BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS
PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat merupakan sebuah panduan dalam melaksanakan pekerjaan
ini, Kontraktor perlu memahami dengan baik seluruh item pekerjaan mulai dari Gambar
kerja, material yang akan digunakan sampai kondisi lapangan (site) pekerjaan tersebut.
Apabila didalam hal ini terdapat ketidak jelasan, perbedaan dan atau kesimpangsiuran
Informasi di dalam pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Konsultan
Pengawas dan Team Teknis untuk mendapatkan kejelasan pelaksanaan. Syarat-syarat Teknis
yang diuraikan di sini adalah semua persyaratan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor
dalam PEMBANGUNAN DRIVING RANGE UPI.
3. Dari awal hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta
konstruksi yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas, dalam hal terjadinya
kerusakankerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya
ke kondisi semula.
4. Apabila terjadi kecelakaan Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan.
5. Sesuai dengan surat keputusan bersama Menteri Pekerjaan umum dan Menteri Tenaga
Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep. 07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan
Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan
Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum/ Pemerintah, pihak kontraktor yang
sedang melaksanakan pembangunan agar mengikutsertakan pekerjanya dalam Program
ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada pemimpin proyek.
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam
waktu pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan
atau kelalaian dalam gamba dari ketidaksesuaian dalam gambar dan spesifikasinya.
3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang
semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya. Permukaan
permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan bagian dan
ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan
Pengawas.
keterangan itu. Seluruh material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan instruksi
pabrik yang membuatnya.
- Bahan/Material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Gambar dan RKS, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut
mengikuti peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
- Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang
ditunjuk oleh Pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
- Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya diperkenankan untuk
setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.
- Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan harus
disertai test dari laboratorium local/dalam negeri baik kualitas, ketahanan serta
kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis.
- Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu memberikan contoh semua bahan-bahan yang
diperlukan untuk banguanan tersebut kepada Konsultan Pengawas/ Direksi dan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis sebelum semua bahan-bahan
tersebut didatangkan/dipakai. Contoh bahan tersebut harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas/ Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan
untuk menetapkan “standard of appearance” dan disimpan di ruang Direksi. Paling
lambat waktu penyerahan contoh bahan dua (2) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan diinformasikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan
contoh bahan tersebut.
- Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, maka Kontraktor harus dan memeriksakannya ke laboratorium balai
penelitian Bahan-bahan Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut
disampaikan kepada Pengawas/Direksi/Perencana secara tertulis. Segala biaya
pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor.
- Sebelum ada kepastian dari Laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan, Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan-
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut diatas .
- Kontraktor harus melaporkan kepada pengawas setiap pekerjaan sudah siap atau
diperkirakan akan siap diperiksa dan pengawas tidak boleh menunda waktu
pemeriksaan, kecuali apabila pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada
Kontraktor apa yang harus dilakukan .
- Bila permohonan pemerikasaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur /hari Raya.) tidak
dipenuhi/ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.
- Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali menjadi tanggungan
Kontraktor, tidak dapat di “klaim” sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan
untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.
1.15.5 Toleransi.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan
toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada
bagian lainnya.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 10
Pembangunan Driving Range
BAB II PEKERJAAN
SIPIL PEKERJAAN
STRUKTUR
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
- Pekerjaan kendali ketinggian (leveling)
- Pekerjaan galian/urugan pada bagian-bagian tertentu yang ditentukan sesuai dengan
gambar;
Pekerjaan Tanah
A. Umum
Pekerjaan tanah, pembongkaran, pembersihan, galian, urugan dan pemadatan urugan yang
termasuk dalam pekerjaan struktur atas harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum
pelaksana Pekerjaan/Kontraktor memulai pekerjaan struktur atas yang sebenarnya.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telah ditentukan di dalam gambar, dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Tumbuh-tumbuhan atau pepohonan yang ada hanya boleh disingkirkan setelah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan jalinan akar
harus dibersihkan sampai pada kedalaman ± 1/2 m di bawah permukaan tanah.
Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan tanah tersebut harus
disingkirkan dari daerah pembangunan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
Bahan galian dari daerah pembangunan dapat dipergunakan, bila memadai untuk urugan.
Bahan urugan harus bersih dari unsur-unsur perusak dan harus disetujui Konsultan
Pengawas.
B. Urugan
Bahan Urugan
Bahan urugan harus dipadatkan sekurang-kurangnya mencapai kepadatan minimum 85%
dari kepadatan maksimum yang dicapai di laboratorium.
Tanah Asli
Bagian teratas sedalam 150 mm dari tanah asli haruslah mempunyai kepadatan minimum
85% AASHO pada laboratorium.
Urugan Tanah
Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan -lapisan yang
rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 300 mm pada kedalaman gembur. Gumpalan-
gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan urugan tersebut dicampur dengan cara
menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan kepadatannya sama. Setiap
urugan haruslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan kelembabannya, sebelum
pengerasan dilaksanakan.
Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui
pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang berikutnya.
Bilamana bahan urugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut
harus diulang dikerjakan atau diganti dan cara-cara pelaksanaan akan dihentikan guna
mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 11
Pembangunan Driving Range
Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke tempat
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Ketinggian (peil) disesuaikan dengan gambar.
C. Sarana-sarana Darurat
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membangun saluran-saluran, memasang paritparit,
memompa dan atau mengeringkan saluran drainase dengan layak. Semua drainage darurat
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pembersihan pekerjaan tanah untuk kepentingan pembuatan jalan pengangkutan tidak
diperhitungkan dalam Penawaran awal. Jalan-jalan pengangkutan akan sepenuhnya
menjadi tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
STRUKTUR
A. Bahan-bahan dan Syarat Bahan
Semen, Agregat dan Syarat Atas
Bahan-bahan bangunan berupa semen, agregat dan air kerja harus sesuai dengan
persyaratan yang termuat dalam RKS ini pada bab sebelumnya.
Adukan dan Campuran
Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan sesuai dengan proporsi bawah ini,
dimana angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi ditakar dalam keadaan
kering, yaitu :
- beton tumbuk 1 pc : 2 ps : 4 kr
- lantai kerja 1 pc : 3 ps : 5 kr
- pondasi batu kali 1 pc : 4 ps
- pasangan dinding kedap air 1 pc : 2 ps
- pasangan dinding biasa 1 pc : 4 ps
- plesteran sudut 1 pc : 3 ps
- plesteran beton 1 pc : 3 ps
- pasangan lantai 1 pc : 4 ps
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya dan
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Selanjutnya takaran tersebut dapat dipergunakan sebagai takaran untuk berbagai
Campuran, untuk pasangan, plesteran dan lain-lain.
Adukan dan campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus lainnya akan
ditentukan dalam pasal tersendiri.
Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)
Pemakaian bahan-bahan campuran tambahan (admixture) harus mendapat persetujuan
Konsultan Perancang atau Konsultan Pengawas.
B. Pekerjaan Beton
Besi Beton Polos (BJTP) dan Ulir (BJTD)
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan berikut :
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK. SNI- 15-1991 - 03).
- Standard Industri Indonesia (SII) 0136-84.
- Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan di atas, harus
mendapat persetujuan dari Perancang/ Konsultan Pengawas.
Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh dan semacamnya, harus
mendapat persetujuan Konsultan Perancang/Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 12
Pembangunan Driving Range
Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena kualitas tidak sesuai dengan spesifikasi
harus segera dikeluarkan dari site, setelah menerima instruksi tertulis dari Konsultan
Pengawas, dalam waktu 24 jam.
Pemadatan Beton
Beton didapatkan dengan menggunakn suatu vibrator selama pengecoran berlangsung dan
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.
Kontraktor harus menyediakan vibrator-vibrator untuk menjamin efisiensi tanpa adanya
penundaan.
Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan pengendapan agregat,
kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain, harus dihindarkan.
Beton harus dicorkan lapis demi lapis dengan tidak melebihi 460 mm tebalnya. Lapis-lapis
ini harus dijaga supaya mempunyai pengikatan satu sama lain yang baik.
Siar Pelaksanaan dan Siar Dilatasi
Posisi dan pengaturan siar-siar ini harus mendapat persetujuan Konsultan- Konsultan
Pengawas, dimana
- Siar dalam kolom sebaiknya ditempat sedekat mungkin dengan bidang bawah dari
balok tertinggi;
- Siar dalam balok dan pelat ditempatkan pada tengah-tengah bentang;
- Siar vertikal dalam dinding supaya dihindarkan;
- Siar harus dibaut sekecil mungkin dan atas persetujuan Konsultan Pengawas.
Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan dengan
seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan dengan cara menyemprotkan
permukaan dari beton lama supaya dengan cara menyemprotkan permukaan dengan air
dan menyikat sampai agregat kasar tampak.
Setelah permukaan siar tersebut bersih, bubur semen (grout) yang tipis dilapiskan merata
keseluruh permukaan.
Bahan yang dipakai untuk expansion joint adalah heavy duty sealant dengan pelat hitam
berukuran 200 mm x 2 mm yang diletakkan sepanjang dilatasi dan dipasang sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
Adukan Beton Monolitik
Pada pertemuan dari balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya dicorkan
serentak atau berseling, yaitu beton yang bermutu tinggi dicorkan lebih dahulu, atau
berselang tidak lebih dari 20 menit antar waktu pengecoran kedua mutu beton. Beton
tersebut digetarkan samapi kedua mutu beton tersebut mengikat bersama.
Curing dan Perlindungan Atas Beton
Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari,
angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum
waktunya.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 14
Pembangunan Driving Range
Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah selama 4 hari dengan
menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.
Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas
beton harus diperhatikan. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus bertanggung jawab atas
retaknya beton karena kelalaian ini .
Bekisting (Formwork)
Bekisting yang dibuat dari kayu dan besi harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya
tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan sample dan perhitungan kekuatan
bahan yang akan dipakai untuk bekisting, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Bekisting harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan
menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama
pengecoran.
Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air selama pengecoran, tetap lures (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
Bekisting harus dibersihkan dari potongan-potongan seperti kayu, paku, tahi gergaji, tanah
dan sebagainya yang akan/dapat merusak beton yang sudah jadi pada waktu
pembongkaran bekisting.
Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) diharuskan memakai multiplek
dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk
pengaku bekisting.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran struktural, maka disyaratkan agar Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor membuat panel-panel bekisting yang standard untuk bagian
konstruksi yang typical.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard dalam SKBI- 1.4.53.1989.
Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya harus sudah dapat memikul
berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan.
Acuan-acuan bagian konstruksi di bawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai berikut
- Sisi-sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani ...... 2 hari
- Pelat beton (tiang penyangga tidak dilepas) ........... 7 hari
- Tiang-tiang penyangga pelat ................ 28 hari
- Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani ............................... 6 hari
- Tiang-tiang penyangga overstek (cantilever) ........................................ 28 hari
Pekerjaan pembongkaran bekisting harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Konsultan Pengawas.
Apabila setelah bekisting dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos
atau cacat konstruksi maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus segera memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau
menutupnya.
Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya- biaya pengisian
atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Alat-alat di dalam Beton
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi, beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan seijin Konsultan
Pengawas. Ukuran dari pembuatan lubang, pemasangan alat-alat di dalam beton,
pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 15
Pembangunan Driving Range
BAB III
PEKERJAAN AREA DRIVING RANGE
PERSYARATAN PEKERJAAN
LAPANGAN
PEKERJAAN RUMPUT
A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan yang dimaksud adalah menyediakan tenaga kerja yang ahli di bidangnya,
bahan-bahan/material, peralatan berikut alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk
terlaksananya pekerjaan ini sehingga mendapat hasil yang baik.
2. Pemasangan rumput lapangan joyce manila
dan berfungsi.
3. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN
3.2. Pipa PVC
- Sistem sambungan yang di pakai adalah :
Sambungan lem (perekat) untuk 80 mm (3”) ke bawah. Untuk di atas 3” digunakan
sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).
- Galian pipa – pipa dalam tanah harus di buat dengan kedalaman dan kemiringan yang
tepat.
- Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan baik.
- Pipa yang ditanam dalam tanah harus di lubangi sebesar 1cm dengan jarak 20cm dan
dilapisi dengan ijuk dan di beri lapisan pasir kurang lebih 10 cm disekelilingnya. Jenis
pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.
- Selama pemasangan berkala, kontraktor harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka
untuk mencegah masuknya tanah, debu dan kotoran lainnya.
_ Semua sambungan / cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus di buat
dengan cabang Y, pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan mempunyai kemiringan
minimal 2%.
4. PENGUJIAN / PENGETESAN
4.1. Pengujian GSP
Diuji dengan tekanan sebesar 1.5 kali tekanan kerja dan dibiarkan dalam kondisi ini minimal
12 jam tanpa mengalami penurunan tekanan. Segala kerusakan akibat pengetesan ini
menjadi
beban kontraktor.
4.2. Pengujian Pipa PVC
_ Seluruh sistem pembuangan harus mempunyai lubang – lubang yang dapat di tutup
agar seluruh sistem tersebut dapat di isi air sampai lubang pipa tertinggi.
_ Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut di atas minimal
selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 5 cm.
_ Apabila pada suatu saat pengawas menginginkan pengujian lain di samping pengujian
di atas, pemborong harus melakukannya dan segala biaya yang timbul menjadi
tanggungan kontraktor.
2 Bahan yang akan dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3 Kontraktor harus menyerahkan 2(dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif
sebagai informasi bagi Konsultan Pengawas.
4 Material lain yang tidak terdapat dalam daftar tetapi bahan itu dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan, atau sebagai bahan pengganti, harus benar - benar baru dan
berkualitas dari jenisnya dan disetujui Konsultan Pengawas.
5 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus disesuaikan dengan peraturan-peraturan dalam
RKS ini.
6 Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shopdrawing yang dapat
menunjukkan desain, produksi, dan system pemasangannya, serta telah menyesuaikan
dengan kondisi disite / lapangan.
D. PELAKSANAAN
1 Pipa Besi dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan dan dikerjakan di luar
proyek (work shop). Pelaksanaan di lokasi hanya merakit dan memasang pada
dudukannya.
2. Besi harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam gambar detail.
3. Pengelasan sambungan harus baik dan rapi , serta memenuhi persyaratan AWS D10-69,
Sedang penyambungan dengan bolts, nuts screws, dan rings harus menggunakan bahan
yang sama serta memenuhi standar ASTM A307.
4. Bila dianggap perlu , Kontraktor wajib mengadakan test terhadap bahan-bahan pada
laboratorium yang ditunjuk Konsultan Pengawas.
5. Tiang yang telah terpasang harus dilindungi. Sesudah pekerjaan ini selesai dilaksanakan,
Kontraktor harus menjaga dari kemungkinan tumbukan / benturan dari benda-benda keras,
dari pekerjaan lain . Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan memperbaikinya atau
menggantinya.
6. Jaring dipasang sedemikian rupa sehingga kuat dan tidak jatuh. Pengait jarring antar
tiang harus dibuat sedemikian rupa sehingga jaring kuat.
B. Persyaratan bahan
1. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII, terutama pada hal-
hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
2. Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock Indonesia atau
lainnya ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat.
C. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari
jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
3. Untuk pasangan paving blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug sub
Grade dan lantai kerja di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah
Dipadatkan sesuai persyaratan) dan memiliki kemiringan permukaan 2,5 % dan telah
mempunyai daya dukung maksimal sesuai yang ditujukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
4. Pekerjaan-pekerjaan di bawah tanah, lubang service dan lainnya harus dikerjakan dan
diselesaikan sebelum pekerjaan paving blok dilaksanakan.
5. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola
paving block untuk disetujui Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
6. Jarak antara unit-unit pemasangan paving block yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar maksimum 5 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Konsultan
Pengawas /Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebarnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
7. Pertemuan unit paving block dengan curb, trotoir harus menggunakan key block dan
pemotongan harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan.
8. Areal pemasangan paving block harus dipadatkan dengan plate vibrator ukuran plate 0,3
– 0,5 m2 dan mempunyai tekanan sentrifugal 1,6 – 2,0 ton. Pemadatan dilakukan 3 kali
sebelum siar-siar di isi pasir, setelah itu dipadatkan dan diratakan beberapa kali dengan
roller.
9. Area paving block tidak boleh digunakan sebelum seluruh area selesai dan terkunci.
10. Untuk setiap paving block, toleransi deviasi tidak lebih dari 6 mm dan perbedaaan
ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
11. Seluruh pekerjaan paving block harus bebas dari kotoran semen maupun oli.
12. Selama pemasangan dan setidaknya 3 hari setelah selesainya pekerjaan, seluruh area
paving block harus tertutup dari lalu lintas dan pekerjaan lainnya.
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 19
Pembangunan Driving Range
BAB IV
PENUTUP
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi didalam
pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah
tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut
pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan,
maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya,
maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepastian.
Panitia