedia Pekerjaan Konstruksi diberikan waktu dalam penyelesaian pekerjaan selama 90 hari
kalender terhitung sejak penandatanganan SPMK.

1.2. BUKU PENGAWAS LAPANGAN


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan Buku Pengawas Lapangan untuk mencatat
semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.

1.3. LAPORAN
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membuat laporan harian, mingguan dan laporan bulanan
mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan
bulanan mengenai risalah kemajuan pekerjaan sebagai berikut:
1. Jumlah pegawai / pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan tersebut.
2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu dan akhir bulan.
3. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk.
4. Keadaan cuaca.
5. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek.
6. Pekerjaan tambah kurang.
7. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana yang disampaikan secara
lisan maupun tertulis.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 2


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

8. Kunjungan tamu-tamu lain.


9. Kejadian Khusus.
10. Photo-photo kegiatan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) asli (kertas foto) dan dibuat sebelum
pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan.
11. Untuk pekerjaan dengan jenis kontrak unit price, selain yang disebutkan diatas, Penyedia
Pekerjaan Konstruksi harus membuat laporan back up data kemajuan fisik berdasarkan realisasi
lapangan yang diperiksa oleh Konsultan Pengawas dan diketahui oleh Pengawas Lapangan.
Back up data ini harus memuat, mencamtumkan dan memperlihatkan secara jelas volume kerja,
baik dalam bentuk kubikasi, meter bujursangkar atau meter lari.

1.4. PENYEDIAAN
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua
bahan dan semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-
alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi dan untuk menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai
karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.

1.5. BARAK KERJA


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi
permanent untuk digunakan sebagai ruang Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas, Sebelum dan
selama pelaksanaan pekerjaan mulai / berlangsung, pihak pelaksana dianjurkan untuk mendirikan
barak pekerja, gudang-gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan.
Bila Barak Kerja belum ada, maka dapat digunakan bangunan yang lama, dan setelah kegunaannya
selesai, bangunan tersebut adalah milik Proyek/Pengguna Jasa tidak dibongkar jikalau tidak ada
perintah dari Pengguna Jasa.
Semua gudang dan perlengkapan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan sebagainya pada waktu
penyelesaian pekerjaan harus dibongkar dan disingkirkan dari tapak, termasuk pekerjaan yang
terganggu pada waktu pelaksanaan pekerjaan harus diperbaiki kembali seperti semula.

1.6. AIR KERJA


Air untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi sendiri.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membayar segala ongkos pengadaan dan penyambungan air
yang dipakai dan pembongkarannya kembali. Pengguna Jasa dalam hal ini tidak bertanggung kawab
atau pengganti biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk keperluan itu.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan/mengadakan sumber air bersih untuk keperluan
pelaksana pekerjaan, termasuk pompa dan reservoir/bak air yang dapat menampung sekurang-
kurangnya 10 m³ yang senantiasa harus terisi penuh, air harus selalu bersih, bebas dari lumpur atau
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak konstruksi bangunan yang dibangun

1.7. LISTRIK KERJA


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengadakan fasilitas listrik secukupnya yang berasal dari
Generator listrik ataupun dari PLN.
Setelah pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan
harus diadakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi, termasuk pemasangan sementara dari kabel-
kabel, meteran, upah, dan tagihan dan pemberiannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 3


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

beban Penyedia Pekerjaan Konstruksi. Sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan
lain dari Pengawas Lapangan.

1.8. PAPAN NAMA PROYEK


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi
kegiatan. Papan nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

1.9. KESELAMATAN KERJA (JAMSOSTEK) DAN KEAMANAN

1.9.1 Keselamatan Kerja / Keamanan:


1. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengikuti peraturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja,
menyediakan peti obat-oBatakon dan lain-lain yang diperlukan untuk P3K.
2. Peti obat dan peralatan kecelakaan harus dapat dipakai oleh semua pihak yang memerlukan
dilapangan.
3. Peti obat harus senantiasa lengkap selama masa pelaksanaan pekerjaan.
4. Lokasi pekerjaan harus mendapat pengamanan yang cukup baik dari pencurian, kebakaran dan
lain-lain yang dianggap berbahaya dan dari keluar masuknya orang yang tidak berkepentingan.
5. Harus disediakan alat-alat pemadam kebakaran atau bak-bak pasir dan air serta ember.
Dianjurkan agar pekerjaan diasuransikan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
6. Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan karyawannya
apabila petugas/karyawan mengalami kecelakaan didalam pelaksanaan pekerjaannya, untuk itu
diwajibkan melaporkan ke instansi setempat yang berwenang dengan menyampaikan
tembusannya kepada Pengguna Jasa.

1.9.2 Kebersihan / kesehatan


1. Tempat kerja harus senantiasa dijaga dari kotoran-kotoran yang dapat menimbulkan penyakit.
2. Penyedia Pekerjaan Konstruksi diwajibkan menyediakan air minum untuk Pengawas Lapangan
/ Konsultan Pengawas Harian maupun untuk petugas-petugas atau pekerja-pekerjanya.
3. Untuk pekerja-pekerja yang tinggal dalam proyek, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus
membuat MCK yang bersih.
4. Apabila terjadi kasus penyakit menular diantara pekerjanya maka Penyedia Pekerjaan
Konstruksi diharuskan bertindak agar tidak menjalar lebih lanjut.

1.9.3 Perburuhan / Jaminan Sosial


1. Penerimaan pekerja, pengeluaran pekerja dan jaminan sosial bagi pekerja-pekerja agar dipenuhi
ketentuan-ketentuan Menteri Tenaga Kerja, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.
2. Baik untuk waktu kerja buruh maupun jaminan sosial, Penyedia Pekerjaan Konstruksi
diharuskan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 4


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

1.10. PERLINDUNGAN
1.10.1 Wilayah orang lain
Penyedia Pekerjaan Konstruksi diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan
harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.

1.10.2 Milik Umum


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menjaga agar perjalanan umum bersih dari alat-alat, mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang
terjadi terhadap saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi
Penyedia Pekerjaan Konstruksi. Ia wajib membayar segala ongkos dan biaya yang berhubungan
dengan pemasangannya kembali beserta perbaikan-perbaikannya.

1.10.3 Bangunan yang ada


Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan
dan sebagainya di tapak, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-
operasi Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam arti kata yang luas. Kerusakan tersebut harus
diperbaiki oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi hingga memuaskan dan dapat diterima oleh
Pengguna Jasa.

1.10.4 Keamanan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk
bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima
baik oleh Pengguna Jasa. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala
kemungkinan kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan
banjir, memompa, menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.

1.10.5 Kesejahteraan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan
tindakan pengamanan yang layak untuk dilindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ke
tempat pekerjaan. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini selain untuk memuaskan
Pengguna Jasa juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang dan peraturan
mengenai keselamatan kerja yang berlaku pada waktu ini.
Di Pekerjaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama yang mudah dicapai. Sebagai tindakan hendaknya di tiap tapak ditempatkan
paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih soal-soal mengenai pertolongan pertama.

1.11 PELAKSANAAN PEKERJAAN DILUAR JAM KERJA NORMAL


Penyedia Pekerjaan Konstruksi akan mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Pengawas Lapangan untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini di luar jam-jam
yang biasa pada hari-hari minggu atau hari-hari libur yang resmi.
Biaya Jasa Konsultansi akibat lembur diatur dalam ketentuan yang lain.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 5


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

1.12 KEBERSIHAN DAN KERAPIAN


Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengangkut semua sampah secara teratur jika sudah
bertumpuk dan pada waktu penyelesaian pekerjaan keadaan lapangan harus bersih dan rapi.

1.13 PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI


1. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus
diserahkan kepada penyelenggara/kepala unit kerja dengan kualifikasi ahli sesuai dengan
keahlian pekerjaan yang ditangani / berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk
mengambil keputusan.
2. Site Manager harus selalu berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat
yang diperlukan Pengguna Jasa.
3. Petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana didalam pelaksanaan
disampaikan langsung kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau memalui Site Manager
sebagai penanggung jawab dilapangan.
4. Penyedia Pekerjaan Konstruksi diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap
semua pekerja (buruh) dan pegawainya kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan
umum, mengganggu atau merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang
merugikan pelaksanaan pekerjaan harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas
perintah pengawas harian. Bila Penyedia Pekerjaan Konstruksi lalai, maka akan dikenakan
tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam Sub Bab denda.
5. Dalam pekerjaan ini diperlukan perusahaan yang memiliki SBU klasifikasi Bangunan
Gedung/Sipil dengan kualifikasi Kecil (K) yang masih berlaku dan Tidak sedang dalam masa
perpanjangan.
6. Rincan personil yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

No. No. Tingkat Pendidikan Jabatan Dalam Pengalaman Sertifikat Jumlah


No. (Kualifikasi Pekerjaan Yang akan kerja kompetensi
Minimum) dilaksanakan professional kerja

1 1. D3 Sipil/Arsitektur Pelaksana/Site 3 Tahun TA 020/TA 023 1 Org


Manager
2. SMK Teknik/STM Kepala Tukang 2 Tahun TA 005 1 Org
3. SMK Teknik/STM Mandor 2 Tahun TL 005 1 Org
4. 4. 4. SMK Teknik/STM Juru Gambar 2 Tahun TA 003 1 Org
5. 5. SMA/Sederajat PetugasSeK3 2 Tahun Sertifikat 1 Org
Petugas K3

1.14 PERALATAN UTAMA DARI PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI


1. Penyedia wajib menyediakan peralatan utama maupun peralatan penunjang.
2. Peralatan utama diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas.
3. Rincan peralatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 6


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

No. Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Status/Kepemilikan Ket.


1. Dump Truck 4 Ton 1 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
2. Pick Up 2 Ton 1 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
3. Beton Molen 0,35 M3 – 0,5 M3 1 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
4. Generator Set 220 V 1 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
5. Water Tank 2200 L 1 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
6. Perlengkapan K3 Standart 10 Set Lengkap Milik/Sewa Beli/Sewa
7. Gerobak Sorong Standart 3 Unit Milik/Sewa Beli/Sewa
1.15 PENGAWASAN
1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Konsultan
Pengawas dibantu dengan Konsultan Perencana (jika sewaktu-waktu dibutuhkan).
2. Pada saat Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana atau petugas-petugasnya harus
dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
3. Bagain-bagian yang telah dikerjakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan Pengawas
adalah menjadi tanggung Jawab Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
4. Ditempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas pengawas yang
bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

1.16 GAMBAR PELAKSANAAN DI LAPANGAN


Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada dilapangan dalam setiap
waktu.
Gambar-gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-
perubahan terakhir.

1.17 UKURAN
Ukuran yang harus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari
gambar-gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Penyedia Pekerjaan Konstruksi
harus segera meminta petunjuk dari Konsultan Pengawas atau Pengawas Lapangan dan atau
dikonsultasikan kepada pihak Konsultan Perencana.

1.18 KETIDAK SESUAIAN ANTARA GAMBAR, URAIAN & SYARAT-SYARAT DAN BQ


Bilamana ada ketidaksesuaian satu sama lain antara gambar-gambar kontrak, volume kontrak,
syarat-syarat Umum beserta Uraian dan Syarat-syarat, maka hal ini harus sesegera mungkin di
tunjukkan kepada Pengguna Jasa atau Konsultan Pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan
dengan Konsultan Perencana untuk mendapatkan keputusan.

1.19 CONTOH
Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pengguna Jasa atau wakilnya harus segera disediakan tanpa
kelamBatakon atas biaya Penyedia Pekerjaan Konstruksi, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai
dengan standar contoh yang telah disetujui.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 7


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

Standar contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pengguna Jasa atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai
dengan standar contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

1.20 BAHAN-BAHAN DAN BARANG-BARANG JADI


Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka ini
hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang dianggap dapat
memuaskan Pengguna Jasa.

1.21 TAHAPAN PENYERAHAN PEKERJAAN


Tahapan penyerahan pekerjaan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Penyerahan Tahap Pertama atau Profesional Hand Over (PHO) setelah pekerjaan mencapai
100%
 Penyerahan Tahap Kedua atau Final Hand Over (FHO) setelah pekerjaan perbaikan,
pemeliharaan dan penyempurnaan dilaksanakan sesuai dengan permintaan Pengawas
Lapangan.

1.22 GAMBAR REVISI DAN GAMBAR YANG DILAKSANAKAN (AS BUILT DRAWING)
Untuk semua perubahan pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar, baik perubahan Itu
atas perintah Pengguna Jasa atau tidak, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan gambar revisi yang memperlihatkan dengan
jelas perbedaan antara gambar Konsultan Perencanaan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan
dalam waktu tidak lebih dari 4 (empat) hari setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus
sudah selesai dilaksanakan.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan gambar-gambar yang sesuai dengan
kenyataan pelaksanaan (as built drawing) dalam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama
dalam rangkap 3 (tiga) dan semua pembuatannya ditanggung oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Pasal 2
KETENTUAN / TAMBAHAN & PEKERJAAN PENGUJIAN

2.1. PEKERJAAN PERBAIKAN


Pekerjaan perbaikan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cara mengganti atau
memperbaiki hasil pekerjaan yang ada yang tidak memenuhi spesifikasi/standart teknis.
Penanganan atau metode perbaikan dikerjakan atau mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan
pada masing-masing pekerjaan.

Pasal 3
GALIAN TANAH

3.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua galian tanah yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat
teknik.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 8


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

3.2. PENGGALIAN
a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai titik elevasi dan permukaan dan kedalaman yang
disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara yang demikian rupa,
sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
b. Galian pondasi harus disesuaikan dengan dimensi pekerjaan yang akan dikerjakan.
c. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang
tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diukur kembali dan diurug dengan
pasir lalu dipadatkan.
d. Material hasil galian harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan, agar tidak menghambat
lalulintas.

Pasal 4
URUGAN TANAH

4.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua pekerjaan urugan tanah yang tertera pada gambar dan syarat-syarat teknik.

4.2. PENGURUGAN
a. Pekerjaan pengurugan dilakukan sebelum pekerjaan penanaman rumput gajah mini
b. Tanah dihampar secara merata dengan ketebalan yang telah ditentukan dan mengacu pada tebal
yang tertera pada gambar rencana dan dilakukan penyiraman hingga tercapai kepadatan yang
memadai.
Pasal 5
URUGAN PASIR

5.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua pekerjaan urungan pasir yang tertera pada gambar dan syarat-syarat teknik.

5.2. PENGURUGAN
 Sebelum dilakukan pengurugan, tanah sudah diratakan dan dibersihkan dari segala kotoran yang
ada.
 Pasir dihampar secara merata dengan ketebalan yang telah ditentukan dan mengacu pada tebal
yang tertera pada gambar rencana, dan dilakukan penyiraman hingga tercapai kepadatan yang
memadai.
 Bahan yang dipakai untuk mengurug adalah pasir dengan butiran yang baik, mempunyai gradasi
baik dengan butiran beragam dan poreus.
 Urugan pasir dilakukan untuk dasar sebelum pemasangan batu belah, pondasi rollag Batako dan
pengecoran lantai di atas tanah.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 9


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

Pasal 6
PASANGAN BATU BELAH

6.1. URAIAN
Bagian ini meliputi penyedian peralatan, tenaga kerja dan dan pemasangan semua pekerjaan
pemasangan batu belah atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu belah sesuai dengan gambar
dan persyaratan disini.

6.2. PEMASANGAN
 Pekerjaan pemasangan batu belah dilaksanakan dengan ukuran dan bentuk yang ditunjukan dalam
gambar.
 Tiap batu belah harus dipasang penuh dengan adukan, sehinga semua hubungan batu melekat satu
sama lain dengan sempurna.
 Setiap batu belah harus dipasang diatas lapisan dan diketok ditempatnya hingga teguh/kuat.
 Adukan harus mengisi rongga-rongga antara batu untuk mendapat massa yang kuat dan menyatu.
 Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa PVC bagian
dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
 Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar
kontrak. Baris pipa PVC berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah vertikal.
 Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan yang masih baru
tersebut tidak rusak karena air hujan.

6.3. ADUKAN
Adukan yang digunakan pada pemasangan batu belah seperti yang disebutkan diatas adalah 1 Pc : 3
Psr dan 1 Pc : 4 Psr.

Pasal 7
PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG

7.1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini meliputi Pengadaan dan pemasangan dari semua macam dari semua macam beton biasa,
beton bertulangan dengan penulangannya termasuk bekisring. Finising dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini. Pekerjaan beton tumbuk dengan adukan 1 Pc : 3 Psr :
5 Krl dilaksanakan untuk pekerjaan beton tumbuk, lantai kerja dan lain-lain seperti ditentukan pada
gambar.

7.2. REFERENSI

Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketenruan- ketentuan seperti
tertera dalam:
a. SNI 1734-1989-F
b. SKBI-Pedoman perencanaan untuk rumah dan gedung.
c. Pedoman Beton.
d. Spesifikasi bahan bagunan.
e. Pedoman Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Rumah dan Gedung.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 10


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

7.3. MATERIAL

Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat- syarat sebagai
berikut:
a. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar, dan harus sesuai dengan
persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Agregat kasar menggunakan kerikilalamdegan
ukuran 2/3. Penyimpanan harus sedemikian rupa, sehingga bebas dengan kontaminasi dengan
bahan-bahan yang dapat merusak.
b. Semen:
 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratan dalam NI 8 Bab
3-2.
 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standar dari pabrik dan
terlindung.
 Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini penyediaan jasa harus mengusahakan hanya
menggunakan satu merk semen saja.
c. Air
Air yang dipakai pengecoran harus bersih, dalam artian tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

7.4. PELAKSANAAN

a. Proposal
 Kecuali gambar nmenentukan lain, maka adukan beton dengan komposisi 1 Pc : 2 Psr : 4
Krl.
b. Pengecoran Beton
 Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kororan-kororan dan bahan-
bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat pembawa juga harus bersih.
Penulangan arus dimatikan pada posisinya, serta harus diperiksa terlebih dahulu.
 Dimensi semua beton tertera pada gambar bestek dan detail. Jika terdapat ketidak cocokan
pada ukuran, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memintah pertimbangan terlebih dahulu
dari Direksi.
 Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak tercantum dalm
RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam SK SNI T-15-1991-03 sebagai syarat.
 Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atau pelaksana pengecoran beton dapat
diberikan pada waktunya, penyedian jasa diwajibkan menyampaikan pemberitahuan
tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.

Pasal 8
PEKERJAAN PLESTERAN

8.1. URAIAN
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran seperti yang ditunjukan pada recana.

8.2. ADUKAN

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 11


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

Perbaikan campuran mortar yang digunakan pada pemasangan batu gunung seperti yang disebutkan
diatas adalah 1 zak Portland Coment (PC) : 3 pasir.

8.3. PELAKSANAAN
a. Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan memadai.
Persiapan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap,
karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang baik.
b. Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyataran teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan.
c. Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
d. Tebal plester yang dimaksud , kecuali dinyatakan lain adalah 10 mm dengan toleransi maksimum
15 mm. Bilamana ketebalan ketebalan toleransi melampaui karna kondisi permukaan dinding
harus diperbaiki.
e. Adukan dibuat dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/plesteran
dapat dipakai sampai Batakos adukan/plesteran tidak dapat diolah (lebih kurang dari 90 menit
setelah adukan jadi).
f. Membuang adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilakukan dengan izin
pengawas.
g. Membuang adukan/plesteran dengan mesin pengaduk (molen), bak molen harus benar-benar
bersih. Isikan setengah sejumlah air yang dibuhtukan berikut masukan pasir, lalu tambahkan
semen sementara bak pengaduk berputar, kemudian tambahkan air sesuai kebutuhan.

Pasal 9
PEKERJAAN ACIAN

9.1. BAHAN DAN PERALATAN


Bahan–bahan untuk adukan acian terdiri atas semen PC dan air.
 Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran.
Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau mengeras
sebagian/seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah membatu.
 Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis, dan
bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak.

Pasal 10
PEKERJAAN PAVING BLOCK

10.1.LINGKUP PEKERJAAN

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 12


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

a. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
c. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub grade” dan lantai kerja sesuai
dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
d. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

10.2.PERSYARATAN BAHAN
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI, terutama pada hal-hal
kekuatan, ukuran.
b. Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia atau lainnya
ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat.

10.3.SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN


a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh –
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian
/ penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Konsultan Pengawas / Pengguna Jasa.
c. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug sub grade dan
lantai kerja di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan) dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah mempunyai daya dukung
maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas /
Pengguna Jasa.
d. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya harus dikerjakan dan diselesaikan
sebelum pekerjaan paving blok dilaksanakan.
e. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Pekerjaan Konstruksi diwajibkan membuat shop drawing dari
pola paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas / Pengguna Jasa.
f. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar
maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas / Pengguna Jasa,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebarnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
g. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus menggunakan key block dan pemotongan
harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
h. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate vibrator ukuran plate 0,3 – 0,5 m2
dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan dilakukan 3 kali sebelum siar-siar di
isi pasir, setelah itu dipadatkan dan diratakan beberapa kali dengan roller 3 ton.
i. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan terkunci.
j. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan perbedaaan ketinggian setiap
blok tidak lebih dari 2 mm.
k. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen maupun oli.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 13


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

l. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan, seluruh area paving block
harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.

Pasal 11
PEKERJAAN BEKISTING

11.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pekerjaan bekisting
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

11.2 METODE KERJA

Metode kerja yang digunakan yaitu :


 Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar.
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya.
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan.
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton.
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton.
 Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal.

Pasal 12
PEKERJAAN LAIN – LAIN

Syarat – syarat untuk pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian di atas akan diatur dan ditentukan
lebih lanjut sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku.

Pasal 13
PEMBERSIHAN AKHIR

 Setiap hari setelah selesai bekerja, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membersihkan lapangan
yang digunakan.
 Penyedia Pekerjaan Konstruksi hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan tersebut.
 Setelah Penyedia Pekerjaan Konstruksi selesai, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa
pemeliharaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 14


PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK KAWASAN OLAHRAGA KONI PROV. SULTRA

Pasal 14
PENUTUP

 Selain Rencana Kerja serta Syarat-syarat ini dan semua ketentuan administrasi, serta ketentuan
lain yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, termasuk pula sebagai syarat-syarat harus
dipenuhi/ditaati oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini adalah merupakan susunan dari beberapa bab dan sub bab
yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi satu sama lain.
 Bilamana ada ketidakjelasan atau dianggap meragukan dalam penjelasan / keterangan dalam RKS
atau gambar rencana / detail dll, maka hendaknya ditanyakan atau diperjelas ke pihak Pengawas
Lapangan atau Konsultan pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan kepada pihak Konsultan
Perencana.
 Hal-hal yang tidak tercantum dalam RKS dan gambar rencana tetapi kenyataannya harus
dikerjakaan, tetapi ada termuat dalam RKS, maka harus dilaksanakan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi.

 Bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Pengawas Lapangan dan Konsultan
Pengawas Pekerjaan terutama bahan toko dan industri yang mempunyai banyak jenis merek.
 Akibat dari pelaksanaan pekerjaan yang salah dan tidak memenuhi syarat semuanya menjadi
tanggung jawab Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Kendari, Februari 2020


Pengguna Anggaran
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Tenggara

Dr. Ir. H. PAHRI YAMSUL, M.Si.


Nip. 19661211 199603 1 004

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 15

Anda mungkin juga menyukai