SULTRA
Pasal 1
KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. PENGUKURAN
1.1.1. Survey Lokasi
Survey Lokasi Bangunan/ Tapak Bangunan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi wajib meneliti situasi dan kondisi yang berhubungan atau kira-kira
akan berhubungan dengan pekerjaan seperti tata letak objek/ bangunan, tapak, terutama keadaan
tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
1.1.3. Ketelitian
Kelalaian Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.
1.3. LAPORAN
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membuat laporan harian, mingguan dan laporan bulanan
mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan
bulanan mengenai risalah kemajuan pekerjaan sebagai berikut:
1. Jumlah pegawai / pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan tersebut.
2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu dan akhir bulan.
3. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk.
4. Keadaan cuaca.
5. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek.
6. Pekerjaan tambah kurang.
7. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana yang disampaikan secara
lisan maupun tertulis.
1.4. PENYEDIAAN
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua
bahan dan semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-
alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia
Pekerjaan Konstruksi dan untuk menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai
karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.
beban Penyedia Pekerjaan Konstruksi. Sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan
lain dari Pengawas Lapangan.
1.10. PERLINDUNGAN
1.10.1 Wilayah orang lain
Penyedia Pekerjaan Konstruksi diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan
harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.
1.10.4 Keamanan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk
bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima
baik oleh Pengguna Jasa. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala
kemungkinan kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan
banjir, memompa, menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.
1.17 UKURAN
Ukuran yang harus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari
gambar-gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Penyedia Pekerjaan Konstruksi
harus segera meminta petunjuk dari Konsultan Pengawas atau Pengawas Lapangan dan atau
dikonsultasikan kepada pihak Konsultan Perencana.
1.19 CONTOH
Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pengguna Jasa atau wakilnya harus segera disediakan tanpa
kelamBatakon atas biaya Penyedia Pekerjaan Konstruksi, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai
dengan standar contoh yang telah disetujui.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Standar contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pengguna Jasa atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai
dengan standar contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.
1.22 GAMBAR REVISI DAN GAMBAR YANG DILAKSANAKAN (AS BUILT DRAWING)
Untuk semua perubahan pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar, baik perubahan Itu
atas perintah Pengguna Jasa atau tidak, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membuat gambar-
gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan gambar revisi yang memperlihatkan dengan
jelas perbedaan antara gambar Konsultan Perencanaan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan
dalam waktu tidak lebih dari 4 (empat) hari setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus
sudah selesai dilaksanakan.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan gambar-gambar yang sesuai dengan
kenyataan pelaksanaan (as built drawing) dalam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama
dalam rangkap 3 (tiga) dan semua pembuatannya ditanggung oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
Pasal 2
KETENTUAN / TAMBAHAN & PEKERJAAN PENGUJIAN
Pasal 3
GALIAN TANAH
3.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua galian tanah yang nyata-nyata tertera dalam gambar dan syarat-syarat
teknik.
3.2. PENGGALIAN
a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai titik elevasi dan permukaan dan kedalaman yang
disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara yang demikian rupa,
sehingga persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
b. Galian pondasi harus disesuaikan dengan dimensi pekerjaan yang akan dikerjakan.
c. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang
tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diukur kembali dan diurug dengan
pasir lalu dipadatkan.
d. Material hasil galian harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan, agar tidak menghambat
lalulintas.
Pasal 4
URUGAN TANAH
4.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua pekerjaan urugan tanah yang tertera pada gambar dan syarat-syarat teknik.
4.2. PENGURUGAN
a. Pekerjaan pengurugan dilakukan sebelum pekerjaan penanaman rumput gajah mini
b. Tanah dihampar secara merata dengan ketebalan yang telah ditentukan dan mengacu pada tebal
yang tertera pada gambar rencana dan dilakukan penyiraman hingga tercapai kepadatan yang
memadai.
Pasal 5
URUGAN PASIR
5.1. URAIAN
Bagian ini meliputi semua pekerjaan urungan pasir yang tertera pada gambar dan syarat-syarat teknik.
5.2. PENGURUGAN
Sebelum dilakukan pengurugan, tanah sudah diratakan dan dibersihkan dari segala kotoran yang
ada.
Pasir dihampar secara merata dengan ketebalan yang telah ditentukan dan mengacu pada tebal
yang tertera pada gambar rencana, dan dilakukan penyiraman hingga tercapai kepadatan yang
memadai.
Bahan yang dipakai untuk mengurug adalah pasir dengan butiran yang baik, mempunyai gradasi
baik dengan butiran beragam dan poreus.
Urugan pasir dilakukan untuk dasar sebelum pemasangan batu belah, pondasi rollag Batako dan
pengecoran lantai di atas tanah.
Pasal 6
PASANGAN BATU BELAH
6.1. URAIAN
Bagian ini meliputi penyedian peralatan, tenaga kerja dan dan pemasangan semua pekerjaan
pemasangan batu belah atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu belah sesuai dengan gambar
dan persyaratan disini.
6.2. PEMASANGAN
Pekerjaan pemasangan batu belah dilaksanakan dengan ukuran dan bentuk yang ditunjukan dalam
gambar.
Tiap batu belah harus dipasang penuh dengan adukan, sehinga semua hubungan batu melekat satu
sama lain dengan sempurna.
Setiap batu belah harus dipasang diatas lapisan dan diketok ditempatnya hingga teguh/kuat.
Adukan harus mengisi rongga-rongga antara batu untuk mendapat massa yang kuat dan menyatu.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa PVC bagian
dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar
kontrak. Baris pipa PVC berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-seling arah vertikal.
Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan yang masih baru
tersebut tidak rusak karena air hujan.
6.3. ADUKAN
Adukan yang digunakan pada pemasangan batu belah seperti yang disebutkan diatas adalah 1 Pc : 3
Psr dan 1 Pc : 4 Psr.
Pasal 7
PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG
Bagian ini meliputi Pengadaan dan pemasangan dari semua macam dari semua macam beton biasa,
beton bertulangan dengan penulangannya termasuk bekisring. Finising dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini. Pekerjaan beton tumbuk dengan adukan 1 Pc : 3 Psr :
5 Krl dilaksanakan untuk pekerjaan beton tumbuk, lantai kerja dan lain-lain seperti ditentukan pada
gambar.
7.2. REFERENSI
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketenruan- ketentuan seperti
tertera dalam:
a. SNI 1734-1989-F
b. SKBI-Pedoman perencanaan untuk rumah dan gedung.
c. Pedoman Beton.
d. Spesifikasi bahan bagunan.
e. Pedoman Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Rumah dan Gedung.
7.3. MATERIAL
Bahan-bahan/material yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat- syarat sebagai
berikut:
a. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang halus sampai kasar, dan harus sesuai dengan
persyaratan dalam ketentuan-ketentuan beton. Agregat kasar menggunakan kerikilalamdegan
ukuran 2/3. Penyimpanan harus sedemikian rupa, sehingga bebas dengan kontaminasi dengan
bahan-bahan yang dapat merusak.
b. Semen:
Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratan dalam NI 8 Bab
3-2.
Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standar dari pabrik dan
terlindung.
Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini penyediaan jasa harus mengusahakan hanya
menggunakan satu merk semen saja.
c. Air
Air yang dipakai pengecoran harus bersih, dalam artian tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
7.4. PELAKSANAAN
a. Proposal
Kecuali gambar nmenentukan lain, maka adukan beton dengan komposisi 1 Pc : 2 Psr : 4
Krl.
b. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kororan-kororan dan bahan-
bahan lain. Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat pembawa juga harus bersih.
Penulangan arus dimatikan pada posisinya, serta harus diperiksa terlebih dahulu.
Dimensi semua beton tertera pada gambar bestek dan detail. Jika terdapat ketidak cocokan
pada ukuran, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memintah pertimbangan terlebih dahulu
dari Direksi.
Peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan pekerjaan beton yang tidak tercantum dalm
RKS ini, dipakai peraturan yang termuat dalam SK SNI T-15-1991-03 sebagai syarat.
Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atau pelaksana pengecoran beton dapat
diberikan pada waktunya, penyedian jasa diwajibkan menyampaikan pemberitahuan
tentang rencana pengecoran 2 x 24 jam sebelumnya.
Pasal 8
PEKERJAAN PLESTERAN
8.1. URAIAN
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran seperti yang ditunjukan pada recana.
8.2. ADUKAN
Perbaikan campuran mortar yang digunakan pada pemasangan batu gunung seperti yang disebutkan
diatas adalah 1 zak Portland Coment (PC) : 3 pasir.
8.3. PELAKSANAAN
a. Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan memadai.
Persiapan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain dapat merusak plesteran. Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap,
karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang baik.
b. Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyataran teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan.
c. Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
d. Tebal plester yang dimaksud , kecuali dinyatakan lain adalah 10 mm dengan toleransi maksimum
15 mm. Bilamana ketebalan ketebalan toleransi melampaui karna kondisi permukaan dinding
harus diperbaiki.
e. Adukan dibuat dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan/plesteran
dapat dipakai sampai Batakos adukan/plesteran tidak dapat diolah (lebih kurang dari 90 menit
setelah adukan jadi).
f. Membuang adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilakukan dengan izin
pengawas.
g. Membuang adukan/plesteran dengan mesin pengaduk (molen), bak molen harus benar-benar
bersih. Isikan setengah sejumlah air yang dibuhtukan berikut masukan pasir, lalu tambahkan
semen sementara bak pengaduk berputar, kemudian tambahkan air sesuai kebutuhan.
Pasal 9
PEKERJAAN ACIAN
Pasal 10
PEKERJAAN PAVING BLOCK
10.1.LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block seperti yang ditunjukkan dalam
gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
c. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub grade” dan lantai kerja sesuai
dengan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
d. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
10.2.PERSYARATAN BAHAN
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI, terutama pada hal-hal
kekuatan, ukuran.
b. Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia atau lainnya
ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat.
l. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan, seluruh area paving block
harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.
Pasal 11
PEKERJAAN BEKISTING
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pekerjaan bekisting
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Pasal 12
PEKERJAAN LAIN – LAIN
Syarat – syarat untuk pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian di atas akan diatur dan ditentukan
lebih lanjut sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku.
Pasal 13
PEMBERSIHAN AKHIR
Setiap hari setelah selesai bekerja, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membersihkan lapangan
yang digunakan.
Penyedia Pekerjaan Konstruksi hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan tersebut.
Setelah Penyedia Pekerjaan Konstruksi selesai, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa
pemeliharaan.
Pasal 14
PENUTUP
Selain Rencana Kerja serta Syarat-syarat ini dan semua ketentuan administrasi, serta ketentuan
lain yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, termasuk pula sebagai syarat-syarat harus
dipenuhi/ditaati oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini adalah merupakan susunan dari beberapa bab dan sub bab
yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi satu sama lain.
Bilamana ada ketidakjelasan atau dianggap meragukan dalam penjelasan / keterangan dalam RKS
atau gambar rencana / detail dll, maka hendaknya ditanyakan atau diperjelas ke pihak Pengawas
Lapangan atau Konsultan pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan kepada pihak Konsultan
Perencana.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam RKS dan gambar rencana tetapi kenyataannya harus
dikerjakaan, tetapi ada termuat dalam RKS, maka harus dilaksanakan Penyedia Pekerjaan
Konstruksi.
Bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Pengawas Lapangan dan Konsultan
Pengawas Pekerjaan terutama bahan toko dan industri yang mempunyai banyak jenis merek.
Akibat dari pelaksanaan pekerjaan yang salah dan tidak memenuhi syarat semuanya menjadi
tanggung jawab Penyedia Pekerjaan Konstruksi.